Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104550 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Benyamin F. Intan
"After man has sinned, violence cannot be separated from human life. As Christianity comes into contact with violence, it generates a theory of just-war in responding against injustice. The applications of just-war theory are not only limited to Christian circle, but has reached wider groups. Just-war has become a guidance for non-Christian philosophers and politicians to fight oppressors and to uphold justice. This paper describes the idea of just-war in Christian tradition, firstly by exploring the legitimacy of war in the light of the Word of God, and secondly by comparing it to the holy war in the context of the Old Testament. To better understand the views of the church leaders about just- war this paper will also discuss the criticisms against the theory. The author believes that the presence of just-war theory is crucial in the midst of this sinful world."
Jakarta: Pusat Pengkajian Reformed, 2014
SODE 1:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Shindunata, Gabriel Possenti
Jakarta: Gramedia, 2006
158.1 SHI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Albertus Christian Dwi Jayanto
"ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk memahami hubungan antara religiusitas dan agresi pada outgroup dalam konteks Indonesia. Agresi pada penelitian ini dapat didefinisikan sebagai sebuah perilaku apapun yang bertujuan untuk melukai orang lain Buss Perry, 1992 . Dalam penelitian ini penulis juga mengajukan variabel berpikir kritis sebagai sebuah variabel yang mampu menurunkan tingkat agresi yang dimiliki individu. Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur CRS-15 Huber Huber, 2012 , alat ukur Disposisi pada Berpikir Kritis Lubis, Zhafira, Damayanti, Ghesica, Hamid, 2015 , dan alat ukur Agresi pada Outgroup yang dikonstruksikan sendiri oleh penulis. Partisipan penelitian ini adalah 267 individu yang berusia 20 sampai 30 tahun, dan berdomisili di daerah Jabodetabek. Pengolahan data menggunakan process makro Hayes, 2013 dengan analisis moderasi, dari analisis tersebut diketahui bahwa tidak terdapat efek moderasi dari disposisi pada berpikir kritis pada hubungan antara religiusitas dan agresi pada outgroup. Berdasarkan analisis korelasi antar variabel, ditemukan bukti bahwa religiusitas dan agresi pada outgroup memiliki hububungan, dan hubungan ini bersifat negatif.

ABSTRACT
The goal of this study is to understand the relationship between religiousity and outgroup aggression in Indonesian context. The term aggression in this study is defined as any behavior that intentionally done to hurt other people Buss Perry, 1992 . In this study, writer proposed that disposition towards critical thinking as a variable that can diminish aggression in an individual. Instruments that were use in the study are CRS 15 Huber Huber, 2012 with reliability index Cronbach 0.900, Disposition Towards Critical Thinking measurement Lubis, Zhafira, Damayanti, Ghesica, Hamid, 2015 with reliability index Cronbach 0.679, and Outgroup Aggression measurement constructed by the writer with reliability index Cronbach 0.806. Participant of this study were 267 people that are between 20 until 30 years old, and lived around Jabodetabek. This study use Macro Process Hayes, 2013 to examine moderation analysis. Based on the analysis that were done, it resulted that disposition towards critical thinking have no moderation effect on the relationship between religiousity and outgroup aggression t 267 0.0509, p 0.05 . Evidence found from the result of variable correlation shows that religiousity and intergroup aggression have a negative relationship."
2017
S67366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lestari Nurhajati
"Kekerasan demi kekerasan atas nama agama makin sering terjadi di Indonesia, terutama dilakukan oleh kelompok Islam garis keras dan radikal.Nilai kemanusiaan dan demokrasi pun seolah diterabas dengan bebasnya, padahal selama ini masyarakat Indonesia selalu berbangga diri sebagai negara demokratis dengan jumlah penduduk sangat besar.
Pergulatan atas nama agama yang dipertentangan dengan nilai-nilai demokrasi kemudian pun menghadirkan sebuah permasalahan tersendiri yakni: bagaimana wacana demokrasi dalam public sphere komunikasi politik di organisasi Islam di Indonesia? Bagaimana menjelaskan kemungkinan adanya nilai-nilai demokrasi dalam masing-masing organisasi Islam di Indonesia, dengan konsep, pemikiran, dan bahasa yang digunakan oleh masing-masing organisasi Islam tersebut.
