Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133559 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heidi Laysandra
"ABSTRAK
Sifat struktur, termal, dan listrik pada temperatur tinggi dari senyawa double perovskite Sr2(Fe,Ti)O6telah dipelajari pada penelitian ini.Sr2(Fe,Ti)O6 disintesis dengan metode solid state reaction. Hasil karakterisasi x-ray diffraction pada temperatur kamar menunjukkan bahwa semua sampel memiliki fase tunggal dan memiliki struktur kristal kubik double perovskite dengan space grup pm3m. Variasi jumlah atom Fe dan Ti mengakibatkan kenaikan parameter kisi dan grainsize. Grainsize yang diperoleh berkisar antara 30 nm sampai dengan 80 nm. Sifat listrik sebagai fungsi temperatur dan frekuensi dikarakterisasi menggunakan RLC-meter dengan metode spektroskopi impedansi. Hasil karakterisasi disajikan dalam Nyquist plot dan Bode plot yang digunakan untuk mengidentifikasi rangkaian ekuivalen dan parameternya. Rangkaian ekuivalen yang diperoleh menunjukkan pengaruh grain dan grain boundary terhadap sifat material. Konduktivitas dc Sr2(Fe,Ti)O6 sebagai fungsi temperatur dijelaskan dengan menggunakan persamaan Arrhenius. Energi aktivasi yang diperoleh dari hubungan konduktivitas dc sebagai fungsi temperatur menunjukkan pengaruh grain dan grain boundary pada sampel. Hal tersebut menunjukkan kemungkinan adanya oxygen vacancy pada material Sr2(Fe,Ti)O6. Kemungkinan ini diperkuat dengan hasil karakterisasi field emission scanning electron microscopy (FESEM) untuk menggambarkan morfologi sampel

ABSTRACT
Structure, thermal, and electrical properties of double perovskite material Sr2(Fe,Ti)O6 at high temperature have been studied. Sr2(Fe,Ti)O6 was synthesized by solid state reaction method. X-ray diffraction characterization at room temperature for all samples show single phase and having cubic double perovskite structure with pm3m space group. The variation of Fe and Ti atoms result an increasing of lattice parameter and grainsize which is found between 30 nm and 80 nm. The electrical properties as a function of temperature and frequency are characterized by using RLC-meter with impedance spectroscopy method. The impedance data are presented in Nyquist and Bode plot resulting in the equivalent circuit and its parameters. The equivalent circuit shows the effect of grain and grain boundary in the electrical properties of materials. DC conductivity of Sr2(Fe,Ti)O6 as a function of temperature was explained by using Arrhenius equation. The value of the activation energy which is evaluated from dc conductivity as a function of temperature shows the effect of grain and grain boundary. The activation energy exhibits of oxygen vacancy in Sr2(Fe,Ti)O6 which is also supported by morphology of Sr2(Fe,Ti)O6 characterized by field emission scanning electron microscopy (FESEM)."
Universitas Indonesia, 2015
S60146
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Gita Somianingsih
"[ABSTRAK
Pada penelitian ini, sifat listrik material Ba(Fe,Ti)O3 diuji dengan spektroskopi
impedansi. Pembuatan material perovskite Ba(Fe,Ti)O3 dilakukan menggunakan
metode solid state reaction. Hasil XRD menunjukkan bahwa semua sampel
adalah single fasa. Penambahan Fe pada BaTiO3 menyebabkan perubahan struktur
kristal dari tetragonal (space groupP4/mmm) menjadi hexagonal (space group
P63/mmc). Penambahan Fe pada BaTiO3 menyebabkan peningkatan grain size
yang dikonfirmasi dengan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM).
Sifat listrik (impedansi sebagai fungsi frekuensi) pada material Ba(Fe,Ti)O3
menunjukkan adanya konstribusi grain dan grain boundary. Hasil Differential
Scanning Calorimetric (DSC) menunjukkan bahwa penambahan Fe pada BaTiO3
menyebabkan peningkatan temperatur Curie dari suhu ~1200C pada BaTiO3
menjadi suhu ~1700C-1750C pada Ba(Fe,Ti)O3.;A study on impedance spectroscopy of Ba(Fe,Ti)O3 has been done. In this
research, electrical behavior ware analysed by using impedance spectroscopy
method. Ba(Fe,Ti)O3 prepared by solid state reaction method. XRD
characterization shows that all sampel are single phase.
