Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139693 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Di Bali khususnya, sampai saat ini telah muncul 4 stasiun televisi lokal yaitu TVRI Bali, Bali TV, Dewata TV, dan BMCTV. Secara keseluruhan, keempat stasiun televisi lokal ini memberikan berbagai pilihan acara yang menampilkan kehidupan sosial dan budaya masyarakat Bali dari berbagai aspek kehidupan dari segi isi dan visualnya. Namun jika ditinjau dari pemakaian bahasa Ibu, yaitu bahasa Bali, program acara yang ditampilkan oleh keempat stasiun ini masih bisa dihitung dengan jari. Ruang lingkup penulisan ini akan difokuskan untuk menganalisis profil 4 televisi lokal di Bali, program acara yang menggunakan bahsa Bali, nilai-nilai sosial yang terkandung pada proram acara yang menggunakan bahasa Bali sekaligus untuk mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi kiprah televisi dalam pemertahanan bahasa Ibu, dimana metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Simpulan dari penelitian adalah gambaran umum setiap televisi lokal dapat ditinjau dari profil yang mereka miliki; program acara yang menggunakan Bahasa Bali terdiri dari 4 kategori: Berita, Religi, Seni Tradisional dan Hiburan; Nilai-nilai sosial yang terkandung pada program acara yang menggunakan bahasa Bali yaitu reativitas, pelestarian, edukasi, religi dan hiburan; faktor yang mempengaruhi program acara menggunakan bahasa Bali adalah kebijakan pemerintah, ideologi, kreativitas, masyarakat dan globalisasi.
"
SWISID 2:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Roni Ardian Zulianto
"Media massa mempunyai sebuah tatanan bahasa dan juga struktur agar pembaca bisa memahami apa yang merekamaksud. Selain itu, kesopanan dalam bahasa juga sangat dijaga agar tidak menimbulkan konflik dari kalangan pembaca dan masyarakat secara luas. Hal itu dilakukan oleh media massa karena media massa tidak mau menimbulkan konflik dari wacana yang mereka tayangkan. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kesopanan dalam wacana yang digunakan oleh media massa untuk memberitakan suatu objek.Oleh karena itu, dalam penelitian ini, kesopanan bahasa dalam media massa akan dijelaskan sesuai dengan makna yang terkandung di dalam teks melalui teori Leech 2014 yang menyimpulkan jenis kesopanan dengan 6 kategori, meliputi maksim kebijakan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kerendahan hati, maksim persepakatan, dan maksim perhatian atau disebut dengan maksim kesimpatikan. Selain mengggunakan teori tersebut, penelitian ini juga membutuhkan adanya metode untuk menganalisis daya, metode tersebut, yaitu metode simak dengan teknik bebas libat cakap. Kemudian untuk memperoleh hasil yang maksimal, analisis data juga menggunakan metode Padan Pragmatik dengan teknik klasifikasi data secara langsung. Hal itu dilakukan agar hasil yang diperoleh darisubjek penelitian terkait berita detik.com lebih akurat. Hasil dari penelitian ini ditemukan ada 18 kesopanan dari seluruh kategori kesopanan yang dipaparkan oleh Leech (2014)"
ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2020
400 JIKKT 8:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994
499.221 IND i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chong, Swee Huat
"Perkembangan mass media modern, baik televise, radio maupun persuratkabaran dan majalah telah memainkan peranan yang penting dalam segala bidang. Tanpa mass media berarti komunikasi antara satu pihak dengan pihak yang lain akan terhambat, dan akibatnja bias sangat parah. Karena tanpa mass media pemerintahan demokratik, industri, aktivitas kebudayaan dan pendidikan akan menjadi lumpuh (Alexander Scharbach 1965:78). Fungsi mass media secara konservatif dapat dikatagorikan atas empat koponen yang penting yaitu: komunikasi, informasi, didaktik dan hiburan. Keacuali suratkabar majalahlah yang paling banyak pembacanya, ia juga termasuk salah satu publikasi yang _long life age_ (lestari) sifatnya. Maka pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari, begitu juga penggunaan bahasanya, tidak dapat diabaikan. Majalah-majalah di Indonesia sungguh banyak sekali variasinya. Secara garis besar dapat kami klasifikasikan sebagai berikut: 1. Majalah hiburan (untuk orang dewasa): Varia, Varianada, Cinta, Vista, Selecta, Senang, Stop, Non-stop, Flamboyan, Contessa dan sebagainya. 2. Majalah berita mingguan (bergambar): Tempo, Ekspres, Topi, Mimbar dan sebagainya. 3. Majalah kanak-kanak: Bobo, Kawanku, Si Kuncung, Kembang Teratai dan sebagainya. 4. Majalah kebudayaan: Budaja Djaja, Basis, Pewayangan Indonesia, Horizon dan sebagainya. 5. Majalah wanita: Wanita, Mutiara, Femina, Keluarga, Lady Only dan sebagainya. 6. Majalah bulanan umum (human interst) : Intisari, Mahkota, Prima dan sebagainya"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1973
S10768
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen P & K, 1984
499.223 2 IND k (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Media massa selain sarana penyampaian berita juga menjadi sarana pembina bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam media massa merupakan keharusan yang perlu ditingkatkan. Media massa yang mengabaikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar itu akan memberi kesan bahwa media massa tersebut tidak "cendekia". Untuk itu, media massa perlu meningkatkan mutu bahasa Indonesia dengan membangun kesadaran akan pentingnya penyampaian dan penyajian berita yang efektif melalui bahasa yang efektif pula. Penerapan kaidah bahasa dalam penyampaian dan penyajian berita akan mewujudkan kesetiaan berbahasa Indonesia sehingga kedisiplinan berbahasa Indonesia akan terbentuk pula."
