Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170287 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Rehabilitative the mother and baby health becomes priority to health development at Indonesia. The rehabilitative implementation was concern to physical health and psychological. The psychological problem of mothers postpartum primipara there are the postpartum blues evidence very high almost 75-80%. This research purposed to know music therapy effectiveness in prevents postpartum blues on postpartum prim Para's mother. This research utilize quasi experiment's design, pretest-posttest with control group and intervention group. Intervention group listened ti instrumental music which is Mozart classical musiv type: Eine Kleine Nachtmusik with frequency 20-40 cps hertz's in 15-20 minutes duration, sounding off in 2 times a day, on 8.00WIB a.m an on 14.00 WIB along 3 days. The sample in this observational is postpartum primipara's mother which was nursed at midwifery room RSCM Jakarta Pusat, with total each controls group and intervention group are 18 person. The tests result of logistics regression and double linear regression prove there are available influence music therapy to postpartum blues' prevention. On motherwhich sounding off musical therapy decreased postpartum blues evidence score as 1.80. meanwhile mother that doesn't listened to musical therapies. The research conclusion is the implementasion of listened in musical therapy so effective in postpartum blues' prevention. This result study recommendate it is needs to sound off musical therapy to all post partum's mother as intervention relaxation therapy at health service center such as hospital, puskesmas and also the maternity clinic"
BULHSR 14:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Suryani
"ABSTRAK
Perbaikan kesehatan ibu dan bayi menjadi prioritas pembangunan kesehatan di Indonesia. Perbaikan tersebut diarahkan kepada kesehatan fisik dan psikologis. Masalah psikologis ibu postpartum primipara diantaranya kejadian postpartum blues yang merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kesehatan ibu secara tidak langsung. Dari hasil penelitian sebelumnya kejadian postpartum blues sangat tinggi sekitar 75% - 80%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas terapi musik dalam mencegah postpartum blues pada ibu postpartum primipara. Penelitian ini menggunakan desain Quasi experiment, pretest-postest dengan kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Kelompok intervensi diberi terapi musik instrumental yakni musik klasik tipe Mozart: Eine Kleine Nachtmusik dengan frekuensi 20-40 cps hertz lamanya 15-20 menit, dilakukan 2 kali sehari yakni pukul 8.00 dan pukul 14.00 selama 3 hari. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu postpartum primipara yang dirawat di ruang kebidanan RSCM Jakarta Pusat, dengan jumlah masing-masing kelompok kontrol dan kelompok intervensi 18 orang.
Hasil uji regresi logistik dan regresi linear ganda membuktikan ada pengaruh terapi musik terhadap pencegahan postpartum blues. Pada ibu yang diberi terapi musik terjadi penurunan skor kejadian postpartum blues sebesar 1,80. Ibu yang tidak diberi terapi musik memiliki peluang untuk mengalami postpartum blues sebesar 5,60 kali dibanding dengan ibu yang diberi terapi musik.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pemberian terapi musik sangat efektif dalam pencegahan postpartum blues. Sebagai rekomendasi hasil studi ini perlu diberikan terapi musik bagi semua ibu postpartum sebagai salah satu intervensi terapi relaksasi di pelayanan kesehatan yakni rumah sakit, puskesmas maupun klinik bersalin.

ABSTRACT
Rehabilitative the mother and baby health becomes priority to health development at Indonesian. The rehabilitative implementation was concern to physical health and psychological. The psychological problem of mothers postpartum primipara there are the postpartum blues evidence which becomes a factor indirectly contribute to mother health. The research result before the postpartum blues evidence very high almost 75%-80%.
This research purposed to know music therapy effectiveness in prevents postpartum blues on postpartum prim Para?s mother. This research utilize quasi experiment's design, pretest - posttest with control group and intervention group. Intervention group listened to instrumental music which is Mozart classical music type: Eine Kleine Nachtmusik with frequency 20-40 cps hertz?s in 15-20 minutes duration, sounding off in 2 times a day, on 8.00 WIB a.m and on 14.00 WIB p.m along 3 days. The sample in this observational is postpartum primipara's mother which was nursed at midwifery room RSCM Jakarta Pusat, with total each controls group and intervention group are 18 person.
The tests result of logistics regression and double linear regression prove there are available influence music therapy to postpartum blues? prevention. On mother which sounding off musical therapy decreased postpartum blues evidence score as 1, 80. Meanwhile mother that doesn't listened to musical therapy have opportunity to get postpartum blues evidence as 5, 60 times against mother was sounding off by music therapies.
