Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146234 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Oktaviani Saputri
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang rencana penambahan mesin yang dilakukan dalam upaya merespon kenaikan permintaan oleh perusahaan toll manufacturer yang bergerak di Industri Farmasi. Permasalahan yang terjadi di perusahaan tersebut adalah terdapat permintaan beberapa jenis produk pada tahun 2014 yang tidak dapat dipenuhi dikarenakan oleh kurangnya kapasitas mesin yang dimiliki saat ini ditinjau dari tingginya utilisasi beberapa mesin dan tingginya waktu setup mesin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jumlah mesin serta waktu penambahan yang tepat dalam rangka memenuhi kenaikan permintaan selama 5 tahun kedepan. Selain itu, peneliti juga menambahkan analisa penggunaan jenis tata letak yang tepat untuk mengurangi waktu setup yang meupakan kegiatan non added value dalam rangka meningkatkan produktivitas. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan mesin dan kapan dilakukan penambahan mesin, dilakukan perhitungan secara teoritis dan juga dengan simulasi. Pada simulasi, dibangun 4 skenario berdasarkan perhitungan secara teroritis dan hasil simulasi awal. Hasil dari penelitian ini didapatkan skenario 4 merupakan skenario yang paling baik dimana terjadi kenaikan output sebesar 42.35% dan penurunan waktu antrian sebesar 35.53%. Pada skenario 4 dilakukan penambahan 1 mesin accelacota pada awal tahun 2016 dan 1 mesin glatt pada awal tahun 2019 dengan menggunakan tata letak usulan yaitu tata letak selular secara virtual.

ABSTRACT
This study discusses about the planning of adding machines by Toll Manufacturer in the pharmaceutical industry. The problem which occur in the company is there some kind of demands that cannot be fulfilled caused by insufficient current capacity machines which is seen by high utilization of some machines and also high setup times. This study is conducted to see how many machines should be added and when the proper time to add the machines in order to satisfy the increasing of demand for five years ahead. Besides, this research also analyze which layout (current or suggested layout) is suitable in order to reduce setup time so the productivity will be increased. The number of the machines and when they should be added, is calculated theoretically and also using simulation. In simulation, four scenarios is constructed. The results of this study is that scenario number 4 is the best scenario which the output is increased to 42.35 % and the waiting time is reduced to 35.53 %. In scenario number 4, 1 accelacota machine should be added in the beginning of 2016 and 1 glatt machine should be added in the beginning of 2019 by using virtual cellular layout."
2015
S59265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspa Yunita
"

Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT. Forsta Kalmedic Global bertujuan untuk mengetahui peran, fungsi, serta tanggung jawab apoteker di Industri Farmasi dan penerapan CPOB di Industri Farmasi. Tugas khusus yang diberikan berupa penyusunan protokol dan pelaksanaan kualifikasi Mesin Mediapump dan Rotosealer. Kualifikasi meliputi Kualifikasi Instalasi (KI) dan Kualifikasi Operasional (KO). Dilakukan kegiatan kualifikasi dengan pedoman protokol kualifikasi yang telah disusun, kemudian disusun laporan hasil kualifikasi. Hasil kualifikasi Mesin Mediapump dan Rotosealer menyatakan bahwa mesin-mesin tersebut memenuhi persyaratan untuk dapat menghasilkan produk dengan baik dalam batas operasional yang dapat diterima.


