Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155290 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Universitas Terbuka (UT) applied online examination system (sistem ujian online-SUO) for end of semeter examination (ujian akhir semester-UAS), beside the paper and pencil test (P&P test). In order to improve efficiency, adaptive test application should be analyzed, as an accuracy level of the computerized adaptive testing (CAT) design and conventional test using both P&P test and SUO. The research was conducted by simulation procedure. The item bank for the simulation used calibrated 404 test items using item response theory model. In the reseacrh, CAT and P&P test algorithm was developed. To measure efficiency, the required number of the CAT design was analyzed, while to measure accuracy of the estimation, the bias and standard error of measurement of both design were compared. The simulation result show that (1) CAT design was more efficient, since it required only half of the number of item which was used in P&P test, to estimate the ability of examinee, (2) CAT design was more accurate in estimating ability of examinee, compared to P&P test design, since it resulted lower bias and standard error of measurement compared to conventional test design. Therefore, CAT design could be applied in UT's UAS system, while considering the balance of content for each modules."
JPUT 11:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tanzil, Saomi
"ABSTRAK
Dalam skripsi ini membahas mengenai perancangan dan implementasi prototype
adaptive testing system dengan metode IRT one parameter model. Di dalam
adaptive testing system, siswa diberikan soal berdasarkan kemampuannya.
Pemberian soal disesuaikan dengan respon jawaban dari soal sebelumnya, jika
siswa menjawab dengan benar maka untuk soal selanjutnya dia akan mendapatkan
soal yang lebih sulit tetapi sebaliknya, jika siswa tersebut tidak bisa
mengerjakannya maka soal berikutnya akan lebih mudah. Metode IRT one
parameter model telah berhasil diterapkan pada sistem dengan parameter tingkat
kesulitan soal berkisar dari -3 sampai 3. Rata-rata waktu akses (detik) dalam
membuka halaman test dengan perbedaan pada file yang ditampilkan
menyimpulkan bahwa file yang ditampilkan berpengaruh pada waktu yang
dibutuhkan untuk mengakses halaman dari masing-masing test. Rata-rata waktu
akses yang dibutuhkan untuk membuka halaman test vocabulary, test listening
dan test reading adalah 2.22E-05 detik, 2.72E-05 detik dan 2.24E-05 detik.
Penilaian sistem yang disebar melalui kuesioner dengan empat belas pertanyaan
pada sepuluh responden menyatakan bahwa prototype adaptive testing system
based on IRT sudah bekerja dengan baik.

ABSTRACT
This final project discusses the design and implementation of a prototype adaptive
testing system using one parameter model with IRT method. In the adaptive
testing system, students are given questions based on their ability. The giving of
question is tailored to the response of the previous question. If the student answers
correctly then the next question the student receives will be harder than the
previous, but if the student is not able to do it then the next question will be easier.
IRT one parameter model has been successfully utilized in this system with
difficulties parameter of items ranging from -3 until 3. Average access time
(second) in opening test page with different type of file in every test page
concludes that the file that are opened are influenced by access time that every test
page needed. Average access time needed to open the vocabulary test page,
listening test and reading test is 2.22E-05seconds, 2.72E-05 seconds and 2.24E-05
seconds. Grading system through which questioners with fourteen questions given
to ten respondents concludes that this prototype adaptive testing system based on
IRT has successfully worked."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1778
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Regi F.
"Salah satu hasil pengembangan dalam bidang e-Learning adalah penggunaan konsep Computer Adaptive Testing (CAT) dalam proses ujian. Prinsip dasar Adaptive Testing, atau biasa juga disebut Adaptive Assessment, secara sederhana adalah suatu ujian dimana tingkat kesukaran soal yang akan diberikan kepada siswa disesuaikan dengan estimasi tingkat kemampuan yang dimiliki oleh siswa itu berdasarkan jawaban terhadap soal-soal sebelumnya. Salah satu metode yang banyak digunakan untuk mengimplementasikan CAT adalah Item Response Theory (IRT). Berdasarkan metode ini, tiap soal atau item memiliki nilai parameter yang dapat digunakan untuk memperkirakan kemampuan siswa setelah mengerjakan masing-masing soal tersebut.
