Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145146 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Derajat prevalensi terhadap infeksi oleh Trypanosoma evansi telah diteliti pada 273 ekor sapi peranakan Ongole yang dipelihara di delapan kelompok penggemukan sapi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Pemeriksaan parasitologik terhadap infeksi T.evansi dalam darah sapi dilakukan dengan cara microhaematocrit centrifugation technique; sedangkan pemeriksaan serologik untuk mendeteksi antibodi terhadap T.evansi dilakukan dengan cara enzyme-linked immunosorbent assay. Hasil pemeriksaan dari kombinasi kedua uji tersebut menunjukkan derajat prevalensi infeksi T.evansi di wilayah Sumber Salak 73% ; Kajar 34% ; Kacangan 20% ; Gunung Raun 15% ; Tetelan Timur 13% ; dan Kalibaru Kidul 11%, sedangkan prevalensi derajat infeksi di wilayah Jatirono Utara dan tetelan barat adalah 0%. Penelitian ini memperkuat bukti bahwa kombinasi kedua uji parasitologik dan serologik yang dipakai dalam penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui tingakat infeksi T.evansi di suatu daerah dan merupakan alat ayng berguna untuk mempelajari epidemiologi penyakit surra. "
MPARIN 10 (1-2) 1997
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Uji Antigen-ELISA (Ag-ELISA) untuk mendiagnosis tripanosomiasis atau surra dengan menggunakan antibodi monoklonal (TE-MABs) spesifik terhadap Trypanosoma evansi buatan Centre for Tropical Veterinary Medicine (CTVM) telah dilakukan pada sampel darah yang diambil dari 4 ekor sapi Peternakan Ongole (PO) yang telah diinfeksi dengan T.evansi. Hasil uji Ag-ELISA ini kemudian dibandingkan dengan uji microhaematocrit centrifugation technique (MHCT) dan uji inokulasi pada mencit (mouse inoculation test, MI). Sensitivitas uji Ag-ELISA, MHCT, dan MI masing-masing adalah 80,8%, 38,5%, dan 82,7%. Dapat disimpulkan bahwa uji Ag-ELISA yang sedang dikembangkan memberi sensitivitas yang tidak berbeda dengan MI, tetapi lebih tinggi daripada MHCT. Namun, spesifisitas Ag-ELISA tersebut masih perlu dievaluasi lebih lanjut.
"
MPARIN 10 (1-2) 1997
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Liliek Nurhidayati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T40183
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivitri Dewi Prasasty
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T40073
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Maria Penga
"ABSTRAK
Trypanosoma evansi merupakan parasit penyebab surra pada hewan ternak kuda, kerbau dan sapi . Penyakit ini ditularkan oleh beberapa jenis lalat binatang termasuk Tabanus. Infeksi oleh suatu mikroorganisme menyebabkan tubuh memberikan respon baik pada tingkat seluler maupun humoral, seperti antibodi. Respon humoral dapat dilihat dalam analisis darah terutama dalam bentuk protein plasma total, kadar albumin dan globulin, rasio A/G, IgM dan IgG total dalam serum dan respon spesifik terhadap antigen penyebab yaitu T. evansi dalam bentuk reaksi serologi seperti ELISA, CATT Card Agglutination Test for T. evansi , Imobilisasi Trypanosoma dan pengikatan komplemen. Pandeglang, Banten diketahui endemik penyakit surra. Peternak sering berada dekat dengan hewan ternak sehingga ada kemungkinan dihinggapi oleh lalat vektor. Untuk mengetahui apakah para peternak ini pernah mengalami infeksi dengan T. evansi dilakukan analisis protein serum dan tes serologi menggunakan antigen T. evansi. Sebagai kontrol digunakan subyek yang tinggal dikota yang dianggap tidak berkontak dengan ternak. Analisis pada 23 peternak menunjukkan bahwa kadar Globulin total serum, IgM dan IgG, pembacaan spektrofotometry hasil ELISA dengan ekstrak T. evansi sebagai antigen dan imobilisasi menunjukkan perbedaan secara bermakna dibandingkan non endemik. Disimpulkan bahwa subyek peternak yang tinggal di daerah endemik dan berada dekat dengan ternak mempunyai peluang mengalami infeksi dengan T. evansi.

