Ditemukan 15310 dokumen yang sesuai dengan query
"Polimerorganik hingga kini telah memenuhi sebagian besar kebutuhan masyarakat akan bahan-bahan konvensional dan teknik, meskipun bahan polimer organik ternyata memiliki berbagai kelemahan. Polimer anorganik yang hingga kini kurang mendapatkan perhatian dibanding bahan polimer organik sebenarnya memiliki kelebihan tersendiri. Makalah ini memperkenalkan sintesis sol-gel untuk preparasi polimer organik. Selanjutnya akan diperkenalkan juga jenis polimer anorganik, serta proses sol-gel sebagai salah satu metode terbaru untuk mensintesis polimer anorganik. Terakhir akan diperkenalkan beberapa contoh representatif dari polimerisasi kondensasi melalui metode sol-gel."
MPI 1:2 (1998)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Agus Tussiono
"ABSTRAK Teknologi yang semakin modern dan canggih menuntut peneliti untuk bekerja lebih giat, tidak hanya pada bidang dengan cakupan skala mikro akan tetapi pada skala nano. Seperti halnya penelitian kali ini akan dicoba disintesis membran anorganik silika MCM-48 dengan skala nano. Membran anorganik silika MCM-48 memiliki struktur kubik dengan aliran tiga dimensi. MCM-48 mempunyai selektifitas cukup tinggi pada pemisahan cair-cair atau gas-gas, serta sangat bagus dipergunakan dalam proses katalisis. Membran ini dapat disintesis pada membran pendukung yang terbuat dari zeolit Malang dan clay Lampung dengan metode hidrotermal. Komposisi larutan dengan perbandingan mol yang digunakan untuk membuat MCM-48 adalah TEOS : CTABr : NaOH : H2O = 1 : 0,5 : 5,0x10-3 : 61. Hasil IR menunjukkan bahwa clay sebagai binder material mempunyai kemiripan komposisi dengan zeolit sebagai bahan support. Setelah pelapisan, hasil XRD terlihat puncak difraksi MCM-48 pada 2? = 2,24 dan 2,54. Hal ini membuktikan membran MCM-48 berhasil disintesis. Foto SEM menunjukkan tebal film MCM-48 mencapai sekitar 5?m. Pada foto permukaan, terlihat homogenitas distribusi Si dipermukaan support. Pada foto melintang, terlihat ada penyebaran unsur Si yang merata antara sisi support dan film MCM-48, dan terbentuknya nanokomposit MCM-48/support. Analisis dengan EDX juga membuktikan hal ini. Analisis gas permeasi N2 pada membran membuktikan ada kontribusi aliran viskus, hal ini mengindikasikan ukuran pori MCM-48 tidak terdistribusi seragam. Hasil filtrasi biodiesel terlihat terjadi pemudaran warna. Analisa dengan spektrofotometer UV-Vis memperlihatkan spektra serapan UV-Vis adanya penurunan nilai absorbansi pada hasil penyaringan. Kadar FFA pada biodiesel hasil filtrasi mengalami penurunan dari 0.57% menjadi 0.26%. Kata kunci: MCM-48; CTABr; gas permeasi; membran; TEOS."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Meriana Larasati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39813
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Siti Prilia Muthoharoh
"Hidrogel superabsorben dapat menyerap dan menahan sejumlah besar larutan. Polimer superabsorben berdasarkan hidrogel kitosan disintesis dengan mengikatsilang kitosan dengan agen pengikat silang yang berbeda, yaitu Formaldehid, Asetaldehid, dan Glutaraldehid. Kemampuan swelling hidrogel kitosan terikat silang dilakukan dengan merendam gel dalam media cair dan pengaruh agen pengikat silang terhadap daya absorbsi air telah diamati. Hidrogel kitosan terikat silang dengan asetaldehid memperlihatkan rasio swelling paling tinggi hingga 350%. Pengaruh luar yang mempengaruhi seperti pH dan suhu media swelling diamati. Hidrogel memperlihatkan perilaku yang khas terhadap pH dan suhu media seperti pada media pH rendah (pH 4) dan suhu tinggi (55oC) swelling maksimal sedangkan pada pH tinggi (pH 10) dan suhu rendah (35oC) memperlihatkan swelling minimal. Film hidrogel kitosan terikat silang dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR).
