Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56323 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The main purpose of this paper is to investigate the role of human capital in term ofthe share government expenditure on health sector to GDRP on regional economic growth in Indonesia. The method which used to examine the relationship between dependent and independent variables is cross-section OLS regression by regressing data into three parts, which are five years and ten years in order to see the impact of independent variables especially the share of government expenditure on health sector to GDRP on economic growth as a dependent variable at both of short term and long term. Data used on the regression process is from twenty-four provinces in Indonesia There are in- relevances of data in two provinces, Aceh and Maluku. In these provinces, economic growth during period 1994-2003 is much less than other provinces. It can be caused by the conflicts and political situation in those provinces during that period. Therefore, this paper only regresses the data of 24 provinces by omitting Aceh and Maluku. In general, the share of government expenditure on health sector to GDRP is statistically significant in influencing economic growth, except at period 1994-1997 at the first estimation and period 1994- 1999 at the third estimation. It can be caused by economic not conducive in 1997 condition that had been crisis, because of economic crisis."
PPEM 15 (1) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hermanto
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh modal manusia terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia. Modal manusia diduga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi secara langsung dalam proses produksi, serta secara tidak langsung melalui Total Factor Productivity (TFP). Penelitian ini menggunakan metode analisis data panel provinsi-provinsi di Indonesia dalam rentang 2004-2012.
Hasil empiris menunjukkan bahwa modal manusia, yang diwakili oleh tenaga kerja berpendidikan minimal SMA, berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia. Sementara modal manusia, yang diwakili oleh penduduk berpendidikan minimal SMA, berpengaruh positif terhadap pertumbuhan TFP regional di Indonesia dalam periode 2006-2012, baik secara langsung melalui inovasi domestik dan secara tidak langsung melalui efek spillover.
Hasil lain dari penelitian ini menunjukkan bahwa modal fisik berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia. Selain itu perbedaan pertumbuhan rasio modal fisik per tenaga kerja regional berpengaruh positif terhadap perbedaan pertumbuhan output per tenaga kerja regional.

This research aims to analyze the influence of human capital on regional economic growth in Indonesia. Human capital expected takes effect on economics on production process and indirectly through Total Factor Productivity (TFP) growth. This research was using panel data analysis method of provinces in Indonesia in period 2004-2012.
Empirical result shows that human capital, represented by labor with minimum high school educated, has positive effect on regional economic growth in Indonesian. Meanwhile, the effect of human capital that represented by population with minimum high school educated has positive effect on regional TFP growth in Indonesia period 2006-2012, directly through domestic innovation and indirectly through spillover effect.
This research also shows that physical capital has positive effect on regional economic growth in Indonesia. Furthermore, the difference of physical capital ratio growth per regional labor has positive effect on the difference of regional economic growth per regional labor.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Irianto
"Pembangunan infrastruktur di Indonesia pada periode 1997-2005 cenderung stagnan bahkan mengalami pertumbuhan negatif. Penyebab utama terjadinya hal ini adalah terjadi krisis ekonomi yang menyebabkan investasi di bidang infrastruktur menjadi terabaikan. Namun krisis bukanlah satu-satunya penyebab kurangnya layanan infrastruktur, lemahnya perencanaan dan kualitas yang rendah juga menjadi penyebab kecilnya kontribusi infrastruktur terhadap output.
Permasalahan pada tesis ini adalah apakah faktor-faktor produksi yang diwakili oleh infrastruktur, human capital dan keterbukaan perdagangan mempunyai pengaruh dan kontribusi yang signifikan terhadap output yang diindikasikan oleh variabel pendapatan per kapita agar kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dapat ditentukan.
Penelitian ini menggunakan data panel dalam kurun waktu 1993-2003 pads 26 propinsi di Indonesia. Hausman test digunakan untuk mendapatkan model panel data yang paling balk. Dad basil pengujian, didapatkan bahwa fixed effect model merupakan model terbaik untuk menyelesaikan karakteristik data yang tersedia.
