Ditemukan 106268 dokumen yang sesuai dengan query
"Kegiatan budidaya ikan dengan sistem keramba jaring apung (KJA) di Danau Toba berpotensi sebagai sumber asupan bahan organic di perairan tersebut, baik terlarut maupun tersuspensi. Sampling sedimen dilakukan di Danau Toba pada bulan Juli 2011. Penelitian dilakukan secara ex-situ di laboratorium Mikrobiologi Pusat Penelitian Limnologi LIPI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju dekomposisi padatan tersuspensi pada sedimen secara mikrobiologis oleh bakteri heterotrofik dari Danau Toba, khususnya pada lokasi KJA. Parameter yang diamati adalah kandungan TSS (Total Suspended Solids) dan VSS (Volatile Suspended Solids), fisika-kimia air dan kelimpahan bakteri. Analisis TSS dan VSS dilakukan dengan metode gravimetric, penghitungan kelimpahan bakteri menggunakan TPC (Total Plate Count) pada media nutrigen agar dan inkubasi selama 24-72 jam pada suhu kamar. Hasil pengamatan menunjukkan konsentrasi padatan tersuspensi pada media yang disterilisasi lebih tinggi disbanding dengan yang tidak disterilisasi."
OLDI 39:2 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Perairan Danau Batur merupakan dabau terbesar di Bali dan danau kaldera vulkanis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial dari kelimpahan fitoplankton, Total Nitrogen (TN), Total Fosfor (TF), Suspended Solid (SS), klorofil-a (klor-a), dan konduktivitas perairan. Pengamatan dilakukan pada April 2005, Agustus 2005, Oktober 2005, Mei 2006, dan Februari 2007 di lima stasiun. Contoh air diambil pada kedalaman yang berbeda dan parameter dianalisis berdasarkan metode standar. Selama pengamatan, konduktivitas perairan dan SS menunjukkan pola peningkatan, sementara klor-a, dan kelimpahan fitoplankton menunjukkan pola sebaliknya, sehingga tampaknya Danau Batur terutama lebih banyak menerima input partikel mineral daripada bahan organik. "
OLDI 39:2 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Perairan pesisir laut Probolinggo, Jawa Timur merupakan perairan yang direncanakan untuk kepentingan budidaya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian kualitas perairan di kawasan budidaya desa Randutata, Kalibuntu, dan Gending yang telah dilakukan pada bulan Maret 2012. Parameter mikrobiologi yang dianalisis adalah kepadatan total bakteri koli, bakteri E. Coli, bakteri pathogen, bakteri heterotrofik, bakteri halotoleran, bakteri pengurai fosfat, nitrat dan ammonia, dan total sel. Analisis total bakteri koli dan E. Coli menggunakan metode filtrasi; identifikasi bakteri pathogen menggunakan uji biokimia; analisis kepadatan bakteri heterotrofik dan halotoleran, pengurai fosfat, nitrat dan ammonia menggunakan metode tuang; analisis total sel menggunakan Acridine Orange Epifluorescence Microscopy. Walaupun ditemukan bakteri pathogen Vibrio sp. dan Salmonella sp. yang berbahaya, namun perairan laut dan tambak didominasi oleh bakteri yang tidak berbahaya, yaitu Proteus sp. dan Aeromonas sp. Kepadatan bakteri heterotrofik dan , bakteri pengurai fosfat, nitrat dan ammonia tinggi baik di perairan maupun di sedimen tambak yang menyebabkan nutrisi lingkungannya memenuhi standar untuk kehidupan biota laut."
OLDI 39:2 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Biosurfaktan merupakan senyawa amfifilik yang dihasilkan oleh bakteri, kapang atau jamur yang bisa dimanfaatkan untuk industri kosmetik., kesehatan, maupun untuk penanganan pencemaran tumpahan minyak mentah melalui bioremediasi. Jenis bakteri dan media pertumbuhannya mempengaruhi produksi biosurfaktan. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian jenis bakteri pendegradasi minyak mentah yang berhasil diisolasi dari Teluk Jakarta dan penggunaan beberapa media untuk menumbuhkan bakteri tersebut untuk mengetahui potensi bakteri dari laut dalam menghasilkan biosurfaktan. Lima jenis bakteri ditumbuhkan pada 4 jenis media pertumbuhan. Kemudian diinkubasi selama 28 hari. Produksi biosurfaktan oleh bakteri diuji dengan menggunakan metode drop collapse dan metode oil spreading assay. Pengambilan sampel untuk mengukur produksi biosurfaktan dilakukan pada hari ke 3, 7, 14, 21, dan 28. Parameter yang diukur adalah bentuk permukaan minyak pada uji drop collapse, besar diameter zona bening yang terbentuk dalam uji oil spreading assay dan total sel bakteri. Data diameter zona bening dan total sel bakteri dianalisis menggunakan metode analisis of varian (Anova) dan dilanjutkan dengan uji beda nyata Duncan dengan program statistic pada SPSS 16.0. Hasil penelitian dan uji statistik menunjukkan bahwa bakteri Pseudomonas balearica dan Alcanivorax dieselolei strain NO1A yang ditumbuhkan dalam media Bushnell Haas Broth pada inkubasi hari ke 28 memberikan hasil tertinggi yang berbeda nyata dengan jenis bakteri lain yang ditumbuhkan pada media yang sama.
"
OLDI 39:3 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Pesisir Gresik, Jawa Timur merupakan perairan yang dekat dengan daerah pertambakan, pertanian, pemukiman, dan industry. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kualitas air ditinjau dari distribusi zat hara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2012. Parameter kimia zat hara (fosfor, nitrat, nitrit, silikat) dianalisis berdasarkan metode Strickland & Parson, sednagkan oksigen terlarut dengan metode Winkler dan keasaman (pH) diukur langsung di lapangan dengan menggunakan pHmeter Cyber Scan seri 300. Kondisi lingkungan sekitar perairan (pertanian, pemukiman, tambak, dan industri) belum berpengaruh terhadap kadar zat hara di perairan ini dan masih dalam batas angka yang aman untuk kategori periaran pantai.
