Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7016 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Iman Subono
"Tulisan ini memaparkan perubahan dan perkembangan besar yang berlangsung di beberapa negara Amerika latin yang sebagian besar cenderung berpaling ke "kiri". Tulisan ini menguraikan pula sebab musabab munculnya kembali ide dan praktik-praktikpolitik "kiri" yang bertiup melanda Amerika latin, termasuk ciri-ciri dan perbedaanya dengan "kiri lama". Apakah perubahan besar yang sedang terjadi di Amerika latin yang sering dirujuk sebagian pengamat atau praktisi sebagai jalan "kiri baru" Amerika latin atau secara retorika politik disebut Hugo Chavez sebagai jalan ke arah "Sosialisme abad ke-21" itu dapat terwujud sebagaimana diharpakan? sejarah akan membuktikannya"
[LP3ES, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia], 2010
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kardelj, Edvard
Yogyakarta: Tarawang Press, 2001
320.5 KAR j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kaligis, Retor A.W.
"ABSTRAK
Studi ini mengkaji tentang fenomena rakyat kecil atau kelas kepemilikan negatif sebagai akibat ideologi eksploitatif melalui penggunaan kekuasaan, menyangkut eksploitasi sumber daya alam dan penempatan penduduknya sebagai sumber tenaga murah, yang disebut Frank Parkin penutupan sosial dengan pengucilan. Di tengah kekayaan alam Indonesia yang melimpah, operasi ideologi eksploitatif mempengaruhi struktur kekuasaan di bidang ekonomi sejak masa kolonial hingga era kemerdekaan. Terdapat hubungan antara kurangnya penghargaan kemajemukan bangsa, khususnya pengakuan terhadap akar sosio-historis di masyarakat, dengan fenomena kemiskinan. Dalam menghadapi ideologi eksploitatif, nasionalisme di Indonesia secara konseptual dikaitkan dengan gagasan keadilan sosial untuk membebaskan rakyat kecil dari kondisi penutupan sosial dengan pengucilan. Ada aspek-aspek partikular dan universal yang bersifat eklektis antara gagasan dari barat dan kondisi Indonesia. Dalam politik nasional, fenomena rakyat kecil dan kemiskinannya melahirkan istilah khasnya sebagai pembelaan terhadap mereka, yakni marhaen dan wong cilik. Pada masyarakat Indonesia yang majemuk, selain memerlukan promosi keyakinan identitas nasional, nasionalisme bagi rakyat kecil juga perlu didukung oleh keberadaan struktur politik yang menunjang, strategi negara dalam pengaturan ekonomi di masyarakat, eklektisitas negara dalam prosedur dan nilai-nilai kelembagaan, serta solusi terhadap pertentangan dalam kompetisi visi-visi ideologi yang saling bersaing. Isu keadilan sosial dapat dieloborasi oleh setiap golongan untuk melakukan kerja-kerja konkrit bersama memperjuangkan kepentingan rakyat kecil. Nasionalisme yang dikembangkan selayaknya mempertimbangkan akar sosio-historis di masyarakat. Meski begitu, praktik politik dari kaum nasionalis kurang mempertimbangkan kekuatan sosial, ekonomi, politik, dan budaya yang ada di masyarakat, melainkan lebih pada usaha merebut dan mempertahankan kekuasaan dan sumber-sumber ekonomi bagi pribadi dan kelompoknya. Praktik nasionalisme di Indonesia, sebagaimana direpresentasikan oleh PNI, PDI, dan PDI Perjuangan, tidak berhasil membebaskan rakyat kecil dari penutupan sosial dengan pengucilan dalam medan konflik dan kompromi antar kekuatan politik lain, kekuatan modal, maupun relasi dengan negara dan pemerintah.

ABSTRACT
It study poor people or negative ownership class phenomena as result of exploitative ideology using power including exploitation of natural resource and placement of population as cheaper labor so called social closure and isolation by Frank Parkin. In the midst of huge natural richness of Indonesia the exploitive ideology operations had influenced economic power structure since colonialism through this independence era. There is correlation among lack of national pluralism appreciation, specially, recognition of socio-historical roots at society with poverty phenomena. To face exploitive ideology, conceptually, Indonesia nationalism is pertained to social-justice idea in order to keep poor people from social closure and isolation?s condition. Eclectically, among Western and Indonesia condition there are universal and particular aspects. By national politic the phenomena of poor people and their poverty had brought about special term as defending for them i.e marhaen and wong cilik. In diversified Indonesia society, unless requiring promotion of national identity confidence, a nationalism for poor people also should maintained by politics structure existence supporting state strategy to regulate society economy, state eclecticism in procedure and institution values, as well as solution for ideology vision to compete each other. Social-justice issues may be elaborated by any group to do concrete issues for struggling poor people interests together. Properly, nationalism built by considering socio-historical roots at society. Nevertheless, political practices of nationalists had not considered social, economic, politic and cultural strength existing in Indonesia sufficiently, but, rather than to embrace and maintain the power and economic resource for their groups interests. Nationalism practices as represented by PNI, PDI and PDIP unsuccessfully, they had not kept poor people from social closure and isolation for conflict and compromise fields among other political party, capital strength or relationship with state and government."
