Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199290 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nesti Gayatri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran nilai timbulan limbah padat serta upaya penanganan yang dapat diterapkan berdasarkan komposisi dan juga karakteristik limbah padat yang berasal dari rumah makan Padang Sederhana, Sederhana Lintau dan Surya Baru. Metode yang digunakan adalah SNI 19-3964-1994 mengenai pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan. Berdasarkan hasil pengukuran timbulan limbah padat diketahui nilai rata-rata timbulan limbah padat rumah makan Padang Sederhana adalah sebesar 1,6 L/orang/hari atau 0,43 kg/orang/hari, untuk Sederhana Lintau adalah sebesar 1,51 L/orang/hari atau 0,40 kg/orang/hari, serta untuk Surya Baru adalah sebesar 2,11 L/orang/hari atau 0,39 kg/orang/hari.
Secara keseluruhan komposisi limbah padat yang berasal dari ketiga rumah makan Padang tersebut didominasi oleh komponen organik berupa sisa makanan dan sisa olahan dapur dengan persentase 84,09% untuk Sederhana, 78,96% untuk Sederhana Lintau dan 65,25% untuk Surya Baru. Komponen lain berupa komponen anorganik seperti tisu, kertas, plastik dan lainnya yang terdapat pada tiap rumah makan Padang adalah sebesar 14,77% untuk Sederhana, 18,67% untuk Sederhana Lintau dan 31,73% untuk Surya Baru.
Dari hasil uji laboratorium diketahui bahwa limbah padat organik dari ketiga rumah makan Padang memiliki nilai rasio BOD/COD yang termasuk kedalam zona biodegradable dengan nilai 0,20 untuk Sederhana, 0,21 untuk Sederhana Lintau, dan 0,23 untuk Surya Baru. Berdasarkan komposisi dan karakteristik tersebut, maka upaya penanganan yang dapat diterapkan terhadap limbah padat organik yang berasal dari rumah makan Padang adalah dengan metode komposting dan anaerobic digester. Sedangkan upaya penanganan untuk limbah padat anorganik yang berasal dari rumah makan Padang adalah dengan metode daur ulang secara individual.

The focus of this study is to determine the value of solid waste generation and treatment process that can be applied based on the composition and characteristics of solid waste from Padang Restaurants such as Sederhana, Sederhana Lintau and Surya Baru. The method which being used is SNI 19-3964-1994 regarding sample collection and measurement of the composition and urban solid waste. Total solid waste generation in Sederhana is equal to 1.6 L / person / day or 0.43 kg / person / day, for Sederhana Lintau amounted to 1.51 L / person / day or 0.40 kg / person / day, and for Surya Baru is at 2.11 L / person / day or 0.39 kg / person / day.
The composition of solid waste from third Padang restaurants are dominated by organic components in the form of processed food and the rest of consumption with a percentage 84.09% for Sederhana, 78.96% for Sederhana Lintau and 65.25% for Surya Baru. Another component is anorganic components such as tissue, paper, plastics and others from third Padang restaurants are 14.77% for Sederhana, 18.67% for Sederhana lintau and 31.73% for Surya Baru.
From the laboratory test results are known that organic solid waste from third Padang restaurants have value ratio BOD / COD are included into the biodegradable zone with a value of 0.20 for Sederhana, 0.21 for Sederhana lintau and 0.23 for Surya Baru. Based on the composition and characteristics, the treatment process which can be applied to the organic solid waste originating from Padang restaurants are composting and anaerobic digester. While the handling of inorganic solid waste from Padang restaurants are the recycling method individually.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meutiara Citra Agista
"Warung Tegal warteg merupakan rumah makan tradisional yang menjamur di kota Depok Keberadaan warteg menyumbang limbah padat hasil memasak dan sisa makanan pengunjung. Penelitian ini bertujuan mengetahui timbulan komposisi dan karakteristik limbah padat warteg serta potensi pengolahannya. Penelitian dilaksanakan pada tiga warung Tegal di Kukusan Teknik Kota Depok yakni warteg Shinta Poci dan Fajar.