Hasil penelitian ini didapatkan semua variabel bebas yang digunakan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Variabel-variabel bebas tersebut mempunyai pengaruh positif, kecuali untuk listrik dan air."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chalin Antinia Agustin
"Penelitian ini merupakan studi empiris pengembangan dari model Mankiw, Romer dan Weil yang membagi modal manusia menjadi pendidikan dan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kontribusi dari modal fisik, kesehatan dan pendidikan terhadap output per pekerja di Indonesia serta di kawasan barat dan timur Indonesia. Analisis menggunakan sistem persamaan simultan dengan metode three stage least square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi modal fisik sebesar 0,35; kontribusi modal kesehatan sebesar 0,75; dan kontribusi modal pendidikan sebesar 0,84 terhadap output per pekerja di Indonesia.

This study is an empirical study based on an augmented Mankiw, Romer and Weil 39 s model which considers human capital in the forms of both health and education. The purpose of this study to determine the share of physical capital, health and education to output per worker in Indonesia and in the western and eastern Indonesia. The analysis uses a simultaneous system equations with three stage least squares method. The results showed that the share of physical capital is 0.35 share of health capital is 0.75 and the share of education capital is 0.84 to output per worker in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azalea Noor
"Penelitian ini mendeskripsikan pengembangan sumber daya manusia dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi program digitalisasi Learning and Development di PT FWD Insurance Indonesia sebagai salah satu bentuk pengembangan human capital. Urgensi dilakukannya penelitian ini merupakan rendahnya daya saing tenaga kerja yang ada di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang diawali dengan studi literatur. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini menggunakan pengolahan data primer dan sekunder, sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dalam penelitian ini, teknik peningkatan kualitas data menggunakan triangulasi. Pengumpulan data dilakukan pada tahun 2022 melalui wawancara mendalam dengan empat informan dari divisi HROD FWD Insurance. Pengembangan human capital di zaman digitalisasi diperlukan dalam semua bidang, terutama di asuransi. Program asuransi menjadi salah satu dari besaran utama jaminan sosial. Dalam hal ini, peningkatan pembelajaran karyawan salah satu langkah meningkatkan produktivitas karyawan. Human Capital merupakan investasi jangka panjang pada pengembangan sumberdaya manusia untuk meningkatkan produktivitas. Adanya digitalisasi saat ini, membuat FWD beralih menggunakan aplikasi sebagai media pembelajaran bagi karyawannya. Penelitian ini ingin mengetahui implementasi dari program yang berada di ranah learning and development di FWD. Penelitian ini memiliki kesimpulan bahwa program program learning and development (L&D) hadir dengan strategi pembelajaran yang telah disusun secara inklusif sebagai salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas karyawannya. Program tersebut dikemas dengan menyesuaikan perkembangan zaman dan trennya sehingga memberikan kesan menyenangkan dan tidak monoton. Program learning and development (L&D) FWD Insurance Indonesia memiliki empat kategori pembelajaran yaitu Onboarding & Culture, Leadership & Management, Technical Excellence, dan Transversal. Kategori pembelajaran tersebut menggunakan lima metode pembelajaran yaitu Classical Learning, Social/Peers Learning, E- Learning, Mobile Learning, dan Physical Learning. Secara keseluruhan, kategori pembelajaran yang dilaksanakan menyesuaikan dengan metodenya melihat dari kebutuhan para karyawan, sehingga mereka dapat meningkatkan performa kerja mereka. Program tersebut sudah terdigitalisasi dengan adanya fasilitas yang memadai serta sistem manajemen pembelajaran atau perangkat lunak aplikasi/teknologi.

