Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60493 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Article discussed how native speakers of Indonesian observed Grice's maxims. One hundred conversations contributed in live talk show from varied Indonesia television channels were analyzed. The results show that Grice's maxims are fulfilled in many conversations. Nevertheless, in other situations, two kinds of non-fulfilment of the maxims are observed. First, the speaker deliberately exploits a maxim, which is suitable to Grice's theory. Second the speaker fails to observe but does not exploit a maxim, which leads to some interpretations of the cultural patterns of the Indonesian language: communicative politeness, high context culture and the needs of harmony in communication that are considered as the manifesting of Indonesian culture."
LINCUL 7:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anderson, Benedict Richard O`Gorman, 1936-2015
London: Cornell University Press, 1990
340.1 And l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anderson, Benedict Richard O`Gorman, 1936-2015
Jakarta: Equinox, 2006
306.259 8 AND l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Slavin, Robert E.
Boston: Allyn and Bacon, 1995
371.148 SLA c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ronny Yudhi Septa Priana
"ABSTRAK
Tesis ini mencoba mendeskripsikan identitas masyarakat melalui pemilihan
bahasa dan sikap bahasa, sebuah studi etnografi komunikasi pada
masyarakat Padarincang kabupaten Serang Propinsi Banten. Penelitian ini
adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi etnografi
komunikasi dengan menggunakan teori Akomodasi Komunikasi. Hasil
penelitian menyatakan bahwa terdapat pemilihan bahasa berupa campur
kode bahasa dan alih kode bahasa yang dilakukan oleh salah satu kelompok
masyarakat untuk berdaptasi dalam berinteraksi. Sikap bahasa akan muncul
jika satu kelompok masyarakat melakukan pemertahanan bahasa.
pemertahanan bahasa dapat memperlihatkan kesetiaan bahasan dan
kebanggaan bahasa. Akomodasi yang muncul melalui interaksi antara
individu dalam masyarakat yang menggunakan dua bahasa yang berbeda
berupa divergensi dan kovergensi. Akomodasi merupakan strategi untuk
beradaptasi dan untuk pencapaian suatu tujuan tertentu. Identitas diri dan
identitas kelompok dapat diungkapkan melalui pemilihan bahasa dan sikap
bahasa yang dilakukan ketika terjadi peristiwa komunikasi antara individu
dengan individu lain baik dalam kelompok masyarakat bahasanya maupun
yang berasal dari kelompok masyarakat yang berbeda bahasa.

ABSTRACT
This thesis studies about description of social identity through language
selection and language attitude. A ethnografy study on social interaction at
Padarincang society. This research is qualitative research by ethnografy
study approach and communication ethnography by using accommodation
communication theory. The result of the research states that there is
language selection in the form of language code mixing and language code
switching which is done by one of the social group to adapt in interaction.
The language attitude will appear if one of the social group do language
resistance, the language resistance can show us the language loyalty and
language pride. Accommodation appears through interaction among
individuals in society using two different languages in the form of
divergence and convergence. Accommodation is the strategy to adapt and
for achievement of a certain aim. Self identity and group identity can be
represented through the language selection and the language attitude which
is done when the event of communication happens between individual and
the other individuals both their language social group and the group that
come from the social group that have different languages."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Loven, Klarijn
Leiden : KITLV Press, 2008
302.23 LOV w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Zuli Firmanto
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas sikap bahasa masyarakat Kota Surabaya terhadap Bahasa Jawa dialek Surabaya dan Bahasa Jawa dialek Sala-Yogyakarta. Data yang digunakan merupakan ungkapan-ungkapan mengenai kepercayaan mereka terhadap Bahasa Jawa Dialek Surabaya dan Bahasa Jawa Dialek Sala-Yogyakarta. Data-data tersebut dikumpulkan melalui teknik kuesioner skala sikap, samaran terbanding, wawancara, dan pengamatan. Penelitian ini menggunakan teori sikap Rokeach (1972) yang melihat sikap sebagai tata kepercayaan tentang suatu obyek, yang relatif berlangsung lama, dan mempengaruhi seseorang untuk merespon dengan cara-cara tertentu. Hasil analisis sikap bahasa menunjukkan dua kepercayaan yang paling berpengaruh : (1) Bahasa Jawa dialek Surabaya kasar serta tidak formal, (2) Bahasa Jawa dialek Surabaya merupakan identitas dan bagian dari keragaman budaya bangsa yang harus dibanggakan serta dilestarikan

