Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148943 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gilang Panatama Aziz
"ABSTRAK
Fosfor merupakan salah satu nutrien yang dibutuhkan makhluk hidup. Namun, kelebihan kandungan fosfor dalam badan air dapat menyebabkan eutrofikasi. Detergen yang biasa digunakan banyak mengandung fosfor sehingga pembuangan air limbah yang mengandung detergen ke dalam badan air dapat meningkatkan konsentrasi total fosfor dalam badan air tersebut. Danau Mahoni merupakan salah satu badan air penerima air limbah dari Kota Depok, sehingga dilakukan pemodelan kualitas air pada Danau Mahoni agar dapat mengetahui perubahan konsentrasi total fosfor terhadap waktu. Model kesetimbangan massa yang memasukkan mekanisme adveksi, peluruhan, pengambilan oleh mikroorganisme dan pengendapan. Beban point source yang berasal dari pemukiman dan Fakultas Teknik Universitas Indonesia diukur secara langsung. Model diselesaikan dengan menggunakan runge-kutta orde keempat untuk mengetahui perubahan konsentrasi total fosfor terhadap waktu.
Laju peluruhan total fosfor yang terukur sebesar 0,36 hari-1. Prediksi model menunjukkan bahwa, dalam sehari, konsentrasi total fosfor pada Danau Mahoni memiliki rentang dari 0,41 mg/L hingga 1,39 mg/L. Konsentrasi total fosfor pada danau menunjukkan kondisi yang sama dengan hasil observasi, dimana terjadi peningkatan konsentrasi dari pukul 6.00 hingga pukul 12.00 akibat adanya beban pencemar yang masuk ke dalam danau dan mengalami penurunan konsentrasi dari pukul 13.00 hingga pukul 5.00 akibat tidak adanya beban pencemar. Namun, pada kondisi penurunan konsentrasi terjadi over prediction dimana hasil prediksi mempunyai nilai yang lebih besar dari pada hasil observasi. Model yang telah dibuat memiliki nilai rata-rata kesalahan relatif sebesar 8,8%.
Untuk menurunkan konsentrasi total fosfor dalam Danau Mahoni, Universitas Indonesia dapat mengolah air limbah domestik dari pemukiman (W1) yang masuk ke dalam Danau Mahoni menggunakan instalasi pengolahan air limbah. Dengan menggunakan unit SBR konsentrasi total fosfor dalam Danau Mahoni dapat turun hingga 65%.

ABSTRACT
Phosphorus in an important nutrient for organism. However, excessive amounts of phosphorus can lead water body to eutrophic condition. Detergent that usually used contains high amounts of phosphorus so that the discharge of detergent-containing wastewater to the water bodies can increase the total phosphorus concentration in that water bodies. Mahoni lake is one of the water bodies that recieves Depok City’s wastewater. Hence, modelling of water quality is conduted to recognize the change of phosphorus concentration against time. Model of mass balance equation include advection, decay, uptake by microorganism and settling. Point source loading from residential areas and Faculty of Engineering Universitas Indonesia is measured directly. Model is solved by using fourth order runge-kutta to recognize the changes of total phosphrous concentration against time.
Measured decay rate of total phosphorus is 0,36 day-1. The model prediction shows that in one day period, phosphorus total concentration in Mahoni lake ranges between 0,41 mg/L to 1,39 mg/L. The total concentration of phosphorus shows the same condition with the observational results, where the concentration goes up at 6.00 to 12.00 caused by loading added into the lake and goes down at 13.00 to 5.00 because there is no loading added into the lake. Although, on the decreasing condition, over prediction occured where the prediction results have higher value compared to observational results. The model have average error of 8,8%.
To decrease the total phosphorus concentration in Mahoni lake, Universitas Indonesia can treat the wastewater from residential area (W1) with wastewater treatment plant. By using SBR unit, total phosphorus concentration can be decreased to 65%.
