Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16674 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Peraturan Presiden No. 55 tahun 2005 yang mengatur kanaikan harga BBM mengundang sejumlah kontroversi. Selain besaran kenaikan yang sangat tinggi, Perpres ini mengalami cacat konstitusional terutama dalam konteks legal drafting. Hal ini karena tidak dipatuhinya kaidah pembentukan peraturan perundang-undangan sebagaimana telah diatur oleh UU No. 10 Tahun 2004."
JHUII 14:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyono
"Sejalan dengan perkembangan kebutuhan bahan bakar minyak di dalam negeri, maka permasalahan dalam suplai dan distribusi bahan bakar minyak akan semakin komplek, karena besar dan luasnya jangkauan distribusi yang harus dilayani. Mengingat Indonesia negara kepulauan, maka peranan armada tanker (transportasi laut) dalam suplai dan distribusi BBM dalam negeri, memegang peranan yang sangat vital dan strategis, hal ini terlihat hampir 70% kebutuhan BBM disuplai dan didistribusikan dengan armada tanker/tongkang.
Pola suplai distribusi BBM yang menitik-beratkan terjaminnya ketersediaan BBM dengan jumlah, kualitas dan waktu yang tepat atau dikenal dengan "security of supply", dimana mendatang tentu tidak dapat dipertahankan. Untuk itu, diperlukan evaluasi dan kajian (optimasi) atas pola suplai distribusi yang diterapkan, untuk mencapai pola suplai yang optimum.
Optimasi pola suplai distribusi BBM dalam negeri terpusat pada pemilihan rute pengiriman produk (BBM) dari sumber ke tujuan dalam jaringan distribusi, sehingga total biaya transportasi dapat diminimumkan. Optimasi dimulai dengan melihat gambaran verbal pola suplai distribusi yang ada, menentukan tujuan yang hendak dicapai, memperhatikan kendala yang dihadapi (variabel transportasi), kemudian diterjemahkan kedalam matrik transportasi dan diselesaikan dengan bantuan perangkat lunak (program komputer) Quantitative System For Business (QSB). Pola suplai distribusi BBM dalam negeri akan selalu berubah secara dinamis mengikuti perubahan yang terjadi pada variabel transportasi yaitu suplai BBM kilang, permintaan dari depot, kapasitas tangki timbun, kapasitas dermaga, jarak antara supply point dan discharges point, kondisi geografis dan lokasi dummy (lokasi floating storage untuk menampung BBM impor).
Dari hasil optimasi, terlihat bahwa pola suplai distribusi yang diterapkan saat ini masih belum optimal, maka untuk tahap pertama perlu segera diterapkan pola suplai distribusi existing dimana potensi efisiensi yang dapat dilakukan sebesar US $ 21,933,222 atau Rp. 175.465.776.000,- per tahun tanpa adanya investasi. Mengingat pola suplai distribusi existing bukan merupakan pola suplai distribusi optimum, maka langkah selanjutnya adalah merubah dari pola suplai distribusi existing ke pola suplai distribusi optimum (diperlukan investasi), dimana potensi efisiensi sebesar US $ 32,997,862 atau Rp. 263.982.896.000,- per tahun.
Lokasi dummy (floating storage) di Tlk. Semangka dan Kalbut, masih dapat dipertahankan apabila total biaya sewa lebih kecil atau sama dengan US $ 14,130,040.0 per tahun. Bila biaya sewa floating storage lebih besar dari US $ 14,130,040.0 per tahun, maka fungsi floating storage tersebut dapat digantikan oleh transit terminal Tanjung Gerem dan transit terminal Manggis (diperlukan investasi untuk mengembangkan kedua transit terminal tersebut).

The trend of oil Fuel's demand in domestic always increases, hence the problem in supply and distribution of oil fuel will become more complex because of the scope of area which must be served. Indonesia is an archipelago country, so sea transportation has significant contribution in supply and distribution of oil fuel. It can be seen that almost 70% oil fuel's demand is supplied and distributed by tanker.
The model of oil fuel's supply and distribution, which based on security of supply, in the future will be obsolete. It needs to be evaluated to get optimum model.
Optimizing process will be focused in choosing route for distributing oil fuel from supply points to discharge points, to get minimum total transportation cost. Optimizing will be started with evaluating existing model, set up the objective, considering constrains (transportation variables), transfer it into transportation matrix, and will be solved by Quantitative System for Business (QSB). The optimum model always change following the change of transportation variables for instance supply from refinery, demand from depot, storage capacity, jetty capacity, distance between supply point and discharge point, geography condition, and dummy location (floating storage location for import oil fuel).