Dari penelitian diperoleh timbulan rata rata limbah padat ketiga warteg sebesar 0 509 liter orang hari atau 0 099 kg orang hari Angka ini di bawah timbulan kota metropolitan yaitu 2 2 5 liter orang hari atau 0 6 kg orang hari. Komposisi limbah padat didominasi oleh limbah padat organik sisa olahan dapur dan food waste dengan persentase rata rata 71.
Metode pengukuran dan komposisi limbah padat mengacu pada SNI 19 3694 1994. Dari uji laboratorium limbah padat ketiga warteg mempunyai rata rata kadar air 66 69 kadar volatil 70 91 dan kadar abu 29 09 Rasio rata rata C N ketiga warteg sebesar 20 11. Rasio rata rata BOD COD ketiga warteg bernilai 0 093. Metode pemeriksaan kadar air dengan SNI 03 1971 1990 Metode pemeriksaan C N dengan Kjeldahl. Metode kadar volatil dengan Standard 2540 E Metode kadar abu dengan ASTM E 830 87. Metode pemeriksaan BOD mengacu SNI 6989 2 2009.
Berdasarkan data komposisi dan karakteristiknya alternatif pengolahan yang dapat diterapkan pada limbah padat organik food waste warteg adalah dengan metode sosialisasi komposting pakan ternak dan anaerobic digestion.

Warung tegal is one of the most widely available traditional restaurants in Indonesia including in Depok. The existence of warung tegal warteg contributes solid waste from the cooking activities and also leftover food waste. This research is aimed to identify the characteristics compositions and produced solid waste from the warteg and to identify the potential treatment. The research was done on three warteg in Kukusan Teknik Depok which are Warteg Shinta Poci adn Fajar.
From the reserach it is known that the produced solid waste from those warteg was 0 509 litre person day or 0 099 kg person day. This figure is lower than the metropolitan area produced waste which is 2 2 5 litre person day or 0 6 kg person day. Food waste and organic solid waste dominate the composition of the waste with 71 of the average composition.
Measurement methods and composition of solid waste refers to the SNI 19 3694 1994. Lab test results show that the solid waste contains 66 69 water content 70 91 volatile content and 29 09 ash content C N ratio of the waste is 20 11. The ratio of BOD COD is 0 093 Methods of C N ratio based on Kjeldahl. Method Volatile content based on Standard 2540 E. Ash content refers to ASTM E 830 87 method. Method of BOD COD ratio refers to SNI 6989 2 2009.
Based on the compositions and the characteristics applicable treatment alternatives for the waste are socialization method composting livestock feed and anaerobic digestion.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurusysyifa Dwi Handayaningsih
"Meningkatnya jumlah penduduk dan aktivitas perkotaan seiring dengan meningkatnya timbulan limbah padat. Pemerintah DKI Jakarta baru dapat mengolah 1.000 ton per hari limbah padatnya (BPLHD DKI Jakarta, tanpa tahun) dari total 5.598 ton limbah padat per hari (BPS DKI Jakarta, 2012) dimana 51% limbah padat berasal dari rumah tangga (Damanhuri, 2010), termasuk rumah susun sederhana. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analisis timbulan, komposisi, dan potensi reduksi limbah padat untuk menyusun rekomendasi pengelolaan limbah padat di rumah susun sederhana dengan studi kasus Rumah Susun Sederhana (Rusuna) Harum Tebet dan Rusuna Bendungan Hilir II. Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini sesuai dengan SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata timbulan limbah padat di Rusuna Harum Tebet adalah 0,299 kg/orang/hari dengan volume 2,69 L/orang/hari dan Rusuna Bendungan Hilir II adalah 0,210 kg/orang/hari dengan volume 1,91 L/orang/hari. Komposisi utama limbah padat Rusuna Harum Tebet adalah 76,30% organik, 9,89% plastik, dan 7,06% kertas. Selaras dengan hasil tersebut, komposisi utama limbah padat Rusuna Bendungan Hilir II adalah 66,30% organik, 13,23% plastik, dan 9,14% kertas.
