Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73851 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Janti G. Sujana
"Weeding merupakan salah satu aktivitas di perpustakaan yang sulit dilakukan. Pustakawan harus menilai dengan sangat hati-hati bila akan melaksanakan weeding pada sebuah bahan perpustakaan. Ia akan merasa bersalah bila bahan perpustakaan yang di weeding kemudian dibutuhkan pemustaka. Namun jajaran bahan perpustakaan di rak yang dipenuhi dengan bahan perpustakaan yang tidak terpakai akan menyulitkan pemustaka mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Untuk menghindari terjadinya protes dari stakeholders perpustakaan harus membuat dokumen kebijakan weeding yang dipersiapkan dengan baik, sehingga stakeholders mengerti manfaat dilakukannya weeding dan masalah yang ditimbulkan bila perpustakaan tidak melaksanakan weeding, walaupun belum banyak yang melakukan hal itu. Perpustakaan IPB memisahkan koleksi buku dengan tahun terbit 1990 kebawah sebelum melakukan weeding pada koleksi tersebut."
Jakarta: Jurnal Pustakawan Indonesia, 2011
JPI 11:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Saputra
"Sebagian besar perpustakaan perguruan tinggi masih mempertahankan sistem denda sampai dengan saat ini. Rendahnya disiplin pemustaka merupakan salah satu alasannya. UPT Perpustakaan Universitas Andalas sejak tahun 2017 yang lalu telah menerapkan Early Warning System (EWS), sistem peringatan dini terhadap keterlambatan pinjaman buku yang diterapkan dalam bentuk tayangan video, guna meningkatkan disiplin pemustaka dan mengantisipasi meningkatnya tagihan denda. Setelah dilakukan evaluasi dengan mengukur tingkat keterlambatan pengembalian pinjaman buku, dan tagihan denda dalam jumlah besar, ternyata terjadi perbedaan yang cukup signifikan antara sebelum dan sesudah penerapan EWS. Terjadi penurunan keterlambatan pengembalian pinjaman, dari rata-rata 40% menjadi 29,15% setelah mengkombinasikan mekanisme reward and punishment, ternyata mampu meningkatkan disiplin pemustaka. Peringatan dini yang diberikan kepada calon peminjam buku terbukti meningkatkan motivasi mereka untuk mengembalikan buku tepat waktu."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI , 2019
020 MPMKAP 26:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Nurohman
"Koleksi adalah sumber daya perpustakaan yang harus terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Memahami nilai keterpakaian koleksi perpustakaan sangat penting dalam rangka meningkatkan kualitas dan efektifitas koleksi. evaluasi koleksi yang dilakukan pada skripsi mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis Islam ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterpakaian koleksi oleh mahasiswa melalui analisis sitasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan tingkat ketersediaan koleksi dengan kebutuhan koleksi di perpustakaan IAIN Purwokerto menggunakan analisis sitasi bagi mahasiswa sarjana fakultas ekonomi dan bisnis Islam. Metode yang digunakan dalam melakukan kajian menggunakan metode analisis sitasi dengan objek penelitian pada skripsi tahun 2010 sampai tahun 2017. Penelitian menyimpulkan bahwa koleksi monograf nasional (berbahasa Indonesia) menjadi sumber informasi yang banyak dicari. Sebaliknya akses terhadap jurnal ilmiah sangat kurang karena kendala biaya pengadaan. dampak lain dari masalah minimnya jurnal ilmiah adalah rendahnya literasi informasi pada sumber-sumber informasi primer yang terbaru. Hubungannya dengan koleksi dan kecenderungan mahasiswa menggunakan koleksi monograf adalah semakin rendahnya akses ke jurnal ilmiah, maka akan semakin tinggi akses ke monograf sebagai sumber informasi penelitian mereka."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2019
020 PUS 26:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dodi Sahdani
"Penelitian ini membahas tentang Rencana strategis komputerisasi di Perpustakaan Universitas Bengkulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas serta efisiensi pemanfaatan komputerisasi di Perpustakaan Universitas Bengkulu. Berdasarkan pertanyaan penelitian, maka penelitian ini meninjau tiga aspek yaitu biaya, manfaat baik yang dapat dikuantifikasi atau efisiensi maupun yang tidak dapat dikuantifikasi atau efektifitas serta resiko. Data hasil penelitian dianalisis dengan memanfaatkan Information Economics Analysis yang merupakan pengembangan dari Cost Benefit Analysis (Analisis biaya manfaat).
