Ditemukan 178931 dokumen yang sesuai dengan query
"Dengan mengandalkan teknologi informasi sebagai tulang punggung operasional perusahaan, aplikasi yang terlibat di dalamnya harus benar-benar dapat diandalkan dan tidak terdapat kesalahan ketika digunakan. Untuk mencapai hal tersebut, perlu adanya pengendalian aplikasi. Namun, pengendalian aplikasi memerlukan pedoman agar kegiatan tersebut sesuai dengan tujuan awal sehingga aplikasi berfungsi secara efektif dan efisien. Pedoman tersebut dapat berupa audit program yang berisi prosedur untuk melakukan pengendalian yang akan dijalankan. Audit program dapat disusun menggunakan kerangka utama yang dikemukakan oleh Bellino dan Hunt. Selanjutnya, audit program disesuaikan dengan fungsional human resources (HR) sebagai studi kasus. Fungsional HR yang digunakan adalah rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan pengembangan, kompensasi dan evaluasi kinerja. Untuk memastikan audit program dapat digunakan secara umum, dilakukan pengujian menggunakan 1 fitur pada portal internal PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) sebagai studi kasus. Portal internal Telkom memiliki beberapa fitur yang digunakan untuk menjalankan operasional HR. Fitur-fitur yang ada dipilih melalui proses penghitungan nilai resiko dengan melakukan penilaian resiko. Uji coba dilakukan dengan menyesuaikan possible test yang ada pada audit program menjadi actual test."
MULTI 1:1 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Yudi Candra Kurniawan
"Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan entitas dalam suatu perusahaan yang memiliki peranan penting. Manajemen SDM kini tidak lepas dari penerapan teknologi informasi (TI). Penerapan TI digunakan guna memudahkan perusahaan untuk mengelola pegawai dengan menggunakan perangkat lunak. Perangkat lunak dalam bidang manajemen SDM juga telah berkembang pesat dan tidak lepas dari kualitas aplikasi yang telah dikembangkan. PT Telkom Indonesia (Telkom) dalam melakukan manajemen pegawai salah satunya telah mengembangkan aplikasi talent management system (TMS) untuk mewadahi digital talent (DT). DT pada Telkom memerlukan pengelolaan khusus karena memiliki alur yang berbeda dengan jalur pegawai selai DT atau konvensional. DT cenderung memiliki alur rekrutasi yang lebih cepat, proses penempatan yang dinamis dan evaluasi performansi yang lebih singkat. Berdasarkan laporan internal perusahaan didapatkan bahwa aplikasi TMS memiliki pengalaman pengguna yang tidak sesuai dengan hasil penilaian. Aplikasi TMS telah dikembangkan cukup lama yakni 4 tahun, sehingga evaluasi fitur dan fungsi diperlukan untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Penelitian ini menggunakan ISO/IEC 25010 sebagai quality model dan ISO/IEC 25022 sebagai standar pengukuran. Metode kuantitatif dilakukan dalam proses pengukuran yakni menggunakan skenario uji dan kuesioner. Evaluasi dilakukan pada 15 pengguna aplikasi TMS yang dipilih secara acak. Sepuluh skenario tugas diberikan kepada masing - masing pengguna. Berdasarkan hasil evaluasi, terdapat 8 tugas memiliki catatan permasalahan. Hal ini mengindikasikan kondisi aplikasi cukup buruk karena 80% tugas memiliki permasalahan. Oleh karena itu, tujuh usulan perbaikan diberikan setelah melewati proses validasi ekspert product designer aplikasi TMS. Hasil evaluasi aplikasi TMS diharapkan dapat memperbaiki fitur dan fungsi sehingga mampu meningkatkan pengalaman pengguna.