Pharmacist Professional Work Practice at PT. Forsta Kalmedic Global aims to find out the roles, functions and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry and the implementation of GMP in the pharmaceutical industry. The special task given is in the form of preparing protocols and implementing qualifications for Mediapump and Rotosealer Machines. Qualifications include Installation Qualification (KI) and Operational Qualification (KO). Qualification activities are carried out with the qualification protocol guidelines that have been prepared, then a qualification results report is prepared. The results of the qualification of the Mediapump and Rotosealer Machines state that these machines meet the requirements to be able to produce products properly within acceptable operational limits."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dena Devi Ramadhani
"

Penelitian ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas perencanaan produksi serta pengendalian material di perusahaan manufaktur farmasi. Metodenya melibatkan implementasi Advance Planning System (APS) dengan API Gateway untuk production planning dan material requirements planning. Data diambil dari perusahaan farmasi di Indonesia melalui observasi dan wawancara. Hasilnya mencakup rancangan sistem informasi, seperti Entity Relationship Diagram, tabel Relational Database, Use Case Diagram, Data Flow Diagram, dan Activity Diagram. Sistem yang dikembangkan mencapai 4 tahap transformasi digital dalam proses PPIC: digitalisasi, integrasi data, dan otomatisasi proses.


This research aims to increase the efficiency and effectiveness of production planning and material control in pharmaceutical manufacturing companies. The method involves implementing an Advance Planning System (APS) with API Gateway for production planning and material requirements planning. Data was taken from pharmaceutical companies in Indonesia through observation and interviews. The results include information system designs, such as Entity Relationship Diagrams, Relational Database tables, Use Case Diagrams, Data Flow Diagrams, and Activity Diagrams. The system developed achieves 4 stages of digital transformation in the PPIC process: digitalization, data integration, and process automation.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brigitta Adinda Sarasati
"Industri farmasi di Indonesia tumbuh signifikan akibat pandemi COVID-19. Industri ini sekarang menjadi salah satu sektor prioritas nasional, dengan salah satu praktik pembangunan utama adalah mencapai Standar Industri Hijau. Penelitian ini bertujuan untuk merancang Model Pemilihan Pemasok Hijau dengan memasukkan karakteristik ekonomi dan ramah lingkungan untuk Pemasok Bahan Aktif Farmasi (API). Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menimbang kriteria dengan pendekatan Fuzzy dan Metode VIKOR untuk menentukan peringkat pemasok berdasarkan kriteria ekonomi dan ramah lingkungan. Penelitian ini menghasilkan pemeringkatan 6 pemasok untuk 2 API yang berbeda. Dengan model yang diusulkan, produsen farmasi dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kemampuan yang harus dimiliki pemasok ramah lingkungan untuk tujuan memilih pemasok ramah lingkungan yang paling sesuai.

Pharmaceutical Industry in Indonesia has grown significantly due to the COVID-19 pandemic. The industry is now becoming one of the country’s priority sectors, with one of the key development practices is to achieve Green Industry Standards. This study aims to design a Green Supplier Selection Model by incorporating the economic and green characteristics for Active Pharmaceutical Ingredients (API) Suppliers. Analytic Hierarchy Process (AHP) Method is used to weigh the criteria with a Fuzzy approach and VIKOR Method to rank the suppliers based on the weighted economic and green criteria. This research results in the ranking of 6 suppliers for 2 different APIs. With the proposed model, pharmaceutical manufacturers can have a better understanding of the capabilities that a green supplier must possess for the purpose of selecting the most suitable green supplier."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saori Salma Adelia
"Studi ini bertujuan untuk melakukan analisis verifikasi terhadap metode penetapan kandungan pewarna (dye content) pada bahan baku D&C Yellow 10 Alum Lake menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Metode ini penting dalam industri farmasi untuk memastikan bahwa verifikasi metode analisa penetapan dye content bahan baku D&C Yellow 10 Alum Lake dapat dilakukan sesuai prosedur dan persyaratan yang telah ditetapkan sehingga diperoleh metode analisa yang valid. Dalam penelitian ini, dilakukan validasi terhadap metode penetapan kandungan pewarna menggunakan parameter seperti linearitas, presisi, akurasi, batas deteksi, dan batas kuantifikasi. Selain itu, dilakukan juga perbandingan hasil analisis antara metode ini dengan metode referensi dari Method of Analysis (MOA). Hasil analisis menunjukkan bahwa metode spektrofotometri UV-Vis efektif dalam menentukan kandungan pewarna D&C Yellow 10 Alum Lake dengan hasil yang konsisten dan dapat diandalkan. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memperkuat validitas metode analisis yang digunakan dalam industri farmasi.
