Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98475 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Izmiaty Nurjanah
"Kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Pengobatan kanker payudara saat ini mulai banyak menggunakan bahan alam Salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan kanker adalah ekstrak daun jambu biji. Untuk pengembangan lebih lanjut ekstrak dibuat dalam liposom. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas antiproliferasi dari ekstrak daun jambu biji menggunakan liposom. Metode yang digunakan yaitu metode lapis tipis dan dikecilkan ukurannya menggunakan metode ekstrusi. Liposom yang sudah jadi dikarakterisasi secara morfologi menggunakan TEM, distribusi ukuran partikel menggunakan PSA, dan zeta potensial menggunakan zetasizer.Setelah dikarakterisasi, dilanjutkan dengan pengujian antiproliferasi menggunakan metode MTT. Dari hasil karakterisasi, liposom beerukuran dibawah 748 nm dan termasuk Unilamellar Vesicle dengan nilai zeta potensial -12,7. Dari hasil pengujian antiproliferasi didapatkan nilai IC50 liposom 194,034 μg/mL dan IC50 dari larutan ekstrak yaitu 224,863 μg/mL yang menunjukan bahwa liposom dapat mempengaruhi aktivitas antiproliferasi pada ekstrak daun jambu biji.

Breast cancer is one of the biggest causes of death in the world. Now, the treatment for breast cancer is more using natural ingredients.One of the plants that can be used for cancer treatment is guava leaves extract.For further development,the extract is made into liposomes. The purpose of this research is to increase the antiproliferative activity of guava leaves extract using liposomes.The method is using thin layer’s method and reduced in sizing using the extrusion method. Liposome that have been made was characterization by morphology using TEM, particle size distribution using PSA, and potential zeta using zetasizer. After characterized, followed by antiproliferative test using MTT method. From the result of characterization, liposome size below 748 nm and include as Unilamellar Vesicles with potential zeta -12,7.From the result of antiproliferative test, IC50 liposomes is 194.034 μg/mL and IC50 of the extract solution is 224.863 μg/mL which proves that liposomes can approve the antiproliferative activity in the guava leaves extract.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S59400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Gabriella Bunga Kartika
"Kanker payudara merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia. Pengembangan ekstrak kunyit sebagai tanaman yang memiliki aktivitas antiproliferasi dan toksisitas rendah dilakukan guna meminimalisasi efek samping terapi kanker. Ekstrak kunyit dienkapsulasi dengan liposom, sebuah vesikel lipid bilayer yang berfungsi sebagai pembawa obat kanker dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh enkapsulasi ekstrak etanol kunyit terhadap aktivitas antiproliferasi sel kanker payudara T47D secara in vitro. Liposom dibuat dengan metode lapis tipis dan dikecilkan ukuran partikelnya dengan ekstrusi. Bahan yang digunakan adalah fosfatidilkolin, kolesterol, dan ekstrak kunyit. Optimasi liposom dibuat dalam tiga formulasi dengan perbedaan jumlah ekstrak. Formulasi paling optimal adalah formulasi dengan jumlah ekstrak paling sedikit, dilihat dari parameter fisik, yaitu endapan paling halus dan waktu pengendapan paling lama. Liposom dievaluasi ukuran partikel dan zeta potensialnya dengan DLS, morfologinya dengan TEM, dan efisiensi penjerapannya dengan dialisis. Formulasi paling optimal diuji aktivitas antiproliferasinya dan dibandingkan dengan ekstrak yang tidak dienkapsulasi liposom dengan metode MTT. Hasilnya terdapat pengaruh penurunan aktivitas antiproliferasi ekstrak yang dienkapsulasi liposom. IC50 liposom ekstrak adalah 45,762 ppm dan IC50 ekstrak adalah 36,399 ppm. Ukuran partikel liposom adalah di bawah 445 nm. Zeta potensial liposom adalah -7,51 mV. Morfologi liposom adalah LUV dan MVV. Efisiensi penjerapan liposom adalah 63,80%.

