Ditemukan 195004 dokumen yang sesuai dengan query
"Makalah ini mengusulkan suatu Virtual Tutor Agen (VTA) berbasis antarmuka yang mampu berinteraksi dengan multi pengguna (multi user) dalam proses Pembelajaran berbasis masalah (problem base learning) di Lingkungan virtual kolaboratif (virtual collaborative environments) dengan menggunakan teknologi MMOG (Massive Multiplayer Online Game). Disini dijelaskan mengenai dua hal utama, yaitu yang berkaitan dengan konseptual dan teknologi. Dalam masalah konseptual dijelaskan mengenai konsep yang berkaian dengan Pembelajaran berbasis masalah (Problem based learning), dimana proses belajar disajikan dalam konteksi antar muka di dalam lingkungan virtual kolaboratif, sedangkan dalam hal teknologi, dijelaskan mengenai teknologi MMOG, diantaranya penggunaan Teknologi multi agen, yang mana difokuskan pada penggunaan Virtual Tutor Agen (VTA) dan penerapan bahasa AIML (Artificial Intelligence Markup Languange)."
[s.l.]: [s.n.], 2012
JURTEL 17:1 (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Wahyu Andrianto
"Tugas akhir ini merancang suatu implementasi playback multimedia dengan menggunakan antarmuka metoda filter. Sistem yang dikembangkan dalam tugas akhir ini merupakan penyempurnaan aplikasi playback yang menjadi standar untuk sistem multimedia pada platform desktop PC dengan sistem operasi Microsoft WindowsTM dimana sistem tersebut menggunakan Media Control Interface (MCI) untuk Application Programming Interface (API)-nya. Penyempurnaan yang dilakukan adalah mengganti struktur antarmuka tersebut dengan antarmuka yang memilki filter-filter. Dengan melakukan modifikasi terhadap konfigurasi dan isi filter-filter tersebut memungkinkan untuk dilakukannya integrasi suatu proses pengolahan data ke dalam alur data multimedia yang dijalankan.
Dalam tugas akhir ini playback multimedia diimplementasikan dalam bentuk dynamic link library yang dinamakan samsys.dll, yang memberikan kemampuan pada Windows untuk menjalankan aplikasi playback yang berbasiskan sistem tersebut. Pengendalian jalannya playback dilakukan melalui antarmuka pemakai yang dirancang khusus. Dengan memanfaatkan metoda filter, dalam tugas akhir ini diperlihatkan kemampuan antarmuka untuk melakukan integrasi media / informasi tambahan berupa tampilan teks, animasi, atau suara terhadap tampilan multimedia yang berjalan, tanpa merubah alur data multimedia yang asli, dan tanpa melakukan perubahan terhadap rancangan antarmuka secara permanen."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38851
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Indra Syafruddin
"Peningkatan kebutuhan streaming file multimedia dibatasi oleh kemampuan bandwidth jaringan internet. Aplikasi Xml-based Friendly Active Network System (XFANS) dapat menjadi solusi altematif untuk mengatasi masalah tersebut. Aplikasi ini mengubah format media yang dikirim, sehingga kecepatan pengiriman tidak melebihi kemampuan bandwidth penerima. Sistem Xml-based Friendly Active Network System dibangun dalam dua aplikasi, yaitu client dan Service Registration Point (SRP). Aplikasi client memiliki fungsi utama untuk menerima dan mengirim media. Aplikasi SRP berfungsi sebagai pusat informasi daftar media. Semua permintaan media dikirim ke SRP. Hasil evaluasi throughput menunjukkan bahwa streaming file multimedia yang cukup besar bisa ditampilkan secara lancar pada client dengan bandwidth terbatas, walaupun ukuran video menjadi kecil. Delay saat transmisi yang terjadi sangat kecil, sehingga gerakan video yang ditampilkan cukup halus. Instalasi aplikasi juga lebih mudah dibandingkan dengan instalasi aplikasi sejenis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40038
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Teknologi multimedia berkembang terus dan semakin banyak digunakan dalam konten komunikasi. Konten multimedia memungkinkan interaksi yang lebih kaya jika dibandingkan dengan konten tekstual. Citra merupakan komponen komunikasi yang banyak digunakan. Pertumbuhan penggunaan citra sebagai konten komunikasi menyebabkan meningkatnya kebutuhan infrastruktur telekomunikasi pita lebar. Pengembangan algoritma pemampatan citra dapat dimanfaatkan untuk mengifisienkan pemampatan yang lebih tinggi dibandingkan algoritma pemampatan tak merugi (lossy) memberikan rasio pemampatan yang lebih tinggi dibandingkan algoritma pemampatan tak merugi (lossless). Algoritma pemampatan merugi memanfaatkan sifat sparsitas dari citra. Citra akan ditransformasikan ke domain basis tertentu yang merepresentasikan citra tersebut lebih sparse (kompresif). Basis yang diusulkann dalam penelitian ini adalah basis latih K-SVD. Penggunaan basis latih ini dapat mentransformasikan citra ke domain yang lebih komprehensif. Hal ini disebabkan karena penggunaan pustaka latih lebih mengeksplorasi sifat-sifat dari citra."