The existing model has not fully applied (uses tramper model). Subsequently the first step is doing fully applied existing model which has potential efficiency about US$ 21,933,222 or Rp 175.465.776.000,- per year without any investment. The existing model is not an optimum one; therefore it will be followed by second step that is change the existing model into optimum model (it needs investment), which has potential efficiency around US$ 32,997,862 or Rp 263.982.896.000,- per year.
Floating storage location in Teluk Semangka and Kalbut still optimum if its total rent cost is US$ 14,130,040 or less per year. On the other hand, if total rent cost of floating storage is more than US$ 14,130,040 per year, floating storage must be changed by expansion of Transit Terminal Tanjung Gerem and Transit Terminal Manggis.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T4809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felisa Dwi Pramesthi
"Penggunaan batubara yang dikategorikan sumberdaya tak terbarukan sebagai bahan bakar tanur semen memberikan kontribusi emisi CO2 sebagai Gas Rumah Kaca (GRK). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan energi terbarukan dengan pemanfaatan limbah dalam rangka penurunan konsumsi batubara dan penurunan emisi CO2. Kajian mendalam mengenai pemanfaatan kembali energi yang terkandung pada limbah dengan teknologi co-processing dilakukan di Plant 8, PT. Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) Tbk, Citeureup. Penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif. Penelitian lapangan dilakukan pada bulan Januari 2009 untuk menganalisis penggunaan bahan bakar alternatif (BBA) pada periode 2007-2008. Kesimpulan yang dapat diambil, bahwa co-processing memenuhi unsur-unsur keberlanjutan seperti economically profitable, socially acceptable dan environmentally sound manageable. Secara khusus, kesimpulannya yaitu: (1) Kriteria pemilihan BBA dalam industri semen: nilai kalori, kandungan air dan kemudahan penanganan, (2) Kendala pemanfaatan BBA: kualitas biomassa yang fluktuatif, kuantitas limbah yang memenuhi syarat belum mencukupi dan kendala berupa biaya investasi serta operasional yang tinggi, (3) BBA jenis sekam, cangkang kelapa sawit dan limbah industri memiliki keberlanjutan pasokan relatif stabil, sedangkan serbuk gergaji tidak dapat mencukupi konsumsi BBA di masa mendatang. Perkiraan kontinuitas pasokan BBA ini tidak memperhitungkan penggunaan BBA sebagai bahan bakar rumah tangga dan bahan dasar pupuk organik, (4) Penggunaan BBA (2007-2008) mampu mensubstitusi kalor sebesar 9,69% dan memberikan penurunan biaya bahan bakar sebesar 8,95%, (5) Pemanfaatan biomassa yang dikategorikan memiliki energi bebas CO2 (2007-2008) memberikan penurunan emisi CO2 sebesar 7,49%, (6) Teknologi co-processing pada tanur semen, memberikan penerimaan (kompensasi) untuk tiap LB3 yang masuk sebesar US$ 5-30/ton, sesuai dengan karakteristik limbah. Selain itu, lumpur minyak ITP juga dapat diolah secara mandiri sehingga mengurangi biaya yang seharusnya dikeluarkan jika pengolahanya diserahkan kepada instansi pengolah limbah"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T 333.7 / 2009 (11)
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pipih Sopian
"Peningkatan performance mesin sangat diharapkan oleh pengguna kendaraan bermotor, salah satu cara untuk meningkatkannya adalah dengan mencampur bahan bakar standar dengan toluene (C7H8). Penambahan toluene yang dilakukan sebesar 10% dan 20%, yang Selanjutnya disebut bentol 10% dan bentol 20%. Pengujian yang menggunakan bahan bakar bentol untuk mengetahui kenaikan performance dari mesin jika dibandingkan dengan bahan bakar standar atau premium analisa yang dilakukan yaitu lorsi dan horse power yang dihasilkan mesin serta peningkatan akselerasinya. Emisi gas buang dan fuel consumption juga menjadi parameter perubahan karakteristik dari pencampuran toluene dau premium. Faktor ekonomis dijadikan perbandingan selain faktor performance, fuel consumption dan emisi gas buang anlara benlol dan pertamax. Penggunaan bahan bakar bentol 20% mempunyai karakteristik yang lebih baik dibandingkan dengan bentol 10%. Peningkatan yang dihasilkan untuk torsi scbesar 1,6% horse power 1,5% , sedangkan emisi gas buang yang dihasilkan Iebih ramah lingkungan dan aman untuk kesehatan manusia jika dibandingkan dengan bahan bakar premium, sedangkan jika dibandingkan dengan pertamax lebih ekonomis sebesar 7,5% tiap liter, dengan perbandingan torsi dan horse power tidak besar yaitu 0,5% dan 0,7%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37800
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Comparation of U - Zr fuel analysis result by XRF and AAS techniques. Comparation study of U - Zr fuel analysisresult by using XRF and SSA techniques has been done. Comparation of analysis is needed to obtain more accurate analysis result...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada kasus kontrol mesin bensin, atau lebih dikenal sebagai mesin pengapian busi, upaya untuk meningkatkan kinerja mesin sekaligus mengurangi konsumsi bahan bakar adalah masalah yang cukup kompleks. Umumnya, upaya peningkatan performa mesin akan menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar. Namun, hal ini
dapat diselesaikan dengan melakukan kontrol torsi mesin berdasarkan peraturan cerdas seperti sistem inferensi logika fuzzy
. Dalam studi ini, regulasi torsi mesin dengan logika fuzzy
digunakan untuk mengontrol posisi throttle yang
dimasukkan oleh pengemudi untuk mencapai torsi mesin yang optimal. Pemetaan torsi mesin vs posisi throttle dan kecepatan putar mesin untuk kendaraan dengan tujuan ekonomis digunakan untuk mendesain
aturan proses kontrol. Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa strategi kontrol dengan logika fuzzy sangat efektif untuk mengurangi
konsumsi bahan bakar dan sekaligus mengoptimalkan kinerja mesin.