Breast cancer is one of deadliest diseases in world. Development turmeric extract as plants that have antiproliferative activity and low toxicity have done to minimize cancer therapy side effects. Turmeric extract encapsulated with liposome, a vesicle lipid bilayer that have function as cancer drug carrier in body. This research aimed to determine encapsulation effect of turmeric ethanol extract against antiproliferative activity in T47D breast cancer cells through in vitro assay. Liposomes was made using thin layer method and particle size reduced by extrusion. Materials was used phosphatidylcholine, cholesterol, and turmeric extract. Optimization liposomes was made in three formulations with different numbers of extracts. Most optimal formulation was formulation with minimum extracts, judging from physical parameters which have smallest precipitates and longest settling time. Evaluation liposome particle size and zeta potential was used DLS, morphology was used TEM, and entrapment efficiency was used dialysis. Most optimal formulation was tested their antiproliferative activity compared with not encapsulated extracts used MTT method. There was decreased antiproliferative activity of encapsulated extracts. IC50 encapsulated extracts was 45,762 ppm and IC50 extracts was 36,399 ppm. Liposome particle size was below 445 nm. Zeta potential was -7,51 mV. Morphology was LUV and MVV. Entrapment efficiency was 63,80%.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S58775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sahlan
"Tanaman sambiloto (Andrographis Paniculata Nees ) memiliki banyak manfaat dalam pengobatan, salah satunya sebagai obat antikanker. Liposom merupakan salah satu perkembangan dari sistem penghantaran obat yang telah diteliti dapat digunakan sebagai pembawa obat-obat, protein, dan zat?zat molekuler lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan obat dengan bahan dasar ekstrak herba sambiloto yang dienkapsulasi liposom dan diuji aktivitas antiproliferasinya terhadap sel kanker payudara T47D. Metode yang digunakan dalam pembuatan liposom ini adalah metode hidrasi lapis tipis. Pengecilan ukuran partikel dilakukan dengan cara ekstrusi.
Evaluasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah distribusi ukuran partikel dan zeta potensial dengan alat DLS, efisiensi penjerapan dengan alat dialisis, morfologi ukuran dengan alat TEM. Uji antiproliferasi sel kanker menggunakan metode MTT. Hasil yang diperoleh pada TEM yang menggambarkan model liposom OLV dengan ukuran ±50 nm; distribusi ukuran partikel liposom sebesar 452,5 dan 43,82 nm serta zeta potensial sebesar -11,3 mV; efisiensi penjerapan sebesar 61,63 %. IC50 dari liposom ekstrak dan larutan ekstrak berturut-turut adalah 11,997 ppm dan 27,488 ppm. Hasil ini menunjukkan bahwa enkapsulasi ekstrak herba sambiloto dengan liposom memberikan pengaruh terhadap aktivitas antiproliferasi sel kanker payudara T47D.

A Sambiloto's Plant (Andrographis paniculata Nees) has many benefits in the medicals treatment, one of them as an anticancer drug. Liposomes are one of the development of drug delivery systems that have been studied can be used as carriers of drugs, proteins, and other molecular substances. This research aims to develop drugs with a basis of extract of bitter herbs are encapsulated with liposomes for comparison their antiproliferation activity against T47D breast cancer cells. The method which used in the manufacture of liposomes is thin layer hydration method. Reduction of particle size liposomes is done by extrusion.
Evaluations were performed in this study is the particle size distribution and zeta potential by DLS, entrapment efficiency by dialisis, morphology size by TEM. Antiproliferation cancer cells test using MTT method. Results obtained at the TEM depicting the model OLV liposomes with a size of about ±50 nm; liposome particle size distribution of 441 and 45.3 nm, and zeta potential of -11.3 mV; The entrapment efficiency of 61.69%. Showed IC50 of liposomes extract and extract solution are respectively 11,997 ppm and 27,488 ppm. This result showed that the extract of bitter herbs encapsulation with liposomes give effect to the antiploriferative activity of T47D breast cancer cells.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S59380
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Puspita Sari
"Kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian pada perempuan di seluruh dunia. Pengobatan menggunakan bahan alam banyak dikembangkan karena toksisitasnya rendah. Daun sirsak (Annona muricata L.) terbukti memiliki potensi aktivitas antiproliferasi pada sel kanker payudara.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengaruh enkapsulasi ekstrak etanol daun sirsak terhadap aktivitas antiproliferasi sel kanker payudara T47D. Liposom adalah mikropartikulat berbentuk sferis yang mampu menghantarkan obat antikanker.
