Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11675 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Teknologi konvensional sel surya berbasis pada proses konversi satu foton menghasilkan satu pasangan elektron hole. Dengan kata lain, efisiensi kuantumnya tidak dapat melebihi 100%. Mekanisme ini melahirkan sebuah nilai batas maksimum efisiensi termodinamika yang bisa dicapai oleh sel surya sebesar 33,7%, atau lebih dikenal dengan Scockley-Queisser limit. Fenomena baru akan muncul apabila sebuah material mampu menghasilkan lebih dari sepasang elektron-hole ketika menerima satu foton, atau menyerap lebih dari satu foton sekaligus untuk menghasilkan sepasang elektron-hole berdaya ganda. Fenomena ini dikenal dengan sebutan carrier multiplication (CM)."
MRS 1:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Duli Asih
"Teknologi semakin berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir, demikian pula dengan semakin tingginya kebutuhan akan energi. Namun, kebutuhan tersebut tidak sebanding dengan ketersediaan energi yang ada. Hal ini mendorong dilakukannya penelitian yang mendalam dan meluas mengenai kemungkinan penggunaan sumber energi baru dan terbarukan. Teknologi panel surya diprediksi akan dapat mengatasi masalah energi khususnya energi listrik. Dalam tulisan ini, sebuah penelitian dilakukan untk menganalisis kinerja panel surya PV-A 255W yang dioperasikan pada daerah beriklim tropis seperti Indonesia dimana temperatur udara dan radiasi yang relatif tinggi akan mempengaruhi temperatur panel dan karakteristik secara signifkan. Pengaruh temperatur dan radiasi akan direpresentasikan dalam kurva karakteristik I-V dan P-V. Karakteristik PV tersebut akan dianalisis menggunakan pemodelan pada MATLAB Simulink berdasarkan persamaan matematis yang membentuk kurva karakteristik PV.
Berdasarkan hasil simulasi, diketahui nilai koefisien arus I­SC­, tegangan VOC dan daya Pmax secara berturut-turut sebesar 0,56%/oC, -0,31 %/oC dan -0,4%/oC. Koefisien tersebut dapat digunakan untuk mengkalkulasi rentang perubahan arus, tegangan, daya dan energi keluaran panel surya pada temperatur dan radiasi tertentu pada suatu titik di permukaan bumi. Diketahui bahwa sebuah PV-A 255W dapat menghasilkan energi listrik maksimum sebesar 308,2 kWh.. Selain itu, penggunaan karakteristik panel dapat mebantu dalam menentukan dan membandingkan konsep konfigurasi sistem PV-Inverter seperti Central Inverter, String Inverter dan AC-Module yang dihubungkan untuk menyuplai sistem beban 5 kWac khususnya pada daerah beriklim tropis.

The technology has been extremely developed over the years and for that reason, the demand of energy availability is also increasing. In contrast, it is not comparable to the availability of energy. This problem has led to the needs of further yet comprehensive researches in the possibility of usage of new and renewable energy source. Solar panel technology (Photovoltaic) has been predicted to be able to resolve future's energy problem and supply in electricity. A research has been conducted in order to analyze solar panel performance of PV-A 255W which is operated in tropical areas like Indonesia in which relatively high ambience temperature and average radiation significantly affect PV's temperature and characteristics, those will be represented on I-V and P-V characteristics curve. PV's characteristics on high temperature would be analyzed using PV modeling through MATLAB Simulink based on mathematical equations that form PV's characteristic curve.
Based on PV simulation, it is known then that temperature-dependence coefficients of short circuit current, open circuit voltage (VOC), and maximum output power (Pmax ) consecutively as high as 0,56%/oC, -0,31 %/oC and -0,4%/oC. Those coefficients can be used to calculate the ranges of change in PV current, voltage, output power and average output energy of certain data temperature and radiance at earth's surface's certain point. It is acquired that a single PV-A 255W module could generate up to 308,2 kWh of electricity on average. Besides that, using PV's characteristics could enable in configurating and comparing suitable PV-Inverter system concept like Central Inverter, String Inverter and AC-Module to be connected to supply 5 kWac system or load in tropical areas.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nji Raden Poespawati
Jakarta: UI-Press, 2007
PGB0412
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Martin Jowan
"Pembuatan sistem eksperimen karakteristik sel surya berbasis PC telah berhasil dilakukan. Eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik arus dan tegangan yang dihasilkan sel surya. Sistem ini terdiri dari modul eksperimen yang berisi modul rangkaian sel surya, instrumen tegangan, instrumen arus, SST DAQ, dan perangkat lunak eksperimen karakteristik sel surya. Karakteristik sel surya yang diamati adalah nilai tegangan dan arus yang dipengaruhi oleh seperti; beban, intensitas cahaya, dan temperatur yang dapat mempengaruhi tegangan dan arus yang dihasilkan oleh sel surya.
