Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165925 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitria Hasanah
"Senyawa bioaktif dari kulit manggis yaitu mangostin berpotensi pencegah kanker, mangostin mampu menghambat pembentukan senyawa pencetus kanker usus besar. Masyarakat Indonesia telah banyak mengolah kulit manggis ini secara langsung yaitu menjadi minuman segar dengan cara di jus atau diseduh. Namun untuk mendapatkan kandungan senyawa mangostin yang lebih tinggi perlu dilakukan ekstraksi. Fraksinasi menggunakan etil asetat telah diteliti merupakan fraksi yang mengandung mangostin tertinggi disbanding pelarut etanol dan butanol.
Fraksi etil-asetat ekstrak kulit manggis (F002) ini nantinya akan menjadi bahan aktif obat kanker kolon yang di enkapsulasi menggunakan biopolimer kitosan-alginat. Kegunaan ekstrak yang terjerap dalam sediaan mikropartikel biopolimer kitosan-alginat adalah untuk meningkatkan kerja senyawa bioaktif yaitu dengan sistem pelepasan obat yang terkendali. Pelepasan ekstrak bioaktif mangostin terjerap dalam sediaan mikropartikel dilakukan pada dalam media fluida sintetik yang meniru cairan dalam sistem pencernaan.
Hasil analisa kandungan senyawa mangostin menggunakan spektrofotometer UV dan analisa aktivitas sitotoksistas menggunakan uji Brine Shrimp Test (BST). Dari hasil berbagai olahan jus kulit manggis didapat metode terbaik pengolahan dimana menghasilkan kandungan senyawa mangostin tertinggi dan aktivitas sitotoksistas terbaik yaitu dengan cara direbus dan kemudian di blender. Untuk senyawa mangostin dari fraksi F002 dibandingkan antara sebelum dan setelah enkapsulasi dari hasil rilis dalam media fluida sintetik. Dari hasil rilis didapatkan bahwa enkapsulasi tidak berpengaruh terhadap kandungan dan sitotoksisitas senyawa mangostin sehingga sediaan dalam mikropartikel dapat dikembangkan menjadi sistem pelepasan obat yang terkendali.

Bioactive compound from mangosteen pericarp namely mangostin can be obtained from various kind of process such as juice or tea. The main purpose of this research is to observe antiproliferative (inhibition of cancer cell growth) of mangostin bioactive compound from mangosteen pericarp in chitosan-alginate preparation. Extract in chitosan-alginate preparation improve performance of bioactive compound by controlling the drug release in gastrointestinal tract, until reaching colon.
Mangostin bioactive compound in chitosan-alginate preparation will be observed and tested in synthetic fluid, which is made alike gastrointestinal tract fluid. In vitro cytotoxicity test of mangostin bioactive compound in synthetic gastrointestinal tract fluid is using Brine Shrimp Test (BST). The best method of processing fresh mangostin pericarp is by boiling and blend it.
It result the highest mangostin bioactive. Result of comparison between mangostin compound before and after in microparticle chitosan-alginate is there is no effect to cytotoxity activity. So Sequential in vitro release study demonstrated that controlled release of mangostin-loaded microparticles were achievable which lead to potential application in gastrointestinal delivery for anticancer therapy purpose.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Kurniawan
"Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) sebagai pelarut dalam ekstraksi senyawa bioaktif dapat menggantikan pelarut organik konvensional yang bersifat toksik bagi lingkungan dan kesehatan. NADES memiliki volatilitas yang dapat diabaikan pada suhu ruang, solubilitas tinggi, toksisitas rendah dan bersifat biodegradable. Pada penelitian ini, kemampuan NADES dalam mengekstraksi -mangostin dari kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dievaluasi. NADES dibuat dari campuran antara betain dengan donor ikatan hidrogen dari berbagai jenis alkohol dalam berbagai variasi rasio molar. Pada NADES dilakukan analisa struktur kimia, uji polaritas, uji viskositas, dan uji perilaku termal, untuk mengetahui karakteristik fisis dan kimianya. Ekstraksi dilakukan dengan metode pengadukan pada suhu ruang. Kuantitas hasil ekstraksi dianalisa dengan high performance liquid chromatography. Hasil ekstraksi α-mangostin menggunakan NADES berbasis betain dengan 1,4-butanediol (rasio molar 1:3) serta 1,2-propanediol (rasio molar 1:3) mencapai 3,07% massa dan 3,02% massa, lebih tinggi dibandingkan hasil ekstraksi α-mangostin dengan pelarut etanol yakni 2,99% massa. Penelitian ini memperlihatkan potensi yang bagus dari NADES sebagai pelarut alternatif untuk mengekstraksi berbagai senyawa bioaktif dari alam.
Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) as an extraction solvent of bioactive compounds can replace the conventional organic solvents which are toxic for environment and human health. NADES has a negligible volatility at room temperature, high solubility, and low toxicity. In this research, the ability of NADES to extract α-mangosteen from the mangosteen (Garcinia mangostana L.) pericarp is evaluated. NADES is made from a mixture of betaine with hydrogen bond donors of some types of alcohols, and in some varieties of molar ratios. There are chemical structure analysis, polarity test, viscosity test, and thermal behavior test, to determine the physical and chemical characteristics of NADES. The extraction method used is shaking method at room temperature. The quantities of extraction yield were tested by using high performance liquid chromatography. The extraction yield of α-mangosteen using betain based NADES with 1,4-butanediol (1:3 molar ratio) and 1,2-propanediol (1:3 molar ratio) give 3,07% mass and 3,02% mass, higher than the extraction yield of α-mangosteen using ethanol, 2,99% mass. This research shows a good potential of NADES as an alternative solvent for extraction of bioactive compounds from nature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Abidin
"Manggis merupakan buah yang banyak ditemukan di daerah tropis, dan sudah lama buah ini menjadi pilihan untuk dikonsumsi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa buah ini memiliki banyak kandungan vitamin dan juga antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh manusia.Pada studi eksperimen ini digunakan ekstrak kulit buah manggis serta bakteri Acinetobacter baumanii.Tujuannya untuk mengetahui ada tidaknya aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah manggis untuk bakteritersebut.
Metode: Metode yang digunakan untuk menguji aktivitas antibakteri adalah metode sumuran. Antibiotik serta ekstrak kulit buah manggis dipipetkan pada setiap sumuran dalam satu medium agar yang berbeda, dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 24-72 jam. Zona hambat bakteri uji diukur dengan mengukur daerah yang bening di sekitar sumuran.
Hasil: Melalui uji Kruskal Wallis didapatkan hasil nilai p= 0,000 yang membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada data-data tersebut. Dari uji Mann Whitney diperoleh hasil perbandingan antara tetrasiklin dengan aquades dan ekstrak kulit buah manggis dalam berbagai pengenceran memiliki perbedaan bermakna dengan nilai p < 0,05.
Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa secara statistik ekstrak kulit buah manggis tidak memiliki aktivitas antibakteri. Data ini sesuai dengan hasil percobaan yang menunjukkan tidak terbentuknya zona hambat pada agar yang diberi ekstrak kulit buah manggis.

Mangosteen is a fruit that is found in the tropics area, and has long been a choice of fruit for consumption, some studies have shown that this fruit has alot of vitamins and also antioxidants that are beneficial for human. In the experimental study of the use of mangosteen peel extract and Acinetobacter baumannii. The goal is to determine whether there is the antibacterial activity of mangosteen peel extracts for bacteria.
Methods: The method used to test the antibacterial activity is a method of diffusion. Antibiotics and mangosteen peel extract included in any medium in a different order, with different concentrations. Then incubated at 37 ° C for 24-72 hours. Bacterial inhibition zone test is measured by measuring the clear areas around sinks.
Results: Through the Kruskal Wallis test showed p=0.000 which proves that there are significant differences in the data. Mann Whitney test obtained from the comparison between tetracycline with distilled water and mangosteen peel extracts in differentdilutions havesignificant differences with p<0.05.