Pada penelitian ini ekstrak etanol daun sirsak dienkapsulasi dalam liposom menggunakan metode hidrasi lapis tipis dan diekstrusi dengan membran polikarbonat 0,4 μm dan 0,1 μm masing-masing sebanyak 10 siklus. Selanjutnya, formula liposom yang memiliki enkapsulasi terbaik dilihat dari waktu pemisahan yang lebih lama dan dispersi partikel yang paling kecil kemudian dibandingkan aktivitas antiproliferasinya dengan ekstrak yang tidak dienkapsulasi menggunakan metode MTT.
Pada penelitian ini diperoleh bahwa liposom formula 1 memiliki dispersi partikel lebih kecil dan waktu pemisahan lebih lama dengan morfologi multi vesicular vesicle dan large unilamelar vesicle. Efisiensi penjerapan liposom formula 1 adalah 96,93%. IC50 ekstrak yang tidak dienkapsulasi adalah 64,53 μg/ml dan IC50 ekstrak yang dienkapsulasi liposom adalah 389,29 μg/ml.

Breast cancer is one the leading cause of cancer death in women worldwide. Treatment using natural materials has been developed because it has low toxicity. Soursop leaves (Annona muricata L.) proved to have the potential antiproliferative activity in breast cancer cells. Liposomes are spherical microparticulate which capable of delivering anticancer drugs.
This study aimed to obtain the effect of encapsulation soursop leaves ethanolic extract in liposome against antiproliferative activity in T47D breast cancer cell.
In this study, ethanolic extract of soursop leaf encapsulated in liposomes using thin layer hydration method and extruded with a polycarbonate membrane of 0,4 μm and 0,1 μm respectively as many as 10 cycles. Furthermore, liposome?s formula which shown the best encapsulation from longer separation time and smallest particle dispersion compared its antiproliferative activity with extracts not encapsulated using MTT method.
In this study showed that liposomes formula 1 has smaller particle dispersion and longer separation time whose multi vesicular vesicle and large unilamelar vesicle morphology. Entrapment efficiency of liposome formula 1 is 96,93%. IC50 value for not encapsulated extract was 64,53 μg/ml and IC50 value for extract encapsulated liposomes was 389,29 μg/ml."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S60208
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naura Syafira
"Latar belakang: Kanker payudara sebagai kanker nomor satu pada wanita merupakan sebuah ancaman. Kanker payudara merupakan kanker dengan sebab non-infeksius. Secara umum, kanker merupakan penyakit multifaktorial. Faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup memiliki peran dalam perkembangan kanker. Manusia secara konstan selalu terpapar radikal bebas baik dari internal maupun eksternal. Ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dapat menyebabkan radikal bebas yang tidak terkontrol dan berlebihan. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan sel dan berakhir dengan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol. Jamur shiitake (Lentinula edodes) merupakan salah satu jamur yang telah dipelajari secara ekstensif tentang manfaatnya. Telah diketahui bahwa L. edodes memiliki efek antioksidan dan sitotoksik terhadap sel kanker. Studi ini bertujuan untuk mengetahui konstituen fitokimia, aktivitas antioksidan, dan aktivitas sitotoksik dari L. edodes terhadap sel kanker payudara T47D.
Metode: L. edodes yang sudah berupa serbuk kering dimaserasi dengan n-heksan, etil asetat, dan etanol secara berurutan, menghasilkan ekstrak n-heksana, ekstrak etil asetat dan ekstrak etanol L. edodes. Setiap ekstrak kemudian dievaluasi kandungan konstituen fitokimia, aktivitas antioksidan, dan aktivitas sitotoksiknya melalui uji fitokimia, analisis kromatografi lapis tipis (KLT), uji DPPH, dan uji MTT terhadap sel kanker T47D.
Hasil: Skrining uji fitokimia dari ekstrak L. edodes menunjukkan adanya alkaloid, glikosida, flavonoid, dan triterpenoid. Analisis KLT menunjukan bahwa L. edodes mengandung lima belas komponen senyawa kimia. Uji DPPH memperlihatkan bahwa ekstrak etanol L. edodes memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat terhadap radikal bebas DPPH. Berdasarkan uji MTT, ketiga jenis ekstrak L. edodes menunjukkan aktivitas sitotoksik yang sangat kuat terhadap sel kanker payudara T47D.
