Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177114 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The purpose of this study describe the condition of the management, educators, and infrastructure of public primary schools in Banten province based on the parameters of national education standarts. The samples of this study consisted of 78 in many schools under studied. The standards that were achieved in the areas of management such as self-evaluation and its utilization for school development planning do not apply optimally. Also teacher educational qualifications and in-job-training, and infrastructure or facilities. The study recommended that those specific matters would be the main concern in future educational improvement in Banten province."
JPUT 11:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Veronica D.
"PeneIitian dengan menggunakan metode sejarah terhadap perkembangan suatu institusi pendidikan pada dasawarsa akhir pemerintahan Hindia Belanda. Melalui penelusuran data dari berbagai sumber, diketahui bahwa lembaga pendidikan ini, yang dikenal dengan nama Sekolah Santa Ursula didirikan sejak tahun 1859. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran umum mengenai berbagai kegiatan , perkembangan dan perubahan yang dialami oleh Sekolah Santa Ursula dalam menghadapi masa-masa akhir pemerintahan Hindia Belanda. Hal ini dianggap panting untuk dikaji karena kesamaan warga negara yang dimiliki baik oleh pemerintah kolonial di Hindia Belanda maupun oleh para penyelenggara pendidikan di Sekolah Santa Ursula (para biarawati Ordo Santa Ursula). Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian pustaka dan wawancara terhadap beberapa sumber yang dinilai rnemiliki kredibilitas dalam memberikan keterangan baik seputar sekolah Santa Ursula maupun Pendidikan Katolik sebagai sistem pendidikan yang diberlakukan di sekolah tersebut. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah masa akhir pemerintahan Hindia Belanda berdampak pada perkembangan dan kelangsungan aktivitas pendidikan di sekolah Santa Ursula (baik dari segi jumlah murid maupun keberadaan para biarawati Eropa sebagai pengajar di lembaga pendidikan tersebut). Akan tetapi, hal penting yang perlu digarisbawahi adalah keberhasilan sekolah tersebut (meskipun sekolah dengan kurikulum dan sistem pendidikan Eropa serta dilaksanakan oleh para misionaris Katolik) dalam menampung anak-anak perempuan di Batavia baik pribumi ataupun indo untuk melakasanakan kegiatan pendidikan dan belajar mereka. Hal lain yang diperoleh dalam tulisan ini adalah adanya sistem pembiayaan subsidi silang dalam proses belajar anak-anak perempuan pada scat itu sehingga terbuka kesempatan besar bagi mereka yang kurang mampu dalam hal keuangan untuk ikut bersekolah. Lembaga pendidikan Santa Ursula mampu menjadi contoh sebagai salah satu lembaga pendidikan yang memiliki keunggulan baik dalam hal kedisiplinan, mutu pendidikan, kesetaraan untuk memperoleh hak belajar bagi anak-anak perempuan dan mereka yang kurang mampu dalam dukungan keuangan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S12444
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Novi Rachmadayanti
"ABSTRAK
Pada kehidupan modern saat ini, bullying mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah dilingkungan sekolah. Bullying merupakan salah satu bentuk kekerasan yang dilakukan oleh seseorang yang dianggap lemah, dan perilaku ini dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang bullying. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X dan kelas XI, dengan total jumlah responden sebanyak 110 responden. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden pernah mengalami dan merasakan bullying selama berada disekolah. Berdasarkan pengetahuan bullying, sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang tinggi tentang bullying. Bentuk dalam bullying diantaranya adalah bullying secara fisik memukul, mendorong, menampar, dan lain lain , secara verbal menghina, mengejek, memangil dengan nama julukan atau kata-kata kasar . Faktor individu, faktor keluarga, faktor lingkungan, faktor teman sebaya, dan faktor media massa membentuk perilaku bully pada remaja. Dampak yang terjadi diantaranya adalah perasaan malu, stres hingga depresi, sampai mencoba untuk melakukan tindak bunuh diri.

