Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156858 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pengungkapan atas paradigma objek arkeologis di Tipang yang di sebut Toguan dan Batu Siungkap-ungkapon dalam kaitannya dengan pemahaman makna yang dikandungnya. Makna objek tersebut kurang jelas dipahami masyarakat pendukungnya akibat unsur budaya sehingga menjadikan sifatnya died monument. Untuk memahami kedua objek dimaksud maka dilakukan pemilahan menurut tataran emik dan etik, sehingga akan dipahami konsep menurut pengertian masyarakat lokal dan juga konsep-konsep dalam berbagai sumber/lintas budaya. Untuk itu maka metode yang digunakan adalah kualitatif dengan alur penalaran induktif. Perbandingan makna objek pada masyarakat dengan data etik tersebut maka akan didapatkan pemahaman bahwa, jika Toguan dan Batu Siungkap-ungkapon itu dimaknai sebagai satu kesatuan objek, yaitu sebagai areal berbagai ritus sehingga Batu Siungkap-ungkapon itu bermakna sebagai simbol atau media penghubung nenek moyang. Sedangkan jika kedua objek arkeologis dimaknai masing-masing sebagai kesatuan yang berbeda maka Toguan itu merupakan areal ritus pertanian dan Batu Siungkap-ungkapon sebagai bagian dari saran prosesi ritus pertanian."
SBA 17:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Samidi
"ABSTRAK
Dalam usianya yang lebih kurang 1200 tahun. candi Borobudur sebelum dipugar pada tahun 1975 sampai dengan 1982, mengalami kerusakan berupa kemelesakan dan kemiringan dinding-dinding candi berikut pagar langkannya. Kerusakan tersebut juga sekaligus menyebabkan kehilangan sebagian besar batu-batu pagar langkan. Untuk penyelamatan sementara. sejak awal abad ini sampai menjelang pemugarannya yang kedua pada tahun 1975 sebagian besar pagar langkan yang telah tidak utuh lagi tersebut diturunkan demi penyelamatannya. Ketidakutuhan 'batu pagar langkan tersebut diperparah lagi ketika candi Borobudur menjadi obyek kunjungan. khususnya ketika Indonesia masih menjadi jajahan Belanda. Banyak batu candi Borobudur yang dibawa ke negeri Belanda serta diberikan kepada tamu. misalnya raja Siam yang berkunjung ke candi Borobudur pada tahun 1896. Selain itu penduduk di sekitar candi Borobudur juga ikut mengambil batu-batu candi untuk kepentingan mereka. Jumlah batu pagar langkan yang hilang mencapai ± 30% atau sekitar 27.530 balok; sementara batu lepas yang ditemukan kembali berjumlah 12.762 balok. Upaya pencocokan batu lepas tersebut telah dilakukan sejak 1969 sampai sekarang. namun keherhasilannya kecil. karena baru dapat mengembalikan 299 balok.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Cecep Eka Permana, 1965-
"ABSTRAK
Hakekat data arkeologi yang terbatas baik kualitas maupun kuantitasnya memacu kita berupaya keras untuk memperoleh, merekam, dan terutama menafsirkan data-data tersebut. Rentang waktu yang sangat panjang sejak data tersebut berada dalam konteks sistem tingkah laku manusia hingga sekarang, menuntut kita untuk mencari kiat penjelasannya. Salah satu kiat yang diperqunakan adalah dengan menggunakan kajian etnoarkeologi. Dengan meiihat praktik yang barlalu pada masyarakat sekarang yang relatif sederhana dan masih menjalankan tradisi yang hampir sama,
diharapkan dapat membantu menjelaskan arti. fungsi, dan sebagainya dari data-data arkeologi tersehut.
Tulisan ini berusaha mengkaji mengenai tata ruang masyarakat megalitik dengan menganalogikannya dengan masyarakat Baduy yang sekarang ini masih hidup bersahaja. Di samping itu, masyarakat Baduy masih menjalankan 'tradisi mega1itik'.