Discussion: The conclution that mangosteen peel extract has no antibacterial activity. The data are consistent with the results of experiments that showed no inhibition zone formation at a given order of mangosteen peel extracts.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicki Rachman
"Metode pengeringan beku atau liofilisasi, digunakan dalam preparasi matriks kitosan-alginat yang dimuati oleh ekstrak kulit manggis untuk sediaan oral. Metode ini tidak melibatkan proses pencucian dan pemanasan. Oleh karena itu, cocok untuk enkapsulasi senyawa bioaktif sensitif sejenis xanthone. Metode pengeringan beku juga dapat menghasilkan matriks dengan pemuatan yang cukup tinggi, serta dengan komposisi yang tepat dari biopolimer dapat mencapai pelepasan yang ditargetkan, misalnya di usus besar. Beberapa variasi komposisi kitosan dan alginat telah digunakan dalam preparasi sistem sediaan obat secara oral. Mangostin, yang merupakan senyawa turunan xanthone dalam ekstrak manggis, dikenal karena aktivitas antioksidan yang tinggi dan dapat menghambat proliferasi kanker usus besar. Scanning electron microscopy, spektroskopi inframerah, dan spektroskopi ultra violet, telah digunakan untuk mengkarakterisasi matriks dan mangostin yang dilepaskan. Pelepasan mangostin dari matriks dalam cairan sintetis gastrointestinal diteliti untuk menetapkan pengaruh komposisi alginat chitosan pada profil pelepasan mangostin. Pengurangan rasio berat kitosan terhadap alginat meningkatkan interaksi matriks-mangostin, yang ditunjukkan dengan rendahnya akumulasi pelepasan mangostin dalam simulasi cairan asam lambung. Pengamatan uji pelepasan in-vitro menggunakan cairan gastrointestinal menunjukkan bahwa matriks kitosan-alginat dapat digunakan untuk menghantarkan pelepasan mangostin ke target. Dengan demikian, metode pengeringan beku memungkinkan pemuatan mangostin yang tinggi dalam matriks kitosan-alginat.

Lyophilisation method was selected for preparing chitosan alginate matrices loaded with the extract of mangosteen pericarp for oral administration. This method does not involve washing and heating processes, and therefore, suitable for the encapsulation of sensitive bioactives such as xanthones. Freeze drying also facilitates a high bioactives loading, and with a proper composition of biopolymers could achieve targeted release in the colon. Various composition of chitosan and alginate have been used in the preparation of the oral delivery system. Mangostins, xanthones in the mangosteen pericarp extract, are known for their high antioxidant activity and that can inhibit the proliferation of colon cancer. Scanning electron microscopy, infrared spectroscopy, and ultra violet spectroscopy, have been used to characterize the matrices and the mangostins released. The release of mangostins from the matrices in the simulated gastrointestinal fluids was studied in order to establish the influence of chitosan alginate composition on the mangostins profile release. Decreasing chitosan to alginate weight ratio increased the matrix mangostins interactions, which is shown with the low accumulated release of mangostins in acidic simulated gastric fluids. The in vitro release study using gastrointestinal fluids indicated that the matrices of chitosan alginate can be used to facilitate the targeted release of mangostins. Furthermore, freeze drying method allows the high loading of mangostins in the matrices of chitosan alginate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhiyasa Darojatun
"Diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolisme berupa hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Salah satu terapi untuk menurunkan hiperglikemia postprandial adalah penghambat aktivitas α-glukosidase yang dapat menghambat pelepasan glukosa dari disakarida sehingga memperlambat penyerapan karbohidrat di saluran usus. Penelitian terdahulu telah dilaporkan bahwa ekstrak etanol 80% daun manggis hutan (Garcinia daedalanthera Pierre) memiliki aktivitas penghambatan yang kuat terhadap α-glukosidase.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh fraksi teraktif dan mengetahui golongan senyawa kimia dari fraksi tersebut. Ekstraksi dilakukan dengan metode refluks menggunakan pelarut etanol 80%. Ekstrak kemudian dipartisi menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol.
Pengujian aktivitas antidiabetes dari fraksi n-heksana, etil asetat, dan metanol daun manggis hutan menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 405 nm. Fraksi etil asetat memiliki aktivitas penghambatan terkuat dengan nilai IC50 128,81 μg/mL dengan mekanisme penghambatan secara kompetitif terhadap α-glukosidase. Golongan senyawa kimia yang terdapat dalam fraksi etil asetat daun manggis hutan adalah senyawa flavonoid, tanin, fenol, dan gula sebagai glikon dari glikosida.

Diabetes mellitus (DM) is a hyperglycemia condition which is related to fat, carbohydrate, and protein metabolism. α-Glucosidase inhibitor is one of the diabetes mellitus therapy which delays the releasing of glucose from disaccharides, so the absorption of carbohydrate in gastrointestinal tract delayed. The previous research showed that the ethanolic extract of manggis hutan (Garcinia daedalanthera Pierre) leaves had a good inhibitory activity to α-glucosidase.
