Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26396 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosenberg, Eric, editor
"Whereas unicast routing determines a path from one source node to one destination node, multicast routing determines a path from one source to many destinations, or from many sources to many destinations. We survey multicast routing methods for when the set of destinations is static, and for when it is dynamic. While most of the methods we review are tree based, some non-tree methods are also discussed. We survey results on the shape of multicast trees, delay constrained multicast routing, aggregation of multicast traffic, inter-domain multicast, and multicast virtual private networks. We focus on basic algorithmic principles, and mathematical models, rather than implementation level protocol details. Many historically important methods, even if not currently used, are reviewed to give perspective on the evolution of multicast routing."
New York: Springer, 2012
e20406297
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Natalia Evianti
"ABSTRAK
Aplikasi-aplikasi yang mendukung aktivitas rea!-time grup yang interaktif
dengan kebutuhan akan komunikasi yang handal telah meluas penggunaannya.
Komunikasi Reliable Multicast adalah salah satu cara komunikasi yang
mendukung aplikasi-aplikasi tersebut. Aplikasi-aplikasi diatas mempunyai
perbedaan kebutuhan reliability.
Scalable Reliable Multicast (SRM) adalah protokol reliable multicast
berbasis receiver-inirialed reliability yang memenuhi kebutuhan aplikasi-aplikasi
tersebut. SRM mempunyai kinerja yang optimal dan tahan (robusp terhadap
kesalahan yang umumnya terjadi, seperti paket yang hilang. SRM juga
mempunyai kelebihan yaitu menjamin penginman data dan kemampuan yang
cepat dalam mendeteksi paket yang hilang dengan mengalihkan tugas
pendeteksian paket yang hilang kepada penerima.
Kehandalannya menangani semua aplikasi multicast akan diuji dan
dibandingkan dengan mengamati perubahan kinerja loss recovery dari statistik
paket yang hilang terhadap perubahan node dan traffic SRM menggunakan
simulasi janngan ns-2. Dari hasil simulasi pada skripsi ini didapatkan prosentase
keberhasilan penerimaan paket data yang paling baik, yaitu 87% untuk jumlah
node penerima sedikit. Pengaruh perubahan trafik dengan menambahkan
gangguan trafic akan didapatkan keberhasilan penerimaan paket data terburuk,
yaitu 28% ketika letak gangguan irc/$0 delta dengan pengirim Loss recovery
akan semakin banyak terjadi ketika jumlah gangguan trafic bertambah
jumlahnya.

"
2001
S39100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Susilo
"Internet telah menjadi kebutuhan utama masyarakat dunia yang mengarah ke era baru strategi komunikasi yang canggih. Ini memaksa penyedia layanan untuk mengembangkan arsitektur baru dan meningkatkan distribusi konten yang luas. Hambatan utama protocol TCP/IP untuk mengambil data atau menggunakan layanan adalah konsumen perlu mengetahui endpoint (alamat IP) yang menyediakan objek atau layanan yang diinginkan. Masalah lainnya adalah penggunaan sumber daya jaringan yang tersedia secara efisien. Masalah terakhir yang memotivasi pergeseran paradigma dalam jaringan adalah kurangnya keamanan yang melekat dalam IP. Baik integritas paket IP maupun keasliannya tidak dapat diverifikasi oleh penerima atau oleh entitas forwarding jaringan.
Named Data Networking (NDN) menawarkan solusi alternatif sebagai arsitektur internet generasi berikutnya. Named Data Networking (NDN) adalah teori yang telah direkomendasikan berdasarkan progress dalam suatu aktivitas yg diatur oleh data (datadriven). Dalam Tesis ini, telah dipelajari strategi Forwarding Nearest Replica Routing (NRR) terhadap beberapa strategi forwarding yang ada di NDN dengan menganalisa kinerja mereka terhadap layanan triple-play (data, suara, dan video). Ideal Nearest Replica Routing (NRR) merupakan strategi yang diimplementasikan pada simulator CCnSIM dimana strategi forwarding ini mencari cache terdekat dan memilih jalur terpendek yang sesuai daripada mengirimkan Interest ke asal konten. Eksperimen dilakukan menggunakan NS3 dan ndnSIM 2.0 di Ubuntu 14.04.5 dengan strategi forwarding yang berbeda-beda dan menambah jumlah consumer.