Superabsorbent hydrogels are able to absorb and retain large amounts of aqueous fluids. Superabsorbent polymer based crosslinked chitosan hydrogels were synthesized by crosslinking chitosan with different crosslinking agents, i.e. formaldehyde, acetaldehyde and glutaraldehyde. The Swelling behavior of the crosslinked chitosan hydrogels was measured by immerse the gels and the effect of crosslinking agent on water absorbency has been investigated. The crosslinked chitosan hydrogel by acetaldehyde exhibited a higher swelling ratio up to 350%. The influence of external stimuli such as pH and temperature of the swelling media has been observed. Hydrogels showed a typical pH and temperature responsive behaviour such as low pH (pH 4) and high temperature (55oC) has maximum swelling while high pH (pH 10) and low temperature (35oC) show minimum swelling. The film of crosslinked chitosan hydrogels were characterized by Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42009
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Abdul Hadi
"Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan yang dapat mencapai targetnya, tanpa mengabaikan kemampuan masa depan untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Konsep ini secara langsung berkaitan dengan isu lingkungan, dimana pembangunan ekonomi harus juga memperhatikan aspek lingkungan dari pembangunan tersebut. Produksi semen portland sedang dalam pengawasan kritis sebagaimana terbentuknya karbon dioksida. dalam jumlah besar sebagai hasil samping produksinya. Hal ini menuntut para ilmuwan dan engineer untuk mencari cara untuk mengurangi kadar karbon dioksida di udara, misalnya dengan mengurangi penggunaan semen dalam konstruksi.
Beton geopolimer adalah beton yang terbentuk dari material geopolimer sebagai bahan sehingga sepenuhnyamengganti penggunaan semen sebagai bahan pengikat. Material geopolimer dalam penelitian ini menggunakan bahan dasar abu dasar (bottom ash), dimana bahan tersebut sebagai limbah B3 berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 13 Tahun 1999 dan PP No. 85 Tahun 1999. Penggunaan abu dasar sebagai bahan konstruksi merupakan salah satu upaya untuk menetralisir kadar limbah dalam abu dasar, sahingga dapat digunakan kembali dan memiliki nilai jual.
Parameter yang akan diteliti adalah kuat tekan dan kuat tarik dari beton geopolimar, serta ketahanan asam material geopolimer terhadap serangan asam. Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa kuat tarik baton geopolimer dapat mancapai dua kali lebih besar dan kuat tekanannya. Serta perendaman sampel geopolimer dalam larutan HCl 37% selama 7 hari memperlihatkan penurunan kuat tekan yang kecil.
Sustainable development is process of developing that meels the needs of present without compromising the ability of future generation to meet their own needs. This concept directly related to environmental issues, where emnomical development should also consider environmental aspect as well. The production of portland cement are under critical review due to high amount carbon dioxide released as cement by-product. This issue encourages scientist and engineer to find ways to reduce carbon dioxide amount in air, i.e. reducing the usage of portland cement in construction.Geopolymer concrete is concrete which formed by geopolymer material as a binder and mineral aggregate as inclusion, thus replace cement portland entirely as concrete binder. Geopolymer material used in this research are bottom ash, which classified as a dangerous waste material stated by Indonesian government in Peraturan Pemerintah (PP) No. 18 Tahun 1999 and PP No. 85 Tahun 1999. The usage of bottom ash as construction material is to find ways to neutralize dangerous contents of bottom ash, thus can be reusable.Parameters to be researched are compressive strength and tensile strength of geopolymer concrete, and also acid resistance ability of geopolymer. By this paper, we shall know that tensile strength of geopolymer concrete are able to reach out twice of it's compressive strength. Soaking geoplymer sample in HCI 37 % in 7 days shows small defect in compressive strength."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35240
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mark, James E.