This research aims to get the most active fraction and to know what phytochemical compounds within. Reflux was used as the extraction method by using 80% ethanol as the solvent. The fluid extract of ethanol was then partitioned using the following solvents: n-hexane, ethyl acetate, and methanol.
The antidiabetic activity of each fraction of manggis hutan leaves was determined by using a microplate reader instrument at 405 nm wavelenght. The ethyl acetate fraction had the strongest inhibitory activity among others, which had the IC50 value 128,81 μg/mL as a competitive inhibitor to α-glucosidase. Phytochemical screening of ethyl acetate fraction showed that flavonoids, tannins, phenols, and sugars as a glycon subtituent were contained.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S47776
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Paramawidya Kirana
"ABSTRAK
Nanoemulsi memiliki peran penting dalam industri kosmetik, farmasi, dan makanan, seperti untuk mengenkapsulasi senyawa bioaktif yang berkhasiat terhadap kesehatan. Salah satu senyawa bioaktif yang bersifat lipofilik dan memiliki solubilitas rendah dalam air adalah mangostin. Mangostin merupakan turunan xanthones yang terkandung pada kulit manggis Garcinia mangostana L. dengan sifat antioksidan, antibakteri, hingga kemopreventif yang baik. Untuk memaksimalkan aplikasi mangostin, maka dibuatlah dalam suatu sistem nanoemulsi, yang berperan sebagai penghantar senyawa bioaktif. Dalam penelitian ini, sediaan nanoemulsi dengan ekstrak mangostin dipreparasi dengan metode energi tinggi ET high shear stirring dan energi rendah ER emulsifikasi spontan yang bertujuan untuk aplikasi topikal. Nanoemulsi yang stabil tercapai saat rasio massa minyak-air-surfaktan adalah 1: 1,42: 6,34 untuk metode energi tinggi dan rendah, serta 1: 2,28: 4,03 untuk metode energi tinggi dan 1: 1,42: 6,34 untuk metode energi rendah dengan penambahan 0,1 xanthan gum. Sampel yang dipreparasi dengan kedua metode tersebut memiliki estimasi stabilitas sebesar 46,7 ndash; 93 , atau kurang dari 1 tahun setelah uji akselerasi. Selain itu, sampel nanoemulsi memiliki ukuran droplet yang berkisar antara 220 ndash; 353nm serta dan efisiensi enkapsulasi mangostin antara 42 ndash; 57 . Untuk aplikasi topikal, pengamatan dilakukan dengan sel difusi Franz untuk mengamati kemampuan sediaan emulsi mempenetrasi lapisan kulit. Hasil menunjukkan bahwa sampel emulsi ET dan ER dengan penambahan xanthan gum memiliki laju dan jumlah mangostin terpenetrasi yang paling tinggi.

ABSTRACT
Nanoemulsions have an important role in cosmetics, pharmaceutical, and food industries, especially for encapsulating bioactive compounds for wellness. An example of a lipophilic bioactive compound with low water solubility is mangostin. Mangostins are derivatives of xanthones, which are isolated from mangosteen rind Garcinia mangostana L. that shows good antioxidant, antibacterial, and chemopreventive properties. To maximize the applications of mangostins, a nanoemulsion acting as a bioactive carrier was made to encapsulate mangotsins. In this research, nanoemulsions containing mangostin extract was prepared by high energy HE method using high shear stirring and low energy LE method using spontaneous emulsification for topical applications. Stable nanoemulsions were obtained when the oil surfactant water mass ratios are 1 1,42 6,34 for high and low energy method as well as 1 2,28 4,03 for high energy method and 1 1,42 6,34 for low energy method, both added with 0,1 xanthan gum. Samples prepared with both methods have an estimated stability of 46,7 ndash 93 , or less than 1 year after evaluated by accelerated stability testing. Moreover, nanoemulsion samples have droplet size between 220 ndash 353nm and encapsulating efficiency between 42 ndash 57 . For topical applications, observations of nanoemulsions rsquo ability to penetrate the skin membrane were performed with Franz diffusion cell. The results show that emulsions prepared with HE and LE method containing xanthan gum have the highest cumulative penetration and flux rates of mangostin. "
2017
S68139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Bagus Yoga Satriadinatha
"ABSTRAK
