Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27670 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Sungai Sala memiliki potensi sebagai sumber air bagi masyarakat sekitarnya, walaupun kualitasnya kurang memenuhi persyaratan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air gambut Sungai Sala melalui parameter fisika, kimia dan biologi untuk mengetahui golongan kelas dan serta peruntukkannya. Berdasarkan PP No. 82/2001, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum kualitas air gambut Sungai Sala tergolong ke dalam kelas 2 dan 3. Secara fisik warna air gambut sebesar 374 TCU jauh melampaui ambang batas air kelas 3. Secara kimiawi, nilai pH sebesar 2,8 berada di luar ambang batas air kelas 3, sementara kandungan besi (Fe) sebesar 0,414 mg/l masuk kategori kelas 2 dan kandungan total fosfat sebesar 0,939 mg/l tergolong kategori kelas 3. Secara biologis, kandungan bakteri E.coli dan Coliform masing-masing 78 Col/100 ml dan 109 Col/100 ml masih dalam ambang kelas 1. Upaya pengolahan masih perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas air sungai, khususnya terkait parameter fisika dan kimia, agar air Sungai Sala dapat digunakan secara langsung oleh masyarakat setempat."
OLDI 40:3 (2014) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengukuran kualitas air seperti pH, suhu, oksigen terlarut (DO: Disolved Oxygen), turbiditas, konduktivitas, dan salinitas pada beberapa ruas S. Cikaniki (Cikaniki hulu, Cisarua, Curug Bitung, dan Lukut) telah dilakukan dengan menggunakan water quality checker (WQC). Hasil pengamatan diharapkan dapat digunakan sebagai data pendukung bagi penelitian lainnya S. Cikaniki. Data pendukung lainnya yang diukur adalah debit air imana kecepatan arus diukur dengan current meter dan luas penampang basah diukur dengan roll meter. Hasil pengamatan menunjukan bahwa berdasarkan nilai konduktivitas, S. Cikaniki masih tergolong kedalam perairan yang alami dengan pH air yang cenderung normal. Tampak adanya kecenderungan peningkatan rata-rata untuk parameter pH, suhu, konduktivitas, turbiditas, dan estimasi debit dari arah hulu ke hilir. Untuk nilai rata-rata tahunan, dapat dikatakan, pada semua lokasi pengamatan, dari tahun 2006 ke tahun 2008 rata-rata pH dan turbiditas air cenderung menurun, sedangkan untuk parameter DO dan konduktivitas, penurunan terjadi pada lokasi Curug Bitung dan Lukut. Hasil menunjukkan pula adanya keterkaitan yang linier antara parameter konduktivitas, turbiditas, dan estimasi debit"
551 LIMNO 16:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Beti Cahyaninng Astuti
"Air merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia, sehingga kualitas air menjadi suatu perhatian yang sungguh-sungguh. Pencemaran dalam kadar sangat sedikit pada air tidak diperbolehkan sama sekali. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi kualitas air sumur di desa bantaran Sungai Bengawan Solo Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Propinsi Jawa Tengah, dan mengkaji pengetahuan masyarakat tentang air bersih. Kualitas air sumur dikaji berdasarkan pengetahuan masyarakat dan dianalisis dengan parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/Menkes/ Per/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air sumur enam desa di bantaran Sungai Bengawan Solo Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Propinsi Jawa Tengah tidak memenuhi syarat baku mutu untuk air bersih."
Tanggerang: Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Universitas Terbuka, 2015
520 JMSTUT 16:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Dini
"Kualitas air Sungai Ciliwung semakin hari semakin menurun. Hal ini dibuktikan dengan konsentrasi TSS (Total Suspenden Solid), COD (Chemical Oxygen Demand), Nitrit dan Ammonia yang telah melebihi baku mutu (TSS>100 ppm, COD>10 ppm, Nitrit>0.06 ppm, Ammonia>0.02 ppm) (Delinom et al., 2002). Tetapi pada kenyataannya air Sungai Ciliwung masih digunakan masyarakat sekitar untuk memenuhi berbagai keperluan sehari-hari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air Sungai Ciliwung periode tahun 2000-2010 dibandingkan dengan Keputusan Gububernur DKI Jakarta No. 582/1995. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan jumlah sampel sekunder sebanyak 272. Parameter kualitas air yang digunakan sebagai indikator adalah Total Dissolved Suspended (TDS), Kekeruhan, Phospat, Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD) Dissolved Oxygen (DO), dan Fecal coli.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar parameter telah melebihi baku mutu kecuali TDS di bagian hulu sungai. Dari hasil uji bivariat diketahui sebagian besar konsentrasi parameter meningkat dari hulu ke hilir. Hal ini dibuktikan dengan nilai P<0.05. Untuk perbedaan konsentrasi di musim hujan dan musim kemarau, parameter yang memiliki perbedaan yang signifikan yaitu BOD, Phospat, dan COD (P<0.05). Sedangkan untuk perbedaan konsentrasi periode tahun 2000-2005 dan periode tahun 2006-2010 parameter yang memiliki perbedaan yang signifikan yaitu COD dan DO (P<0.05).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Air Sungai Ciliwung menurut parameter yang diteliti sudah tidak sesuai peruntukannya.