Untuk itu instrumen tegangan dan instrumen arus dibuat untuk mengukur tegangan dan arus sel surya tersebut. SST DAQ, dengan fitur ADC yang dimilikinya untuk membaca nilai tegangan, dimanfaatkan untuk mengakuisisi output dari instrumen tegangan dan instrumen arus, sehingga instrumen arus yang terdiri dari solenoid, sensor Hall, dan pengkondisi sinyal dibuat untuk mengkonversi nilai arus sel surya menjadi tegangan supaya dapat dibaca oleh SST DAQ. Lampu halogen dipakai sebagai sumber cahaya untuk mengkarakterisasi arus dan tegangan sel surya. Perangkat lunak yang terdiri dari visual basic dan flash digunakan untuk memudahkan eksperimen dan memberikan penampilan yang menarik.
Hasil pengujian eksperimen sel surya berukuran 6.0 cm x 9.0 cm pada intensitas 14 W m-2 memiliki daya maksimum yang dapat dihasilkan 55.9 mW dengan fill factor sebesar 0.67 sehingga efisiensi dari sel surya sekitar 7 %. Penurunan nilai tegangan dan arus terhadap temperatur yaitu 19 mV K-1 dan 1.35 mA K-1. Saturasi tegangan open-circuit sel surya mulai tampak pada intensitas 9 W m-2 dan saturasi arus short-circuit didapat pada intensitas 70 W m-2 sehingga tegangan maksimum dan arus maksimum didapatkan dengan nilai 1.09 V dan 385 mA. Hal ini berlaku untuk nilai beban antara 0 sampai 100 k§Ù pada eksperimen yang telah dilakukan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S28974
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Fitra Ramadhan
"Sel surya merupakan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan yaitu Energi Surya, oleh karena itu pengoperasian sel surya sangat tergantung dari intensitas cahaya matahari yang mengenai permukaan sel surya. Kontuinitas intensitas matahari yang mengenai sel surya sering kali terganggu oleh bayang-bayang. Bayang-bayang adalah suatu kondisi yang mengakibatkan berkurangnya radiasi sinar matahari yang dapat diterima oleh sel-sel pada panel surya. Dibanyak kasus sel surya akan tertutup oleh bayangan, baik sebagian atau seluruhnya. Bayangan yang terjadi sering disebabkan oleh awan yang lewat, bangunan tinggi, menara-menara tinggi, pohon, kotoran burung, debu, dan juga bayangan dari satu panel di sisi yang lain. Skripsi ini akan membahas variasi intensitas matahari serta luas area permukaan sel surya yang terkena bayang-bayang. Bayang-bayang disimulasikan dengan menggunakan naungan yang memiliki tingkat transparansi sebesar 48% dari intensitas matahari yang diterima. Pengukuran gangguan bayang-bayang terhadap penurunan kualitas daya keluaran dilakukan dengan menggunakan panel surya polikristalin pada jam 10.00 hinggan jam 14.00 WIB ketika panjang gelombang cahaya matahari berada pada kisaran (300 – 800 nm) yang berkaitan dengan daerah spektrum cahaya tampak (visible). Studi ini bersifat eksperimental menghasilkan nilai karakteristik tegangan dan arus keluaran yang bervariasi mengikuti kurva non linear.

