Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183042 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laras Novitasari
"Dalam penelitian ini dilakukan pengujian elektrolisis plasma dengan menggunakan larutan aditif pada larutan NaCl. Larutan aditif yang digunakan diantaranya kalium hidroksida, etanol dan asam klorida. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan pengujian elektrolisis plasma dengan menggunakan membran sebagai pembanding. Membran yang digunakan adalah membran penukar kation. Pengujian elektrolisis plasma dengan menggunakan membran hanya dilakukan terhadap variasi yang membutuhkan konsumsi energi terendah dan memiliki nilai pH larutan yang sesuai dengan kondisi operasi membran. Pada proses elektrolisis plasma tanpa menggunakan membran, konsumsi energi terendah dicapai pada penggunaan larutan NaCl dengan 15%v larutan HCl yaitu sebesar 12,24 kJ/mmol dengan produksi gas klor sebesar 35,10 mmol.
Berdasarkan nilai pH larutan yang sesuai dengan kondisi operasi membran, larutan NaCl dengan 15%v etanol membutuhkan konsumsi energi terendah, yaitu 12,64 kJ/mmol, untuk memproduksi gas klor sebanyak 28,26 mmol gas klor. Selanjutnya pengujian elektrolisis plasma dengan membran mampu meningkatkan produksi gas klor hingga sebesar 36,18 mmol dan menekan konsumsi energi hingga mencapai 7,21 kJ/mmol. Peningkatan produksi gas klor membuktikan kemampuan membran untuk dapat memisahkan produk samping NaOH dan mengurangi potensi pembentukan produk samping yang dapat menyebabkan produksi gas klor tidak optimal.

In this research, plasma electrolysis process used an additive solution in NaCl solution, which are, Potassium Hydroxide, Ethanol and Hydrochloric Acid. In addition, this research also used membrane as comparison with plasma electrolysis without using membrane. Membrane that used in this research is cation exchange membrane. Plasma electrolysis with using membrane only done for the electrolyte solution that requires the lowest energy consumption and has a pH value in accordance with membrane operating condition. In plasma electrolysis without using membrane, the lowest energy consumption achieved on the use of NaCl with 15%v HCl solution that is equal to 12,24 kJ/mmol with chlorine production around 35,10 mmol Cl2.
Based on pH value that corresponds to the membrane operating condition, NaCl with 15%v ethanol solution requires the lowest energy consumption, which is 12,64 kJ/mmol, to produce chlorine as much as 28,26 mmol Cl2. Further plasma electrolysis with membrane able to increase clorine production up to 36,18 mmol Cl2 and reduce energy consumption until 7,21 kJ/mmol. Increased chlorine production can prove membrane ability to separate the byproducts NaOH and reduce side reaction that can cause chlorine production is not optimal.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fardhian
"Mesin Otto atau yang biasa disebut mesin Bensin merupakan salah satu mesin kalor yang cukup Juas dipergunakan sekarang ini. Mesin lni terutama banyak dipergunakan di sel"tor transportasi darat. Kepopu!erannya disebabkan oteh beberapa kelebihannya dibanding mesin kalor yang lain. Meski memiliki kelebihan-kelebihan. namun selalu ada usaha untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi mesin Otto. Daya mesin dan penghematan bahan bakar menjadi dua hal utama yang menyebabhnnya. Cukup banyak usaha yang dilakukan, dan salah satunya adalah dengan menambahkan zat aditif pada bahan bakar (Fuel Additive). Kekurangan mesin Otto saat ini adalah gas buang atau emisinya yang lebih memberikan efek buruk terhadap manusia dan lingkungan hidup, terutama bila gas buang tersebut dtperbitungkan besarannya pada sektor transportasi. Penel1tian ini bennaksud mengetahui pengaruh. penambahan zat aditlf jenis tertentu yang dipilih sacara acak terhadap kandungan dan kinerja gas buang. Kegiatan tni mencoba melihat karakteristik Karbonmonoksida (CO), Karbondioksida (C02 ), Hidrokarbon (f-iC), Oksigen (02), suhu, Nilai Panas dan Rerugi pada gas huang yang dihasilkan, Penamhahan zat aditlf pada bahan bakar temyata mengurangi kandungan Karbonmonoksida (CO} dan meningkatkan kandungan Oksigen (02), Karbondioksida (C02), dan Hidrokarbon (HC) pada persentase aditif 0,2 % terhadap keseluruhan volume bahan bakar. Namun rerugi yang dihasi1kan akan berkurang pada persentase 0,3 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dika Auliady