New York, N.Y: Prentice Hall International, 1992
541.225 4 MAR i
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Anton J. Hartomo
Yogyakarta: Andi, 1996
547.707 2 ANT p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Subaer
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2008
530.413 SUB p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Septian Rahmat Adnan
"Lapisan tipis Barium Zirkonium Titanat (BaZrxTi1-xO3) dengan doping lantanum telah berhasil ditumbuhkan diatas substrat Pt/Si denga metode sol gel yang dilanjutkan dengan spin coating. Proses yang dilakukan dalam pembuatan lapisan tipis terdiri dari tiga tahap yaitu, pembuatan larutan, proses spin coating, dan proses annealing. Beberapa parameter ditetapkan untuk mendapatkan optimalisasi proses pembuatan lapisan tipis yang meliput jenis substrat, jumlah lapisan, dan temperatur annealing. Optimalisasi didapatkan pada lapisan tipis yang tumbuh pada susbtrat Pt/Si dengan temperatur annealing 800°C. Tingkat kekristalan dan polarisasi listrik spontan optimal pada lapisan tipis BZT didapatkan pada komposisi BaZr0.1Ti0.9O3. Pada variasi jumlah mol dopan didapatkan polarisasi listrik spontan optimum pada 1% mol dopan dengan nilai polarisasi listrik spontan 25 μC/cm2.
Barium Zirconium Titanate thin films (BaZrxTi1-xO3) doped by lanthanum have been developed in Pt/Si substrates by using sol gel method followed by spin coating. Process was done by three steps which are solvent preparation, spin coating, and annealing process. Optimum parameters were done by varying substrate, quantity of layers, and annealing temperature. The optimum parameters of BZT thin film was found on 800°C for temperature of annealing process, the optimum crystalline film and electrical spontaneous polarization was found on BaZr0.1Ti0.9O3 and doped by 1% mol of lanthanum."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1925
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Sirait, Rendy Audy
"Limbah pertanian di negara agraris seperti Indonesia sangatlah potensial. Pengolahan limbah pertanian seperti jerami padi akan memberikan nilai tambah ekonomis bagi para petani di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan pembuatan biokomposit perupa papan serat jerami dan serat gelas dengan polimer PVAc. Papan serat ini berpotensi menjadi material struktur yang murah dan mudah di dapat dikarenakan jumlahnya yang melimpah dan murah. Untuk meningkatkan kekuatan jerami dalam pembuatan papan serat dilakukan proses awal berupa perendaman jerami dalam cairan NaOH. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki sifat mekanis jerami. Untuk mendapatkan komposisi yang terbaik maka dibuat beberapa komposisi serat papan jerami mulai dari 20% berat serat hingga 70% berat serat.
Komposisi optimal papan serat jerami padi berada pada 30% berat serat dengan kekuatan tarik sebesar 4.5 MPa. Variasi subtitusi serat gelas pada komposisi optimal papan jerami padi menghasilkan kekuatan optimal pada komposisi 50% jerami padi, 50% serat gelas dan 70% PVAc yaitu sebesar 4.26 MPa. Rata- rata kadar air 10% atau dibawah 13% menunjukkan papan serat ini sesuai dengan SNI 01-4449-2006.
Agricultural waste in an agricultural country like Indonesia is very potential . Processing of agricultural wastes such as rice straw provides economic value for farmers in Indonesia. One way of agricultural processing is to manufacture biocomposites such as rice straw fiber and glass fiber hybrid boards with PVAc polymer. This fiberboard material could potentially as structural materials and can an inexpensive because the fiber source is abundant and cheap. To increase the strength of the fiberboard made an initial process of soaking hay in an NaOH solution was conducted. From this research it was found that the optimal composition of the rice straw board was at 30 % by weight of rice straw with a tensile strength of 4.5 Mpa, increased BLA % compared to tensile strength of the pristine PVAc. Moreover, the optimal composition of the hybrid board was 50 % rice straw, 50 % glass fiber and 70 % PVAC and this composition resulted a tensile strength of 4:26 MPa . The tensile strength of the hybrid board was smaller than that of the straw board becuase of the presence of big voids in between the straw and the glass fibers. Average moisture content of 10 % met the SNI 01-4449-2006 criteria , which was below 13 %."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42673
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library