This study describes the development of human resources from the discipline of Social Welfare. This study aims to describe the implementation of the Learning and Development digitalization program at PT FWD Insurance Indonesia as a form of human capital development. The urgency of this research is the low competitiveness of the workforce in Indonesia. This research is a descriptive qualitative research that begins with a literature study. The data collection techniques used in this qualitative research use primary and secondary data processing, while the data analysis techniques used in this study are data reduction, data presentation and drawing conclusions and levers. In this study, the technique of improving data quality is using triangulation. Data collection was carried out in 2022 through in-depth interviews with four informants from the HROD division of FWD Insurance. Human capital development in the era of digitalization is needed in all fields, especially in insurance. The insurance program is one of the main quantities of social security. In this case, increasing employee learning is one of the steps to increase employee productivity. Human Capital is a long-term investment in human resource development to increase productivity. The current digitalization has made FWD switch to using applications as learning media for its employees. This study wants to know the implementation of the program in the realm of learning and development at FWD. This study concludes that the learning and development (L&D) program comes with an inclusive learning strategy as a way to increase employee productivity. The program is packaged by adjusting the times and trends so that it gives the impression of being fun and not monotonous. FWD Insurance Indonesia's learning and development (L&D) program has four learning categories, namely Onboarding & Culture, Leadership & Management, Technical Excellence, and Transversal. The learning categories use five learning methods, namely Classical Learning, Social/Peers Learning, E-Learning. Overall, the category of learning that fits the method looks at the needs of the employees, so that they can improve their work performance. The program has been digitized with adequate facilities and a learning management system or application/technology software."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Fauziah Isnaeni
"

Penelitian ini bertujuan melakukan estimasi pengaruh eksternalitas aglomerasi berupa knowledge spillovers (MAR/spesialisasi, Jacobs/diversity, dan Porter/kompetisi) serta eksternalitas modal manusia terhadap pertumbuhan tenaga kerja berdasarkan tingkat intensitas teknologi dalam industri dan melakukan estimasi pengaruh modal manusia dalam meningkatkan pengaruh knowledge spillovers. Penelitian ini menggunakan data ISIC 2-digit industri manufaktur  kabupaten dan kota seluruh Indonesia tahun 2010 dan 2015, menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS).  Hasil estimasi menunjukkan bahwa spesialisasi berdampak negatif terhadap pertumbuhan tenaga kerja sedangkan diversity berdampak positif namun tidak signifikan di semua tingkat intensitas teknologi industri. Terdapat perbedaan dampak kompetisi dan modal manusia berdasarkan intensitas teknologi dalam industri. Modal manusia dapat menahan dampak negatif kompetisi dan menurunkan dampak positif diversity terhadap pertumbuhan tenaga kerja.

 


This study aims to estimate the effect of agglomeration externalities in the form of knowledge spillovers (MAR / specialization, Jacobs / diversity, and Porter / competition) and human capital externalities on employment growth based on the level of technological intensity in the industry and estimating the effect of human capital on increasing the influence of knowledge spillovers . This research uses ISIC 2-digit manufacturing industry in districts and cities throughout Indonesia in 2010 and 2015, using the Ordinary Least Square (OLS) method. The estimation results show that specialization has a negative impact on employment growth while diversity has a positive effect but is not significant at all levels of industrial technology intensity. There are differences in the impact of competition and human capital based on the intensity of technology in the industry. Human capital can resist the negative impact of competition and reduce the positive impact of diversity on employment growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52076
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Pritizia Juwita
"ABSTRAK
The purpose of this research is to investigate the effect of human capital on business performance with costumer capital as the intervening variable. Samples used in this research are comodity export companies listed in The Industry and Trade Provincial Office of West Sumatera. Data used for this research was collected from financial managers and personnel managers that completing and returning the questionnaire. Data collected by mail sutvey and contact persin with 70 questionnaire and respon rate 38 questionnaires (54%). Analysis conducted by path analysis technique and software SPSS 12.00. The result shows that human capital positively but not significantly linked with costumer capital; customer capital positively but not significantly linked with business performance; and the human capital doesn't related with business performance with customer capital as the intervening variable"
[Universitas Bung Hatta Padang;Fakultas Ekonomi UI;Fakultas Ekonomi UI, Fakultas Ekonomi UI], 2007
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Handayani
"ABSTRAK
Penelitian dalam studi kasus ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap ketersediaan human capital dengan kebutuhan human capital yang seharusnya dimiliki oleh PT. PPI (Persero) dalam rangka pencapaian tujuan perusahaaan. Perusahaan dibangun dengan visi dan misi yang diharapkan dapat memfasilitasi pencapaian tujuan perusahaan. Misi Perusahaan harus disampaikan dengan jelas kepada setiap stakeholder khususnya karyawan, karena kompetensi karyawan berperan penting bagi terlaksananya misi tersebut. Melalui penelitian ini, diharapkan departemen SDM mampu mengukur kontribusi human capital dalam proses pencapaian tujuan perusahaan. Pengukuran tersebut ditujukan agar departemen SDM mampu menyediakan dan mengembangkan kompetensi sesuai dengan kebutuhan Perusahaan, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi ke perusahaan untuk mendapatkan data yang relevan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ketersediaan human capital PT. PPI (Persero) hanya mencapai 65 persen. Persentase tersebut menggambarkan bahwa PT. PPI (Persero) belum memiliki human capital yang sesuai kebutuhan dalam pencapaian tujuan Perusahaan, sehingga diperlukan inisiatif strategis untuk mengatasi ketidaksesuaian tersebut, yaitu rekrutmen dan pelatihan pada job strategies yang terdapat pada perusahaan.