Kesimpulan: Senyawa kimia yang terkandung pada L. edodes menunjukan aktivitas antioxidant dan sitotoksi terhadap sel kanker payudara T47D melalui Analisa DPPH dan MTT.

Background: Breast cancer is a major threat as it is the number one cancer affecting women. It is a non-communicable disease with non-infectious etiology. In general, cancer is a multifactorial disease. Factors such as genetics, environment, and lifestyle play a role. Humans are constantly exposed to free radicals from internal or external sources. An imbalance between free radicals and antioxidants will cause uncontrollable and excessive free radicals. This can cause cell damage which leads to uncontrollable cell growth. Shiitake mushroom (Lentinula edodes) is one of fungi that has been studied extensively on its health benefits. It is known to contain substances that can exert antioxidant and cytotoxicity towards cancer cells. The study aims to investigate phytochemical constituent, antioxidant activity, and cytotoxic activity of Lentinula edodes towards T47D breast cancer cells.
Method: Dry powder L. edodes was macerated in multi-level manner with n-hexane, ethyl acetate, and ethanol as solvent sequentially producing n-hexane extract, ethyl acetate extract, and ethanol extract of L. edodes. Each extract is evaluated for its phytochemical constituents composition, antioxidant activity, and cytotoxic activity using phytochemical test, thin layer chromatography, DPPH assay, and MTT assay towards T47D breast cancer cell line.
Results: Preliminary phytochemical screening of L. edodes extract showed that it contains alkaloid, glycoside, flavonoid, and triterpenoid. TLC resulted in fifteen chemical compounds. DPPH assay resulted in very active antioxidant activity of L. edodes ethanol extract towards DPPH free radicals. Based on MTT assay, the three L. edodes extracts resulted in very active cytotoxic activity towards the T47D breast cancer cell line.
Conclusion: Chemical constituents of L. edodes showed antioxidant activity and cytotoxic activity toward T47D breast cancer line through DPPH assay and MTT assay respectively.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shahjahan Pasha Mahindra
"Latar belakang: Kanker payudara adalah salah satu jenis penyakit kanker yang sering terdiagnosis dan menjadi penyebab banyak kematian di dunia. Kanker merupakan penyakit multi faktor yang berarti ada banyak faktor penyebab kanker. Faktor genetik, lingkungan dan gaya hidup memiliki peran dalam perkembangan kanker. Salah satu mekanisme perkembangan kanker adalah ketika terjadinya ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan di tubuh manusia. Jumlah radikal bebas yang tidak terkontrol dan berlebihan dan menyebabkan kerusakan sel dan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol. Bunga telang (Clitoria ternatea) adalah tumbuhan yang sering ditemukan di Asia dan memiliki banyak manfaat.
Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia, aktivitas antioksidan, dan aktivitas sitotoksik dari ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea) terhadap sel kanker payudara T47D.
Metode: Clitoria ternatea yang sudah berupa serbuk kering dimaserasi bertingkat dengan pelarut n-heksana, etil asetat, dan etanol secara berurutan untuk menghasilkan ekstrak n-heksana, ekstrak etil asetat, dan ekstrak etanol Clitoria ternatea. Setiap ekstrak dianalisis kandungan fitokimianya melalui uji fitokimia, dievaluasi aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH, dan ditentukan aktivitas sitotoksiknya terhadap sel kanker payudara T47D menggunakan uji MTT.
Hasil: Skrining uji fitokimia dari ekstrak Clitoria ternatea menunjukan adanya kandungan senyawa glikosida, flavonoid, tanin dan triterpenoid. Uji KLT menunjukan adanya sepuluh komponen senyawa fitokimia dalam ekstrak Clitoria ternatea. Uji DPPH menunjukan bahwa ekstrak Clitoria ternatea memiliki aktivitas antioksidan yang sangat tinggi terhadap radikal bebas DPPH. Uji MTT menunjukan bahwa ekstrak Clitoria ternatea memberikan efek sitotoksik yang kuat terhadap sel kanker payudara T47D.
Kesimpulan: Clitoria ternatea berpotensi dikembangkan lebih lanjut sebagai antioksidan dan antikanker payudara.