The solar cell is a renewable energy, therefore the operation of the solar cell is very dependent on the intensity of the sun's light on the surface of the solar cell. The continuity of the sun's intensity on the solar cells is often disturbed by the shadows. Shadows are a condition that results in reduced sunlight radiation that can be received by cells in solar panels. In many cases, solar cells will be covered by shadows, either partially or completely. Shadows that occur are often caused by passing clouds, tall buildings, tall towers, trees, bird droppings, dust, and also shadows from one panel on the other. This thesis will discuss variations in the intensity of the sun and the surface area of ​​solar cells affected by the shadows. The shadows are simulated using a shade that has a transparency level of 48% of the received solar intensity. Measurement of shadow disturbance to the decrease in the quality of output power is done by using polycrystalline solar panels at 10.00 to 14.00 when the wavelength of sunlight is in the range (300 - 800 nm) associated with the visible light spectrum. This experimental study produces the characteristic values ​​of output voltage and current which vary according to the nonlinear curve."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hidayat Achmad
"Energi surya dipancarkan dalam bentuk radiasi elektromagnetik dapat diubah menjadi energi listrik dapat menggunakan sistem photovoltaik (PV). Namun paparan energi surya menyebabkan suhu sistem meningkat mengakibatkan efisiensinya berkurang dan berpengaruh terhadap produksi energi listrik. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produksi energi listrik dengan menjaga suhu PV tetap rendah agar sel surya dapat bekerja maksimal. Sel surya yang digunakan merupakan jenis polycrystalline 50 WP sebanyak 4 unit untuk menerapkan 4 metode. Satu sel surya dikondisikan normal tanpa modifikasi, satu sel surya dipasang filter cahaya, satu sel surya dipasang pendinginan pasif, sementara satu sel lain dipasang kombinasi filter cahaya serta pendinginan pasif. Hasil penelitian menunjukkan metode filter cahaya tidak efektif dilakukan. Sementara itu, metode pendinginan pasif mampu menghasilkan energi yang lebih baik ketika cuaca cerah hingga 5,2% dan ketika cuaca mendung di bawah 3% dibandingkan sel surya standar. Untuk mengoptimalkan pendinginan pasif maka dilakukan pengujian 3 jenis variasi heatsink untuk mengetahui pengaruh besar kapasitas kalor terhadap energi listrik yang dihasilkan. Sel surya dengan kapasitas kalor 3,9 Wh/oC menghasilkan energi listrik yang lebih baik sekitar 3,48% dibandingkan sel surya dengan kapasitas kalor 3,3 Wh/oC. Sel surya dengan kapasitas kalor 4,7 Wh/oC menghasilkan energi listrik yang lebih baik sekitar 6,37% dibandingkan sel surya dengan kapasitas kalor 3,3 Wh/oC.

Solar energy, emitted as electromagnetic radiation, can be converted into electrical energy using photovoltaic (PV) systems. However, exposure to solar energy causes an increase in system temperature, reducing efficiency and affecting electricity production. This study aims to enhance electricity production by maintaining a low PV temperature to ensure optimal solar cell performance. The solar cells used in this research are polycrystalline type with a capacity of 50 WP, consisting of four units to apply four different methods. One solar cell is kept in normal condition without modification, one is equipped with a light filter, another employs passive cooling, and the last combines a light filter with passive cooling. The results indicate that the light filter method is ineffective. Meanwhile, the passive cooling method produced better energy output, with an increase of up to 5.2% under clear weather conditions and below 3% under cloudy conditions compared to standard solar cells. To optimize passive cooling, tests were conducted using three heatsink variations to analyze the impact of heat capacity on electricity production. A heatsink with a capacity of 3.9 Wh/°C improved energy output by approximately 3.48% compared to one with 3.3 Wh/°C. Additionally, a heatsink with a capacity of 4.7 Wh/°C increased energy output by approximately 6.37% compared to the 3.3 Wh/°C heatsink."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwinanri Egyna
"Cu In,Ga Se2 CIGS dengan menggunakan substrat Polimida merupakan salah satu material yang memiliki potensi untuk digunakan dalam aplikasi sel surya thin-film. Permasalahan notch pada fabrikasi CIGS dengan substrat Polimida di temperatur rendah menjadi kendala peningkatan karakteristik sel surya CIGS. Pada penilitian ini dilakukan pengembangan sel surya CIGS untuk menghilangkan notch melalui desain single-graded flat-band. Pengaruh variasi dmin pada desain juga diteliti dengan menggunakan simulasi menggunakan perangkat lunak SCAPS. Selain itu ditinjau pula metode fabrikasi alternatif yaitu metode lima-tahap.
