Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104699 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andhika Adi Kresna
"Dalam penelitian ini, dilakukan sintesis homopolimer poli(n-butil akrilat) (PnBA) menggunakan metode atom transfer radical polymerization (ATRP) dengan memvariasikan waktu reaksi, suhu reaksi, konsentrasi katalis CuBr, dan konsentrasi monomer n-butil akrilat (nBA) untuk mengetahui pengaruhnya terhadap persen konversi, berat molekul, dan indeks polidispersitas (PDI) dari PnBA yang dihasilkan. Inisiator yang digunakan adalah etil-2-bromoisobutirat (EBiB), sedangkan CuBr digunakan sebagai katalis yang membentuk kompleks dengan ligan 1,1,4,7,7-pentametildietilentriamin (PMDETA). Dari hasil penelitian ini, diperoleh komposisi yang paling optimal untuk membuat PnBA adalah dengan perbandingan monomer (M): katalis (C): ligan (L): inisiator (I) = 100:1:1:1 (%mol), waktu reaksi 6 jam, dan suhu reaksi 110°C, yang mana menghasilkan persen konversi mencapai 97,2%. Untuk membuktikan bahwa produk PnBA telah terbentuk, dilakukan karakterisasi dengan menggunakan instrumen fourier transform infra-red (FTIR), differential scanningcalorimetry (DSC), dan gel permeation chromatography (GPC). Hasil karakterisasi dengan menggunakan FTIR membuktikan bahwa tidak ada lagi ikatan rangkap C=C pada spektrum produk PnBA. Berdasarkan analisis termal menggunakan DSC, diperoleh temperatur transisi gelas (Tg) produk PnBA adalah -64,46°C. Pada hasil karakterisasi dengan menggunakan GPC, diperoleh nilai berat rata-rata berat molekul (Mw) sebesar 14.756 g/mol, jumlah rata-rata berat molekul (Mn) sebesar 2.516 g/mol, dan PDI sebesar 5,86.

In this research, homopolymer poly(n-butyl acrylate) is synthesized by using atom transfer radical polymerization (ATRP) method with variation of reaction time, reaction temperature, concentration of CuBr catalyst, and concentration of n-butyl acrylate (nBA) monomer for understanding the influence to the result of percent conversion, molecular weight, and polydispersity index (PDI) of PnBA. Initiator that used is ethyl-2-bromoisobutyrate (EBiB), whereas CuBr is used as catalyst that form complex with ligand 1,1,4,7,7-pentamethyldiethylenetriamine (PMDETA). From the result of this research, the most optimal composition to make PnBA is with ratio of monomer (M): catalyst (C): ligand (L): initiator (I) = 100:1:1:1 (%mol), 6 hours of reaction time, and at 110°C reaction temperature, which is resulting percent conversion up to 97,2%. To prove that PnBA product is formed, characterization is done by using instruments fourier transform infra-red (FTIR), differential scanning calorimetry (DSC), and gel permeation chromatography (GPC). The result of characterization using FTIR proves that the double bond C=C is not exist in PnBA product spectrum. Based on the thermal analysis using DSC, the glass transition temperature of PnBA product is -64,46°C. In the result of characterization using GPC, the weight of molecular weight average (Mw) is 14.756 g/mol, the number of molecular weight average (Mn) is 2.516 g/mol, and PDI is 5,86."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60081
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Wirahadikusumah
Bandung: Institut Teknologi Bandung, 1983
574.192 MUH b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dwirini Retno Gunarti
"Fosfatase asam merupakan enzim yang dapat digunakan untuk teknik ELISA - untuk mengukur kadar suatu zat dalam cairan tubuh yang jumlahnya sangat kecil. Salah satu sumber enzim tersebut adalah air kelapa (Cocos nucifera Linn). Penelitian yang dilakukan oleh Sadavisan (1951), Wilson et al. (1952), Anna Istiqomah (1994) dan Emilia Aisjah (1996) menunjukkan adanya aktivitas enzim fosfatase dalam daging buah dan air kelapa.
