Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99319 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Roket merupakan wahana luar angkasa, atau kendaraan terbang yang mendapatkan dorongan melalui reaksi pembakaran dan mendapat gaya dorongan atau trust terhadap keluarnya secara cepat yang mampu membuat gas mengalir dengan kecepatn hipersonik sehingga menimbulkan dorongan reaktif sebanding dengan reaksi balasan sesuai dengan hukum pergerakan Newton ke tiga. Oleh karena itu, sebagai suatu bangsa yang besar, Indonesia sangat memerlukan pemguasaan dan kenyataannya, penguasaan teknologi dengan atura-aturan, antara lain Missile Technology Control Regime (MTCR) dan Center for information on security Trade Control (CISTEC). Untuk itu perlu pengembangan Roket untuk kepentingan sipil menjadi kegiatan kepentingan pertahanan dengan memberi bahan explove dan face dibagian depan roket yang dikenal dengan R. Han 122 kaliber 122 mm dan R-Han 122 B kaliber 122 mm. Kegiatan transfer of technology (ToT) merupakan peningkatan penyerapan teknologi dibidang peroketan mulai dari pembuatan warhead, faze, motor roket, cap Dari pelaksanaan pembuatan bagian-bagian roket secara parsial dilakukan integrasi secara simultan atau secara keseluruhan dan selanjutnya dilakukan penimbangan untuk menentukan Central of Gravity (CG) sebuah roket, agar tidak mengalami sudut angguk, sudut geleng, serta diharapkan selalu berada pada posisi card line."
JIP 1:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Indonesia sampai saat ini sudah mampu membuat roket balistik yang telah diuji terbang untuk kepentingan penelitian dan kepentingan sipil. Melalui inovasi dan rekayasa roket balistik sipil dapat dibuat roket pertahanan dengan nama roket R-Han. Diawalinya pembuatan roket R-Han 122 yang diuji tembak pada tahun 2010 di Baturaja Sumatera Selatan dengan jarak 14 km untuk memenuhi kebutuhan bekal amunisi roket Batalyon Artileri Korps Marinir TNI ? AL untuk peluncur roket RM-70 Grad yang dimiliki satuan Batalyon Roket Marinir TNI -AL yang selama ini didatangkan dari luar negeri.
Uji coba tembak roket R-Han 122B di Pameungpeuk ini menggunakan peluncur roket 8 laras pada truk perkasa hasil pengembangan konsorsium roket nasional. Penggunaan peluncur roket RM-70 Grad masih belum digunakan karena masih belum dilakukan modifikasi pada struktur roket. Pada laporan ini, dijelaskan persiapan pelaksanaan dan hasil pengujian dinamik roket R-Han 122B. Selain itu dijelaskan spesifikasi roket dan peluncur roket serta hasil pengujian.
Hasil pengujian pada dasarnya berjalan dengan baik dan aman dengan berhasil meluncurkan roket R-Han 122B baik secara tunggal maupun salvo. Meskipun ada beberapa roket yang meluncur dengan kondisi yang tidak stabil namun secara umum tujuan pengujian tercapai dan seluruh kegiatan berjalan dengan aman."
321 LPI 17:33 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Wicaksono
"ABSTRACT
Pengujian hidrostatis tabung roket merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kekuatan material ketika menerima tekanan dari dalam tabung. Dalam tulisan ini, material yang diuji
adalah material tabung roket LAPAN RX-122, yaitu aluminium 6061-T6. Pengujian tersebut dilaksanakan di Laboratorium Uji Statik Pusat Teknologi Roket pada tanggal 15 Februari 2019. Pengujian dilaksanakan pada ruangan dengan temperatur 270C dan kelembaban udara 55%. Selama pengujian berlangsung, parameter yang ingin diketahui nilainya adalah regangan yang dialami tabung roket. Lima buah sensor regangan dipasang di tabung roket untuk mengukur regangan pada arah longitudinal dan circumferential. Dari pengujian diketahui bahwa tabung roket kuat menahan tekanan sampai 200 bar, yang merupakan kapasitas maksimal sensor pengukur tekanan PT750 yang digunakan. Secara visual didapatkan bahwa tidak terjadi kebocoran dan keretakan material. Data yang diperoleh dari sensor menunjukkan bahwa nilai regangan tabung roket meningkat seiring
bertambahnya tekanan yang diberikan pada tabung roket. Hasil pengujian ini kemudian diolah dan ditampilkan dalam bentuk grafik. Kurva nilai regangan circumferential yang didapatkan dari sensor
regangan STR 1, STR 4, dan STR 5 memiliki kecenderungan yang serupa dengan nilai maksimal 2000 mikro strain. Sementara itu, nilai regangan longitudinal yang didapatkan dari sensor regangan STR 2
dan STR 3 memiliki nilai maksimal 500 mikro strain"
Jakarta: Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, 2019
520 DIRGA 20:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gazda, Istvan
London: Kluwer Law International, 1996
666.45 GAZ t (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Speser, Phyllis L.
""Phyl Speser's personality comes across in the text-complicated, intrigued, highly rational, insightful, rich in context, and fun. She had me smiling throughout. This work represents the next chapter of the technology transfer profession's development, where it will be all about getting to market with a studied awareness of value. Phyl gives us the tools to get there with a great read, just the focus we are needing in the profession.""