Over the time, water quality of Ciliwung River was under the standart. The concentration of some parameters such as TSS (Total Suspenden Solid), COD (Chemical Oxygen Demand), Nitrite and Ammonia above a threshold limit (TSS>100 ppm, COD>10 ppm, Nitrite>0.06 ppm, Ammonia>0.02 ppm) (Delinom et al., 2002). But in the reality people around the river area still used the water for their daily activities.
The purpose of this study was to compare the water quality to according Keputusan Gububernur DKI Jakarta No. 582/1995. This study use descriptive analysis method with 272 secondary samples. The parameter of water quality which include as indicator of the assessment were Total Dissolved Suspended (TDS), Turbidity, Phospate, Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD) Dissolved Oxygen (DO), and Fecal coli.
The result should that most of parameters were over the threshold limit except TDS consentration in the upstreams. Bivariate analysis showed most of the parameters increase from the upstream to downstream with P<0.05. BOD, Phospat, and COD had the significant differences between rainy and dry season (P<0.05). Mean while COD and DO which had the significant differences in 2000-2005 to 2006-2007 periode time (P<0.05).
The conclusion of this study was Ciliwung river water according to the studied parameters are not appropriate designation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawan
"ABSTRAK
Beban pencemaran yang harus ditanggung oleh Sungai Mookervart semakin besar, seiring dengan sernakin banyakznya industti dan pemukiman di sekitar slmgai yang membuang limbahnya ke sungai Dari sekian banyak zat-zat pencemar yang terdapat dalam limbah cair yang dibuang ke Sungai Mookervart, senyawa-senyawa Nitrogen seperti NH3-N dan N03-N adalah merupakan senyawa-senyawa yang biasa ditemukan dalam limbah cair tersebut.
Senyawa Nitrogen adalah salah satu bahan nutrient yang penting dalam pertumbuhan organisme hidup. Dalam jumlah yang mencukupi, senyawa ini akan digunakan oleh mikroorganisme sebagai bahan makanan. Akan tetapi kehadiran senyawa Nitrogen dalam jumlah yang berlebih dapat menyebabkan pertumbuhan organisme lain yang tidak dikehendaki (misalnya Alga), dapat pula menyebabkan penurunan kelarutan oksi gen (DO) dan penurunan pH dalam badan air. Oleh karena itu maka perlu dilakukan pembatasan terhadap jumlah senyawa Nitrogen yang masuk ke dalam aliran Sungai Mookervart. Dan suatu model matematik yang mampu mensimulasikan distribusi konsentrasi senyawa Nitrogen di aliran sungai akan menjadi alat yang sangat membantu untuk keperluan ini.
Karena pemasalahan tersebut di atas, maka pada penelitian ini dikembangkan suatu model matematik untuk mensimulasikan distribusi konsentrasi senyawa ammonia nitrogen (NH3-N) dan nitrat nitrogen (NO3-N) di aliran Sungai Mookervart.
Pengamatan terhadap kualitas air Sungai Mookervart beserta saluran-saluran
outfallnya dilakukan selama 7 hari (10 April - 16 April 1996) dengan titik-titik pengamatannya adalah jembatan PT. Bir Bintang, jembatan Garuda, jembatan PT.
Bakrie, jembatan PT. United Can dan jembatan PT. Tembaga Mulia Semanan.