..... This study aims to carry out a verification analysis of the method for determining the dye content in D&C Yellow 10 Alum Lake raw materials using UV-Vis spectrophotometry. This method is important in the pharmaceutical industry to ensure that verification of the analytical method for determining the dye content of D&C Yellow 10 Alum Lake raw material can be carried out in accordance with established procedures and requirements so that a valid analytical method is obtained. In this research, validation was carried out on the method for determining dye content using parameters such as linearity, precision, accuracy, detection limit and quantification limit. Apart from that, a comparison of the analysis results was also carried out between this method and the reference method from the Method of Analysis (MOA). The analysis results show that the UV-Vis spectrophotometry method is effective in determining the dye content of D&C Yellow 10 Alum Lake with consistent and reliable results. This research contributes to strengthening the validity of analytical methods used in the pharmaceutical industry."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
H. Sampurno
"Dalam duapuluhlima tahun terakhir ini telah terjadi revolusi korporasi yang bersifat mendasar. Industri yang sebelumnya bertumpu pada aset wujud (tangible assets) telah mengalami transisi menjadi tergantung pada aset nirwujud (intangible assets). Dalam berbagai literatur dan studi empirik, aset nirwujud yang terdiri dari human capital, structural capital, customer capital dan partner capital disebutkan mempunyai kontribusi yang besar pada keunggulan daya saing dan kinerja perusahaan.
Studi ini meneliti peran aset nirwujud pada kinerja perusahaan dalam lingkup industri farmasi Indonesia. Penelitian dilakukan melalui studi lapangan dengan menggunakan kuesioner yang dikirimkan kepada responden. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan SEM (Structural Equation Modeling) menggunakan program Lisrel 8.72. Penelitian ini bertujuan mengetahui komponen aset nirwujud apa yang mempunyai pengaruh signifikan pada kinerja perusahaan farmasi Indonesia serta bagaimana hubungan di antara komponen aset nirwujud tersebut. Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan input panting untuk perumusan dan implementasi strategi peningkatan keunggulan kompetitif industri farmasi Indonesia.
Mengingat adanya dominasi kelompok perusahaan pangsa pasar kecil dalam popnlasi responden maka dalam penelitian ini dipilih antara total responden dan kelompok perusahaan pangsa pasar kecil. Penelitian ini menghasilkan terobosan teoritik penting yang menegaskan bahwa pada industri farmasi aset nirwujud adalah sumberdaya (resources) yang menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (sustainable). Perusahaan yang memiliki aset nirwujud besar/kuat, memiliki kinerja pangsa pasar jauh lebih besar (superior) dibandingkan dengan rata-rata industri. Untuk memperkuat aset nirwujud, perusahaan memerlukan basis pengetahuan (knowledge-based) yang kuat termasuk pembelajaran dan organizational knowledge. Dengan basis pengetahuan yang kuat perusahaan dapat melakukan inovasi secara terus menerus untuk mengantisipasi lingkungan yang berubah cepat.
Penelitian pada total responden menemukan antara lain human capital berpengaruh positif terhadap structural capital maupun terhadap customer capital. Customer capital dan partner capital berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan structural capital tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan (meskipun arahnya positif). Pada total responden diketemukan partner capital berpengaruh tidak signifikan terhadap structural capital.
Penelitian pada kelompok perusahaan farmasi pangsa pasar kecil menemukan: 1) pengaruh structural capital terhadap kinerja perusahaan tidak signifikan; 2) pengaruh customer capital terhadap structural capital tidak signifikan; 3) pengaruh partner capital terhadap structural capital negatif dan signifikan dan 4) pengaruh partner capital terhadap kinerja perusahaan tidak signifikan.