MBUNTAR 14:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fadli Arifin
"ABSTRAK
Media massa sebagai cerminan bahasa yang digunakan oleh masyarakat luas mempunyai gaya bahasa tersendiri untuk menarik perhatian pembaca yang tercermin pada penulisan judul dalam surat kabar. Penelitian ini membahas struktur kalimat pembentuk judul dan hubungannya dengan jenis berita dalam surat kabar Kompas. Dalam Kompas terdapat empat jenis judul yang diteliti, yaitu judul rubrik, judul topik, judul berita, dan judul tambahan. Dalam pemaparan hasil analisis, digunakan pengategorian kata, frase, klausa, dan kalimat yang dipaparkan oleh Kridalaksana (1999). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kalimat tak lengkap terdapat pada judul rubrik dan judul topik. Namun, terdapat kekecualian yang terjadi, yaitu penggunaan kalimat lengkap pada judul berita dan judul tambahan. Selain itu, ditemukan adanya kecenderungan penggunaan kalimat lengkap pada judul berita keras (hardnews) dan kalimat tak lengkap pada judul berita lunak (softnews). Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pengategorian judul sebagai kalimat tak lengkap yang diungkapkan Kridalaksana terjadi perkembangan pada penggunaannya di surat kabar sesuai dengan data yang diteliti.

ABSTRACT
Mass media as the language reflection that is being used by wide people community has it own style of language to attract the reader?s attention which is reflected in the newspaper title writing structure. This research discuss about the sentences structure of forming title and it correlation with sort of news in daily newspaper, Kompas. In Kompas, there was found four type of title that is being studied, and specifically known as, section title, headings, headline, and additional title. The explanation in analysis result is using the theory of words categorization, phrase, clause, and sentences as well being explanation by Kridalaksana (1999). The research result indicate that the using of incomplete sentences could be found on the section title and headings. However, there is an exception that take place, that is headline and additional title. Furthermore, there was found a tendency of using incomplete sentences in hardnews title and complete sentences in softnews title. From all of that, this could be concluded that the categorization of title as incomplete sentences which is being disclosed by Kridalaksana has a development on its use in the newspaper due to the data that were examined. "
2016
S63428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmar Farid Setiadi
"Menjelang akhr abad XIX Hindia Belanda mengalami proses perubahan social yang sangat cepat akibat penetrasi kapitalisme. Perkebunan basar, perubahan aturan tenaga kerja, penyewaan tanah dari petani, menjadi cirri umum dari proses ini, yang mengubah sendi-sendi kehidupan masyarakat. Ekonomi komoditi menjadi dominan dan secara bertahap menggeser kegiatan ekonomi rakyat. Menanam modal di tanah jajahan, bagi pemilik modal asing, bukan hanya masalah memindahkan sebagian kekayaan di tanah jajahan. Infrastruktur pendukung gerak modal menjadi elemen yang sangat penting. Mendekati abad XX negara kolonial melakukan pembangunan besar-besaran : jalan raya, pelabuhan, kantordagang dibangun, jaringan kereta api diperluas, bank-bank mulai tumbuh, dan tentunya pendidikan untuk menyiapkan tenaga kerja yang akan menggerakkan semua perlengkapan yang tengah dibangun."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S12459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Alhamudin Maju Hamonangan
"Sejak peledakan bom di New York pada 9/11, wacana mengenai terorisme berkembang dan meluas menjadi perbincangan masyarakat dunia. Wacana mengenai terorisme semakin meluas di Indonesia paska peristiwa peledakan bom bali. Hal ini tidak terlepas dari peran Media dalam memberitakan peristiwa peledakan bom Bali secara intens. Penelitian ini menggambarkan bagaimana media mengkonstruksi berita mengenai peledakan bom di Bali sesuai dengan Ideologinya. Skripsi ini membahas konstruksiHarian Kompasyang berideologi kanan-moderat tentang terorisme dalam pemberitaan peledakan bom Bali.
Secara metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan menerapkan analisa tekstual pada artikel berita dan editorial menggunakan analisa framing model Pan & Kosicki dan Robert N. Entman.