Hasil dari fabrikasi dan pengukuran menunjukkan CIGS single-graded flat-band berhasil difabrikasi dengan menggunakan metode lima-tahap dan mengalami peningkatan karakteristik yang signifikan terutama densitas arus Jsc yang mencapai nilai 39,4 mA/m2. Simulasi optimasi menggunakan SCAPS juga menghasilkan nilai dmin optimum yaitu dmin SG = 1,7 m -1,8 m dan dmin flat-band= 0,2 m - 0,3 m.

Cu In,Ga Se2 CIGS grown on Polyimide is one of the potential materials in thin film solar cell application. However, notch problem in low temperature deposition became a hindrance in the characteristics augmentation. In this research, single graded flat band design was developed to eliminate notch structure. The effect of dmin variation in the design was also observed utilizing SCAPS simulation software. A novel fabrication method called five stage method was investigated as an alternative deposition method.
Fabrication and measurement results confirmed five stage method as a suitable deposition procedure for single graded flat band CIGS. The design also improved solar cell characteristics particularly the current density Jsc which reached 39.4 mA m2. The dmin optimum value, which are dmin SG 1.7 1.8 m and dmin flat band 0.2 0.3 m, was determined through the simulation and optimization."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prayudo Kusumo Wardhana
"Skripsi ini membahas mengenai perancangan dan pengujian sistem regulasi energi sel surya sebagai sumber catu daya untuk laptop dengan tingkat tegangan keluaran yang dapat diatur. Penggunaan sel surya dimaksudkan untuk memanfaatkan alternatif energi lain, sehingga dapat mengurangi konsumsi bahan bakar fosil. Dalam perancangannya, sistem catu daya ini menggunakan prinsip Switching Regulator dengan rangkaian terpadu L4970A. Pemilihan Switching Regulator dimaksudkan untuk menjaga kestabilan tegangan catu dan efisiensi sistem. Tujuan perancangan dan pengujian ini adalah untuk membuat sistem suplai catu daya laptop dengan spesifikasi tegangan catu 15-20 V. Dari hasil berbagai pengujian, terlihat bahwa efisiensi sistem ini cukup tinggi, sekitar 82%-90%. Sistem ini juga sudah teruji cukup baik untuk pencatuan beban pengganti. Agar dapat mencatu laptop secara optimal, sistem regulasi harus mendapat tegangan masukan minimal 24 V.

This undergraduate thesis describes about designing and testing of solar cell regulation system as power supply for laptop with adjustable output voltage level. Solar cell is used to utilize alternative power source, so it can decrease consumption of fossil fuel. In designing process, this power supply system uses Switching Regulator principle with IC L4970A. Switching Regulator is used to keep stability and efficiency of power supply output. The target is to make stable notebook power supply with output range from 15 V to 20 V. From various testing process, it can be seen that the system has quiet high efficiency, about 82%-90%. This system has also been proved quiet well for supplying supplementary load. This system should be supplied with 24 V minimum voltage input to be able to supply laptop correctly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42615
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aldo Rahmansyah Sosodoro
"Sel Surya dewasa ini merupakan salah satu Sumber Daya Alternatif yang amat dilirik. Selain itu, ia memiliki perkembangan pesat dengan variasi yang jamak: Monocrystallyne, Polycrystallyne, DSSC dan lain sebagainya dimana masing-masing memiliki jenis Sel Surya tersebut memiliki kualitas serta harga yang bervariasi. Imbas dari hal itu ialah banyaknya Sel Surya yang terdapat di pasaran. Namun banyaknya Sel Surya di pasaran tersebut tidak diimbangi dimana tidak ditemui satu pun perangkat yang mampu mengkarakterisasi Sel Surya-Sel Surya tersebut.
Pada penelitian ini dirancang dan dibangun sebuah Perangkat berbasis Mikrokontroler ATmega16 yang telah mampu untuk melakukan karakterisasi dari Sel Surya yang terdapat di pasaran. Dari karakterisasi Sel Surya, dapat diketahui parameter-parameter dari sel surya mulai dari Tegangan Open Circuit, Arus Short circuit, Fill Factor, Maximum Power Point dan lain-lain. Dari data yang didapat dan dibandingkan dengan datasheet produk, ditemukan bahwa ada perbedaan antara data dari datasheet dengan data dari hasil pengujian. Dilakukan pula percobaan-percobaan dengan variasi Iluminasi yang membuktikan bahwa Iluminasi yang masuk ke perangkat Sel surya akan mempengaruhi besarnya nilai daya yang keluar dari Sel Surya tersebut.