Abstract
In the case of injection gasoline engine, or better known as spark ignition engines, an effort to improve engine performance as well as to reduce fuel consumption is a fairly complex problem. Generally, engine performance improvement efforts will lead to increase in fuel consumption. However, this problem can be solved by implementing
engine torque control based on intelligent regulation such as the fuzzy logic inference system. In this study, fuzzy logic engine torque regulation is used to control the throttle position entered by the driver to achieve optimal engine torque. An engine torque vs. throttle position and engine speed mapping for vehicles with economical function is used to build this control process regulation. From the simulation result, it can be concluded that this control strategy is very effective to reduce fuel consumption and simultaneously to optimize the engine performance."
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro. Fakultas Teknik], 2012
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Waris Agono
"Tesis ini tentang kejahatan korporasi di bidang bahan bakar minyak. Perhatian utama tesis ini pada pola-pola penyimpangan pada kegiatan perdagangan bahan bakar minyak . Penyimpangan ini dilakukan oleh sebuah perusahaan suplier, yang berkedudukan di Bekasi dan memiliki jaringan sampai wilayah Banten. Perusahaan ini, sebut saja PT. Petak Umpet, merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan sejenis yang melakukan penyimpangan dengan cara melakukan kegiatan perdagangan bahan bakar illegal dan dengan cara-cara illegal.
Tesis ini untuk menunjukkan bahwa kegiatan perdagangan bahan bakar minyak illegal dapat bertahan lama karena adanya pasokan barang, permintaan pasar atau konsumen, adanya perbedaan harga antara dalam negeri dan luar negeri, adanya perlindungan dari oknum-oknum aparat pemerintah dan kelompok warga masyarakat tertentu. Selain itu, mereka yang terlibat dalam kegiatan perdagangan bahan bakar minyak illegal ini, disadari atau tidak telah membentuk suatu jaringan. Jaringan ini terbentuk karena adanya rasa saling membutuhkan, memperoleh manfaat dan keuntungan.
Masalah penelitian dalam tesis ini adafah kejahatan korporasi yang dilakukan oleh PT. Petak Umpet di Bekasi yang terwujud dalam kegtatan perdagangan bahan bakar minyak illegal. Sedangkan pertanyaan penelitian dalam tesis ini adalah bagaimana pola-pola penyimpangan pada kegiatan perdagangan bahan bakar minyak terjadi, dan mengapa penyimpangan tersebut tetap berjalan hingga sekarang.
Tesis ini melihat prespektif tentang penyimpangan pada kegiatan perdagangan bahan bakar minyak, dilihat dari pelaku penyimpangan dan aparat negara penegak hukum secara timbal balik, yang berupa kejahatan korporasi yang dilakukan oleh PT. Petak Umpet dan tindakan yang dilakukan oleh aparat negara penegak hukum di wilayah Bekasi dan Cilegon. Oleh sebab itu, di dalam penelitian ini saya menggunakan metodologi dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa telah terjadi penyimpangan pada kegiatan perdagangan bahan bakar minyak yang dilakukan oleh PT. Petak Limpet. Penyimpangan ini terwujud dalam hal pengangkutan, penyimpanan atau penimbunan, dan niaga bahan bakar minyak tanpa ijin yang sail dari pemerintah, serta meniru dan memalsu (pengoplosan) bahan bakar minyak. Penyimpangan ini dilakukan secara terus menerus dan dipedomani oleh seluruh karyawan PT. Petak Umpet, sehingga membentuk pola-pola penyimpangan pada perdagangan bahan bakar minyak.
