Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165246 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran berpikir induktif yang berorientasi pada kecerdasan naturalis melalui media foto jurnalistik dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa SMAN 1 Garut. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi terhadap siswa kelas XII SMAN 1 Garut. Data penelitian ini dikumpulkan melalui tes tertulis membuat puisi, lembar observasi dan skala sikap. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpukan bahwa (1) model pembelajaran berpikir induktif yang berorientasi pada kecerdasan naturalis melalui media foto jurnalistik efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa SMAN 1 Garut; (2) model pembelajaran mempermudah siswa menemukan dan mengembangkan ide dalam membuat puisi.
"
JURPEND 14:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Swistida
"Terutama dalam hal pengindraan terhadap suatu objek yang tak terjangkau letaknya. Selain itu, tingkat keakurasian yang tinggi dari suatu device elektronika sangat dibutuhkan. Pada penelitian ini akan dirancang sebuah sensor dari rangkaian elektronik yang dinamakan osilator. Rangkaian osilator adalah suatu rangkaian elektronik yang dapat menghasilkan osilasi tanpa diberikan sinyal secara eksternal. Sinyal tersebut timbul karena adanya noise pada setiap komponen yang digunakan. Osilasi tersebut timbul juga karena adanya rangkaian resonator yang menyebabkan sinyal tersebut beresonansi dan amplifier yang menguatkan sinyal tersebut sehingga tidak teredam. Osilator yang digunakan adalah jenis LC dimana rangkaian penyusun resonatornya yaitu induktor dan kapasitor. Dengan mengubah nilai induktansi dan kapasitansi pada resonatornya, maka frekuensi osilasinya akan berubah. Perubahan frekuensi terhadap perubahan nilai komponen induktor dan kapasitor tersebut akan dijadikan sebagai karakteristik sensor induktif dan kapasitif dalam hal sensitivitas. Selain itu juga akan didapatkan karakteristik yang lain yaitu range dan linieritas dari perubahan tersebut. Osilator yang akan digunakan yaitu tipe Colpitts, Pierce, dan Clapp dimana setiap tipe memiliki konfigurasi amplifier dan resonator yang berbeda. Karakteristik dari setiap tipe osilator akan dibandingkan sehingga akan didapat karakteristik sensor yang baik dalam penggunaannya. Dari hasil penelitian, didapat karakteristik sensor induktif yang baik pada tipe Colpitts dengan nilai sensitivitas yaitu -0.0306 MHz/μH pada range perubahan induktansi (12 - 28.6) μH dan perubahan frekuensi sekitar (1.612 - 1.101) MHz. Untuk sensor kapasitif memiliki karakteristik yang baik pada tipe Clapp dengan sensitivitas yaitu -0.12 MHz/nF pada range perubahan kapasitansi (0.7 - 2) nF dan perubahan frekuensi (1.275 - 1.111) MHz.

By calculating center of mass Development of electronic technology is modern
recently. Especially, in object sensing which is far for us. And else, high
accuration is very important for it. In this research, writer will design an
electronic sensor is called oscillator. Oscillator circuit is an electronic circuit
produce oscillation without signal from external. Signal exist in this circuit
because the noise signal from the components of the circuit. Signal will resonance
because the resonator and will amplify by the amplifier. Writer will use kind of
LC oscillator. When the inductive and capacitive components are changed,
oscillation frequency will change. Change of frequency and component value will
be taken for sensor characteristic. Type of oscillators will be used are Colpitts,
Pierce, and Clapp. Each of type is different in amplifier and resonator
configuration. Each of characteristic is compared which is one better. Colpitts has
a nice characteristic in inductive sensor with sensitivity value is -0.0306 MHz/μH
at inductive range (12 - 28.6) μH and frequency range is (1.612 - 1.101) MHz. for
capacitive sensor, Clapp has the one with sensitivity value is -0.12 MHz/nF at
capacitive range is (0.7 - 2) nF and frequency range is (1.275 - 1.111) MHz.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29453
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nicod, Jean
London: Routledge & Kegan Paul, 1930
161 NIC f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
R. G. Soekadijo
Jakarta: Gramedia, 1985
160 SOE l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Septian Ari Kurniawan
"Kompor induksi adalah sebuah peralatan elektronik nonlinier yang dalam proses memasaknya menggunakan prinsip pemanasan secara induksi. Bertepatan dengan Hari Listrik Nasional ke-75, PT PLN (Persero) meluncurkan "Gerakan Konversi Satu Juta Kompor Elpiji ke kompor Induksi". Kompor induksi dapat menyebabkan gangguan pada bentuk gelombang listrik AC dalam bentuk disturbance pada rentang frekuensi 9-150 kHz yang disebabkan oleh karakteristik pensaklaran dari kompor induksi tersebut yang berakibat pada penurunan kualitas daya listrik dan mengganggu peralatan elektronik lain yang terhubung dengan jaringan yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh karakteristik tegangan disturbance yang dibangkitkan oleh empat kompor induksi pada jaringan PLN dan sistem PLTS atap on-grid. Karakteristik disturbance interaksi kompor induksi dengan peralatan sekitar dan pengaruh perbedaan titik pengukuran juga diperoleh. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan picoscope untuk memperoleh sinyal dalam domain waktu, yang kemudian diproses oleh Matlab menggunakan metode FFT untuk mendapatkan sinyal dalam domain frekuensi. Tegangan disturbance meningkat ketika tingkatan daya tiap kompor induksi meningkat. Tegangan disturbance kompor induksi yang diinteraksikan dengan peralatan sekitar mengalami penurunan, di mana penurunan tersebut dipengaruhi oleh impedansi internal dari peralatan sekitar. Perbedaan titik pengukuran menunjukkan bahwa semakin jauh pengukuran dari sumber disturbance, semakin kecil tegangan disturbance-nya

