Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140211 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pengaruh Budaya Pra-Islam pada makam di desa Salakaria, kecamatan Sukadana-Ciamis
The tomb contains varieties of important data that can describe the society in the past. A lot of understandings and meaning exist in the form of the tomb as a cultural heritage. From the results of research in the Salakaria Village, Sukadana District, Ciamis, the ancient tombs in the region still follow the pre-Islamic culture. It can be seen from the shape of the building in its sepulcher tomb, gravestone and materials. It is also seen from the placement of the tomb and the culture that is still going on at the site of the tomb. This paper used the research method with descriptive analysis, which means to describe the components of the tomb, and then analysis and interpretation are carried out. The historical and cultural background of the past in the Salakaria village, Sukadana District describe a form of cultural continuity or continuous culture from prehistoric times to the Islamic period"
PURBAWIDYA 2:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Halwany Michrob
Jakarta: Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala, 1993
731.76 HAL l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
A.A. Gede Oka Astawa
Denpasar: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Balai Arkeologi , 2007
930.1 GED a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Located at the delta of Batang Kuantan river in Kuantan Sengingi, Riau, Padang Candi has indicated traces of the past Sriwijaya Hindu-Buddha cultures through a series of researches from 2010 to 2013. A number of researches on Sriwijayan Buddhism theories and concepts, the findings of golden inscription plates with Buddhism mantra along with the discovery location at the site, and other archaelogical findings have strongly suggested the site of being not only Buddha Mahayana sanctuary, but also as a Mandala, a settlement of Priests community.
"
SBA 17 (1-2) 2014 (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Ernawan
"Fungsi produk dan fungsi situs bengkel beliung prasejarah berhubungan dengan perdagangan dan perbengkelan. Penelitian yang pernah dilakukan memperlihatkan fungsi produk situs bengkel beliung merupakan sarana perdagangan, dan fungsi situs bengkel sebagai tempat membuat beliung. Penelitian tersebut tidak memperhatikan hubungan produk dan kegiatan bengkel beliung dengan fasilitas sumber daya alam yang terdapat pada situs dan sekitarnya.
Penelitian ini bertujuan mengetahui fungsi produk dan fungsi situs yang berhubungan dengan sumber daya alam situs dan sekitarnya. Penelitian diharapkan memperlihatkan apakah produk bengkel beliung merupakan komoditas dagang atau sarana budi daya tanaman pads situs, apakah produk bengkel merupakan upaya pemukim menempatkan diri dan memanfaatkan sumber daya alam, dan bagaimana bentuk kegiatan pemukiman yang ditentukan daya dukung sumberdaya alam lingkungannya.
Upaya untuk mengetahui fungsi produk dan fungsi situs memakai sampel non probabilitas. Data artefak dan lingkungan fisik memakai hasil survai dan penggalian di situs Ngrijangan, Kendeng Lembu, Ngrijang Sengon, Gunung Gamping. Data di (a) Ngrijang Sengon, Ngrijangan diharapkan mewakili bengkel beliung di sisi barat perbatasan Pegunungan Selatan Jawa Timur bagian barat dan timur, (b) Gunung Gawping diharapkan mewakili bengkel beliung di Pegunungan Selatan Jawa Timur bagian timur berbatasan dataran rendah Lumajang, Cc) Kendeng Lembu diharapkan mewakili bengkel beliung di Pegunungan Solo berbatasan Pegunungan Selatan Jawa Timur. Penelitian didukung percobaan, etnografi akik di Gendaran.
Fungsi bengkel memakai perbandingan ciri fisik produk dan kegiatan bengkel dengan sumber daya alam. Perbandingan kesamaan ciri fisik produk memakai rumus Steinhaus yang diuji beda rumus D/ma. Hasil uji memperlihatkan kedudukan tiap artefak seluruh situs dalam proses pembuatan beliung; sehingga menampakan fungsi situs sebagai penghasil atau pengguna produk bengkel. Hubungan fungsi situs penghasil atau pengguna produk dengan sumber daya alam memperlihatkan fungsi situs sebagai pemukiman dan atau perbengkelan.
