Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130258 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Results predisposing factors such as knowledge, attitudes, and behaviour of the mother, where the majority of women still do not understand the benefit of exclusive breastfeeding. Employment, education, and number of children under five years old as well as a predisposing factor in exclusive breastfeeding. Enabling factors such as early initiation of breastfeeding, the place of delivery, and the availability of lactation rooms. Status of maternal health, family support and delivery helper as a factor reinforcing the exclusive breastfeeding."
BULHSR 15:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Restu Sari
"Cakupan ASI Ekslusif di Indonesia sangat rendah yaitu 32% (SDKI 2007), masih jauh dari target Depkes RI sebesar 80%. RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2010 menunjukkan persentase pemberian ASI Ekslusif lebih tinggi diwilayah pedesaan dibanding perkotaan. Di Propinsi Sumatera Barat pencapaian ASI Ekslusif pada tahun 2008 adalah 56,61%, di Kabupaten Solok 69,87% dan di Puskesmas Talang 44,06% (tahun 2010). Berbagai studi menunjukkan beberapa faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Ekslusif antara lain umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan sikap ibu, jumlah anak serta dukungan keluarga, pengetahuan ayah dan sikap ayah selama menyusui.
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Talang yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik, pengetahuan, sikap dan dukungan ayah terhadap pemberian ASI Esklusif. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi dan sampelnya adalah pasangan suami istri yang mempunyai bayi berusia 6-11 bulan. Sampel didapatkan dengan teknik Proportional Random Sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuisioner dan dianalisa dengan analisa univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu-ibu yang memberikan ASI Ekslusif sebesar 39%. Hasil analisa bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap dan dukungan ayah dengan pemberian ASI Ekslusif. Variabel karakteristik ayah seperti umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan paritas tidak berhubungan dengan pemberian ASI Esklusif. Masih rendahnya cakupan pemberian ASI Esklusif serta beberapa faktor ayah yang mempengaruhinya memerlukan upaya-upaya untuk mengatasinya. Peningkatan pengetahuan ayah melalui penyuluhan kesehatan dan melibatkan ayah dalam kelas Ibu Hamil diharapkan dapat meningkatkan pemberian ASI Ekslusif.

The Coverage of Exclusive Breastfeeding in Indonesia is 32%, which is much less than what is targetted by Ministry of Health 80%. RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) in year 2010 indicated the percentage of Exclusive Breastfeeding is higher in the rural area than those in the urban. Whereas Exclusive Breastfeeding in West Sumatera in year 2008 reach up to 56,61%, in Solok Regency is 69,87% and in Puskesmas Talang itself is 44,06% (year 2010). Some study indicated factors associated with Exclusive Breastfeeding, they are age, education, occupation, knowledge and attitude or mother, the number of children, family support and the father's knowledge and attitude.
This research is done in the Puskesmas Talang working area which aims to determine the relevancy of father's character, knowledge, attitude, and support towards exclusive breastfeeding. The research design being used is cross sectional. The population and samples are couples who have babies aged 6-11 months. Samples are obtained by using Proportional Random Sampling techniques. Data were collected by interview using a questionnaire and analyzed with univariate and bivariate analysis. Results showed that there are 39% mothers who gave exclusive breastfeeding.
The result of bivariate analysis showed there was significant correlation between knowledge, attitude and support of fathers with exclusive breastfeeding. Age, education, occupation, income, and parity as the variables from father (father's characteristic) is not related to exclusive breastfeeding. It requires efforts to overcome the low coverage of exclusive breastfeeding and any factors influencing it. Increasing knowledge of the father through health education and involving fathers in the class of pregnant women are expected to increase exclusive breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S231
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Airyunda Pertiwi
"Salah satu kendala dalam pemberian ASI pada ibu bekerja adalah singkatnya masa
cuti melahirkan yang mengharuskan ibu kembali bekerja sebelum waktu
pemberian ASI eksklusif terpenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran karakteristik individu, tingkat pengetahuan, sikap, dan dukungan tempat
kerja dalam pemberian ASI pada ibu yang berprofesi perawat. Desain penelitian
menggunakan deskriptif cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan
teknik total sampling yang berjumlah 60 orang di salah satu rumah sakit di Jakarta
Selatan. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dan lembar observasi yang
dianalisa menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan
63,3% responden dapat memberikan ASI eksklusif; 66,7% responden mempunyai
tingkat pengetahuan baik; 50% responden memiliki sikap yang mendukung
pemberian ASI; dan tempat kerja tidak mendukung pemberian ASI di tempatkerja.