"
2015
S58720
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabina Adwina Oktovidonna
"Fosfor merupakan sumber daya terbatas yang berperan penting dalam kegiatan agrikultur di seluruh dunia. Namun, keberadaan fosfor seringkali terbuang sia-sia baik dalam air limbah hasil kegiatan pertanian maupun dalam air limbah domestik. Maka dari itu, lumpur aktif dalam suatu Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) diperkirakan mempunyai potensi besar menjadi sumber fosfor yang baru. Adapun tujuan penelitian ini adalah menentukan kondisi optimum dalam upaya pemulihan fosfor dari lumpur aktif berdasarkan nilai pH, suhu, dan waktu kontak melalui proses fisik dan kimia. Bentuk penelitian ini adalah analisis potensi pemulihan fosfor dari lumpur aktif IPAL MBBR Setiabudi dengan bantuan pemodelan Visual MINTEQ 4.0. Jenis penelitian merupakan penelitian kuantitatif dimana akan didapatkannya nilai pH dan suhu optimum berdasarkan pelepasan fosfor yang telah diujikan. Penelitian terdiri dari 3 tahap utama, yaitu pengujian ICP-OES, simulasi Visual MINTEQ 4.0, dan pengujian eksperimen menggunakan shakers. Pengujian ICP-OES dilakukan untuk mengetahui kandungan logam pada  sampel lumpur aktif. Data tersebut kemudian digunakan sebagai inputan pemodelan Visual MINTEQ untuk mencari nilai indeks saturasi senyawa fosfor sehingga dapat ditentukannya kondisi ideal pelepasan fosfor. Selanjutnya, pengujian shakers dilakukan dengan rincian pengujian pH dan suhu dalam rentang waktu kontak yang telah ditetapkan. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai pH, maka potensi pelepasan fosfor akan semakin rendah dimana nilai pH yang paling efektif adalah pH 4 dengan konsentrasi fosfor tertinggi sebesar 18,10 mg/L. Sedangkan berdasarkan waktu kontak, fosfor pada lumpur aktif akan mengalami proses pelarutan dan presipitasi sampai akhirnya mencapai titik kesetimbangan, yaitu pada menit ke-15. Adapun faktor yang mempengaruhi proses pelepasan fosfor adalah kandungan organik yang smendominasi sampel lumpur aktif, yaitu 85,42%. Selain itu, kandungan logam pada lumpur aktif yang tinggi juga dapat mengurangi potensi pemulihan fosfor karena fosfor cenderung berikatan dengan logam dan membentuk senyawa baru

Phosphorus is a limited resource that plays an important role in agricultural activities troughout the world. However, phosphorus is often wasted both in wastewater resulting from agricultural activities and in domestic wastewater. Therefore, activated sludge in a Wastewater Treatment Plant (WWTP) is estimated to have great potential to become a new source of phosphorus. The aim of this research is to determine the optimum conditions for recovering phosphorus from activated sludge based on pH value, temperature, and contact time through physical and chemical processes. The form of this research is an analysis of the potential of phosphorus recovery from the activated sludge of the IPAL MBBR Setiabudi with the help of Visual MINTEQ 4.0 modelling. This type of research is quantitive research where optimum pH and temperature values will be obtained based on the release of phosphorus that has been tested. The research consisted of 3 main stages, which is ICP-OES testing, simulation of Visual MINTEQ 4.0, and experimental testing using shakers. ICP-OES testing was carried out to determine the metal content in activated sludge samples. This data is then used as input for Visual MINTEQ modelling to find the saturation index value for phosphorus compounds so that ideal conditions for phosphorus release can be determines. Next, shakers testing is carried out with detailed pH and temperature tests within a predetermined contact time range. The experimental results show that the higher the pH value, the lower the potential for phosphorus releasem where the most effective pH value is pH 4 with the highest phosphorus concentration of 18,10 mg/L. Meanwhile, based on contact time, phosphorus in activated sludge will undergo a dissolution and precipitation proscess until it finally reaches the equilibrium point, namely in the 15 minutes. The factor that influences the phosphorus release process is the organic content in activated sludge which dominates, approximately 85,42%. In addition, the high metal content in activated sludge can also reduce the potential for phosphorus recovery because phosphorus tends to bind with metal and formed new compounds."