ABSTRACT
In modern life, bullying can happen on various settings. Most of them happenedin school setting. Bullying is one form of violence committed by someone who is considered weak, and can occur anytime and anywhere. The purpose of this research is to adolescents knowledge about bullying. The subjects of this research are students in grade 10 and 11, resulting in a total of 110 respondents. This research is a descriptive quantitative research which used cross sectional method. Data collection techniques were conducted using questionnaires that have been tested before. The study found that most respondents had experienced and felt bullying during school. The study found that the most respondents had high knowledge about bullying. The forms of bullying include physical bullying hitting, pushing, slapping, etc. , verbal bullying insulting, mocking, calling someone with naughty nicknames or harsh words . Individual factors, family factors, environmental factors, peer factors, and mass media factors shape bullying behavior in adolescents. The impacts of bullying are feelings of shame, stress, depression, and even leads to suicide. "
2017
S68257
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Utami
"Adanya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasionaldan PP No.19 tentang Standar Nasional Pendidikan menetapkan bahwa sekolah harus menerapkan Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan memenuhi 8 standar pendidikan serta menjadi Sekolah Kategori Mandiri selambat-lambatnya pada tahun 2013, hal ini menjadi faktor pendorong eksternal bagi organisasi sekolah untuk melakukan perubahan. Selain itu berangkat dari kondisi internal untuk menghasilkan output siswa yang lebih berkualitas, maka SMAN 1 Anyer sebagai salah satu Sekolah yang ditetapkan sebagai rintisan Sekolah Kategori Mandiri (SSN) membuat visi yang baru untuk memperbaiki proses akademik dalam menerapkan konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kepala Sekolah sebagai pemimpin perubahan menjadi penentu keberhasilan sekolah dengan melihat penerapan perubahan secara bertahap.
Penelitian ini menggunakan dua teori sebagai pisau analisis. Pertama, teori memimpin perubahan untuk menganalisis peran Kepala Sekolah dalam memimpin perubahan. Dan kedua, teori manajemen perubahan untuk menganalisis implementasi perubahan yang dilakukan di Sekolah. Peneliti menyimpulkan bahwa Kepala Sekolah dalam memimpin perubahan hasilnya masih sangat lemah. Terutama pada tahap activating, implementing, ensuring, dan recognizing. Faktor penghambat perubahan terutama pada sumber daya manusia yaitu guru dan siswa. Selain itu keterbatasan sumber dana menjadi alasan sulitnya memenuhi standar sarana prasarana.

The existence of UU No. 20, 2003 concerning National Education System and PP No. 19,2005 concerning National Standard of Education which state that schools have to apply Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) and fulfill 8 education standards and also become Sekolah Kategori Mandiri (SKM) at the latest in 2013, these matters become the external motivating factors for school organization to make changes. In addition to the internal conditions to produce better quality of students, SMAN I Anyer as one of schools stated as pioneer of Sekolah Kategori Mandiri (SKM) formulates a new vision to improvethe academic process in applying Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). The Headmaster as the leader of change determines the school success by observing the application of changes step by step.
This research uses two theories as analysis cutter. First, Leading into Change Theory to analyze the Headmaster role in leading changes. And second, Management of Change Theory to analyze the changes implementation done in school. Researcher concludes that the Head master role in leading change is still very weak. Especially at phase activating, implementing, ensuring, and recognizing. Themain resistant factor of changes is human resources which consist of teachers and students. Furthermore, the limited fund resource results in difficulty to meet the standard facilities and infrastructures.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T29129
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Arif Sumawiharja
"Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki ciri khusus dalam sistem pendidikan. Yang menjadi ciri khusus dalam pendidikan pesantren adalah pendidikan berbasis karakter dan berasrama. Kehidupan asrama di Pesantren menciptakan kondisi hirarki yang muncul dari Kyai atau pemimpin Pesantren yang mendapatkan pengkultusan dari para santri dan tenaga pendidik di Pesantren, struktur hirarki itu disalurkan dari atas ke bawah kepada Pengasuh dan Ustad di Pesantren, dan kemudian didelegasikan dalam pendisiplinan kepada Santri senior. Struktur hirarki tersebut memunculkan extreme authority. Kondisi tersebut mendorong adanya pelaku yang termotivasi dan menciptakan suatu kondisi yang memposisikan santri junior sebagai korban yang tepat atau rentan dari kasus kekerasan fisik. Hal ini diperparah dengan kurangnya pengawasan dan ditambah dengan adanya pengawasan yang bersifat extreme guidance. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan penelitian di tiga Pondok Pesantren yang pernah terjadi kasus kekerasan fisik hingga menyebabkan korban meninggal dunia. Untuk menganalisa faktor penyebab terjadinya kekerasan fisik di Pesantren teori yang digunakan adalah teori aktivitas rutin, teori relasi kuasa. Sementara untuk meneliti bagaimana pencegahan kasus kekerasan fisik menggunakan teori control sosial. Untuk mendukung analisa teori beberapa konsep digunakan. Diantaranya, konsep kekerasan terhadap anak, konsep pendidikan di Pesantren dan konsep pencegahan kejahatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kasus kekerasan fisik terjadi disebabkan oleh adanya kepemimpinan kharismatik dan paternalistik yang menyebabkan adanya pengkultusan, adanya penyalahgunaan otoritas dalam penerapan disiplin, minimnya pengawasan dan tidak adanya standar baku dalam sistem pengasuhan di Pesantren. Kesimpulan dari penelitian menunjukan bahwa semua teori dan konsep dapat menjelaskan bagaimana kasus kekerasan fisik terjadi dan pencegahannya. Selain itu, peran Kementerian Agama menjadi krusial dalam pengawasan terhadap sistem pengasuhan di Pesantren. 