Background: Breast cancer is one of the most common and deadly forms of cancer in the world. Cancer is a multifactorial disease. Genetic factors, environment and lifestyle have a role in the development of cancer. One of the mechanisms of cancer development is when an imbalance between free radicals and antioxidants in the human body occurs. An uncontrolled and excessive amount of free radicals and cause cell damage and uncontrolled cell growth. Clitoria ternatea is a plant that is often found in Asia and many of the benefits of this flower have been studied.
Aim: This study aims to determine the phytochemical constituents, antioxidant activity, and cytotoxic activity of Clitoria ternatea against T47D breast cancer cells.
Method: Clitoria ternatea in the form of dry powder is macerated in a multi-level manner with n-hexane, ethyl acetate, and ethanol as solvents, producing a Clitoria ternatea extract of the respective solvents. Each extract is then evaluated for its phytochemical constituents, antioxidant activity, and cytotoxic activity using a phytochemical test, thin layer chromatography (TLC), DPPH assay, and MTT assay respectively.
Results: Phytochemical analysis of Clitoria ternatea shows the presence of glycosides, flavonoids, tannins and triterpenoids with TLC revealing the presence of ten phytochemical constituents. DPPH assay reveals that Clitoria ternatea exhibits a very active antioxidant activity. MTT assay reveals Clitoria ternatea has high cytotoxic activity towards the T47D breast cancer cell line.
Conclusion: Chemical constituents of Clitoria ternatea are responsible for the antioxidant and cytotoxic activity towards the T47D breast cancer cell line.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Mushlih
"Latar Belakang: Kanker payudara menduduki peringkat pertama di Indonesia sehingga dibutuhkan terapi alternatif diantaranya berbasis bahan alam yang diantaranya Kemang (Mangifera kemanga). Kemang sebagai kerabat dekat mangga memiliki kandungan yang sama dengan mangga, namun belum ada penelitian yang membahas efek anti kanker kemang terutama pada sel kanker payudara.
Tujuan: Mengetahui kandungan senyawa yang terdapat pada ekstrak etanol, nheksana, dan etil asetat kulit buah kemang dan sitotoksisitas terhadap sel kanker payudara T47D.
Metode: Kulit buah kemang di ekstraksi menggunakan pelarut etanol, n-heksana, dan etil asetat. Kandungan ekstrak tersebut dianalisis menggunakan uji fitokimia dan kromatografi lapis tipis. Uji MTT dilakukan untuk mengetahui inhibisi dan IC50 ketiga ekstrak tersebut terhadap sel T47D.
Hasil: Kandungan yang terdapat pada ekstrak kulit buah kemang berupa tanin, triterpenoid, flavonoid, dan alkaloid. Uji kromatografi lapis tipis dilakukan menggunakan campuran n-heksana dan etil asetat dengan perbandingan 3:1. Ekstrak etanol ditemukan memiliki satu titik pada Rf 0,9; ekstrak n-heksana memiliki lima titik pada Rf 0,94, 0,8, 0,72, 0,59, dan 0,28; serta ekstrak etil asetat memiliki enam titik pada Rf 0,97, 0,88, 0,83, 0,59, 0,32, dan 0,2. Nilai IC50 yang didapatkan pada uji MTT ekstrak etanol, n-heksana, dan etil asetat terhadap sel T47D berturut turut adalah 28,72 ppm, 62,19 ppm, dan 415,09 ppm.
Kesimpulan: Kandungan senyawa yang terdapat pada ekstrak kulit buah kemang memiliki efek sitotoksik terhadap sel T47D dengan ekstrak etanol memiliki efek sitotoksik tertinggi dan diikuti dengan ekstrak n-heksana dan etil asetat.

Background: Studies have proven the anticancer effects of mangoes against various types of. Kemang (Mangifera kemanga) is a close relative of mango and is thought to have the same content as mango, but there are no studies that discuss the anticancer effect of kemang, especially on breast cancer cells.
Objective: To identify the compounds contained in the ethanol, n-hexane, and ethyl acetate extracts of kemang fruit peels and their cytotoxicity effect on T47D breast cancer cell line.
