Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94981 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Agama Buda lokasi penelitian ditulis (tanpa huruf h) untuk kepercayaan ini, dan Bhuda (pakai ”h”) untuk ajaran Bhuda Gautama. Agama Buda atau lebih tepat untuk disebut sebagai kepercayaan Buda, Agama Buda merupakan kepercayaan asli Lombok sebelum adanya agama lain masuk ke Lombok. Buda menuntut orang Sasak juga disebut dengan Bude artinya orang yang sudah Islam tetapi belum melaksanakan syariat Islamnya. Buda ini juga mengaku memang dari dulu betul-betul sebagai seorang Buda dari ajaran Siwa- Buda yang dibawa oleh orang-orang Majapahit atau Hinayana sejak sebelumnya. Penelitian menggunakan teori ekologi budaya relegi dibantu pula dengan studi kepusatakaan dan metode wawancara. Selama ini yang terjadi di lokasi penelitian bahwa ada beberapa penganut Buda yang sudah pada ajaran Bhuda dewasa ini, namun masih banyak yang masih taat dengan tradisi Buda yang diwarisi oleh nenek moyangnya."
JPSNT 20:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Roslily Hanna
"Diskriminasi berbasis agama kerap menjadi isu yang tidak terpisahkan dalam kehidupan Masyarakat Indonesia, tak terkecuali dalam dunia pendidikan. Tulisan ini mengangkat cerita tentang narasi toleransi dan diskriminasi berbasis agama yang terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Tangerang Selatan. Bagaimana diskriminasi berbasis agama terjadi di sekolah tidak terlepas dari figure of hegemony yang ada di sekolah, terutama sebagian guru dan otoritas sekolah. Diskriminasi berbasis agama yang terjadi di sekolah juga hadir dengan berbagai bentuk yang bervariasi. Mulai dari larangan melakukan perayaan acara Natal di sekolah, sulitnya perizinan untuk menggunakan ruang kelas untuk beribadah, bias dalam mengatur aturan berpakaian di sekolah, serta menerapkan aturan-aturan tertentu dalam kegiatan dan ruang belajar di sekolah. Hegemony dalam beragama yang terjadi di sekolah tentunya juga tidak terlepas dari counter-hegemony. Pada bagian keempat tulisan ini akan spesifik menceritakan proses counter-hegemony yang terjadi di sekolah. Terutama melalui peranan guru di kelas memberikan informasi kepada siswa terkait dengan sudut pandang lain dalam melihat narasi toleransi selain dari sudut pandang hegemony, kegiatan OSIS, dan juga diskusi lintas agama antara guru dan siswa.

Religious discrimination has long been an issue that seems near inseparable from Indonesian society, the education system being a sphere that is not exempt from that very fact. This paper aims to discuss how religious discrimination takes hold at a public high school in the city of Tangerang Selatan. Diving into how religious discrimination are inextricably linked to figures of hegemony at school, as such teachers and other school authorities. Religious discrimination at school also takes shape in a multitude of forms. From banning Christmas celebrations at school, to the difficulty of receiving permits from school authorities to use classrooms for religious prayer, biases in school dress codes, and other select rules that applied certain religious identities. Although, this religious hegemony has not stood without resistance from counter-hegemony. Counter-hegemony in this case refers to the role of teachers in the classroom informing students on different perspective to see religious discrimination other than the hegemonic point of view, student council events, and interfaith dialogue between teachers and students."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaki Zamzami
"Di tengah intoleransi yang sedang berkembang di Tasikmalaya, Jawa-Barat, yang sedang berkembang, mulai muncul penanaman nilai-nilai toleransi. Beberapa studi sebelumnya menjelaskan bahwa hal tersebut disebabkan oleh adanya peran institusi negara, kurikulum formal dalam institusi pendidikan, dan peran dari guru dalam menanamkan nilai-nilai toleransi kepada peserta didik. Namun, kami melihat bahwa toleransi itu juga ditanamkan oleh lembaga pendidikan berbasis Islam (pesantren) kepada peserta didik (santri) melalui kurikulum terselubung. Kurikulum terselubung yang diterapkan yaitu ajaran tanbih yang merupakan pedoman pesantren yang mengajarkan nilai-nilai luhur hidup rukun antar sesama umat manusia. Tanbih disebarkan melalui saluran pendidikan kepada para santri dan sekolah rintisan pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa dalam berbagai kasus tertentu, dalam institusi pendidikan berbasis agama seperti pesantren, nilai-nilai toleransi diajarkan melalui kurikulum terselubung. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, studi pustaka, dan wawancara mendalam dengan pimpinan pesantren, guru, peserta didik, dan santri dari salah satu pesantren yang memiliki pengaruh cukup penting di Tasikmalaya, pada Pondok Pesantren Suryalaya. Berdasarkan temuan data di lapangan bahwa penanaman tanbih kepada peserta didik masih menemukan keragaman dampak terhadap sikap toleransi. Secara analisis teoritik melalui kurikulum terselubung, penanaman nilai-nilai tanbih di lingkungan Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Suryalaya perlu dioptimalkan kembali karena pada dasarnya terdapat kondisi nilai-nilai tradisional yang melekat kuat pada komunitas agama di Tasikmalaya dan secara umum di Indonesia.