Islamic boarding schools are Islamic educational institutions that have special characteristics in the education system. What characterises pesantren education is character-based and boarding school education. Dormitory life in the pesantren creates a hierarchical condition that arises from the Kyai or leader of the pesantren who gets the cult of the students and educators in the pesantren, The hierarchical structure is channelled from top to bottom to the carers and Ustad in the pesantren, and then delegated in discipline to the senior santri. The hierarchical structure gives rise to extreme authority. These conditions encourage motivated perpetrators and create a condition that positions junior Santri as appropriate or vulnerable victims of physical violence cases. This is exacerbated by the lack of supervision, coupled with the existence of supervision, which is extreme guidance. This study uses a qualitative method by conducting research in three Islamic boarding schools where cases of physical violence have occurred, causing the victim to die. To analyse the factors that cause physical violence in Pesantren, the theory used is routine activity theory and power relations theory. Meanwhile, to examine how to prevent cases of physical violence using social control theory, To support the theoretical analysis, several concepts were used. Among them are the concepts of violence against children, the concept of education for pesantren, and the concept of crime prevention. The results showed that cases of physical violence occurred due to the existence of charismatic and paternalistic leadership which led to a cult, the abuse of authority in applying discipline, the lack of supervision and the absence of standardized standards in the care system in Pesantren. The conclusion of the research shows that all theories and concepts can explain how cases of physical violence occur and their prevention. In addition, the role of the Ministry of Religious Affairs is crucial in supervising the care system in Pesantren."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Faisal
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang salah satu pesantren di Cirebon, Jawa Barat, yaitu Pondok Pesantren Al-Bahjah. Metode yang digunakan dalam skripsi ini yaitu metode kualitatif dengan wawancara, observasi atau pengamatan lapangan secara langsung, dan studi pustaka. Penelitian ini juga menggunakan teori tentang pesantren Tradisional dan Modern. Hasil penelitian menemukan bahwa Pondok Pesantren Al-Bahjah merupakan pesantren yang menggunakan dua sistem pendidikan, yaitu pendidikan pesantren dan pendidikan formal pondok pesantren ini menggunakan tiga kurikulum yang dijalankan secara beriringan. Sebagai pesantren yang berada di bawah naungan yayasan, pesantren saat ini dikelola dan dipimpin oleh seorang kiai yang ternyata bukan dari keluarga biologis Buya Yahya, melainkan orang lain yang dipercaya oleh keluarga pemilik yayasan. Melihat hal tersebut, penulis tertarik untuk membahas kepemimpinan dan latar belakang keluarga Buya Yahya serta sisi tradisional dan sisi modern Pondok Pesantren Al-Bahjah, Desa Sendang, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon,Jawa Barat.