ABSTRACT
Research in this case study aims to review the availability of human capital with human capital needs that should be owned by PT. PPI (Ltd.) in the achievement of objectives firms. The Company is built with the vision and mission which is expected to facilitate the achievement of corporate goals. The company's mission must be communicated clearly to all stakeholders, especially employees, because employees play an important competency for successful mission. Through this study, the HR department is expected to be able to measure the contribution of human capital in the process of achieving corporate goals. The measurement is intended to allow the HR department to provide and develop competence in accordance with company requirements, to achieve corporate objectives. The results of this study conclude that the availability of human capital PT. PPI (Ltd.) only reached 65 percent. By that illustrated, the percentage of PT. PPI (Ltd.) doesn?t have the human capital needs in the achievement of company goals, so PT. PPI (Ltd.) needs a strategic initiatives to address the inconsistency, which are recruitment and training on the job strategies in the company.
"
2013
T34640
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhaena
"Dengan kesadaran bahwa sumber daya manusia penting untuk mempertahankan eksistensinya, Bank BNI secara konsisten melakukan investasi pada program-program sumber daya manusia seperti terlihat dari beban tenaga kerja dan tunjangan yang terus mengalami kenaikan sejak tahun 1999. Namun Bank BN1 belum secara spesifik melakukan pengukuran kontribusi atas investasi sumber daya manusia yang telah dilaksanakannya. Padahal pengukuran ini merupakan hal yang penting karena menurut Mayo (2001, bal. 3) investasi sumber daya manusia juga memiliki sejumlah resiko dan kelemahan bahkan lebih beresiko dibandingkan dengan physical capital karena human capital bukan milik perusahaan.
Penelitian yang bertujuan untuk mengukur kontribusi investasi sumber daya manusia Bank BNI ini menggunakan pendekatan ROI Human Capital Scorecard (Jac Fitz-enz , 2000) pada 3 level pengukuran yaitu level I pencapaian sasaran perusahaan, level 2 proses bisnis dan level 3 penambahan nilai dari human capital itu sendiri.
Pengukuran level 1 dilakukan dengan mengolah sejumlah data skunder dari data keuangan dan data kepegawaian dengan rumus indikator keuangan seperti HCRF, HEVA, HCCF dan HCROI. Pada level 2, indikator pelayanan, kualitas dan produktifitas proses bisnis diolah menggunakan data skunder yang bersumber dari laporan keuangan, laporan hasil survey kinerja pelayanan dan laporan basil survey kepuasan pelanggan yang telah dilaksanakan oleh Bank BNI pada tahun 2002. Sementara itu level 3, indikator pengelolaan sumber daya manusia pada kegiatan acquiring, maintaining, developing dan retaining diolah dari data skunder (dari laporan keuangan, laporan hasil rekrutmen, laporan data kepegawaian dan laporan pelatihan) dan data primer berupa survey reaksi pegawai (kuesioner kepuasan pegawai dari Minnesota), dan survey reaksi para pelaksana dan pengguna jasa rekrutmen dan seleksi (kuesioner yang disusun mengacu pada SERVQUAL). Data primer diolah dengan program SPSS 10.0 for windows untuk mengukur reiiabilitas dengan metode cronbach, mean skor tingkat kepuasan, uji perbedaan mean skor t-test dan uji varians tingkat kepuasan berdasarkan perbedaan karakteristik responden (F-test).