Habermas mengatakan bahwa dengan komunikasi yang emansipatoris maka komunikasiyang ideal akan tercapai. Tindakan komunikatif, yakni saling berdiskusi, memberi keyakinan dengan bebas tanpa tekanan dari pihak manapun, tanpa ada pemaksaan kehendak, dan tanpa kekerasan, akan menciptakan ruang publik (public sphere) yang kondusif, sebagai cikal bakal dari demokrasi yang memiliki kandungan nilai otonomi dan kebebasan. Hal ini seharusnya berlaku di Indonesia, namun yang yang terjadi sebaliknya, masih banyak kekerasan atas nama ideologi dan agama, di negara yang dianggap sudah demokratis ini.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma kritis konstruktifis, dengan teknik wawancara mendalam pada beberapa informan yang mewakili organisasi-organisasi Islam di Indonesia, seperti NU, Muhammadiyah, HTI dan FPI. Penelitian ini pada akhirnya menunjukkan degradasi keragaman wacana demokrasi yang ada ada di berbagai kelompok Islam di Indonesia. Meskipun wacana demokrasi sudah sangat berkembang di berbagai organisasi Islam tersebut, namun public sphere komunikasi politik yang sudah mulai dibangun dan diharapkan berjalan oleh berbagai organisasi tersebut tidak sepenuhnya berhasil.

Violence in the name of religion increasingly frequent in Indonesia, mainly carried out by Islamic hardliners and radical. The humanity values and democracy was passed freely, although the people of Indonesia has always pride itself as a democratic state with a very large number of people.
Struggling comparasion in the name of religion with democratic values, which brings its own problems: how democratic discourse in the public sphere of political communication in the organization of Islam in Indonesia? How to explain the possibility of democratic values within each Islamic organization in Indonesia.
Habermas says that emancipatory communication could be achied of ideal communication. Communicative action, namely mutual discussions, give faith freely without pressure from any party, without any coercion of the will, and without violence, would create a public space (public sphere) are conducive, as a forerunner of democracy that contains the value of autonomy and freedom.
This study used a qualitative method with the critical constructivism paradigm, with in-depth interview technique on several informants who represent Islamic organizations in Indonesia, such as NU, Muhammadiyah, HTI and FPI. This study shows the diversity of democratic discourse in the various Islamic groups in Indonesia. Although the discourse of democracy is highly developed, but the public sphere of political communication that has begun to be built and are expected to run by various Islamic organizations, not entirely successful."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
D1907
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Langford, Joseph
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010
271.97 LAN it
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nasution, Salman
"ABSTRAK
Kekerasan atas nama agama kembali mengemuka di Tanah Air. Kali ini kekerasan tersebut menimpa kelompok minoritas Muslim Syiah di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Fenomena menguatnya intoleransi atas nama agama kepada kelompok minoritas seakan terus meningkat sebagaimana dilaporkan sejumlah lembaga pemantau hak asasi manusia. Dalam berbagai publikasi tersebut dikatakan bahwa negara absen dalam perlindungan kepada kelompok minoritas tersebut. Untuk itulah dalam menjamin aktualisasi kebebasan agama dan keyakinan perlu peningkatan peran dan aktivisme masyarakat sipil (civil society), khususnya organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) yang berbasis agama.
Dalam penelitian ini ingin dilihat bagaimana peran OKP Berbasis Agama dalam perlindungan terhadap hak-hak kelompok minoritas Syiah di Sampang (seperti hak untuk eksis, perlindungan identitas, kesetaraan dan nondiskriminasi, serta partisipasi). Apa saja bentuk dan praktik peran yang dijalankan, sejauh mana tantangan dan hambatan yang dihadapi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif analistis, dimana peneliti berusaha menguraikan objek penelitian secara deskriptif, hasilnya kemudian diinterpretasikan secara analistis. Penelitian ini dikerjakan sejak April hingga Juni 2013 di Jakarta, Bangil (Pasuruan), Malang, Sidoarjo, Surabaya dan Sampang.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar OKP berbasis agama melakukan perlindungan sesuai dengan kemampuannya. Mulai dari yang sederhana seperti pengakuan terhadap eksistensi Syiah, pengecaman atas praktik kekerasan yang mereka alami, bantuan kemanusiaan, upaya advokasi dan pendampingan hingga soal rintisan upaya rekonsiliasi yang integratif dengan basis kearifan lokal dan keterlibatan semua stakeholders yang ada di Kabupaten Sampang. Hanya OKP Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang memberikan perhatian lebih dalam perlindungan terhadap komunitas Syiah di Sampang, sesuai garis instruksi dari pusat hingga daerah. Kendati mereka juga mengalami sejumlah dilema seperti harus berkonflik dengan keluarga besar Nahdliyyin (Kiai) maupun terancam secara fisik oleh keterlibatan para preman (blater) dan elite politik lokal.