ABSTRACT
This thesis discusses one of the pesantren in Cirebon, West Java, that is Pondok Pesantren Al-Bahjah. The method used in this thesis is a qualitative method with interviews, observations or direct field observations, and literature studies. This research also uses the theory of Traditional and Modern pesantren. The results of the study found that the Pondok Pesantren Al-Bahjah is a pesantrenthat uses two educational systems, pesantren education and formal education. This pondok pesantren uses three curricula that run in tandem. As a pesantren under the auspices of the foundation, the pesantren is currently managed and led by a kiai who is not from the biological family of Buya Yahya, but someone else who is trusted by the family that owns the foundation. Seeing this, the author is interested in discussing the leadership and background of the Buya Yahya family and the traditional and modern side of Pondok Pesantren Al-Bahjah, Sendang Village, Sumber District, Cirebon, West Java."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Atsari
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di sebuah pesantren modern yang memadukan pengajaran muatan ke-Islam-an dan umum. Kurikulum di pesantren ini juga mewajibkan para siswa menguasai bahasa Arab dan Inggris. Akan tetapi, sebelum penelitian ini diadakan, peneliti menemukan bahwa tingkat penguasaan bahasa Inggris siswa di sebuah ekstrakurikuler kebahasaan masih terbilang rendah. Peneliti juga mengetahui bahwa metode pengajaran yang kerap diterapkan oleh tenaga pendidik sebelum penelitian ini diadakan masih bersifat individual. Oleh sebab itu, peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas sebagai upaya peningkatan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa dan sikap mereka terhadap pemelajaran kooperatif metode STAD. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif kuantitatif dengan desain penelitian tindakan kelas. Pada siklus pertama, peneliti mengelompokkan siswa berdasarkan homogenitas jenis kelamin dan heterogenitas tingkat penguasaan kosakata. Hasilnya, rata-rata nilai pos-tes kosakata siswa masih rendah. Pada siklus kedua, peneliti mengelompokkan siswa berdasarkan homogenitas penguasaan kosakata dan heterogenitas jenis kelamin. Ternyata, nilai rata-rata pos-tes siklus kedua justru mengalami penurunan. Kemudian, peneliti melakukan pengelompokan berdasarkan homogenitas jenis kelamin dan penguasaan kosakata di siklus ketiga. Sebagai hasilnya, penguasaan kosakata para siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Tidak hanya itu, hasil kuesioner pasca siklus ketiga juga menunjukkan adanya sikap positif siswa terhadap penerapan ancangan pemelajaran kooperatif metode STAD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru bahasa Inggris di pesantren perlu memperkenalkan pemelajaran kooperatif metode STAD kepada para siswa sebagai metode alternatif untuk mempelajari kosakata bahasa Inggris. Selain itu, guru harus memahami kondisi setiap siswa dalam pengelompokan sehingga pemelajaran dapat terlaksana dengan efektif.

ABSTRACT
Modern Islamic boarding schools in Indonesia usually adopts both the teaching of Islamic and general sciences as well as requires the students to be proficient in Arabic and English. However, since the focus of the curriculum orients more towards the Islamic content, the students' English proficiency is in need of attention. This thesis aims to assist students in improving their English proficiency, particularly on the mastery of vocabulary and attitude towards STAD cooperative learning method. This research was an action research study conducted in an Islamic boarding school located in Bogor, West Java. It employed a quantitative qualitative method with classroom action research design in three cycles. In the first cycle, the researcher grouped students based on gender homogeneity and heterogeneity of vocabulary mastery levels. The result indicated the student's vocabulary post-test scores were low. In the second cycle, the researcher grouped students based on the homogeneity of vocabulary mastery and gender heterogeneity. The result indicated that the value of the second cycle post-test decreased. In the final cycle, the grouping was based on the homogeneity of gender and vocabulary mastery. The result indicated that the students' vocabulary mastery increased significantly. In addition to that, the results of the questionnaire after the third cycle also showed a positive attitude towards the application of the cooperative learning approach to the STAD method. This study suggests that the STAD cooperative learning method to students can serve as an alternative method for learning English vocabulary and raise awareness of the students' grouping."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soraya
"Pesantren Darul Ulum Jombang adalah pesantren semi salaf - semi modern yang merupakan salah satu pesantren besar dan berpengaruh di Jawa Timur. Kebesaran Pesantren Darul Ulum tidak lepas peran kiai sebagai pemimpin pesantren. Pesantren Darul Ulum mengalami perkembangan yang pesat pada masa kepemimpinan K.H. As’ad
Umar, pada tahun 1985-2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang kehidupan dan pemikiran K.H. As’ad Umar, bagaimana kiprah dan perannya di dunia
politik serta bagaimana upaya dan kebijakannya dalam mengembangkan Pondok
Pesantren Darul Ulum. Tesis ini disusun melalui pendekatan sejarah biografi dan
menggunakan metode historis yang mencakup heuristik, kritik, interpretasi dan
historiografi. Sumber dokumen berupa arsip didapat dari kantor sekretariat Darul Ulum,
dan dari sumber lainnya baik tertulis maupun lisan. Dari penelitian ini didapatkan hasil,
pertama, karakter dan pemikiran K.H As’ad Umar tidak bisa dilepaskan dari latar
belakang keluarganya yang santri dan pengalaman hidup yang menempanya. Ia
dibesarkan secara empiris oleh Nahdlatul Ulama baik sebagai organisasi maupun partai.