ABSTRACT
With Fe addition, the
crystal structure change from tetragonal (without Fe) (space groupP4/mmm) to
hexagonal (space group P63/mmc). The grain size increase with increasing of Fe
contained in BaTiO3 which is confirmed by Scanning Electron Microscope
(SEM). Electrical behavior (impedance as a function of frequency) of Ba(Fe,Ti)O3
shows grain and grain boundary contribution. Differential Scanning Calorimetric
(DSC) shows that with Fe addition, the Curie temperature increases from ~ 1200C
in BaTiO3 to ~1700C-1750C in Ba(Fe,Ti)O3., A study on impedance spectroscopy of Ba(Fe,Ti)O3 has been done. In this
research, electrical behavior ware analysed by using impedance spectroscopy
method. Ba(Fe,Ti)O3 prepared by solid state reaction method. XRD
characterization shows that all sampel are single phase. With Fe addition, the
crystal structure change from tetragonal (without Fe) (space groupP4/mmm) to
hexagonal (space group P63/mmc). The grain size increase with increasing of Fe
contained in BaTiO3 which is confirmed by Scanning Electron Microscope
(SEM). Electrical behavior (impedance as a function of frequency) of Ba(Fe,Ti)O3
shows grain and grain boundary contribution. Differential Scanning Calorimetric
(DSC) shows that with Fe addition, the Curie temperature increases from ~ 1200C
in BaTiO3 to ~1700C-1750C in Ba(Fe,Ti)O3.]"
2016
T45378
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chichester: John Wiley & Sons, 1986
543.5 SPE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chang, Raymond
Huntington, N.Y: R.E. Krieger Pub.Co., 1971
535.84 CHA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"The spectral intensity of direct and scattered solar radiation is of fundamental importance for various studies in civil engineering, agriculture, solar power generation, and radiation budget
estimation. In this paper, we describe a ground-based, wide-spectral-range sensor that can be used for measuring spectral intensities both in the visible and near-infrared spectral regions.
The measurements are conducted either with artificial light sources or
direct/scattered solar radiation. The measured spectra yields information on the absorption features of atmospheric
gases such as nitrogen dioxide (NO2), carbon dioxide (CO2) and water vapor, as well as aerosol optical properties in the atmosphere. Relatively weak absorption of nitrogen dioxide is measured with the technique of differential optical absorption spectroscopy (DOAS), whereas aerosol, carbon dioxide, and water vapor amounts are measured by matching the observed spectra with simulated ones. Both High Resolution Transmission (HITRAN) and Moderate
Resolution Atmospheric Transmission (MODTRAN) database/codes are used to derive column amounts of absorbing molecular species and to
characterize aerosol optical properties. "
[Fakultas Teknik UI, Chib a University. Center for Environmental Remote Sensing], 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hantarto Widjaja
"EXAFS (Extended X Ray Absorption Fine Structure) merupakan gejala osilasi koefisien absorpsi (μ) pada energi di atas ujung absorpsi pada eksperimen spektroskopi absorpsi sinar-X. Salah satu teori yang dapat menjelaskan gejala ini adalah teori hamburan berganda. Dalam teori ini, perhitungan μ dilakukan dengan melibatkan atom-atom tetangga dari atom pengabsorpsi sinar-X. Dalam tesis ini, perhitungan EXAFS dilakukan untuk ujung absorpsi K besi padat. Hasil perhitungan numerik dengan menggunakan sembilan atom dan nilai bilangan kuantum orbital l sampai dengan tiga, ternyata cukup mendekati hasil eksperimen."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gregorius Ivan Baskara
"ABSTRAK
Hingga saat ini banyak penelitian yang membahas tentang standar teknologi generasi ke-5 agar jaringan selular dapat memberikan layanan yang lebih baik dibandingkan generasi komunikasi bergerak saat ini. Salah satu aspek yang menjadi standar teknologi 5G dan masih dikembangkan hingga saat ini adalah air interface. Orthogonal Frequency Division Multiplexing OFDM yang saat ini digunakan sebagai air interface teknologi generasi ke-4 memiliki kekurangan yang tidak mampu mendukung teknologi 5G, salah satu diantaranya adalah efisiensi spektrum yang masih buruk. Inilah yang menjadi latar belakang dilakukan berbagai riset untuk mencari kandidat air interface teknologi 5G. Filter