Human Resources (HR) is an entity in a company that has an important role. HR management is now inseparable from information technology (IT) applications. IT implementation is used to make it easier for companies to manage employees using software. Software in the field of HR management has also developed rapidly and cannot be separated from the quality of the applications. PT Telkom Indonesia (Telkom), in conducting employee management, has developed a talent management system (TMS) application to accommodate digital talent (DT). DT at Telkom requires special management because it has a different flow from non-DT or conventional employee journeys. DT tends to have a faster recruitment flow, dynamic placement process and shorter performance evaluations. The company's internal report found that the TMS application had a user experience that did not match the assessment results. The TMS application has been developed for quite a long time, in 4 years, feature and function evaluation are needed to improve the user experience. This research uses ISO/IEC 25010 as the quality model and ISO/IEC 25022 as the measurement standard. Quantitative methods are used in the measurement process, there are test scenarios and questionnaires. An evaluation was conducted on 15 randomly selected TMS application users. Ten task scenarios are given to each user. Based on the evaluation results, eight tasks have recorded problems. This indicates that the condition of the application is quite bad because 80% of the tasks have problems. Therefore, seven suggestions for improvement were given after passing the validation process of the TMS application expert product designer. It is hoped that the results of the TMS application evaluation will improve the features and functions to improve the user experience."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Tri Fajar Yurmama Supiyanti
"Tugas tesis ini membahas tentang pengembangan internet untuk mendukung kerjasama berbagai komputer yang tidak menjadikan faktor waktu dan jarak sebagai faktor yang dominan lagi. Beragam aplikasi Internet telah dikembangkan, salah satu pengembangan aplikasi intemet yang menjadi perhatian dewasa ini adalah software kolaborasi yang asynchronous dan synchronous. Salah satu software kolaborasi berbasis Computer Supported Collaborative Work (CSCW) yang akan dibahas dalam tugas tesis ini adalah Passenger.
A Tool for Practical Training And Computer Supported colaborative Software Engineering (Passenger) adalah alat bantu yang berupa software aplikasi dan awalnya dikembangkan untuk mempermudah proses pengajaran jarak jauh yang terdistribusi secara on-line, sehingga setiap pengguna dapat melakukan kolaborasi untuk menyelesaikan proyek sebagai bagian dari tim walaupun berpisah jarak dan waktu yang berbeda. Passenger pertama kali dikembangkan oleh University of Duisburg-Essen Jerman, dan dikembangkan dengan Universitas Indonesia dalam kerangka kerjasama penelitian.
Pemodelan sistem pada Passenger telah menggunakan standarisasi pemodelan 9 diagram Unified Modeling Language (UML). Namun perlu dilakukan perbaikan dalam tampilan GUI Passenger-Client yang ada sekarang ini dengan memberikan animasi memantul pada tampilan awal sehingga tampilan aplikasi Passenger-Client menjadi lebih hidup dan ditambahkan komponen baru yang bernama Change Graph. Komponen ini memperlihatkan grafik perubahan dari penambahan maupun pengurangan notasi UML yang sedang dikerjakan oleh setiap pengguna pada file history local pada setiap pengguna. Hal ini dapat dilakukan karena Change Graph menyimpan setiap catatan penambahan dan pengurangan notasi UML pada bidang kerja yang sedang dikerjakan, dan dilakukan modifikasi tampilan program agar lebih menarik Serta dilakukan evaluasi kinerja pengiriman dan penerimaan paket data pada aplikasi Passenger-UML yang baru."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16930
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
"Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi komputer pun telah berkembang dengan pesat. Sekarang ini telah dikenal sebuah teknologi komputer terbaru yang disebut pervasive computing. Pervasive computing merupakan sebuah teknologi yang bertujuan untuk mempermudah hidup manusia dalam aktivitas sehari-hari. Komputer akan bereaksi secara otomatis untuk memenuhi kebutuhan user bahkan ketika user tidak menyadari kehadirannya. Pervasive computing adalah teknologi yang memberikan kenyamanan bagi user karena user tidak perlu berinteraksi secara langsung terhadap sistem untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Hal ini dapat dilakukan karena komputer dapat memahami berbagai context atau informasi yang berhubungan dengan user. Context tersebut kemudian akan diproses dan hasilnya akan diberikan kepada user. Hal ini didefinisikan sebagai sistem pervasive computing yang bersifat context-aware. Sistem OurClass adalah contoh aplikasi teknologi pervasive computing yang bersifat context-aware. Dalam skripsi ini akan dibahas mengenai sistem identifikasi pada sistem OurClass. Jika ternyata user tersebut terdaftar dalam sistem, maka user baru kemudian akan dapat mengakses file-file yang ada di dalam sistem. Skripsi ini juga akan menjelaskan mengenai Graphical User Interface (GUI) dari program OurClass. GUI ini akan terdapat pada tiap-tiap komputer client sistem yang berfungsi supaya user dapat memanfaatkan sistem sesuai dengan keinginannya. Implementasi sistem identifikasi OurClass yang diujicobakan di laboratorium Multimedia Mercator Fakultas Teknik Universitas Indonesia menunjukkan kinerja yang sangat memuaskan. Proses identifikasi yang terjadi hanya memakan waktu kurang dari satu detik untuk satu user pada kondisi bandwidth jaringan yang berbeda-beda."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40736