Berdasarkan metode tersebut, maka dilakukan perancangan suatu modul, sebagai bagian dari implementasi Sistem Adaptive Assessment, yang berfangsi untuk menghasilkan suatu grafik tingkat kemampuan siswa yang menggambarkan relasi antara estimasi kemampuan siswa dengan jumlah soal yang diberikan. Dengan adanya grafik tersebut, maka proses iterasi yang terjadi saat melakukan estimasi dapat diamati dengan lebih jelas. Fungsi lain yang dimiliki oleh modul grafik estimasi kemampuan siswa tersebut adalah menarik kesimpulan dari hasil iterasi dan menentukan apakah ujian sudah mampu memberikan nilai estimasi yang valid atau belum.
Suatu estimasi dapat dikatakan valid jika sudah mengalami konvergensi terhadap suatu tingkat kemampuan tertentu sehmgga dapat menggambarkan kemampuan siswa yang sebenarnya. Pada implementasi modul, dibutuhkan juga suatu paramater pembanding untuk menentukan apakah kondisi konvergen sudah tercapai atau belum. Paramater tersebut, dalam skripsi ini disebut "batas konvergensi", dengan melalui proses pengambilan dan pengolahan data, ditentukan bernilai 28,6% dari jumlah total soal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu metode pemilihan butir soal yang popular digunakan dalam rancangan tes adaptif adalah metode informasi Maksimum. Melalui metode ini, butir soal yang memiliki informasi maksimum pada tingkat kemampuan tertentu akan dipilih dan diberikan kepada peserta tes. Namun kelemahan dari metode ini adalah kurang akurat dalam mengestimasi tingkat kemampuan peserta pada awal tes dan memiliki kecenderungan untuk memilih butir dengan nilai daya pembeda parameter butir yang tinggi dibandingkan butir dengan nilai parameter daya pembeda yang rendah, sehingga menimbulkan masalah pemeliharaan butir soal dalam bank soal. Karena itu dicari cara lain untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa hasil estimasi dari penerapan metode Efficiency Balanced Information (EBI) pada rancangan tes adaptif. Penelitian ini dilakukan melalui studi simulasi dalam setting penyelenggaraan ujian akhir semester Universitas Terbuka. Bank soal untuk keperluan simulasi dibangkitkan berdasarkan model item Response Theory 3 parameter. Sebanyak 900 butir soal dalam bank soal bangkitan dengan spesifikasi paramater butir yang ideal. Dua kriteria pemilihan butir soal yang disimulasikan yaitu Informasi Maksimum dan EBI Maksimum yang juga dirancang agar memenuhi keseimbangan isi. Hal ini agar menjamin bahwa algoritma yang dihasilkan sesuai dengan pembelajaran moduler yang diterapkan UT, artinya butir soal setiap modul secara proporsional terwakili dan sesuai dengan kisi-kisi. Aturan pemberitahuan tes menggunakan kesalahan baku estimasi (standard error of estimation=SEE) sebesar 0,3. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa algoritma rancangan tes adaptif dengan kriteria EBI menghasilkan performa hasil estimasi kemampuan peserta yang lebih akurat dibandingkan kriteria Informasi Maksimum. Hai ini ditunjukkan oleh nilai bias dan simpangan baku pengukuran yang lebih kecil dibandingkan kriteria Informasi Maksimum. Kelebihan lain dari penerapan kriteria EBI Maksimum adalah kebermanfaatan bank soal lebih optimal karena butir-butir soal dengan tingkat daya beda rendah juga dimunculkan khususnya pada awal tes. Sedangkan kriteria Informasi Maksimum walaupun lebih efisien dari sisi panjang tes tetapi kurang optimal dalam memanfaatkan bank soal."