Rekomendasi pengelolaan limbah padat meliputi pewadahan, pengumpulan, pengolahan, dan pengangkutan. Potensi reduksi limbah padat dengan aplikasi rekomendasi pengelolaan limbah padat melalui pengomposan dan daur ulang di Rusuna Harum Tebet adalah sebesar 71,72% sementara di Rusuna Bendungan Hilir II sebesar 65,81%. Potensi reduksi limbah padat yang cukup tinggi di kedua rumah susun dapat menjadi solusi keterbatasan lahan TPST Bantar Gebang. Aplikasi rekomendasi pengelolaan limbah padat tersebut harus didukung dengan tinjauan lebih lanjut mengenai aspek kelembagaan, peraturan, pembiayaan, dan peran serta masyarakat.

The increase of population and urban activity is accompanied by the increase of solid waste generation. Currently, the government of Jakarta can only process 1000 tons/day of its solid waste (the Local Environmental Management Agency of Jakarta (BPLHD), without year) from the total of 5.598 tons (Central Bureau of Statistics of Jakarta (BPS), 2012) in which 51% of the solid waste comes from household (Damanhuri, 2010), including from flats. This research is a quantitative analysis of the generation, composition, and potential of solid waste recycling to make recommendations for the management of solid waste in flats with case study of Harum Tebet Flats and Bendungan Hilir II Flats. Data collection for this research is in accordance with the Indonesian National Standard 19-3964-1994 about the Method for Sample Collection and Measurement of Urban Waste Generation and Composition.
The result of the research shows that the average generation of solid waste in Harum Tebet Flats is 0.299 kg/person/day with volume 2.69 L/person/day and 0.210/kg/person/day in Bendungan Hilir II Flats with volume 1.91 L/ person/day. The main composition of solid waste in Harum Tebet Flats is 76.30% organic waste, 9.89% plastic, and 7.06% paper. Similarly, the solid waste in Bendungan Hilir II Flats is also dominated by organic waste which constitutes 66.30% from the total volume of solid waste followed by 13.23% plastic, and 9.14% paper.
The recommendation for solid waste management includes containing, collection, processing, and transport. The potential of solid waste reduction with the application of the recommendation for solid waste management by composting and recycling in Harum Tebet Flats is 71.72% and 65.81% in Bendungan Hilir II Flats. The high potential of solid waste reduction in both flats can be the solution to the limited land of Bantar Gebang Integrated Garbage Disposal Place (TPST). The application of the recommendation must be supported by further review of institutional aspect, regulations, financing, and community participation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46355
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendra Aulia Hustamely
"Penelitian ini membahas mengenai timbulan dan komposisi limbah padat yang dihasilkan pada apartemen berkonsep Student Centre dengan studi kasus pada Tower A pada Apartemen Taman Melati Margonda. Penelitian bertujuan untuk mengetahui besaran timbulan limbah padat dan persentase komposisi limbah padat pada dua periode yang berbeda, yaitu pada masa aktif perkuliahan dan masa libur perkuliahan. Metode pengambilan data menggunakan metode SNI 19-3964-1994 mengenai Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. Hasil penelitian adalah alternatif sistem teknis operasional, antara lain pewadahan hingga pengangkutan limbah padat yang dapat diterapkan pada Apartemen Taman Melati Margonda. Timbulan limbah padat yang dihasilkan pada masa perkuliahan yaitu sebesar 0.235 kg/orang/hari, atau 2.49 liter/orang/hari. Sedangkan timbulan limbah padat pada masa libur perkuliahan yaitu sebesar 0.108 kg/orang/hari atau 1.31 liter/orang/hari Terjadi penurunan berat timbulan limbah padat sebesar 45.65% dan penurunan volume sebesar 52.89% pada masa libur perkuliahan. Komposisi limbah padat pada masa perkuliahan terdiri dari 53.39% sampah organik, 20.39% sampah plastik, 12.80% kertas, 4.64% kaca, 2.48% logam, 6.31%dan lain-lain. Sedangkan pada masa libur perkuliahan terdiri dari 30.68% sampah organik, 26.55% sampah plastik, 29.11% kertas, 4.28% kaca, 2.50% logam, 7.08% dan lain-lain. Untuk potensi sampah layak kompos sebesar 38.66% dan sampah layak jual 22.42% . Nilai jual dari potensi sampah layak jual berkisar Rp 33,092.56/hari, dan satu tahun mencapai Rp. 11,913,322.60/tahun. Perencanaan pemanfaatan pada limbah padat organik dengan melakukan pengomposan dan sampah anorganik dengan menerapkan sistem bank sampah.