New Jersey: John Wiley & Sons, 2006
338.926 SPE a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengembangan teknologi wahana peluncur atau roket dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal meliputi kemampuan, fasilitas, sumber daya, dan kemampuan anggaran yang tersedia. Kemudian lingkungan eksternal yaitu secara internasional adanya suatu rejim yang membatasi alih teknologi dan alih peralatan, dan alih bahan baku dari negara maju ke negara yang mengembangkan teknologi roket. Dalam pengembangan teknologi roket secara nasional harus emmperhatikan pengaruh rejim yang membatasi pengembangan."
621 DIRGA 8 (1-4) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Yovani
"Disertasi ini merupakan aplikasi metode penelitian Soft Systems (SSM) based AR for theoretical research interest (Cronholm and Goldkuhl, 2003) untuk menganalisa transfer teknologi dengan pendekatan institusional. Tranfer teknologi dilihat pada industri otomotif Jepang di Indonesia dalam konteks perjanjian ekonomi Indonesia Jepang. Metode SSM berbasis riset tindakan diterapkan pada sebuah perusahaan otomotif afiliasi Jepang di Indonesia. Temuan penting dalam disertasi ini adalah transfer teknologi yang terjadi bukanlah hanya proses pemindahan pengetahuan seperti kajian-kajian non sosiologi lakukan selama ini. Transfer teknologi merupakan sebuah institusi ekonomi yang berisi relasi sosial yang dibangun berdasarkan nilai dan norma yang dimaknai bersama, dengan kata lain transfer teknologi merupakan konstruksi social (Granovetter, 1992). Disertasi ini juga berhasil menjawab kelemahan konsepsi embeddedness sebagai kunci terbentuknya kepercayaan dalam konstruksi sosial yang dianggap membutuhkan spesifikasi secara teoritis (Nee 2003 : 24). Secara empiris, ditemukan bahwa embeddedness di tingkat mikro juga terjadi di tingkat meso dan makro karena individu-individu yang terlibat di mikro juga merupakan bagian dari struktur yang lebih tinggi. Dengan demikian kerangka institusional yang dikemukakan oleh Nee (2003) melengkapi analisa transfer teknologi konstruksi sosial mulai dari tingkat mikro sampai dengan meso. Dengan demikian konstribusi riset ini adalah kajian sosiologi ekonomi dan berbasis institusi lainnya yang berfokus pada analisa institusi ekonomi atau institusi lainnya sebagai konstruksi sosial mampu menganalisa sebuah konstruksi sosial hingga ke struktur meso dan makro dalam kerangka analisanya.

This dissertation is an application of Soft Systems research method (SSM) based AR for theoretical research interest (Cronholm and Goldkuhl, 2003) to analyze technology transfer in the framework of the institutional approach. Technology Transfer was seen in the Japanese automotive industry in Indonesia in the context of Indonesia Japan Economic Partnership Agreement 2008-2012. SSM-based action research method was applied to a Japanese affiliated automotive company's in Indonesia. An important finding of this dissertation is that the technology transfer that occurs empirically was not only a knowledge transfer process as non- sociological studies had done so far. Technology transfer is an economic institution that containing social relationships that constructed on values and norms that interpreted among the groups.In other words, the transfer of technology is a social construction (Granovetter, 1992). This dissertation also managed to answer the need of theoretical specification the conception of embeddedness as a key to the formation of the trust in the social construction (Nee 2003: 24). Empirically, it was found that embeddedness in the micro level also occurred at meso and macro levels since individuals involved in the micro are also part of the higher structures. Thus the institutional framework proposed by Nee (2003) completed the analysis of the social construction of technology transfer from the micro to the meso level. Finally, the contribution of this research is the study of economics sociology and other institution based sociology which focus on the analysis of economic institutions or other institutions as social constructions are able to analyze a social construction from micro level to the meso and macro level within the framework of analysis."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
D1393
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Trimuliadi Suryana
"Perusahaan konstruksi Joint Operation (JO) di Indonesia menghadapi tantangan dalam transfer teknologi, terutama karena kesenjangan antara teknologi yang tersedia dan kemampuan organisasi. Manajemen pengetahuan merupakan solusi potensial, namun implementasinya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan langkah strategis dalam mengimplementasikan manajemen pengetahuan guna mengatasi transfer teknologi pada perusahaan konstruksi JO. Metode penelitian meliputi tinjauan literatur, survei kuesioner kepada 15 responden dari proyek MRT Jakarta CP201, serta analisis data menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP), fuzzy sets, dan metode skoring Simple Additive Weighting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses manajemen pengetahuan utama dalam transfer teknologi adalah akuisisi pengetahuan, penggunaan pengetahuan, dan berbagi pengetahuan. Subkriteria yang berpengaruh pada akuisisi pengetahuan adalah kejelasan peran dan tanggung jawab (internal) serta kerja sama dan kemitraan (eksternal); untuk penggunaan pengetahuan adalah kejelasan peran dan tanggung jawab (internal) serta kondisi pasar yang tidak menentu (eksternal); dan untuk berbagi pengetahuan adalah kejelasan peran dan tanggung jawab (internal) serta kerja sama dan kemitraan (eksternal). Model SECI oleh Nonaka & Takeuchi (Sosialisasi, Eksternalisasi, Kombinasi, Internalisasi) memberikan panduan strategis untuk meningkatkan efektivitas manajemen pengetahuan.