Penelitian ini merekomendasikan agar dilakukan penelitian lanjutan yang
menganalisa hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI pada ibu
yang berprofesi perawat. Disarankan kepada manajer tempat kerja agar
meningkatkan dukungan terhadap pemberian ASI dalam bentuk fasilitas maupun
kebijakan.

One of the obstacles in breastfeeding of the working mother is the short duration
of maternity leave that requires mothers to return to work before the period of
exclusive breastfeeding is met. This study aims to describe the characteristics of
the individual, the level knowledge, attitudes, and workplace support for
breastfeeding mothers who have nurse profession. The study design used a
descriptive cross-sectional study. The taking of sample used total samples
technique of 60 people in a hospital in South Jakarta. The instruments used were
questionnaires and observation sheets that were analyzed by using univariate
analysis. The results showed that 63,3% of respondents managed to give exclusive
breastfeeding; 66,7% of respondents have a good knowledge level; 50% of
respondents have attitudes to support breastfeeding; and no workplace support for
breastfeeding in the workplace. The study recommends that further research is
needed to analyze the relationship of any factors that influence breastfeeding
mothers who have nurse profession. It is suggested that managers in the
workplace support for breastfeeding in the form of facilities and policies."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuning Wulandari
"ASI merupakan makanan yang paling cocok bagi bayi karena ASI mengandung lebih dari 200 unsur unsur pokok yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, antara lain zat putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, zat kekebalan,dll. Pemberian ASI eksklusif selain dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi, juga dapat menekan AKB yang merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Menurut WHO (2008) han ya 36% kelahiran bayi di dunia yang mendapat ASI eksklusif di tahun 2004. Hasil dari SUSENAS (2007-2008) cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia menunjukkan penurunan dari 62,2% (2007) menjadi 56,2% (2008). Kota Karawang merupakan salah satu kota yang tingkat pencapaian ASI eksklusif masih rendah yaitu 9,5% pada tahun 2011. Rengas Dengklok merupakan salah satu kecamatan yang ada di kota Karawang yang mempunyai cakupan ASI eksklusif yang relatif rendah yaitu sebesar 4,27% di tahun 2011. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan perilaku pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Rengas Dengklok Kota Karawang tahun 2012.
Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain Cross Sectional. Sampel penelitian ini adalah 120 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Analisa statistik mengunakan analisa univariat dan analisa bivariat. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil (16,7%) ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Dari 6 variabel yang diteliti (umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan dan sikap) diperoleh hanya faktor umur yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif.
Diharapkan pada pemerintah Kota Karawang membuat kebijakan untuk mendukung ibu dalam pemberian ASI eksklusif, dapat memberikan pelatihan kepada para bidan sebagai konselor ASI untuk memberikan perubahan perilaku masyarakat tentang pentingnya ASI eksklusif. Diharapkan pada penelitian selanjutnya secara kualitatif agar dapat menggali lebih dalam faktor faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif.

Breast milk is the most suitable food for babies because breast milk contains more than 200 elements of the basic elements needed for growth and development of infants, such as albumen, fat, carbohydrates, vitamins, minerals, immune substances, etc.. Exclusive breastfeeding can increase endurance in addition to the baby's body, also can reduce the infant mortality rate is one indicator of health status. According to WHO (2008) only 36% of infants in the world to receive exclusive breastfeeding in 2004. According to results of SUSENAS (2007-2008), Exclusive breastfeeding coverage in Indonesia showed a decrease of 62.2% (2007) to 56.2% (2008). Karawang City is one of the exclusive breastfeeding rates remain low achievement, namely 9.5% in 2011. Rengas Dengklok is one of the districts in the Karawang City that has a range of exclusive breastfeeding is relatively low, amounting to 4.27% in 2011. The purpose of this study is to determine the characteristics of the mother's relationship with the behavior of exclusive breastfeeding in the working area of the City Health Center Rengas Dengklok Karawang in 2012.