In the midst of the growing intolerance in Tasikmalaya, West Java, the values of tolerance are beginning to emerge. Several previous studies explained that this was due to the role of state institutions, the formal curriculum in educational institutions, and the role of teachers in instilling values of tolerance in students. However, we see that tolerance is also instilled by Islamic-based educational institutions (pesantren) in students (santri) through a hidden curriculum. The hidden curriculum that is implemented is the tanbih teaching which is the guideline for Islamic boarding schools that teach the noble values of living in harmony among human beings. Tanbih is disseminated through educational channels to students and pesantren pilot schools. This study aims to explain that in certain cases, in religion-based educational institutions such as Pesantren, the values of tolerance are taught through a hidden curriculum. The data in this study were obtained through observation, literature study, and in-depth interviews with pesantren leaders, teachers, students, and students from one of the Islamic boarding schools that have a significant influence in Tasikmalaya, at Pondok Pesantren Suryalaya. Based on the findings of data in the field, planting tanbih for students still found a variety of impacts on tolerance. In theoretical analysis through a hidden curriculum, the cultivation of tanbih values within the Suryalaya Islamic Boarding School Education Foundation needs to be re-optimized because basically there are conditions for traditional values that are strongly attached to the religious community in Tasikmalaya and general in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irvan Wicaksono
"Prefektur Yamanashi adalah salah satu prefektur yang populer bagi wisatawan inbound berbagai negara terutama negara Tiongkok. Namun, karena adanya permasalahan antara Jepang dan Tiongkok, Prefektur Yamanashi menargetkan negara Indonesia, yang sebagian besar penduduknya adalah muslim, sebagai target utama pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor bertambahnya wisatawan inbound Indonesia ke Prefektur Yamanashi, dan bagaimana Prefektur Yamanashi menyikapinya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis dan pendekatan kualitatif. Hasil yang didapat adalah Prefektur Yamanashi memiliki berbagai daerah wisata yang dapat menarik perhatian wisatawn inbound Indonesia, dan Prefektur Yamanashi menyediakan berbagai macam fasilitas halal untuk mengakomodasi wisatawan inbound muslim, sehingga wisatawan inbound muslim terasa nyaman dan disambut.
Yamanashi Prefecture is one of popular prefecture for inbound travellers, especially from China. However, because of the problem between Japan and China, Yamanashi Prefecture targets Indonesia, which is mostly muslim, as main target for inbound travellers. This researchs main goal is to identify why inbound travellers from Indonesia to Yamanashi Prefecture is increased, and how Yamanashi Prefecture respond. This research was using qualitative approach. The results showed that Yamanashi Prefecure had enough interesting places to attract inbound travellers from Indonesia. Also, Yamanashi Prefecture provides many halal facilities to accomodate muslim inbound travellers, so they can feel welcomed and comfrotable"
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Madjid
"Public Sphere atau ruang publik adalah salah satu hak dasar individu maupun masyarakat untuk mengekpresikan kebutuhan dan kepentingannya menyangkut dengan isu-isu politik dan pembangunan. Public Sphere merupakan prasyarat utama pembangunan demokrasi, di mana di dalamnya terbangun sistem dan mekanisme bagi publik untuk mengekspresikan pikiran dan pendapat, melakukan transaksi gagasan bahkan memperdebatkan kebijakan-kebijakan yang dianggap tidak adil dan memihak kepada publik.