ABSTRACT
Trypanosoma evansi produces surra disease in livestock animals horse, buffalo and cattle . This disease is transmited by several type of flies, such as Tabanus fly. Any infection by microorganism will induce biological responses, at the cellular as well as humoral level. Humoral response can be seen in the total plasma protein profile, total IgM and IgG and especially by serological test like ELISA, CATT Card Agglutination Test for T.evansi , T. evansi imobillisation test, or by complement fixation test. Pandeglang District, Banten province, West of Java, is one of surra endemic area in Indonesia. Local farmers are often in closed to their animal and consequently more exposed to the fly vector. The aim of our study is to know weather the farmer were infected by T. evansi, and for this objective we performed serum protein analysis, as well as serological test using purified antigen of T. evansi. For uninfected control, the same analysis were perform on the sera from urban, non endemic individual. Observation on 23 farmers showed that serum total globulin, serum total IgM and IgG, and spectrofotometric reading on ELISA test specificly conseived for T. evansi and also trypanososma immobilisation test are significantly different with the sera from the endemic area. The results suggest that farmer from the endemic area and in close contact with animal have a high probability to undergo the T. evansi infection."
2017
T55697
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Warastuti
"Penelitian tentang prevafensi clan derajat intensitas infeksi cacing usus yang ditularkan melalui tanah pada anak-anak usia sekolah dasar di Desa Gandawesi, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat telah
dilakukan di Laboratorium Parasitologi U.S. NAMRU-2, Jakarta, pada bulan Agustus-September 1996.
Pemeriksaan sampel tinja dilakukan dengan meggunakan teknik Kato yang dimodifikasi (modifikasi baru) clan penyebaran kuesioner pada seluruh
responden yang diperiksa.
Dan penelitian mi diperoleh hasH 90 anak positif mengandung telur cacing usus dari 216 sampel tinja yang diperiksa. Prevalensi cacing gelang (Ascaris Iumbncoides) 4,63%; cacing cambuk (Trichuris trichiura) 33,8%; clan cacing
tambang (Necator americanus clan Ancylostoma duodenale) 11,1 %. Derajat intensitas infeksi cacing usus adalah cacing cambuk 22050 telur/gram, cacing gelang 11550 telur/gram, clan cacing tambang 5550 telur/gram.
Uji Khi-kuadrat ( ) pada taraf nyata a=0,05 menunjukkan bahwa jenis kelamin clan umur anak tidak mempengaruhi distribusi infeksi cacing usus.
Prevalensi infeksi cacing usus menurut jenis kelamin anak clan umur anak adalah relatif rendah (ringan) sementara derajat intensitas infeksi cacing usus
pada masing-masing jenis kelamin anak clan tingkatan umur anak secara umum termasuk dalam kategori berat (tinggi)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Irmanto Z. Ganin
"Hyaluronidase testicular (E.C.3.2.1.35) adalah enzim yang mendepolimerisasi asam hyaluronat menjadi oligosakarida. Enzim ini digunakan untuk terapi, sebagai spreading factor yang dikombinasikan dengan suatu anastesi lokal. Dalam penelitian ini telah dilakukan pemurnian enzim hyaluronidase dari testis sapi peranakan ongole dengan kromatografi afinitas. Setelah diisolasi menggunakan sukrosa 0,25 M, fraksinasi dengan amonium sulfat, dan dialisis, pemurnian enzim dilakukan menggunakan kromatografi afinitas blue sepharose CL-6B. Dari pemurnian ini diperoleh aktivitas spesifik sebesar 171,45 x 10-3 U/mg dengan tingkat kemurnian 86 kali dan rendemen 39,84% dari ekstrak kasar. Fraksi blue sepharose CL-6B yang diperoleh kemudian dimurnikan dengan kromatografi imunoafinitas CNBr-activated sepharose 4 FF dengan imunoglobulin G spesifik hyaluronidase dan diperoleh aktivitas spesifik sebesar 558,49 x 10-3 U/mg dengan tingkat kemurnian 617 kali dan rendemen 13,50% dari ekstrak kasar. Sedangkan pemurnian hyaluronidase dari fraksi blue sepharose CL-6B yang dilanjutkan dengan kromatografi penukar ion DEAE FF memiliki aktivitas spesifik sebesar 620,80 x 10-3 U/mg dengan tingkat kemurnian 310 kali dan rendemen 37,87% dari ekstrak kasar. Dengan menggunakan elektroforesis gel SDS-PAGE bobot molekul hyaluronidase testis sapi peranakan ongole diperkirakan sebesar 62 kDa. Aktivitas enzim optimum pada pH 5,0 dan fraksi-fraksi hyaluronidase dari tahap pemurnian relatif stabil apabila disimpan pada suhu 0 oC dibanding pada suhu 4 oC dan 25 oC."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T40059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
S7587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>