Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187540 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Untuk meningkatkan kualitas pendidikan IPA di SD langkah pertama yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas guru dan calon guru IPA di SD, khususnya di lembaga pendidikan guru, salah satunya adalah di UT. Penelitian ini bertujuan untuk pertama mendeskripsikan model implementasi pembelajaran integratif dalam kegiatan tutorial matakuliah Materi dan Pembelajaran IPA SD dengan konsep dasar IPA pada mahasiswa S-1 PGSD pokjar Kabupaten Tuban. Kedua untuk mendeskripsikan efektifitas implementasi pembelajaran integratif dalam kegiatan tutorial matakuliah Materi dan Pembelajaran IPA SD dengan konsep dasar IPA dalam meningkatkan penguasaan konsep dasar IPA dan kemampuan membuat perencanaan pembelajaran pada mahasiswa S-1 PGSD pokjar Kabupaten Tuban. Ketiga untuk mendeskripsikan besar pengaruh implementasi pembelajaran integratif dalam kegiatan tutorial matakuliah Materi dan Pembelajaran IPA SD dengan konsep dasar IPA terhadap prestasi belajar matakuliah Materi dan Pembelajaran IPA SD pada mahasiswa S-1 PGSD Pokjar Kabupaten Tuban. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran yang berupa: Rancangan Aktivitas Tutorial (RAT), Satuan acara Tutorial (SAT), Rancangan Evaluasi (RE), dan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM). Pengembangan perangkat mengacu pada four D model yang dikemukakan oleh Thiagarajan dan Semmel (1974:6). perangkat pembelajaran membuat RPP dan hasil belajar mahasiswa. "
JPUT 15:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengelaborasi implementasi penilaian performa siswa untuk mengukur kemampuan siswa dalam mempelajari isi atau mata pelajaran sains. Bentuk penilaian seperti apa yang diperlukan untuk mengetahui kompetensi siswa setelah mempelajari mata pelajaran sains? Jawaban terhadap pertanyaan ini sangat diperlukan untuk dapat merancang dan mengembangkan sistem penilaian untuk mengukur kemampuan siswa dalam mata pelajaran sains. Sains atau science pada hakekatnya merupakan akar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Pembelajaran sains pada semua jenjang pendidikan perlu dirancang agar menarik dan bermakna bagi belajar konstruktivistik yang mendorong siswa dapat membangun pengetahuan dan mengaplikasikannya dalam dunia nyata. Pembelajaran sains berbasis teori belajar konstruktivistik bercirikan belajar seperti: Keterlibatan siswa (engagement); penggalian penilaian (assessment). Dalam aktivitas pembelajaran sains berbasis teori belajar konstruktivistik penilaian hasil belajar menekankan pada “performa” siswa dalam mengintegrasikan pengetahuan-fenomena alam. Artikel ini akan mengupas implementasi konsep penilaian performa atau performance assessment dalam pembelajaran sains berbasis teori belajar konstruktivistik. "
JPUT 15:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Roro Herliani
"Keberhasilan prestasi belajar Sains seorang siswa dipengaruhi banyak faktor. Salah satu faktor internal yang diperkirakan ikut mempengaruhi hal tersebut adalah sikap (attitude) siswa terhadap obyek yang berkaitan dengan pelajaran Sains. Sikap Terhadap sekolah, Sikap Terhadap Biologi, Sikap Terhadap Ilmu Bumi dan Sikap Terhadap Fisika adalah sikap-sikap yang ikut mempengaruhi Sikap Terhadap Sains yang selanjutnya akan mempengaruhi prestasi belajar Sains.
Dengan menggunakan data sarnpel study TIMSS 2003 sebanyak 3796 siswa usia 13 tahun atau kelas 8 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dari dua instrumen yaitu instrumen kuesioner sikap dengan skala Likert dan instrumen prestasi belajar Sains pilihan ganda, dicari hubungan analisa faktor antara variabel-variabel pengukuran dengan variabel konstruk sikap dan hubungan struktural antara variabel-variabel konstruk yang satu dengan variabel konstruk lainnya.
Analisis data dengan ITEMAN dan SPSS pada instrumen sikap menyeleksi 9 butir soal yang tidak memenuhi syarat untuk dibuang. Reliabilitas instrumen kuesioner sikap hasil ITEMAN dan SPSS bemilai sama dan cukup besar (di atas 0,8) untuk keempat variabel sikap. Analisis data prestasi belajar Sains menggunakan BILOG dua parameter sebagai aplikasi Item Response Theory menghasiikan 9 butir soal dibuang dan basil akhir menunjukkan reliabilitas tes cukup besar (indeks reliabilitas = 0,923) . Tingkat kesukaran butir-butir soal tes prestasi belajar Sains lebih banyak berada pads kategori sedang dan sukar dengan diskriminasi item rata-rata rendah.