Dari hasil kajian ini diketahui bahwa konsep tata ruang suatu masyarakat pada dasarnya ditentukan oleh sustem religi atau kepercayaannya. Masyarakat Baduy percaya bahwa arah
ruang yang baik adalah selatan di mana terdapat Sasaka Pusaka Buana atau dalam dunia arkeologi disebut Area Domas yang merupakan kompleks peninggalan megalitik. Sasaka Pusaka Buana ini dianggap sebagai pusat bumi, awal penciptaan dunia. asal-usul kehidupan, dan tempat berkumpulnya roh leluhur nenek moyang. Arah selatan yang magis dan suci itu kemudian berpengaruh dan menjadi landasan dalam penataan ruang kehidupan lainnya, seperti penataan wilayah, pemukiman, rumah, dan lingkungan binaan lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tawalinuddin Haris
"Berdasarkan catatan sejarah, hubungan dagang antara Cina dengan Jawa telah berlangsung cukup lama, yaitu sejak abad ke 5 Masehi. Hubungan tersebut ditopang pula oleh jalur-jalur pelayaran yang telah dikenali oleh orang-orang Cina untuk sampai dan singgah di kepulauan Nusantara Peningkatan aktivitas di bidang perdagangan dan pelayaran di daerah kepulauan Nusantara, mengakibatkan tumbuh dan berkembangnya tempat atau pos-pos pedagang Cina yang kemudian menjadi pemukiman-pemukiman khusus orang Gina (pecinan) di sejumlah daerah di kepulauan Nusantara Akibat lebih lanjut, sudah tentu terjadi interaksi sosial budaya antara orang (pedagang) Cina dengan orang setempat (pribumi). Latar belakang tersebut, yang mendorong penelitian ini dilakukan dengan fokus masalah pada pengaruh budaya Cina pada daerah pesisir utara Jawa dan Madura Tujuan yang dikehendaki adalah terungkapnya dan teridentifikasinya pengaruh budaya Cina serta latar sejarah keberadaan unsur-unsur budaya Cina tersebut.
Upaya mengungkapkan budaya Cina tersebut dilakukan melalui kajian arkeologis historis dengan sasaran penelitian pada aspek tinggalan arkeologisnya yang terdapat pada daerah yang diteliti yaitu Cirebon, Semarang, Gresik dan Madura.
Hasilnya menunjukan bahwa orang-orang Cina total' dijumpai keberadaannya diseluruh Jawa dan Madura sejak masa lampau. Mereka bermukim di kota-kota pelabuhan di daerah pesisir atau muara-muara sungai besar yang menjadi pasat perdagangan dan sarana transportasi yang menghubungkan daerah pantai dengan pedalaman. Pilihan lokasi atau tempat tinggal orang Cina di suatu kota, mungkin tampaknya berkaitan dengan kegiatan usaha di sektor perdagangan. Keberadaan orang Cilia di daerah pesisir ditandai pula dengan hadirnya pemukiman Cina (Pecinan). Pengaruh budaya Cina tampak kentara dijumpai pada sejumlah tinggalan arkeologis yang ditemui di daerah yang menjadi lokasi penelitian.
(Dana Rutin DIK. MAKI No.5.2501tahun 1998/1999/LPUI,...57 hal, foto,peta)"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
LP 1999 127
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dalimunthe, Rizky
"Masjid-masjid kuno di Provinsi Banten memiliki sejumlah ornamen yang menarik untuk dikaji secara mendalam. Kajian tersebut ditinjau secara arkeologis dan objek kajiannya adalah ornamen yang ada pada masjid-masjid kuno di Provinsi Banten yang berjumlah 13 masjid. Tujuan kajian adalah untuk menguraikan motif ornamen yang muncul, keletakkannya pada bangunan masjid, dan kecenderungan persebaran dan perkembangannya. Metode yang digunakan berupa klasifikasi dan analogi sejarah. Hasil yang didapat adalah bahwa motif-motif hias yang muncul sebagian besar merupakan motif yang telah dikenal pada masa sebelum Islam datang, yaitu masa Hindu-Buda dan prasejarah. Selain itu, terdapat pula motif hias yang berasal dari Timur Tengah berupa kaligrafi Arab. Motif-motif hiasan tersebut, ada yang berfungsi sebagai hiasan, juga ada yang memiliki makna simbolis. Berdasarkan keletakan masjid, terlihat kecenderungan berlanjutnya gaya ornamentasi masjid dari daerah pusat kesultanan ke masjid-masjid yang letaknya menjauhi pusat kesultanan ke arah selatan dan barat yaitu ke arah wilayah Serang, Pandeglang, Lebak, dan Cilegon.

