Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48865 dokumen yang sesuai dengan query
cover
[LP3ES, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia], 2010
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Meski di Indonesia tidak akan terjadi perang terbuka beberapa tahun mendatang, tapi perang itu bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Di era global, perang bisa berbentuk lain yang sasaran dan kerusakannya bisa lebih hebat dari perang terbuka. Perang bisa melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui kebudayaan, dan perang-perang bentuk lain. Karena itu, baik kalangan militer dan masyarakat sipil harus mampu mendeteksi, mengantisipasi, dan mengenali secara pasti ancaman terhadap negara, baik ancaman potensial maupuna ancaman aktual secara pasti. Seluruh komponen Bangsa Indonesia harus mampu melihat perkembangan strategis, baik global, regional maupun kondisi dalam negeri sendiri. Jangan sampai ketika ancaman itu sudah berada di depan mata, aparat keamanan dan masyarakat malah tidak siap menghadapinya. Strategi pertahanan negara harus dikembangkan dalam wujud Strategi Pertahanan Berlapis yang menyinergikan lapis pertahanan militer dengan lapis pertahanan nirmiliter sebagai satu kesatuan pertahanan negara yang utuh dan saling menyokong."
JKKM 5:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Policy on national security and concept of national defense in Indonesia.
"
Jakarta ;;: Departemen Pertahanan, 2008
355.959 8 IND b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Terorisme merupakan isu keamanan yang mencuat sejak peristiwa 11 September 2001. Namun Indonesia baru menyadari, ancaman terorisme terhadap keamanan setelah peristiwa bom Bali 1 pada 12 Oktober 2001. Dalam kebijakan pemerintah yang pertama terkait dengan terorisme, kerja sama yang dibangun lebih difokuskan pada kepolisian dan intelejen. Hal ini seolah menguak konsep yang salah kaprah tentang keamanan. Artikel ini menjelaskan posisi pertahanan dalam pemberantasan isu terorisme dan kebijakan pertahanan yang seharusnya dibentuk oleh pemerintah Indonesia. Artikel ini menggunakan teori sekuritasi sebagai pisau analisis. Melalui teori ini, konsep keamanan dan proses pengamanan suatu objek dari ancaman yang tidak hanya dilakukan oleh aparat kepolisian dan intelejen, tetapi juga pertahanan, digambarkan dengan jelas. Selain itu, artikel ini juga menjelaskan bahwa pertahanan nirmiliter mempunyai peranan yang sangat besar dalam pemberantasan terorisme adalah manipulasi ajaran agama yang mampu menarik pertahanan generasi muda hingga bergabung dalam jaringan teroris."
345 JPUPI 6:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Budi Rusmana
"

Penelitian ini mengkaji hambatan yang dihadapi Itjenad dalam mengimplementasikan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sesuai Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 19 Tahun 2020. Analisis mendalam mengungkap berbagai factual problem, seperti keterbatasan sumber daya, infrastruktur, dan teknologi. Penelitian ini juga menemukan adanya resistensi dari pihak internal maupun eksternal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan post-positivisme. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pejabat di Itjenad, serta pihak-pihak eksternal yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat berbagai tantangan, seperti keterbatasan sumber daya manusia, resistensi terhadap perubahan, dan kurangnya pemahaman tentang pengawasan intern, namun beberapa kemajuan telah dicapai. Hal ini terlihat dari meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengawasan dan dilakukannya perbaikan dalam proses pengawasan intern di lingkungan Itjenad. Penelitian ini merekomendasikan beberapa langkah untuk meningkatkan efektivitas SPIP di Itjenad, antara lain pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Kemudian, sosialisasi intensif tentang pentingnya pengawasan internal dan peran SPIP dalam mewujudkan tata kelola yang baik. Serta, peningkatan koordinasi dan komunikasi antar pihak terkait dalam proses pengawasan di lingkungan TNI AD. Dengan upaya perbaikan ini, diharapkan kebijakan pengawasan internal dapat diterapkan dengan lebih optimal, sehingga tujuan utama dari kebijakan ini, yaitu mewujudkan tata kelola yang baik dan akuntabel di lingkungan Itjenad, dapat tercapai.