JPUT 15:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
I Putu Edy Suardiyana Putra
"ABSTRAK
Random Testing (RT) merupakan teknik pengujian perangkat lunak yang cukup umum digunakan oleh para pengembang perangkat lunak. RT memiliki beberapa kelebihan yaitu sederhana secara konseptual, mudah untuk diimplementasikan, dan telah dibuktikan efektif dalam mendeteksi error. Untuk meningkatkan performa RT, maka dibentuklah suatu teknik baru yang diberi nama Adaptive Random Testing (ART) yang sudah terbukti mampu mengungguli RT dalam hal kecepatan dalam mendeteksi error yang pertama. Namun dalam perkembangannya, ART memiliki kelemahan yang cukup vital yaitu membutuhkan waktu lebih lama dalam proses generating test case jika dibandingkan dengan RT. Pada penelitian ini dilakukan modifikasi ART dengan memanfaatkan konsep centroid. Pengembangan ART ini diberi nama centroid base adaptive random testing (CB-ART). Untuk melihat besar peningkatan yang dihasilkan oleh CB-ART, maka dilakukan perbandingan dengan dua metode pendahulunya yakni ARTGen dan RANDOOP dengan menggunakan 2 skenario dimana kedua skenario memiliki tahapan-tahapan yang sama namun dengan subject class dan jenis error yang berbeda. Skenario pertama menggunakan error berdasarkan failure pattern dan skenario kedua menggunakan error yang berasal dari java mutation operator. Untuk proses eksperimen dari kedua skenario adalah sama.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa CB-ART mampu mengungguli kedua metode pendahulunya dari sisi kecepatan generating test case. CB-ART mampu me-generate test case rata-rata 792.38% lebih banyak jika dibandingkan dengan ARTGen dan 108% lebih banyak dari RANDOOP pada skenario pertama. Pada skenario kedua, CB-ART juga mampu mampu me-generate test case rata-rata 275.73% lebih banyak jika dibandingkan dengan ARTGen dan 153.25% lebih banyak dari RANDOOP. Untuk parameter lainnya, CB-ART menghasilkan nilai yang sebanding atau lebih baik dari ARTGen dan RANDOOP hanya pada beberapa subject.

ABSTRACT
Random testing (RT) is one of common techniques used for testing software systems. RT has characteristics such as simple in concept, easy to implement, and proven effectively to detect errors. Adaptive Random Testing (ART) was a technique proposed for improving RT’s performance. ART was claimed to have better performance in detecting first error than RT. However, ART has lack of efficiency in generating test case. ART took longer time than RT in generating test cases. In this research, there were some modification done in ART to improve its performance especially in the efficiency of test case generation time. Modification was done by applying centroid. This new technique was called centroid based adaptive random testing (CB-ART). CB-ART was tested in two scenarios, in which different subjects and errors were used in the experiments. The first scenario applied errors from failure pattern theory and the second scenario applied error from Java mutation operator theory. Using the same procedures in both scenarios, CB-ART performance’s improvement is demonstrated by comparing CB-ART and two well-known random testing based method called ARTGen and RANDOOP.
The result shows that CB-ART surpassed ARTGen and RANDOOP in generating test cases. CB-ART is able to generate in average 792.38% test cases more than ARTGen and in average 108% test cases more than RANDOOP in the first scenario. Moreover, CB-ART is able to generate in average 275.73% test cases more than ARTGen and in average 153.25% test cases more than RANDOOP in the second scenario. For the other paramaters, CB-ART gained the same average value or better performance than ARTGen and RANDOOP in several subjects."