Dari hasil penelitian diketahui bahwa, biaya yang dibutuhkan / dikeluarkan untuk komputerisasi adalah lebih kecil dari manfaat yang akan diperoleh, serta perbandingan waktu proses dalam melaksanakan pekerjaan pada masing-masing bagian menunjukkan bahwa komputerisasi lebih cepat dan akurat apabila dibandingkan dengan sistem manual, ini berakibat pada peningkatan kinerja perpustakaan. Untuk manfaat yang tidak dapat dikuantifikasi atau efektifitas yang diambil dari jawaban atas pertanyaan yang diajukan baik pada domain manajemen maupun domain teknologi menunjukkan bahwa komputerisasi sejalan dengan visi, misi serta mendukung tujuan organisasi sehingga apabila diimplementasikan akan mendekatkan perpustakaan pada tujuan yang ingin dicapai, sehingga disimpulkan bahwa komputerisasi tepat dan layak untuk diimplementasikan di Perpustakaan Universitas Bengkulu.

Information Economics Review in the Computerized Strategic Planning in the Library of Bengkulu UniversityThis research describe regarding the computerize strategic planning in the library of Bengkulu University. The purpose of this research is to identify the effectiveness and efficiency of the computer utilization in the library of Bengkulu University. Base on the survey questioner, this research reviewed three aspects, namely cost, benefits that can be quantified or efficiency and the benefits cannot be quantified or effectiveness and risks. The research survey data is analyzed by using the information economics analysis which is development of the cost benefit analysis.
From the results this research that the cost needed or to be expended for the computerize is last than benefit to be obtained, and the assessment of the time used to process the work in each division for the core activity indicates that with computerize it will be quicker and more accurate compared to the conventional system, with effects the library performance increase. For the effectiveness assessment which is taken from the questioner asked both to the management domain and technology domain, it indicates that the computerize is in line with the vision, mission and support the library objective. Therefore, if it is implemented it will take the library to the desired purposes, that can conclude that the computerize is appropriate and feasible to be implement in the library of Bengkulu University.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11033
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Utami
"Visi pustaka merupakan salah satu terbitan berkala yang memuat artikel hasil penelitian, kajian, survei, tinjauan, dan evaluasi tentang teknologi informasi serta kerja sama antar perpustakaan guna mewadahi penulis/pustakawan untuk mengetahui keterbaruan konsep manajemen perpustakaan dan teknologi informasi. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui topik artikel yang paling banyak dimuat, perkembangan artikel dari tahun 1999-2018, serta produktivitas pengarang serta karakteristik pengarang. Hasil menunjukkan bahwa topik artikel yang paling banyak dimuat yaitu mengenai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan sekitar 186 artikel (56,36%), artikel paling banyak dihasilkan oleh pengarang tunggal dengan jumlah 283 artikel (86,54%). Jika ditinjau dari karakteristik pengarang berdasarkan jenis perpustakaannya, diketahui pengarang yang berasal dari Perguruan Tinggi menempati urutan paling atas sebnayak 103 orang (55,98%)."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI , 2019