"Kualitas udara di Indonesia semakin buruk setiap tahunnya. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan kendaraan bermotor yang masih menggunakan bahan bakar fosil. Jumlah kendaraan bermotor semakin meningkat setiap tahunnya sekitar 5% dari tahun sebelumnya. Penggunaan bahan bakar fosil pun semakin meningkat, dimana hasil pembakaran dari bahan bakar fosil ini mengandung CO, CO2, dan HCyang berbahaya untuk lingkungan dan pernapasan manusia. Untuk Indonesia, kondisinya saat ini sudah cukup berbahaya karena sudah melewati batas jumlah partikulat yang dianjurkan WHO. Akibat berkurangnya jumlah cadangan minyak bumi dan rusaknya udara lingkungan, Pemerintah Indonesia dan negara lain pun berupaya untuk mencari bahan bakar alternatif dari bahan bakar fosil. Bioetanol merupakan salah satu potensi bahan bakar alternatif yang bisa didapatkan dari tanaman melalui proses fermentasi. Mengingat Indonesia cukup mudah untuk menemukan tanaman-tanaman ini, maka sumber bahan baku ini relatif mudah didapat, dan bersifat terbarukan. Bioetanol sudah digunakan dalam bentuk campuran dengan bahan bakar fosil, namun karena perbedaan polar dan non-polar dari campuran ini menyebabkan campuran tidak menyatu sepenuhnya. Maka diperlukan suatu aditif yang dapat berperan sebagai pelarut untuk membuat campuran menjadi homogen. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk melihat penggunaan bahan bakar campuran bensin – bioethanol yang ditambahi zat aditif pada mesin spark ignition (SI). Zat aditif yang digunakan yaitu cyclohexanol dengan volume yang divariasikan. Kemudian dilakukan analisis terhadap hasil emisi gas buang dan coefficient of variation (COV). Dari hasil pengujian, pencampuran zat aditif cyclohexanol dapat memperbaiki COV dan semakin memperbaiki kualitas emisi gas buang yang dihasilkan dari pembakaran.

Air quality in Indonesia is getting worse every year. One of the causes is the use of motor vehicles that still use fossil fuels. The number of vehicles increases annually by about 5% from the previous year. The use of fossil fuels is also increasing, where the combustion products of these fossil fuels contain CO, CO2, HC, O2 which are dangerous to the environment and human respiration. In Indonesia, the current condition is quite dangerous because it exceeds the limit for the number of particulates recommended by WHO. Due to the lack of oil reserves and environmental air damage, the Government of Indonesia and other countries are trying to find alternative fuels from fossil fuels. Bioethanol is one of the potential alternative fuels that can be obtained from plants such as cassava, rice, and others through the fermentation process. Considering that Indonesia is a country that is quite easy to find these such plants, the sources of these raw materials are relatively easy to obtain, and renewable. Bioethanol has been used in the form of a mixture with fossil fuels, but because of the polar and non-polar properties in this mixture, the mixture does not blend completely. Therefore, we need an additive that can act as a solvent to make the mixture homogeneous. In this research was conducted to see the use of gasoline-bioethanol mixture fuel added with additives in spark ignition (SI) engines. The additive used is cyclohexanol with varied volumes. Then an analysis of exhaust gas emissions and coefficient of variation (COV) of the combustion is carried out. From the test results, mixing cyclohexanol additives can improve COV and improve the quality of exhaust emissions resulting from combustion of the mixtures."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irza Ahmad
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T40624
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Pinondang
"ABSTRAK
Untuk menghasilkan beton mutu tinggi adalah memerlukan komposisi campuran semen, agregat dan air yang tepat. Yang paling berpengaruh terhadap mutu beton adalah penggunaan faktor air semen serendah mungkin.
Faktor air semen yang rendah dapat dilaksanakan dengan tambahan aditif mineral seperti mikrosilika atau abu terbang dan dengan penambahan superplasticizer.
Aditif mineral terutama selain dapat meredusir air, tetapi juga dengan butirnya yang halus dapat menutup pori-pori beton sehingga mutu beton menjadi meningkat.
Superplaticizer membantu dalam meredusir pemakaian air untuk dapat konsistensi tetap dipertahankan.
Beton mutu tinggi yang dihasilkan dengan campuran bahan tersebut diatas maka akan memperoleh peningkatkan kekuatan dan ketahanan terhadap rembesan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pemakaian aditif mineral yang paling baik terhadap kuat tekan dan perembesan air pada jumlah yang optimum.
Penelitian dilakukan dengan lebih dulu menguji kualitas agregat dan menentukan faktor air semen (Mc) yang tetap dengan menambahkan bahan superplasticizer.
Hasil pengujian menunjukkan, bahwa dengan tambahan 7.5% mikrosilika dan 10% abu terbang mencapai maksimum pada kuat tekan dan perembesannya minimum.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pelaksanaan pemakaian beton mutu tinggi pada bangunan gedung dan bangunan yang berhubungan terhadap tekanan zat cair.

