Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132150 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tulisan ini mengkaji tentang fenomena yang terjadi dalam kehidupan "bakul" sate Madura yang merantau di Yogyakarta. Dalam penelusuran yang dilakukan, ditemukan bahwa jimat yang digunakan berasal dari ayat al-qur'an Surat Yusuf sehingga layak disebut dengan jimat Qur'ani. Penggunaan jimat Qur'ani dari ayat keempat Surat Yusuf ini berimplikasi pada penafsiran yang tidak pada umumnya. Dalam hal ini, konsep kaukaban (bintang-bintang), al-shamsa (matahari), dan al-qamara (bulan) yang sedarinya adalah saudara-saudara dan orang tua Nabi Yusuf, berubah menjadi adalah para pembeli dan pelanggan itu sendiri. Sedangkan ayat yang berbunyi raaytuhum li sajidin bisa ditarik pengertian bahwa para pembeli dan pelanggan itu akan sajidin (bersujud) untuk membeli sate yang mereka jajakan dengan berkeliling."
KONSTAIN 1:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Surat al'Ma'un, dengan ringkas, menolak ibadah formalistik ('ibadah shuriyah). Ia memandang bahwa menolong orang susah merupakan syariat iman, seperti khusyuk yang merupakan syarat bagi mendirikan shalat. Ia juga mengancam orang yang enggan menolong orang yang membutuhkan dengan neraka. Tulisan ini pertama, memberikan wawasan umum tentang surat al-Ma'un, dan kedua, menggali pesan-pesan sosial yang terkandung dalam surat al-Ma'un. Diharapkan tulisan ini menjadi sumbangsih dalam menegaskan kembali bahwa Islam adalah agama yang utuh; tidak condong pada aspek ritual dengan mengorbankan aspek sosial. Islam juga menghendaki para pemeluknya menjadi pribadi-pribadi yang khusyuk dalam ibadah ritual serta giat menebarkan kesalehan sosial."
KONSTAIN 1:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pujiono
"Skripsi ini membahas mengenai sistem bakul dalam perdagangan batik di Jawa. Diawali dengan menjelaskan kondisi sosial ekonomi masyarakat Jawa pada masa depresi tahun 1930. Salah satu dampak dari depresi tersebut adalah usaha para penduduk untuk mencari alternatif usaha di luar pertanian. Mereka kemudian membuka usaha industri rumah tangga dan kerajinan. Untuk memasarkan hasil industri tersebut dijalankan oleh para bakul. Para bakul tersebut melahirkan suatu jaringan distribusi tradisional yang kemudian dikenal dengan nama sistem bakul. Disamping itu juga bab ini memperlihatkan kegiatan perdagangan di Jawa, yang tidak lagi di monopoli oleh orang Cina tetapi juga mulai dilakukan oleh orang Jawa. Pembahasan mengenai sistem bakul terdapat di bab ketiga dengan menjelaskan apa yang dimaksud dengan sistem bakul dan Latar belakang munculnya sistem bakul. Digambarkan pula sistem bakul dalam perekonomian di pedesaan. Banyaknya pedagang yang terlibat dalam perdagangan di pedesaan menimbulkan persaingan yang juga dibahas dalam bab ini. Persaingan tidak hanya datang dari pedagang Indonesia sendiri tetapi juga dari pedagang Cina tetapi juga dari pengusaha Eropa, Kajian khusus mengenai sistem bakul sebagai pemasaran batik di Yogyakarta dibahas dalam skripsi yaitu pada bab keempat. Bab ini diawali dengan memaparkan batik sebagai komoditi barang yang diperjualbelikan oleh bakul. Kemudian menjelaskan sistem bakul dalam jaringan distribusi batik dengan menerangkan kedudukan bakul dan juragan sebagai bagian dari sistem bakul serta hari pemasaran batik. Salah satu hal yang menarik dalam distribusi yang dilakukan oleh para bakul adalah adanya persaingan antara pengusaha Eropa dan Cina bahkan dengan sesama bakul sendiri. Keuntungan sebagai penduduk pribumi membuat posisi bakul berada diatas orang Eropa dan Cina terutama dalam mernasarkan batik di pedesaan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S12752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nur Hidyawati