This research is descriptive method with Cross Sectional design. The research sample was 120 respondents. Techniques of data collection is done by using a questionnaire. Statistical analysis using univariate analysis and bivariate analysis. Statistical tests used were Chi Square test.
The result of this study showed only a small portion (16,7%) mothers who exclusively breasfed their infants. From 6 variables studied (age, education, occupation, parity, knowledge, and attitudes) obtained only age which related factor to the behavior of exclusive breastfeeding.
Karawang City government is expected to create policies to support mothers in exclusive breastfeeding, to provide training to midwives as a breastfeeding counselor to change community attitudes about the importance of exclusive breastfeeding. Expected in the future studies is qualitatively in order to deepen into the factors that most influence on the behaviour of exlusive breastfeeders.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Lestari
"Skripsi ini membahas faktor ibu bayi yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif, terkait bahwa berdasarkan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 terjadi penurunan persentase pemberian ASI eksklusif (32%) dibandingkan dengan SDKI tahun 2002-2003 (40%). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menyarankan agar banyak pihak bekerja sama dalam upaya meningkatan pemberian ASI eksklusif, yaitu dengan cara membina dan melatih petugas kesehatan dalam memberi penyuluhan mengenai pentingnya ASI eksklusif kepada ibu, terutama yang berpendidikan rendah dan ibu berusia kurang dari 35 tahun, dimana produksi ASI lebih banyak dibandingkan ibu yang berusia lebih dari 35 tahun."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ester Ibrahim
"Salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah pemberian ASI eksklusif kepada bayi sejak lahir sampai umur 4-6 bulan. Cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah yaitu sebesar 23.9% (SDKJ, 1997) bahkan di kabupaten Tangerang tidak ada bayi mendapat ASI eksklusif sampai umur 4 bulan (Husaini, 2000). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran pemberian ASI eksklusif dan faktor determinan yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif di kabupaten Tangerang. Disain penelitian yang digunakan adalah potong lintang dan sebagai responden adalah ibu yang mempunyai bayi umur 4-6 bulan. .Iumlah sampel sebanyak 2.95, yang diambil secara kluster dua tahap. Data yang diperlukan diperoleh melalui wawancara tersruktur oleh enumerator terlatih. Hasil penelitian mendapatkan 18% responden memberikan ASI eksklusif selama 4 bulan. Secara statistik diperoleh hubungan yang bermalcna antara pepgetahuan responden dengan pemberian ASI eksklusifdengan p=0.029, dan OR 1_9 (95%CI;1.069: 3556). Sedangkan hubungan antara faktor-faktor umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, keterpaparan terhadap informasi ASI eksklusii; perau dukungan keluarga, peran nakes dengan pemberian ASI eksklusif tidak bermakna secara statistik. Perlu dilakukan penyuluhan yang intensif dan penyediaan sarana yang sesuai dalam upaya meningkatkan program pemberian ASI eksklusii Sasaran penyuluhan adalah petugas kesehatan, kader kesehatan dan masyarakat. Khusus bagi nakes perlu dilakukan pelalihan manajemen laktasi serta pengawasan yang lebih ketat kepada fasilitas kesehatan dalam pelaksanaan rawat gabung yang efektif.