Sedangkan saluran-saluran outfall yang diperiksa kualitas airnya adalah saluran Rasico, saluran Warung Gantung, saluran Super Itali, saluran Perumahan Citra dan saluran Semanan Dari semua variabel yang dibutuhkan oleh model matematika hanya harga K (laju penguraian) yang tidak dapat diulcur, baik secara matematis maupun dengan cara pengukuran langsung di lapangan. Oleh sebab itu maka harga K hams dicari dengan cara coba-coba (trial dan error) sampai didapat harga K yang memberikan simpan dan minimum antara besarnya konsentrasi di lapangan dengan konsennasi hasil perhitungan model. Dengan menggunakan program Microsof Excel yang mempunyai fasilitas solver, dapat dicari harga K ini dengan cepat dan teliti.
Setelah dilakukan pengukuran di lapangan, perhitungan dengan menggunakan model dan analisa terhadap hasil penelitian, dapat diketahui harga K yang mendekati keadaan sebenarnya di lapangan. Untuk senyawa NH3-N harga K rata-rata yang didapat dari penelitian ini adalah 1,29X10 -5/detik, sedangkan mum senyawa N03-N harga K yang didapat adalah 1,1 6X10 -6/detik Dari hasil pengujian terhadap model matematik, dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan pada penelitian ini terbukti mampu mensimulasikan distribusi konsentrasi senyawa NH3-N dan N03-N di aliran Sungai Mookervart selama 7 hari pengamatan.

"
1996
S34644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yopy Arfan
"Perkembangan urbanisasi dan industrialisasi di DAS Ciliwung akan meningkatkan perubahan tutupan lahan tidak kedap air menjadi tutupan lahan kedap air. Hal ini dapat mengakibatkan berbagai masalah lingkungan salah satunya degradasi kualitas air yang berdampak pada kesehatan manusia dan ekosistem air. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model korelasi-regresi antara tutupan lahan kedap air di DAS Ciliwung dengan status kualitas air sungai Ciliwung. Model korelasi-regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi perubahan status kualitas air sungai Ciliwung akibat perubahan tutupan lahan kedap air.
Penilaian status kualitas air dilakukan dengan menggunakan metode STORET, NSF-WQI, dan CCME-WQI di tahun 2005-2016. Lokasi pemantauan kualitas air Sungai Ciliwung yaitu Attaawun, Katulampa, Kedung Halang, Pondok Rajeg, Jembatan Panus, Kelapa Dua, Condet, Kalibata, MT Haryono, dan Manggarai. Data peta diolah menggunakan Software ArcGIS. Metode analisis menggunakan analisis korelasi pearson dan regresi linear antara persentase tutupan lahan kedap air dan indeks kualitas air.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tutupan lahan kedap air secara signifikan cukup kuat berkorelasi negatif dengan indeks kualitas air, persamaan regresi yang mewakili hubungan antara tutupan lahan kedap air X dan indeks kualitas air STORET, NSF-WQI, CCME-WQI Y adalah persamaan regresi linier masing-masing sebagai berikut STORET : Y=-16.88-0.51 X, NSF-WQI : Y=57.97-0.23 X, dan CCME-WQI : Y=65.88-0.84 X.

Urbanization and industrialization lead to the change of land cover from pervious into impervious. This can impact environmental problems such as water quality degradation that affects human health and water ecosystems. The study aimed to develop a regression correlation model between impervious cover in Ciliwung watershed and water quality indices in Ciliwung river. The correlation regression model can be used to predict changes in the status of Ciliwung river water quality due to impervious cover changes.
Methods of assessing the indices of water quality are CCME WQI, NSF WQI, and STORET within the period of 2005 2016. Monitoring locations from the most upstream to downstream are Atta rsquo awun, Katulampa, Kedung Halang, Pondok Rajeg, Panus Bridge, Kelapa Dua, Condet, Kalibata, MT Haryono and Manggarai. Map data is processed using ArcGIS Software. The analysis Method using Pearson Correlation test and linear regression between percentage of impervious cover and water quality indices.
The conclusion of this research is significantly a strong inverse relationship between impervious cover and water quality indices in Ciliwung river. The regression equation representing relationship between impervious cover X and water quality indices STORET, NSF WQI, and CCME WQI Y are the linear regression equation as follows STORET Y 16.88 0.51 X, NSF WQI Y 57.97 0.23 X, and CCME WQI Y 65.88 0.84 X.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50687
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Wahyuningsih
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T40633
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Aryanti Sukarmanto
"ABSTRAK
Penjernihan Air Sungai Lahan Gambut Menggunakan Karbon Aktif Gambut. Di daerah lahan gambut seperti Riau dan Kalimantan masyarakat menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari. Air sungai tersebut berwarna kuning kecoklatan karena terlarutnya senyawa humat dari gambut.