"Dalam kesusasteraan Cina modern, Su Manshu dikenal sebagai seorang sasterawan yang juga aktif sebagai salah seorang revolusioner pada akhir dinasti Qing. Sebagai .seorang pujangga, salah satu kelebihannya yang sangat menarik perhatian saya adalah pada kemampuannya untuk mengekspresikan perasaannya secara spontan sesuai dengan pengalaman-pengalaman yang terjadi sepanjang hidupnya.Saya bermaksud untuk mengetahui lebih banyak lagi mengenai kehidupannya dan juga mengenai sajak-sajaknya secara lebih mendalam.Saya mendapatkan bahwa sudah banyak sarjana atau para cendekiawan dari Inggeris (Henry McAlley 1960), Jerman (Von Rottanscher 1947), serta sarjana Asia dari Cina sendiri (Liu Wu-chi 1968) yang menulis mengenai tokoh Su Manshu ini, namun sepengetahuan saya, belum banyak sarjana dari Indone_sia, atau bahkan mungkin belum ada yang secara khusus menu_liskannya. Hal ini juga yang lebih mendorong saya untuk me_ngambil. Su Manshu tokoh utama dari skripsi ini. Skripsi ini mencoba untuk memberikan gambaran secukupnya mengenai kehidupan Su-Manshu dan beberapa sajak hasil tulisannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S13031
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Faiqah
"Kajian ini berawal dan dilatarbelakangi dari kekaguman penulis terhadap fenomena mimpi, Penulis melihat permasalahan yang menarik untuk dikaji secara mendalam pada mimpi terutama hal yang berkenaan dengan kedudukan dan fungsi mimpi. Mulai dari yang menganggap mimpi hanya sebagai wangsit, bunga tidur belaka sampai pada para ilmuwan dan peneliti yang sibuk melakukan penelitian dan eksperimentasi empiris untuk menggali dan mengungkap tabir rahasia dibalik mimpi.
Melihat luasnya obyek penelitian yang akan penulis kaji, maka penulis membatasi obyek penelitian ini kepada dua tokoh pemikir besar tentang mimpi yaitu Ibnu Sirin yang berlatar belakang seorang muslim (Dania Timur) dan Sigmund Freud yang berlatar belakang seorang yahudi (Dunia Barat). Kedua orang pemikir ini penulis anggap sangat layak dan sesuai untuk diangkat sebagai obyek, dengan memperhatikan betapa mereka telah melahirkan dan memberikan kontribusi dan sumbangan yang begitu besar berupa konsep dan teori pemikiran tentang mimpi yang kuat dan berpengaruh luas. Metode yang penulis gunakan dalam kajian penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi pustaka. Sedangkan dalam proses analisis data penulis menggunakan tehnik perbandingan dan deskriptif analisis. Setelah melakukan pengolahan data, penulis menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa tcori mimpi antara Ibnu Sirin dan Sigmund Freud terdapat beberapa persamaan dan perbedaan.
Persamaan teori mimpi mereka antara lain mengenai hal yang berkenaan dengan metodologi mengutarakan mimpi, Kedua ilmuwan itu menyebutkan bahwa dalam mengutarakan mimpi, seorang penafsir haruslah memberikan perhatian yang penuh, bersungguh-sungguh dan tidak terburu-buru. Kemudian, seorang penafsir harus berusaha mencari tabu semua hal yang berhubungan dengan gambaran atau isi mimpi serta pelaku mimpi secara komprehensif. Kemudian terdapat juga kesamaan tentang kamampuan atau pengetahuan yang harus dikuasai oleh seorang penafsir mimpi. lbnu Sirin dan Sigmund Freud sama-sama menyebutkan bahwa seorang penafsir mimpi harus menguasai ilmu tentang Bahasa. tentang makna kata, derivasi kata, dan kata-kata kiasan maupun pribahasa sehingga mengetahui tentang kondisi dan kebiasaan serta budaya yang berlaku pada masyarakat atau daerah setempat.
Sedangkan perbedaan konsep atau teori mimpi antara Ibnu Sirin dan Sigmund Freud. antara lain terletak pada sumber atau asal mimpi. Ibnu Sirin mengatakan bahwa mimpi itu ada yang berasal dari Allah, setan dan manusia itu sendiri. Sedangkan Freud, sama sekali bahkan terkesan menafikan pesan Tuhan berkaitan dengan sumber atau asal mimpi, ia lebih menekankan tentang fungsi fisik dan psikis manusia sebagai sumber atau isi mimpi. Terdapat perbedaan juga dalam hal simbol mimpi. Simbol-simbol mimpi yang diungkapkan Ibnu Sirin, hampir mencakup semua hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia. kecuali simbol-simbol yang berkaitan dengan seks. Hal ini disebabkan. karena lbnu Sirin menganggap mimpi-mimpi yang berhuhungan dengan seks adalah tennasuk mimpi yang kosong dan tidak mempunyai makna. Sehingga simbol-simbol yang munculpun tidak perlu diperhatikan maupun ditakwilkan. Sebaliknva Freud, simbol-simbol yang ia kemukakan, meskipun hanya sedikit, sernuanya merupakan simbol-simbol yang berhubungan dengan seks. Kedua hal inilah yang menjadi perbedaan utama konsep mimpi antara lbnu Sirin dan Sigmund Freud. Disamping perbedaan mendasar lain tentang kedudukan dan fungsi mimpi. Ibnu Sirin mengagap mimpi sebagai bagian dari kenabian dan memiliki nilai ibadah. Sedangkan Freud, sama sekali tidak mengkaitkan mimpi dengan agama apalagi Tuhan.

