Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126630 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratih Nirmalasari
"Skripsi ini membahas pentingnya pemodelan dalam sebuah proses desain arsitektur. Proses pemodelan terdiri dari model konseptual dan model konkret. Proses pemodelan tersebut saling melengkapi satu sama lain sehingga tidak selamanya berjalan secara linear. Hal tersebut menyebabkan proses pemodelan menjadi penting dalam sebuah proses desain. Perkembangan teknologi melahirkan inovasi baru dalam proses pemodelan. Pabrikasi digital dapat memudahkan pekerjaan dalam pemodelan. Saya mencoba menganalisa dan memahami lebih lanjut perkembangan pemodelan melalui indikator dasar proses pemodelan. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya pemodelan dalam sebuah proses desain dan relevansinya hingga saat ini. Model dapat merepresentasi sebuah gagasan ide dengan sangat jelas sesuai keinginan arsitek.

The writing informs the importance of modeling in architectural design process. Modeling process consists of conceptual modeling and concrete modeling. These processes complement each other. They not always occur in linear sequence. Therefor modeling becomes important in design process. The development of technology also contribute to the new innovations in the modeling process such as digital fabrication that helps working process in modeling. The analytical study is based on several basic indicators in the development of modeling process. The study shows that the role of modeling in the design process and its relevance to the present times helps architect to represent their ideas clearly through models."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifian Kharisma Syahziar
"Tesis ini mengeksplorasi metode perancangan arsitektur berbasis operasi mengupas dengan mengiris yang menghasilkan rekonstruksi konten dan pembungkus melalui representasi penampang (figural sections). Kajian ini diawali dengan argumen bahwa gagasan arsitektur sebagai pembuatan selubung longgar dari konten yang sudah tersaji perlu dibenahi. Karena sejatinya, konten justru mengkualifikasi dan mendiskualifikasi arsitektur. Penulis menyarankan bahwa desain memerlukan pembacaan yang cermat dan merespon dengan ketepatan (fit program) antara konten, konsep dan konteks dengan pemahaman arsitektur sebagai pembungkus (wrapping). Wrapping sebagai konsep juga dapat dipahami sebagai menciptakan ketidakhadiran yang singkat. Hal inilah yang kemudian menghendaki aksi seterusnya, yakni pengupasan (unwrapping). Eksplorasi pengupasan yang pertama dilakukan dengan mengungkap interaksi konten, konteks, dan konsep melalui stimulus studi preseden arsitektur yang membungkus. Sebagai metode analisis, mengupas dilakukan dengan menampilkan rangkaian penampang sebagai cara untuk menekankan makna hubungan ketiadaan ruang dan kemunculan konten. Dengan ini, pengamat didorong untuk penelusuran lebih jauh mengenai potensi konten yang tidak diharapkan oleh program awal pembungkusnya, atau yang disebut dengan set of misfit. Kemunculan misfit ini menghasilkan gagasan menciptakan fragmen penampang yang mengarah pada metode mengiris. Kemudian studi dilanjutkan dengan eksplorasi mengiris melalui tiga pertimbangan prosedur: memotong bagian terluar, menemukan rongga, dan penekanan terhadap permukaan. Prosedur ini diperagakan melalui eksplorasi praktek mengiris sehari-hari dengan buah dan sayuran sebagai subjek iterasi. Berbagai mekanisme irisan ini menghasilkan skenario rekonstruksi dari simulasi ragam konten dan pembungkus. Pemahaman tentang operasi mengupas dengan mengiris menawarkan konten arsitektur lebih dari sekadar wacana program siap saji menjadi wacana desain yang generatif atas nama kesesuaian spasial, bentuk dan konteks.

