Ditemukan 164934 dokumen yang sesuai dengan query
"Telah dilakukan penyemprotan sistem Ultra Low Volume (ULV) dengan menggunakan insektisida lorsban 100 ULV, 150 ULV (dosis 250, 500, 1000 ml/ha) dan malathion 96 EC (dosis 500 ml/ha) terhadap Aedes aegypti. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari dengan menggunakan alat Fontan ULV di daerah pemukiman Kotamadya Salatiga pada tahun 1995. berdasarkan uji hayati (Air Bioassay) dosis yang paling efektif membunuh Ae.aegypti lebih dari 70% pada radius 0-15 meter dari rute penyemprotan adalah lorsban ULV dosis 500 ml/ha , 1000ml/ha dan malathion 96 EC dosis 500 ml/ha. "
MPARIN 9 (1-2) 1996
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Dalam pengendalian populasi nyamuk dewasa, insektisida telah banyak digunakan dengan berbagai cara. Meskipun secara efektif mengurangi serangan gigitan pada manusia, tetapi tidak dapat menekan perkembangan populasi nyamuk di alam. Beberapa spesies nyamuk ternyata ada yang lebih suka menghisap darah hewan, khususnya sapi dibanding manusia. Karena itu, penggunaan insektisida pada permukaan tubuh sapi merupakan salah satu cara untuk membunuh nyamuk tersebut pada saat menghisap darah. Penelitian ini dilakukan di Universitas Pertanian Malaysia pada tahun 1992. Insektisida yang digunakan adalah sihalotrin 0,005 mg/ml ; nyamuk yang diuji adalah An. Maculatus, An. Dirus ,Ma. Uniformis. Mortalitas dan persentase pengisapan darah dibaca 24 jam setelah nyamuk tersebut dipaparkan selama 10 menit ke badan sapi. Angka mortalitas dihitung pada hari ke 1, 2, 7, 14, dan 21 setelah penggunaan insektisida. Penelitian ini diulangi sebanyak 3 kali.
"
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Telah dilakukan penelitian mengenai kepadatan telur Aedes aegypti dan Aedes albopictus di desa Kutowinangun, Grabag, Ngasinan Tlogorejo, Getasan dan masing-masing mempunyai ketinggian 550, 600, 620, 700, dan 1000 meter di atas permukaan laut. Kepadatan telur Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang diperoleh dengan cara memasang perangkap telur Aedes (ovitrap), menunjukkan adanya perbedaan nyata antara ketinggian daerah pemukiman dengan kepadatan telur Aedes aegypti maupun Aedes albopictus. "
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas menggigit nyamuk Aedes dan korelasi antara curah hujan dengan kepadatan populasi Aedes. Penelitian ini bersifat deskriptif dilaksanakan di Kompleks FK Unsri Palembang dengan sampel nyamuk ditangkap di dalam dan di luar bangunan kantor. Petugas lapangan duduk diam dengan celana digulung hingga lutut dan siap dengan aspirator dan cangkir tempat nyamuk. Penangkapan dilakukan tiap jam mulai pukul 05.00 sampai dengan pukul 19.00 , 3 kali dalam seminggu dari Januari sampai April 1990. "
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Hingga saat ini Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Berbagai upaya dilakukan untuk menanggulangi malaria antara lain dengan penanggulangan vektor. Penggunaan kelambu sebagai alat proteksi terhadap gigitan naymuk telah lama dilakukan oleh masyarakat, karena kelambu dapat berperan sebagai sawar antara nyamuk dan manusia. Dalam perkembangan selanjutnya kelambu tersbut dikombinasikan dengan insektisida yaitu dengan mencelup kelambu dengan insektisida. Pada tulisan ini akan dibahas mengenai aspek-aspek teknik, entomologi, epideomiologi dan sosio-ekonomi sehubungan dengan penggunaan kelambu celup insektisida dalam penanggulangan penyakit malaria."