ABSTRACT
Violence in the name of religion re-emerged in Indonesia recently. This time the violence befall minority Shiite Muslims in Sampang, Madura, East Java. Strengthening phenomenon of intolerance in the name of religion to minority groups as reported as increasing number of human rights monitoring agency. In various publications is said that the country missed the protection of minorities. To ensure that the actualization of freedom of religion and belief and the need to increase the role of civil society activism (civil society), especially the youth community organizations (OKP) is based on religion.
In this study wanted to see how the role of religion in OKP-based protection of the rights of minority Shia group in Sampang (such as the right to exist, identity protection, equality and non-discrimination, and participation). What are the forms and practices of the role of the run, the extent of the challenges and obstacles faced. The method used is descriptive qualitative analytical approaches, researchers tried to decipher where the object of study is descriptive, analytical results are then interpreted. This research was carried out from April to June 2013 in Jakarta, Bangil (Pasuruan), Malang, Sidoarjo, Surabaya and Sampang.
The results showed the majority of faith-based OKP doing protection according to his ability. Ranging from as simple as a recognition of the existence of Shiites, denouncing the use of violence they experienced, humanitarian assistance, advocacy and assistance to the pilot about the integrative reconciliation efforts with the local knowledge base and involvement of all stakeholders in the district of Sampang. Only Indonesian Islamic Students Movement (PMII) which gives more attention to protecting the Shiite community in Sampang, appropriate instruction line from the center to the regions. Although they also experienced a number of dilemmas such as having a large family conflict with nahdliyyin (Kiai) or physically threatened by the involvement of the thugs (blater) and the local political elite."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
George Alvino Putra Saddam
"Fenomena kekerasan dengan dalih agama, seperti penyerangan pada kelompok agama tertentu hingga perusakan rumah ibadah masih menjadi salah satu masalah sosial yang belum terselesaikan di bangsa ini. Muluk, dkk. (2013) pun menggunakan istilah kekerasan suci dalam menyebut kekerasan dengan dalih agama. Berdasarkan beberapa studi sebelumnya diketahui bahwa persepsi ketidakadilan pada Islam menjadi faktor penting kekerasan suci, sedangkan keyakinan akan jihad kekerasan menjadi justifikasi kekerasan suci. Berangkat dari pemahaman tersebut, peneliti berargumen keyakinan akan jihad kekerasan berperan sebagai moderator pengaruh persepsi ketidakadilan pada Islam terhadap keinginan melakukan kekerasan suci.
Penelitian dilakukan kepada 103 partisipan yang mengikuti kelompok keislaman kampus Universitas Indonesia dan diuji dengan hierarchial multiple regression. Penelitian menunjukkan hasil yang signifikan. Artinya persepsi ketidakadilan pada Islam akan menyebabkan keinginan untuk melakukan kekerasan suci pada orang yang mempunyai keyakinan akan jihad kekerasan yang tinggi, sebaliknya pada orang dengan keyakinan akan jihad kekerasan rendah berpengaruh terhadap menurunnya keinginan untuk melakukan kekerasan suci.

Indonesia is still struggling from religion-based social problems, namely attacks on particular religious groups as a form of a phenomenon known as sacred violance, a term coined by Muluk et al. (2013). In Indonesia, the phenomenon mostly attributed to Muslims and the jihad movement. According to past researches, it is known that perception of unfairness to Islam becomes a deciding factor to the sacred violance, while belief in violent jihad justifies it. From this point of view, this study propose that belief in violent jihad play a moderating role in the influence of perception of unfairness to Islam one's will to engage in a sacred violence.
This study is participated by 103 students who are an active member of any Islam affiliations in Universitas Indonesia. The data is tested by hierarchial multiple regression. In this study, I found that perception of unfairness to Islam influences one's will to engage in a sacred violence act only in those who scored high in belief in violent jihad measures.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>