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Maudy Kusumah
"Sistem danau Universitas Indonesia (UI) terdiri dari tujuh danau yaitu: Danau Kenanga, Agathis, Mahoni, Puspa, Ulin, dan Salam. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Gilang Panatama Aziz (2015), menunjukkan bahwa konsentrasi fosfor di Danau Mahoni telah mencapai 2,34 mg/L, melebihi standar kualitas air untuk badan air pertama dan kedua kelas, yaitu 0,2 mg/L (Peraturan Pemerintah 82, 2011). Keberadaan kelebihan fosfor merupakan indikasi bahwa Danau Mahoni tidak "sehat", dan akan terus memburuk akibat peningkatan populasi Kota Depok (6,29% per tahun (BAPPEDA Kota Depok, 2013)). Model diperlukan untuk membantu pihak universitas dalam membuat rencana yang diperlukan untuk mengatasi kelebihan fosfor di Danau Mahoni.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai penggunaan RMA model dalam mengembangkan simulator yang dapat memprediksi distribusi 2D fosfor konsentrasi di Danau Mahoni, akibat data terbatas yang tersedia. Karena keterbatasan model, organik fosfor disimulasikan, namun data untuk total fosfor digunakan sebagai parameter. Laju decay dan settling total fosfor di Danau Mahoni adalah 0.28 m/hari dan 0.046 m/hari (Aziz, 2015). Tiga inlet yang diasumsikan mempunyai step loading untuk fosfor dianggap dalam model ini yaitu Agathis, perumahan daerah sekitar UI, dan Kantin Fakultas Teknik.
Proses pembuatan model terdiri dari: pembuatan mesh Danau Mahoni, input data, analisis sensitivitas dan kalibrasi koefisien difusi. Koefisien difusi transversal dan longitudinal yang digunakan adalah 800 m2/s dan 0,1 m2/s, berdasarkan SSE paling kecil, yaitu 0.2557. Berbagai skenario disimulasikan untuk menunjukkan bahwa model dapat dirun dalam berbagai kondisi. Terdapat tiga scenario yang disimulasikan yaitu ketika loading fosfor ditingkatkan, dikurangi, serta ketika jenis loading adalah linear loading. Model dapat menghasilkan penyebaran konsentrasi fosfor organik yang sesuai dengan ekspektasi.

Universitas Indonesia's (UI) lake system consists of seven lakes which are: Lake Kenanga, Agathis, Mahoni, Pupsa, Ulin and Salam. Previous research done by Gilang Panatama Aziz (2015), shows that the concentration of phosphorous in Lake Mahoni has reached 2.34 mg/L, exceeding the water quality standards for first and second class water bodies, i.e. 0.2 mg/L (Peraturan Pemerintah 82, 2011). The existence of excess phosphorous is an indication of Lake Mahoni's unhealthy state, which will continue to deteriorate as a consequence of Depok's increasing population (6,29% per year (BAPPEDA Kota Depok, 2013)). A model is needed to aid the University's board in making a necessary plan to resolve the excess phosphorus in Lake Mahoni.
The objective of this research is to assess the use of RMA model in developing a simulator that can predict the 2D phosphorous concentration distribution in Lake Mahoni, using limited data available. Due to limitations of the model, organic phosphorous is simulated, however total phosphorus data is used as the input data. Decay and settling rates of total phosphorous in Lake Mahoni is 0.28 m/day and 0.046 m/day (Aziz, 2015). Three inlets assumed to have step loading of phosphorous are considered for this model, which are Lake Agathis, residential areas around UI, and the engineering faculty's cafeteria.