020 MPMKAP 26:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Irma Ayudita
"ABSTRAK
Asuransi Pernikahan adalah salah satu pendatang baru dalam industri asuransi
yang cukup menjanjikan. Asuransi Pernikahan menawarkan konsep unik dengan
klausula-klausula khusus yang kepentingan yang dapat diasuransikan perlu dikaji
dan didefinisikan. Kepentingan yang dapat diasurasikan memiliki peran penting
dan merupakan unsur fundamental. Penelitian ini membahas mengenai apa yang
dimaksud dengan dengan kepentingan yang dapat diasuransikan pada Asuransi
Pernikahan tertutama pada klausula-klausula khusus seperti ?Perubahan Hati? dan
?Pertanggungan Minuman Beralkohol?, termasuk mengenai hak tertanggung
dalam polis tersebut, hal-hal yang disyaratkan dalam pertanggungan, dan faktorfaktor
lain yang mempengaruhi kepentingan yang dapat diasuransikan pada
Asuransi Pernikahan. Kapan dan bagaimana kepentingan yang dapat
diasuransikan muncul, dengan meninjau hubungan para pihak tertanggung.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan normatif-empiris
berdasarkan doktrin yang relevan dan hukum yang berlaku di Indonesia.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kepentingan yang dapat diasuransikan dalam
klausula khusus ?Perubahan Hati? berdasar pada hubungan keluarga karena ikatan
sedarah atau pernikahan serta hubungan finansial dan akan timbul saat pembatalan
atau penundaan pernikahan terjadi. Pada klausula ?Pertanggungan Minuman
Beralkohol? kepentingan yang dapat diasuransikan berdasarkan pada kerugian
finansial yang disebabkan karena penyuguhan minuman beralkohol kepada tamu
pernikahaan dan akan timbul saat kerusakan pada properti terjadi. Berdasarkan
analisa tersebut, Asuransi Pernikahan dapat diterapkan di Indonesia.

ABSTRACT
One of the rising businesses in insurance industry is a wedding insurance. In
compliance with insurance, insurable interest plays an essential role and become a
fundamental element. Under the wedding insurance especially regarding special
coverage clauses, the insurable interest need to be defines. This research analyzed
what determines insurable interest on wedding insurance. Unlike the ordinary
event insurance policy, the wedding insurance provides coverage for special
circumstances e.g. Changeable of Hearts and Liquor Liability Coverage,
regarding rights that insured on this type of insurance under the highlights clauses,
the kind of financial relationship require to create and other factor could
determine as the insurable interest under wedding insurance. How and when does
the insurable interest constitute on wedding insurance by exploring how could the
insurable interest arising on the wedding insurance, by elaborating the insured
parties relationship and rationale of the period when the insured parties could has
insurable interest to prove their claim. The analysis is using the normative and
empirical approach based on related doctrine and Indonesian law. The research
resulting the ?Changeable of Hearts? clause derives based on financial
relationship under the grounds of love and affection or familial relationship based
on blood or marriage, which constitutes when the cancellation and postponement
occurred. ?Liquor Liability Coverage? insurable interest defines as a protection
from the damage and vandalism wedding rented property by under influence
guests or render as potential liability."