Pengolahan air secara klorinasi menyebabkan residu humat membentuk trihalometana yang bersifat karsinogenik. Dapat pula digunakan metode adsorpsi dengan karbon aktif, tetapi harganya mahal. Untuk itu diteliti kemungkinannya membuat karbon aktif dari gambut dan dicoba untuk mengadsorpsi warna air gambut. Pengaktifan karbon dilakukan dengan cara kimia menggunakan ZnClz dan cara fisika dengan pemanasan pada suhu 800 °C.
Hasil penelitian menunjukkan karbon aktif kimia (KAK) mempunyai daya adsorpsi lebih baik daripada karbon aktif fisik (KAF). Daya serap optimum karbon aktif di peroleh pada kondisi pH 5, waktu kontak 1,5-2 jam dengan dosis 20 gll, menghasilkan penurunan kadar warna sebesar 94,6%dari 709,46 TCU menjadi 38,01 TCU dan kadar organik sebagai bilangan KMnO4 sebesar 91,5%dari 152,5 mg/l menjadi 9,5 mg/l. Kondisi air demikian telah memenuhi baku mutu air bersih (PERMENKES No. 416/MENKES/PERAX/1990)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Sungai Cikaniki merupakan anak Sungai Cisadane yang memiliki peran penting bagi sektor pertanian maupun sektor lainnya. Adanya aktivitas antropogenik (pertanian, domestik, dan penambangan emas) yang terjadi di Sungai Cikaniki ditengarai dapat mengganggu keseimbangan ekologi dari komunitas fauna makrobentik yang hidup di dalamya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji dampak aktivitas antropogenik yang terjadi di sekitar Sungai Cikaniki terhadap kondisi ekologi pada komunitas fauna makrobentik. Penelitian telah dilakukan selama 3 tahun dimulai bulan Mei 2006 hingga Agustus 2008. Pengambilan fauna makrobentik dengan menggunakan alai D-frame kick net dan renumerasi sampel menggunakan metode fix count 100 individu. Dari penelitian ini menunjukkan adanya aktivitas antropogenik yang terjadi di Sungai Cikaniki dapat mempengaruhi jumlah taxa, komposisi, dan kelimpahan dari fauna makrobentik. Di samping itu, penggunaan metrik biologi seperti EPT, kekayaan taxa, dan indek diversitas Shannon-Wiener relatif sensitif dalam mendeteksi tingginya kontaminasi logam merkuri di sedimen, konduktivitas, oksigen terlarut, dan suhu air. Dari ordinasi canonical correspondence analysis (CCA) menunjukkan larvae Trichoptera Glossosoma sp., Coleoptera Berosus sp., Nympha Odonata Diplebia coerulescens, Plecoptera Nemoura sp., Amphinemoura sp., Ephemeroptera Atalophlebia sp., Larva Diptera Hexatoma sp. dan Glutops sp. relatif sensitif dicirikan oleh rendahnya suhu, konduktivitas, debit, dan konsentrasi merkuri di air, dan sedimen. Larva Coleoptera Notriolus sp, Diptera Chironomidae Krenopelopia sp., Polypedilum flavum, Eukiefferiella sp., Cricotopus politus, Trichoptera Ceratopsyche sp., Lepidoptera Nymphulinae dan nympha Ephemeroptera Platybaetis sp relatif toleran terhadap peningkatan variabel suhu air, konduktivitas, debit air, konsentrasi merkuri di air dan sedimen yang relatif tinggi."
551 LIMNO 16:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Yani
"Peningkatan aktivitas industri kayu lapis, dermaga, dokapal, pertanian, permukiman penduduk, transportasi, dan lain-lainnya, selain memberikan dampak positif sebagai tempat pendapatan ekonomi masyarakat,juga memberikan indikasi adanya dampak negative,yaitu seperti berupa limbah cair dan padat (baik organik maupun non organik). Limbah cair seperti minyak hasil pembuangan dari kapal baik yang berlabuh maupun yang melakukan pengedokan kapal, begitu juga limbah cair dan padat yang berasal dari industri kayu lapis, permukiman rumah tangga , dan lain-lainnya.
Di sisi lain, lingkungan wilayah sungai Somber bagian hilir,muara sungai hingga ke pesisir memiliki keanekaragaman hayati seperti ,ekosistem hutan mangrove dan organisme perairan lainnya. Oleh karena itu ,apabila kegiatan penduduk tidak dikelola dengan baik akan menjadi sumber pencemar bagi lingkungan dan dampaknya dapat mengancam kelangsungan hidup ekosistem perairan di sekitarnya.