Method: The kemang peel extracted using ethanol, n-hexane, and ethyl acetate as solvents. The extract content analyzed using phytochemical tests and TLC. The MTT test was carried out to determine the inhibitory ability and IC50 of the three extracts against T47D cells.
Results: The compounds contained in kemang peel extract are tannins, triterpenoids, flavonoid, and. The thin layer chromatography test was carried out using a mixture of n-hexane and ethyl acetate with a ratio of 3:1. The ethanol extract was found to have one spot at Rf 0.9; n-hexane extract has five spot at Rf 0.94, 0.8, 0.72, 0.59, and 0.28; and ethyl acetate extract had six spot at Rf 0.97, 0.88, 0.83, 0.59, 0.32, and 0.2. The IC50 values obtained in the MTT test of ethanol, n-hexane, and ethyl acetate extracts against T47D cells were 28.72 ppm, 62.19 ppm, and 415.09 ppm respectively.
Discussion: The compound contained in the peel extract has an cytotoxic effect on T47D cells with ethanol extract having the highest cytotoxic effect followed by nhexane and ethyl acetate extracts.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldrin Neilwan Pancaputra
"ABSTRAK
Latar Belakang : Kanker merupakan penyebab kematian yang utama didunia, Kanker
payudara merupakan banker yang paling banyak diderita oleh perempuan di dunia , dengan
insiden yang terns meningkat dan merupaakan penyebab kematian terbanyak pada wanita.
Terapi utama kanker payudara adalah pembedahan, namun untuk mencapai kelangsungan
hidup yang lebih baik diperlukan modalitas terapi lain. Pemahaman yang semakin mendalam
terhadap karsinogenesis kanker payudara memberi dampak terhadap tempi non bedah.
Sejak kurang lebih 30 tahun yang lalu , National Cancer Institute melakukan penelitian
terhadap penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional untuk menjadi obat anti kanker.
Berdasarkan pengalaman ini maka Stem Cell and Cancer Institute melakukan penelitian
terhadap tanaman obat tradisional suku dayak untuk dikembangkan menjadi obat antikanker.
Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiproliferasi serta mekanisme kerja
dari ekstrak daun Piper crocatum Rulz & Pfn terhadap galur sel kanker payudara (T47D).
Metode : efek antiproliferasi dan mekanisme kerja ekstrak dite!iti berdasarkan efeknya
terhadap viabilitas se1 gambaran morfologi inti, slkJus se1~ serta ekspresi dari p44 dan
p42 yang terfosforilasi sebagai petanda terjadinya sinyal prolirerasisel.
Hasil : Berdasarkan hasil yang diperoleh terlibat hahwa terjadi penurunan partumbuban sel pada
pemberian ekstrak konsentrAsi tertentu yang tidak disertai dengan perubahan morfologi inti serta
tidak tetjadi perubahan gambaran siklus sel pada mse Suh-G l. Pada pamberlan ekstrak terjadi
penurunan ekspresi dari p44/42 yang terfosforilasi. Penurunan ekspresi p44/42 juga terjadi pada
pemberian ekstrak pada medium yang telah diinkubasi dengan insulin. Penurunan ekspresi
p44/42 terfosforilasi ini menunjukan bahwa efek antiproliferasi ekstrak berlangsung meialuijalur
aktivasip44/42.
Kesimpulan : berdasarkan data yang diperoleh menunjukan bahwa ekstrak Piper crocatum Ruiz
& Pav dapat menghambat pertumbuhan galur sel kanker payudara (T47D) melalui
panghambatan fosforlIasi p44142

Abstract
Background : Cancer is a leading cause of death in the world. Breast cancer is most common
disease in V.'Omen. Major therapy for breast cancer is surgery1 but to achieve a better result needs
another modality. Good understanding about breast cancer carcinogenesis will give a better
impact for non surgery therapy. Natural products have been the mainstay of cancer
chemotherapy for the past 30 years. Inspired by folk medicine - encouraged the National
Cancer Institute (NCI) to begin a large-scale screening program for antitumour agents.
Inspired by the National Cancer Institute (NC!}.
screening program for antitumour agent from east Kalimantan Forest.
Purpose : We investigate antiprolliferative properties of extract Piper crocatum Ruiz & Pav
leaves and its mode of action human breast cancer (f47D) ceUs.