This research examines the obstacles faced by Itjenad in implementing the Government Internal Control System (SPIP) by the Minister of Defense Regulation Number 19 of 2020. In-depth analysis reveals various factual problems, such as limited resources, infrastructure, and technology. This research also found resistance from internal and external parties. This research uses a qualitative method with a post-positivism approach. Data was collected through in-depth interviews with officials at Itjenad and relevant external parties. The results show that some progress has been made despite challenges such as limited human resources, resistance to change, and a lack of understanding of internal control. This can be seen from the increased awareness of the importance of supervision and the improvements made in the internal control process within Itjenad. This study recommends several steps to improve the effectiveness of SPIP in Itjenad, including training and development to increase the capacity of human resources. Then, intensive socialization of the importance of internal control and the role of SPIP in realizing good governance. As well as increasing coordination and communication between related parties in the supervision process within the Army. With this improvement effort, it is hoped that the internal control policy can be implemented more optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amarulla Octavian
"ABSTRAK
Pemerintah mengeluarkan kebijakan tax amnesty sebagai salah satu strategi meningkatkan pendapatan pajak negara. Timbul pro-kontra atas kebijakan ini. Tulisan ini mengulas pengaruh tax amnesty dalam lingkungan strategis regional atau global, serta melihat dampaknya pada perekonomian nasional. Penulis berpendapat, kebijakan tax amnesty dapat memperkokoh ketahanan ekonomi nasional. "
Jakarta: Biro Humas Settama Lemhannas RI, 2017
321 JKLHN 30 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ilman Dzikri Ihsani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengapa upaya transformasi pertahanan Indonesia belum memenuhi target minimum essential forces yang telah dicanangkan. Transformasi pertahanan Indonesia menjadi topik yang menarik karena kekuatan militer Indonesia sebagai bentuk actual power tidak mencerminkan Indonesia sebagai negara dengan potensi menjadi kekuatan utama (regional power) di kawasan Asia Tenggara. Menggunakan teori kapasitas-adopsi karya Michael Horowitz sebagai kerangka analisis utama, penelitian ini berfokus kepada dua variabel, yaitu intensitas finansial dan modal organisasional. Berkaitan dengan variabel pertama, dapat disimpulkan bahwa tidak tercapainya target transformasi pertahanan Indonesia adalah karena tingkat intensitas finansial yang dibutuhkan masih tinggi. Sedangkan, berkaitan dengan variabel kedua, target transformasi pertahanan Indonesia tidak tercapai karena alokasi sumber daya untuk pengadaan maupun penelitian dan pengembangan pertahanan belum mumpuni. Selain itu, kecenderungan struktur organisasi militer Indonesia yang kurang fleksibel juga menjadi penghambat. Akhirnya, penelitian ini menyimpulkan bahwa target transformasi pertahanan Indonesia tidak tercapai karena kapasitas-adopsi Indonesia belum memadai.

ABSTRAK
This research aims the rationale behind the failure of Indonesia?s defense transformation to achieve minimum essential forces. Indonesia?s defense transformation becomes interesting because Indonesian military as the actual power does not reflect Indonesia?s potential to become the regional power in Southeast Asia. Using adoption-capacity theory as the main analytical framework, this research focuses on two variables, which are financial intensity and organisational capital. Based on the first variable, it is concluded that the failure of Indonesia?s defense transformation is because the high level of financial intensity needed. Based on the second variable, the failure is because of the resources allocation on defense procurement and R&D is not fulfilled. Moreover, the inflexibility of the Indonesian military organisational structure also becomes the hindrance. Finally, this research concludes that the failure of Indonesia?s defense transformation to achieve its target is because the Indonesia?s adoption-capacity is not sufficient."
2016
S65047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Rizal Maulana
"Skripsi ini membahas tentang hubungan Indonesia dengan Australia ketika diberlakukannya The Agreement on Maintaining Security (AMS) pada tahun 1995-1999. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah diplomasi yang memfokuskan pada bidang pertahanan dan keamanan, khususnya tentang persetujuan keamanan yang dibuat oleh Indonesia dan Australia pada tahun 1995. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan menggunakan sumber-sumber tertulis. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lain yang sejenis yaitu ruang lingkup permasalahannya yang menjadikan The Agreement on Maintaining Security (AMS) sebagai fokus pembahasan. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa AMS membuat hubungan kedua negara berada pada titik yang terdekat dibandingkan periode-periode sebelumnya. Akan tetapi, ternyata AMS tidak dapat bertahan lama karena persetujuan ini berakhir pada tahun 1999. Selain itu, dalam penelitian ini terdapat beberapa hasil temuan yang tidak menjadi perhatian khusus dari penelitian sebelumnya. Hasil-hasil temuan itu diantaranya proses negosiasi, respon dalam negeri dari kedua negara, serta implementasi dan dampaknya.

This thesis discusses the relationship between Indonesia and Australia on the implementation of the Agreement on Maintaining Security (AMS) in 1995-1999. This research is a research on history of diplomacy that focuses on the field of defense and security, especially regarding the security agreements made by Indonesia and Australia in 1995. The method used in this study is the historical method using written sources. The difference between this research and other similar studies is the scope of the problem which makes the Agreement on Maintaining Security (AMS) the focus of the discussion. The results of this study explain that AMS causes the relation between the two countries reached the closest point compared to the previous periods. However, it turned out that AMS could not last long because this agreement ended in 1999. In addition, in this study there were several findings that were not of particular concern from the previous researches. The findings include the negotiation process, the domestic responses from the two countries, also the implementation and impacts.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Connie Rahakundini Bakrie
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007
355.03 CON p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Publica Indonesia Utama, 2021
355.03 PEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>