Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172654 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Isu kontroversi penayangan acara Smack Down di Lativi yang menjadi latar belakang analisis penelitian ini berfokus pada empat permasalahan yaitu tentang: 1) Kuantitas penyajian isu tayangan Smack Down oleh surat kabar sampel 2) Format penyajian isu tayangan Smack Down 3) Sumber informasi yang memberikan pernyataan tentang tayangan Smack Down 4) Sikap sumber informasi terhadap tayangan Smack Down. Studi ini menemukan bahwa selama periode November-Desember 2006, enam surat kabar sampel menyajikan isu kontroversi tentang tayangan Smack Down sebanyak 57 kali; Media Indonesia adalah surat kabar yang paling banyak menginformasikannya, yaitu 16 kali. Format penyajian isu didominasi oleh format berita (40) kali. Sumber informasi berjumlah 63 orang dimana anggota KPI Pusat Ade Armando merupakan sumber informasi yang paling banyak menyampaikan pendapatnya (8 kali). Adapun sikat sumber informasi, diketahui bahwa dari 120 pendapat yang muncul, 67 diantaranya menolak dan mendesak pihak Lativi untuk menghentikan tayangan dimaksud."
KM 3:2 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
feerbom, Robert
Bandung: Alumni, 1970
070.172 FEE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zainun Najib
"Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebuah daerah yang mempunyai kedudukan spesial di mata masyarakat Indonesia. Pemerintahan daerah Yogyakarta bisa dikatakan bersifat monarki karena masyarakat masih berpegang teguh pada prinsip pemerintahan kesultanan. Kondisi pemerintahan ini tidak sesuai dengan prinsip demokrasi dengan pemilihan langsung. Pemerintahan masa Susilo Bambang Yudhoyono mengusulkan untuk melakukan pemilihan langsung pada daerah Yogyakarta melalui rancangan undang-undang. Hal ini menuai kontroversi karena masyarakat Yogyakarta merasa nyaman dan demokratis mengunakan sistem kesultanan. Kontroversi ini kemudian diproduksi oleh Koran Kompas yang memposisikan beritanya sebagai pro-masyarakat Yogyakarta melalui pemberitaan pembentukan rancangan undang-undang kesitimewaan daerah Yogyakarta.

Yogyakarta is a region that has special position in the eyes of Indonesian people. Monarchy is political system choosen by people because they still believe in their King as they believe in imperial political system. This condition somehow is not in accordance with the priciple of democracy with direct election. Susilo Bambang Yudhoyono's government proposes to conduct direct elections in Yogyakarta. in the other way people of Yogyakarta stands to Monarchy which is lead to a controversy between national government and people of Yogyakarta. This controversy then captured by daily newspaper Kompas which in this controversy give a hand and stands a position as pro-community (Yogyakarta's people) and creating the news that leads to pro-community's conclusion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Iswandi Syahputra
"Tidak terkecuali radio sebagai media massa, seluruh media memiliki tradisi yang berbeda-beda untuk memproses produksi berita sebelum disajikan ke publik. Proses produksi berita darurat militer di Aceh pada siaran radio Elshinta, itulah yang akan menjadi frame penelitian ini. Lebih fokus dan detail lagi, proses produksi berita yang melibatkan publik atau pengadaan public sphere dalam sajian beritanya Secara deskriptif penelitian ini akan memaparkan bagaimana suatu berita tersusun dari sebuah konstruksi sosial. Dialektika yang dinamis para pelaku sosial melalui tahapan seperti yang disebutkan Berger dan Luckmann sebagai realitas sosial dikonstruksi melalui proses eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi, maka setiap realitas sosial tidak akan pernah berhenti disatu titik sejarah kehidupan manusia. Dia akan dinamis terus bergulir secara interaktif dan dialektif, sehingga tidak ada realitas obyektif dalam anti yang sesungguhnya. Dialektika melalui tahapan eksternalisasi, objektivikasi dan internalisasi tersebutlah yang mengkonstruksi kehidupan sosial kita dan berita, dalam penelitian ini ditempatkan sebagai hasil produksi dan konstruksi sosial tadi.
Penelitian ini memilih menggunakan paradigma konstruktif dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui depth interviewing, document analysis dan participation observation. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan kerangka evaluasi kesamaan akses dan posisi publik dalam pemberitaan Elshinta, independensi publik, dan rasionalitas publik. Unit yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah document yang memuat, lead berita, narasumber dan waktu siar serta key person yang terdiri dari Pemimpin Redaksi Radio Elshinta, Ivan Haryono dan Eksekutif Produser Radio Elshinta, Haryo Ristamadji.
