Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65498 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Suwartiningsih
"Being a pluralist community, Nias consists of not Tionghoa (Chinese), Padang, Batak and Javanese. Social harmony within the community is like no other ever found in other regions across Indonesia. Indeed, social harmony amongst the Nias community has been a very much interesting social fact for research and analysis. Has some sort of local wisdom been exercised as a social capital to create the social harmony within the life of this religious-pluralist community? A research on this was conducted in Kota Gunungsitoli by applying the descriptive- qualitative research. The research shows that their local wisdom of Banua dan fatalitusota, Emali dome si so ba lala, ono luo na so yomo, Sebua ta ide'ide'o, side'ide'ide mutayaigo [tidak bold] and the fact that religious communities in this region have strong understanding and emphasis on their religious values. These factors heavily influence both the creation and the preservation of the social harmony within the community."
Jakarta: Pusat Pengkajian Reformed, 2014
SODE 1:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Febrianti
"Tiap-tiap kebudayaan yang ada di Indonesia merupakan salah satu kekayaan bangsa yang harus tetap dijaga dan dilestarikan. Salah satu hasil dari kebudayaan tersebut adalah bangunan-bangunan tradisional seperti yang dimiliki oleh masyarakat Melayu Kampar. Bangunan tradisional ini merupakan produk/hasil dari proses adaptasi dari kebudayaan yang pada akhirnya membentuk kearifan lokal masyarakat dan menjadi ciri khas dari suatu masyarakat tersebut. Skripsi ini membahas tentang kearifan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Melayu Kampar yang dilihat dari bangunan tradisional yang dimiliki dan sejauh mana pengaruh kearifan budaya itu mempengaruhi bangunan tersebut.

Every culture in Indonesia is one of the richness of this nation that has to keep and make it away from extinction. One of the products of culture is traditional building like one of them that own by the Malay society of Kampar. Traditional building is one of the products of adaptation process of culture and at the end creates local wisdom and finally become characteristic of the society. This thesis is about local wisdom of culture that own by Malay society of Kampar from traditional building and how far the culture affects the building."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52253
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Rostyati
"Kajian ini bertujuan mengungkap cara pembuatan rumah dilihat dari kearifan lokal dalam beradaptasi dengan lingkungan alamnya. Hasil kajian menemukan bahwa arsitektur rumah di Kampung Wana sangat adaptif terhadap lingkungan sekitarnya dan merupakan gambaran kebijakan nenek moyang dalam mensiasati dan tanggap terhadap kondisi kehidupan lingkungannya agar terhindar dari gempa, banjir dan ancaman dari binatang buas. Pemilihan kontruksi yang tepat untuk membangun rumahnya menjadi gambaran kearifan lokal budaya masyarakat setempat. Sistem kontruksi menggunakan umpak batu, atap daun rumbia, sistem sambungannya purus dan pen, konfigurasi balok yang saling jepit, tumpu, tekan, dan tarik merupakan sistem kearifan lokal pada arsitektur tradisional rumah Kampung Wana. Agar rumah tersebut kuat terhadap gempa, tidak banjir dan tidak mudah lapuk. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitaif dan merupakan penelitian eksplorasi. Jenis penelitian bersifat deskriptif, yakni menganalis dann menyajikan fakta melalui observasi, wawancara mendalam pada sejumlah informan, dan studi pustaka. Untuk pengambilan gambar, dilakukan foto dan membuat sketsa atau denah rumah."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
959 PATRA 18: 3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mughniya Firli Imani Akbar
"Penelitian ini mengkaji naskah Cariyos Kina Nuluri Sekar Wijayakusuma (CKNSW), salah satu koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan kode NB 1580. Naskah ini menggambarkan kearifan lokal masyarakat Jawa melalui simbolisme pusaka Sekar Wijayakusuma yang dianggap sebagai representasi kekuasaan dan spiritualitas raja-raja Jawa. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai kearifan lokal dalam naskah CKNSW serta relevansinya dalam konteks masyarakat Cilacap masa kini. Penelitian dilakukan menggunakan metode filologi, meliputi inventarisasi naskah, deskripsi naskah, alih aksara, dan analisis isi. Teori kearifan lokal digunakan sebagai pendekatan utama, mengacu pada pendapat Bratawijaya (1997), yang mengungkapkan bahwa nilai-nilai kearifan lokal dalam budaya Jawa meliputi budi pekerti, pengendalian diri, dan kepemimpinan yang berakar pada harmoni dan moralitas sebagai panduan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CKNSW memuat nilai-nilai kepemimpinan, pengendalian diri, dan budi pekerti yang menjadi landasan moral masyarakat Jawa. Nilai-nilai ini tetap relevan sebagai panduan dalam membentuk karakter dan identitas budaya masyarakat Cilacap, sekaligus memperkuat hubungan antara tradisi dan kehidupan modern. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pelestarian kearifan lokal sebagai bagian dari identitas budaya Nusantara.