This study was based on the writer's amazement at the phenomenon of dreams. The writer finds this matter quite interesting to study in some depth, especially the things concerning its importance and function in people's lives. Some people see dreams as they are, but others see them as an illumination. Some scientists and researchers have been occupied with these phenomenons that they have done some empirical research and experiments to reveal the secrets of dreams.
Considering the wide-ranging research object the writer is going to study, the writer will limit her research to the two scientists' views on dreams; they are Ibnu Sirin who was a Moslem coming from the East and Sigmund Freud who was a Jewish coming from the West. The writer finds these two scientists' views quite interesting to study as the object of research, considering these two scientists' amazing concepts and theories has greatly influenced many people. The method the writer uses in this research is through a qualitative approach by using a reference-study method. While in the process of data analysis, the writer uses a comparative technique and descriptive analysis.
After processing the data, the writer came up with a conclusion that there are some similarities and differences between Ibnu Sirin and Sigmund Freud's theories of dreams. They had similar ideas on the things concerning the methodology used in revealing the meaning of a dream. The two scientists cited that in revealing the meaning of a dream, a dream foreteller had to use some serious thought and did not do that in haste. Then, the dream foreteller had to try hard to find out all the things concerning the object and the subject of a dream in a comprehensive way. Then, the two scientists also shared the same thought on the skills and knowledge which a dream foreteller must have. Both Ibnu Sirin and Sigmund Freud said that a dream foreteller had to have a wide-ranging knowledge of language and its related aspects. They also said that a foreteller had to have a wide-ranging knowledge of the customs and tradition of a local society or area.
While the differences between Ibnu Sirin and Sigmund Freud's theories of dreams, among others, lied in the source of a dream. Ibnu Sirin said that dreams could come from the God, evils or people. Sigmund Freud, on the other hand, seemed to negate the role of the God as a source of a dream. The latter scientist gave more importance to human physical and psychological function as a source of a dream. They also had different ideas in the symbols of dreams. The symbols of dream stated by Ibnu Sirin, almost covered all the things related to people's lives, except the symbols related to sex. This might be that Ibnu Sirin saw the dreams concerning sex was meaningless, so that there was no need to pay attention to the symbols given. Freud's symbols, on the other hand, were all, even if just a few, related to sex. Those two things are the main differences between Ibnu Sirin and Sigmund Freud's theories on the importance and function of a dream. Ibnu Sirin saw dreams as a part of prophecy and had religious values, while Freud, did not relate dreams to religion, or the God.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T17903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri H. Wijayanti
"Penelitian sastra bandingan antarnegara serumpun Indonesia - Malaysia, masih jarang dilakukan orang. Novel Indonesia Salah Asuhan (1986) karya Abdoel Moeis memperlihatkan kesamaan subtema dengan novel Malaysia Mencari Isteri (1975) buah tangan M. Yusuf Ahmad. Keduanya sama-sama menyinggung masalah kawin paksa. Tujuan skripsi ini ialah membandingkan kawin paksa dalam kedua novel dan melihat sikap pengarangnya terhadap masalah kawin paksa.
Penelitian yang menggunakan pendekatan ekstrinsik dan dan intrinsik ini akhirnya berkesimpulan bahwa kawin paksa dalam kedua novel terjadi pada pihak laki-laki yang berusia dua puluhan, berpendidikan tinggi, serta berasal dari kelas menengah ke atas. Pasangan yang dijodohkan berusia belasan tahun, berpendidikan rendah atau tidak berpendidikan. Kawin paksa terjadi oleh karena masyarakat luar, terutama kaum tua, belum dapat menerima kawin campuran; mereka terbiasa oleh perkawinan antarkeluarga terdekat atas pertimbangan ekonomi atau sosial atau kedua-duanya. Akibatnya, hidup perkawinan mereka tidak bahagia.