Komponen dalam fraksi etil-asetat ekstrak perikarp Garcinia mangostana Linn memiliki aktivitas antikanker dalam berbagai cell-line kanker kolon. Enkapsulasi ekstrak ini dalam kitosan alginat dapat mempercepat penghantaran senyawa aktif dalam ekstrak ke situs absorpsinya. Namun, belum terdapat penelitian yang mengevaluasi efek toksisitas senyawa ini pada hati (SGOT dan SGPT), ketika diadministrasi berulang selama 14 hari. Penelitian ini dirancang untuk mengevaluasi efek toksisitas setelah pemberian berulang selama 14 hari dari pemberian oral mikropartikel ekstrak Garcinia mangostana Linn dilapisi kitosan-alginat. Lima puluh enam mencit BALB/c dibagi menjadi 7 kelompok, termasuk dosis 0.5 gram/kgBB, 1.0 gram/kgBB, 2.0 gram/kgBB, pelarut, kontrol (normal), satelit dosis 2.0 gram/kgBB), dan satelit akuades (kontrol). Setiap tikus diberi ekstrak menggunakan sonde selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pada semua parameter toksisitas, kecuali SGOT. Pada parameter ini, kelompok perlakuan dosis tertinggi hingga terendah, menunjukkan kadar SGOT yang lebih tinggi dan bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p=0.011). Setelah dilakukan subanalisis berdasarkan jenis kelamin hewan coba, perbedaan nilai SGOT yang signifikan terhadap kontrol hanya terjadi pada kelompok jantan (p=0.033). Akan tetapi, toksisitas ini bersifat reversibel, ditandai dengan tidak bermaknanya perbedaan nilai SGOT antar kelompok satelit (p=0.082). Nilai p untuk parameter SGPT, perubahan massa tubuh, dan massa hati berturut-turut sebesar 0.630, 0.202, dan 0.762. Administrasi harian per oral dari mikropartikel ekstrak perikarp buah manggis selama 14 hari menyebabkan peningkatan SGOT secara bermakna pada hewan coba jantan, dan bersifat reversibel. Administrasi ini tidak menunjukkan sifat toksisitasnya pada parameter lain (SGPT, massa tubuh, dan massa organ hati), baik pada kelompok jantan maupun betina.

ABSTRACT
Components in the ethyl-acetate fraction of the Garcinia mangostana Linn pericarp extract have anticancer activity in various colon cancer cell-lines. Encapsulation of this extract in chitosan alginate can accelerate the delivery of active compounds in the extract to its absorption site. However, there are no studies evaluating the toxicity effects of these compounds on the liver (SGOT and SGPT), when administered over and over for 14 days. This study was designed to evaluate the effect of toxicity after 14 days of repeated administration of oral administration of Garcinia mangostana Linn microparticles extract coated with chitosan-alginate. Fifty-six BALB / c mice were divided into 7 groups, including a dose of 0.5 gram / kgBB, 1.0 gram / kgBB, 2.0 gram / kgBB, solvent, control (normal), satellite dose 2.0 gram / kgBB), and aquades satellite (control). Each rat was given extract using intragastric tube for 14 days. The results showed that there were no differences in all toxicity parameters, except SGOT. In this parameter, the highest to lowest dose treatment group showed higher and significant SGOT levels compared to the control group (p=0.011). After sub-analysis based on the sex of the experimental animals, significant differences in SGOT values compared to controls only occurred in the male group (p=0.033). However, this toxicity is reversible, characterized by the insignificant difference in SGOT values between two satellite groups (p=0.082). The p value for the SGPT parameters, changes in body mass, and liver mass respectively were 0.630, 0.202 and 0.762. 14 days repeated daily oral administration of the mangosteen pericarp extract microparticles causes a significant increase in SGOT in male animals, and is reversible. This administration does not show its toxicity in other parameters (SGPT, body mass, and liver mass), both in male and female groups.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Octafiona Darussalam
"Ekstrak kunyit, kulit manggis, dan jahe mengandung senyawa fenolik yaitu kurkumin, α-mangostin, dan 6-gingerol yang memiliki aktivitas antioksidan. Ketiga senyawa bioaktif tersebut dapat dijadikan suplemen antioksidan untuk kesehatan, namun senyawa-senyawa ini sangat rentan terhadap kondisi lingkungan pencernaan sehingga mudah terdegradasi sebelum diserap oleh tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi mikropartikel kitosan-gum arab-ekstrak agar dapat lepas secara lambat pada daerah usus halus. Enkapsulasi senyawa bioaktif dilakukan dengan pembentukan kompleks polielektrolit kitosan-gum arab. Kitosan digunakan sebagai carrier karena bersifat biodegradabel, biokompatibel, non-toksik, dan mukoadhesif. Namun, kitosan mudah larut dalam asam sehingga diperlukan penambahan gum arab sebagai polimer aditif untuk melindungi kitosan dalam suasana asam. Metode pengeringan beku digunakan untuk preparasi mikropartikel kitosan-gum arab yang dimuati ketiga ekstrak karena dapat meminimalisir kehilangan senyawa bioaktif selama proses preparasi dan diharapkan memberikan yield dan pemuatan yang tinggi. Seluruh formulasi menghasilkan yield di atas 90% dan memiliki pemuatan sekitar 12% (ekstrak kunyit), 8% (ekstrak kulit manggis), dan 1% (ekstrak jahe). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan gum arab memiliki dampak yang signifikan dalam menahan pelepasan senyawa bioaktif sehingga didapatkan profil extended release. Berdasarkan hasil uji pelepasan secara in-vitro, formulasi dengan komposisi 0,1 gram gum arab terbukti dapat dijadikan sediaan guna penghantaran bertarget usus halus.