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
M. Sopiyudin Dahlan
Jakarta: Sagung Seto, 2014
001.4 SOP a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Walangadi, Dennis Al Baihaqi
"Aplikasi kolaboratif adalah jenis perangkat lunak yang dirancang untuk memfasilitasi kerja sama dan komunikasi antara pengguna secara daring. Umumnya, aplikasi kola- boratif dirancang dengan menggunakan arsitektur yang terpusat. Namun, arsitektur ini memiliki beberapa isu seperti rentan terhadap penyensoran dan menjadi titik tunggal terjadinya serangan yang bisa berakibat pada kebocaran data pengguna. Arsitektur peer-to-peer bisa menjadi solusi untuk isu tersebut. Implementasi arsitektur peer-to-peer perlu memenuhi kebutuhan menyimpan dan memuat data pengguna tanpa adanya otoritas terpusat. IPFS bisa menjadi salah satu alternatif untuk menyimpan data pengguna secara terdistribusi. Namun, data yang disimpan di IPFS bersifat publik sehingga memerlukan adanya lapisan keamanan untuk menjaga kerahasiaan data yang disimpan. Dilatarbelakangi oleh permasalahan tersebut, penelitian ini memperkenalkan sebuah arsitektur terdistribusi yang aman berbasis IPFS. Terdapat 3 aspek yang dievaluasi yaitu aspek latensi pada waktu nyata, aspek kinerja transfer data pada tempat penyimpanan, dan aspek kerahasiaan pada saat sesi kolaborasi serta pada data yang diunggah ke IPFS. Penelitian ini menemukan bahwa implementasi WebRTC berbasis IPFS memiliki kinerja latensi yang lebih baik apabila dibandingkan dengan arsitektur terpusat. Selain itu, dalam arsitektur peer-to-peer, algoritma CRDT dibuktikan mampu untuk menangani resolusi konflik pada sebuah sesi kolaborasi dengan banyak peer. Penelitian ini juga menunjukan bahwa IPFS mampu mendukung kebutuhan aplikasi kolaboratif untuk menyimpan, memuat, dan berbagi dokumen secara peer-to-peer. Kinerja transfer data pada IPFS cenderung lebih baik daripada solusi terpusat, baik dengan jumlah data yang berbeda maupun jumlah node yang terhubung. Selain itu, penggunaan enkripsi mampu menjaga aspek kerahasiaan data yang diunggah ke IPFS. Selain itu, UUID sebagai identitas sebuah ruangan dalam aplikasi kolaboratif mampu memberikan lapisan kerahasiaan untuk pengguna aplikasi.
Collaborative apps are a type of software designed to facilitate cooperation and commu- nication between users online. Generally, collaborative applications are designed using a centralized architecture. However, this architecture has several issues such as being vulnerable to censorship and being a single point of attack that can result in the leakage of user data. Peer-to-peer architecture can be a solution to these issues. The implementation of peer-to-peer architecture needs to meet the needs of storing and loading user data without a centralized authority. IPFS can be one of the alternatives to store user data in a distributed manner. However, the data stored in IPFS is public so it requires a security layer to maintain the confidentiality of the stored data. Against this background, this research introduces a secure distributed architecture based on IPFS. There are 3 aspects evaluated, namely the latency aspect in real time, the data transfer performance aspect on the storage, and the confidentiality aspect during collaboration sessions as well as on data uploaded to IPFS. This research found that IPFS-based WebRTC implementation has better latency performance when compared to centralized architecture. In addition, in a peer-to-peer architecture, the CRDT algorithm is proven to be able to handle conflict resolution in a collaboration session with multiple peers. This research also shows that IPFS is able to support the needs of collaborative applications to store, load, and share documents on a peer-to-peer basis. Data transfer performance on IPFS tends to be better than centralized solutions, both with different amounts of data and the number of connected nodes. In addition, the use of encryption is able to maintain the confidentiality aspect of the data uploaded to IPFS. In addition, UUID as the identity of a room in a collaborative application is able to provide a layer of confidentiality for application users."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rina Yuliamida
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38325
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
McConnell, John H.