Metbods: Anti proliferative properties and mechanism of extract were evaluated by its
effect on cell viability, nuclear morphology, cell cycle progression and the expression of
phosphorylated p44/p42 as a marker for cell proliferation.
Result: The results showed that there was a reduction of cell viabHity by the extract in
concentration dependent manner and no alteration of nuclear morphology observed. There were
negligible changes observed in Sub..Ql phase foundation after extract treatment. Expression of
phosphorylated p44 I p42 was decreased due to the extract only. Inclusion the extract in
the incubation medium decreased insulin - stimulated phosphorylation of p44 I p42
indicating that antiproliferative effect of the extract was via p44 I p42 pathway.
Conclusion: AU together, the data indicated that Piper rectum extract inhibits the growth of
human breast cancer(T47D) ceHs via inhibition of p44/42 phosphorylation"
2009
T32818
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Yura Addina
"Latar belakang: Kanker payudara merupakan kanker tersering dengan mortalitas kematian kelima tertinggi di dunia. Tamoksifen, terapi hormon lini pertama kanker payudara ditemukan kasus resisten pada sel kanker dengan ekspresi c-myc yang tinggi. C-myc adalah faktor transkripsi yang menginduksi proliferasi, diferensiasi, serta metastasis sel kanker. Penelitian terbaru telah menemukan lunasin, protein dari ekstrak kedelai yang dinilai memiliki berbagai efek antikanker. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah lunasin dapat menurunkan ekspresi protein c-myc pada sel kanker payudara. Metode: Desain penelitian adalah true-experimental laboratorium dengan sampel preparat jaringan kanker payudara tikus tersimpan. Kelompok sediaan terdiri kelompok normal, kontrol negatif, kontrol positif, terapi kombinasi (lunasin dan tamoksifen) dan lunasin. Jaringan diwarnai secara imunohistokimia dengan diaminobenzinidie (DAB) dan antibodi anti-c-myc. Sediaan dipotret dengan mikroskop cahaya perbesaran 400 kali sebanyak 5 lapang pandang secara acak. Hasil berupa H-score ekspresi c-myc yang dihitung menggunakan software ImageJ dengan plugin immunohistochemistry (IHC) Profiler. Hasil: Kelompok dengan indeks H-score tertinggi berurutan adalah kontrol negatif (174), terapi tamoksifen, (149,4), terapi lunasin (146,6), kombinasi (138,6), dan normal (129,4). Ekspresi c-myc pada seluruh kelompok berbeda signifikan dibandingkan dengan kontrol negatif. Perbandingan setiap dua kelompok juga berbeda signifikan kecuali antara kelompok kontrol positif dengan lunasin. Kesimpulan: Lunasin dari ekstrak kedelai menghambat ekspresi protein c-myc pada sel kanker payudara tikus yang diinduksi DMBA. Lunasin dan tamoksifen masing-masing mampu menurunkan ekspresi protein c-myc. Terapi kombinasi lunasin dan tamoksifen paling efektif menurunkan ekspresi c-myc sel kanker payudara

Introduction: Breast cancer is the most prevalent and the fifth leading cause of death in the world. Tamoxifen, the first-line hormone therapy, which is found to be resistant to breast cancer cells with high c-myc expression. C-myc is a transcription factor that induces the proliferation, differentiation, and metastasis of cancer cells. Recent research has discovered lunasin, protein derived from soybean extract that have anticancer activities. The aim of this study was to determine whether lunasin can reduce c-myc protein expression in breast cancer. Method: The study design is a true-experimental laboratory with stored rat breast cancer tissue samples. The group was consisted of normal group, negative control, positive control, combination therapy (lunasin and tamoxifen) and lunasin. Tissues were stained with anti-c-myc adnd was photographed with a light microscope equipped with a 400x magnification camera with 5 fields of view at random. The result is an H-score of c-myc expression which is calculated using Image J software with the immunohistochemistry profiler plugin. Result: The groups with the highest H-score value to the lowest, respectively, are negative control (174), positive control (149,4), lunasin therapy (146,6), combination therapy (138,6), and normal (129,4). The C-myc expression in all groups is significantly different compared to the negative control. Conclusion: Lunasin inhibits the expression of c-myc protein in DMBA-induced rat breast cancer. Lunasin and tamoxifen are each able to reduce c-myc expression. The most effective way to reduce c-myc expression on breast cancer cells is combination therapy (lunasin and tamoxifen)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naura Syafira
"Latar belakang: Kanker payudara sebagai kanker nomor satu pada wanita merupakan sebuah ancaman. Kanker payudara merupakan kanker dengan sebab non-infeksius. Secara umum, kanker merupakan penyakit multifaktorial. Faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup memiliki peran dalam perkembangan kanker. Manusia secara konstan selalu terpapar radikal bebas baik dari internal maupun eksternal. Ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dapat menyebabkan radikal bebas yang tidak terkontrol dan berlebihan. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan sel dan berakhir dengan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol. Jamur shiitake (Lentinula edodes) merupakan salah satu jamur yang telah dipelajari secara ekstensif tentang manfaatnya. Telah diketahui bahwa L. edodes memiliki efek antioksidan dan sitotoksik terhadap sel kanker. Studi ini bertujuan untuk mengetahui konstituen fitokimia, aktivitas antioksidan, dan aktivitas sitotoksik dari L. edodes terhadap sel kanker payudara T47D.