Turmeric, mangosteen peel, and ginger extracts contain substances such as curcumin, α-mangostin, and 6-gingerol which can be used as an antioxidant supplements, but they are very susceptible to the digestive environment and easily degraded before being absorbed by the body. This research aims to obtain a formulation of chitosan-arabic gum microparticles loaded bioactive compounds so that it could be released in small intestine. Encapsulation of the bioactive compounds was carried out by chitosan-arabic gum polyelectrolyte complex. Chitosan is used as a carrier because it has biodegradable, biocompatible, non-toxic, and mucoadhesive properties. However, chitosan is easily dissolved in acidic conditions so arabic gum is needed to protect chitosan under acidic environment. The preparation used freeze-drying method because it can minimizes the loss of bioactive compounds during preparation and it is also expected to provide high yields and loading. All formulations resulted yields percentage above 90% and loading capacity around 12% (turmeric extract), 8% (mangosteen peel extract), and 1% (ginger extract). The results showed that arabic gum had an important significant in the release of bioactive compounds to obtain extended release profile. Based on the in-vitro release test, formulation with 0.1 gram arabic gum can be regarded as a promising candidate for intestinal targeted drug delivery.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hismiaty Bahua
"Penelitian ini mengaplikasikan natural deep eutectic solvent NADES sebagai pelarut hijau alternatif untuk ekstraksi ?-mangostin dari kulit buah manggis. NADES yang merupakan hasil kompleks dari garam ammonium kuartener dengan donor ikatan hidrogen HBD menarik banyak perhatian karena sifatnya yang unik seperti tidak volatil, tidak toksik, biodegradable, mudah disintesis dan dapat diatur polaritas serta selektivitasnya sesuai kebutuhan.
Untuk mengetahui apakah NADES dapat mengekstraksi ?-mangostin dengan kapasitas ekstraksi setara dengan pelarut organik konvensional, maka NADES dipreparasi menggunakkan betain sebagai penerima ikatan hidrogen HBA dan HBD dari golongan senyawa diol, asam karboksilat, gula dan amida dalam beberapa variasi rasio molar. Sebelum digunakan, NADES dikarakterisasi polaritas, densitas dan viskositasnya kemudian dievaluasi pengaruhnya terhadap kemampuan solvasi NADES kepada ?-mangostin. Selanjutnya metode recovery berupa fractional freezing, presipistasi dengan penambahan antisolvent dan ekstraksi balik menggunakan virgin coconut oil VCO diaplikasikan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam pemisahan komponen bioaktif dan perolehan kembali NADES setelah ekstraksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa NADES Betain ndash; Levulinic Acid rasio molar 1:2 dan Betain ndash; 1.2 Propanadiol rasio molar 1:3 mampu mengekstraksi ?-mangostin dengan yield ekstraksi yang paling tinggi yaitu 3.10 g/g dan 3.42 g/g, mendekati yield ekstraksi dengan etanol yaitu sebesar 3.87 g/g. Evaluasi terhadap hubungan antara yield ekstraksi ?-mangostin dengan hasil karakterisasi NADES menunjukkan bahwa kemampuan ekstraksi NADES polanya dominan mengikuti perubahan polaritas dari NADES yang digunakan. Sementara itu untuk proses pemisahan ?-mangostin dan perolehan kembali NADES, metode ekstraksi cair-cair VCO sebanyak 5 tingkatan ekstraksi menghasilkan recovery ?-mangostin terbesar yaitu 62.90. Metode ekstraksi cair-cair dengan VCO ini efisien untuk digunakan karena VCO yang mengandung ?-mangostin dapat langsung diformulasi untuk sediaan akhir kosmetika atau sebagai suplemen makanan.