This research is a study about the style of ornamentation on ancient mosques in Banten province, in terms of the shape, figurative meaning and distribution of ornaments. The research data is all kinds of ornament on the ancient mosques in the province of Banten, whether the architectural or the ornamental. The study was conducted with the aim to elaborate on any ornamental motifs that appear and where it?s placed on the building on the ancient mosques in Banten as well as the tendency of its distribution. Methods used are classification and historical analogy. In conclusion, decorative motifs that appear mostly a motif that has been recognized in the period before Islam came, the prehistoric period and the Hindu- Buddhism. Among those ornate motifs, in addition to there being only to beautify, may also have symbolic meaning. In terms of the style of ornamentation based on mosques location, it appears that the continuing style of ornamentation tendency is visible from the mosques located in central area of the Sultanate, to the mosques away from the center of the empire, to the south and west toward the region of Serang, Pandeglang, Lebak, and Cilegon."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53620
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Medan: Balai arkeologi Medan, 2012
390.1 ARK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Miguel Leon-Portilia, seorang ahli antropologi dan sejarah dari Mexico,
yang juga duta besar negaranya ke UNESCO, dalam kajiannya mengenai berbagai
kasus akulturasi mcnyatakan suatu simpulan bahwa jati diri budaya itu sangat
penting bagi suatu bangsa. Apabila identitas diri itu rusak, dan lebih-lebih jika
hilang sama sekali, maka bangsa yang bersangkutan akan menderita trauma yang
mendalam. Kehilangan atau kehancuran identitas diri itu membawa kepada
desintegrasi komuniti, atau bahkan membawa ?kepada situasi alienasi dan mudah
tunduk. Komuniti itu menjadi tidak mampu menentukan arah untuk bertindak
demi kepentingannya sendiri. Maka jati diri setiap bangsa perlu dipertahankan.
Suatu unsur yang penting dan amat berarti dari identitas budaya itu adalah
kesadaran sejarah yang dimiliki bersama oleh suatu bangsa (atau kelompok sosial
lain). Kesadaran sejarah berada di akar identitas; kesadaran itu membawakan
ingatan akan asal-usul budaya, akan peristiwa-perisliwa yang telah dialami, dan
bahkan akan suatu harapan masa depan bersama. Jika ingatan kesejarahan itu
hjlang, maka identitas budaya akan melenyap pula (Leén-Portilla, 1990: 7-9, 233).
"
Jelajah, Vol. 3 (1992) : 21-33, 1992
JSPI-3-1992-21
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Triwurjani
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elga Kusumastita
"[ABSTRAK
Skripsi ini membahas penerapan gaya neoklasik yang ada pada Gedung Chartered Bank di Jakarta Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa banyak unsur arsitektur neoklasik Eropa diterapkan pada bangunan yang letaknya jauh dari Eropa seperti contohnya di Jakarta dengan objek kajian Gedung Chartered Bank sebagai salah satu bangunan peninggalan pada masa kolonial Eropa Hasil analisis skripsi ini menunjukkan bahwa unsur neoklasik pada bangunan di Jakarta khususnya pada Gedung Chartered Bank diaplikasikan pada seluruh unsur-unsur bangunan.

ABSTRACT
, This thesis discusses about the applications of the elements of neoclassical architecture in the Chartered Bank Building at Jakarta The purpose of this thesis is to reveal how many elements of the European neoclassic architecture applied to building which is far away from Europe such us in Jakarta The result of the analysis of this thesis explains that the elements of neoclassical architecture of buildings in Jakarta especially on the Chartered Bank Building completely applied to all of the elements of the building ]
"
2015
S58787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kembang Dini Rachmawati
"Prasasti Tandess merupakan salah satu data epigrafi dan juga sumber sejarah tertulis yang menyebutkan nama Kyai Tumenggung Puspanegara. Prasasti tersebut terletak di Komplek Makam Puspanegara, Gresik. Isi dari Prasasti Tandes penting untuk diketahui karena sedikit banyak mampu menggambarkan dinamika kekuasaan dan pemerintahan pusat dan daerah di Jawa di sekitar masa kekuasaan Kyai Tumenggung Puspanegara. Penelitian ini menganalisis Prasasti Tandes dengan kritis dan disertai catatan terkait penulisan dan isi prasasti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setidaknya terdapat beberapa hal yang dikemukakan dalam Prasasti Tandes, yaitu peran seseorang bernama Kyai Tumenggung Puspanegara, suatu daerah bernama Tandes, serta peristiwa Perang Suksesi Jawa II.

Tandes Inscription is one of a few epigraphical data and also written history source mentioning the name of Kyai Tumenggung Puspanegara. The inscription is located in Puspanegara Cemetery, Gresik. Its contents are important because it informs us some aspects of the dynamics of central and regional authority and government in Java during the reign of Kyai Tumenggung Puspanegara. The study shows some information written in Tandes Inscription, which are the role of Kyai Tumenggung Puspanegara, a place called Tandes, and also The Javanese Succession War II.;;"
2015
S58216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>