Exclusive breast feeding to infant in the first 4-6 months of life is on effort to improve human resources. Base on the Demographic and Health Survey 1997, the coverage of exclusive breast feeding was low, 23.9%. Even in Tangerang distric, there was no infant which breast feed exclusively up to 4 months (Husaini, 2000). The objective of this study was to obtain the detemtinant factors on exclusive breast feeding. The study design was cross sectional and the total sample was 295 respondents who has infant aged 4-6 months old. sampling was done through two stages, using PPS method. This study showed only 18% respondents were exclusively breast feeding. There was a statistically significant between exclusive breast feeding and mother?s knowledge (OR=l,9; 95% Cl: l.069-3.556). While with others Factors: age; education, employment, parity, the access of exclusive giving breast feeding information, the role of family support, the role of health worker giving exclusively breast feeding were not showing statistically significant. It was suggested to improve the knowledge of health provider and community on exclusive breast feeding, through training on management of lactation to the health worker, promotion of exclusive breast feeding to the community and closed supervision on ?rooming in? in health facilities."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T3213
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmiati
"Pemberian Air Susu Ibu (ASI) dapat menurunkan risiko kematian bayi. Namun, belum diketahui pengaruh durasi
pemberian ASI terhadap ketahanan hidup bayi setelah dikontrol oleh faktor determinan lainnya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh durasi pemberian ASI terhadap ketahanan hidup bayi di Indonesia setelah dikontrol faktor
ibu, faktor bayi, dan lingkungan tempat tinggal. Penelitian ini menggunakan data sekunder SDKI 2002-2003. Analisis
dilakukan dengan menggunakan regresi cox ganda. Hasil penelitian ini menemukan bahwa durasi pemberian ASI sangat
mempengaruhi ketahanan hidup bayi di Indonesia. Bayi yang disusui dengan durasi 6 bulan atau lebih memiliki
ketahanan hidup 33,3 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4 bulan, dan bayi yang disusui dengan
durasi 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 2,6 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4 bulan, setelah
dikontrol dengan jumlah balita dalam keluarga dan tempat tinggal. Faktor lain yang berpengaruh terhadap ketahanan
hidup bayi di Indonesia adalah jumlah balita dalam keluarga dan tempat tinggal. Oleh karena itu, semua pihak
diharapkan mendukung kebijakan yang telah dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan untuk terus meningkatkan lama
pemberian ASI bahkan sampai 24 bulan.
Breastfeeding can decrease risk of infant
death. But, it is not clear yet the effect of breastfeeding duration to the infant survival after controlled for the other
determinant factors. This research is aimed to know the effect of duration of breastfeeding to infant survival in
Indonesia after controlled for mother, infant, and environment factors. Data was analyzed by using multiple cox
regression models. The result showed that duration of breastfeeding had a significant effect to infant survival in
Indonesia. Infant who breastfeed for 6 months or more had 33.3 better survival than those who breastfeed less than 4
months. Infant who breastfeed for 4-5 months had 2.6 time better survival than those who breastfeed less than 4 months.
Others determinant of infant survival in Indonesia are the number of under five year children in family and their
residence. Its recommended to all party were expected to support the policy conducted by Department of Health to
improve the duration of breastfeeding up to 24 months"
[Provinsi Aceh. Dinas Kesehatan ; Universitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat;Dinas Kesehatan, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Dinas Kesehatan, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam], 2008
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Tri Astuti
"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan respons nyeri bayi yang diimunisasi setelah diberikan intervensi pemberian ASI, larutan gula dan tidak diberikan keduanya. Desain penelitian ini adalah quasi experiment dengan postes kelompok-kontrol nonekuivalen (after only nonequivalent control group design). Sampel berjumlah 105 responden yang terbagi kedalam tiga kelompok. Kelompok pertama diberikan intervensi pemberian ASI, kedua diberikan larutan gula 24% dan ketiga sebagai kontrol. Intervensi diberikan mulai dua menit sebelum sampai lima menit setelah tindakan imunisasi. Pengukuran respons nyeri dilakukan dengan menggunakan skala perilaku FLACC (Face, Leg, Activity, Cry and Consolability). Hasil dari penelitian ini, terdapat perbedaan respons nyeri yang bermakna antara ketiga kelompok tersebut, dimana respons nyeri pada kelompok yang diberikan ASI lebih rendah dibandingkan dua kelompok yang lain.

