Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94081 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The objective of this research was to observe that amount of CO gas produced by vehicles in the present of kerosene in their fuel (premium). Concentration of CO gas emitted was determined by NDIR CO gas analyser. Gas was collected from four trademark motor cycle: Honda, Yamaha, Suzuki and Vespa. Sampling was done on authorised service center, and the gas was collected after all motor cycle samples had just been serviced. Concentration of kerosene in the premium was varied from 0% to 20% (v/v). The gas emitted from “knalpot” was collected in 10 litres plastic ball and only 1 ml of gas is needed for analysis. The smallest CO gas emission was observed in Suzuki, followed by Yamaha, Honda and Vespa."
JKL 1:1 (1999)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Mardhiyah
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26590
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Argha Wirayuda Ramadhan
"Polusi udara merupakan ancaman serius di daerah perkotaan. Pesatnya pertumbuhan kota tentunya juga akan menambah permasalahan baru yang muncul di perkotaan, salah satunya kemacetan lalu lintas yang juga dapat meningkatkan emisi di udara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pola kemacetan lalu lintas dan pola sebaran CO di Jakarta Timur, serta melihat hubungan antara keduanya. Untuk mencari pola kemacetan lalu lintas yang terekam berdasarkan aplikasi Google Maps terlihat pada hari kerja pada pagi dan sore hari. Metode analisis spasial yang digunakan untuk mencari pola sebaran CO adalah analisis spasial interpolasi IDW dan model matematis perhitungan emisi bergerak berdasarkan jarak tempuh (VKT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kemacetan yang terbentuk pada tahun 2019 dan 2020 memiliki perbedaan yang cukup signifikan, dari yang dulunya banyak tingkat lalu lintas menjadi macet dari lancar menjadi padat. Pola spasial sebaran CO pada tahun 2019 dan 2020 yang terbentuk dari interpolasi stasiun udara IDW juga menunjukkan perubahan yang cukup signifikan. Distribusi CO pada tahun 2019 merata dengan tingkatannya sedangkan distribusi CO pada tahun 2020 terkonsentrasi dari selatan hingga pusat Jakarta Timur. Pola spasial sebaran CO dari model perhitungan emisi bergerak memiliki pola yang sangat terpusat di wilayah Jakarta Timur bagian tengah. Uji korelasi kemacetan lalu lintas terhadap distribusi CO dari interpolasi IDW stasiun udara tidak menunjukkan hubungan yang signifikan, namun menunjukkan hubungan yang signifikan antara kemacetan lalu lintas dengan distribusi CO dari model emisi mobile dengan nilai korelasi sebesar 0,993.

Air pollution is a severe threat in urban areas. The rapid growth of cities will certainly also increase new problems that arise in cities, one of which is traffic jams which can also increase emissions in the air. This study aims to analyze the traffic jam pattern and the CO distribution pattern in East Jakarta and to see the relationship between the two. Traffic jam patterns were recorded based on the Google Maps application seen on weekdays in the morning and evening. The spatial analysis used to find the CO distribution pattern is the IDW interpolation spatial analysis, and the mathematical model calculates the moving emission based on the distance travelled. The results found the traffic jam pattern formed in 2019 and 2020 had a significant difference, from what used to be many traffic levels to be blocked from smooth to congested. The spatial pattern of CO distribution in 2019 and 2020 formed from the interpolation of air stations showed quite significant changes. The distribution of CO in 2019 is evenly distributed with levels, while the distribution of CO in 2020 is concentrated from south to central East Jakarta. The spatial pattern of CO distribution from the mobile emission calculation model has centers pattern in the central part of East Jakarta. Correlation test of traffic jam to CO distribution from air station interpolation shows no significant relationship but shows a significant relationship of traffic jam to CO distribution from mobile emission models with a correlation value of 0.993."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nailul Hikmi
"Pencemaran udara menyebabkan berbagai masalah kesehatan yaitu Infeksi Saluran pernapasan Akut (ISPA), bronchitis, iritasi mata, asma bronkial, iritasi kulit, penyakit kardiovaskuler dan kanker paru. Asma di Asia sampai saat ini masih menjadi masalah penyakit kronik utama. Prevalensi pada orang dewasa masih tergolong rendah dibandingkan dengn Eropa, akan tetapi tren kasus asma selalu terjadi peningkatan. Asma pada usia dewasa dapat disebabkan oleh polusi udara. Ibu rumah tangga yang tinggal disekitar kawasan pabrik semen serta menghabiskan sebagian waktunya didalam rumah dengan berbagai aktivitas rumah tangga beresiko terpajan polutan partikulat (PM2,5). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pajanan PM2,5 udara ruang dalam rumah terhadap kejadian asma pada ibu rumah tangga disekitar kawasan pabrik semen Kelurahan Limau Manih. Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan November-Desember 2020. Jumlah sampel sebanyak 258 ibu rumah tangga. Rata-rata konsentrasi PM2,5 dalam rumah yang menderita asma sebesar 38,514 μg/m3. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh konsentrasi PM2,5 terhadap kejadian asma pada ibu rumah tangga disekitar kawasan pabrik semen dengan nilai p=0,005. Selain itu penelitian ini mengonfirmasi bahwa terdapat hubungan antara konsentrasi PM2,5 dalam rumah dan asma pada ibu rumah tangga setelah dikontrol dengan variabel keberadaan perokok dalam rumah, luas ventilasi dan kelembaban. Perlu dilakukan pengendalian risiko dengan pengaturan ventilasi untuk pertukaran udara, tidak merokok di dalam rumah serta menjaga kondisi kelembaban rumah dengan cara meningkatkan pencahayaan dan sirkulasi udara dengan menambah luas ventilasi dan membuka jendela rumah.