Penemuan yang penting dalam studi ini adalah pengaruh structural capital yang tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan, baik pada total responden maupun kelompok perusahaan farmasi pangsa pasar kecil. Structural capital adalah critical link yang mengkonversikan aset nirwujud menjadi intellectual capital yang menciptakan nilai (value) bagi perusahaan. Untuk itu ke depan perlu ada upaya penguatan structural capital terutama pada perusahaan farmasi pangsa pasar kecil, yang selaras dan sinergi dengan penguatan aset nirwujud lainnya.
Implikasi manajerial dari studi ini mencakup penyelarasan aset nirwujud, investasi aset nirwujud dan kelembagaan knowledge. Aset nirwujud perlu dikelola dengan baik agar terjadi keselarasan dan sinergi serta perlu dilakukan investasi agar perusahaan memiliki sumber daya dan keunggulan daya saing yang berkelanjutan. Sejalan dengan itu, dipandang penting adanya Chief Knowledge Officer (CIAO) yang bertanggung jawab dalam knowledge management di perusahaan.
Penelitian ini mempunyai implikasi pada kebijakan pemerintah mencakup tiga aspek penting yaitu: 1) penguatan human capital terutarna melalui standarisasi kompetensi, pendidikan dan pelatihan; 2) penguatan structural capital dengan regulasi yang dinamis dan atraktif serta layanan prima kepada industri dan 3) kontribusi pernerintah dalam penelitian dan pengembangan.

There has been a fundamental corporate revolution for the last twenty five years, encouraged by more significant roles of intangible assets for firms in industry that long ago relied dominantly on tangible assets. In many literatures and empirical studies, intangible assets such as human capital, structural capital, customer capital, and partner capital have been identified to have significant contribution to the competitive advantages and the performance of firms.
This study examines the roles of intangible assets in improving firm performances within the scope of Indonesian pharmaceutical industry. The research was organized through field study by using questionnaires sent to the respondents, and collected data were processed and analyzed by using Lisrel 8.72. The research aims at determining and identifying the intangible assets components which have significant influences on the performance of Indonesian pharmaceutical firms. The research findings are expected to provide imperative input on the formulation and implementation of strategy to improve the competitive advantages of Indonesian pharmaceutical industry.
Due to group dominancy of firms with small market share in the respondent population, the total respondent and group of firms with small market share were purposely separated in this research. The relationship among intangible asset components and firm performance is determined in this study. This research highlights essential theoretical breakthrough that intangible assets are the key resources creating sustainable competitive advantages. Firms with strong intangible assets achieve superior performance of market share, as compared to the performance of industry average. Firms need strong knowledge-base in order to strengthen their intangible assets, including learning and organizational knowledge. Strong knowledge-base can ensure firms to conclude continuous innovation to cope with the dynamic of speedy environment changes.
The research upon total respondents has found that human capital positively influences structural capital as well as customer capital. Customer capital and partner capital positively affects firm performances. While the influence of structural capital to firm performance is not significant (even though the direction is positive). Within total respondent it is found that the partner capital insignificantly influences structural capital.
The research upon `small market share' pharmaceutical firms have concluded that: 1) the influence of structural capital to firms performance is not significant; 2) the influence of customer capital to structural capital is also not significant; 3) the influence of partner capital to structural capital is negative and significant; 4) the influence of partner capital to firm performance is not significant.
Key finding in this study is the insignificant influence of structural capital to firm performance on both total respondent and group of firms with small market share. Structural capital is the critical link that converting intangible assets into intellectual capital which creates value for the firm. Therefore, in the future it is urgently needed to strengthen the structural capital of pharmaceutical industry in Indonesia, in integration and synergy with the efforts to strengthen other intangible assets.
The managerial implication of this study includes the integration of intangible assets, investment on intangible assets, and institutionalization of knowledge. In order to establish sustainable competitive advantages, intangible assets must be well managed for the integration and synergy, and investment on intangible assets must also be done. In this regards, it is considerably important for a firm to have a Chief Knowledge Officer (CKO) who is responsible and accountable for knowledge management in the firm.