Joint Operation (JO) construction companies in Indonesia face challenges in technology transfer, mainly due to the gap between available technology and organizational capabilities. Knowledge management is a potential solution, yet its implementation remains limited. This research aims to formulate strategic steps for implementing knowledge management to address technology transfer in JO construction companies. Methods include literature review, a questionnaire survey of 15 respondents from the Jakarta MRT CP201 project, and data analysis using Analytical Hierarchy Process (AHP), fuzzy sets, and Simple Additive Weighting/Scoring Method. Results indicate that key knowledge management processes in technology transfer are knowledge acquisition, utilization, and sharing. Influential sub-criteria for knowledge acquisition are clarity of roles and responsibilities (internal) and collaboration and partnership (external); for knowledge utilization, they are clarity of roles and responsibilities (internal) and uncertain market conditions (external); and for knowledge sharing, they are clarity of roles and responsibilities (internal) and collaboration and partnership (external). The SECI model by Nonaka & Takeuchi (Socialization, Externalization, Combination, Internalization) provides a strategic guide for enhancing knowledge management effectiveness."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gee, Sherman
New York : John Wiley & Sons, 1981
338.476 GEE t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Violita Sinda Arinda
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis penerapan policy transfer yang difasilitasi oleh GIZ melalui program CIM Returning Experts yang diharapkan dapat memperkuat berbagai aktor lokal dalam menunjang pembangunan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan lima dimensi dari teori Policy transfer yang diperkenalkan oleh Evans (2017) yaitu: Agen dari Transfer Kebijakan; Bentuk dari Tranfer Kebijakan; Proses Pembelajaran yang Berorientasi Kebijakan; Hambatan Terhadap Proses Transfer Pembelajaran Kebijakan, dan Luaran dari Proses Transfer Kebijakan dengan pendekatan positivist. Teknik pengumpulan data dilakukan secara mixed method berupa penyebaran kuesioner, wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Berdasarkan hasil analisis, policy transfer paling umum terjadi berupa transfer pengetahuan, pengalaman, dan jejaring yang didapatkan oleh para returnees semasa di Jerman. Selain itu, hibridasi (penggabungan gagasan/pembelajaran kebijakan dengan budaya lokal) merupakan proses policy transfer yang paling dominan terjadi. Upaya policy transfer yang dilakukan oleh para returnees terbukti dapat membantu memperkuat berbagai aktor lokal di tempat mereka bekerja melalui pertukaran gagasan, pembaharuan metode, maupun advokasi kebijakan dalam menunjang pembangunan di Indonesia.

ABSTRACT
This thesis aims to analyze the implementation of policy transfer facilitated by GIZ through the CIM Returning Experts Program expected to strengthen various local actors in supporting development in Indonesia. This study employs five dimensions of policy transfer theory introduced by Evans (2017), namely: Agents of Policy Transfer; Form of Policy Transfer; Policy-Oriented Learning Process; Obstacles to The Process of Transferring Policy Learning; and The Output of The Policy Transfer Process using the positivist approach. Data collection techniques were carried out using mixed-method in the form of questionnaires, in-depth interviews, and literature studies. Based on the analysis result, the most common policy transfer occurs in the form of knowledge transfer, experience, and networking obtained by returnees during their stay in Germany. In addition, hybridization (combining ideas/learning policies with local culture) is the most dominant policy transfer process occurring. The policy transfer efforts carried out by the returnees have proven to help strengthening various local actors in their respective work places through exchange ideas, method renewals, and policy advocacy in supporting development in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>