Air pollution causes various health problems, namely acute respiratory infections (ARI), bronchitis, eye irritation, bronchial asthma, skin irritation, cardiovascular disease and lung cancer. Asthma in Asia is still a major chronic disease problem. The prevalence in adults is still low compared to Europe, but the trend of asthma cases is always increasing. Asthma in adulthood can be caused by air pollution. Housewives who live around the cement factory area and spend part of their time in the house with various household activities are at risk of exposure to particulate pollutants (PM2,5). This study aims to determine the effect of PM2.5 exposure to indoor air on the incidence of asthma in housewives around the cement factory area of Limau Manih Village. This study used a cross-sectional study which was conducted in November-December 2020. The total sample was 258 housewives. The average concentration of PM2.5 in homes with asthma was 38.514 μg / m3. The results showed the effect of PM2.5 concentration on the incidence of asthma in housewives around the cement factory area with p = 0.005. In addition, this study confirms that there is a relationship between PM2.5 concentrations in the home and asthma in housewives after controlling for the variables of the presence of smokers in the house, the extent of ventilation and humidity. It is necessary to control risks by controlling ventilation for air exchange, not smoking in the house and maintaining humidity in the house by increasing lighting and air circulation by increasing the area of ventilation and opening the windows of the house."
Depok: Faktor Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dwi Maniksulistya
"Balita merupakan populasi yang rentan terhadap PM 2,5 di udara ruang dikarenakan sistem imun yang belum sempurna dan jalan napasnya yang masih sempit. PM 2,5 dapat masuk sampai ke alveoli paru dan melemahkan sistem pertahanan lokal saluran pernapasan sehingga menyebabkan pneumonia. Angka pneumonia di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat masih cukup tinggi dengan jumlah kasus yang terbanyak di Kecamatan Sungai Raya.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara PM 2,5 dalam udara ruang dengan kejadian pneumonia pada balita. Metode penelitian yang digunakan adalah kasus kontrol dimana balita dengan pneumonia kasus dibandingkan dengan balita tidak pneumonia kontrol untuk menilai seberapa besar pengaruh PM 2,5 dalam udara ruang terhadap pneumonia pada balita. Total sampel sebanyak 120 sampel yang terdiri dari 60 kasus dan 60 kontrol dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
Hasil penelitian didapatkan terdapat empat variabel yang berhubungan dengan pneumonia pada balita yaitu PM 2,5 dalam udara ruang, kepadatan hunian, ventilasi dapur, dan pencahayaan. PM 2,5 dalam udara ruang berhubungan dengan pneumonia pada balita setelah dikontrol dengan variabel ventilasi dapur, suhu, pencahayaan, penggunaan obat nyamuk bakar, kepadatan hunian, dan kebiasaan membuka jendela dengan OR sebesar 13,596. Perlunya menjaga kebersihan rumah dari debu, memperhatikan kepadatan hunian yang memenuhi syarat, perlunya ketersediaan ventilasi baik ventilasi rumah maupun dapur yang memenuhi syarat, menjaga kebersihan ventilasi, serta memfungsikan ventilasi dengan baik.