Undergoes immunization among infant who had of breastfeeding, orally administered sugar solution, and control group. Quasi experiment using an after only nonequivalent control group design was used in this study. 105 subjects are studied in this research, which divided into three groups. The subjects in the first group are breastfed, second group is orally 24 percent administered sugar solution, and third group is a control group. Breastfeeding and sugar solution were administered at two minutes before immunization and continued on five minutes after immunization. The intensity of pain were measured by a FLACC (Face, Leg, Activity, Cry and Consolability) behavioral scale in three times (minute 0, minute 1 and minute 5). Results of this study show that there were significantly different intensity of pain among those three groups, breastfeeding group has the lowest intensity of pain compare to other groups."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmala Hayati, aurhor
"Pembahasan skripsi ini mengenai hubungan karakteristik ibu (pendidikan, pengetahuan, status pekerjaan, pendapatan keluarga, kenaikan berat badan selama kehamilan), karakteristik bayi (berat badan lahir, jenis kelamin), praktik pemberian makan (praktik pemberian ASI dan MP ASI) dengan status gizi bayi 6- 11 bulan di Kelurahan Jatinegara Kecamatan Cakung tahun 2012. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan jumlah sampel 77 bayi usia 6- 11 bulan. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dalam penelitian ini adalah pendidikan ibu, pengetahuan ibu tentang gizi, pendapatan keluarga dan praktik pemberian ASI. Penulis menyarankan agar meningkatkan kegiatan pendidikan gizi bagi ibu, melalui penyuluhan di posyandu terutama yang berkaitan dengan pemberian ASI Eksklusif, PUGS (Panduan Umum Gizi Seimbang), serta meningkatkan pengawasan menganai sosialisasi terkait ASI Eksklusif.

This research is about the correlation maternal characteristics (educational level, level of knowledge, employment status, family income, the weight gain during pregnancy), infant characteristics (gender and birth weight), feeding practices (breastfeeding practices and complementary feeding) with nutritional status of infants aged 6 until 11 months in Jatinegara, Cakung Subdistrict, in 2012. The design of this research is cross sectional. The sampel of this research is 77 infants aged 6 until 11 months. The independent variabels are maternity education, maternity knowledge of nutrition, the family income, and the practice of breastfeeding. Based on the result of this research improving the activities about maternity knowledge of nutrition by attending illuminations at Posyandu especially related to exclusive breastfeeding and improving the control of socialization related to exclusive breastfeeding."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Sri Wahyuni
"Pemberian makanan yang tepat dan optimal sangat penting untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan bayi yaitu dengan menyusui bayi sesegera mungkin setelah lahir dan memberikan ASI eksklusif sampai umur 6 bulan. Pengetahuan dan sikap ibu hamil akan membantu langkah keberhasilan dalam menyusui. Media audio visual merupakan media penyuluhan yang menarik dan merangsang lebih banyak indera. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya informasi mengenai pengaruh paparan singkat media audio visual tentang ASI eksklusif terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil.
Desain penelitian yang digunakan untuk pengembangan adalah research and development sedangkan untuk uji coba menggunakan quasiexperimental design dengan jenis pre-test dan post-test control group design. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 260 orang yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu 65 orang kelompok media audio visual, 65 orang kelompok booklet, 65 orang kelompok media audio visual dan booklet, 65 orang kelompok kontrol. Pengambilan sampel melalui non probability sampling dan pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dianalisis dengan uji-t, Oneway ANOVA dan regresi linear ganda.
Hasil uji menunjukan rata-rata skor pengetahuan dan sikap pada kelompok media audio visual lebih tinggi saat post test dibanding pre test. Hasil analisis multiregresi menunjukkan variabel yang dominan adalah pendidikan. Peneliti merekomendasikan penggunaan media audio visual dalam kegiatan penyuluhan dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu.

Proper and optimum feeding is essential for the viability, growth, and development of infant by breastfeeding the infant as soon as the birth and giving exclusive nursing until the baby reaches 6 months old. Knowledge and attitude of pregnant woman will provide the steps to successful breastfeeding. Audio visual media is an education media which attracts and stimulates more sense. The purpose of this research is to obtain the information about the effect of brief exposure of audio visual media on exclusive breastfeeding toward the knowledge and attitude of pregnant women.
The used research design for the development is research and development whilst for trial, using quasiexperimental design with the type of pre-test and post-test control group design. The number of samples in this study were 260 people who were divided into 4 groups: 65 people of audiovisual media group, 65 people of booklet group, 65 people of audio-visual media and booklet group, 65 people of the control group. Sampled through the nonprobability sampling and data collection using questionnaires which were analyzed by t-test, Oneway ANOVA and multiple linear regression.
The test result showed an average score of knowledge and attitude on audio-visual media group is higher when tested by pre-test compared to post-test. Result of multiple regression analysis showed that the dominant variable is education. Researchers recommend the use of audio-visual media in educational and counseling activity in order to raise the knowledge and attitude of the pregnant women.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>