This thesis explores an architectural design method based on unwrapping through slicing operations, resulting in content and wrapping reconstruction through free figural section representation. This study begins with the argument that the notion of architecture in making envelopes from ready-made content should be redefined. It is because the content naturally qualifies and disqualifies architecture. The author suggests that design requires close reading in establishing coherence or fit program between content, concepts, and context with an understanding of architecture as wrapping. Wrapping as a concept can also be understood as creating a brief absence. This is what then requires the action of unwrapping as an integral part of the wrapper and is important in the design process. The first exploration of unwrapping is carried out by uncovering the interaction of content, context, and concept through the wrapping stimulus of architectural precedent studies. As an analytical method, unwrapping is done by displaying a series of sections as a way to emphasize the meaning of the relationship between the absence of space and emerging content. Further then, the observer is encouraged to explore the potential content that was not expected by the initial wrapping program, or what is called a set of misfits. The appearance of this misfit lead to the idea of making fragments which conducted the slicing method. Then the study continued with exploratory slicing through three considered procedures: cutting the outer surface, finding the cavity, and pressing the surface. This procedure is demonstrated through an exploration of everyday slicing practices with fruits and vegetables as the subject of iteration. These multiple-slice mechanisms generate reconstructions scenarios from simulated content and wrapper variants. Understanding the operation of unwrapping by slicing offers architectural content that goes beyond just a ready-made program discourse into a generative design discourse corresponding to space, form, and context."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Knoll, Wolfgang
New York: McGraw-Hil, 1992
721.022 KNO a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ashadi
"Tata ruang arsitektur Kauman, yang menjadi perhatian tesis ini, mengandung arti sebagai penataan atau pengaturan ruang - kombinasi antara elemen-elemen fisik dan non fisik - mulai dari penataan ruang permukiman, ruang rumah tinggal, fasilitas peribadatan, hingga pengaturan perabot rumah tinggal, yang dilakukan secara terus-menerus oleh komunitas Kauman, melalui pranata-pranata yang ada, dalam rangka kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup mereka. Dalam penelitian ini, subyek kajian adalah komunitas yang bertempat tinggal di sekitar masjid Menara Kudus di kota Kudus lama, propinsi Jawa Tengah.
Rumah-rumah dengan tembok tinggi, lorong-lorong sempit, berliku, sesak, padat, pengap, dan tertutup itulah keadaan kampung Kauman Kudus. Namun, di balik tembok tinggi tersebut, beberapa rumah memiliki lahan pekarangan yang agak luas. Keadaan tersebut mendorong orang menganggap bahwa komunitas Kauman kurang memiliki jiwa sosial, mementingkan diri sendiri, dan memisahkan diri dari kelompok masyarakat lainnya; mereka eksklusif. Anggapan ini tentu saja bertolak belakang dengan sikap dan jiwa santri, yang selama ini oleh sebagian orang, selalu dilekatkan pada diri masing-masing individu dalam komunitas Kauman, yaitu yang memiliki kepatuhan pada ajaran agamanya (Islam).
Salah satu pertanyaan penelitian ini adalah, apakah sistem nilai yang berlaku dalam agama Islam mempengaruhi seluruh sisi kehidupan komunitas Kauman ? Dan kemudian bagaimana mereka memandang dan menyikapi ruang arsitektur mereka berdasarkan sistem nilai yang berlaku ?
Untuk memahami bagaimana komunitas Kauman Kudus menata dan mengolah ruang arsitektur mereka, kita harus memperhatikan makna-makna tindakan dari kejadian yang mereka alami secara terintegrasi. Konsep tata ruang arsitektur Kauman dapat diharapkan berkait erat dengan pandangan dunia mereka sendiri. Hal ini akan mengaitkan konsep ruang dan waktu dalam suatu konfigurasi yang khas bagi kultur Kauman, dimana nilai-nilai Islam ikut terjalin di dalamnya. Dalam upaya mengungkap sistem makna yang kompleks dari kultur Kauman digunakan pendekatan kultural.
Kerangka konsep yang digunakan dalam penganalisaan tesis ini mengacu pada kaitan hubungan fungsional konsep-konsep : kultur - ruang arsitektur -- simbol.
Cara yang ditempuh dalam penelitian tesis ini adalah pendekatan penelitian lapangan melalui pengamatan berperan-serta atau participant observation. Sedangkan cara analisis yang digunakan mengacu kepada model analisis yang dikembangkan oleh Victor Turner ketika menganalisis simbol dalam ritual, yaitu processual symbolic analysis.