Penyimpangan ini terjadi karena adanya pasokan bahan bakar minyak, permintaan dari para konsumen, perbedaan harga antara pasar dalam negeri dan luar negeri, serta adanya perlindungan dari oknum-oknum aparat pemerintah dan kelompok warga masyarakat yang berkait dengan kegiatan perdagangan bahan bakar minyak ini. Pihak-pihak yang terlibat dalam penyimpangan pada kegiatan perdagangan bahan bakar minyak ini, disadari atau tidak telah membentuk suatu Jaringan sosial. Anggota jaringan sosial ini meliputi para sopir mobil tangki, pangkalan minyak, perusahaan suplier, konsumen, oknum aparat pemerintah, kelompok warga masyarakat tertentu, serta oknum wartawan. Jaringan sosial ini terbentuk karena adanya rasa saling membutuhkan, memperoleh manfaat dan keuntungan yang bersifat materiel.
Implikasi dari tesis ini adalah perlunya upaya penegakkan hukum terhadap kejahatan dibidang bahan bakar minyak ini dan perbaikan sistem distribusi bahan bakar minyak, sehingga kebutuhan masyarakat akan bahan bakar minyak terpenuhi dan kerugian negara akibat kejahatan ini dapat dicegah.
E. Daftar kepustakaan : 26 buku dan 9 dokumen, kurun waktu 1969-2002."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T473
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Kartaatmadja
"Perkembangan permintaan atau kebutuhan akan bahan bakar minyak (BBM) selama ini menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Sejalan dengan hal tersebut keseimbangan antara suplai dan permintaaan BBM selalu berubah mengikuti perubahan yang terjadi pada sumber dan permintaan BBM. Metoda riset operasi merupakan salah satu cara yang dpat digunakan untuk merancaang konfigurasi lintasan serta alokasi jumlah dan jenis produk secara optimal pada suatu waktu tertentu.
Konfigurasi lintasan akan mempengaruhi waktu pengadaan produk yang diperlukan. Unsur-unsur lain yang juga mempengaruhi waktu pengadaan produk adalah pengisian (loading) dan pembongkaran produk ked an dari sarana transportasi, waktu perjalanan yaitu waktu yang diperlukan serta waktu penundaan yang merupakan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pesanan dan waktu yang timbul akibat ketidakpastian dari unsur-unsur di dalam waktu yang timbul.
Untuk memenuhi permintaan atau kebutuhan BBM tersebut di atas diperlukan pengelolaan persediaan yang handal, efektif dan efisien. Unsur yang mempengaruhi tingkat persediaan produk adalah tingkat pelayanan yang dikehendaki . Unsur lain yang juga perlu dipertimbangkan adalah fleksibilitas system persediaan apabila terjadi kendala fungsi di sumber produk atau di tempat pembelian produk pada system transportasi maupun di lokasi tujuan produk (tujuan suplai).
Analisa yang akurat terhadap karakteristik permintaan produk, penentuan tingkat pelayanan serta pengelolaan waktu pengadaan yang tepat akan menghasilkan pengelolaan persediaan BBM seperti yang dapat diharapkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amar Rachman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Nasikin
"Untuk mengurangi kandungan NOx, SOx, HC, dan partikulat-partikulat yang dihasilkan dari penggunaan solar, dapat dilakukan dengan cara meningkatkan angka setana. Salah satu cara meningkatkan angka setana adalah penambahan aditif pada solar. Aditif yang telah komersial merupakan senyawa organik nitrat, yaitu 2-Ethyl Hexyl Nitrate (2-EHN). Pada penelitian ini dilakukan pembuatan aditif yang berasal dari minyak kelapa dengan metode nitrasi menggunakan
HNO3 dan H2SO4.
Hasil reaksi adalah metil ester nitrat yang strukturnya mirip 2-EHN. Spektra IR dari hasil reaksi menunjukkan adanya metil ester nitrat yang diindikasikan dengan munculnya spektrum NO2 pada 1635 cm-1. Hasil ini menunjukkan bahwa metil ester nitrat dapat disintesis dengan metode nitrasi, dan yield yang dihasilkan adalah 74,84% volume. Penambahan 1% metil ester nitrat ke dalam solar menyebabkan peningkatan CN (Cetane Number) dari 44,68 menjadi 47,49.

To reduce NOx, SOx, HC, and particulates that produce because of using diesel fuel, can be done by increasing cetane number. One of methods is adding an additive to diesel fuel. 2-Ethyl Hexyl Nitrate (2-EHN) is a commercial additive that an organic nitrate. Making an additive in this research is used palm oil by nitration reaction that used HNO3 and H2SO4.
Result of this reaction is methyl ester nitrate that has a structure looks like 2-EHN. IR spectra from research show that methyl ester nitrate is indicated by spectrum NO2 at 1635 cm-1. This result show that methyl ester nitrate can be synthesized by nitration reaction and yield is 74,84% volume. Loading 1% methyl ester nitrate to diesel fuel can increase cetane number from 44,68 to 47,49.
"
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>