The process of creating the model consists of: discretization of Lake Mahoni, input data, sensitivity analysis, and calibration of diffusion coefficients. The transversal and longitudinal diffusion coefficients chosen are 800 m2/s and 0.1 m2/s, based on the least SSE of 0.2557. Various scenarios are simulated to show that the model can be run under different conditions. Three scenarios are simulated with an increase and decrease loading of organic phosphorous. Furthermore, linear loading of organic phosphorus is also simulated. The model is able to give expected responses of phosphorous concentration distribution against time and space.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsha Widia Rahma
"ABSTRAK
Danau Mahoni merupakan bagian dari rangkaian danau yang ada di komplek Universitas Indonesia. Seluruh danau tersebut memiliki fungsi untuk mengontrol banjir, pengolahan air, dan sebagai area resapan. Danau Mahoni termasuk danau yang menerima beban pencemar terbesar, baik dari dalam kampus maupun dari lingkungan luar kampus. Fungsi yang seharusnya berjalan sebagaimana mestinya tidak dapat bekerja secara maksimal di Danau Mahoni karena tingginya beban pencemar yang masuk. Dampak dari penurunan kualitas danau adalah timbulnya fenomena trofik yang mampu mengganggu ekosistem danau. Sehingga diperlukan penelitian untuk menyimulasikan status trofik dengan menggunakan data nitrogen dan fosfor. Melalui data variabel tersebut, dapat ditentukan nilai konsentrasi klorofil a dan kedalaman secchi melalui perhitungan matematis. Tiga variabel utama, TP, klorofil a, dan kedalaman secchi mampu menentukan besar TSI Carlson. Pendekatan yang digunakan dalam memodelkan status trofik pada penelitian ini adalah pendekatan sistem dinamik dengan penggunaan software Powersim Studio 8. Melalui pendekatan tersebut, Danau Mahoni dibagi menjadi empat segmen yang menerima beban pencemar dari Danau Agathis, pemukiman dan Fakultas Teknik. Berdasarkan hasil simulasi, pemodelan ini dapat dikatan valid dengan nilai AME sebesar 0,137 untuk TN dan 0,102 untuk TP. Hasil simulasi menunjukkan bahwa status trofik Danau Mahoni adalah eutrofik dengan nilai TSI Carlson 115,78. Bentuk intervensi yang paling baik adalah dengan membuat waste stabilization pond untuk mengolah air limbah dari pemukiman sebelum mengalir menuju Danau Mahoni dan mampu mengurangi nilai TSI Carlson hingga 2,6 .

ABSTRACT
Lake Mahoni is the third lake in a series of lakes in Universitas Indonesia, Depok Lake Kenanga, Agathis, Mahoni, Puspa, Ulin and Salam . Those six lakes have important roles in controlling flood, water purification and conserving groundwater. Lake Mahoni becomes a lake that receives loading from campus area and campus rsquo surroundings. However, those roles can not work satisfactorily because the loading that flowing into Lake Mahoni has high pollutants. The impact of decreasing quality is the emergence of trophic phenomenon that can disrupt the lake ecosystem. Therefore, required research to simulate trophic state with using the nitrogen and phosphorus data which contained in the Lake Mahoni. Through those two data, can be determined the value of chlorophyll a and secchi depth mathematically. Three main variables, TP, chlorophyll a and secchi depth, able to determine the value of TSI Carlson. The approach used in modeling trophic state in this study is system dynamic approach with using Powersim Studio 8. By means of system dynamic approach, Lake Mahoni is divided into four completely mixed reactors that receive loading from Lake Agathis, settlement and Faculty of Engineering. Based on the result of simulation, this modelling is valid with AME 0,137 for TN and 0,102 for TP. The result of simulation shows that trophic state of Lake Mahoni is eutrophic with TSI Carlson 115,78. The best intervention is to make waste stabilization pond to treat the domestic wastewater from settlement before flowing into Lake Mahoni and can reduce the value of TSI Carlson up to 2,6 . However, the best intervention has not able to reduce the trophic state."
