Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101771 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian penggunaan bumbung bambu berinsektisida fenitrotion 2% terhadap kepadatan populasi pinjal telah dilakukan di kecamatan Selo, kabupaten Boyolali, Jawa Tengah dari bulan Mei 1995 – Januari 1996. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan bumbung bambu berinsektisida dalam pengendalian pinjal dan mencari cara pengendalian tikus/pinjal yang dapat digunakan oleh masyarakat. Jenis tikus yang sering berkunjung ke bambu berinsektisida adalah Rattus rattus diardii, R.tiomanicus, dan R.niviventer. Jumlah umpan yang dimakan tikus sebanyak 17,29 gram/hari/bumbung bambu."
MPARIN 10 (1-2) 1997
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan penelitian di daerah sekitar kampus UI Depok untuk mengetahui jenis-jenis ektoparasit pada Rattus spp. dan jenis-jenis tikus yang terinfestasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara 55 ekor tikus yang ditangkap pada tahun 1991 dan 1992 ada dua jenis ektoparasit ialah pinjal Xebopsylla sheopis dan kutu Holopleura pasifica. Jenis-jenis tikus (Rattus) yang tertangkap dan terinfestasi ada 5 jenis, yaitu R. norvegicus, R.tiomanicus, R. rattus diardi, R.argentiventer, dan R.exulans."
MPARIN 7 (1-2) 1994
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tikus merupakan binatang yang mempunyai penyebaran luas dan beradaptasi baik terhadap habitat manusia. Selain merupakan hama bagi pertanian, tikus juga merupakan sumber penularan beberapa penyakit pada manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi dan fauna cacing usus pada tikus sawah (Rattus argentiventer) di daerah Mauk (Jawa Barat). Bahan penelitian adalah tikus sawah yang ditangkap di daerah persawahan di desa Margamulya (kecamatan Mauk). Pada penelitian ini berhasil ditangkap 80 ekor tikus. Tikus-tikus tersebut setelah dibunuh lalu diseksi rongga perutnya dan dikeluarkan ususnya. Dengan menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop bedah diperiksa rongga usus dan tinja tikus, akan adanya cacing dewasa dan telur cacing. "
MPARIN 6 (1-2) 1993
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Survei tikus dan ektoparasit telah dilakukan di pelabuhana Maumere, kabupaten Sikka, Flores. Survei ini bertujuan untuk mengetahui jenis tikus dan jenis ektoparasit, serta derajat infeksi tikus terhadap virus Hantaan di Pelabuhan Maumere. Survei dilakukan dengan menangkap tikus, di dalam pelabuhan (gudang dan kantor) dan di luar pelabuhan (pemukiman sekitar pelabuhan dan gudang). Jenis tikus yang ditemukan di pelabuhan Maumere dan sekitarnya adalah Rattus rattus, R.norveginus, dan Suncus murinus. R.rattus ditemukan dominan baik di dalam maupun di luar kawasan pelabuhan. Angka grviditas tikus rumah yang tertangkap pada bulan Juli 1991 adalah 22,1%, sedangkan pada bulan November 8,9% dengan jumlah embrio rata-rata 4-5 ekor. Ektoparasit yang ditemukan pada tikus-tikus yang tertangkap adalah 4 spesies tungau (Ascoschoengastia indica, Laelaps echidninus, L.nuttali dan satu spesies anggota Dermanyssidae), 1 spesies kutu (Polyplaxspinulosa) dan pinjal Xenopsylla cheopis. Derajat infestasi ektoparasit tertinggi terdapat pada tikus yang tertangkap di gudang dan di luar pelabuhan. Pemeriksaan serologi darah tikus menunjukkan bahwa 7,9 – 11,7% tikus rumah yang tertangkap positif mengandung Hantavirus sp.
"
MPARIN 7 (1-2) 1994
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian mengenai lalat punuk telah dilakukan di lima wilayah di kabupaten Bogor, yaitu di Ciledug, Darmaga, Sukamantri, Cisarua, dan Tugu pada bulan Januari sampai Juni 1992. penelitian tahap pertama mengenai lalat punuk ini ditekankan pada masalah sistematika terutama mengenai taksonomi dan ekologi. Koleksi larva dan pupa lalat punuk dilaksanakan dengan mengambilnya langsung dari perairan dan dengan tangguk serangga untuk koleksi lalat dewasa. Perangkap lampu dan perangkap berumpan hewan juga digunakan untuk mengumpulkan lalat dewasa yang aktif sore/malam hari. Keragaman jenis yang tinggi terdapat pada lokasi dengan ketinggian lebih dari 600 meter dari permukaan laut serta memiliki perairan bersih dari limbah."