Dalam proses produksinya, berita radio Elshinta sepanjang menyangkut topik dan masa penelitian ini dipengaruhi-baik secara langsung maupun tidak langsung- oleh apa yang disebut Pamela J. Shoemaker dan Stephen Reese (1996) sebagai 5 faktor yang mempengaruhi produksi isi berita, yaitu idiological level, extramedia level, organizational level, media routines dan individual level. Faktor status darurat militer, persaingan media dan pasar pengiklan, tampaknya faktor yang paling dominan mempengaruhi produksi isi berita Elshinta. Faktor status darurat militer berimplikasi pada pemberlakuan Undang-undang Nomor 23 Prp Tahun 1959 tentang Keadaan Bahaya yang memberikan kewenangan bagi Penguasa Darurat Militer Daerah di Aceh mengadakan tindakan membatasi pertunjukan, percetakan dan penerbitan. Selain itu, penguasa darurat militer juga berhak menguasai perlengkapan pos dan telekomunikasi, termasuk pemancar radio dan televisi. Sehingga, berikutnya faktor extramedia ini juga turut memberi pengaruh pada proses pemberitaan radio Elshinta.
Kendati sebagai radio komersial, namun dalam produksi beritanya Elshinta memiliki potensi untuk menciptakan public sphere yang dalam penelitian ini penulis letakkan sebagai kerangka ideal dan rujukan normatif. Potensi tersebut terletak pada rutinitas redaksi Elshinta yang selalu mengangkat topik aktual untuk didiskusikan pada publik secara bebas, sejajar, independen dan rasional. Dengan segala kekurangan yang dimilikinya, dalam 3 sesi diskusi interaktif yang diteliti dapatlah disebut sebagai ideal communication situation, bila belum dapat disebutkan sebagai manifestasi public sphere.
Sebagai konsep ideal, public sphere tidak dapat berdiri sendiri melawan kekuatan hegemoni negara dan dominasi pasar. Dia membutuhkan suatu kondisi tatanan masyarakat yang madani. Karena itu, dapat tidaknya public sphere diwujudkan akan sangat tergantung pada kuat tidaknya masyarakat sipil (civil society) yang terorganisisr sebagai public body.
Dalam konteks lembaga penyiaran yang berbasis pada kekuatan publik, bukan hanya publik diberikan akses berbicara pada lembaga penyiaran, tetapi berimplikasi pula pada kewenangan publik menentukan program, monitoring, pendanaan hingga akuntabilitas publik. Dan publik, oleh publik dan untuk publik. Sehingga, bagi lembaga penyiaran seperti Elshinta yang dalam siarannya nyerempet pada kepentingan publik, tidak secara otomatis dapat disebut sebagai radio siaran yang memberikan ruang publik (public broadcasting). Tetapi lebih tepat bila disebut sebagai radio yang melayani publik (public service broadcasting)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haikal Mahfuzh Riza
"Setelah 14 tahun penutupan majalah jurnalisme sastrawi Pantau, tidak ada media lain yang melanjutkan penggunaan jurnalisme sastrawi menjadi gaya utama pemberitaan di Indonesia. Saat ini, jumlah pembaca surat kabar menurun karena peralihan tren membaca media online. Jurnal ini meninjau penggunaan jurnalisme sastrawi pada Jawa Pos dan Kompas, dua surat kabar paling banyak dibaca penduduk Indonesia saat ini. Setelah ditinjau, ditemukan bahwa kedua surat kabar tersebut mayoritas menggunakan pendekatan hard news dan soft news dan tidak ditemukan penggunaan jurnalisme sastrawi. Padahal, hard news dan soft news merupakan pendekatan utama yang digunakan oleh media siar dan media online. Hasil tersebut disimpulkan setelah dilakukan peninjauan terhadap sejumlah artikel berita pada tiga edisi surat kabar Jawa Pos dan tiga edisi surat kabar Kompas dengan menggunakan alat-alat jurnalisme sastrawi, yaitu: Penyusunan Adegan, Dialog, Sudut Pandang Orang Ketiga, dan Mencatat Detil. Jurnal ini menyarankan surat kabar untuk mengaplikasikan jurnalisme sastrawi secara lebih mendalam dan mendetil sebagai pembeda dari media siar dan media online yang serba cepat dan singkat.
Fourteen years after the shutting down of Pantau, a literary journalism magazine, no other media has since continued applying literary journalism as the principal style of news reporting in Indonesia. Nowadays, the number of newspapers readers is decreasing because of the shift to the trend of reading online media. This journal observes the application of literary journalism on Jawa Pos and Kompas,two of the most-read newspapers by Indonesian people today. After observing, it is found that both newspapers predominantly use hard news and soft news approaches, and the use of literary journalism is hardly found. Factually, hard news and soft news are the principal approaches mostly used by broadcast media and online media. This result is concluded after observing a number of news articles written for three editions of Jawa Pos newspaper and three editions of Kompas newspaper using the tools of literary journalism, namely Scene-by-Scene, Dialogue, Third Person Point of View, and Status Details. This journal suggests newspapers to apply literary journalism more deeply and in more detail, as a way to distinguish from broadcast media and online media with its speed and brief approaches."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Tito
"ABSTRAK
Setiap perusahaan dalam bidang usaha apapun senantiasa berusaha untuk mempertahankan keberlangsungan operasi usahanya guna meraih keuntungan bisnis. Hal ini sangat bergantung pada penerimaan, pemahaman, dan dukungan dari publik-publik yang berkepentingan terhadap perusahaan. Pandangan berbagai publik tentang perusahaan inilah yang dipahami sebagai citra yang berlaku tentang perusahaan. Hal ini berlaku pula pada PT Mazda Motor Indonesia (MMI), sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri otomotif.