ABSTRACT
In order to produce high strength concrete, the composition of the mixture of cement, aggregate, and water must be correct.
The most influential factor in concrete quality is the lowest possible water content. Obtaining a low water content can be achieved with the addition of a mineral additive such as silica fume or fly ash with a superpllasticizer. Biside being able to minimize water use , mineral additives are also able to fill concrete pores with its fine grains, with the result that concrete quality is increase.
Superplasticizer help in reducing water use in order to maintain a good consistency of the concrete mix.
High strength concrete, which is produced from a mix of materials such as these will have improved strength and resistance to water penetration.
The purpose of this research is to see the influence of the use of mineral additives on tensile strength and water penetration, looking to find the best mineral additive and the optimum quantity of the additive_ Research was conducted by first testing the quality of the aggregate and determining the fixed water when the superplasticizer is added.
The test result show that by adding 7.5 % silica fume or by adding 10 % fly ash , tensile strength reaches a maximum and water penetration is minimum.
The result of this research are hoped to be useful in the application of high strength concrete for building construction in general and for buildings which must resist water penetration in specific.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Pebriani
"Deposit pada mesin kendaraan berbahan bakar bensin dapat menyebabkan berbagai fenomena diantaranya knocking, meningkatnya fuel consumption, tingginya emisi kendaraan, berkurangnya power dan durability mesin. Deposit dapat diatasi dengan menambahkan aditif pengendali deposit kedalam bahan bakar. Poliisobutilenamina merupakan surfaktan yang memiliki kinerja yang baik sebagai aditif pengendali deposit pada intake valve. Laju adsorpsi deposit karbon dari poliisobutilenamina sangat ditentukan oleh sifat polaritas dan kemampuan untuk bereaksi dengan prekusor deposit karbon tersebut. Laju reaksi dalam pembentukan poliisobutilenamina sangat dipengaruhi oleh pemilihan reaktan, jalur reaksi, jumlah katalis dan pelarut yang digunakan. Penelitian ini melakukan sintesis poliisobutilenamina dengan mereaksikan poliisobutilen, variasi gugus amina dan jumlah katalis serta menggunakan pelarut dengan polaritas indeks diatas 2 secara aminasi pada suhu 105oC selama 4 jam. Hasil karakterisasi produk sintesis dengan menggunakan FTIR, TGA, LC-MSTOF, dan automatic densitymeter menunjukkan bahwa sintesis telah berhasil membentuk produk PIB-amina dengan yield tertinggi pada jumlah katalis 0.023 mol untuk PIB-PEHA dan 0.046 mol untuk PIB-DETA. Uji kelarutan aditif terhadap bahan bakar menunjukkan kelarutan yang sempurna. Pada uji kinerja engine, PIB-PEHA memiliki jumlah deposit yang lebih kecil dibandingkan PIB-DETA, hal ini membuktikan bahwa jumlah amino pada aditif berpengaruh dalam menghasilkan interaksi yang lebih baik antara aditif dengan deposit.

Deposit on gasoline engine can cause various phenomena including knocking, increased fuel consumption, high vehicle emissions, reduced power and engine durability. Deposits can be treated by adding a deposit control additive to the fuel. Polyisobutylenamine is a surfactant which has good performance as a deposit control additive in intake valve. The adsorption rate of carbon deposits from polyisobutyleneamine is determined by the polarity characteristic and the ability to react with these carbon deposit precursors. This study aims to provide new polyisobutyleneamine which is able to prevent the formation of deposits and can absorb carbon deposits in gasoline engine. The reaction rate in the formation of polyisobutylenemine is strongly influenced by the choice of reactants, reaction pathways, the amount of catalyst and solvent used. This research carried out the synthesis of polyisobutylenemine by reacting polyisobutylene, various amine groups and the amount of catalyst and using a solvent with a polarity index above 2 by amination at a temperature of 105oC for 4 hours. The results of the characterization of the synthesis product using FTIR, TGA, LC-MSTOF, and an automatic densitymeter showed that the synthesis had succeeded in forming a PIB-amine product with the highest yield at a catalyst amount of 0.023 mol for PIB-PEHA and 0.046 mol for PIB-DETA. The solubility test of the additive to the fuel showed perfect solubility. In the engine performance test, PIB-PEHA has a smaller number of deposits than PIB-DETA, this proves that the number of aminos in the additive has an effect on producing a better interaction between additives and deposits.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Siswanto
"Papan semen partikel, sebagai material yang mengarah pada bahan komposit organik (semen dan limbah kayu sengon). Yang merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi tingkat radiasi matahari. Sementara radiasi matahari merupakan faktor utama perbedaan iklim, jumlah yang diterima oleh permukaan bumi tergantung pada energi radiasi matahari, yang pada akhirnya membentuk apa yang disebut Radiation Balance. Untuk mengurangi tingkat radiasi matahari maka suatu permukaan diharapkan memiliki nilai reflectivitas dan emmisivitas yang relevan, hal ini dapat dilakukan pada iklim tropis lembab. Dan berdasarkan pengujian kualitas nilai conductivity dan conductance, material hasil olahan limbah organik kayu ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan termal.