This research has some implications to government policies on three major aspects: 1) the strengthening of human capital through standardization of competency, education, and training; 2) the strengthening of structural capital through dynamic and attractive regulation, as well as service excellence to the industry; and 3) government contribution to research and development.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila
"Pengadaan sediaan farmasi merupakan proses penyediaan sediaan farmasi yang dibutuhkan suatu perusahaan yang diperoleh dari pemasok eksternal melalui pembelian dari distributor atau pedagang besar farmasi. Distibusi produk farmasi dapat dilakukan oleh PBF, yang merupakan perusahaan berbadan hukum yang memiliki izin pengadaan, penyimpanan, penyaluran perbekalan farmasi dalam jumlah besar. PT. SamMarie Tramedifa saat ini merupakan pengadaan obat dengan pembelian langsung melalui PBF lain yang ditunjuk sebagai distributor utama oleh industri farmasi. PT. SamMarie Tramedifa melakukan kegiatan distribusi dan penyaluran obat dan alat kesehatan hanya untuk memenuhi kebutuhan obat dari outlet internal SamMarie Healthcare Group (SMHG). Kegiatan operasional yaang dilakukan oleh PBF terdiri dari perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penanganan produk kembalian, dan penyaluran sediaan farmasi. Selama pengadaan, tidak dapat dipungkiri telah terjadi beberapa kendala, salah satunya masih terdapat kekosongan saat pemesanan dari outlet, yang mengakibatkan pesanan tidak terpenuhi, dan masih ada beberapa barang yang jumlahnya kurang dari stok minimum atau reorder point (ROP) yang ditetapkan. Metode penelitian dilakukan dengan observasi alur pengadaan di gudang PT. SamMarie Tramedifa. Pengumpulan data dilakukan dari tanggal 11 hingga 17 Maret 2023 secara real time dengan metode wawancara kepada supervisor MDC mengenai alasan kekurangan stok dari reorder point (ROP). Alasan ketidaksesuaian stok akhir dengan ROP didominasi oleh “sudah dipesan” dan “belum ada permintaan”. Tidak semua pemesanan barang di PT. SamMarie Tramedifa hanya berdasarkan ROP. Beberapa pemesanan barang akan menjadikan ROP sebagai sebuah notifikasi saja, sedangkan pada beberapa barang lain ROP dijadikan sebagai acuan untuk waktu pemesanan barang, dan seluruhnya tertera di panduan pengadaan PT. SamMarie Tramedifa.

Procurement of pharmaceutical preparations is the process of providing pharmaceutical preparations needed by a company obtained from external suppliers through purchases from pharmaceutical distributors or wholesalers. Distribution of pharmaceutical products can be carried out by PBF, which is a company with legal status that has a license to procure, store and distribute pharmaceutical supplies in large quantities. PT. SamMarie Tramedifa is currently procuring drugs by purchasing directly through another PBF appointed as the main distributor by the pharmaceutical industry. PT. SamMarie Tramedifa carries out distribution and distribution of drugs and medical devices only to meet the needs of drugs from SamMarie Healthcare Group (SMHG) internal outlets. The operational activities carried out by PBF consist of planning, procurement, receiving, storage, handling of returned products, and distribution of pharmaceutical preparations. During the procurement process, it is undeniable that several problems have occurred, one of which is that there is still a vacancy when ordering from outlets, which results in orders not being fulfilled, and there are still several items that are less than the minimum stock or reorder point (ROP) set. The research method was carried out by observing the flow of procurement in the warehouse of PT. SamMarie Tramedifa. Data collection was carried out from 11 to 17 March 2023 in real time by interviewing MDC supervisors regarding the reasons for stock shortages from reorder points (ROP). The reasons for the discrepancy between the final stock and the ROP were dominated by "already ordered" and "no request yet". Not all orders for goods at PT. SamMarie Tramedifa is based on ROP only. Some goods orders will only make the ROP a notification, while for some other goods the ROP will be used as a reference for the time to order goods, and all of them are listed in the procurement guide for PT. SamMarie Tramedifa."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Abdullah