Perumusan masalah ; mengkaji aspek persepsi masyarakat dengan adanya indikasi pencemaran dan kerusakan lingkungan sebagai adanya penurunan kualitas air di Sungai Somber, mengkaji aspek penurunan kualitas air Sungai Somber melalui parameter fisika, kimia, dan biologi.
Pertanyaan penelitian ; apa saja persepsi masyarakat mengenai penurunan kualitas air Sungai Somber?, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan penurunan kualitas air?, bagaimana pola penurunan kualitas air Sungai Somber sehubungan dengan kegiatan penduduksaat pasang dan surut ?
Tujuan penelitian ; untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang kegiatan penduduk sebagai sumber pencemar yang dapat menyebabkan penurunan kualitas air, untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan penurunan kualitas air sehubungan dengan adanya jenis-jenis kegiatan penduduk, untuk mengetahui karakteristik mengenai pola penurunan kualitas air Sungai Somber saat pasang dan surut.
Dari hasil pembahasan dapat di simpulkan sebagai berikut;
1. Berdasarkan persepsi masyarakat, penurunan kualitas lingkungan perairan Sungai Somber sudah di tandai adanya pencemaran dan kerusakan lingkungan.Hal ini disebabkan oleh adanya kegiatan penduduk seperti aktivitas dermaga ,dok kapal, industri kayu lapis, dan lalu lintas kapal pada sungai yang ditandai adanya cemaran minyak dan aktivitas penduduk dari permukiman yang pembuangan sampah dan limbah lainnya langsung ke sungai Somber.
2. Kegiatan penduduk, diwilayah penelitian sudah memberikan dampak terhadap penurunan kualitas air Sungai Somber bagian hilir,
a) Penurunan konsentrasi oksigen terlarut (DO) saat surut Sungai Somber di lokasi Batu Ampar (I), Muara Rapak (II), Margo Mulyo(III) ini disebabkan oleh kegiatan dari industri kayu lapis, dermaga,pertanian,dll.
b) Kegiatan penduduk telah meningkatkan kandungan BOD (menurunkan kualitas air) seat pasang di Lokasi II (Muara Rapak). Begitu juga Lokasi I dan II saat air surut telah melampaui baku mutu. Hal ini disebabkan karena aktivitas industri kayu lapis, permukiman penduduk, pertanian dan lain-lainnya.
c) Saat air surut, pencemaran Sungai Somber ditandai oleh tingginya kandungan COD. Kondisi ini menerangkan adanya aktivitas dermaga,industri kayu lapis, lalu lintas kapal ini sebagai penyebab penurunan kualitas air berupa cemaran bahan organik yang tidak mudah terurai terutama minyak dan di bekas dan lain-lainnya. Kondisi ini terjadi di semua lokasi penelitian di Sungai Somber.
d) Saat surut , pencemaran Sungai Somber ditandai tingginya kandungan koli tinja(fecal coli),disebabkan oleh aktivitas penduduk, disekitar dermaga/pelabuhan,dok kapal,dan permukiman penduduk ikut memberikan kontribusinya terhadap penurunan kualitas air di wilayah penelitian (I,1I,IIl,IV,V).
3. Pada saat surut, pola purifikasi bahan organik terdegradasi pada daerah Baru Tengah (V) ke hilir (muara) sungai, sedangkan pada saat pasang polanya terjadi pada daerah Batu Ampar(I) dan Muara Rapak (II) ke arah hulu sungai.
Dari hasil pembahasan dapat di sarankan hal-hal sebagai berikut ;
1. Penelitian ini studi awal dengan metode diskriftif analisis dan keterbatasan dana serta waktu,periu dilakukan penelitian lebih lanjutan dengan parameter yang lebih beragam dan dengan uji statistik untuk melihat hubungan atau korelasinya. Hal ini untuk membuktikan pencemaran dari aktivitas dok kapal yang terindikasi sangat sulit terurai dalam air dan melihat hubungan serta dampaknya pada kehidupan biota perairan.
2. Mengingat badan perairan Sungai Somber mempunyai fungsi untuk perairan umum dan pembudidayaan biota sungai dan laut (pesisir), maka segala kegiatan penduduk perlu di evaluasi mengenai pengolahan limbah dan penatagunaan lahannya.