The research conclusion is the implementation of listened in musical therapy so effective in postpartum blues? prevention. This result study recommendate it is needs to sound off musical therapy to all post partum?s mother as intervention relaxation therapy at health service center such as hospital, puskesmas and also the maternity clinic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Suryani
"Perbaikan kesehatan ibu dan bayi menjadi prioritas pembangunan kesehatan di Indonesia. Perbaikan tersebut diarahkan kepada kesehatan fisik dan psikologis. Masalah psikologis ibu postpartum primipara diantaranya kejadian postpartum blues yang merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kesehatan ibu secara tidak langsung. Dari hasil penelitian sebelumnya kejadian postpartum blues sangat tinggi sekitar 75% - 80%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas terapi musik dalam mencegah postpartum blues pada ibu postpartum primipara. Penelitian ini menggunakan desain Quasi experiment, pretest-postest dengan kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Kelompok intervensi diberi terapi musik instrumental yakni musik klasik tipe Mozart: Eine Kleine Nachtmusik dengan frekuensi 20-40 cps hertz lamanya 15-20 menit, dilakukan 2 kali sehari yakni pukul 8.00 dan pukul 14.00 selama 3 hari. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu postpartum primipara yang dirawat di ruang kebidanan RSCM Jakarta Pusat, dengan jumlah masing-masing kelompok kontrol dan kelompok intervensi 18 orang.
Hasil uji regresi logistik dan regresi linear ganda membuktikan ada pengaruh terapi musik terhadap pencegahan postpartum blues. Pada ibu yang diberi terapi musik terjadi penurunan skor kejadian postpartum blues sebesar 1,80. Ibu yang tidak diberi terapi musik memiliki peluang untuk mengalami postpartum blues sebesar 5,60 kali dibanding dengan ibu yang diberi terapi musik.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pemberian terapi musik sangat efektif dalam pencegahan postpartum blues. Sebagai rekomendasi hasil studi ini perlu diberikan terapi musik bagi semua ibu postpartum sebagai salah satu intervensi terapi relaksasi di pelayanan kesehatan yakni rumah sakit, puskesmas maupun klinik betsalin
Rehabilitative the mother and baby health becomes priority to health development at Indonesian. The rehabilitative implementation was concern to physical health and psychological. The psychological problem of mothers postpartum primipara there are the postpartum blues evidence which becomes a factor indirectly contribute to mother health. The research result before the postpartum blues evidence very high almost 75%-80%.
This research purposed to know music therapy effectiveness in prevents postpartum blues on postpartum prim Para?s mother. This research utilize quasi experiment's design, pretest - posttest with control group and intervention group. Intervention group listened to instrumental music which is Mozart classical music type: Eine Kleine Nachtmusik with frequency 20-40 cps hertz?s in 15-20 minutes duration, sounding off in 2 times a day, on 8.00 WIB a.m and on 14.00 WIB p.m along 3 days. The sample in this observational is postpartum primipara's mother which was nursed at midwifery room RSCM Jakarta Pusat, with total each controls group and intervention group are 18 person.
The tests result of logistics regression and double linear regression prove there are available influence music therapy to postpartum blues? prevention. On mother which sounding off musical therapy decreased postpartum blues evidence score as 1, 80. Meanwhile mother that doesn't listened to musical therapy have opportunity to get postpartum blues evidence as 5, 60 times against mother was sounding off by music therapies.
The research conclusion is the implementation of listened in musical therapy so effective in postpartum blues? prevention. This result study recommendate it is needs to sound off musical therapy to all post partum?s mother as intervention relaxation therapy at health service center such as hospital, puskesmas and also the maternity clinic.
"
Depok: Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Ari Madiyanti
"ABSTRAK
Kejadian postpartum blues pada hari pertama atau ketiga persalinan masih kurang
mendapat perhatian oleh perawat karena dianggap sebagai gangguan mental
ringan dan hilang dalam beberapa hari postpartum, dampaknya adalah kurang
optimalnya hubungan dan kelekatan antara ibu dan bayinya. Tujuan penelitian ini
untuk mengidentifikasi faktor determinan terjadinya postpartum blues pada ibu
postpartum primipara. Desain pada penelitian ini adalah cross sectional dengan
consecutive sampling dengan jumlah sampel 100 orang. Hasil penelitian
diidentifikasi bahwa faktor yang mempengaruhi kejadian postpartum blues pada
ibu primipara adalah faktor komplikasi persalinan dan pendapatan. Komplikasi
persalinan, merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi terjadinya
postpartum blues (p value = 0,000). Di rekomendasikan bahwa perawat harus
lebih memberikan perhatian dengan intervensi pendekatan psikososial pada ibu
postpartum primipara untuk mencegah terjadinya postpartum blues yang dapat
mempengaruhi bonding attachment dengan bayi

ABSTRACT
The incidence of postpartum blues in the first or third day of childbirth has
received less attention from nurses because is considered as a mild and that
disappears within a few days of postpartum, the impact is the inadequate bonding