Dengan metode kuantitatif dan observasi-eksperimental dalam melakukan pengambilan data pada penelitian ini. Kemudian dilakukan perlakuan pada dinding koridor lingkungan dengan menambah papan semen partikel. Dari perlakuan dinding papan semen partikel, diukur reduksi temperatur luar yang dihasilkan. Setelah dihitung temperatur sol-air pada dinding papan semen partikel dan dinding existing. Selanjutnya, dinding papan semen partikel dibandingkan hasil reduksi temperatur dan temperatur sol-airnya dengan koridor yang menggunakan dinding existing. Sementara sebagai alat bantu yang digunakan dalam observasi penelitian adalah simulasi komputer ecotect, alat uji hot-wire, dan pyranometer weather station.
Hasil yang didapatkan, temperatur luar (TO) dinding existing dan temperatur luar (TO) dinding papan semen partikel terdapat selisih 1,906°C, (temperatur luar dinding papan semen partikel lebih rendah). Konsekuensinya adalah pada pemakaian papan semen partikel, temperatur nyaman (23-29°C) lebih lama bertahan 1 jam dibandingkan dinding existing. Pada data temperatur sol-air dinding papan semen partikel lebih rendah, dengan kisaran selisih antara 1,9-9,19°C. Selisih yang fluktuatif ini disebabkan penerimaan radiasi dan kecepatan angin yang berbeda setiap jamnya. Hal ini akan mereduksi penggunaan listrik untuk pendinginan sebesar 50% dari pola yang dihasilkan material batu bata sehingga terjadi penghematan yang mendukung mitigasi climate change.

Cement boanded board, as material leading to organic composite material (cements and timber raffle sengon). Which is one of alternative of lessen level of radiation of the sun. Whereas radiation of the sun is different climate primary factor, amount received by equiamplitude surface of ground depend on the sun radiant energy, in the end forms is so-called radiation balance. To lessen level of radiation of the sun hence an equiamplitude surface is expected to has relevant reflectivity value and emmisivity, this thing can be done at damp tropical climate. And based on assaying of quality of value conductivity and conductance, material result of organic raffle processing of this timber expected able to increase comfort is mall.
With quantitative method and observation-experimental in doing retrieval of data at this research. Then is done treatment at environmental passage way wall by adding cement boanded board. From treatment of cement boanded board wall, measured reduction of temperature outside yielded. After calculated temperature sol-air at cement boanded board wall and wall existing. Hereinafter, cement boanded board wall compared to result of reduction of its the temperature and sol-air temperature with passage way using wall existing. While as a means of assists applied in observation of research is computer simulation ecotect, test device hot-wire, and pyranometer weather station.
Result got, outdoor temperature (TO) wall existing and outdoor temperature (TO) cement boanded board wall there is difference 1.906°C, (temperature outdoor lower cement boanded board wall). Its the consequence is at usage of cement boanded board, balmy temperature (23-29°C) longer stayed 1 hour compared to wall existing. At temperature data sol-air lower cement boanded board wall, with the range of difference between 1.9-9.19°C. Difference which this fluktuatif caused receiving of different radiation and wind velocity every its(the hour(clock. This thing will reduce electrical usage for cooling equal to 50% from cupola yielded by brick material so that happened thrift that is supporting mitigasi climate change.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T41199
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Lesmeria Rosmawaty
"ABSTRAK
Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya kesehatan bagi individu dan masyarakat, oleh karena dalam rokok terdapat kurang lebih dari 4.000 (empat ribu) zat kimia antara lain nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik, yang dapat mengakibatkan berbagai penyakit antara lain kanker, penyakit jantung, impotensi, penyakit darah, emfisema, bronchitis kronik, dan gangguan kehamilan. Dalam rangka upaya penanggulangan bahaya akibat merokok dan dalam rangka pengawasan dan pengendalian rokok yang lebih efektif, efisien dan terpadu diperlukan peraturan dalam bentuk Undang-undang tentang pengendalian dampak tembakau/rokok di Indonesia dengan tujuan untuk melindungi kesehatan masyarakat dari bahaya akibat merokok; membudayakan hidup sehat; menekan perokok pemula; dan melindungi kesehatan perokok pasif."
2006
T19786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40283
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>