Toddlers are a population susceptible to PM 2.5 in space due to immune system that is not perfect and the airway is still narrow. PM 2.5 can enter up to the pulmonary alveoli and weaken the respiratory system of the respiratory tract causing pneumonia. The number of pneumonia in Kabupaten Kubu Raya, West Kalimantan is still quite high with the highest number of cases in Sungai Raya District.
The purpose of this study was to determine the relationship between PM 2.5 in air space with the incidence of pneumonia in infants. The research method used is case control where toddler with pneumonia case compared with toddler not pneumonia control to assess how big influence of PM 2.5 in air space against pneumonia in toddler. Total samples were 120 samples consisting of 60 cases and 60 controls with inclusion and exclusion criteria.
The results showed that there were four variables related to pneumonia in infants namely PM 2.5 in space air, occupancy density, kitchen ventilation, and lighting. PM 2.5 in space air is associated with pneumonia in toddlers after controlled with variables of kitchen ventilation, temperature, lighting, use of mosquito coils, density, and the habit of opening windows with ORs of 13,596. The need to keep the house clean of dust, pay attention to eligible dwelling density, the need for both ventilated ventilation and eligible kitchen, maintain ventilation, and proper ventilation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51519
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mawaddah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kapasitas pengambilan keputusan oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan prinsip good environmental governance terutama dalam pengendalian pencemaran udara. Teori yang digunakan adalah konsep good environmental governance (GEG) yang didalamnya terdapat tujuh prinsip bagaimana membangun tata kelola lingkungan yang baik. Pendekatan penelitian ini adalah post positivist dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini adalah sebagian besar memenuhi prinsip GEG karena sudah berdasarkan prinsip deliberative, efficeient, science-based, dan risk-based namun terdapat prinsip yang belum dilaksanakan secara maksimal yaitu transparent, accountable, open and balance. Hal ini disebabkan kapasitas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pengelolaan lingkungan hidup mengalami beberapa kendala seperti terbatasnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengendalian pencemaran udara, terbatasnya perangkat hukum dan kewenangan, hubungan antar SKPD, hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah DKI Jakarta, serta jumlah dan kualitas sumber daya manusia.

ABSTRACT
This research aims to describe decision making capacity by DKI Jakarta Province Government on how to manage environment based on Good Environmental Governance (GEG) principal, especially on air pollution. The research use the concept of good environmental governance in which there are seven principles of how build good environmental governance. The approach was post positivist using literature review and depth interview. Most of the results meet GEG principles which are deliberative, efficient, science-based, dan risk-based, but there are principles have not been implemented maximally which are transparent, accountable, open and balance. It is due to the capacity of Jakarta?s Provincial Government in environmental management having some obstacles such as public awareness limitation related to air pollution control importance, a set of law and authority limitation, relationship inter-SKPD, relationship between central government and province government, and quantity and quality of human resource
"
2016
S64054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Islamiantoyo
"Dalam tulisan ini, analisis dilihat dengan menggunakan pemikiran Goyes, southern green criminology. Dengan southern green criminology, permasalahan pencamaran udara akibat keberadaan emisi gas buang yang coba ditangani menggunakan kebijakan pemerintah lokal DKI Jakarta, yakni Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2019. Tulisan ini berfokus dalam membahas Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2019 sebagai bentuk kebijakan untuk memperbaiki kualitas udara sebagai akibat dari pencemaran udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor. Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2019 hadir sebagai respon dari Pemprov DKI Jakarta yang sebelumnya menarik perhatian publik karena kondisi pencemaran udara di kota Jakarta. Pencemaran udara khususnya yang terjadi di daerah perkotaan menjadi salah satu sumber masalah kesehatan bagi masyarakat. Melalui analisis terhadap data impor kendaraan bermotor yang digunakan, dapat dikatakan bahwa penyebab utama pencemaran udara di lingkungan perkotaan adalah tingkat emisi gas yang berasal dari kendaraan.

In this paper, the analysis is viewed using the thinking of Goyes, southern green criminology. With southern green criminology, the problem of air pollution due to the presence of exhaust emissions is being tried to be handled using DKI Jakarta local government policies, namely DKI Jakarta Governor Instruction Number 66 of 2019. This paper focuses on discussing DKI Jakarta Governor Instruction Number 66 of 2019 as a form of policy to improve air quality as a result of air pollution caused by motorized vehicles. DKI Jakarta Governor's Instruction Number 66 of 2019 comes as a response from the DKI Jakarta Provincial Government which previously attracted public attention due to the condition of air pollution in the city of Jakarta. Air pollution, especially in urban areas, is a source of health problems for the community. Through an analysis of the import data of motorized vehicles used, it can be said that the main cause of air pollution in urban areas is the level of gas emissions from vehicles."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Qurrata Aini
"ABSTRAK
Kota Pekanbaru merupakan salah satu wilayah terkena oleh kabut asap pada tahun 2015 yang berdampak pada degradasi kualitas udara. Analisis kerentanan pada aspek sensitivitas dibutuhkan sebagai upaya penanggulangan dan mitigasi kabut asap di masa mendatang. Aspek kondisi internal yang dilihat dari kondisi manusia dan kondisi fisik wilayah digunakan untuk menganalisis tingkat sensitivitas wilayah. Untuk menganalisis tingkat sensitivitas wilayah dilakukan pembobotan terlebih dahulu dengan menggunakan metode AHP dan di analisis dengan Spatial Multi Criteria pada setiap parameter. Hasil yang diperoleh dari pengolahan data adalah sensitivitas wilayah terhadap kabut asap di Kota Pekanbaru berdasarkan kondisi fisik wilayah memperlihatkan tingkat yang semakin tinggi di bagian tengah kota sejalan dengan presentase tutupan vegetasi yang rendah, kepadatan bangunan yang cenderung padat dan tata letak bangunan yang cenderung tidak teratur. Berdasarkan kondisi manusia, sensitivitas wilayah memperlihatkan tingkat yang semakin rendah di bagian tengah kota dengan presentase usia sensitif dan presentase mata pencaharian penduduk rendah. Tingkat sensitivitas wilayah terhadap kabut asap di Kota Pekanbaru tidak memperlihatkan kecenderungan yang sama antara kondisi fisik dan kondisi manusia yang terlihat secara jelas di bagian tengah kota; di mana wilayah yang ditinjau dari kondisi fisik memiliki sensitivitas tinggi ternyata memiliki sensitivitas yang rendah berdasarkan kondisi manusianya.