2017
S67748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrahman Munif
"ABSTRAK
Danau Kenanga merupakan salah satu dari enam danau yang berada di Kawasan Universitas Indonesia dan dikategorikan tercemar ditinjau dengan parameter nitrogen dengan konsentrasi total nitrogen. Selain nitrogen, fosfor juga berperan dalam proses penurunan kualitas air terutama dalam senyawa fosfat bersamaan dengan nitrogen dapat menyebabkan eutrofikasi. Oleh karenanya dibutuhkan identifikasi mengenai sumber pencemar nitrogen dan fosfor serta menganalisis beban, mensimulasikan transport dan mengevaluasi strategi untuk meningkatkan kualitas air pada aliran Inlet Danau Kenanga, Universitas Indonesia dengan menggunakan software Qual2kw. Digunakan 3 skenario yang dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas aliran sudetan Kalibaru. Aliran sudetan Kalibaru sudah tidak memenuhi Baku Mutu Air Kelas IV untuk paramteter Amonia dan Fosfat. Hasil pengukuran yang dilakukan pada stream mulai dari Headwater hingga terminus menunjukkan perubahan pada setiap konsentrasi Nitrogen Dan Fosfor. Untuk parameter Nitrit mengalami peningkatan konsentrasi dari 3 mg/L menjadi 5 mg/L, parameter Nitrat mengalami penurunan konsentrasi dari 2.9 mg/L menjadi 0.9 mg/L, parameter Amonia mengalami peningkatan dari 6 mg/L menjadi 12 mg/L, parameter Fosfat mengalami penurunan dari 8.33 mg/L menjadi 6.84 mg/L dan parameter Total Fosfor mengalami penurunan dari 976 mg/L menjadi 508 mg/L. Sumber signifikan yang menjadi sumber pencemar untuk adalah Stasiun Depok Baru dengan beban sebesar 25,344 kg/hari parameter Amonia, Gedung Pemerintahan Kota Depok sebesar 15,74 kg/hari untuk parameter Nitrat dan Nitrit, Pasar sebesar 46,289 untuk parameter Fosfor Organik dan ITC Depok sebesar 7.765 kg/hari untuk parameter Fosfat. Hasil simulasi model menunjukkan bahwa untuk parameter Amonia mulai dari headwater hingga terminus mengalami peningkatan dari 6 mg/L menjadi 6.69 mg/L, parameter Nitrat mengalami penurunan dari 2.9 mg/L menjadi 2.1 mg/L, parameter Fosfat mengalami peningkatan dari 8.3 mg/L menjadi 85.2 mg/L dan parameter Total Fosfor mengalami penurunan 976 mg/L menjadi 448 mg/L. Intervensi yang dapat dilakukan untuk mempertahankan serta meningkatkan kualitas aliran sudetan Kalibaru adalah dengan cara mengendalikan beban pencemar yang masuk ke dalam aliran sudetan Kalibaru. Hasil intervensi tersebut dapat mengurangi beban pencemar yang masuk ke aliran sudetan Kalibaru serta tetap mempertahankan kelas air berdasarkan Baku Mutu PP Nomor 82 Tahun 2001."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Corbridge, D.E.C.