This study discusses the generation and composition of solid waste generated in the Student Center concept apartment with a case study in Tower A at Taman Melati Margonda Apartments. The study aims to determine the amount of solid waste generation and the percentage of the composition of solid waste in two different periods, while on active period of lectures and period of holiday. The method of data collection uses the method of SNI 19-3964-1994 on Method of Sample Collection and Measurmenet of The Composition of Urban Waste. The results of the study are alternative operational technical systems, including storage to transport of solid waste that can be applied to Taman Melati Margonda Apartments. Solid waste generated during the lecture period is 0.235 kg/person/day, or 2.49 liters/person/day. While solid waste generation during holiday period is equal to 0.108 kg/person/day or 1.31 liters/person/day There was a decrease in solid waste generation weight of 45.65% and a decrease in volume of 52.89% during the holiday period. The solid waste composition during the lecture consisted of 53.39% organic waste, 20.39% plastic waste, 12.80% paper, 4.64% glass, 2.48% metal, 6.31% and others. Whereas in the lecture holiday period it consisted of 30.68% organic waste, 26.55% plastic waste, 29.11% paper, 4.28% glass, 2.50% metal, 7.08% and others. The potential reduction of compostable waste is equal to 38.66% and recyclable waste is about 22.42% .The selling value of the potential for sellable waste is Rp 33,092.56/day, and one year reaches Rp. 11,913,322.60/year. Planning the use of organic solid waste by composting and inorganic waste by implementing a waste bank system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Amelia Saripudin
"Timbulan sampah yang dihasilkan di Indonesia, terutama DKI Jakarta terus meningkat setiap tahunnya. Kelurahan Tengah yang berlokasi di Jakarta Timur merupakan salah satu daerah dengan timbulan sampah yang cukup besar tetapi memiliki keterbatasan lahan untuk pengolahan sampah di TPS. Akibat keterbatasan tersebut, TPS RW 5 melayani tiga RW yakni RW 5, RW 8, dan RW 9. Pengolahan yang sudah dilakukan di TPS RW 5 berupa daur ulang dengan Bank Sampah dan pengomposan dengan BSF masih belum dapat mereduksi sampah dengan maksimal. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan pengamatan pada penanganan limbah padat yang sudah dilakukan di TPS RW 5, mengukur timbulan dan komposisi sampah, serta menghitung potensi reduksi jika sampah dikelola dengan lebih baik di TPS RW 5. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara untuk mengetahui penanganan yang sudah diterapkan di TPS RW 5, load-count analysis untuk mengukur timbulan sampah, metode quartering dalam mengidentifikasi dan menghitung besar komposisi, dan perhitungan teoritis untuk memperoleh besar potensi reduksi timbulan sampah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa timbulan sampah yang masuk ke TPS RW 5 sebesar 1.355,62 kg/hari dengan sampah paling banyak berupa sisa makanan (65,43%) sampah yang paling sedikit adalah logam (0,22%). Penanganan limbah padat yang sudah dilakukan di TPS RW 5 saat ini masih belum dapat mengolah seluruh sampah dengan baik. Jika sampah dikelola dengan baik, potensi reduksi yang bisa diperoleh mencapai 74,676% atau hanya 25,324% sampah yang dibuang ke TPA Bantar Gebang

The high amount of waste generated in Indonesia, particularly in DKI Jakarta increases yearly. Kelurahan Tengah located in East Jakarta is one of region that has high waste generated but lacks of area for material recovery facilities to perform solid waste treatment. As a result, TPS RW 5 is necessary to provide solid waste treatment for waste generated from three regions of RW in Kelurahan Tengah, consisting of RW 5, RW 8, and RW 9. TPS RW 5 has implemented solid waste treatment by recycling through Bank Sampah and composting through BSF methods. However, these treatments still do not reduce solid waste at maximum rate. Therefore, this research aims to observe existing solid waste treatment, measure solid waste generation and composition, and measure recycling, composting, and recovery rate if the treatment has been maximized. This research uses load-count analysis methods to measure solid waste generation, quartering methods to measure the composition of solid