"
OLDI 39:2 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia memiliki permasalahan energy yang utama pada sector bahan bakar rumah tangga dan listrik. Namun demikian, kebijakan energi yang ada sebagian besar hanya dapat menyokong kebutuhan sektor listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui petensi makroalga Ulva lactuta dan Padina sp. sebagai sumber penghasil biogas. Jus makroalga dipreparasi dari campuran biomassa basah dan air pada perbandingan 1:2 yang dihaluskan dengan blender. Biogas yang diperoleh dapat terbakar dengan menghasilkan api biru sehingga dapat dijadikan bahan bakar skala rumah tangga. Produktivitas biogas dan metana serta nilai kalor yang tinggi juga berpotensi untuk dikonversi menjadi listrik. Biodiversitas serta kelimpahan biomassa makroalga di Indonesia sangat tinggi. Oleh karena itu, makroalga sangat potensial untuk dijadikan sumber biogas di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia.
"
OLDI 38:3 (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Fitoplankton mempunyai peranan penting di perairan, selain sebagai dasar rantai makanan juga merupakan salah satu indikator kualitas perairan. Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui komposisi dan kelimpahan fitoplankton di Teluk Jakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan April, Juni, Agustus, dan Oktober 2010 pada 7 (tujuh) stasiun di Teluk Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 52 genera fitoplankton dari 4 kelas, yaitu Chlorophyceae 3 genera, Cyanophyceae 3 genera, Dinophyceae 8 genera, dan Bacillariophyceae 38 genera dengan total kelimpahan berkisar 270.043 sampai 1.534.425 sel/L. Kelimpahan kelas Bacillariophyceae lebih tinggi dibandingkan kelas fitoplankton lainnya. Selanjutnya dari kelas Bacillariophyceae yang sering ditemukan selama penelitian di Teluk Jakarta adalah genus Chaetoceros. Kelimpahan Chaetoceros selama penelitian berkisar 37.003 sampai 656.253 sel/L, merupakan indikator bahwa perairan Teluk Jakarta tercemar."
OLDI 39:2 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Teluk Prigi merupakan pantai berbatu dan berenergi gelombang tinggi. Di tempat ini terdapat juga beberapa muara sungai dengan perairan yang cukup tenang dan banyak ditumbuhi mangrove, sehingga mungkin untuk dihuni oleh beragam polychaeta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman jenis, kebiasaan hidup, dan pola makan polychaeta di Teluk Prigi. Sampel sedimen pada Sembilan titik sampling yang terletak di empat lokasi di dalam teluk diambil masing-masing sebanyak lima kali dengan menggunakan hand core (0,02 m2). Dari sampel ini ditemukan 26 spesies yang terhimpun dalam 13 famili. Komunitas polychaeta di Teluk Prigi spesifik pada setiap stasiun dan diduga ditentukan oleh habitatnya (tipe substrat dan tekanan hidrodinamika). Kebanyakan polychaeta tersebut bersifat menetap, bertindak sebagai pemakan partikel di dalam substrat atau pemakan partikel di atas permukaan substrat. "
OLDI 38:3 (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Perairaan Teluk Ambon berdasarkan konfigurasinya dibedakan menjadi TAD (Teluk Ambon Bagian Dalam) dan TAL (Teluk Ambon Bagian Luar). Meningkatnya pembangunan dan pertambahan penduduk di sekitar perairan teluk akan mengakibatkan terjadinya perubahan ekosistem perairan sekitarnya. Penelitian fauna megabentos di perairan Teluk Ambon dilakukan pada bulan Juli dan Oktober 2009, di delapan lokasi meliputi Hunuth dan Halog, yang terletak di Teluk Ambon Bagian Dalam (TAD) serta Rmah Tiga, Kota Jawa, Hative Besar, Batu Capeu, Eri dan Liliboi, yang terletak di Teluk Ambon Bagian Luar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran jenis, kelimpahan individu, dan keanekaragaman jenis megabentos dengan menggunakan metode “Reef Check Benthos” (RCB). Sebanyak delapan megabentos yang terdiri dari kelompok karang satu jenis; ekhinodermata (tiga jenis); moluska (tiga jenis); dan krustase (satu jenis). Nilai indeks keanekaragaman yang didapat menunjukkan bahwa kondisi keanekaragaman jenis fauna megabentos di perairan Teluk Ambon berada pada tingkat yang rendah. "
OLDI 37:2 (2011)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Pemerintah Kota Ambon melakukan percepatan pembangunan dan memberikan prioritas kebijakan pembangunan yang berorientasi kepada Ambon sebagai kota pesisir. Studi ini menerapkan metode penginderaan jauh, transek, dan menggunakan data pertumbuhan ekonomi untuk mengetahui dampak pembangunan ekonomi di Kota Ambon.terhadap tutupan lahan dan ekosistem hutan mangrove di sekitar Teluk Ambon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi berhubungan secara nyata dengan laju pembukaan lahan. Pembukaan lahan juga terjadi di kawasan hutan mangrove yang menyebabkan vegetasi hutan mangrove terfragmentasi menjadi bagian-bagian kecil. Selain itu regenerasi hutan mangrove juga terhambat akibat banyaknya sampah dan lumpur yang berasal dari pembukaan lahan. Mengacu pada kriteria baku sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 201 Tahun 2004, kondisi ekosistem hutan mangrove di Teluk Ambon sudah masuk dalam kategori rusak.
"
OLDI 39:3 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library