"PT Medifarma Laboratories adalah industri farmasi toll manufacturing yang terletak di Indonesia. Sebagai sebuah industri farmasi, perusahaan ini memiliki target produk yang harus dicapai, namun pada kenyataannya seringkali target tersebut tidak tercapai akibat dari munculnya berbagai permasalahan yeng terjadi selama produksi. Sehingga perlu ditemukan solusi yang tepat untuk meningkatkan kapasitas produksi di PT Medifarma Laboratories. Pada tugas khusus ini akan berfokus pada salah satu mesin yang digunakan dalam proses pengemasan primer di PT Medifarma Laboratories yaitu mesin Noack NBP 950. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan mengurangi jumlah limbah blister pada proses pengemasan dengan menggunakan mesin Noack NBP 950. Sehingga target hasil akhir produksi dapat dicapai secara cost-efektif. Penyusunan laporan ini dilakukan melalui pengolahan dan analisis data downtime dari logbook primary packaging mesin Noack NBP 950. Hasil penyusunan laporan ini menunjukkan bahwa untuk planned downtime yang sering ditemukan pada mesin Noack NBP 950 adalah penggantian foil dan pvc. Sedangkan untuk unplanned downtime yang sering ditemukan adalah ink jet error/not ready. Untuk meningkatkan kapasitas dan mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan mesin Noack NBP 950, diperlukan solusi-solusi diantaranya cleaning die roll, perbaikan atau penggantian vacuum track, dan inspeksi oleh QC. Hasil laporan ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dalam upaya untuk mengurangi jumlah limbah produksi dan meningkatkan kapasitas produksi agar mencapai target yang telah ditetapkan oleh industri farmasi.

PT Medifarma Laboratories is a toll manufacturing pharmaceutical industry located in Indonesia. As a pharmaceutical industry, this company has product targets that must be achieved, but in reality these targets are often not achieved due to the emergence of various problems that occur during production. So it is necessary to find the right solution to increase production capacity at PT Medifarma Laboratories. In this special assignment, we will focus on one of the machines used in the primary packaging process at PT Medifarma Laboratories, namely the Noack NBP 950 machine. This research aims to increase production capacity and reduce the amount of blister waste in the packaging process using the Noack NBP 950 machine. So that the target The final production results can be achieved cost-effectively. This report was prepared by processing and analyzing downtime data from the primary packaging logbook of the Noack NBP 950 machine. The results of preparing this report show that the planned downtime that is often found on the Noack NBP 950 machine is replacing foil and PVC. Meanwhile, unplanned downtime that is often found is ink jet error/not ready. To increase capacity and reduce the amount of waste produced by the Noack NBP 950 machine, solutions are needed including cleaning die rolls, repairing or replacing vacuum tracks, and inspection by QC. The results of this report can be used as a source of information in an effort to reduce the amount of production waste and increase production capacity in order to achieve targets set by the pharmaceutical industry."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Ayu Kinasih
"Industri farmasi merupakan badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Dalam Peraturan BPOM Nomor 23 Tahun 2022 Pasal 4 ayat (2), disebutkan bahwa dalam hal standar dan/atau persyaratan mutu obat dan bahan obat terdapat lebih dari satu farmakope yang diterapkan di negara lain atau pedoman/ketentuan yang berlaku secara internasional, suatu industri obat memilih standar dan/atau persyaratan mutu yang memiliki parameter uji yang lebih lengkap, serta menggunakan metode yang lebih unggul dalam ketepatan, kepekaan, presisi, selektivitas/spesifitas, dan/atau otomatisasi. Maka dari itu, perlu dilakukan analisis perbandingan metode analisis pada Farmakope Indonesia edisi VI (FI VI) dan United States Pharmacopeia 2022 (USP NF 2022) yang merupakan farmakope/kompendial dari negara lain yang berlaku secara internasional untuk menentukan metode analisis yang lebih unggul untuk digunakan di PT Kalbe Farma Tbk. Penyusunan tugas khusus dilakukan dengan cara membandingkan monografi bahan baku obat atau obat yang terdapat di kompendial FI VI dan USP NF 2022, yaitu Propilparaben (Nipasol), Klorobutanol, dan Pektin. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, metode yang lebih unggul dalam penetapan kadar Propilparaben (Nipasol) adalah dengan menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC) berdasarkan metode analisis USP NF 2022, metode yang lebih unggul dalam penetapan kadar Klorobutanol adalah dengan menggunakan Kromatografi Gas (GC) berdasarkan metode analisis USP NF 2022, dan metode yang lebih unggul dalam identifikasi Pektin adalah dengan menggunakan Spektrofotometri UV-Vis berdasarkan metode analisis USP NF 2022.