The induction cooker is a nonlinear electronic device which in the cooking process uses the induction heating principle. Coinciding with the 75th National Electricity Day, PT PLN (Persero) launched the "Gerakan Konversi Satu Juta Kompor Elpiji ke kompor Induksi". Induction cooker can cause disturbances in AC electric waveforms in the form of disturbances in the frequency range 9-150 kHz which is caused by the switching characteristics of the induction cooker which results in a decrease in the power quality and disrupts other electronic equipment connected to the same network. This study aims to obtain the disturbance voltage characteristics generated by four induction cooker on the utility grid and the on-grid rooftop PV system. The disturbance characteristics of the interaction of the induction cooker with the neihbor appliance and the effect of different measurement points were also obtained. This research was conducted using a picoscope to obtain a signal in the time domain, which was then processed by Matlab using the FFT method to obtain the signal in the frequency domain. The disturbance voltage increases when the power level of each induction cooker increases. The disturbance voltage of the induction cooker interacted with the neihbor appliance has decreased, where the decrease is influenced by the internal impedance of the neihbor appliance. The difference measurement points showed that the further measurement point from the disturbance source, disturbance voltge will decrease."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1995
TA149
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kenneth Keulana
"Banyak peralatan rumah tangga menggunakan inverter dan Switching Mode Power Supply SMPS . Peralatan ini memiliki efek non-linier dan menghasilkan gangguan karena operasi switching. Pada saat peralatan ini di sambungkan ke jaringan network, banyak peralatan rumah tangga dapat dihubungkan secara bersamaan di jaringan dan berinteraksi satu sama lain. Interaksi peralatan ini dapat menyebabkan perubahan gangguan. Efek perilaku non-linier dari beberapa peralatan dapat merespon gangguan yang ada dalam suplai tegangan dengan menghasilkan gangguan lain dalam frekuensi yang berbeda. Efek perilaku non-linear dapat dilakukan dengan dua tes. Tes pertama dilakukan dengan menghasilkan gangguan pada frekuensi tertentu menggunakan generator sinyal yang di hasilkan oleh PC. Tes kedua dilakukan dengan menghasilkan gangguan dari pengoperasian kompor induksi yang memiliki tingkat gangguan yang tinggi dengan frekuensi sekitar 22kHz. Tujuan utama dari penelitian ini akan mengamati efek perilaku non-linear dari beberapa peralatan terhadap gangguan dalam rentang frekuensi 9 - 150 kHz. Dan juga untuk melihat adanya gangguan baru dalam frekuensi yang berbeda karena adanya gangguan lain dalam jaringan.

Many household appliances are using inverter and Switching Mode Power Supply SMPS. These are have an effect of non linear and generating disturbance due to switching operation. When it comes to the real network situation, many household appliances can be connected simultaneously in the network and interact with each other. This interaction of appliances may inflict the change of disturbance properties. The effect of non linear behavior of some appliances may respond to the disturbance exist in the supply voltage by generating other disturbance in different frequency. The effect of non linear behavior can be reach by two tests. The first test is conducted by generating disturbance at specific frequency using signal generator. The second test is conducted by generating the disturbance from the operation of induction cooker which has high disturbance level in the frequency around 22kHz. The main goal of this studies will observe the effect of non linear behavior of some appliances to the disturbance in the frequency range 9 ndash 150 kHz. And also to see any new generate disturbance in different frequency due to existence of other disturbance in the network."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Gunawan
"Observer yang digunakan untuk estimasi kecepatan umumnya berada pada sumbu α-β, sehingga menyulitkan bila akan dilakukan kompensasi karena bagian pengendali, dekopling dan fluks model berada pada sumbu direct-quadrature dq. Setiap penggunaan transformasi memungkinkan timbulnya kesalahan. Oleh karena itu pada simulasi ini digunakan metoda estimasi kecepatan motor induksi dengan meletakkan observer pada sumbu dq. Model motor aktual yang digunakan tetap berada dalam sumbu alfa-beta, sedangkan observer menggunakan persamaan model motor dalam rotor fluks oriented control (RFOC) . Hal ini juga membuktikan bahwa penggunaan model motor yang berbeda antara aktual dan estimasi dapat dilakukan.Hasil simulasi dengan C-MEX S-function Matlab/Simulink 6.5 menunjukkan bahwa penggunaan full order observer pada sumbu dq memberikan hasil yang cukup baik.