Amsterdam: Elsevier, 1974
546.712 COR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Prabaningrum Tantoro
"Fosfor (P) merupakan salah satu mineral dalam limbah kotoran manusia yang kurang dimanfaatkan. Tidak ada prioritas global untuk memastikan aksesibilitas fosfor yang cukup di masa mendatang sehingga perlu adanya pemulihan atau daur ulang fosfor, salah satunya ialah melalui proses fermentasi secara anaerobik untuk dipergunakan kembali sebagai produk agrikultur berupa pupuk. Dalam pengolahan anaerobik, proses fermentasi akan menghasilkan produk berupa volatile fatty acid (VFA) yang dapat diaplikasikan dalam produksi bioplastik, bioenergi, dan penyisihan nutrien dari limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pelepasan fosfor dan produksi VFA dari lumpur tinja melalui proses fermentasi. Penelitian didahului dengan pengujian ICP-OES untuk mengidentifikasi karakteristik lumpur tinja, kemudian proses fermentasi dilakukan dengan menggunakan reaktor batch selama delapan (8) hari. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa kondisi optimum pelepasan fosfor dan produksi VFA berada pada hari ke-8 fermentasi dengan perolehan konsentrasi fosfor terlarut sebesar 52,02 mg/L, persentase P-release sebesar 6%, dan konsentrasi VFA sebesar 1.351,35 mg/L. Pelepasan fosfor dipengaruhi oleh keberadaan bakteri asidogenik dalam reaktor dapat melepaskan fosfor sekaligus memproduksi VFA. Produksi VFA dan pH, kandungan logam berat, serta bahan organik kompleks juga memengaruhi pelepasan fosfor seiring berjalannya proses fermentasi yang terbukti dengan adanya tren peningkatan dan penurunan konsentrasi fosfor selama penelitian berlangsung.

Phosphorus (P) is one of the underutilized minerals in human waste. There is no global priority to ensure sufficient phosphorus accessibility in the future, necessitating phosphorus recovery or recycling. One method for this is through anaerobic fermentation to be reused as agricultural products like fertilizers. In anaerobic treatment, the fermentation process also produces volatile fatty acids (VFAs), which can be applied in the production of bioplastics, bioenergy, and nutrient removal from waste. This study aims to identify phosphorus release and VFA production from fecal sludge through fermentation. The study began with ICP-OES testing to identify the characteristics of fecal sludge, followed by an eight-day batch reactor fermentation process. The experimental results showed that the optimal conditions for phosphorus release and VFA production were on the 8th day of fermentation, with a dissolved phosphorus concentration of 52.02 mg/L, a P-release percentage of 6%, and a VFA concentration of 1,351.35 mg/L. Phosphorus release was influenced by the presence of acidogenic bacteria in the reactor, which release phosphorus while producing VFAs. VFA production, pH, heavy metal content, and complex organic matter also affected phosphorus release throughout the fermentation process, as evidenced by the trends of increasing and decreasing phosphorus concentrations observed during the study."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Karima Izzaty
"Dewasa ini, seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk di Depok dan sekitarnya, adalah sangat wajar apabila terjadi peningkatan aktivitas domestik yang terjadi di sekitar daerah pemukiman. Salah satu aktivitas domestik yang terjadi di lingkungan pemukiman penduduk adalah aktivitas mencuci. Aktivitas yang melibatkan deterjen yang mengandung fosfor sebagai surfaktan aktif ini apabila dibuang limbahnya secara sembarangan maka akan menyebabkan dampak yang berbahaya, yaitu eutrofikasi. Berangkat dari permasalahan tersebut, maka dibuatlah sebuah simulator permodelan transport pencemar yang menggunakan prototype danau di Universitas Indonesia, yaitu Danau Agathis dan Danau Ulin. Permodelan dinamika di danau ini menggunakan program RMA. Dikarenakan keterbatasan dari data lapangan yang tersedia, maka ada beberapa variabel untuk input RMA-10 dan RMA-11 yang diambil dari data-data literatur penelitian terdahulu.
Hasil dari running program RMA dianalisis dalam tiga tahapan, yaitu proses validasi, analisis sensitivitas, dan simulasi skenario. Hasil dari proses validasi adalah bahwa permodelan numerik yang dihasilkan oleh RMA adalah valid berdasarkan hasil regresi, dengan besar simpangan antara 5.22 hingga 14.932 . Hasil uji sensitivitas menghasilkan kesimpulan parameter yang sensitif pada RMA-10 adalah koefisien turbulent exchange, sedangkan di RMA-11 untuk Danau Agathis yang sensitif adalah difusi ke arah X, dan untuk Danau Ulin yang sensitif adalah difusi arah X dan Y. Hasil simulasi skenario menunjukkan bahwa model memberikan respon yang sama besarnya dengan besar intervensi yang diberikan, serta dapat menghasilkan grafik respon yang sesuai dengan teoritis.