Pemikirannya sangat mempengaruhi sikap-sikapnya ketika terjun ke dunia politik dan
sekaligus membesarkan pondok pesantren. Kedua, K.H. As’ad Umar adalah seorang kiai
politisi dan jago lobi dari Jombang. Politik menjadi alat perjuangannya dan lobi sebagai
ujung tombak untuk mencapai tujuannya. Secara garis besar dalam perjalanan politiknya,
tergambar jelas bagaimana politik menjadi alat baginya untuk mendekat kepada penguasa
guna mendapatkan manfaat bagi umat Islam dan khususnya bagi dunia pesantren. Ketiga,
K.H. As’ad Umar adalah Bapak Pembangunan Pesantren. Ia adalah seorang kiai yang
menjadi motor penggerak pengembangan Pondok Pesantren Darul Ulum. Ia berhasil
mendobrak citra pesantren yang sebelumnya dikenal sebagai lembaga pendidikan
tradisional dan terbelakang menjadi modern dan maju, dengan berdirinya sekolah-sekolah
unggulan, universitas, islamic center, rumah sakit dan sebagainya, di Pondok Pesantren
Darul Ulum.

Pesantren Darul Ulum Jombang is a semi traditional-modern Islamic boarding
school which is one of the major and influential Islamic boarding schools in East Java.
The greatness of the Pesantren Darul Ulum cannot be separated from the role of the kiai
as the leader of the pesantren. Pesantren Darul Ulum experienced rapid development
during the leadership of K.H. As'ad Umar, in 1985-2010. This study aims to analyses the
background of life and thought of K.H. As'ad Umar, how was his role in politics and how
his efforts and policies to develop Pesantren Darul Ulum. This thesis is based on the
research uses a biographical historical approach and historical methods that include
heuristics, criticism, interpretation and historiography. Data is collected from written and
oral sources, such as documents and archives obtained from the Darul Ulum secretariat
office, and interviews. From this research, the findings are, first, the character and
thoughts of K.H As'ad Umar cannot be separated from his background as the santri family
and his thoroughly life experiences. He grew in the Nahdlatul Ulama environment, both
as an organization and a party. His thoughts greatly influenced his attitudes when he
entered politics and at the same time sought to develop his pesantren. Secondly, K.H.
As'ad Umar was an influential political kiai and lobbyist from Jombang. For him, politics
became the tool of struggle while lobbying was the main vanguard for achieving his goals.