Hasil penelitian ini menunjukan Kompas yang berideologi nasionalismoderat mengkonstruksi terorisme dengan frame kemanusiaan dan hukum. Harian Kompas menggunakan frame kemanusiaan (humanisme) dalam melihat dan memaparkan terorisme. Penonjolan akibat dari terorisme ini digunakan oleh Kompas untuk meyakinkan khalayak bahwasanya aturan hukum yang mengatur secara khusus mengenai terorisme adalah sebuah keharusan.

Since the bombings in New York on 9/11, the discourse on terrorism evolved and expanded into the world problems. Discourse on terrorism increasingly widespread in Indonesia after Bali bombing incident. It is not separated from the role of media in reporting Bali bombings events intensely. This study illustrates how the media construct the news about the bombing in Bali in accordance with the ideology. This thesis discusses the Kompas daily construction-moderate right ideology of terrorism by preaching the Bali bombings.
In this research methodology uses a constructivist approach by applying textual analysis of news articles and editorials on the use of analysis models framing Pan & Kosicki and Robert N. Entman.
These results indicate that Kompas-moderate nationalist ideology construct terrorism with humanitarian and legal frames. Kompas daily Compass uses frames humanity (humanism) in viewing and describing terrorism. Salience on damage result of terrorism act is used by Kompas daily to convince the audience that the legal rules governing the particulars of terrorism is a must."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56435
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luntungan, Steven Y. Audy
"ABSTRAK
Kompetisi di lndustri televisi begitu ketat terlihat dengan kehadiran 11 TV nasional dan
28 TV lokal yang maslh terus bertambah. PerTarungan menampilkan tayangan yang
menarik akan menjadi faktor yang paling penting dalam industri televisi. Tren program
saat ini dikendalikan oleh rating, yang berakibat pada keseragaman program yang
mengedepankan nilai-nilai dan budaya metropolis perkotaan. Namun, masyarakat di
daerah saat ini telah memilikI ruang untuk menikmati informasi seputar daerahnya
melalui tayangan Televisi lokal. Tayangan yang membawa kandungan lokal adalah
andalan sekaligus strategi yang dilakukan TV lokal untuk bisa bersaing dengan TV
Nasional. Strategi seperti itu dinamakan TV Proximity.
Kedekatan pada konsep TV Proximity iidak hanya diukur dengan jarak , namun juga
dengan kedekatan emosi. Kedekatan emosi pemirsa bisa ditunjukkan lewat budaya,
perilaku, gaya hidup, lingkungan, sosial, ekonomi, dan politik. Dengan mempelajari
sumber sekunder, melakukan wawancara mendalam terhadap sejumlah narasumber,
melakukan observasi terhadap dinamika proses bisnis televisi lokal, serta melakukan
analisa isi terhadap program acara, penelitian kualitatif ini dilakukan untuk mengetahui
apakah konsep TV Proximity sudah disadari dan dllaksanakan oleh TV lokal di dalam
bersaing dengan TV nasional khususnya dengan memperhatikan program acara yang
ditayangkan.
TV Lokal yang dipilih adalah JAKTV di kota jakarta dengan kasus program acara
Gubemur Kita. Analisa yang digunakan untuk studi dengan perspektif Ekonomi Media
ini, menggunakan beberapa level analisa; dimana analisa akan dilakukan secara
holistik, mulai dari level makro untuk melihat kondlsi pertelevisian di Indonesia, lalu level
meso untuk meneliti Tv Proximity pada proses produksi dan proses konsumsi program
TV Lokal, serta di level mikro untuk meneliti TV Proximity pada isi acara Gubemur Kita.
Penelitian ini memperlihatkan bahwa JAKTV sebagai stasiun TV lokal memang sangat
memperhitungkan dan membuat rencana serta proses produksi yang berbasis pada TV
Proximity. Penampilan dan pemilihan lagu pembuka acara Gubemur Kita yang sarat
dengan budaya Jakarta (Betawi) serta pemilihan tokoh-tokoh dan topik yang memang
tepat dengan suasana Jakarta (sampah, banjir, mahalnya sekolah, fasilitas kesehatan,
pengangguran), satu tahun menjelang Pilkada 8 Agustus 2007, membuat JAKTV melaju
sendirian sebelum TV-TV Iain (nasional) baru membicarakannya pada sekitar 3 bulan
menjelang hari pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta. Dari proses konsumsi media,
terbukti baik para penonton maupun pemasang iklan tertarik serta masih memiliki
memori yang baik terhadap TV Proximity dari acara Gubernur Kita.
Penelitian ini merekomendasikan agar konsep TV Proximity -khususnya sebagai
strategi TV Iokal- bisa Iebih banyak dikaji dalam perspektif Ekonomi Media, karena di
tengah keterbatasan sistem rating (yang jarang sekali memberi angka yang memadai
bagi program-program TV Iokal; ini harus dibaca dalam konteks rating di Indonesia yang
mulai diragukan validitas dan reliabiiitasnya karena tidak pernah disertifikasi/diperiksa
oleh sebuah Media Rating Council), temyata TV Proximity -melalui acara sejenis
Gubernur Kita di Jak TV- mampu memenangkan hati berbagai stakeholders yang terkait
dengan program tersebut."
2007
T17370
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>