ABSTRACT
This thesis discusses about language attitude of Surabaya citizens toward Javanese dialects of Surabaya and of Sala-Yogyakarta. Data that is used is based on their expression of beliefs around Javanese dialect of both places. Moreover, data was collected by using attitudes scale questionnaire, matched guise technique, interview technique, and observation. This research was uses Rokeach‟s attitude theory (1972) that sees attitude as a relatively enduring organization of beliefs around an object predisposing someone to respond in some preferential manner. The analysis shows respondents belief that Javanese dialect of Surabaya is impolite and informal language, but also a part of citizens identity and national cultural diversity that must be acknowledge, preserved and be proud of."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57458
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rintan Octi Wulansari
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang fungsi dalam upacara ruwatan rambut gembel di Desa Dieng Kulon, Banjanegara. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis data pustakan dengan mengambil dari sumber data dan observasi wawancara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori fungsi folklor menurut William R. Bascom. Hasil penelitian ini berupa fungsi yang terdapat dalam upacara ruwatan rambut gembel yaitu sebagai sebuah bentuk hiburan, sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga kebudayaan, sebagai alat pendidikan anak-anak, dan sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota kolektifnya. Di antara fungsi yang terdapat dalam upacara ruwatan rambut gembel, yang paling dominan adalah sebagai sebuah bentuk hiburan.

ABSTRACT
This focus of this study is about the function of Ruwatan Rambut Gembel ceremony in Dieng Kulon, Banjanegara. This research is a qualitative and using analysis divining manual method by taking the source data and make observations interviews. Futhermore I use William R. Bascom theory of folklore function. This research shows that gembel hair ruwatan ceremony has several functions. As a form of amusement, it plays in validating culture, in justifying its rituals and institutions to those who perform and observe them, maintaining conformity to the accepted patterns of behavior, as means of applying social pressure and exercising social control. Among the function mentioned before, the dominant function is as a form of amusement."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Selvi Agnesia
"ABSTRAK
Penelitian ini adalah hasil pembacaan terhadap proses migrasi dan karya-karya teater modern dari seniman teater Nandang Aradea. Adapun perjalanan kreativitas seorang seniman yang mengalami proses migrasi fisik dan migrasi budaya berpengaruh pada transformasi estetika karya-karya teaternya. Melalui proses migrasi sebagai perantauan, Nandang Aradea melakukan perjalanan ulang-alik kebudayaan hasil pergerakan dari ruang (space), waktu (time) dan budaya (culture) yang berbeda antara desa dan kota, arus budaya tradisi dan modern, lokal dan global tanpa meninggalkan identitas asal yaitu kebudayaan Sunda sebagai pijakan dengan cara pandang Sunda yang kosmopolitan.
Kajian etnografi biografi ini ingin menjelaskan secara dialektis antara relasi tokoh dan karyanya. Kreativitas seorang seniman memiliki hubungan dialektika dengan representasi identitas secara individual, melalui sumber pengalaman dan pengetahuan yang dipengaruhi proses kultural dan sosial dengan masyarakat di mana seniman itu berada. Upaya pemaknaan karya teater modern Nandang Aradea dilakukan dengan penggalian perjalanan ulang-alik proses berkeseniannya melalui perantauan di dalam negeri dan luar negeri yang dilakukan di empat ruang yaitu Ciamis, Bandung, Moskow dan Banten. Nandang adalah seniman teater yang melakukan pencarian pengetahuan teater modern Indonesia di Bandung, selanjutnya mendalami teater modern Barat di Moskow dan melakukan peleburan seluruh pengetahuan dan pengalaman berteaternya di Banten dengan puncaknya menciptakan bentuk metode teater bernama Teater Miragarasa.
Setiap perjalanan dengan perbedaan ruang, pengetahuan, pengalaman dan dinamika kebudayaan mempengaruhi tranformasi perubahan estetika karya Nandang dalam artistik dan tematik. Upaya pemaknaan perjalanan ulang-alik terhadap karya teater modern Nandang Aradea memiliki hubungan korelasional dengan empat konteks utama yaitu identitas budaya, migrasi (merantau) dan transformasi estetika menuju Teater Miragarasa.