Along with the rapid growth of human population throughout Depok city, it is to be expected that there will also be a raise in domestic activity which happens in the residential area in Depok city, especially in areas with dense population. One of the domestic activities is clothes washing, which involves the usage of detergent. Usually, detergent contains a certain amount of phosphorus in which, if the value is surpassing the limit, will cause eutrophication. Such response is surely undesirable. Based on that problem, this research will attempt to initiate a phosphorus dynamic simulation as constituent transport using Lake Agathis and Lake Ulin in Universitas Indonesia as prototypes. This modelling is done with RMA programs. Due to limited field data available, several inputs for RMA 10 and RMA 11 were obtained from literature of previous researches. There are three types of analysis, which are data validation, sensitivity analysis, and scenarios.
RMA shows promising result as it is proved valid through linear regression process, with deviations ranging from 5.22 to 14.932 from analytical results. Sensitivity analysis provides sensitive parameters, for RMA 10 case the sensitive parameter is turbulent exchange coefficient, while for RMA 11 the sensitive parameters are diffusion for X direction for Lake Agathis, and diffusion for X and Y direction for Lake Ulin. Various scenarios run in this research proves that the model is able to give almost the same result as given intervention, and also able to produce graphical response that is the same as theoretical result.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah
"Paduan aluminium silikon eutektik merupakan salah satu paduan aluminium yang paling banyak digunakan dalam dunia pengecoran. Selain karena memiliki temperatur lebur yang rendah, pada kondisi eutektik paduan aluminium silicon akan memiliki sifat mampu cor dan fluiditas yang sangat baik. Akan tetapi, pada paduan ini akan terbentuk struktur silikon eutektik yang dapat memberikan efek kurang baik pada sifat mekanis aluminium silikon tersebut. Efek tersebut dapat diperbaiki dengan penambahan unsur modifier yang diantaranya adalah unsure phospor. Penambahan phospor umumnya hanya dilakukan pada paduan aluminium silikon hipereutektik. Pada paduan aluminium silikon eutektik, diyakini bahwa unsur phospor dapat mempengaruhi struktur mikro dan sifat mekanis dari paduan ini.
Penelitian dilakukan dengan melebur ingot AC8H yang kemudian ditambahkan sejumlah silikon untuk mencapai kondisi eutektik. Phospor ditambahkan dalam bentuk serbuk flux dan dilakukan di dalam ladel. Jumlah phospor yang ditambahkan adalah sebesar 0%P, 0.002%P, 0.004%P dan 0.006%P. Masing-masing dari paduan tersebut kemudian dilakukan pengujian karakterisasi seperti komposisi kimia, struktur mikro, kekuatan tarik, kekerasan dan ketahanan aus.
Hasil penelitian menunjukkan kandungan phospor yang berbeda dengan yang direncanakan, yaitu sebesar 0.0037%P, 0.0039%P, 0.0041%P, dan 0.0045%. Meski demikian, pengaruh penambahan phospor masih dapat diamati. Pada kandungan 0.0039%P didapatkan struktur silikon eutektik dan sifat mekanis yang terbaik. Kemudian kandungan phospor yang semakin tinggi akan menghasilkan struktur silikon eutektik yang semakin kasar dan sifat mekanis yang semakin menurun.

Eutectic aluminum silicon alloy is one of the aluminum alloys which used most in the world of casting. It?s because at eutectic condition, this alloy will have very low melting temperature, give good fluidity and castability. However, at eutectic condition this alloy will tend to form eutectic silicon structure that unfavourable effect for mechanical properties of aluminum silicon alloy. This effect can be impreoved by the addition of modifier element, the phosphorus element. Generally, the phosphorus?s addition only used in aluminum silicon hypereutectic alloy. In eutectic aluminum silicon alloy, it?s believed that phosphorus element can influence the microstructure and mechanical properties of this alloy.
