Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67805 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Setiap orang pada hakikatnya adalah pemimpin, minimal peminpin diri sendiri. Dalam budaya Jawa telah diwariskan konsep kepemimpinan hasthabrata oleh para raja dan pujangga untuk dapat dijadikan pedoman dan diterapkan dalam melaksanakan tugasnya mengatur bangsa dan negara. Ajaran tersebut ditemukan dalam Kakawin Ramayana, Serat Rama Jarwa, Ajipamasa, dan cerita Wayang Wahyu Makutharama. DIberikan oleh Prabu Rama kepada Barata dan Wibisana; diberikan Prabu Ajipamasa kepada Gendakusuma dan Jayasusena serta diberikan Kresna kepada Arjuna."
JMN 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Antok Kurniyawan
Depok: Politeknik Ilmu Permasyarakatan, 2021
324.22 ANT k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bambang Hudayana
"Gejala penguatan seni-budaya di berbagai masyarakat desa di Indonesia mengundang pertanyaan tentang konteks desentralisasi dan otonomi desa yang melatarbelakanginya dan siapa aktor yang menggerakkan. Artikel ini menggambarkan bahwa desentralisasi dan otonomi desa memberikan kontribusi terhadap penguatan seni-budaya lokal. Di tingkat desa penguatan seni-budaya tersebut diakukan oleh para pemimpin formal, pemimpin informal dan warga sebagai upaya mewujudkan desa wisata berbasis pada potensi lokal. Namun demikian, masing-masing pihak tersebut memberikan kontribusi sesuai dengan kapasitas dan kepentingan politik dan ekonomi yang berlainan"
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya D I Yokyakarta , 2015
JANTRA 10:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dwinda Ayu Kusumawardhini
"ABSTRAK
Dunia kesastraan mengenal prosa sebagai salah satu genre sastra di samping genre-genre yang lain. untuk mempertegas keberadaan genre prosa, ia sering dipertentangkan dengan genre yang lain, karya sastra dapat mencakup berbagai karya tulis yang ditulis dalam bentuk prosa, bukan dalam bentuk puisi atau drama, tiap baris dimulai dari margin kiri penuh sampai margin kanan. Prosa dapat diartikan sebagai unit bahasa yang disediakan dalam tulisan atau lisan dengan urutan struktur tertentu untuk mengekspresikan makna secara kontekstual. Dalam penelitian ini menggunakan teks CRS CRS sebagai sumber penelitian. Teks CRS bentuk prosa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur CRS dan menganalisis nilai moralitas pemimpin melalui perspektif Jawa yang terkandung dalam teks CRS. Teks CRS menceritakan tentang seorang Raja yang berasal dari Bangkok, Thailand bernama Raja Siyem yang sedang mengunjungi Tanah Batavia. Makalah ini mengasumsikan bahwa Kanjeng Raja Siyem memiliki chacarter kepemimpinan Jawa.

ABSTRACT
The literary world recognizes prose as one of the literary genres in addition to other genres. to emphasize the existence of the prose genre, it is often contrasted with other genres, literary works may include writings written in prose, not in poetry or drama, each line starting from the full left margin to the right margin. The text can be interpreted as a lingual unit that is provided in a writing or orally with a particular organizational order to express the meaning contextually. In this study using the text of CRS CRS as the source of research. The text of CRS the form of prose. This study aims to analyze the structure of CRS and analyze the value of leader 39 s morality through Javanese perspective contained in the text of CRS. The text of CRS tells of a King who came from Bangkok, Thailand named Raja Siyem who was visiting the Land of Batavia. This paper assumes that Kanjeng Raja Siyem has a Javanese leadership chacarter. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmawati Marwoto Johan
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sartini
"Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengungkap dan menjelaskan aspek kepemimpinan pada eksistensi wong pinter di Temenggung Jawa Tengah. Alasan mengapa diambil wong pinter di Temanggung Jawa Tengah adalah karena istilah wong pinter pada masyarakat ini memiliki arti khusus. Implisit di dalam istilah wong pinter adalah menjunjung tinggi moralitas dan nasihat sehingga di dalamnya terdapat aspek kepemimpinan. Berdasarkan hasil analisis melalui pendekatan beberapa teori kepemimpinan, wong pinter mempunyai kontribusi sebagai pemimpin informal individual yang mampu memberikan contoh dan mempengaruhi masyarakat dengan nasihatnya. Wong pinter biasanya tidak menonjolkan kelebihannya. Wong pinter bukanlah pemimpin manajer atau eksekutor yang mempunyai kewenangan untuk memutuskan suatu masalah dan melakukan suatu tindakan karena pada umumnya mereka bukan pemimpin formal, melainkan berkontribusi dalam memberikan pertimbangan kepada masyarakat termasuk para pemimpin mengenai suatu keputusan yang sebaiknya diambil."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya D I Yokyakarta , 2015