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa strategi Nearest Replica Routing (NRR) memberikan total transmitted data/total overhead yang lebih efisien sebesar 20% sampai dengan 58% dibandingkan strategi forwarding lain dalam hal transfer data. Dan total cost per kilobyte yang lebih baik sebesar 18% sampai dengan 45% dibandingkan strategi forwarding lain.

The Internet has become a major need of the world community leading to a new era of sophisticated communication strategies. This is to provide services to develop the architecture and improve the content widely. The main obstacle to the TCP / IP protocol for retrieving data or using a service is the consumer who wants to know the endpoint (IP address) that provides the desired object or service. Another problem is the efficient use of network power available. The last problem that motivates the paradigm shift in the network is the inherent problem in IP. Neither the integrity of the IP packet nor its authenticity can be accessed by the recipient or by the network forwarding entity.
Named Data Networking (NDN) offers an alternative solution as the next generation internet architecture. Named Data Networking (NDN) is a theory that has been used based on progress in data-driven processes. In this thesis, we have studied the strategy of Forwarding Replica Routing (NRR) to some forwarding strategies in NDN by analyzing their performance against triple-play services (data, voice and video). Ideal Nearest Replica Routing (NRR) is a strategy implemented on the CCnSIM simulator where this forwarding strategy looks for the nearest cache and selects the shortest path accordingly. Experiments were performed using NS3 and ndnSIM 2.0 on Ubuntu 14.04.5 with different forwarding strategies and increasing the number of consumers.
The experimental results show that the Nearest Replica Routing (NRR) strategy provides the total data sent / total overhead cost more efficiently by 20% to 58% compared to other forwarding strategies in terms of data transfer. And the total cost per kilobyte is better by 18% to 45% compared to other forwarding strategies.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Mobile Ad Hoc Network (MANET) merupakan sekumpulan mobile wireless node yang membentuk jaringan sementara secara dinamis tanpa infrastruktur jaringan yang tetap. Fungsi jaringan ad hoc sangat tergantung pada protokol routing yang digunakan. Routing protocol proaktif, Destination Sequenced Distance Vector (DSDV), dan routing protokol hybrid, Zone Routing Protocol (ZRP) sudah diimplementasikan. Pada penelitian ini, dilakukan perbandingan parameter Quality of Services (de/ay, jitter, throughput, dan packet loss) antara DSDV dan ZRP serta melihat pengaruh penambahan algoritma ant pada masing-masing protocol. Dari hasil simulasi menggunakan NS2, penambahan algoritma ant pad a protokol DSDV meningkatkan performansi QoS."
620 JURTEL 15:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Adi Purwanto
"Perusahaan yang memiliki unit ? unit usaha di lokasi tertentu tentunya ingin agar unit - unit usaha tersebut tersambung satu sama lain dalam satu jaringan dan dapat berbagi informasi penting untuk menunjang kelangsungan bisnis perushaan tersebut. Namun aspek privasi dari tiap unit ? unit usaha tersebut tentunya tidak boleh dikesampingkan sehingga aktifiitas penggunaan jaringan oleh suau unit usaha tidak mengganggun unit usaha lain. Salah satu solusi yang bisa digunakan adalah penggunaan VPN. Dimana sumber daya jaringan dapat dipakai bersama namun aspek privasi antar unit usaha tidak dikesampingkan.
Salah satu alternatif pengimplementasian VPN adalah dengan L3VPN. Sesuai dengan namanya, backbone untuk menunjang L3VPN ini adalah divais yang beroperasi pada layer-3 yaitu router. Sehingga untuk mempesiapkan jaringan yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan L3VPN perlu disiapkan sebuah jaringan backbone yang tersusun dari router ? router yang walaupun tidak tersambung fisik tetapi harus tersambung secara logika. Ketersambungan secara logika ini dapat diakomodasi oleh routing protocol.