This research applied natural deep eutectic solvents NADES as an alternative green solvent for extraction of mangostin from mangosteen pericarp. NADES, which is a complexion of quaternary ammonium salts with hydrogen bonding donors HBD attracts much attention because of its unique properties such as non volatile, non toxic, biodegradable, easy to prepare and adjustable polarity and selectivity. To evaluate extraction capacity of NADES to mangostin compare with conventional organic solvent, NADES were prepared using betaine as the hydrogen bond acceptor HBA and HBD from groups of diols, carboxylic acids, sugars and amides in several molar ratios.
Furthermore, NADES were characterized by their polarities, densities and viscosities prior to use and evaluated their influences on extraction capacity of NADES. Moreover, recovery methods consist of fractional freezing, precipitation with addition of antisolvent and back extraction using virgin coconut oil VCO were applied to overcome the problems encountered in the separation of bioactive components and recovery of NADES after extraction.
The result showed that NADES Betain Levulinic Acid molar ratio 1 2 and Betain 1.2 Propanadiol molar ratio 1 3 exhibit the highest extraction capacity of mangostin with yield of extraction 3.10 g g and 3.42 g g respectively, closed to yield of extraction using ethanol 3.87 g g . The extraction capacity of NADES were following the polarity changes of NADES used. Furthermore, For the separation of mangostin and NADES recovery, a liquid liquid extraction method using VCO by 5 levels of extraction steps, showed the largest recovery of mangostin by 62.90 . The liquid liquid extraction method with VCO is efficient to use because VCO containing mangostin can be directly formulated for cosmetic or as a dietary supplement
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51510
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Lazuardi
"Manggis merupakan buah-buahan yang telah dikenal mempunyai banyak manfaat salah satunya adalah sebagai antioksidan. Kulit manggis mengandung senyawa ?-mangostin yang berperan dalam aktivitas antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan formulasi mikropartikel kitosan-alginat dengan ekstrak kulit manggis yang mengandung mangostin yang digunakan sebagai sediaan suplemen antioksidan dan mendapatkan hasil pengamatan uji disolusi serta uji kekerasan dan keregasannya. Ekstrak kulit manggis didapat dengan metode ekstraksi maserasi dengan pelarut etanol. Kandungan ?-mangostin dalam ekstrak diperoleh sebesar 90,04 . Ekstrak kulit manggis dibuat mikropartikel menggunakan kitosan-alginat untuk melindungi senyawa ?-mangostin yang sensitif terhadap lingkungan. Mikropartikel ?-mangostin yang didapat memiliki efisiensi enkapsulasi sebesar 99,925 dan loading sebesar 6,234 . Formulasi sediaan suplemen dalam bentuk tablet dengan menambahkan bahan eksipien berupa diluent mannitol dan laktosa, binder Na CMC dan lubricant magnesium stearat dan talk dengan dua variasi yang berbeda. Hasil uji disolusi menunjukkan rilis mangostin terjadi secara burst rilis dalam larutan sintetik pencernaan.

Mangosteen is a fruit which has been known to have many benefits which one of them is as an antioxidant. Mangosteen skin contains mangostin compounds that play a role in antioxidant activity. The purpose of this research is to get chitosan alginat microparticle formulation with mangostin skin extract containing mangostin which is used as antioxidant supplement preparation and get the result of dissolution test and hardness and rigidity test. The extract of mangosteen peel was obtained by the method of maceration extraction with ethanol solvent. The content of mangostin in the extract was obtained at 90.04 . The mangosteen peel extracts were made microparticles using chitosan alginat to protect environmentally sensitive mangostin compounds. The mangostin microparticles obtained had encapsulation efisiency of 99.925 and loading of 6.234 . Formulation of supplement preparations in tablet form by adding excipient materials such as diluent mannitol and lactose , binder Na CMC and lubricant magnesium stearate and talc with two different variations. The dissolution test results show that mangostin rilis occurs by burst rilis in a synthetic digestion solution.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>