ABSTRACT
The research is resulted from the reading toward the migration process and the works of modern theater of the dramatist Nandang Aradea, by which the creativity journey of the artist experienced the process of physical migration and cultural migration that affected the aesthetic transformation of his theater works. Through the migration process of Merantau (wandering about to new places), Nandang Aradea did the cultural inter-space shuttle journey, resulted from the movement among different spaces, time, and culture between urban and suburban (village), between the flow of traditional and modern culture, between locality and globalism without leaving behind his former identity, that are, the ethnicity of Sundanese culture as its root and a cosmopolitan Sundanese as way of life.
This ethnography biography research will depict dialectically the relation between the figure and his work. The creativity of an artist has the dialectic connection with the representation of his individual/self-identity through the source of his experience and knowledge that is affected by the cultural process in society. The effort of constructing the meaning of Nandang Aradea?s modern theater works is done by digging the inter-space shuttle journey of his artistic process through the migration process in the four spaces: Ciamis, Bandung, Moscow, and Banten. Nandang was a dramatist who sought for knowledge about modern Indonesian theater in Bandung, then continually broadened his study in modern European theater in Moscow and assimilated the whole knowledge and theater experience in Banten by creating a form of theater methodology named Miragarasa Theater.
Each journey with different spaces, knowledge, experience, and cultural dynamic affect the transformation of Nandang?s aesthetic works in the scope of artistic and thematic. The effort of constructing the meaning between Nandang Aradea?s inter-space shuttle journey and his modern theater works is correlated with the four main contexts: cultural identity, the migration journey (Merantau), and aesthetic transformation that leads to Miragarasa Theater.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T44984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surjadi
"Studi ini membahas artikulasi identitas-identitas kultural di Provinsi Riau yang muncul sebagai tanggapan atas kepengaturan desentralisasi. Riau yang merupakan salah satu provinsi berpendapatan per kapita terbesar, adalah salah satu kisah sukses desentralisasi pascaSoeharto. Provinsi ini juga menjadi tempat tinggal bagi kelompok warga Melayu yang terbesar di Indonesia. Namun mereka bukanlah penduduk mayoritas di Provinsi Riau. Artikulasi identitas kultural didalami menggunakan kerangka pemikiran Stuart Hall, sedangkan kepengaturan governmentality dianalisis dengan kerangka konseptual Michel Foucault. Terjadi kontestasi antar berbagai identitas kultural yang diwarnai dengan relasi kekuasaan yang rumit antara aktor-aktor di Jakarta dan Riau.

This study discusses various articulations of cultural identities in Riau Province, which arise as responses to the governmentality of decentralization. Riau as one of the provinces with the largest income per capita, is a success story of post Soeharto decentralization. The province is also home to the largest Malay group in Indonesia. However, they are not the majority population in Riau. Articulation of cultural identity is explored from the perspective of Stuart Hall, while governmentality is analised using Michel Foucault rsquo s conceptual framework. There are contestations among diverse cultural identities colored by complex power relations between actors in Jakarta and Riau.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
D2247
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>