Dengan studi kasus dimana PT. Indonesia Comnets Plus bermaksud untuk membuat jaringan antar unit usaha PLN di Kota Palembang. Maka akan dilakukan perancangan jaringan yang dapat mendukung pengimplementasian L3VPN dengan memakai routing protocol OSPF yang akan dikonfigurasi menggunakan IOS command pada router.

Enterprise that has several branch unit within area surely wants so that its branch units can connect to each other within one network and share important information in order to support its business operations. Under that constraint, privacy among each branch units may not be neglected so the activity of network using won?t bother other unit branch?s activity. One solutin can be used is to implement VPN, on which network resources can be shared among unit branch and privacy aspect is still considerated.
One of the alternative for implementing VPN is to implement L3VPN. Backbone network used for supporting L3VPN is using layer-3 devices, which is router. So, in order to prepare a ntework to ready for L3VPN implementation it needs a backbone network which consist of routers, which are although not physically connected but logically connected. This logical connection between routers can be achieved using routing protocol.
With a case study on which PT. Indonesia Comnets Plus want to build network among PLN unit branch at Palembang, a network planning will be carried, under constraint that the network to be designed has to be able to support L3VPN implementation using OSPF dan EIGRP routing protocol configures using IOS command.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40449
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gerry Italiano Wowiling
"Data Center Network (DCN) adalah sebuah pendekatan populer dalam membangun jaringan dengan skala besar yang dapat melakukan pemrosesan data. Komponen-komponen yang ada pada DCN seperti server, switches, dan link dipandang sebagai sebuah kesatuan yang saling bekerja sama untuk dapat melayani permintaan proses data. Dalam operasinya, DCN membutuhkan topologi, dimana topologi tersebut adalah representasi bentuk jaringan dan bagaimana masing-masing komponen dalam DCN terhubung dan saling berkomunikasi. Beberapa topologi yang dapat dimplementasikan pada DCN diantaranya adalah topologi fat tree (yang paling sering digunakan) dan topologi BCube. Masing-masing topologi membutuhkan routing protocol yang dapat menentukan jalur terbaik bagi node server untuk dapat berkomunikasi. Pada penelitian ini mengusulkan penggunaan routing protocol XPath yang dapat meminimalisir penggunaan path berlebihan dengan cara melakukan kompresi menggunakan algoritma two step compression. Routing protocol XPath dimplementasikan pada masing-masing topologi dan disimulasikan menggunakan NS-3 Simulator untuk mendapatkan perbandingan hasil akhir berupa rata-rata throughput dan delay masing-masing topologi. Dari hasil penelitian dan pengujian didapat bahwa topologi BCube pada data center network yang mengimplementasikan routing protocol XPath menghasilkan nilai performansi yang lebih baik dibandingkan topologi Fat Tree. Implentasi routing protocol XPath juga secara signifikan meningkatkan throughput dan menurunkan delay masing-masing topologi.

Data Center Network (DCN) is a popular approach to build a big and scalable network, which process big data in its core. Each component in DCN such us node server, switches, and link are likely to be seen as one system working together to process request data from user. In its operation DCN need at least one topology in each manageable system. Topology is the representation of network communication, and how each component in DCN can connect to each other. There are many topology that can be implemented in DCN architecture such as Fat Tree topology which is commonly use in DCN architecture and also BCube topology. Each of that topology in DCN also need a routing protocol that can arrange and manage a best path or desired path for each node server to transfer data accros network. In this research, XPath routing protocol is proposed to be implemented in both Fat Tree based DCN and BCube based DCN. XPath routing protocol is choosen because its nature to compress excess possible path become desired path only, using two-step compression algorithm. XPath routing protocol are implemented in each topology using NS-3 Simulator as simulation framework. The purpose of the research is to get comparison result between Fat Tree and BCube using average throughput and average delay metrics. Result of this research and simulation indicating that BCube data center network which implement XPath routing protocol shows a better performance than Fat Tree. The implementation of XPath routing protocol in each topology also show throughput increase and delay decrease significantly, which make XPath routing protocol a good idea to be implemented in data center network."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Pramana
"ABSTRAK
IP (Internet Protocol) adalah protokol lapisan tiga OSI (network layer) yang digunakan di jaringan Internet. Salah satu hal penting dalam implementasi IP dalam jaringan adalah perancangan dan penerapan routing protocol pada jaringan tersebut.