Perubahan paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari rezim otoritarian ke rezim demokrasi menuntut penyediaan ruang publik yang memadai. Hal ini penting terutama dilihat dari upaya memperkuat basis kekuatan masyarakat sipil yang selama ini menempati posisi pinggiran dengan posisi tawar sangat lemah ketika berhadapan dengan kekuatan negara. Dalam konteks pembangunan lokal khususnya ditingkat komunitas, mainstream otonomi daerah dan desentralisasi adalah upaya menggeser dominasi pemerintah dalam perumusan kebijakan publik dan pada saat yang sama memperkuat posisi daya tawar publik dimana sejak awal harus terlibat dalam proses pengambilan kebijakan melalui keterlibatannya dalam perencanaan pembangunan. Keterlibatan publik dalam governance adalah aksioma dan menjadi formula bagi terciptanya good governance.
Akan tetapi pada tataran praktis, sampai saat ini peran publik tetap
dikesampingkan dalam setiap tahapan pembangunan. Gagasan perencanaan pembangunan partisipatif yang diintroduksi melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) sering kali tidak dapat menjembatani aspirasi publik khususnya pada level penyediaan program yang sesuai dengan ekspektasi publik. Hal ini memberikan indikasi kuat bahwa publik tidak terlibat dalam pembahasan program atau paling tidak diabaikan aspirasinya.
Berkenan dengan itu tesis ini berusaha mendeskripsikan dinamika public sphere dalam perencanaan pembangunan tingkat komunitas khususnya dalam pelaksanaan forum Musrenbang dan kemungkinan penggunaan strategi serta model lain untuk mengembangkan publik sphere sehingga dapat memberikan solusi bagi peningkatan peranserta publik ke dalam sebuah Musrenbang yang Iebih partisipatif. Tulisan ini akan mengelaborasi konsep public sphere dalam 5 (lima) indikator, yakni diskusi dan dialog publik, partisipasi publik, peran organisasi sosial tingkat komunitas,
ix
tingkaf kesetaraan serta independesi publik dalam pelaksanaan Musrenbang. Secara konseptual tesis ini berbasis pada teori publik sphere yang dikembangkan oleh Jurgen Habermas, teori-teori tentang perencanaan maupun konsep-konsep partisipasi warga dalam governance.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam serta pengumpulan dokumen dari beberapa sumber data. Site penelitian adalah di Kota Ternate dengan mengambil sample pada 2 kelurahan dilakukan penelitian selama kurang Iebih 2 bulan.
Berdasarkan hasil penelitian ternyata pelaksanaan Musrenbang sebagai sebuah mekanisme perencanaan partisipatif tingkat kelurahan di Kota Ternate belum berjalan sebagaimana mestinya dapat dilihat dari tidak terpenuhinya kelima indikator public sphere yang disebutkan di atas. Akibatnya adalah perencanaan yang dibuat tidak aspiratif karena sebagian besar masih ditentukan oleh pemerintah. Berdasarkan temuan lapangan, untuk meningkatkan peran publik dalam pelaksanaan Musrenbang dapat direkomendasikan beberapa hal mendasar, pertama; aspek teknis, Musrenbang harus dilaksanakan dengan memperbaiki mekanisme penyelenggaraannya sehingga dapat menyediakan waktu yang cukup untuk terjadinya diskusi dan dialog, selain itu Musrenbang harus transparan dengan membuka akses Iuas kepada publik; kedua, aspek informasi, pelaksanaan Musrenbang haws memberikan informasi tentang indikasi jumlah Alokasi Dana Desa (ADD) dari APBD maupun plafon anggaran lainnya sehingga dapat menjadi pedoman bagi peserta dalam membuat perencanaan dan desain program serta menghindari ekspaktasi secara berlebihan; ketiga; aspek representasi dan partisipasi, sedapat mungkin Musrenbang dilaksanakan dengan memenuhi syarat perwakilan stakeholders yang terdapat dalam komunitas. Partisipasi aktif peserta yang hadir dapat dilakukan melalui publikasi terbuka mengenai jadwal Musrenbang, agenda dan prorgam yang akan dibahas serta pengumuman tentang hasil-hasil Musrenbang sebelumnya baik yang dapat dilaksanakan maupun yang tidak sempat diimplementasikan; keempat; aspek metodologi, forum Musrenbang harus dilakukan dengan menggunakan metode fasilitasi untuk mengantisipasi kesenjangan pemahaman dan kemampuan diantara peserta sehingga menghindari dominasi forum oleh sebagian peserta atau bahkan oleh pemerintah sebagai penyelenggara; kelima; aspek pengawasan, publik khususnya anggota komunitas harus diberikan akses serta hak untuk masuk dalam Tim Verifikasi Pengusulan Program dan Penganggara sehingga anggota komunitas sebagai penerima manfaat pembangunan dapat memantau secara langsung proses dan tahapan Musrenbang baik persiapannya maupun sampai pada tahap evaluasinya.