Hasil penelitian memperlihatkan perbedaan kesimpulan dengan penelitian terdahulu. P nelitian ini memperlihatkan fungsi situs NgriJang Sengon, Ngrijangan, Gunung Gamping, Kendeng Lembu sebagai penghasil pra-beliung dan beliung yang tidak berlangsung setiap waktu bergantung persediaan air untuk menggosok batuan. Produk bengkel beliung tidak didagangkan di bengkel. Produk bengkel beliung dipakai budi daya tanaman selama memproduksi beliung; sehingga bentuk pemukiman pendukung kegiatan bengkel berhubungan dengan budi daya tanaman tebas bakar yang bervariasi sesuai daya dukung sumber alam di situs Ngrijangan, Ngrijang Sengon, Gunung Gamping dan Kendeng Lembu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talulla Rachma Augia
"Penelitian ini membahas mengenai tata ruang antara makam, masjid, dan pemukiman di Desa Hitu dan Hila di Ambon, Maluku. Data yang diambil adalah Masjid Hitu, Masjid Hena Lua, Masjid Hassan Sulaiman, Masjid Wapauwe, Rumah Raja Desa Hitu, Rumah Raja Desa Hila, kompleks makam kuno Hitu, dan kompleks makam Hassan Sulaiman. Penelitian terfokus pada kajian spasial atau tata ruang antara makam, masjid, dan pemukiman untuk melihat pemisahan yang sakral dan yang profan. Sakral adalah suatu benda atau objek yang dikeramatkan, dalam penelitian ini makam merupakan tempat yang disakralkan. Profan adalah yang bersangkutan dengan duniawi.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat makna makam bagi para masyarakat desa Hitu dan Hila. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pemisahan antara yang sakral dan profan. Batas pemisah antara yang sakral dan profan tidak dapat terlihat secara fisik, batasan baru dapat terlihat dari penggambaran yang diambil dari udara. Makam atau yang disakralkan berada di dalam hutan dan jauh dari pemukiman dan masjid.

This thesis discuss about the layout between tombs, mosques, and settlements in Hitu Village dan Hila Village, Maluku. The data which has been taken such as, Hitu Mosque, Hena Lua Mosque, Hassan Sulaiman Mosque, Wapauwe Mosque, The House of The Hitu Villages King, The House of The Hila Villages King, The Ancient Tombs Complex of Hitu, and The Tomb Complex of Hassan Sulaiman. This thesis focuses on the spatial study or the layout between tombs, mosques, and settlements to separate the sacred and the profane. Sacred is the object which sanctified and hieratic, in this thesis for example, the tomb is a sacred place. Whereas, profane is concerned with the worldly.
This thesis aims to see the meaning of the tomb for the villagers of Hitu and Hila. The results of this thesis conclude that there is a separation between the sacred and the profane. The separation is that the dividing boundary between the sacred and the profane can not be seen physically, the new boundary can be seen from the drawing which taken from the air. The tombs or the sacred places are in the forest and away from the settlements and the mosques.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bobby Septian
"Tulisan ini membahas mengenai tata letak dan identitas makam pada masjidmasjid kuno di Jakarta dengan menggunakan dua belas masjid sebagai data yang dikaji. Metode penulisan penelitian ini terdiri dari empat tahap, yaitu formulasi, pengumpulan data, pengolahan data dan interpretasi. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa pada makam di lingkungan masjid-masjid kuno di Jakarta terdapat pola keletakan dan sisi peletakan makam favorit/paling sering dijumpai. Selain itu, diketahui pula identitas orang-orang yang dimakamkan di sana beserta tingkatan identitas sosialnya berdasarkan pembagian ruang dan atribut makam.