JANTRA 10:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Priyanggono
"Tulisan ini dimaksudkna untuk menunjukan beberapa ajaran kepemimpinan tradisional Jawa yang terdapat dalam beberapa karya sastra Jawa serta beberapa wejangan. Ajaran-ajaran tersebut pada umumnya menunjukkan berbagai ajaran moral, yaitu sikap baik dan kewajiban yang harus diikuti dan dilaksanakan, serta sikap yang harus dihindari oleh seorang pemimpin. Ajaran-ajaran tersebut juga mengarah pada paradigma keseimbangan, keselarasan, dan keharmonisan lahir dan batin. Filosofi kepemimpinan tersebut juga menunjukkan daya kodrati berupa daya cipta, rasa, karsa, dan karya. Selain itu, ajaran-ajaran tersebut menuntut agar seseorang pemimpin menajdi satria utama. Sifat satria utama dari seseorang pemimpin akan membawa pada jumbuhing kawula Gusti dalam konteks bersatunya pemimpin dan rakyat yang menjadi dasar dan tujuan dalam kekuasaan, kepemimpinan dan kerakyatan. Pemimpin yang berjiwa satria utama merupakan sarana untuk mengabdi dan berbakti kepada negara dan rakyat. Seorang pemipin yang bisa menjadi satria utama adalah yang mempunyai watak seperti dalam ungkapan narendragung binathara, baudhenda nyakrawati, berbudi bawaleksana, ambeg adil paramarta."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya DI Yokyakarta, 2015
JANTRA 10:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mawaddatul Khusna Rizqika
"Budaya Jawa sangat dekat dengan unsur tanah. Orientasi kehidupan sehari-hari berpusat pada keselarasan antara dirinya sebagai makhluk manusia dengan alam sebagai kesatuan bagian yang lebih luas. Upaya manusia Jawa dalam menjaga hubungan baik dengan alam dapat dilihat pada penggunaan ani-ani saat proses panen padi di sawah. Konsep penghormatan kepada Dewi Sri atau Dewi Padi oleh masyarakat Jawa mendasari praktik budaya ini. Menjaga Dewi Sri sama halnya dengan menjaga alam. Demikian juga sebaliknya. Kajian ini bertujuan untuk menginterpretasi koleksi ani-ani yang dikelola oleh Museum dan Cagar Budaya. Koleksi ani-ani tidak hanya dilihat sebagai benda material, tetapi juga memiliki makna mendalam khususnya bagi para pendukung kebudayaan itu sendiri. Pendekatan yang digunakan dalam kajian ini adalah kualitatif yang berdasarkan pada koleksi ani-ani milik Museum dan Cagar Budaya dari wilayah budaya Jawa, khususnya Jawa Tengah"
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya D.I. Yogyakarta, 2022
900 JSB 17:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Lamser Radoth H.
"Penelitian ini mengenai pengaruh kepemimpinan kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional terhadap budaya perusahaan penerbitan surat kabar. Penelitian bertujuan untuk mengetahui (1) seberapa besar pengaruh kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional secara bersama-sama terhadap budaya organisasi penerbitan surat kabar, (2) dimensi kepemimpinan apakah yang dominan dipakai dan muncul dalam organisasi penerbitan surat kabar.
Latar belakang penelitian adalah adanya surat kabar yang sehat dan ada yang kurang sehat. Pemimpin redaksi/pemimpin umum sangat berperan dalam perjalanan hidup perusahaan surat lkabar (Santana K., 2005). Kepemimpinan berfungsi menciptakan budaya organisasi (Schein, 1985,1992; Kotter, 1992). Budaya organisasi berfungsi penunjuk arah, perekat, dan meningkatkan kinerja.
Dipilih 3 perusahaan surat kabar yang berskala nasional, berkedudukan di Jakarta, diperkirakan berbeda dalam kepemimpinan dan budaya organisasi. Subjek penelitian merupakan karyawan yang telah bekerja minimal 1 tahun, minimal SMTA, dari level staf dan manajer. Sampel yang didapat berjumlah 134 subjek.
Peneliti menggunakan alat ukur Multifactor Leadership Questionaire (Form 5X-Rater) dari Bass & Avolio (1994) dan Sun/ei Budaya organisasi (Denison & Neale, 1996). Analisis data dilakukan dengan metode multwle regresion dan F -test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap budaya organisasi. Dimensi Individual Consideration dan Intellectual Stimulation berpengaruh signifikan terhadap budaya organisasi. Dimensi ldealized-Influence, Intellectual Stimulation; Individual Consideration dan Laissez-faire berpengaruh terhadap sifat-sifat budaya.
Disarankan menyempurnakan alat ukur baik MLQ (Bass & Avolio, 1994) maupun Survei Budaya Organisasi (Denison & Neale, 1996) dengan analisis faktor. Pemimpin perusahaan perlu memperlakukan bawahan sebagai pribadi yang unik dengan segala kebutuhan psikologis, sosial dan fisiknya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17837
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>