Selain itu, rekomendasi lainnya berdasarkan hasil penelitian adalah pertu dikembangkan model forum warga atau kampung sebagai model pengembangan public sphere sehingga seluruh potensi komunitas dapat disinergikan bagi kepentingan komunitas. Selain itu forum warga atau kampung ini dapat dijadikan sarana untuk mengadvokasi kebijakan pemerintah, ruang untuk bertukar pendapat serta diskusi tentang berbagai kebutuhan komunitas yang selanjutnya diperjuangkan menjadi program pembangunan. Model forum seperti ini juga dapat digunakan untuk memediasi forum Musrenbang baik dari tahapan persiapannya sampai sosialisasi program kepada komunitas. Forum kampung apabila dikembangkan dengan mengakomodasi kearifan lokal akan memberikan kontribusi terjadinya kohesi sosial melalui peningkatan keintiman sosial, sebagai bahan dasar pembentuk modal sosial serta diharapkan dapat menjadi media pembelajaran demokrasi bagi segenap anggota komunitas.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21955
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Tika
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pembiayaan mikro syariah yang diberikan oleh BMT terhadap status kemiskian nasabah yang berdomisili di wilayah Jabodetabek dengan menggunakan standar kemiskinan multidimensi. Untuk menjawab tujuan penelitian, digunakan analisis perbandingan kondisi dimensi-dimensi kemiskinan nasabah sebelum dan sesudah bergabung dengan BMT dan analisis hubungan kausalitas antara pembiayaan mikro syariah dan kemiskinan nasabah dengan menggunakan regresi logit. Berdasarkan perbandingan kondisi dimensi-dimensi kemiskinan nasabah sebelum dan setelah bergabung dengan BMT, terjadi perbaikan kondisi dari indikator nutrisi dan kepemilikan aset. Berdasarkan hasil regresi logit, keikutsertaan dalam pembiayaan mikro syariah dari BMT signifikan mempengaruhi kemiskinan multidimensi nasabah. Sedangkan, jumlah pembiayaan rata-rata yang diambil tidak signifikan mempengaruhi kemiskinan multdimensi nasabah. Hal ini dapat dipengaruhi oleh proses seleksi nasabah, kondisi nasabah, pengawasan penggunaan dana pembiayaan yang diberikan, dan fasilitas pelatihan dari BMT.

ABSTRACT
This study aims to analyze the impact of Islamic micro finance from BMT to member rsquo s poverty status in Jabodetabek area using multidimensional poverty standard. To answer the purpose of the study, this study analyzed the condition of BMT members before and after joining the Islamic microfinance program as well as analyzed causal relationship between Islamic microfinance and member poverty status. This study found that member rsquo s condition are better after joining Islamic microfinance program from BMT in terms of nutritional indicator and asset ownership indicator. Using logistic regression, this study found a significant relationship between membership duration and member rsquo s multidimensional poverty status. Meanwhile, this study finds no causal relationship between the average amount of loans taken by member and poverty. This can be explained by member selection, member condition, monitoring of funds by BMT, and training facility from BMT."