JURTEL 17:1 (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Shiffman, Daniel
Amsterdam : Morgan Kaufmann Publisher, 2008
006.7 SHI l
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Fuad Djauhari
"Dalam teknologi informasi saat ini multimedia merupakan salah satu aspek yang sangat digemari. Salah satu teknologi baru yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan manusia adalah multimedia melalui jaringan internet atau yang lebih dikenal dengan nama Multimedia Over Internet Protocol (MoIP). Agar komunikasi dapat dilakukan maka diperlukan sebuah gatekeeper yang berfungsi sebagai central point untuk semua call dan memberikan layanan kontrol call ke endpoint-endpoint. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis, pengumpulan data, dan perancangan. Perancangan program manajemen user dibuat untuk melakukan fungsi - fungsi manajemen pada user seperti misalnya registrasi, mengganti nomor telepon, unregister user, dan sebagainya. Kualitas gambar pada endpoint mempengaruhi besarnya bandwidth dan delay yang terjadi saat endpoint saling berkomunikasi.
One of new technology which can fulfill community need is multimedia by internet system or it's more famous with multimedia over internet Protocol (MoIP). In order community can communicate are needed gatekeeper which function for central point to all call and give control call service end point to end point. Method of research use analyst data collection and design. Design of user management program have been for do function of user like registration, change number of phone, and register user, etc. The qualities of picture on MoIP can influent large of bandwidth and result of value when end point communicate each other."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40809
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Christian Yudhistira
"Driver radio merupakan suatu perangkat lunak yang digunakan untuk menghubungkan dan mengatur fungsionalitas antara mikrokontroler dengan sistem radio yang digunakan pada suatu sistem IoT (Internet of Things). Tulisan ini membahas implementasi driver radio yang berbasis standar IEEE 802.15.4 dengan mikrokontroler berjenis ARM pada suatu sistem jaringan sensor sederhana. Sistem jaringan sensor dibuat untuk membantu menggambarkan fungsionalitas dari radio yang disediakan oleh driver. Jaringan sensor terdiri dari dua buah divais jaringan yang masing-masing dapat saling berkomunikasi secara nirkabel. Masing-masing divais jaringan menggunakan radio MRF24J40 sebagai transceiver-nya dan mikrokontroler ARM STM32F407VG. Driver yang dibuat dalam penelitian ini mengikuti standar yang dispesifikasikan oleh dokumentasi teknis 802.15.4-2003. Performa dari driver didapat dengan menganalisa hasil pengujian yang terdiri dari perhitungan Round Trip Time (RTT), Response Time, dan Throughput. Rata-rata nilai throughput untuk pengiriman 45-bit data adalah 41.263825 bit/s, 80-bit data adalah 72.7877 bit/s, dan 160-bit data adalah 143.01065 bit/s. Hasil pengujian menunjukkan bahwa driver sudah dapat menjalankan fungsinya cukup stabil, namun masih diperlukan evaluasi lanjut untuk mengoptimalkan waktu pengiriman pesan.