Routing adalah suatu proses untuk menentukan kemana kita harus mengirim paket data yang ditujukan ke suatu alamat yang berada di luar segmen jaringan lokal kita. Dalam hal ini, perangkat router membuat dan memelihara (me-maintain) informasi routing agar dapat mengirimkan dan menerima paket data. Secara konseptual, informasi routing tersebut disimpan dalam sebuah routing table. Router harus dapat membuat dan memelihara routing table tersebut secara dinamik, untuk mengakomodasi perubahan pada konfigurasi jaringan. Pemeliharaan routing table tersebut diatur dengan sebuah protokol yang dinamakan routing protocol.
Saat ini, ada beberapa jenis routing protocol yang digunakan untuk suite IP. Routing protocol untuk IP secara umum dibagi atas dua kategori, yaitu interior gateway protocol (IGP) dan exterior gateway protocol (EGP). IGP biasanya digunakan untuk routing antar jaringan yang masih dalam satu pengelolaan administrasi, sementara EGP digunakan untuk routing antar jaringan yang berbeda pengelolaan administrasi. Protokol yang termasuk ke dalam interior diantaranya adalah Routing Information Protocol (RIP), Hello, Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) dan Open Shortest Path Protocol (OSPF). Sedangkan protokol yang termasuk ke dalam eksterior diantaranya adalah Exterior Gateway Protocol (EGP) dan Border Gateway Protocol (BGP).
PT RMI bergerak di bidang jasa pelayanan internet (ISP - internet service provider), dimana hampir seluruh jaringannya menggunakan IP di lapisan tiga OSI-nya. Dengan arsitektur jaringan yang cukup luas di tiga kota besar di Indonesia, banyak masalah routing yang dialami oleh PT RMI, yang membutuhkan perancangan dan perencanaan routing protocol yang baik. Hal ini disebabkan arsitektur jaringan PT RMI yang cukup kompleks, dimana selain mempunyai kantor cabang di Surabaya dan Bandung, PT RMI juga mempunyai banyak POP {point of presence) di beberapa titik lokasi di Jakarta.
Tesis ini melakukan tinjauan terhadap arsitektur jaringan internet PT RMI, serta menganalisa masalah-masalah yang terjadi pada jaringan tersebut. Berdasarkan analisa masalah, dilakukan analisa kebutuhan dari jaringan tersebut, yang akan lebih dikhususkan kepada kebutuhan akan routing protocol di jaringan PT RMI. Tesis ini akan melakukan perancangan dan penerapan routing protocol yang paling tepat untuk diimplementasikan di jaringan PT RMI, berdasarkan macammacam jenis routing protocol yang tersedia, untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi.

ABSTRACT
IP (Internet Protocol) is an OSI third layer (network layer) protocol, which is widely used on the internet. One of the most important things in implementing the IP on a network is the design and implementation of routing protocol on the network.
Routing is a process of determining where to send data packets destined for addresses outside the local network segment. In this case, routers gather and maintain the routing information to enable the transmission and receipt of such data packets. Conceptually, the routing information takes the form of entries in a routing table. Routers should be able to create and maintain the routing table dynamically, to accommodate any network changes. The maintaining of the routing table is handled by a protocol called routing protocol.
Right now, there are many routing protocols used for IP suite. IP routing protocols are broadly divided into two classes: interior gateway protocol (IGPs) and exterior gateway protocol (EGPs). IGP is usually used for routing networks that are under a common network administration, while EGP is usually used to exchange routing information between networks that do not share a common administration. Some of the IGPs include Routing Information Protocol (RIP), Hello, Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) and Open Shortest Path First (OSPF), while some of the EGPs include Exterior Gateway Protocol (EGP) and Border Gateway Protocol (BGP).