Broadly speaking, in his political journey, clearly illustrated how politics became a tool
for him to approach the authorities in order to get benefits for Muslims and especially for
the pesantren. Third, K.H. As'ad Umar was the father of Pesantren Development. He was
a kiai who became the main initiator behind the development of Pesantren the Darul
Ulum. He managed to break the image of the pesantren which was previously known as
a traditional and backward educational institution to be a modern and advanced one, by
establishing excellent schools, universities, Islamic centers, hospitals and other prestigious facilities at the Pesantren Darul Ulum.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Choirul Furqon
"Penelitian ini membahas tentang peran elit pesantren dalam pemenangan pasangan kandidat Abdul Hafidz - Bayu Andrianto pada Pilkada Kabupaten Rembang tahun 2015. Fokus penelitian ini membahas tentang peran Nyai sebagai elit perempuan pesantren dalam proses pemenangan Abdul Hafidz ? Bayu Andrianto pada Pilkada 2015. Kajian yang mengangkat tema nyai pesantren secara spesifik belum banyak dilakukan oleh para peneliti. Sebab kebanyakan kajian pesantren selama ini berfokus pada kiai sebagai sosok terkuat yang mendominasi berbagai modal kultural, sosial, ekonomi, dan politik pesantren. Teori yang digunakan untuk melihat praktik Pilkada Rembang 2015 yang memanggungkan Nyai Muhimmah ini adalah patron-klien milik James C. Scott. Ia menjelaskan bahwa hubungan patron-klien dapat dilihat melalui pola relasi yang terjalin antara elit sebagai patron dengan masyarakat sebagai klien. Dengan menggunakan metode kualitatif yaitu pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi literatur, penulis menemukan bahwa nyai sebagai tokoh perempuan pesantren mampu menaikkan elektabilitas pasangan Abdul Hafidz ? Bayu Andrianto dengan kemenangan multak di seluruh kecamatan meski maju sebagai kandidat dari jalur independen. Melalui jejaring yang dimiliki, yaitu pesantren, organisasi maupun personal, ia berhasil memenangkan pasangan Abdul Hafidz ? Bayu Andianto.Berdasarkan hal tersebut, teori James Scott terbukti dapat digunakan dan relevan untuk menganalisa hubungan patron-klien antara Nyai dan Masyarakat di Kabupaten Rembang pada Pilkada tahun 2015

This research discusses the role of the pesantren elite in winning the Abdul Hafidz - Bayu Andrianto candidate pair in the 2015 Rembang District Election. Islamic boarding schools specifically have not been carried out by many researchers. This is because most studies on Islamic boarding schools so far have focused on the kiai as the strongest figure who dominates various cultural, social, economic and political capitals of pesantren. The theory used to look at the practice of the 2015 Rembang local elections where Nyai Muhimmah was staged was James C. Scott's patron-client. He explained that the patron-client relationship can be seen through the pattern of relations that exist between the elite as patrons and the community as clients. By using a qualitative method, namely data collection through in-depth interviews and literature studies, the authors found that Nyai as a female pesantren leader was able to increase the electability of the couple Abdul Hafidz - Bayu Andrianto with absolute victory in all sub-districts even though she ran as a candidate from an independent path. Through her network, namely Islamic boarding schools, organizations and individuals, she succeeded in winning the pair Abdul Hafidz - Bayu Andianto. Based on this, James Scott's theory has proven to be applicable and relevant to analyzing the patron-client relationship between Nyai and the people in Rembang Regency in the 2015 district election."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyhandito Arifin
"Tulisan ini berupaya mengkaji strategi lobi yang dilakukan oleh kelompok kepentingan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama dalam konteks permasalahan Model pesantren dan dana abadi pada perumusan Undang-Undang No 18 Tahun 2019 tentang Pesantren dan Pendidikan Keagamaan (UU Pesantren). Nahdlatul Ulama dalam hal ini menjadi organisasi yang mengawali inisiasi dan mendukung sepenuhnya perancangan UU Pesantren, sementara Muhammadiyah menjadi organisasi yang mempermasalahkan pasal model pesantren dan dana abadi pada RUU Pesantren yang tidak menguntungkan basis pesantrennya. Penelitian yang bersifat kualitatif ini menggunakan Konsep kelompok Kepentingan dari Janda, Berry, Goldman (2011) dalam melakukan analisa. Wawancara mendalam akan dilakukan untuk menemukan data demi validnya penelitian. Penelitian ini menemukan bahwa perbedaan strategi lobi yang dilakukan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama mengimplikasikan dampak yang berbeda pada perumusan UU Pesantren.

This paper seeks to examine the lobbying strategies carried out by Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama interest groups in the context of the pesantren model and endowment fund issues in the formulation of Law No. 18/2019 on Pesantren and Religious Education (Pesantren Law). In this case, Nahdlatul Ulama is an organization that initiated and fully supported the drafting of the Pesantren Law, while Muhammadiyah is an organization that disputes the articles on the pesantren model and endowment funds in the Pesantren Bill which do not benefit its pesantren base. This qualitative research uses the Interest group concept from Janda, Berry, Goldman (2011) in conducting the analysis. In-depth interviews will be conducted to find data for the validity of the research. This study found that the different lobbying strategies carried out by Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama implied different impacts on the formulation of the Pesantren Law."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>