This research is discussing about layout and identity of tombs in ancient mosques in Jakarta with utilizing twelve mosques in total as researched data. The method used in this research consist four phases, which are formulation, data collection, data processing and interpretation.  This research results revealed that tombs in ancient mosques in Jakarta have several layout patterns and favorite side of tombs that most often found. Besides of that, also known tombs identity and stratification levels based on space separation and tombs attributes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Yasmini
"Arsitek dan pemerhati arsitektur cenderung memperlakukan arsitektur sebagai suatu bentuk bangunan untuk mereka yang; hidup. Padahal sebenarnya beberapa obyek arsitektur yang terkenal datanb dari usaha pemenuhan kebutuhan mereka yang telah mati, salah satunya adalah makam. Uniknya, walaupun masing-masing memiliki tujuan yang berbeda, kita dapat menjumpai adanya keserupaan antara makam itu sendiri dengan bangunan lain, khususnya tempat tinggai semasa hidup. Secara sadar maupun tidak, beberapa masyarakat menyamakan alam baka dengan alam fana, sehingga memperlakukan makam sebagai tempat kediaman berikutnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48186
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Ayu Novitri
"Mitos merupakan salah satu bentuk tradisi lisan dan merupakan manifestasi dari kebudayaan. Mitos tercipta ketika masyarakat masih memegang kepercayaan terhadap kejayaan atau kesaktian seseorang di masa lampau. Kepercayaan tersebut selanjutnya dituangkan ke dalam suatu ritual yang secara tidak langsung semakin mempertegas keberadaan mitos. Ketika mitos masuk ke dalam suatu karya arsitektur, maka terciptalah jiwa di dalam karya arsitektur yang akan mempengaruhi pandangan dan perlakuan manusia terhadapnya.
Salah satu karya arsitektur yang erat kaitannya dengan mitos, khususnya di Tanah Jawa, adalah makam. Dengan melihat kekuatan mitos pada suatu makam maka diharapkan dapat mengetahui bagaimana suatu jiwa di dalam karya arsitektur tercipta. Dalam melihat pengaruh mitos pada arsitektur makam tersebut, saya mengacu kepada makam-makam wali yang sering disebut dengan makam keramat yang terletak di Kabupaten kudus, serta memilih studi kasus berupa makam keramat yang mengacu pada penamaannya maupun bentuk fisiknya. Ternyata dari studi kasus tersebut diketahui bahwa keberadaan mitos pada awalnya dipengaruhi oleh siapa tokoh yang dimakamkan di sana dan kesaktian yang dimilikinya. Semakin besar kesaktian yang dimilikinya, maka semakin besar pengaruh mitos tersebut pada arsitektur makam.

Myth is one form of oral tradition, which is a manifestation of culture. Myth was created when people still continue their belief in the glory and the supernatural power of someone in the past. Then their belief is generated into a ritual which people do as a statement of existence of the myth. When myth present on a work of architecture, so the work will have a soul that can affect people's views and treatment of this work.
One of architecture's works that is closely related to myth, especially at Java, is tomb. By seeing a power of myth in a tomb, so we can to know how a soul in the architecture is created. In looking at the influence of myth on the architecture tombs, I focus to the tombs of Wali which are often called as sacred tomb, where are placed at Kudus , and choosing sacred tomb as cased studies that refer to their naming and physical form. From these case studies known that firstly the presence of myth was influenced by who is buried there and what supernatural power when they were alive. The greater supernatural power that he has, so it increasing significantly of myth's influenced on the architecture of tomb.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52294
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Arja godogan merupakan sebuah kesenian arja yang berasal dari dakdakan kecamatan Kediri kabupaten tabanan. Arja ini menceritakan cerita I godogan yang bersumber dari cerita panji dalam pencariannya mencari seorang istri. Dramatari arja godugan sangat popular pada era 70-an, memiliki fungsi dan makna yang sangat penting bagi masyarakat penikmat hiburan pada masa itu. Akan tetapi, seiring perubahan zaman eksistensi arja godogan seakan menuju ke tepian senja."
JPSNT 20:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>