Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106521 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian migrasi dan penghunian manusia kuno di Indonesia masih memunculkan perdebatan sampai kini, baik dari perspektif antropologi biologis, genetika manusia atau erkeologis. Perdebatan itu selalu membuka ruang lagi untuk melakukan penelitian perihal itu. Kali ini konsentrasi penelitian terhadap sampel Bali kuno yakni temuan sisa-sia manusia dari Gilimanuk dan Semawang. Bali merupakan pulau yang terletak di tengah gugusan kepulauan Indonesia dimana mewakili jalur besar migrasi dan persebaran manusia seturt rute pulau-pulau busur luarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi genetik manusia kuno dari dua situs arkeologis Bali itu. Hasil penelitian ini dengan merujuk semua kemungkinan aspek arkeologis dan antropologi biologisnya makin memperkaya khazanah pengetahuan tentang migrasi manusia di Indonesia sekitar masa Neolitik, yang menjadi awal makin masifnya migrasi mongoloid ke kawasan nusantara. Hasil penelitian ini juga makin menguatkan hasil penelitian genetika populasi Bali sebelumnya bahwa populasi disana sejak neolitik sampai akhir masa yang lebih resen diturunkan oleh banyak leluhur atau banyak sumber gen. Penduduk Bali telah mengalami percampuran genetik dari berbagai populasi pendatang sejak neolitik atau awal masehi."
SBA 17:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarya Wargasasmita
1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nakamura, Hajime
Honululu: University Press Hawaii, 1981
181.4 NAK w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Goldscheider, Calvin
Jakarta: Rajawali, 1971
301.32 GOL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Goldscheider, Calvin
Jakaarta: Rajawali, 1971
301.32 GOL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shofa Nurhidayati
"ABSTRAK
Tanah sima adalah tanah yang tidak dapat diganggu gugat karena status keistimewaan dan kesakralannya. Kesakralan dari tanah sima didukung oleh adanya aturan berupa sanksi serta kutukan yang tertulis di dalam prasasti sima. Namun, pada kenyatannya masih terdapat beberapa perilaku atau tindakan yang bertentangan dari apa yang sudah diatur dalam prasasti sima dan dianggap sebagai sebuah penyimpangan yang terjadi pada isi dan ketetapan tanah sima masa Jawa Kuno. Penelitian ini membahas mengenai bentuk-bentuk dari penyimpangan, faktor yang melatarbelakangi dan pelaku yang melakukan penyimpangan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh keterangan bahwa pada masa Jawa Kuno diindikasikan terjadi empat penyimpangan yang kebanyakan dilatarbelakangi oleh faktor politik dan ekonomi. Penyimpangan dilakukan oleh berbagai macam kalangan, mulai dari raja hingga orang biasa. Berdasarkan penelitian juga diketahui bahwa tingkat status sosial seseorang dapat mempengaruhi besar kecilnya bentuk penyimpangan yang dilakukan.

ABSTRACT
Sima is a particular part of an area that cannot be disturbed because of its status as a sima land. The sacred of a sima land is shown in s ma rsquo's inscriptions that narrate the sanctions and curses for those who defy it. However, some sanctions doesn rsquo t follow the rule that has been written in the inscriptions. These actions is considered a deviation towards the regulation of sima in Ancient Java. This research discuss about form of deviations, its causabilities, and prepetators. Result of the study showed indications that in the times of Ancient Java occurred four deviations from the rule. These deviation caused by political and economic factors, prepetators origin varies from many social group, including the court and commoners. This study also showed that social status of a person also affecting the scale of the deviation."
2016
S66677
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mauss, Marcel
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1992
305.8 MAU p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Data of Dipterocarpaceae species have been extracted from 8 studied plots of 1-ha each, distributed in three types of natural forest in Kalimantan (those were 4 plots in mixed dipterocarps forest, 2 plots in peat swamp forest and 2 plots in heath forest types ) for further population analysis...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suharianto Permana
"Tulisan ini membahas mengenai penamaan dan sejarah penamaan masjid-masjid kuno di Jakarta dan relasi sejarah penamaan masjid pada masjid-masjid kuno di Jakarta dengan bangunan atau bentuk masjid tersebut dengan menggunakan dua puluh tiga masjid sebagai objek kajian. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian arkeologi menurut Sharer dan Ashmore (2003, hlm. 156) yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu formulasi, pengumpulan data, pengolahan data, analisis, interpretasi, dan publikasi. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa dari dua puluh tiga masjid yang dijadikan objek penelitian diketahui delapan cara atau pengambilan nama pada masjid-masjid kuno di Jakarta, yaitu berdasarkan vegetasi, berdasarkan bersejarah, berdasarkan pemberian, berdasarkan wilayah, berdasarkan nama tempat atau unsur rupa bumi, berdasarkan nama- nama asing, berdasarkan arsitektur bangunan, dan berdasarkan akronim. Selain itu, diketahui pula bahwa dari dua puluh tiga masjid yang dijadikan objek kajian, hanya ada dua masjid yang memiliki relasi antara bentuk bangunan masjid dengan sejarah penamaannya, yaitu Masjid Langgar Tinggi dan Masjid Agung Sunda Kelapa.

This paper discusses the naming and history of the naming of ancient mosques in Jakarta and the historical relation of the naming of mosques to ancient mosques in Jakarta and the buildings or forms of these mosques by using twenty-three mosques as the object of study. The research method used is archaeological research according to Sharer and Ashmore (2003, p. 156) which consists of several stages, namely formulation, data collection, data processing, analysis, interpretation, and publication. This research resulted in the conclusion that of the twenty-three mosques that were used as research objects, there were eight ways or names of ancient mosques in Jakarta, namely based on vegetation, based on history, based on gift, based on area, based on place names or elements of the earth, based on foreign names, based on building architecture, and based on acronyms. In addition, it is also known that of the twenty-three mosques that were used as the object of study, there were only two mosques that had a relationship between the shape of the mosque building and the history of its name, namely the Langgar Tinggi Mosque and the Sunda Kelapa Grand Mosque."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>