Pada mula terbentuknya komunitas Kauman dan sekitarnya, terjalin hubungan pertalian darah antar keluarga; mereka memiliki semacam norma perkawinan endogamy. Hal ini menciptakan sistem kekerabatan yang rapat pada komunitas Kauman. Setelah terjadi pergaulan perdagangan dengan luar wilayahnya, maka mini lab terjadi perkawinan exogami. Mulailah dijalin hubungan-hubungan Baru dengan kerabat kedua belah pihak (suami-istri).
Dalam rangka pemenuhan hidup, komunitas Kauman dengan menggunakan pengetahuan kulturalnya yang diperoleh dari pengalaman dan proses belajar, telah merubah tata ruang arsitekturnya yang semula mereka memiliki ruang permukiman yang terbuka dengan pola rumah tinggal deretnya, kemudian merubah menjadi ruang permukiman yang tertutup dengan dinding tembok tinggi di sana sini.
Dalam tata ruang arsitektur Kauman telah terjadi proses saling `membentuk' antara ruang-ruang arsitektur sebagai wadah aktivitas dan orang-orang Kauman itu sendiri sebagai pelaku atau subyek. Generasi terdahulu telah menciptakan dan membentuk ruang-ruang arsitektur Kauman, dengan dinding-dinding pembatas ruang dibuat secara tegas dan jelas. Sementara generasi sekarang, sikap dan perilakunya dibentuk oleh ruang-ruang tersebut. Apabila generasi sekarang memiliki keinginan dan kemampuan (ekonomi) tidak menutup kemungkinan akan menghilangkan dinding tembok tinggi yang mengelilingi rumahnya. Hal ini bisa terjadi karena di antara ruang-ruang arsitektur dan orang-orang yang melakukan aktivitas di dalamnya senantiasa terdapat suatu hubungan timbal balik.
(xvi, 274 halaman, Bibliografi : 73 buku, 4 artikel, 6 laporan penelitian, 1 disertasi, 5 tesis, 2 skripsi, tahun terbitan paling awal : 1960, paling akhir : 2003)"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13812
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaimmudin Khairi
"Komunikasi memainkan peran penting dalam arsitektur untuk menyajikan ide arsitek kepada orang lain. Oleh karena itu arsitek menggunakan berbagai media seperti gambar dan model dalam mengkomunikasikan ide-idenya. Seiring dengan perkembangan teknologi, model virtual mulai mengambil peran maket dalam mengkomunikasikan ide tiga dimensi. Meskipun model virtual memiliki keuntungan dalam mewakili bangunan secara akurat, maket masih memiliki peran penting dalam komunikasi arsitektur karena hadir dalam realitas fisik.

Communication plays an important role in architecture in order to present an architect idea to others. Therefore architect uses many medias such as drawings and models in communicating his ideas. Along with technological developments, virtual models began to take maquette role in communicating three dimensional idea . Although virtual model has advantage in represent building accurately, maquette still has an important role in architectural communication because it present in physical reality."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42706
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Archie Allen Listiyono
"Skripsi ini membahas pengaruh parameter pada struktur bangunan tinggi apabila dirancang menggunakan pendekatan parametrik. Pemilihan topik pembahasan ini ini dikarenakan pada arsitektur parametrik, proses perancangannya menggunakan parameter. Dengan adanya program - program yang mendukung permodelan parametrik, proses pencarian bentuk pada arsitektur parametrik pun sudah dapat dilakukan oleh program komputer. Dengan bantuan program komputer, variasi model tiga dimensi menjadi lebih mudah untuk dihasilkan. Arsitek hanya perlu mengubah nilai dari parameter yang sudah ditetapkan. Mudahnya eksplorasi bentuk menyebabkan perubahan pada bentuk bangunan tinggi yang ada saat ini. Oleh karena itu skripsi ini akan membahas pengaruh parameter struktur terhadap struktur bangunan tinggi ketika parameter struktur tersebut dilibatkan pada saat perancangan.