Radio's Driver is a software that help connecting and configuring some functionalities between microcontroller and radio system that is used in the IoT (Internet of Things) system. This paper describes the implementation of radio?s driver based on IEEE 802.15.4 standard with ARM microcontroller in the simple wireless sensor network. Wireless sensor network is made to help depict the functionality of the radio that is provided by the radio?s driver. Wireless sensor network is consisted by two network devices which can communicate wirelessly with each other. Each of the network device use MRF24J40?s radio as the transceiver and ARM STM32F407VG as the host microcontroller. The driver that is made in this research following the standard that is specified by technical documentation of 802.15.4-2003. The driver performance is obtained by analyzing testing results that consist of Round Trip Time (RTT), Response Time, and Throughput measurement. The average throughput for delivery of 45-bit data is 41.26 bit/s, 80-bit data is 72.78 bit/s, and 160-bit data is 143.01 bit/s. The testing result conclude that the driver is able to work fairly stable, but still need further evaluation to optimize message delivery time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64520
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tri Daryanto
"Tujuan utama dari tesis ini adalah merancang sebuah sistem adaptive transcoding yang mampu membaca kondisi bandwidth yang dilewati oleh data multimedia Streaming sehingga memenuhi standar Quality of Service (QoS) untuk data multimedia streaming. Pada sistem adaptive transcoding tersebut proses transcoding yang digunakan, sesuai dengan kapasitas dari bandwidth yang dilewati oleh data multimedia streaming pada jaringan Local Area network (LAN). Transcoding sendiri adalah sebuah suatu proses untuk mengkoversi file dengan bit rate yang tinggi ke file dengan bit rate yang lebih rendah dan sebaliknya berdasarkan penurunan dari bandwidth consumer sampai dengan bandwidth efficient.
Sistem adoptive transcoding dirancang dengan menggunakan algoritma prioritas yang melakukan proses pengecekan jumlah bit loss dan packet loss yang diterima oleh pengguna (client). Untuk menghitung jumlah bit loss adalah mencari nilai selisih dari bit data yang dikirim oleh server dengan bit data yang di terima oleh client. Jika didapatkan bit loss lebih besar dari 10% dari total data bit yang dikirimkan oleh server, maka sistem adoptive transcoding akan melakukan penurunan prioritas transcoding ke level yang lebih rendah. Dimana kualitas format encoding video dan audio dari hasil transcoding lebih rendah dari prioritas sebelumnya.
Berdasarkan analisa pada sistem tersebut didapatkan nilai packet loss rata-rata sebesar 4,2% dari total paket data yang dikirim oleh server ke client, jumlah tersebut masih memenuhi standar minimum QoS sebesar 5% sampai dengan 10%. Jumlah packet loss semakin menurun seiring dengan bertambahnya kapasitas bandwith yang dipakai, delay rata-rata pada sistem ini sebesar 7 ms. Sistem adoptive transcoding bekerja dengan baik jika bandwidth yang digunakan sebesar 1024 kbps. Sistem adaptive transcoding yang dirancang hanya mampu mencapai nilai frame rate maksimum sebesar 10 fps, dimana nilai tersebut masih dibawah standar Quality of Service (QoS) untuk frame rate video streaming sebesar 15 fps.
The main target of this thesis is developing and analyzing an adaptive transcoding system is capable of adapting the forwent of multimedia traffic traversing network to which fulfill the standard of Quality of Service (QoS) for multimedia streaming data. Transcoding is a process to convert file with high bit rate into a lower bit rate and via-versa, based on degradation from bandwidth consuming format to bandwidth efficient format. The adaptive transcoding system has been developed using priority algorithm which perform the process of checking quantity of bit loss and packet loss. To count the number of bit loss is to find difference of value of bit data sent by server with bit data accepted by client. If in one condition bit loss is bigger than 10%, than adaptive transcoding system degrades priority transcoding to lower level. On the contrary bit loss is lower than 10%, than adaptive transcoding system up grade priority transcoding to higher level. Based on the analysis the system has average value of packet loss equal to 4,2% which is below of minimum QoS standard between to 5% to 10%. The amount of Packet loss is decreasing progressively along with the increasing of bandwidth capacities. The average delay on this system is equal to 7 ms. An adaptive transcoding system works better if bandwidth equal to 1024 kbps. However maximum value of frame ratethat can be achieved is equal to 10 fps, which is below the standard of Quality of Service (QoS) for frame rate video streaming (15 fps)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16129
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Septyadi Prabowo
"Tugas akhir ini membahas Pembentukkan Skema Secret Sharing berdasarkan Fungsi Hash. Metode ini menggambarkan bagaimana proses pengamanan suatu pesan/informasi rahasia dengan membaginya kepada beberapa peserta berupa share. Aturan untuk memperoleh pesan rahasia adalah untuk sembarang himpunan bagian yang terdiri dari paling sedikit k peserta tertentu dapat merekonstruksi kembali pesan, sebaliknya jika kurang dari k peserta tertentu maka pesan tidak dapat direkonstruksi kembali. Dengan menggunakan fungsi hash (hash function) dalam proses perhitungan pada skema ini yang mana sulit secara matematis untuk menemukan preimagenya, serta penggunaan operasi XOR membuat skema ini aman dan effisien dalam hal waktu proses perhitungan. Selain itu, dalam tugas akhir ini juga diberikan ilustrasi bagaimana subbagian pesan/ informasi didistribusikan ke masing-masing peserta, dan proses penemuan kembali pesan/ informasi dalam Skema Secret Sharing berdasarkan Fungsi Hash.