Depok: 2009
D00636
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kolarz, Walter
London: Macmillan, 1964
335.430 KOL c (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siswanto
"Latar belakang dari penulisan ini adalah adanya fakta perubahan sosial, ekonomi, dan politik masyarakat Indonesia di era Reformasi dan global. Termasuk perubahan dalam konteks bela negara dimana pada masa sebelumnya bela negara dipahami hanya sebagai kegiatan bersifat militer. Konsep bela negara saat ini memiliki makna yang lebih luas yaitu dalam konteks ekonomi, sosial, dan kultural. Bela negara dalam konteks ekonomi adalah membangun komitmen pola konsumsi masyarakat Indonesia dari semula memilih produk luar negeri menjadi memilih produk dalam negeri. Oleh karena itu, tujuan dari tulisan ini adalah menganalisis masalah-masalah bela negara dalam konteks ekonomi yaitu menyangkut kebiasaan masyarakat lebih memilih produk luar negeri, dampak pola konsumsi memilih produk luar kepada cadangan devisa, dan strategi yang bisa dibangun agar masyarakat lebih memilih produk nasional. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi pustaka yaitu mempelajari referensi atau kajian-kajian sebelumnya terkait dengan isu bela negara, dan diskusi mendalam dengan narasumber yang relevan. Hal ini dilakukan untuk mengkonfirmasi atau meningkatkan pemahaman atas topic bela negara. Hasil dari kajian ini adalah berupa kesimpulan dan rekomendasi untuk membangun pola konsumsi masyarakat agar lebih memilih produk nasional ketimbang produk luar negeri."
Bogor: Universitas Pertahanan, 2017
345 JPBN 7:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Benes, Jakub S.
"Internationalist socialism and ethnic nationalism are usually thought of as polar opposites. But for the millions of men and women who made Social Democracy into twentieth century Europes most potent political force, they were often mutually reinforcing. This book explains this apparent paradox by looking at the history of the Social Democratic workers movement in Habsburg Austria, which was built on the mobilization of German and Czech workers in the Empires rapidly industrializing regions of Bohemia, Moravia, and Lower Austria. Jakub Benes takes the history of socialism out of the realm of theoretical and parliamentary debates and into the streets, city squares, pubs, and clubs of a vibrant but precarious multiethnic society. He reveals how ordinary workers became increasingly nationalist as they came to believe that they were the genuine representatives of their ethnically defined national communities. Their successful campaign to democratize parliamentary elections in 1905. It also split Social Democracy apart by 1911. Then, during the First World War, many Czech and German workers embraced revolutionary radicalism, alienating them from the regime friendly socialist leadership. Benes is study is the first to show the profound connection between major political events and the rich culture of the Austrian workers movement, revealing this cultures utopian and quasi-religious tendencies as well as its left-wing populist nationalism. Based on research in eight archives and numerous libraries in Prague, Vienna, and Brno, this book fundamentally rethinks the relationship between socialism, nationalism, and democracy in modern Europe."
Oxford: Oxford University Press, 2017
e20469734
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Newman, Michael
Yogyakarta: Resist Book, 2006
320.531 NEW s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Kurniasari
"ABSTRAK
Sejak resmi menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok (PKT) pada tahun 2012, Xi Jinping telah mengemukakan bahwa Sosialisme Berkarakter Tiongkok telah memasuki era baru. Dalam beberapa pidato, Xi Jinping menyampaikan secara singkat tujuan dan upaya dalam mengimplementasikan Sosialisme Berkarakter Tiongkok Era Baru. Tugas akhir ini menjelaskan apa yang dimaksud dengan Sosialisme Berkarakter Tiongkok Era Baru berlandaskan empat teks pidato Xi Jinping.
Penelitian tugas akhir ini dilakukan melalui pendekatan sejarah. Analisis terhadap empat pidato Xi Jinping didukung oleh sumber-sumber yang topiknya relevan, antara lain buku referensi, artikel jurnal, dan artikel berita. Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa era baru Sosialisme Berkarakter Tiongkok adalah mengacu pada situasi dan tantangan berbeda yang dihadapi Tiongkok di bawah kepemimpinan Xi Jinping, yaitu adanya masalah-masalah politik yang kian memburuk di tengah situasi ekonomi Tiongkok yang mengalami peningkatan signifikan. Penggunaan istilah Sosialisme Berkarakter Tiongkok Era Baru bukan untuk menunjukkan ideologi baru Tiongkok, melainkan untuk memperkuat identitas ideologi yang dianut Tiongkok, yaitu Marxisme Leninisme dan Pemikiran Mao Zedong, hingga memasuki era baru saat ini"
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Han SB.
Jakarta: Yayasan Bhakti Pertiwi, 2010
959 8 HAN j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nasrullah Noor Edikresnha
"Globalisasi memang telah terjadi sejak ratusan tahun yang lalu, namun signifikansinya di abad ke-21 ini sangat besar. Melalui penelitian kali ini, penulis akan mencoba untuk mencari tahu bagaimana pengaruh globalisasi tersebut terhadap pembentukan nasionalisme sebuah negara, yang dalam hal ini akan penulis kaitkan dengan nasionalisme China.
Penulis juga akan melihat bagaimana konsep nasionalisme yang telah terpengaruh arus globalisasi ini diimplementasikan terhadap etnik minoritas Uighur di Xinjiang melalui rentang waktu 2001-2010. Untuk melakukan penelitian ini, penulis akan menggunakan metode penelitian kualitatif terutama dilakukan mengenai studi literatur-literatur mengenai globalisasi, nasionalisme China, serta Uighur.
Globalization has been happening for hundred of years, yet, its significance in the 21st century is indeed very huge. In this research, I would like to know deeper on how the globalization shapes the concept of nationalism of a nation-state. In this research, I would use China as an example.
I also want to dig deep on how this nationalism which has been affected by globalization is being implemented on the Uyghur ethnic minority in Xinjiang from 2001 to 2010. In doing this research, I would use qualitative research method, more specifically by emphasizing the literature studies about globalization, Chinese nationalism, and Uyghur.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>