Hasil analisis selanjutnya dengan metode LISREL pada measurement model menunjukkan hasil yang tidak fit antara model dengan data pada variabel laten Sikap Terhadap Biologi, Ilmu Bumi dan Fisika, namun pads Sikap Terhadap Sekolah model fit dengan data Hasil analisis structural model melalui 7 model konseptual , didapatkan 4 model fit dengan data sedangkan tiga lainnya tidak fit Model yang fit adalah model dengan variabel Sikap berupa jumlah skor, sedangkan variabel Prestasi Belajar Sains berupa gabungan materi Sains maupun pembagian 3 materi Sains. Pengujian model strukturaI antar gender menunjukkan adanya pengaruh gender pads Sikap Terhadap Sains dan kaitannya dengan Prestasi Belajar Sains."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18822
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Mustika
"ABSTRAK
Prestasi akademik merupakan hal yang penting bagi seorang pelajar. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Maliawan (1998), tanggung jawab berhubungan secara positif signifikan
dengan prestasi. Hasil penelitian Cobb (dalam Wentzel 1993) juga menunjukkan bahwa
tanggung tanggung jawab memiliki pengaruh terhadap prestasi. Tindakan yang bertanggung
jawab berkembang dari rasa tanggung jawab. Menurut Stern (2008) rasa tanggung jawab
berkembang lebih kuat jika siswa berada dalam lingkungan yang sesuai. Maka, dapat
diasumsikan akan terdapat perbedaan rasa tanggung jawab pada siswa yang berada dalam
lingkungan yang sesuai dan tidak sesuai. Kesesuaian kepribadian individu dengan karakteristik
lingkunganya disebut Holland (dalam Donohue, 2006) sebagai congruence dan ketidaksesuaian
sebagai incongruence. Konsep kesesuaian tersebut penting bagi siswa kelas XI yang menghadapi
penjurusan di SMA. Menurut Sphokane, et al. (2000) masih sedikit penelitian mengenai
lingkungan pendidikan dan karakter siswa. Sepengetahuan peneliti, di Indonesia juga belum
pernah ada penelitian mengenai tanggung jawab dan congruence. Oleh karena itu, peneliti
melakukan penelitian untuk mengetahui apakah secara kuantitatif terdapat perbedaan rasa
tanggung jawab pada siswa kelas XI yang memiliki congruence dan incongruence. Rasa
tanggung jawab diukur menggunakan alat ukur tanggung jawab yang disusun berdasarkan teori
Sukiat (1993) dan pengukuran minat dilakukan dengan menggunakan alat tes Self Directed
Search (SDS) Holland. Congruence dan incongruence ditentukan dengan mencocokkan hasil tes
minat subjek dengan jurusannya. Partisipan dalam penelitiaan ini berjumlah 118 orang siswa
kelas XI SMA N 81 Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mean
rasa tanggung jawab yang signifikan pada siswa kelas XI yang memiliki congruence dan
incongruence (t = -3.139; p = 0.002, signifikan pada LoS 0.05).

Abstract
Academic achievement is important for a student. Based on research that was conducted by
Maliawan (1998), responsibility has positive significant with achievement. Cobb (in Wentzel
1993) is also showed that the sole responsibility to have an influence on achievement.
Responsible action develops from a sense of responsibility. According to Stern (2008) sense of
responsibility grow stronger if the student is in a suitable environment. Thus, we can assume that
there will be differences in the sense of responsibility between students who are in a suitable
environment and are not. Suitability of individual personality characteristics toward the
environment, (Holland in Donohue, 2006), has a congruence and incongruence as
incompatibility. The concept of fitness is important for students who face a majoring subject in
XI class of high school. According Sphokane, et al. (2000) there still a little research on the
educational environment and character of the students. Researcher's knowledge, in Indonesia has
not been any research on the responsibility and congruence. Therefore, the researchers conducted
a study to determine whether there are quantitative differences in the sense of responsibility to
the class XI student who has a congruence and incongruence. Sense of responsibility was
measured by using a measuring instrument which is based on responsibility which is applied by
Sukiat theory (1993) and the measurement of interest is done by using the assay Self Directed
Search (SDS) Holland. Congruence and incongruence are determined by comparing test results
with their major interest in the subject. Participants in this research consist of 118 class XI
student of SMA N 81 Jakarta. The results of this research indicate that there are differences mean
a significant sense of responsibility in class XI students who have a congruence and
incongruence."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yunus Winoto
"Kurikulum dalam sistem pendidikan termasuk dalam pendidikan ilmu perpustakaan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dan menentukan keberhasilan suatu proses pendidikan itu sendiri karena kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan. Faktor kurikulum terutama kurikulum inti dalam penyelenggaraan program pendidikan ilmu perpustakaan di Indonesia masih menjadi salah satu permasalahan. Hal ini dikarenakan masih belum adanya keseragaman diantara para penyelenggara pendidikan (ilmu perpustakaan) dalam penyusunan kurikulum inti, padahal kurikulum inti merupakan salah satu penciri dari kompetensi utama para lulusan. Selain itu dalam penyusunan kurikulum inti seharusnya bersandar pada peraturan-peraturan dan ketentuan yang berlaku."