MPARIN 9 (1-2) 1996
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu spesies jamur yang banyak dilaporkan terdapat di dalam air adalah Candida. Air yang telah tercemar Candida dapat menjadi sumber infeksi kandidiasi misalnya kandidiasis vagina. Infeksi ini diduga akan mudah berpindah jika airnya digunakan oleh umum, mislanya air kamar mandi umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi Candida pada kamar mandi umum di beberapa pasar di Jakarta yang meliputi pasar Inpres dan pasar swalayan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa 53,3% dari 60 pasar yang diteliti airnya mengandung Candida. "
MPARIN 6 (1-2) 1993
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Menemukan parasit malaria dalam darah tepi smapai saat ini masih merupakan cara diagnostik malaria yang paling diandalkan. Walaupun demikian, di daerah dengan endemisitas tinggi, hal ini merupakan suatu kendala, sebab di daerah tersebut biasanya parasit sulit ditemukan di dlaam darah, karena densitas parasitnya rendah. Keadaan ini disebabkan oleh adanya kekebalan yang meninggi pada penderita. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan pemeriksaan parasit malaria dengan metode QBC (quantitative buffy coat) dan dengan metode konvensional (pulasan Giemsa) pada penduduk daerah mesoendemi di Kepulauan Riau. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa walaupun ada kelemahannya, metode QBC cukup sensitif dan spesifik dalam mendiagnosis malaria, sehingga metode QBC dapat menggantikan metode konvensional. "
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Guna lebih memahami peranan binatang-binatang reservoar pada penyebaran penyakit surra, sejumlah tikus-tikus liar jantan dan betina – Rattus argentiventer (tikus sawah), R.diardii (tikus rumah), dan R.tiomanicus (tikus belukar)- dengan berat berbeda-beda diinokulasi secara subkutan dengan kurang lebih 10^6 Trypanosoma evansi yang dilarutkan dalam larutan glucose-buffer phospate. Hasil observasi terhadap kemunculan T.evansi dalam darah periferi tikus-tikus ini memberikan catatan bahwa, masa-masa prepaten T.evansi pada R.argentiventer adalah 1-2 hari, pada R.diardii 1-3 hari, dan pada R.tiomanicus 1-2 hari pasca-inokulasi; masa prepaten tikus-tikus jantan lebih pendek daripada tikus-tikus betina dan berat badan tikus-tikus tidak berpengaruh terhadap jalannya infeksi. Peranan variant antigenetic type (VAT) diperlihatkan hanya oleh kelompok R.diardii. Studi ini memberikan petunjuk bahwa R.argentiventer dan R.tiomanicus lebih peka daripada R.diardii terhadap infeksi T.avensi. Agaknya R.diardii berkemampuan berperan sebagai hospes reservoar sementara penyakit surra.
"
MPARIN 6 (1-2) 1993
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Skistosomiasis di Indonesia ditemukan hanya di dua daerah terpencil di Sulewesi Tengah, yaitu dataran tinggi Lindu dan Napu. Siput Oncomelania hupenis lindoensis merupakan hospes perantara penyakit tersebut. O.h.lindoensis ditemukan di tempat becek, terlindung dari sinar matahari dan mengandung banyak humus. Siput tersebut bersifat amfibius. Telah dilakukan pemberantasan dengan berbagai metoda dan yang terakhir dengan cara pemberantasan secara terpadu yang melibatkan berbagai instansi. Hasilnya cukup abik pada tahun 1993 prevalensi turun dari rata-rata 33,8% menjadi 1,5% di Napu dari rata-rata 17% menjadi 1,9% di Lindu. Angka infeksi siput menjadi 0,2% dan 2,5% di Lindu.
"
MPARIN 7 (1-2) 1994
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan penelitian di daerah kampus UI, Depok untuk mengetahui jenis-jenis cacing endoparasit pada saluran pencernaan bangkong (Bufo spp.) dan jenis-jenis bangkong yang terinfeksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 30 ekor bangkong yang tertangkap ada 2 jenis, yaitu Bufo melanostictus 25 ekor (terinfeksi 24 ekor) dan Bufo bipocartus 5 ekor (terinfeksi semua). Cacing endo parasit terdiri dari 58 ekor Oxyuride dari kelas Phasmidia dan 149 ekor Acanthocephalus sp. filum dari Acanthocephala. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah informasi mengenai keragaman fauna cacing parasit pada Amphibia, khususnya pada bangkong di Indonesia. "
MPARIN 7 (1-2) 1994
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>