Lalu sebenarnya, bagaimana citra MMI berdasarkan pemberitaan di media cetak pada paruh pertama tahun 2012? Berdasarkan permasalahan dan rumusan pertanyaan penelitian tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang citra MMI berdasarkan pemberitaan media cetak pada periode Januari-June 2012.
Penelitian ini melandaskan metodologinya pada paradigma positivis dengan pendekatan yang kuantitatif yang bersifat deskriptif, dan teknik analisis data jenis univariat. Selain itu metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi, sehingga teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi berupa kliping berita MMI di Bisnis Indonesia yang dikumpulkan selama periode Januari-June 2012. Adapun populasi dari penelitian ini adalah semua berita selama periode Januari-Juni 2012, yang kemudian ditarik sampel penelitian dengan menggunakan teknik penarikan khusus metode analisis isi yakni multi-stage sampling menjadi semua berita tentang MMI pada setiap edisi surat kabar harian Bisnis Indonesia selama tahun 2012.

ABSTRACT
Every company in every line of business always tries to maintain the continuity of its operation in order to gain profitable business. This thing depends mostly on the acceptance, the comprehension, and the supportive action from the public related to the company. The public views of the company are believed to reflect the image of the company. This is also applied to PT Mazda Motor Indonesia, as a company in the automotive industry.
So how is the image of MMI actually based on the mass media coverage in the period of January-June 2012? Based on the matters formulating the question for the research, the purpose of this research is to obtain some views on MMI image through the period of January-June 2012 based on the mass media coverage.
The methodology of this research is based on the positive paradigm with quantitative approach on descriptiveness and univariate data analysis technique. The data collecting method used in this research is the content analysis method so the technique used for collecting the data is a documentation study on the news clippings of MMI in Bisnis Indonesia during the period of January-June 2012. The population of this research consists of all the news from the month of January through June 2012, from where the samples are taken using a specific sampling technique of content analysis method which is the multi-stage sampling of all the news about MMI in every edition of Bisnis Indonesia daily newspaper through the period of January-June 2012."
2013
T32696
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"this is comparative study on the news reporting of conflict between executive and legislative bodies of the city of surabaya. the news reporting comparated are between Jawa Pos an Kompas. The result of the study, the was imbalance reporting on the two bodies, were the executive body is more being reported rather than legislative body."
384 JPPI 7:1 (2003)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Selvina Suryaningsih
"Media sosial membentuk kembali cara orang dalam mengonsumsi berita. Tulisan ini mengulas perihal peralihan atau pergeseran konsumsi berita dari situs web ke platform media sosial Instagram. Metode yang digunakan adalah studi literatur. Beberapa contoh perbandingan antara penyajian berita di situs web dengan di Instagram dicantumkan untuk mempermudah pemahaman mengenai alasan atau faktor apa yang melandasi terjadinya pergeseran konsumsi tersebut. Hasilnya memperlihatkan bahwa pergeseran konsumsi berita dari situs web ke Instagram didorong oleh pandemi COVID-19. Pandemi meningkatkan intensitas penggunaan media sosial, khususnya Instagram untuk memperoleh informasi. Kondisi ini didorong oleh generasi muda yang turut berperan dalam peningkatan penggunaan Instagram yang berdampak pada naiknya konsumsi berita. Di saat yang sama, ada penurunan minat pada konsumsi berita di situs web dengan tingkat daya tarik yang lebih rendah. Instagram dipilih menjadi tempat 'berpaling' untuk mengonsumsi berita dari situs web karena karakteristik konten audio visual dan fitur-fitur yang disediakan Instagram. Fitur-fitur ini, seperti IGTV, Insta Stories, dan Reels sangat interaktif dan menarik secara visual.

Social media is reshaping the way people consume news. This paper encourages research or shifting news shifts from the website to the social media platform Instagram. The method used is a literature study. Several examples of comparisons between the presentation of news on the website and on Instagram are included to make it easier to understand the reasons or factors that underlie the shift in consumption. The result is a shift in news consumption from websites to Instagram shared by the COVID-19 pandemic. The pandemic has increased the intensity of the use of social media, especially Instagram to obtain information. This condition is driven by the younger generations who play a role in increasing the use of Instagram which has an impact on increasing news consumption. At the same time, there is a decrease in interest in news consumption on websites with less attractiveness. Instagram was chosen as the 'turning point' for consuming news from the website because of the characteristics of the audio-visual content and the features provided by Instagram. These features, such as IGTV, Insta Stories, and Reels are highly interactive and visually appealing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Derektorat Jenderal Pembinaan Pers dan Grafika, 1984
070.172 KOR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Based on the concept of contested terrain formulated by Douglas Kellner, this research applied Robert K. Yin's case study method and Gamson Modigliani's framing analysis. It concludes that media owners do control the contestation. Newsrooms are intervened for the sake of the media baron"
Thesis: Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi, VI (1) Januari-April 2007: 19-42, 2007
TJPI-VI-1-JanApr2007-19
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>