waste, observation and interview to obtain information about existing treatment, and calculation to measure potential recycling, composting, and recovery rate of solid waste generated in TPS RW 5. The result of this research showed solid waste generated in TPS RW 5 is 1.355,62 kg/day which food waste dominated the composition (65,43%) and the lowest type of waste generated is metal (0,22%). Existing solid waste treatment still underperformed. Hence, if solid waste generated in TPS RW 5 is treated and managed well, there will be a potential reduction to 74,676% of waste recovered or only 25,324% of solid waste transported to TPA Bantar Gebang every day"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvina Paramita Sarastami
"Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan pusat bisnis menjadi salah satu penghasil sampah terbesar di Indonesia. Penduduk yang terus bertambah menyebabkan Jakarta menjadi semakin padat. Sehingga dilakukan penelitian di Dipo Moong yang berlokasi di padat penduduk. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui timbulan dan komposisi sampah, mengetahui kondisi pengelolaan sampah eksisting, mengetahui kualitas pupuk kompos yang telah dihasilkan, dan menghitung nilai jual sampah anorganik. Pengukuran timbulan dan komposisi sampah mengacu pada SNI-19-3964-1994. Dari penelitian diperoleh timbulan sampah sebesar 0,37 kg/o/h, dengan komposisi sampah didominasi oleh sisa makanan sebesar 52,46%. Kegiatan yang dilakukan di TPS ini ialah mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos, adanya bank sampah, dan pemilahan sampah. Kompos yang dihasilkan telah memenuhi kematangan kompos, diketahui dari nilai rasio C/N yang dihasilkan dan kompos memiliki bau dan tekstur seperti tanah. Namun, belum memenuhi standar kualitas kompos secara keselurahan. Potensi dari nilai jual sampah anorganik perharinya sebesar Rp272.900,00 atau perbulannya sebesar Rp8.187.000,00.

Jakarta as the center of government and business center is one of the largest waste producers in Indonesia. The population continues to grow, causing Jakarta to become increasingly dense. So that research was carried out at Dipo Moong which is located in a densely populated area. The purpose of this study was to determine the generation and composition of waste, to determine the condition of existing waste management, to determine the quality of the compost produced, and to calculate the selling value of inorganic waste. Measurement of waste generation and composition refers to SNI-19-3964-1994. From the research, it was found that the waste generation was 0,37 kg/o/h, with the composition of the waste being dominated by food waste at 52,46%. Activities carried out at this TPS are processing organic waste into compost, having a waste bank, and waste sorting. The compost produced has matured, it is known from the value of the C/N ratio produced and the compost has a smell and texture like soil. However, it has not met the overall compost quality standards. The potential selling value of waste per day is IDR 272.900,00 or per month is IDR 8.187.000,00."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiyondi Arnosa
"Limbah padat menjadi masalah serius di Perumahan Duta Harapan dan diperlukan penelitian mengenai potensi limbah padat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui timbulan dan komposisi limbah padat serta potensi penanganannya. Penelitian ini dilaksanakan di Perumahan Duta Harapan Kota Bekasi, sumber limbah padat yang diteliti di Perumahan ini adalah pemukiman, masjid, sekolah, rumah makan, toko, taman dan jalan. Pengukuran timbulan dan komposisi limbah padat mengaju pada SNI-19-3694-1994. Uji laboratorium juga dilakukan untuk mengetahui kadar air dan rasio C/N dari limbah padat organik dan kompos, pemeriksaan kadar air menggunakan SNI-03-1971-1990 dan pemeriksaan rasio C/N menggunakan metode Kjeldahl.
Dari penelitian diperoleh timbulan limbah padat sebesar 0,554 liter/orang/hari atau 0,063 kg/orang/hari. Komposisi limbah padat didominasi oleh sisa makanan dengan presentase sebesar 35,86 . Kompos yang telah penulis buat dari limbah padat organik sesuai dengan standar SNI-19-7030-2004 karena memiliki kadar air sebesar 36,08 dan rasio C/N 19,27. Potensi keuntungan daur ulang dari sampah yang terdapat di Perumahan Duta Harapan sebesar Rp. 80.620,00.