Solar Cell nowadays is one of main Alternative power sources. Solar Cell also already has advanced development with many warations in its technology, such as: Monocrystallyne, Polycrstallyne, DSSC and othe. Each type of technology has it own quality and price. It affects the availability of many types of Solar Cells in the market. But the availability of Solar Cells in the market is not compensated by any Instrument that can Characterized every Solar Cells.
In this research, Designed and Developped a Solar Cell Efficiency Characterizing Instrument Based on ATmega16 Microcontroller that can caharacterized Solar Cell that exist in the market. From the Solar Cell's characterization, can be known the parameters of Solar Cell such as Open circuit Voltage, Short Circuit Current, Fill Factor, Maximum Power point, and many more. In this research, founded differences between the data from datasheet of the products and the data from the testing with the Instrument. In this research also conducted experiments with various Light brightness that verifiy that the light brightness that go into the Solar Cell will effecting the quantity of Power that came out from the Solar Cell.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42889
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Agustino
"Perkembangan teknologi telah mengakibatkan kebutuhan akan energi semakin meningkat. Keterbatasan suplai energi pada suatu rumah dari pembangkit listrik yang ada menyebabkan pencarian energi alternatip lainnya. Sel surya merupakan pilihan yang sesuai sebagai sumber tenaga alternatif. Sel surya menggunakan matahari sebagai sumber energi dan mengubahnya menjadi energi listrik, karena menggunakan energi matahari penggunaan sel surya pun sangat ramah terhadap lingkungan, dapat digunakan dimana saja selama terdapat sinar matahari dan biaya perawatan yang rendah.
Pada tugas akhir ini dilakukan rancang bangun sistem daya sel surya yang memanfaatkan energi matahari pada aplikasi rumah berdaya 500 W. Pada rancangan ini, digunakan modul SAPC-123 berdaya maksimal 123 W sebanyak 16 modul untuk kondisi irradiance rata-rata 285 W/m², dan kapasitas baterai 3600 Ah. Proses perancangan menggunakan perangkat lunak PSPICE9.1 untuk simulasi rangkaian. Rangkaian kendali baterai menggunakan dua buah IC (Integrated Circuit) LM324 sebagai kendali untuk memutuskan hubungan modul sel surya dengan baterai dan inverter dengan beban. Penyetelan level tegangan 14,5 V untuk memutuskan hubungan modul sel surya dengan baterai dan tegangan 11V untuk memutuskan hubungan inverter dengan beban.
Rangkaian inverter 500 W memiliki tegangan keluaran 220 VAC dengan arus maksimum 2A dan frekwensi kerja 50Hz. Arus maksimum beban dibatasi oleh circuit breaker 2A. Untuk perlindungan rangkaian terhadap arus hubung singkat digunakan dua fuse masing-masing 30 A. Rancang bangun sistem daya sel surya yang memanfaatkan energi matahari pada aplikasi rumah berdaya 500 W berupa sebuah inverter 500 W yang dilengkapi dengan sistem kendali baterai.

Growth of technology have resulted requirement of energy progressively mount. Limitation of supply of energy at one particular house of existing power station cause seeking of other alternatip energy. Sollar cell is appropriate choice as alternative source of power. Sollar cell use sun as source of energy and alter him become electrics energy, because using sun energy usage of cell of surya gracious even also to environment, can be used just where during there are low treatment expense and sunshine.
At this final assignment done by scheme of power system exploiting of sun energy at powered house application 500 W. This device, is used SAPC-123 module maximal powered 123 W counted 16 modules to the condition of mean irradiance 285 W / m², and battery capacities 3600 Ah. Process scheme use software of PSPICE 9.1. Network conduct battery use two IC(Integrated Circuit) LM324 as conducting to drop the ball cell module of surya with and battery of inverter with burden. Tuning of tension level 14,5 V to drop the ball cell module of surya with tension and battery 11 V to drop the ball inverter with burden.
Network of Inverter 500 W have output tension 220 VAC with maximum current 2A and frequency work 50Hz. Maximum current burden limited by breaker cirecuit 2A. For protection of network to current link to shorten to be used two fuse each 30 A. Design system of solar cell exploiting sun energy at powered house application 500 W in the form of a inverter 500 W provided with battery control system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40232
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>