ABSTRACT
Pekanbaru City is one of the areas exposed by haze in 2015 which impact on air quality degradation. Vulnerability analysis on the sensitivity aspect is needed as an effort to mitigate haze in the future. Aspects of internal conditions viewed from the human condition and the physical condition of the region are used to analyze the level of region sensitivity. To analyze level of region sensitivity, the weighting is done using AHP method and analyzed with Spatial Multi Criteria on each parameter. The results obtained from the data processing are the sensitivity of the region to the smoke haze in Pekanbaru City based on the physical condition of the area showing the higher level in the middle of the city in line with the low percentage of vegetation cover, the density of buildings that tend to be solid and the layout of the buildings tend to be irregular. Based on human conditions, the sensitivity of the region shows lower rates in the central part of the city with a percentage of sensitive age and low percentage of livelihoods. The region sensitivity to haze in Pekanbaru City does not show the same tendency between the physical condition and the human condition in the center of the city in which the area under review of the physical condition has a high sensitivity turns out to have a low sensitivity based on its human condition."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Ashari
"Dengan meningkatnya armada kapal di Indonesia, industri galangan kapal dibutuhkan sebagai bagian utama dari Industri Maritim agar mampu memberikan perawatan berkala sebagai persyaratan utama dari kegiatan operasional kapal. Peningkatan jumlah kapal yang melakukan reparasi di PT.X menimbulkan penurunan kualitas lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis pengaruh dari proses reparasi kapal terhadap pencemaran air berupa logam berat Pb, Zn, Cu dan pencemaran udara dalam mempengaruhi kualitas lingkungan di area PT.X dan mengevaluasi komitmen manajemen PT.X sehingga dapat menyusun strategi industri galangan kapal yang berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah campuran antara kuantitatif dan kualitatif dilakukan dalam satu waktu. Kulaitas lingkungan di ukur berdasarkan indeks pencemaran air dan udara, dan pengolahan data dengan statistik. hasil dari penelitian adalah Stasiun A (15,82), B (14,26), C (3,78) dan D (1,29), 3 dari 4 stasiun melebihi baku mutu. Pada kualitas udara Stasiun E (94,73 mg/m3), dan F (1,75 mg/m3) hasil dari tingkat beban pencemaran udara melebihi baku mutu. Komitmen perusahaan dalam hal pengelolaan lingkungan dinilai baik oleh karyawan. Kesimpulan dari penelitian PT.X berada di Kuadran II (+1,1;-18) dengan strategi ST yakni : meningkatkan pembinaan dan koordinasi dalam pengelolaan lingkungan dengan membentuk divisi lingkungan untuk mengurangi dampak dari kegiatan reparasi kapal.

With the increasing fleet of ships in Indonesia, the shipyard industry is needed as a major part of the Maritime Industry in order to be able to provide periodic maintenance as the main requirement of ship operational activities. The increase in the number of ship carrying out repairs at PT.X has resulted in a decrease in environmental quality. The purpose of this study is to analyze the effect of the ship repair process on water pollution in the form of heavy metals Pb, Zn, Cu and air pollution in influencing the environmental quality in the PT.X area and evaluating the commitment of PT.X management so that it can develop a sustainable shipyard industry strategy. The method used is a mixes method of quantitative and qualitative at one time. Environmental quality is measured based on the water and air pollution index, and data processing is statistical. The results of the study were Station A (15,82), B (14,26), C (3,78) and D (1,29), 3 of the 4 stations exceeded the quality standard. At station E (94,73 mg/m3) and F (1,75 mg/m3) air quality the results of the level of air pollution load exceeding the quality standard. The employees commitment to environmental management is considered good. The conclusion from the research PT.X is in Quadrant II (+1, 1 ; -18) with the ST strategy, that is : Inprove guidance and coordination in environmental management by forming an environmental division to reduce the impact of ship repair activities."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>