Penelitian ini adalah mengisolasi dan pemurnian enzim fosfatase asam dari air kelapa. Untuk pemurnian enzim digunakan kromatografi gel dengan Sephadex G-75 dan kromatografi afinitas dengan Gel immobilized p-aminobenzyl phosphonic acid sepharose. Kemurnian enzim diperiksa dengan elektroforesis gel poliakrilamid. Aktivitas enzim secara kuantitatif ditentukan dengan spektrofotometer, dan secara kualitatif dapat dilihat dengan pewarnaan substrat. Kadar protein diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 280 nm.
Hasil.penelitian ini menunjukkan bahwa dalam air kelapa terdapat enzim fosfatase asam yang ditunjukan oleh satu pita pada elektroforesis gel poliakrilamid.

Isolation And Purification Of Acid Phosphatase From Coconut Water (Cocos nucifera Linn)Acid phosphatase was detected in coconut. More than fourty years ago, early investigators found this enzyme solely in coconut milk. It is not until recently that the enzyme was also found in coconut water. Recent studies also reported some characteristics of the enzyme from both sources.
The purpose of this study is to isolate and to purity acid phosphatase from coconut water. Firstly, the enzyme was precipitated with etanol. After the dialysis in a cellophane bag, the precipitate was redissolved in 0,9% NaCl. The enzyme was separated with Sephadex 0-75, using 0,9% NaCl as eluent. Fractions of 5 mL were collected and each was analysed for the protein contents and for acid phosphatase activities. The fractions of high enzymes activity were pooled and purified, using an affinity chromatography technique with benzoyl phosphonic acid, a competitive inhibition, as a stationary immobilized ligand. Retained enzymes were eluted with 0,2 M NaHHPO4 and fractions of 2 mL were collected.
During the study, protein contents were measured with A 280 technique and enzymes activities were assayed with p-nitrophenyl phosphate (p-NPP) as a substrate. In both steps, the purity of the pooled fractions were analysed with a polyacrylamide gel electrophoresis, stained with Coomassie Blue as well as p-NPP-ammonium sulfide, lead acetat for revealing the enzyme.It is found that acid phosphatase could be isolated and purified, as indicated by increasing specific activity and by PAGE analysis, from coconut water, by gel filtration and affinity chromatography technique."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kusrini
"Senyawa kimia yang terkandung dalam daun pacar cina (Aglaia odorata L) diekstraksi dengan n-heksana. Senyawa tersebut dipisahkan dan diisolasi dengan cara kromatografi (KK,KCKT). Struktur dari senyawanya ditentukan dengan menggunakan data spektroskopi (IR,MS,1H-NMR, 13C-NMR), sedangkan aktivitas biologi dari senyawa-senyawa tersebut di test terhadap ikan guppy (Lebistes reticulates) dan larva nyamuk (Culex quinquefasciatus).
Isolasi dan pemurnian memberikan hasil senyawa A dan B, didasarkan atas data spektroskopi. senyawa a adalah suatu flavonoid dan di identifikasi sebagai Naringenin -7.3'.4'-trimetil eter, senyawa B adalah suatu triterpenoid dan di identifikasi sebagai 24,25-dihidroksi dammaran -20-en-3-one.
Pengujian aktivitas biologi ekstrak n-heksana menunjukkan kemampuan toksik terhadap ikan guppymaupun larva nyamuk., Senyawa B (24,25-dihidroksi dammaran-20-en-3-on) menunjukkan efek toksik terhadap ikan guppy dengan LC-50 : 93 ppm.

Structural Determination And Biological Activity Of Pacar Cina Leaves ( Aglaia Odorata Lour)Chemical constituents contained in Pacar cina leaves (Aglaia odorata Lour) were extracted by 'n-hexana. The compounds were separated and isolated with chromatography (CC, HPLC). the structure of the compounds were established using spectroscopy data (IR,MS, 1H-NMR, 13C-NMR, while biological activities of the compouds were adminestered to guppy fish (Lebistes reticulatus), mosquitus larva (Culex quinquefasciatus).
The isolated and purified compounds give rise compound A and B, based on spectroscophy data compund A is a flavonoid and identified, as Naringenin 7,3',4'-trimetil eter, compound B is a tritepenoid and identified as 24,25-dihidroxidammaran-2-en-3-one.