Solid waste becomes serious problem at Duta Harapan and a reaserch is needed to identify the potential of the solid waste. This research is aimed to identify the generation and composition of solid waste also the potential treatment. The research was done at Duta Harapan Bekasi City, solid waste sources of Duta Harapan is Houshold, Mosque, School, Food Court, Shop, Garden and Road. Solid waste generation and composition measurement refers to SNI 19 3694 1994. Lab test also done to measure water content and C N ratio from organic solid waste and compost, water content measurement refers to SNI 03 1971 1990 and C N rasio measurement refers to Kjeldahl Method.
From this research it is known that the produced solid waste from Duta Harapan was 0,554 liter person day or 0,063 kg person day. Food waste dominate the composition of the solid waste at Duta Harapan with 35,86 . Compost that already made from organic waste is suit with SNI 19 7030 2004 because the water content is 36,08 and C N ratio is 19,27. Potential profit from recycling the solid waste of Duta Harapan is Rp.80.620,00.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tantri Yessa
"Penelitian yang dilakukan ini membahas tentang timbulan dan komposisi sampah yang di Plaza Kalibata. Secara garis besar sampah yang dihasilkan berasal dari aktivitas pengunjung dan karyawan di tiap tenant Plaza Kalibata. Pengukuran timbulan dan komposisi sampah mengacu pada SNI 19-3694-1994. Timbulan sampah yang dihasilkan sebesar 0.042 kg/orang/hari atau 0.413 L/orang/hari atau 0.021 kg/m2 /hari atau 0.204 L/m2 /hari.
Komposisi yang terdapat adalah sampah organik sebesar 84.77, sampah plastik sebesar 7.91, sampah kertas sebesar 5.46, sampah logam sebesar 0.15, sampah kaca sebesar 0.07, sampah lain-lain sebsesar 1.15 Data-data yang diperolah akan digunakan sebagai acuan dalam menentukan usulan perencanaan aspek teknis operasional dan mendapatkan nilai jual sampah.

This research discusses about solid waste generation and composition atPlaza Kalibata. Solid waste generated by Plaza is largely derived from the facilities of each tenant in Plaza Kalibata. The method which being used is SNI 19 3964 1994 on Methods Of Sample Collection and Measurement Of The Compositianand Urban Waste. Generation of solid waste generated is 0.042 kg person day or 0.413 L person day or 0.021 kg m2 hari or 0.204 L m2 day.
The composition of solid waste inPlaza Kalibata is organic waste is organic waste 84.77, plastic 7.91, paper 5.46, metal 0.15, glass 0.07 and 1.15 more. The data obtained used to determine the planning of operational technique aspect and getting the sale value of solid waste. Planning of operations technical aspects provided in the form of separation, storage, and processing technologies of solid waste.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Nur Kurniawati
"TPA Cipayung merupakan tempat pembuangan akhir sampah yang melayani timbulan sampah kota Depok. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, jumlah timbulan sampah yang dihasilkan pun semakin besar. Dengan sistem pengelolaan sampah yang saat ini diterapkan, timbulan sampah yang besar mengakibatkan TPA Cipayung mengalami kelebihan kapasitas. Berdasarkan hasil pengukuran, rata-rata timbulan sampah yang masuk ke TPA Cipayung sebesar 798,97 m3/hari atau 79,634 ton/hari. Komposisi timbulan sampah tersebut terdiri dari 76,96 % sampah organik dan 23,04 % sampah non-organik (7,05 % kertas, 11,37 % plastik, 0,22 % logam, dan 4,18 % jenis sampah lainnya). Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kelebihan kapsitas pada TPA Cipayung antara lain timbulan sampah yang besar, komposisi timbulan sampah anorganik sebesar 23,04 % yang ikut ditimbun, dan faktor pemadatan yang tidak sempurna.