Bank Multi Carrier FBMC adalah salah satu kandidat dengan keunggulan yaitu memiliki efisiensi spektrum yang lebih baik dibandingkan dengan air interface sebelumnya. Salah satu prototipe filter yang digunakan pada FBMC adalah filter Mirabbasi-Martin, karena kemampuan penurunan side-lobe yang baik. Walaupun dianggap cocok sebagai kandidat air interface, perbandingan antara FBMC menggunakan filter Mirabbasi-Martin dengan OFDM harus ditinjau pada beberapa parameter diantaranya bandwidth, daya main-lobe, daya side-lobe pertama dan frekuensi kerjanya. Skripsi ini akan membahas mengenai simulasi respon frekuensi FBMC menggunakan filter Mirabbasi-Martin dengan memvariasi overlap factor dan membandingkannya dengan OFDM pada spektrum frekuensi sub-band di bawah 1 GHz. Berdasarkan hasil simulasi didapatkan nilai overlap factor yang ideal untuk FBMC adalah 4, dengan bandwidth sebesar 125 kHz dan daya sebesar 36.12 dB pada main-lobe. Side-lobe pertamanya berada pada frekuensi 67.99 kHz dengan daya sebesar -3.7 dB.

ABSTRACT
Various research has been conducted to produce better network and standards than the previous generation of mobile communication. One of those standard is air interface which still being developed until now. Orthogonal Frequency Division Multiplexing OFDM as the air interface used by the last generation of mobile communication has some drawbacks that will not support 5G technology such as low spectrum efficiency. This drawback has been encouraged to find candidates of 5G air interface. Filter Bank Multi Carrier FBMC is one of those candidates which has better spectrum efficiency. One of prototype filter that has good side lobe decaying is Mirabbasi Martin filter. Comparison of FBMC and OFDM should be investigated in term of bandwidth, main lobe power, side lobe power and its frequency. This bachelor thesis will discuss the frequency response simulation and performance of FBMC utilizing Mirabbasi Martin filter by varying the overlap factor and compare its results with OFDM on Telkomsel sub band spectrum below 1 GHz. From the simulation results, it is known that ideal overlap factor value for FBMC is 4 which acquire bandwidth 125 kHz with 36.12 dB on its main lobe power. The first side lobe is plotted on 67.99 kHz with 3.70 on its power."
2017
S67294
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Aslina Br.
[Place of publication not identified]: Urania : Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir, 2009
URANIA 15 (1-4) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Muhamad Alif
"Pada beberapa peristiwa kebakaran, listrik sering kali dikaitkan sebagai salah satu penyebab utama dari kebakaran. Asap menjadi parameter awal yang mendasari terjadi sebuah peristiwa kebakaran. Keracunan asap adalah salah satu penyebab utama kematian korban kebakaran di dalam ruangan. Asap dapat membunuh manusia dengan melakukan kerusakan pada kombinasi termal, keracunan, dan iritasi paru-paru yang disebabkan oleh reaksi karbon monoksida, hidrogen sianida, dan produk pembakaran lainnya. Peristiwa kebakaran terjadi karena dalam beberapa kasus, banyak detektor asap yang gagal mencapai fungsinya sebagai pendeteksi awal asap karena waktu yang dibutuhkan asap untuk menjangkau sebuah detektor asap pada tempat tertentu ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama.
Penelitian ini difokuskan pada kajian eksperimental untuk pendeteksian asap pada kebakaran kabel dengan parameter laju perkembangan luasan asap terhadap tingkat arus listrik dan perubahan waktu dengan pembebanan arus lebih dari titik kritisnya. Penelitian dilakukan dengan skala eksperimen. Frame hasil rekaman akan diukur luasan asapnya dengan menggunakan perangkat lunak ImageJ. Grafik laju perubahan waktu terhadap laju perkembangan luasan asap dengan perubahan tingkatan arus listrik dan kenaikan temperatur didapatkan guna mencari hubungan yang tepat terhadap tingkat bahaya kebakaran.
Hasil dari hubungan tersebut disesuaikan kedalam bahasa pemrograman Adaptive Gaussian Mixture Model dengan melakukan segmentasi obyek latar yang bergerak (foreground) dari latar belakang diam (background) untuk dijadikan parameter dalam penentuan tingkat bahaya asap dalam sistem deteksi asap berbasis pencitraan gambar. Terdapat pula pengujian hasil SEM (Scanning Electron Microscope) terhadap isolator PVC hasil percobaan.