2016
S62654
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atin Istiarni
"Perkembangan dunia kepustakawanan semakin maju seiring dengan perkembangan teknologi. Sebuah era baru yakni era digitalisasi menjadi sebuah keniscayaan yang tak dapat dihindari oleh perpustakaan. Saat ini, hampir seluruh aspek yang ada di perpustakaan tidak lepas dari adanya teknologi dan sistem informasi elektronik. Sisten konvensional sedikit demi sedikit namun pasti telah ditinggalkan meskipun prinsip dasar pengelolaan koleksi tetap dipertahankan. Kemunculan perpustakaan didgital yang semakin hari semakin banyak jumlahnya menjadi bukti bahwa terdapat perubahan paradigma tentang perpustakaan. Namun, kecanggihan teknologi yang diterapkan dalam perpustakaan digital nampaknya belum selaras dengan keterbukaan informasi terutama untuk kalangan difabel. Tulisan ini memaparkan bagaimana implementasi perpustakaan digital ramah khusus tuna netra maka pemenuhan hak akses informasi bagi tuna netra dapat terpenuhi. Selain itu, konsep perpustakaan digital ramah difabel terutana tuna netra dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menerapkan konsep yang sama pada perpustakaan-perpustakaan digital lainnya."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2018
020 VIS 20:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yunus Winoto
"Penamaan program studi dan penyebutan gelar lulusan untuk pendidikan tinggi perpustakaan di Indonesia masih beragam. Keluarnya regulasi baru, yakni Permen Ristek Dikti Nomor 15 Tahun 2017 dan Kepmen Ristek Dikti nomor 257 tahun 2017 tentang penamaan program studi dan sebutan gelar pada pendidikan tinggi di Indonesia akan memberikan dampak yang signifikan terhadap pembenahan nama program studi pada pendidikan tinggi di Indonesia, termasuk dalam hal ini pendidikan tinggi perpustakaan. Adanya regulasi baru tentang penamaan program studi ini, khususnya untuk pendidikan perpustakaan, museum dan kearsipan memberikan kejelasan mengenai rumpun ilmu, yaitu rumpun ilmu informasi. Oleh karena itu, keluarnya peraturan tersebut (Permen Ristek Dikti No. 15 dan Kepmen Ristek Dikti No. 257 Tahun 2017) perlu disikapi dengan segera karena setiap perguruan tinggi wajib melakukan penyesuaian nama program studi sesuai dengan yang tercantum dalam nomenklatur selambat-lambatnya satu (1) tahun setelah peraturan tersebut diterbitkan."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2018
020 VIS 20:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rosyihan Hendrawan
"Ungkapan "library is a growing organism" merupakan salah satu butir dari the fifth law of library science yang dikemukakan oleh S.R. Ranganathan."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2013
020 VIS 15:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rahman Saleh
"Abdul Rahman Saleh
Pustakawan merupakan salah satu jabatan fungsional tertentu yang kenaikan pangkat dan jabatannya ditentukan oleh Angka Kredit yang diperoleh oleh pejabat fungsional tersebut memenuhi syarat yang sudah ditetapkan. Angka kredit tersebut dibagi dua bagian yaitu yang termasuk unsur utama di mana angka kredit yang diperoleh tidak boleh kurang dari 80% dan unsur penunjang dimana jumlah angka kredit yang diperoleh tidak boleh melebihi 20%. Angka kredit dari unsur utama terdiri dari AK yang diperoleh dari kegiatan pendidikan dan pelatihan dan kegiatan-kegiatan yang menjadi tupoksi pustakawan seperti perencanaan, pengolahan, pelayanan, dan pengkajian, serta kegiatan pengembangan profesi pustakawan. Sedangkan AK unsur penunjang diperoleh pustakawan dari kegiatan-kegiatan Kepustakawanan yang bersifat menunjang kegiatan pokok pustakawan seperti antara lain keterlibatan pustakawan dalam organisasi profesi, memberikan pelatihan dibidang kepustakawanan, keterlibatan pustakawan dalam tim penilai AK pustakawan dan lain-lain. Jabatan fungsional pustakawan ini sudah cukup lama diberlakukan yaitu sejak diberlakukannya Kepmenpan Nomor 18 Tahun 1988 yang efektif mulai berjalan sejak 1991. Dengan demikian sudah banyak pustakawan yang naik dengan cara mengajukan DUPAK. Namun sayangnya kajian terhadap pretasi pustakawan yang naik dengan cara mengajukan DUPAK ini belum banyak. Dari kajian ini diperoleh bahwa sebagian besar pustakawan yang naik pangkat/jabatan dengan AK berasal dari kegiatan Pengembangan profesi yaitu dengan proporsi AK sebesar 54,19%. Bahkan sebanyak 14,29% pustakawan naik dengan AK seluruhnya berasal dari pengembangan profesi. Rekomendasi dari kajian ini adalah perlunya pembatasan perolehan AK yang berasal dari pengembangan profesi."
Jakarta: Direktorat Pengembangan Tenaga dan Kerjasama perpustakaan Perpusnas, 2018
021 MPMKAP 25:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>