Metode: L. edodes yang sudah berupa serbuk kering dimaserasi dengan n-heksan, etil asetat, dan etanol secara berurutan, menghasilkan ekstrak n-heksana, ekstrak etil asetat dan ekstrak etanol L. edodes. Setiap ekstrak kemudian dievaluasi kandungan konstituen fitokimia, aktivitas antioksidan, dan aktivitas sitotoksiknya melalui uji fitokimia, analisis kromatografi lapis tipis (KLT), uji DPPH, dan uji MTT terhadap sel kanker T47D.
Hasil: Skrining uji fitokimia dari ekstrak L. edodes menunjukkan adanya alkaloid, glikosida, flavonoid, dan triterpenoid. Analisis KLT menunjukan bahwa L. edodes mengandung lima belas komponen senyawa kimia. Uji DPPH memperlihatkan bahwa ekstrak etanol L. edodes memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat terhadap radikal bebas DPPH. Berdasarkan uji MTT, ketiga jenis ekstrak L. edodes menunjukkan aktivitas sitotoksik yang sangat kuat terhadap sel kanker payudara T47D.
Kesimpulan: Senyawa kimia yang terkandung pada L. edodes menunjukan aktivitas antioxidant dan sitotoksi terhadap sel kanker payudara T47D melalui Analisa DPPH dan MTT.

Background: Breast cancer is a major threat as it is the number one cancer affecting women. It is a non-communicable disease with non-infectious etiology. In general, cancer is a multifactorial disease. Factors such as genetics, environment, and lifestyle play a role. Humans are constantly exposed to free radicals from internal or external sources. An imbalance between free radicals and antioxidants will cause uncontrollable and excessive free radicals. This can cause cell damage which leads to uncontrollable cell growth. Shiitake mushroom (Lentinula edodes) is one of fungi that has been studied extensively on its health benefits. It is known to contain substances that can exert antioxidant and cytotoxicity towards cancer cells. The study aims to investigate phytochemical constituent, antioxidant activity, and cytotoxic activity of Lentinula edodes towards T47D breast cancer cells.
Method: Dry powder L. edodes was macerated in multi-level manner with n-hexane, ethyl acetate, and ethanol as solvent sequentially producing n-hexane extract, ethyl acetate extract, and ethanol extract of L. edodes. Each extract is evaluated for its phytochemical constituents composition, antioxidant activity, and cytotoxic activity using phytochemical test, thin layer chromatography, DPPH assay, and MTT assay towards T47D breast cancer cell line.
Results: Preliminary phytochemical screening of L. edodes extract showed that it contains alkaloid, glycoside, flavonoid, and triterpenoid. TLC resulted in fifteen chemical compounds. DPPH assay resulted in very active antioxidant activity of L. edodes ethanol extract towards DPPH free radicals. Based on MTT assay, the three L. edodes extracts resulted in very active cytotoxic activity towards the T47D breast cancer cell line.
Conclusion: Chemical constituents of L. edodes showed antioxidant activity and cytotoxic activity toward T47D breast cancer line through DPPH assay and MTT assay respectively.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>