At some events of fire, electricity is often attributed as one of the main causes of fires. Smoke becomes the early parameter that underlie a fire occurs. Smoke is also very dangerous to people. The smoke kills by a combination of thermal damage, poisoning and pulmonary irritation caused by carbon monoxide, hydrogen cyanide and other combustion products. In some cases, a lot of smoke detectors failed to achieve its function as an early detector of smoke because of the time needed to reach smoke detector in certain places took a long time.
This study focused on experimental studies for the detection of smoke in the fire cable with the rapid expansion parameters of smoke on the level of electrical current, temperature rise, and the time on the cable that deliberately be burned by flowing currents more than its critical point. Research is done by the experiment. In this study, the split frames that will each image area of the smoke were measured using ImageJ software. Graph of the rate changes of time to the extent of the smoke with the rapid changes in electrical current levels and an increase in temperature is obtained in order to find the correct relation to level the danger of fire.
Results from the relation are suited into Adaptive Gaussian Mixture Model to segment the moving object (as a foreground) from the background to be used as a parameter in determining the level danger of smoke in the smoke detection using imaging processing. This paper includes SEM (Scanning Electron Microscope) results for the PVC insulator.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50863
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Muharini
"Sampel serpih (2), batubara (14) dan fosil resin (1) Formasi Telisa dan Cekungan Sumatera Selatan telah dianalisis dengan metode kromatografi gas - spektrometri massa (GC-MS). Sebagian sampel batubara (4) yang tersedia diantaranya dianalisis lebih lanjut menggunakan metode HPLC (kromatografi cairan penampilan tinggi). Seluruh sampel teranalisis telah diyakini mengandung resin tumbuhan tinggi dari famili Dipterocarpaceae seperti sekobikadinana diaromaik (dimer) dan trikadinana diaromatik (trimer) serta porfirin dari fraksi makromolekul.
Kedua kelompok dieter (C27 dan C30) dan trimer (C42 dan C45) telah diidentifikasi berdasarkan pada bukti spektra-massa dan waktu retensi kromatografi gas (GC). Perbedaan tiga atom karbon dengan massa 42 sma pada setiap kelompok diyakini berstruktur isopropil. Kelimpahan relatif dari dimer dan trimer bergantung pada kematangan termal sedimen dengan kematangan relatif moletas dimetilnaftil yang meningkat secara sistematik seiring dengan kenaikan kematangan termal sedimen.
Perubahan ini akibat proses deisopropilasi fraksi kadalenil (yang cenderung kurang stabil) menjadi dimetilnaftil (senyawa aromatik yang lebih stabil). Parameter baru berdasarkan pada kelimpahan relatif dari masing-masing analisis dimer dan trimer diusulkan dalam penelitian ini. Parameter baru ini merupakan rasio kuantitas isomer C27 terhadap kuantitas isomer sejenisnya (C27 dan C30), sekobikadinana diaromatik dan rasio kuantitas isomer C42 terhadap kuantitas isomer sejenisnya (C42 dan C45), trikadinana diaromatik, disebut RS dan RT masing-masing untuk dimer dan trimer.
Perubahan nilai RS dan RT terjadi di dalam zona jendela minyak-bumi. Batasan ` tak matang" dan "matang" ditentukan berdasarkan referensi, parameter kematangan baku Ro-vitrinite reflectance dan komputer pemodelan cekungan). Hasil penelitian ini, nilai RS = 52% dan RT = 2% merupakan rasio kematangan termal sampel dari Cekungan Sumatera Selatan. Parameter RT khususnya sangat berguna untuk penentuan kematangan termal pada zona "pascamatang" karena reaksi-deisopropilasi masih terus berlangsung pada zona tersebut.
Penelitian fraksi makromolekul telah dilakukan terhadap sebagian sampel batubara (4) yang tersedia. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa senyawa porfirin belum atau tidak ditemukan. Hal ini disebabkan prasarana yang digunakan tidak sesuai dengan literatur yang digunakan. Dengan perkataan lain, penelitian terhadap fraksi makromolekul tidak berhasil mengelusidasi porfirin."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>