This thesis will discuss the influence of structure parameter towards high rise structure in parametric architecture. The reason behind this thesis because in parametric architecture, parameter is being used in the design process. With the help of software which support parametric modelling, the form finding process in parametric architecture can now be done by the software. With the help of this software, the variation of the 3 D model can be constructed easily. Architect just need to change the value of the parameter. The easiness in form finding affect the shape of the high ndash rise building today. Because of that, this thesis will discuss the influence of structure parameter towards high rise structure when the structure parameter is being used in the design process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mills, Criss B.
Hoboken: Wiley-Academy, 2011
720.22 MIL d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hongkong: Phoenix Publishing Limited, 2011
R 779 COO
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Hendrata Pratama
"Skripsi ini menjelaskan bagaimana pengetahuan second order cybernetics berlaku dalam proses desain arsitektur. Saya mengamati bahwa ide yang terbentuk dalam proses desain arsitektur berasal dari proses komunikasi antar subjek dalam proses desain tersebut. Komunikasi ini terjadi dalam sebuah siklus yang coba saya hubungkan dengan pengetahuan dalam bidang cybernetics yakni Black Box Theory dan Conversation theory. Dengan mengetahui cara kerja komunikasi dalam proses desain arsitektur melalui konsep second order cybernetics, kita dapat memahami bagaimana sebuah ide arsitektur muncul beserta variabelvariabel yang memengaruhinya.

This paper describes how the knowledge in second order cybernetics applies in the process of architectural design. I observed that the idea formed in the process of architectural design comes from the communication process between subjects in design process. This communication occurs in a cycle that I'm trying to connect with knowledge in the field of cybernetics like Black Box Theory and Conversation theory. By knowing how the communication in the architectural design process, through the concept of second order cybernetics, we can understand how an idea of architecture appear with variables that influence it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S65854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Fitriyanti
"Dalam beberapa tahun terakhir, desain komputasional telah mengubah paradigma desain tradisional dengan memungkinkan penciptaan desain yang lebih efisien melalui teknik digital. Salah satu permasalahan utama yang dihadapi arsitek di era digital ini adalah tantangan dalam menghasilkan desain berkelanjutan untuk menjaga keberlangsungan hidup antara manusia dan alam. Biomimetik, pendekatan yang meniru strategi dan prinsip alam, dapat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan ini. Studi ini membahas implementasi pendekatan biomimetik dalam desain komputasional untuk menghasilkan sebuah visualisasi proses desain biomimetik hingga akhirnya dapat menghasilkan desain inovatif berbasis alam. Studi ini dilakukan melalui studi literatur, kuesioner, dan studi kasus. Studi kasus dilakukan dengan mengimplementasi pendekatan biomimetik dalam proses desain komputasional, sehingga dapat menciptakan envelope bangunan yang adaptif terhadap konteks lingkungan terutama intensitas cahaya matahari. Proses ini akan melibatkan tiga tahap utama yaitu knowledge, abstraction, dan application. Ketiga tahap ini dilewati dengan pemahaman mendalam terhadap prinsip-prinsip biologis dan adaptasinya dalam konteks desain arsitektur. Tujuan dari studi ini adalah mengivestigasi potensi integrasi pendekatan biomimetik dengan desain komputasional, serta memberikan visualisasi proses desain komputasional yang mengimplementasikan pendekatan biomimetik dalam menghasilkan sebuah envelope bangunan yang mengadaptasi prinsip alam.

In recent years, computational design has transformed the traditional design paradigm by enabling the creation of more efficient designs through digital techniques. One of the main challenges faced by architects in this digital era is the need to produce sustainable designs to maintain the coexistence between humans and nature. Biomimetic, an approach that mimics the strategies and principles of nature, can provide a solution to this challenge. This study discusses the implementation of the biomimetic approach in computational design to produce a visualization of the biomimetic design process, ultimately leading to innovative nature-based designs. The study is conducted through literature review, questionnaires, and case studies. The case study involves implementing the biomimetic approach in the computational design process to create a building envelope that adapts to the environmental context, particularly sunlight intensity. This process involves three main stages: knowledge, abstraction, and application. These stages are undertaken with a deep understanding of biological principles and their adaptation in the context of architectural design. The aim of this study is to investigate the potential integration of the biomimetic approach with computational design and provide a visualization of the computational design process that implements the biomimetic approach in creating a building envelope that adapts natural principles."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>