Baik Abdoel Moeis maupun Yusuf Ahmad tidak sepenuhnya bersikap negatif terhadap masalah kawin paksa. Kedua pengarang seolah-olah memandang kawin paksa akan membawa kebahagiaan apabila kedua pasangan saling bertenggang rasa dan berupaya membina rumah tangga bersama. Yusuf Ahmad memandang kawin paksa lebih baik daripada kawin-cerai atau berpoligami, sedang Abdoel Moeis cenderung memihak perkawinan atas dasar pemikiran atau pertimbangan baik-buruknya daripada perasaan semata-mata."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifni Arifa
"Skripsi ini membahas tentang Visualisasi Realitas Pemilu Indonesia tahun 1971-2004 dalam Kartun Editorial Oom Pasikom Harian Kompas. Dalam perjalanan demokrasi di Indonesia, kartun editorial memiliki peran yang cukup penting sebagai media kontrol sosial-politik. Selama penyelenggaraan Pemilu diIndonesia, kartun editorial berfungsi untuk mengawal jalannya demokrasi. Kartun editorial pun menjadi semacam pemberi peringatan awal ketika ketidakberesan sedang terjadi.
Berbagai bentuk pelanggaran pemilu direfleksikan kedalam gambar satire yang sarat humor. Kartun editorial biasanya menggunakan metafora untuk menyampaikan pesannya. Sebagai editorial visual, kartun tersebut tentunya mencerminkan kebijakan dan garis politik media yang memuatnya. Dalam penelitian ini dapat dilihat bagaimana dinamika perkembangan kartun editorial Oom Pasikom sejak masa Orde Baru hingga era Reformasi. Dapat terlihat dengan jelas bahwa pengungkapan visual kartun editorial sangat terkait erat dengan kebijakan politik rezim yang berkuasa. Sebagai penelitian sejarah, telaah ini berfokus pada verifikasi gambar terhadap teks dan konteks realitas peristiwa. Kemudian direkonstruksi secara kronologis kedalam sebuah cerita sejarah.
This thesis discusses the Reality Visualization of Indonesia Elections 1971-2004 on Editorial Cartoons Oom Pasikom in Kompas Newspaper. In the course of democracy in Indonesia, editorial cartoons have an important role as a medium of social and political control. During the General Election in Indonesia, editorial cartoons serve to guard the way of democracy. Editorial cartoons had become a sort of early warning when the irregularities taking place.
Various forms of violations of the election were reflected into an image satire with full of humor. Editorial cartoons often use metaphors to convey his message. Being a visual editorial, cartoon certainly reflects the policy and political opinion of the media. In this description can be seen how the dynamics of the editorial cartoon Oom Pasikom since the New Order period to the Reformation era. Obviously, that the visual display of the editorial cartoons is closely related to the political policy of the regime. As historical research, this study focuses on the image verification to the text and to the context of the reality of events. Later, this has been chronologically reconstructed into historical story.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42475
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mediyani Budiyanto
"Penelitian ini adalah penelitian terjemahan beranotasi dari bahasa ibu ke bahasa asing yang bertujuan untuk identifikasi kata dan istilah dalam agama Islam dan pengajaran ilmu tauhid yang berpotensi menimbulkan masalah penerjemahan dan menemukan solusi yang berterima di bahasa sasaran sehingga menghasilkan TSu yang berterima, berhasil, dan tidak kaku. Korpus penelitian adalah buku karya religi Musibah adalah Anugerah. Kata dan istilah dalam agama Islam dan pengajaran ilmu tauhid menghadirkan masalah penerjemahan yang beragam, salah satu masalah penerjemahan yang dihadapi adalah tidak adanya padanan yang secara khusus dapat menyampaikan makna yang terkandung dalam teks sumber. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang fokus pada penelitian pustaka. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penerjemahan diskursif kreatif, transposisi, modulasi, fonologis, generalisasi, deskriptif, kuplet, dan triplet. Berbagai teknik penerjemahan yang digunakan menghasilkan TSa yang berterima dan mudah dipahami.

This translation research is an annotated translation from L1 to L2 is aimed to identify potentially problematic words and terms in relations to the teachings of Islam and tawheed and find the appropriate solution for said problems with the goal to produce TT that is natural and successfully conveys the meaning stated in the ST. The corpus is a religious book entitled Musibah adalah Anugerah (A Blessing in Disguise). Words and terms in relations to the teachings of Islam and tawheed presents an array of translation problems, such as the difficulty in conveying the message contained in the ST. The method used in this research is the qualitative method, focusing on library research. The translation techniques used in this research are creative discursive, transposition, modulation, phonological, generalization, descriptive, couplet, and triplet. The array of translation techniques used in the translation process resulted in a successfully conveyed ST to TT that is easily understood."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>