This study examines the manuscript Cariyos Kina Nuluri Sekar Wijayakusuma (CKNSW), one of the collections in the National Library of the Republic of Indonesia under the code NB 1580. The manuscript illustrates the local wisdom of the Javanese people through the symbolism of the Sekar Wijayakusuma heirloom, which is regarded as a representation of the power and spirituality of Javanese kings. This study aims to identify the values of local wisdom in the CKNSW manuscript and their relevance to the contemporary Cilacap community. The research employs philological methods, including manuscript inventory, description, transliteration, and content analysis. The theory of local wisdom serves as the primary approach, referring to Bratawijaya (1997), who states that local wisdom values in Javanese culture include noble character, self-control, and leadership rooted in harmony and morality as a guide to life. The findings indicate that CKNSW contains values of leadership, self-control, and noble character that serve as the moral foundation of Javanese society. These values remain relevant as guidelines for shaping the character and cultural identity of the Cilacap community while strengthening the connection between tradition and modern life. This research contributes to the preservation of local wisdom as part of the cultural identity of the Nusantara."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini berupaya menunjukkan konsep kearifan lokal dalam folklor kuliner membentuk identitas budaya. kecenderungan globalisasi menghilangkan hubungan antara kearifan lokal dengan caranya masyarakat merespon pengaruh-pengaruh modern yang masuk melalui berbagai media. Untuk mengantisipasi dan mempertahankan kearifan lokal harus ada dialog antara kebudayaan untuk memperoleh saling pengertian dan rasa hormat terhadap perbedaan antar masyarakat. Pentingnya melakukan dialog antar budaya yang dilakukan lewat komunikasi etika global dapat menjelaskan kesamaan, keadilan, dan keberlanjutan pembangunan sebagai perhatian utama semua kebudayaan."
300 RJES 19:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Wilda Nuryanti
"Perdagangan menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Minangkabau khususnya di Kota Pariaman dan sekitarnya, sehingga perdagangan membentuk sebuah kearifan lokal. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini mengangkat Kearifan lokal pedagang dan karakteristik pasar tradisional dilihat dari sistem kekerabatan dan pola kearifan lokal yang terbentuk dengan hubungan karakteristik pedagang dan karakteristik pasar tradisional. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukan Tradisi kuat ditandai dengan masih berlakunya hari balai yang membuka kesempatan bagi pedagang pendatang untuk berdagang dan menjual komoditas khas setempat yang terdapat di Balai Kurai Taji dan Pauh Kambar. Kearifan lokal yang kuat berada pada balai Kurai Taji dan pasar Pauh Kambar. Pasar-pasar tradisional dengan tradisi kuat memiliki kearifan lokal lebih kuat terutama dalam aspek warisan, utang piutang, dan kompetisi.

Trade is a source of life for the Minangkabau people, especially in the Pariaman City and surroundings area, so that trade forms a local wisdom. In this study the method used is a qualitative method with a descriptive approach. This research raises the local wisdom of traders and traditional market characteristics seen from the kinship system and the pattern of local wisdom that is formed with the relation of the characteristics of traders and traditional market characteristics. The analysis results of this study show that a strong tradition is characterized by the still validity of market days which opens opportunities for migrant traders to trade and sell local specialty commodities that found in Kurai Taji and Pauh Kambar. Strong local wisdom is at the Kurai Taji market and Pauh Kambar market. Traditional markets with strong traditions have stronger local wisdom, especially in aspects of inheritance, debt, and competition."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iswanto
"Kearifan lokal dapat diartikan sebagai kemampuan suatu masyarakat untuk beradaptasi, mengatur, serta mengolah lingkungan alam dan budaya yang memengaruhi kehidupan mereka. Penelitian yang dilakukan pada masyarakat Boti di Provinsi Nusa Tenggara Timur ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memahami ume kbubu sebagai wujud kearifan lokal masyarakat Boti dalam menjaga ketahanan pangan dan melindungi mereka dari bencana. Metode yang digunakan ialah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Karakteristik data penelitian ini tergolong dalam data penelitian sensitif, karenanya membutuhkan waktu yang lama untuk memperolehnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur ume kbubu memperlihatkan kearifan lokal masyarakat Boti dalam beradaptasi dengan lingkungan alam dan memengaruhi terbentuknya struktur permukiman masyarakat Boti yang menyebar. Selain itu, fungsi dan simbolisasi ume kbubu berkaitan erat dengan kearifan lokal masyarakat dalam menyimpan dan mengelola bahan makanan (jagung), yang menjadi kekuatan masyarakat Boti dalam menghadapi bencana krisis pangan. Struktur permukiman masyarakat Boti yang ditopang dengan aturan adat yang ketat menjadi pembatas dalam interaksi sosial yang mampu melindungi masyarakat dari bencana, misalnya penyakit menular. Kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Boti ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah untuk mengkaji berbagai aspek budaya yang bermanfaat dalam menghadapi bencana."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2021
900 HAN 4:2 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Local wisdom was believed as a significant potency for some ethnics in Indonesia to sustain living in
the coastal areas. Bugis and Baja people were known as two ethnics among others who get used to live
in the coastal areas, sailing across the ocean, and lived outside their traditional habitats. On the other
hand some coastal development policies, new introduced coastal activities, or natural hazards tend to
change the environmental conditions of their settlement. These could disturb the existence of their
settlements in the coastal areas. Based on, private research on coastal settlement since 2002, this paper
described the role of tradition, adaptation, or transformation strategy of Bugis and Baja community to
survive living in Jakarta, East Nusa Tenggara and West Nusa Tenggara islands and coastal settlements.
Unsupported by information and awareness on new discoveries, improve interpretation on sustainable
living, and relevant government interventions, local wisdom could support them to survive but not
sufficient to improve the coastal community resilience on coastal disaster and ensure the sustainability of
their settlements in the coastal areas.
"
Jurnal Teknologi, Vol. 21 (4) Desember 2007 : 281-294, 2007
JUTE-21-4-Des2007-281
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>