2017
S66987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Purna
"ABSTRAK
Lahirnya suatu tradisi karena manusia secara aktif menanggapi lingkungan dimana manusia hidup. Hal ini dapat dibuktikan dari kehidupan etnik Sasak dan Bali di Lombok Utara, dimana fenomena alam mampu membuat etnik Sasak yang beragama Islam dan Budha dengan etnik Balik yang beragama Hindu menyatu melalui tradisi memarek. Tradisi ini dipusatkan di Makam Babekeq, Desa Selelos, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Tradisi memarek diwujudkan dalam bentuk kaul sebagai sikap untuk menjawab kekhawatiiran dan ketakutan hidup. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian tradisi memarek meliputi, a) pengelolaan tradisi memarek yang dikelola etnik Sasak dan Bali di Desa Selelos; b) wujud toleransi yang disepakati antara etnik Sasak dan Bali di Desa Selelos; c) bagaimana sikap pemahaman hidup plural antara etnik Sasak dan Bali di Desa Selelos. Tujuan tulisan untuk memproteksi pengaruh negatif dari perkembangan kebudayaan, politik global, panatisme etnik dan agama, serta menumbuhkembangkan etos kerja antar etnik Sasak dan Bali di Desa Selelos. Teori yang digunakan dalam penelitian yaitu, teori modal sosial yang dapat diartikan sebagai perangkat nilai, norma informal yang dimiliki bersama-sama yang terlibat pada tradisi memarek. Hasil penelitian menunukkan masyarakat plural serta mampu membangun etos kerja di Desa Selelos."
Denpasar: Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, 2017
902 JPSNT 24:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yulpida Rizki
"Depresi merupakan masalah umum yang terjadi pada lansia. Tingginya tingkat depresi dapat mempengaruhi kualitas hidup. Spiritual merupakan salah satu kebutuhan dasar lansia yang dapat digunakan sebagai strategi koping dalam menghadapi depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesehatan spiritual dan depresi pada lansia di Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti Ria Pembangunan Cibubur Jakarta Timur. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan melibatkan 37 lansia yang dipilih melalui total sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kesehatan spiritual dan depresi dengan p value 0,340 (p > 0,05), akan tetapi lansia dengan kesehatan spiritual tinggi lebih berisiko rendah untuk mengalami depresi. Pemberi pelayanan di Sasana Tresna Werdha perlu mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kesehatan spiritual sebagai salah satu upaya untuk mengurangi gejala depresi pada lansia.

Depression is a common problem which can occur in older adult. High level of depression can affect quality of life. Spiritual is one of basic needs that can be used as coping strategy to solve depression.This study aimed to determine the relationship between spiritual health and depression in older adult in Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti Ria Pembangunan Cibubur East Jakarta. The study design was cross sectional, involved 37 older adult who were selected through the total sampling.
The result of this study indicated that there was no significant relationship between spiritual health and depression with p value 0,340 (p >0,05), therefore older adult with high spiritual have low risk of suffer depression. Health providers in Sasana Tresna Werdha need to maintain and improve spiritual services in order to reduce the symptoms of depression in older adult.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nur Jannah
"ABSTRAK
Gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang berlaku. Gaya hidup di sini merupakan perilaku individu-individu dalam mengkonsumsi barang atau waktu luang. Perilaku dan gaya hidup yang sama menjadikan individu tersebut tergabung dalam sebuah komunitas dan melakukan ekspresi dan interaksi dengan komunitasnya. Ruang publik jalan menjadi salah satu tempat kegiatan komunitas berlangsung. Dengan latar belakang gaya hidup tertentu, komunitas memiliki ekspresi dalam menggunakan ruang atau ekspresi spasial yang berbeda satu sama lain. Ekspresi tersebut dilakukan di ruang jalan karena ruang publik lainnya
disinyalir tidak dapat menampung kebutuhan komunitas tersebut. Maka bentuk ekspresi penggunaan ruang atau ekspresi spasial dari sebuah kelompok hidup menjadi kualitas ruang jalan yang memenuhi kebutuhan komunitas untuk berekspresi dan berinteraksi.

ABSTRACT
Lifestyle is a blend of self-expression needs and expectations of the group against a person in the act based on the prevailing norms. Lifestyle here is the behavior of individuals in consuming goods and leisure. Same behaviors and lifestyles make a person involved in a community and do the expression and interaction with the community.
Street public space becomes one of community activities take place.
Against the backdrop of a certain lifestyle, the community has an expression in use of space or spatial expression which differ from each other. Expression was performed in street space because other public spaces was allegedly unable to accommodate the needs of the community. Then the form of expression the use of space or spatial expression of a group of life become quality street spaces that
meets the needs of the community to express and interact."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1772
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Idris Thaha
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1997
297.4 IDR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>