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T32132
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chang, Mark
"ExpDesign Studio facilitates more efficient clinical trial design. This book introduces pharmaceutical statisticians, scientists, researchers, and others to ExpDesign Studio software for classical and adaptive designs of clinical trials. It includes the Professional Version 5.0 of ExpDesign Studio software that frees pharmaceutical professionals to focus on drug development and related challenges while the software handles the essential calculations and computations. After a hands-on introduction to the software and an overview of clinical trial designs encompassing numerous variations, Classical and adaptive clinical trial designs using ExpDesign Studio:* Covers both classical and adaptive clinical trial designs, monitoring, and analyses* Explains various classical and adaptive designs including groupsequential, sample-size reestimation, dropping-loser, biomarker-adaptive, and response-adaptive randomization designs* Includes instructions for over 100 design methods that have been implemented in ExpDesign Studio and step-by-step demos as well as real-world examples* Emphasizes applications, yet covers key mathematical formulations* Introduces readers to additional toolkits in ExpDesign Studio that help in designing, monitoring, and analyzing trials, such as the adaptive monitor, graphical calculator, the probability calculator, the confidence interval calculator, and more* Presents comprehensive technique notes for sample-size calculation methods, grouped by the number of arms, the trial endpoint, and the analysis basis Written with practitioners in mind, this is an ideal self-study guide for not only statisticians, but also scientists, researchers, and professionals in the pharmaceutical industry, contract research organizations (CROs), and regulatory bodies. It's also a go-to reference for biostatisticians, pharmacokinetic specialists, and principal investigators involved in clinical trials. "
Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, 2008
e20376690
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Giuseppe Anastasi, editor
"The book contains a collection of papers offering an overview of the main results produced by the ArtDeco project. It has been structured into the following four main parts: organizational issues, methodologies, empirical contexts and policies, software methodologies and technologies, knowledge elicitation and management, and management of peripheral devices. It also includes a case study used throughout the book as a reference example."
Berlin: [, Springer-Verlag], 2012
e20410177
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill , 1993
658.5 TES
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Mantiri
"Pengujian perangkat lunak, secara spesifik regression testing, adalah sebuah proses yang diperlukan ketika perangkat lunak atau lingkungannya berubah untuk memastikan bahwa perangkat lunak masih bekerja sesuai dengan ekspektasi. Termotivasi oleh kebutuhan industri nyata, penelitian ini melaporkan pengalaman dalam melakukan transisi dari regression testing manual menjadi otomatis bagi salah satu aplikasi di PT. XYZ. Sebelum penelitian, regression testing dilakukan secara manual yang bersifat subjektif dan menghabiskan banyak biaya. Otomatisasi pengujian pun diterapkan pada tahap eksekusi dan integrasi hasil pengujian sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pengujian. Untuk mencari alternatif eksekusi pengujian yang efisien, eksperimen dilakukan dengan memisahkan alur yang menjalankan tes yang terkait perubahan dengan teknik seleksi dan alur yang menjalankan semua tes. Berdasarkan analisis aplikasi yang diuji, setiap alur memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otomatisasi pengujian dapat memberi manfaat untuk regression testing, rilis aplikasi, dan alur pengembangan aplikasi. Kerangka yang dipaparkan dalam makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman untuk aplikasi industri lainnya dengan spesifikasi serupa yang juga ingin menerapkan otomatisasi pengujian.

Software testing, particularly regression testing, is required when there are changes in the software or its environment to ensure that the software still performs as expected. Motivated by real industry needs, this study reports on the experience of transitioning from manual to automated regression testing in one of the mobile applications at PT. XYZ. Prior to this study, regression testing was conducted manually which incurred a lot of costs and was by nature subjective. Test automation is then applied to the activities of test execution and test result integration as an effort to increase test productivity and efficiency. To make the test execution efficient, this study conducts an experiment by separating the flow that runs the tests related to changes using regression test selection technique and the flow that runs all tests. Based on the empirical analysis, each flow has its own trade-offs. The results show that test automation can provide benefits for regression testing, application releases, and software engineering flow. The framework presented in this paper aims to serve as a guideline for other industrial applications with similar specifications that are also considering to implement test automation."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>