The pharmaceutical industry is a business entity that has a permit from the Minister of Health to carry out activities to manufacture drugs or medicinal ingredients. In BPOM Regulation Number 23 of 2022 Article 4 paragraph (2), it is stated that in terms of standards and/or requirements for the quality of drugs and medicinal substances there is more than one pharmacopeia that is applied in other countries or guidelines/provisions that apply internationally, a drug industry choosing standards and/or quality requirements that have more complete test parameters, as well as using methods that are superior in accuracy, sensitivity, precision, selectivity/specificity, and/or automation. Therefore, it is necessary to carry out a comparative analysis of analytical methods in the Indonesian Pharmacopeia VI edition (FI VI) and the United States Pharmacopeia 2022 (USP NF 2022) which are pharmacopeias/compendials from other countries that apply internationally to determine which analytical method is superior to use. at PT Kalbe Farma Tbk. The preparation this assignment is carried out by comparing the monographs of medicinal raw materials or drugs contained in compendial FI VI and USP NF 2022, namely Propylparaben (Nipasol), Chlorobutanol, and Pectin. Based on the research that has been done, the method that is superior in determining Propylparaben (Nipasol) levels is to use High Performance Liquid Chromatography (HPLC) based on the USP NF 2022 analysis method, the method that is superior in determining Chlorobutanol content is to use Gas Chromatography (GC) based on the USP NF 2022 analysis method, and a superior method in identifying pectin is to use UV-Vis Spectrophotometry based on the USP NF 2022 analysis method."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dimitra Fathia Andini
"Persaingan dalam industri farmasi pada era globalisasi ini semakin ketat sehingga setiap produsen berlomba - lomba untuk memberikan kualitas produk yang terbaik, begitu pula dengan Thrombophob Gel, sebagai obat yang dipercaya dapat mengurangi memar karena cedera. Hingga saat ini Thrombophob Gel memiliki banyak pesaing sehingga harus meningkatkan kualitas produknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana kualiats produk Thrombophob Gel. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 50 orang yang pernah menggunakan Thrombophob Gel dalam kurun waktu enam bulan terakhir dan berdomisili di Jakarta Selatan dengan menggunakan metode non-probability sampling serta teknik purposive. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan nilai mean. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk Thrombophob Gel baik. Hasil analisis menunjukkan nilai mean setiap dimensi kualitas produk Thrombophob Gel masuk ke dalam kategori tinggi.

Globalization has created a competitive market throughtout the world, including in the pharmacy industry. Producers competitively try to give the best quality out of their product, such as Thrombophob Gel as a leading product used to reduce bruises of injury thus needs to increases and maintain it's quality to top their competitors. The objective of this research is to analyze product quality of Thrombophob Gel. This research applied quantitative approach. The sample of this research is 50 person who use Thrombophob Gel within last six month and domiciled in South Jakarta, collected using non-probability sampling and purposive technique. This research used questionnaire as research instrument and analyzed with mean value. The result of this research indicate that product quality of Thrombophob Gel is good. The analysis result indicated that mean value of each dimension is categorized as high.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>