Design of Induction Motor Drive Without Velocity Sensor Using Current Vector Controller with Full and Reduced Observer Moving to DQ Axis. The observer is used in estimation velocity sensor usually in α-β axis, therefore this situation will need an extra transformation when we want to add compensator because the flux model is in direct and quadrature-axis dq. Every used the transformation to make possible emerge an error. So in this simulation is used a method to estimate the velocity of induction motor drive with observer that is moved to dq-axis. The model of actual motor used is in alfa-beta axis, but the observer use the motor models in rotor flux oriented control (RFOC).This matter, also to prove that the different models of motor drives can be used between the actual and estimated one. The simulation results with C-MEX S-function Matlab/Simulink 6.5 to show that the full order observer in dq axis gives better performance than the reduced order observer."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rasyifa Halomoan
"Motor induksi berkapasitas besar digunakan pada industri sebagai penggerak beban induktif bertenaga besar. Permasalahan timbul dalam penggunaan motor induksi pada saat starting karena motor induksi memiliki arus start yang besar hingga 6-8 kali arus nominal dan torsi start yang besar. Selain itu waktu start motor induksi perlu diperhatikan dikarenakan semakin lambat waktu start akan memungkinkan motor gagal untuk beroperasi. Oleh karena itu terdapat beberapa metode starting yang digunakan untuk mengetahui perbandingan starting motor induksi berkapasitas 94,8kW di stasiun Dukuh Atas MRT Jakarta. Simulasi starting motor dilakukan pada perangkat lunak ETAP untuk melihat karakteristik motor induksi dengan metode starting autotransformer dan star-delta. Berdasarkan hasil analisis dan simulasi didapatkan bahwa metode starting autotransformer memiliki arus start lebih rendah 47,6% dari FLA dan torsi start lebih rendah 6,8% dari torsi nominal dibandingkan metode star-delta. Sedangkan autotransformer memiliki waktu start yang lebih lambat 0,4 detik dibandingkan metode star-delta waktu switching detik ke-2 dan lebih cepat 0,4 detik dibandingkan metode star-delta waktu switching detik ke-3.

Induction motor with large capacity are used in industry to drive high-power inductive loads. The problems that arise in the use of induction motors when starting, because induction motors have a large starting current up to 6-8 times the nominal current and a large starting torque. In addition, the start time of the induction motor needs to be considered because the slower the start time will cause the motor to fail to operate. Therefore there are several starting methods that are used to determine the comparison of starting an induction motor with a capacity of 94.8kW at Dukuh Atas MRT Jakarta station. Motor starting simulations were carried out in ETAP software to see the characteristics of induction motors with the autotransformer and star-delta starting methods. Based on the current analysis and simulation results, it was found that the autotransformer starting method has a lower starting current of 47.6% than FLA and a starting torque of 6.8% lower than the nominal torque compared to the star-delta method. Meanwhile, the autotransformer has a start time that is 0.4 seconds slower than the star-delta with switching time at 2 second method and 0.4 seconds faster than the star-delta with switching time at 3 second method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renanta Hayu Kresiani
"ABSTRAK
Penggunaan timbangan kompensasi elektromagnetik dalam proses pengukuran
massa di laboratorium menimbulkan potensi peningkatan kesalahan penimbangan
yang diakibatkan oleh interaksi antara medan magnet pada pinggan timbangan
dengan sifat suseptibilitas magnet standar massa yang terbuat dari baja tahan
karat austenitik pada saat dilakukan kalibrasi. Penelitian ini dilakukan untuk
mengamati sifat suseptibilitas magnet serta kesalahan penimbangan pada baja
tahan karat tipe 304 serta perubahan sifatnya setelah dilakukan perlakuan panas
pada suhu 800 0C dan 1100 0C. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
suseptibilitas magnet serta kesalahan penimbangan menurun pada sampel yang
mengalami perlakuan panas pada suhu 800 0C serta memenuhi persyaratan nilai
suseptibilitas magnet untuk standar massa kelas E2. Sedangkan sampel yang
dipanaskan pada suhu 1100 0C nilai suseptibilitas magnet dan kesalahan
penimbangannya meningkat. Perubahan nilai suseptbilitas magnet ini konsisten
dengan perubahan fraksi massa fasa ferrit pada baja tahan karat tipe 304 yang
diperoleh dari hasil analisis XRD.

ABSTRACT
The use of electromagnetic force compensation balances in laboratory may
increase potential error caused by interaction between electromagnetic field
affecting weghing pan of the balannce and magnetic succeptibility of mass
standards which made of austenitic stainless steel. The evaluation of magnetic
succeptibility and its effects to the weighing error of stainless steel 304 as well as
magnetic succeptibility change caused by heat treatment on 800 0C dan 1100 0C
were examined in this research. The results shows that the magnetic succeptibility
and its weighing error of sample with heat treatment on 800 0C decrease and meet
the magnetic suseptbility requirements of E2 class. Whereas for sample with heat
treatment on 11000C the value of magnetic suseptibility and error weighing
increase. The change of the magnetic suseptibility consistent with the change of
weight percent of ferrite on stainless steel 304 obtained based on XRD analysis."
2013
T34960
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>