3. Berdasarkan karakteristik limbah yang sulit terurai hal ini terindikasi adanya kegiatan dok kapal, maka disarankan untuk mengkaji lebih mendalam mengenai parameter limbah dari aktivitas dok kapal, terutama dari limbah buangan berupa minyak dan logam berat serta plankton dan benthos yang mengendap pada dasar sediment (substrat).
E. Dattar kepustakaan : 48 (1971- 2002)

The increasing activities of plywood industry, quay, dockside, agriculture, residence, transportation, et cetera, have resulted in some positive impacts to the income obtained by community. On the other hand, it has also resulted in some negative impacts in the form of liquid waste and solid waste (both organic and inorganic). Some liquid wastes such as the disposed fuel from an anchored ship or the docking ship, and also the liquid and solid wastes deriving from some plywood industries, people residence, et cetera.
On the other aspect, the environmental geography of downstream Somber River, river estuary and coastal area, have various biology, such as ecosystem of mangrove forest and other water organisms. Therefore, if the various activities carried out by the people are not managed properly, then various sources of environmental contaminators will arise, the impact of which will be very threatening to the survival of water ecosystem in its environs.
Problem formulation : to analyze the aspect of community's perception on the existing indication of environmental contamination caused by the quality degradation at Somber River, to analyze the aspect of water quality degradation at Somber River by means of parameters of physics, chemistry, and biology.
Questions of study : what are some perceptions of community relating to the water quality degradation of Somber River?, what factors may cause the water quality degradation?, what is the type of water quality degradation of Somber River in relation to various activities carried out by people in the tide period?
Objective of study : to identify the community's perception regarding the activities carried out by people as the sources of contaminator which may cause the water quality degradation, to identify some factors which may cause the water quality degradation relating to the existing types of activities carried out by the people, to identify some characteristics regarding the type of water quality degradation of Somber River in the tide period.
Based on the results of analysis :
1. Based on the community's perception, the quality degradation at the Somber River environment has been indicated by the existence of various activities carried out by people, such as activities at the dock, ship doc, plywood industry, and ship traffic at the rives which are indicated by the contamination of fuel and various activities carried out by people at the residence which directly dispose their wastes to Somber River.
2. Various activities carried out by the people at area of research have indicated some impacts on the water quality degradation of downstream Somber River :
a) Degradation of dissolved oxygen concentration (DO) in the tide period at Somber River located at Batu Ampar (I), Muara Rapak (II), Margo Mulyo (III), caused by the some activities relating to plywood industry, dock, agriculture, etc.
b) Some activities carried out by the people have increased the BOD content (decreasing the water quality) in the tide period at Location Il (Muara Rapak). The subsided water at Location I and II has surpassed the quality standard. This is caused by the existence of activities relating to plywood industry, people's residence, agriculture and others.
c) In the tide period, the contamination at Somber River is indicated by the high BOD content. This condition indicates that the existence of activities at the dock, plywood industry, and ship traffic as the cause of water quality degradation in the form of organic substance contamination, especially used fuel, oil, and others. This condition has occurred at all study location at Somber River.
d) In the tide period, contamination of Somber River which is indicated by the high content of fecal coli, caused by the activities carried out by the people around the dockside/harbor, ship dock, and people residence, has contributed to the water quality degradation at the area of research (I, II, III, IV, V).
3. In the subsided period, the type of purification of organic substance degraded at Baru Tengah (V) downstream the river, while in tide period,' the type can be found at Batu Ampar (I) and Muara Rapak (II) to the upper course of river.
Based on the results of discussion, it can be suggested as follows :
1. This preliminary study is based on the method of descriptive analysis and limited fund and time. It should be carried out an advanced study which is based on various parameters and statistical testing in order to identify the existing correlation. This is aimed at proving the contamination resulting from some activities performed at the ship dock and at identifying the its correlation and impacts one the life of water biota.
2. Considering that the water agency of Somber River has the function of general water and cultivation of river's and sea's biota (coastal area), then all activities carried out by the people should be evaluated relating to the waste handling and land utilization.
3. Characteristics of waste have indicated the existence of activities carried out at the ship dock. It is then suggested to perform a deep analysis on the parameter of waste based on the activities carried out at the ship dock, especially for the wastes in the form of fuel and heavy metal as well as plankton and benthos found at the substrate.
E. Number References : 48 (1971 - 2002)"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11114
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>