The biological activity to guppy fish, mosquitus larva as well. the compound B showed toxic activity on guppy fish (LC-50 : 93 ppm).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hastin Setiani
"Ligan 2-(1,5-difenil-4,5-dihidro-1H pirazol-3-yl)piridin telah berhasil disintesis dengan metode Ciupa dkk. (2012). Reaksi yang berlangsung dalam sintesis ligan berbasis pirazolin ini merupakan reaksi kondensasi aldol dan Reduksi Wolff-kishner. Hasil yang diperoleh berupa padatan jingga dengan %yield sebesar 19,91% (0,2987 gram). Ligan 2-(1,5-difenil-4,5-dihidro-1H pirazol-3-yl)piridin ini dilakukan uji karakterisasi terhadap spektrofotometer IR, H-NMR, spektrofotometer UV-Vis dan spektrofluorofotometer. Struktur kompleks yang terbentuk dari ketiga logam tersebut adalah struktur segi empat planar dengan rumus seyawa kompleks [CuL2]2+ [CdL2]2+ dan [PbL2]2+.
Aplikasi pada penelitian ini yaitu fluorosensor ligan terhadap ion logam berat berat Cu2+, Cd2+ dan Pb2+. Dengan adanya penambahan ion logam berat Cu2+ dan Pb2+ memberikan fluorosensor tipe on-off terlihat dari adanya pemadaman intensitas fluoresensi dan fluorosensor tipe off-on untuk ion logam berat Cd2+ yang ditandai dengan peningkatan intensitas fluoresensi. Ligan ini dapat mendeteksi ion logam berat dari 2x10-4 M hingga konsentrasi 2x10-6 M memiliki keselektifan terhadap ion logam berat Cd2+.

Ligand 2-(1,5-difenil-4,5-dihidro-1H pirazol-3-yl)piridin has been synthesized by Ciupa et al. (2013) method. The synthesis used aldol condensation reaction and Wolff-kishner reduction. The orange precipitated was collected and gave 19,91% yield 0,2987 gram). Ligand has been characterized by FTIR, H-NMR, UV-vis and Spectrofluorophotometer. The structur of the complex formed from the third metal is square planar with formula of complex are [CuL2]2+ [CdL2]2+ dan [PbL2]2+.
The application in this research is fluorosensor of heavy metal ions Cu2+, Cd2+ dan Pb2+. With the addition of heavy metal ions Cu2+ and Pb2+ that ligand gave fluorosensor type on-off. It conclude by quenching when ligand coordinated with Cu 2+ and Pb 2+ ions. And ligand gave fluorosensor type off-on when addition of heavy metal ion Cd2+. These ligan can detect of heavy metal ions from 2x10-4 M to a concentration of 2x10-6. It conclude by enhanching when ligand coordination with Cd2+ ion and the ligand have selectivity towards Cd2+.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Hamid Toha
Manokwari: Fakultas Peternakan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Negeri Papua, 2004
R 572.03 ABD e
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
M. Nurhalim Shahib
Bandung : Citra Aditya Bakti, 1992
572 NUR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Prasetya
"Ligan adalah suatu basa dan hampir semua iigan dapat menerima proton dalam larutan berair. Reaksi antara ligan (L) dengan proton (H^) dapat dinyatakan dengan L + HT HL. Hampir semua ligan dapat terprotonasi oleh lebih dari satu proton dengan baik, proton yang pertama paling kuat ikatannya dengan ligan, dan proton-proton berikutnya berikatan dengan tingkat kekuatan yang menurun secara teratur. Ligan juga dapat berperan sebagai pengompleks untuk membentuk kompleks dengan suatu logam. Ligan pengompleks yang paling sering digunakan dalam kimia analisa adalah suatu basa dengan kekuatan sedang dan terprotonasi pada kisaran pH tertentu. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menentukan nilai tetapan protonasi senyawa kriptan dan tetapan kestabilan kompleksnya dengan asam Hkriptan [2,2,2], Penentuan dilakukan dengan menggunakan metode titrasi potensiometri menggunakan pH meter. Dari nilai tetapan protonasi dapat diketahui spesi kriptan yang ada didalam larutan. Dengan mempelajari pengaruh logam Ln^^ terhadap pergeseran kurva titrasi asam Hkriptan [2,2,2] dapat diketahui urutan kestabilan kompleks yang terbentuk. Ligan yang digunakan adalah senyawa kriptan [2,2,2], Asam dan basa yang digunakan adalah HCl dan TMH untuk memprotonasi dan mendeprotonasi C222. Logam lantanida yang dipelajari adalah Sm^, dan Yb^^. n Melalui hubungan log = log ([C222H^] / [C222]) + pH dan log Kj = log ([C222H2^^] / [C222H^]) + pH pada suhu 25'^C diperoleh nilai tetapan protonasi pertama (log Ki ) dan nilai tetapan protonasi kedua (log Ki) dari C222 berturut-turut adalah 9,11 dan 6,89. Nilai tetapan deprotonasi untuk 0222112^"^ berturut-turut adalah 10,26 dan 7,10. Sedangkan nilai tetapan stabilitas kriptat pertama (log Pi) untuk logam Sm, Eu dan Yb masing-masing adalah ; 6,01, 5,89 dan 5,69 dan nilai tetapan stabilitas kriptat kedua (log Pj) untuk logam Sm, Eu dan Yb masing-masing adalah ; 10,05, 10,91 dan 11,12"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susan Maphilindawati Noor
"ABSTRAK
Brucellosis pada sapi endemis di Pulau Jawa, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur. Program eradikasi brucellosis telah dilakukan namun angka prevalensi penyakit masih di atas >2%. Diagnosis brucellosis masih terbatas secara metode konvensional yaitu serologi dan biakan bakteri. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan karakterisasi molekuler B. abortus isolat lokal untuk pengembangan metode diagnosik Loop-mediated Isothermal Amplification (LAMP) yang lebih efektif. Sebanyak 50 isolat B. abortus isolat lokal asal Jakarta, Bandung, Maros, Belu dan Kupang digunakan pada penelitian ini. Identifikasi biovar dan determinasi strain spesifik B. abortus isolat lokal dilakukan untuk mengetahui strain B. abortus yang menginfeksi ternak sapi di Indonesia. Sekuensing gen isolat B. abortus dikerjakan dengan target gen 16S rRNA. Sekuen nukleotida hasil sekuensing digunakan untuk desain primer set LAMP untuk diagnosis brucellosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat B. abortus yang dominan menginfeksi ternak sapi di Indonesia adalah B. abortus biovar 1 dengan properti genom identik dengan genom B. abortus biovar 1 9-941 dan B. abortus S19 yang ada di GenBank dengan tingkat similaritas sekuen mencapai 99%. Hasil determinasi strain spesifik isolat B. abortus dengan multiplek BaSS-PCR menunjukkan semua isolat adalah B. abortus strain lapang bukan strain vaksin. Prototipe metode LAMP-Brucella menggunakan primer set LAMP hasil desain dapat digunakan untuk deteksi cepat Brucella pada sampel susu.

ABSTRAK
Bovine brucellosis is reported endemic in Java, South Sulawesi and East Nusa Tenggara. Brucellosis eradication program has been carried out, however the prevalence of the disease is still high of more than 2%. The diagnosis of brucellosis is still limited in the conventional method. The aim of this study was to perform molecular characterization of B. abortus local isolates to develop Loop-mediated Isothermal Amplification (LAMP) for detection of bovine brucellosis. A total of 50 B. abortus local isolates collected from Jakarta, Bandung, Maros, Belu and Kupang were used and analyzed in this study. Identification and determination of strain B. abortus were done to observe strain specific of B. abortus that causes the bovine brucellosis in Indonesia. Gene sequencing was performed by 16S rRNA gene targets to determine the nucleotide sequence of B. abortus and to get primer sets for the development of LAMP method. The results showed that B. abortus biovar 1 is the predominant infecting cattle in Indonesia with identical genome properties of B. abortus biovar 1 9-941 and B. abortus S19 in the GenBank and has 99% sekuen similaritis. All the observed isolates were B. abortus strain field. Development of LAMP method for detection of Brucella in dairy milk has been established using prototype primer set LAMP design from the results of highly conserved sequencing of the 16S rRNA gene local isolate B. abortus."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anakardian Kris Buana Devi
Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2021
610.73 ANA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>