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2011
020 VIS 13:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Cahyono
"Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh akibat pandemi COVID-19 menuntut peserta didik untuk belajar secara lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung pada pengajar. Motivasi belajar dan kemampuan literasi informasi yang baik sangat dibutuhkan peserta didik agar tidak tertinggal dalam pembelajaran. Penelitian yang dilakukan sebelumnya melihat hubungan literasi informasi dengan prestasi belajar. Padahal dibalik prestasi belajar terdapat motivasi belajar sebagai pendorong peserta didik untuk meraih prestasi. Maka dari itu penelitian ini dimaksudkan untuk melihat adakah hubungan literasi informasi dengan motivasi belajar mahasiswa di saat pandemi. Responden penelitian adalah mahasiswa prodi ilmu perpustakaan FIB UI 2017 yang telah/sedang mengambil mata kuliah literasi informasi. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan metode korelasi menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan literasi informasi dan motivasi belajar mahasiswa ilmu perpustakaan terbilang tinggi. Selain itu ditemukan 4 hubungan yang signifikan dan positif yakni hubungan antara kemampuan menemukan lokasi dan akses informasi dengan keinginan berhasil, kemampuan menemukan lokasi dan akses informasi dengan kemandirian belajar, kemampuan menyintesis informasi dengan keuletan peserta didik, serta kemampuan evaluasi dengan keinginan untuk mendapat reward atau pujian.

The implementation of distance learning due to the COVID-19 pandemic requires students to learn more independently and not be too dependent on teachers. Learning motivation and good information literacy skills are needed by students so that they are not left behind in learning. Previous research looked at the relationship between information literacy and learning achievement. Even though behind the learning achievement there is learning motivation as a motivation for students to achieve achievement. Therefore this research is intended to see whether there is a relationship between information literacy and student learning motivation during a pandemic. Research respondents were students of the 2017 FIB UI library science study program who have taken / are taking information literacy courses. This research was conducted with a quantitative approach and correlation method using the Pearson correlation test. The results of this study indicate that the information literacy skills and learning motivation of library science students are fairly high. In addition, 4 significant and positive relationships were found, namely the relationship between the ability to find location and access information with the desire to succeed, the ability to find location and access information with independent learning, the ability to synthesize information with the tenacity of students, and the ability to evaluate with the desire to receive rewards or praise."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pengurus Besar Ikatan Pustakwan Indonesia, 1994
R 020.622 598 IKA h
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Tb. Bachtiar Rifa
"Buku ini ditulis untuk Symposium Pendidikan dan Tantangan, yang meninjau perkembangan ilmu pengetahuan dan implikasinya bagi pendidikan di lndonesia, yaitu pendidikan guru (Sub-Projek Repelita. Penyusuna Pedoman Keguruan, 1969).
Perlu dilakukan implantasi dari science dan technology dalam masyarakat, serta perlu diciptakan dan dibina di lingkungan sosial dan pola organisasi teknologis yang akan menunjang timbulnya semangat ilmiah. Dalam soal implantasi dari science and technology ini sangat penting peranan dari perguruan tinggi dan lembaga-lembaga penelitian, tetapi kurang penting pula adalah peranan dari pengajar science and technology pada taraf SD, SLP, dan SLA untuk merangsang perkebangan."
Djakarta: Depertemen Pendidikan dan Kebudajaan, [1969?]
K 501 BAC p
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"This research was conducted through a qualitative approach to find information concerning the ability of teachers in doing refreltive learning. Data was gathered through survey to S1 PGSD students and PKP sypervisors involved in the implementation on the PKP program in Bandung Regional Center Unit. Observations was also conducted at the location of PKP guidance during tutorial sessions in 2008.1 academic year. Analysis using SWOT method revealed that most teachers already to reflection learning concepts taught in accordance with the guidance of the PKP. The results also revealed that the guidance conducted by the supervisor is still less in providing opportunity for students to share experiences and to practice making scientific work. School facilities, infrastructure and time limited guidance represents a serious challenge for students in archieving the success of learning reflection. It is suggested that program S1 PGSD UT to develop alternative models to be used to facilitate supervision of teachers to be able to play a role as active learners, creative and capable of social adaptation. Through this model teachers are expected to be able to share knowledge and experiences with fellow teachers and supervisors in learning reflection and in practicing to write a report concerning the results of learning reflection."
JPUT 10:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hongming, Ma
"This book explores the nature of science from a cultural perspective. Located in the Chinese cultural context, the book examines the nexus between characteristics of Chinese thinking and the understanding of the nature of science in Chinese traditional culture. The dramatic cultural change as a result of the introduction of Western culture was accompanied by the dramatic reconstruction of the image of science. The Chinese science education echoes the understanding of the nature of science in each cultural historical period. Reflecting the tension and dilemmas of understanding the nature of science at the policy making level, the images of science held by Chinese science teachers represent a mixture of influences by values and beliefs that are embedded in the imported science and by Chinese native cultural beliefs. The book concludes with suggestions of change of practice in science education for a more realistic image of science not only within the field of education but also in society at large."
Rotterdam : Sense, 2012
e20401055
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>