MPARIN 9 (1-2) 1996
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Pengecatan Giemsa yang merupakan prosedur rutin untuk deteksi Plasmodium, meskipun sederhana, dinilai memakan waktu dan interpretasinya diperlukan tenaga terlatih dan berpengalaman. Prosedur pengecatan Acridine Orange yang diharapkan bisa mengatasi kekurangan pengecatan Giemsa ternyata menghadapi kendala karena harus menyediakan mikroskop fluoresen atau mikroskop standar yang dimodifikasi sebagai mikroskop fluoresen. Oleh karena itu dikembangkan prosedur pengecatan Methylgreen-pyronin untuk deteksi Plasmodium. Sebagai model digunakan sediaan apus kultur vitro Plasmodium falciparum. Dengan prosedur ini DNA Plasmodium berwarna biru dan RNA berwarna merah cerah. Munculnya warna merah cerah ini memudahkan deteksi Plasmodium, lebih mudah dibedakan dengan artefact, dan memungkinkan untuk diterapkan pada sediaan darah tebal."
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengabutan insektisida lamda sihalotrin terhadap larva Ae.aegypti pada beberapa kontainer di dalam dan di luar rumah. Pengabutan dilakukan pagi hari di daerah pemukiman desa Karangcegak, Banyumas dengan menggunakan alat Swing Fog SN II yang berisi lamda sihalotrin 25 EC dosis 40 ml/ha. Berdasarkan uji hayati (Air Bioassay) diketahui dosis 40 ml/ha lamda sihalotrin 25 EC efektif membunuh larva Ae.aegypti sebanyak 80-100% di dalam rumah dan 60-84% di luar rumah pada kontainer yang berdiameter antara 2-12 cm."
MPARIN 10 (1-2) 1997
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Penelitian menggunakan jasad hayati B.sphaericus 2362 telah dilakukan di laboratorium stasiun penelitian vektor penyakit, Salatiga dan beberapa kolam tidak terawat milik penduduk desa Sukutukan, kecamatan Wulanggitang, kabupaten Fleres Timur. Kolam tidak terawat tersebut merupakan tempat perindukan jentik An.barbirostris. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efikasi formulasi liquid B.sphaericus 2362 terhadap jentik An.barbirostris baik di laboratorium maupun di lapangan. Pengujian di laboratorium dilakukan menurut prosedur WHO dan dimaksudkan untuk mendapatkan nilai LC50 dan LC90 yang dihitung dari analisis probit. Dari hasil pengujian di lapangan dengan dosis aplikasi sebesar 30 ppm, efikasi B.sphaericus 2362 terhadap jentik An.barbirostris dapat dipertahankan sampai hari ke-35 dengan persentase reduksi lebih dari 50%."
MPARIN 9 (1-2) 1996
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Jasad hayati Mesocycops sp dipelihara dan dikembangkan di Stasiun Penelitian Vektor Penyakit Salatiga agar dapat digunakan untuk menunjang penelitian-penelitian pengendalian vektor baik di laboratorium maupun di lapangan. Untuk mengetahui efisiensi predasi Mesocyclops sp, telah diuji kemampuan makannya terhadap jentik nyamuk An.acoinitus, Cx.quinquefasciatus dan Ae.aegypti instar I masing-masing dengan ukuran panjang berturut-turut 1,25 mm ; 1,75 mm ; 2,30 mm. Hasil pengujian selama 24 jam, 48 jam, dan 72 jam terlihat bahwa jentik nyamuk Ae.aegypti menunjukkan persentase kematian paling tinggi. Efisiensi predasi Mesocyclops sp (betina dan jantan) tidak dipengaruhi oleh panjangnya jentik nyamuk. Tidak ditemukan korelasi antara panjang jentik nyamuk (mm) dan persentase kematian jentik nyamuk.
"
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengisolasi bakteri patogen lokal Bacillus thuringiensis dari sampel jentik nyamuk dan sampel tanah dari berbagai habitat lubang pohon. Isolasi dilakukan pada media nutrien agar (2,3 gr/100ml), suhu 30C, selama 48 jam, diperoleh isolat B. thuringiensis. Masing-masing isolat dumurnikan dalam media antibiotik “NYPC” yang terdiri dari mutrien agar, ekstrak ragi, antibiotik polimiksin B sulfat 1,0 mg/ml dan kloramfenikol 0,1 mg/ml dan tanpa antibiotik (nutrien agar 2,3 gr/100 ml) selama 48 jam, suhu 30C. Mengingat bahwa 87,5% isolat B.thuringiensis yang dimurnikan dalam media antibiotik “NYPC” mempunyai patogenitas > 50%, maka “NYPC” lebih sensitif dan selektif daripada nutrien agar untuk mengisolasi B.thuringiensis. "
MPARIN 9 (1-2) 1996
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library