This research is done by melting the AC8H ingots with enough of silicon content to reach the eutectic condition. Phosphorus was added in the form of flux powder into the treatment ladle. The amount variable of phosphorus additions is 0%P, 0.002%P, 0.004%P and 0.006%P. Eeach of that phosphorus contents has passed the characterization test including chemical composition, microstructure, tension strength, hardness and wear resistance.
The results show different phosphorus content with what have been planned, 0.0037%P, 0.0039%P, 0.0041%P, and 0.0045%. However, the influence of phosphorus additions can still be analyzed. At 0.0039%P, it?s shows best eutectic silicon structure and mechanical properties. Later, the more phosphorus content (0.0041% and 0.0045%) will cause the coarsening of the eutectic silicon structure and reducing the mechanical properties."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S41673
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Haniena Divi
"ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut serta pada SDGs dimana salah satu sasarannya adalah peningkatan pelayanan air bersih dan sanitasi yang diiringi dengan meningkatnya kebutuhan PVC. Industri soda kostik / klor menghasilkan air limbah mengandung merkuri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu kontak optimum penyisihan konsentrasi merkuri dengan bakteri Pseudomonas aeruginosa menggunakan Trickling Filter (TF) dengan nutrisi dari air limbah domestik. TF merupakan unit pengolahan biologis dengan biomassa terlekat. Kinerja TF diketahui melalui eksperimental menggunakan sistem batch dengan waktu kontak 2, 4, 6, dan 8 jam. Air limbah yang digunakan merupakan buatan dengan konsentrasi merkuri 4,3 mg/L yang melebihi baku mutu PerMen LH No 5 Tahun 2014 sehingga perlu diolah. Sedangkan air limbah domestik pada penelitian memiliki konsentrasi COD berkisar 302 ? 375 mg/L, BOD 194,3 mg/L, N 89 mg/L, dan P 2,96 mg/L yang memenuhi rasio BOD/COD (≥ 0,5) dan nutrisi untuk bakteri (BOD:N:P = 60:30:1) sehingga berpotensi dijadikan nutrisi bakteri. Waktu kontak optimum agar memenuhi PerMen LH No 5 Tahun 2014 tidak didapatkan tetapi efisiensi penyisihan merkuri berkisar 96,4 ? 97,8 %. TF dirancang menjadi two-stage dengan waktu kontak 2 jam dan memiliki diameter 8 m dan tinggi 5 m.

ABSTRACT
Indonesia is one of the participant countries in the SDGs where aimed at improvement of clean water access and sanitation services which are accompanied with the increasing the need of PVC. Chlor-alkali industry produce wastewater containing mercury. This study aims to determine optimum contact time of mercury concentrations that wiil be used as a design criteria of Trickling Filter (TF) unit. TF is an attached biological treatment unit. TF?s performance was knowledge through experimental process using batch system with 2, 4, 6, and 8 hours contact time. The chlor-alkali industry wastewater is artificial with mercury concentrations 4.3 mg/L which exceeded the quality standard of PerMen LH No. 5 of 2014 so the wastewater needs to be treated. While municipal wastewater in the study had a COD concentration ranges from 302-375 mg / L, BOD 194.3 mg / L, N 89 mg / L, and P 2.96 mg / L which meets ratio BOD / COD (≥ 0.5) and nutrients for bacteria (BOD: N: P = 60: 30: 1) so the municipal wastewater potentially to be used as bacterial nutrients. The optimum contact time in order to meet the PerMen LH No. 5 of 2014 are not met but the mercury removal efficiency ranged from 96.4 to 97.8%. TF designed as a two-stage with a contact time of 2 hour and had a diameter of 8 m and height of 5 m."
2016
S64356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>