This final task discusses on this skripsi is on the construction of secret sharing schemes based on hash function. This method illustrates how the process of securing secret message/ information by distribute share to several participant. The rule to reconstruct the secret message is as follow: any subset which consists of at least k certain participant can reconstruct the message, otherwise if less than k certain participant then the message cannot be reconstructed. By using hash function in the calculation process for this scheme which mathematically difficult to find preimage, and by using XOR operation made this scheme is safe and efficient in terms of processing time calculation. Moreover, in this skripsi also provided an illustration on how to subsections of message/ information is distributed to each participant, and recovery process of the message/ information of the secret sharing schemes based on hash function."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43021
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Aris Triyanto
"Salah satu kemampuan dari komunikasi multimedia adalah melakukan proses pengiriman gambar. Dalam proses tersebut akan sangat banyak membutuhkan ruang pengingat serta kanal transmisi. Pengembangan teknologi telekomunikasi dewasa ini lebih banyak ditujukan untuk lebih mengefisienkan penggunaan ruang pengingat dan saluran (kanal) transmisi yang dipakal. Semakin efisien penggunaan ruang pengingat maka akan semakin meningkat kecepatan pengolahan data dan selanjutnya akan meningkatkan kecepatan pengiriman gambar tersebut.
Salah satu cara yang ditempuh untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pengingat tersebut adalah dengan memampatkan gambar tersebut sebelum dilakukan proses selanjutnya. Dalam tulisan ini dijelaskan dan dibahas salah satu cara untuk mengefisienkan data image tersebut dengan menggunakan bantuan arsitektur jaringan saraf jenis MLP. Jaringan MLP ini dapat digunakan sebagai salah satu altematif untuk pemampatan data gambar dikarenakan kesederhanaan arsitektur dan imptementasinya.
Salah satu tahap yang penting dari keseluruhan proses yang terjadi dalam jaringan MLP ini adalah tahap penentuan bobot-bobot hubungan node-node (simpul) jaringan MLP. Proses penentuan bobot-bobot yang biasa disebut sebagai proses learning dan suatu jaringan saraf, akan sangat berpengaruh terhadap sifat (chi) dan unjuk kerja keseluruhan jaringan MLP. Jika konfigurasi berubah maka secara keseluruhan sifat (ciri) maupun unjuk kerja jaringan tersebut akan berubah pula.
Dua buah teknik learning yang banyak digunakan dalam proses learning (optimasi) adalah dengan memanfaatkan konsep backpropagation (BP) (metoda steepest descent) dan konsep Levenberg-Marquadt (LM) (salah satu pendekatan metoda Gauss-Newton). Tulisan ini menyajikan perbandingan unjuk kerja dua buah metoda tersebut dalam proses learning jaringan MLP serta gambar recall yang dihasilkannya. Hasil simulasi program menunjukkan bahwa metoda LM memberikan hasil recall gambar yang lebih bagus (high fidelity Irma recall kecil) serta mempunyai kecepatan konvergensi yang lebih tinggi jika dibandingkan metoda BP (SD).
One of the capabilities of the multimedia communication is the image communication. With this service, we will use so many memory spaces and transmission tines. Many of the development in telecommunication technologies are aimed to have the higher efficiency in using the memory spaces. The more efficient we use the memory spaces, the higher speed of the image data processing, and finally we can increase the speed of the image transmission. One of the technique to have more efficiency in using the memory spaces is by compressing the image data before we stored and transmitted them. In this writing, we discussed one of the techniques for solving the image data compression, especially for still picture, by using the architecture of the neural networks. One of those types for this purpose is Multi Layer Perceptron (MLP). The MLP was choice in this purpose because of the simplicity of the architecture and the implementation. One of the credal stages of the whole process in the MLP network is configuring the link weights of the nodes in the MLP network. Since the link weights are actually internal parameters associated with each node, changing the weights of the node will alter the behavior of the whole MLP network and then will change the MLP's performances. There are two methods that often have been used in the learning process, the one was backpropagation (BP) method (steepest descent) and the other one was Levenberg-Marquadt (LM) concept (one of the approximations of the Gauss-Newton method). This writing is presenting the comparison between the performances of the LM method to the BP method in the learning process also the results of the recall pictures. The simulation shows that LM method gives the better image recall (higher fidelity) and has the higher convergence speed in the learning process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library