PT RMI is an internet service provider, which almost all of its network are using IP on the OSI third layer. With a big network architecture covering three big cities in Indonesia, there are many routing problems on PT RMI's network, which will need a good design and implementation of routing protocol. This is due to PT RMI's quite complex network architecture, which instead of having branch offices in Surabaya and Bandung, PT RMI also have many POPs (point of presences) in some location point in Jakarta.
This thesis reviews the PT RMI's internet network architecture, and analyzes the problems on the network. Based on the problem analyzes, the thesis also does a need analyzes of the network, which will be concentrated on the needs of routing protocols in PT RMI's network. This thesis will design and implement the best routing protocol to be implemented in PT RMI's network, based on the list of the routing protocols available, to solve all the routing problems."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T40238
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Widyaningrum
"Routing protocol pada Mobile Ad hoc Network (MANET) merupakan salah satu isu penting dalam melakukan komunikasi antar node. Pemilihan routing protocol yang tepat sangat diperlukan untuk menentukan rute data yang efisien. Penelitian ini menganalisis kinerja routing protocol pada MANET yakni AODV, OLSR dan TORA di lingkungan IPv6 dengan melihat dampaknya terhadap stabilitas jaringan. Simulasi dijalankan dengan menggunakan simulator OPNET Modeler versi 14.5, dimana setiap routing protocol diuji dengan variasi jumlah node, variasi kecepatan gerak node, menjalankan aplikasi HTTP dan voice serta penambahan node yang melakukan serangan blackhole. Hasil simulasi menunjukkan bahwa routing protocol AODV memiliki kinerja terbaik dibandingkan dengan kedua routing protocol lainnya pada skenario variasi jumlah node, variasi kecepatan dan penerapan aplikasi HTTP dan voice. Packet end-to-end delay AODV yang dihasilkan berkisar antara 0,00048-0,00055 s dan nilai rata-rata network load yang dihasilkan AODV merupakan yang paling rendah dengan maksimum yang didapat sebesar 26.076 bits/sec. Namun pada kondisi terdapat serangan blackhole, routing protocol yang terkena dampak paling kecil adalah routing protocol OLSR dengan perubahan throughput sebesar 5,25%, packet end-to-end delay sebesar 1,52% dan network load sebesar 5,25%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Saat ini dua teknik routing dasar yang biasa diterapkan dalam sistem komunikasi packetswitched
adalah hop-by-hop routing dan source routing, namun kedua sistem routing ini masih
ada kekurangan dari segi kecepatan konvergensi yang lambat serta membutuhkan utilitas kerja
yang besar.
Pada tugas akhir ini telah dilakukan sebuah simulasi untuk mendapatkan optimasi dari routing
pada komunikasi packet switched (VoIP) yaitu dengan mendapatkan shortes path agar
didapatkan nilai QoS terbaik . Pencarian shortest path tidak menggunakan metode konvensional
namun dengan metode heuristic yang lebih variatif, akurat serta cepat, dan metode heuristic
yang akan dipakai adalah AntNet Algorithm.
Antnet Algorithm adalah algoritma yang diadopsi dari perilaku koloni semut yang secara alamiah
mampu menemukan rute terpendek dalam perjalanan dari sarang ke tempat-tempat sumber
makanan, sedangkan tujuan dari tugas akhir ini yaitu untuk merancang dan mensimulasikan
antnet algorithm serta mengetahui performansi dari algoritma ini dengan melihat Quality of
Service (QoS).
Dari simulasi dan analisis yang dilakukan, didapat bahwa hasil panggilan layanan VoIP pada
Antnet Algorihm memiliki nilai rata-rata terbaik untuk throughput sebesar 25,86 kbps, packet
loss sebesar 3,41 %, one way delay rata-rata sebesar 107,97 ms, jitter sebesar 3,07 ms ,sedangkan
dengan OSPF memiliki nilai rata-rata terbaik untuk throughput sebesar 25,91 kbps, packet loss
sebesar 3,19 %, one way delay rata-rata sebesar 106,19 ms, jitter sebesar 3,03 ms dan tentu saja
hal ini memenuhi standar international untuk layanan VoIP."
620 JURTEL 15:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>