Hasil penelitian pada level 1 menunjukkan bahwa meskipun biaya human capital mengalami kenaikan sebesar 5.8% namun investasi sumber. daya manusia memberikan kontribusi terhadap pencapaian sasaran perusahaan seperti terlihat dari kenaikan laba bersih di tahun 2002 sebesar 29.97%, peningkatan pendapatan per pegawai sebesar 44%, profitabilitas per pegawai di tahun 2002 meningkat 24.41% dan rasio keuntungan yang diperoleh dari investasi sumber daya manusia di tahun 2002 sebesar 1 : Rp. 3.28,- (naik 33.88% dari tahun 2001).
Analisa pada level 2 dengan Performance Matrix menunjukkan bahwa meskipun survey kepuasan pelanggan yang dilaksanakan Bank BNI menghasilkan kepuasan tergolong cukup (CSI = 56.95) namun indikator pelayanan (hasil survey kinerja pelayanan oleh Bank BNI) menunjukkan bahwa kinerja proses bisnis dalam hal waktu respon terhadap antrian dan menjawab telepon tergolong buruk. Hal ini didukung oleh hasil penelitian penulis pada indikator produktifitas proses bisnis yang menunjukkan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional tahun 2002 belum mencapai target atau belum mencapai tingkat efiensi yang diinginkan Bank BNI.
Hasil penelitian pada level 3 menunjukkan bahwa meskipun investasi pada kegiatan rekrutmen dan seleksi berhasil mempercepat proses rekrutmen dan seleksi, namun belum dapat memuaskan para pelaksana maupun pengguna jasa rekrutmen dan seleksi. investasi pada program pemeliharaan, meskipun terdapat peningkatan biaya gaji, biaya pengelolaan per pegawai dan komposisi biaya kompensasi dan tunjangan dari total biaya operasional, namun pegawai belum menunjukkan kepuasan. Sementara itu investasi pada kegiatan pengembangan menunjukkan peningkatan jumlah waktu training di tahun 2002 meskipun jumlah peserta training mengalami penurunan. Massive training menjadikan kesempatan pegawai mengikuti training lebih merata yaitu mencapai 84% dari jumlah pegawai. Namun investasi pada kegiatan pengembangan pegawai belum menunjukkan kontribusi berarti pada kesempatan promosi yang hanya dinikmati oleh 29.31% pegawai. Pegawai yang mengundurkan diri dari Bank BNI memang relatif kecil yaitu 0.84% dari jumlah pegawai.
Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan investasi sumber daya manusia di Bank BNI memiliki kontribusi terhadap pencapaian sasaran perusahaan, namun belum sepenuhnya berkontribusi terhadap proses bisnis dan pengelolaan sumber daya manusia. Pengukuran dengan pendekatan ini perlu dilakukan secara berkesinambungan sehingga Bank BNI dapat melakukan investasi pada program-program sumber daya manusia yang tepat untuk mendukung visi dan misinya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T11580
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan Prawiradinata
"[Human development merupakan proses pengubahan sumber daya menjadi human capital, yaitu seperangkat kompetensi yang menyanggupkan manusia untuk bekerja dan menghasilkan nilai ekonomi. Human Development Index (HDI) mewakili 3 komponennya, yaitu: kesehatan, pendidikan, dan pendapatan. Pada 2013, Indonesia menempati peringkat global ke-108 untuk HDI, sedangkan Palestina ke-107, meski PDB per kapitanya hanya setengah Indonesia; mengingikasikan adanya perbedaan efisiensi. Studi ini mengukur efisiensi human development Indonesia. Menggunakan Data Envelopment Analysis, ditemukan bahwa setengah provinsi Indonesia inefisien. Provinsi kurang maju seperti Papua efisien; menandakan efisiensi tidak dipengaruhi oleh skala sumber daya. Akibat inefisiensi ini, sekitar Rp 10 Trillion terbuang setiap tahunnya, dari 2009-2013.;Human development is the process of converting resources into human capital, which is the stock of competencies embodied by the ability to perform labor in producing economic value. The Human Development Index (HDI) represents its 3 main components: education, health and income. In 2013, Indonesia ranked 108th in global HDI, while Palestine ranked 107th despite having half of Indonesia?s GDP per capita, indicating an efficiency disparity. This study aims to measure
Indonesia?s human development efficiency. Using Data Envelopment Analysis, the study discovers that half of Indonesia?s provinces are relatively inefficient.