"Business units everywhere are under the gun to prove their effectiveness and strategic value especially human resources departments. Now they can accurately gauge how well they're doing with this new edition of "Auditing Your Human Resources Department". This comprehensive guide walks readers through an in-depth self-assessment process rigorous, but far less costly and intimidating than an outside audit. The proven process entails gathering key information, scoring answers, analyzing data, and fixing problem spots while scrutinizing 11 HR functions, including: department organization and employees; recruitment and selection; compensation; benefits; education, training, and development; and, diversity and EOE. Hundreds of pages of questionnaires, checklists, and forms make the process as simple and painless as possible. Completely revised to include information on strategic planning and HR, important developments in technology, and new federal workplace laws, the second edition supplies the tools to pinpoint strengths, improve weaknesses and turn HR into an essential business asset."
New York: [American Management Association;, ], 2011
e20436728
eBooks Universitas Indonesia Library
"Penelitian ini membahas perancangan dan realisasi sistem berupa aplikasi berbasis web untuk enkripsi dan dekripsi data dengan algoritma 3DES dan Twofish yang berfungsi untuk mengamankan sebuah data. Sistem dapat digunakan untuk mencegah tindakan pencurian informasi data dengan cara menyandikan informasi menggunakan teknik kriptografi berupa enkripsi dan dekripsi dengan menggunakan data metode yakni 3DES dan Twofish. Fungsi enkripsi adalah untuk menyandikan data sebenarnya (plaintext) menjadi data sandi (chipertext) dan fungsi dekripsi adalah sebaliknya. 3DES adalah salah satu algoritma enkripsi yang cukup populer dan perkembangan dari DES dengan menggunakan panjang kunci 168 bit, sedangkan Twofish merupakan algoritma dengan panjang kunci bervariasi 128-bit, 192-bit, dan 256-bit. Sistem dirancang dan dibangun berbasis web untuk mempermudah penggunaan yang dapat mulri platform. Implementasi sistem telah dilakukan dengan menggunakan berbagai macam tipe file dengan ukuran tertentu dan aplikasi telah berfungsi dengan baik tanpa mengubah file asli dengan teknik penyandian yang dipilih."
MULTI 1:1 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Erwin Oky Sutjonong
"Tukang.com adalah brand dari PT Tukang Teknologi Indonesia yang bergerak di bidang jasa pemeliharaan bangunan yang meliputi perbaikan, pemasangan, dan paket pemeliharaan properti. Pada 3 bulan pertama setelah didirikan, Tukang.com belum mampu mencapai target pesanan yang diharapkan karena bisnis prosesnya yang masih konvensional dan tidak efisien utamanya pada proses pemesanan menggunakan website yang belum berjalan dengan baik. Manajemen Tukang.com kemudian mengambil keputusan untuk mengembangkan aplikasi berbasis mobile dalam rangka meningkatkan kualitas layanan dan memberikan nilai lebih kepada pelanggan, mitra kerja, dan tukang.
Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan aplikasi mobile yang dimaksud dengan berbasikan metode Rational Unified Process yang telah dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Tukang.com, pengembangan meliputi alur kerja requirement, analysis and design, dan implementation yang dilakukan secara iteratif sebanyak 3 kali. Hasil penelitian berupa aplikasi mobile Tukang.com untuk pelanggan, mitra kerja, dan tukang, selain itu dihasilkan juga konfigurasi proses pengembangan dalam bentuk Standard Operating Procedure SOP yang dapat digunakan untuk pengembangan perangkat lunak pada lingkungan Tukang.com.
Tukang.com is a brand of PT Tukang Teknologi Indonesia that provides property maintenance and fixing services. After the first three months since its establishment, Tukang.com has not yet reached its sales target because it still uses a conventional business process which is not efficient especially on its order information system. In order to solve this problem, management board has taken a decision to create mobile applications that can improve the quality of service and bring additional values to their customers, vendors, and workers. This research attempts to develop such applications based on Rational Unified Process model that has been modified to suite Tukang.com rsquo s environment and requirements, it involves three workflows which are requirement, analysis and design, and implementation, these workflows are performed in three iterations. The results of this research are Tukang.com mobile applications and a process configuration in a form of a Standard Operating Procedure SOP of software development for Tukang.com."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library