Cipayung landfill is a municipal solid waste (MSW) landfill that serving Depok city. Along with the increase of population, amount of solid waste generated even bigger. With waste management systems currently applied, large amount of solid waste generated made Cipayung landfill over capacity. Based on the results of measurements, the average solid waste entering the landfill Cipayung is 798.97 m3/day or 79.634 tons / day. Composition of solid waste consists of organic waste 76.96 % and 23.04 % non-organic waste (7.05 % papers, 11.37 %, plastics, 0.22 % metals, and 4.18 % other solid waste types). Some of the factors that caused the over capacity of the landfill Cipayung area large amount of solid waste generated, 23.04 % of inorganic solid waste also buried in landfill, and the compaction of the solid waste."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50484
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Agustine Putri
"Pada tahun 2011 jumlah timbulan limbah padat di DKI Jakarta mencapai 5.598 ton/hari (BPS DKI Jakarta, 2012), di mana 35% limbah padat berasal dari industri dan perkantoran. Gedung Menara Prima belum memiliki pengelolaan limbah padat terpadu, sehingga diperlukan upaya pengurangan limbah padat dari sumber melalui rekomendasi pengelolaan limbah padat pada aspek teknis operasional berdasarkan timbulan dan komposisi limbah padat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah SNI 19-3964-1994 dengan pengukuran selama 8 hari dan SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan.
Hasil penelitian menunjukkan total rata-rata berat timbulan limbah padat Gedung Menara Prima adalah 449,8 kg/hari dengan total rata-rata volume 3459 L/hari dan berat jenis limbah padatnya adalah 0,15 kg/L. Laju timbulan yang dihasilkan pada area basement adalah 0,062 L/m2/hari, area gedung (aktivitas administrasi kantor) 0,700 L/orang/hari, area kantin 0,089 L/orang/hari, area taman dan sapuan jalan 0,048 L/m2/hari. Komposisi limbah padat Gedung Menara Prima yang dihasilkan dari setiap sumber limbah padatnya mempunyai 3 komponen utama yaitu area gedung terdiri dari 32,9% organik, 50,4% kertas, 9,25% plastik; area kantin terdiri dari 90,0% organik, 4,55% kertas, 4,22% plastik; area taman dan sapuan jalan terdiri dari 79,0% organik, 5,20% kertas, 4,79% kaca.
Melalui rekomendasi pengelolaan limbah padat pada aspek teknis operasional, yaitu pemilahan dan pewadahan di sumber; pengumpulan; pengolahan; pemindahan dan pengangkutan; serta pembuangan akhir; limbah padat yang diangkut berpotensi dikurangi sebesar 28,6% dengan penerapan pengomposan dan penjualan limbah padat anorganik laku jual ke lapak yang menerima limbah padat dari kawasan kantor. Untuk memberikan gambaran keefektifan sistem yang direncanakan, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai aspek lainnya yaitu aspek hukum, lembaga, biaya dan peran serta masyarakat di mana dalam hal ini pengelola dan penghuni/karyawan Gedung Menara Prima dalam menerapkan rekomendasi tersebut.

In 2011, the amount of solid waste generated in Jakarta reached 5.598 tons/day (BPS Jakarta, 2012), in which 35% of solid waste is from industrial and office. Menara Prima Office Building, has yet to implement an integrated solid waste management, thus a recommendation of solid waste management on technical aspect is required based on waste generation and composition. The method used in this research is based on SNI 19-3964-1994 for 8 days measurement and SNI 19-2454-2002 about the technical aspect.
The results found from the measurements are as followed: the average weight of total solid waste generation of Menara Prima is 449.8 kg/day, the average of total volume is 3459 L/day, and the density of solid waste is 0.15 kg/L. Generation rates measured from the basement area is 0.062 L/m2/day, building area (office administration activities) is 0.700 L/person/day, canteen area is 0.089 L/person/day, parks and street sweeping area is 0.048 L/m2/day. Each solid waste source in Menara Prima Office Building has 3 main components which make up their solid waste composition, the building area consist of 32.9% organic, 50.4% paper, 9.25% plastic; the canteen area consists of 90.0% organic, 4.55% paper, 4.22% plastic; and the parks and street sweeping area consists of 79.0% organic, 5.20% paper, 4.79% glass.
Solid waste management recommendation on the technical aspect that is separation at the source; collection; processing; transfer and transport; and disposal; can potentially reduce solid waste transported up to 28.6% by the implementation of solid waste composting and sale of salable inorganic solid waste from the office area. Further research regarding the other aspects such as law, institution, cost, and the role and participation of the community, in this particular case the managers, occupants/employees of Menara Prima Office Building, is needed to provides an overview of the effectiveness of the proposed system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>