Underdeveloped provinces such as Papua are efficient; proving efficiency has no association with scale of resources. Due to inefficiency, approximately over Rp 10 Trillion have been wasted yearly from 2009-2013 in Indonesia.;Human development is the process of converting resources into human capital, which is the stock of competencies embodied by the ability to perform labor in producing economic value. The Human Development Index (HDI) represents its 3 main components: education, health and income. In 2013, Indonesia ranked 108th in global HDI, while Palestine ranked 107th despite having half of Indonesia?s GDP per capita, indicating an efficiency disparity. This study aims to measure
Indonesia?s human development efficiency. Using Data Envelopment Analysis, the study discovers that half of Indonesia?s provinces are relatively inefficient.
Underdeveloped provinces such as Papua are efficient; proving efficiency has no association with scale of resources. Due to inefficiency, approximately over Rp 10 Trillion have been wasted yearly from 2009-2013 in Indonesia.;Human development is the process of converting resources into human capital, which is the stock of competencies embodied by the ability to perform labor in producing economic value. The Human Development Index (HDI) represents its 3 main components: education, health and income. In 2013, Indonesia ranked 108th in global HDI, while Palestine ranked 107th despite having half of Indonesia?s GDP per capita, indicating an efficiency disparity. This study aims to measure
Indonesia?s human development efficiency. Using Data Envelopment Analysis, the study discovers that half of Indonesia?s provinces are relatively inefficient.
Underdeveloped provinces such as Papua are efficient; proving efficiency has no association with scale of resources. Due to inefficiency, approximately over Rp 10 Trillion have been wasted yearly from 2009-2013 in Indonesia.;Human development is the process of converting resources into human capital, which is the stock of competencies embodied by the ability to perform labor in producing economic value. The Human Development Index (HDI) represents its 3 main components: education, health and income. In 2013, Indonesia ranked 108th in global HDI, while Palestine ranked 107th despite having half of Indonesia?s GDP per capita, indicating an efficiency disparity. This study aims to measure
Indonesia?s human development efficiency. Using Data Envelopment Analysis, the study discovers that half of Indonesia?s provinces are relatively inefficient.
Underdeveloped provinces such as Papua are efficient; proving efficiency has no association with scale of resources. Due to inefficiency, approximately over Rp 10 Trillion have been wasted yearly from 2009-2013 in Indonesia., Human development is the process of converting resources into human capital, which is the stock of competencies embodied by the ability to perform labor in producing economic value. The Human Development Index (HDI) represents its 3 main components: education, health and income. In 2013, Indonesia ranked 108th in global HDI, while Palestine ranked 107th despite having half of Indonesia’s GDP per capita, indicating an efficiency disparity. This study aims to measure
Indonesia’s human development efficiency. Using Data Envelopment Analysis, the study discovers that half of Indonesia’s provinces are relatively inefficient.
Underdeveloped provinces such as Papua are efficient; proving efficiency has no association with scale of resources. Due to inefficiency, approximately over Rp 10 Trillion have been wasted yearly from 2009-2013 in Indonesia.]"
2015
S58574
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>