and attachment between a mother and a baby. The purpose of this research is to
identify the determinant factors of the postpartum blues incident in primiparous
postpartum mothers. The research design is cross-sectional with consecutive
sampling. The samples were 100 people. The results of this study is to identify
that the factors affecting the incidente of postpartum blues in the primiparous
mothers are complications and financial. Factor of labor complications was the
most dominant factor affecting the occurrence of postpartum blues incident (p
value = 0.000). It is recommended that nurses provide more attention and
psychosocial approached interventions to primiparous postpartum mothers in
order to prevent postpartum blues that can affect bonding and attachment with the
baby."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T38632
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Infeksi saluran pemapasan akut (ISPA) merupakan penyakit yang paling sering menyerang anak. Sekitar 29,5 % kematian anak dikarenakan ISPA yang tidak ditangani dengan baik sehingga menjadi pneumonia. Baik ISPA maupun pneumonia sebenarnya dapat dicegah dengan jalan gizi yang, baik, imunisasi, mencegah kedinginan, menghindari polusi, dan obat-obatan. Untuk dapai melakukan pencegahan dan penanganan tersebut, keluarga khususnya ibu harus mempunyai pemahaman yang baik dan benar tentang ISPA dan pneumonia, hal ini yang menyebabkan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian apakah ada hubungan antara pemahaman ibu tentang pencegahan dan penanganan ISPA dengan kejadian pneunlonia. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 17 orang dan desain penelitian menggunakan metode deskripsi korelasi. Hasil penelitian menunjukan ada korelasi yang kuat antara pemahaman ibu tentang pencegahan dan penanganan ISPA dengan kejadian pneumonia pada bayi/balita."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5055
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Andriyani
"Acquired Immune Deficiency Syndrome AIDS merupakan penyakit tahap lanjut dari Human Immunodeficiency Virus HIV yang menyebabkan terjadinya penurunan pada sistem imun. AIDS dapat berdampak pada sistem saraf dengan salah satu manifestasi klinis yang muncul berupa nyeri. Nyeri yang tidak tertangani dapat menimbulkan dampak, diantaranya mengganggu aktivitas, gangguan tidur, dan meningkatkan kecemasan yang dapat menurunkan kualitas hidup penderita. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis intervensi terapi musik klasik dan instrumental untuk mengurangi nyeri pada pasien dengan HIV/AIDS. Metodologi yang digunakan adalah metode studi kasus dan analisis intervensi keperawatan. Terapi musik diberikan selama 7 hari dengan frekuensi 2 kali sehari selama 30 menit. Hasil intervensi menunjukkan adanya penurunan skala nyeri dari skala nyeri 6 menjadi 4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi musik dapat menjadi salah satu penatalaksanaan nonfarmakologi yang dapat menurunkan nyeri. Rekomendasi dari penelitian ini adalah pentingnya perawat untuk memberikan manajemen nyeri nonfarmakologi seperti terapi musik sebagai salah satu upaya dalam menurunkan masalah nyeri pada pasien.

Human Immunodeficiency Virus HIV that damage the immune system. AIDS can affected the nervous system with pain as the symptom. Uncontrolled pain can cause various effects, such as impaired activity, sleep disorders, and increased anxiety, which reduce the quality of life. This case study aimed to analyze nursing interventions to reduce pain on patient with HIV AIDS. This study conducted by the case study method and evidence based practice intervention. Patient was administered the classical and instrumental music twice a day with 30 minutes long in each session for 7 days. The results showed a decrease in pain scale from 6 to 4 out of 10 by using numerical rating scale. The result of this study indicates that music therapy can be one of non pharmacological intervention to reducing pain. The recommendation of this study is the importance of nurses to provide non pharmacological pain management such as music therapy in order to reducing pain in patients with HIV AIDS.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Murniati
"Nyeri adalah keluhan yang dirasakan karena adanya tindakan operasi. Manajemen nyeri yang tidak adekuat dapat menimbulkan kondisi tidak nyaman dan dapat berdampak terhadap tidak kooperatifnya anak terhadap petugas kesehatan. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang efektivitas terapi bermain terhadap nyeri pada anak usia prasekolah post uretroplasty. Nyeri yang Terapi bermain merupakan salah satu intervensi untuk meminimalkan hal tersebut. Hasil dari penerapan terapi bermain yang telah dilakukan selama 3 hari terbukti efektif dalam menurunkan nyeri dan membuat anak menjadi lebih kooperatif terhadap petugas kesehatan. Penulis berharap, Rumah Sakit dapat mengembangkan program terapi bermain sesuai tumbuh kembang anak untuk meningkatkan efektivitas manajemen nyeri.

Pain is a common complaint that rises within post surgery. Inadequate pain management might lead to uncomfortable condition and impact such as children is uncooperative to health care team. This scientific work aims to provide an overview of the effectiveness of play therapy to overcome anxiety in preschool age children, post uretroplasty. Play therapy is one of the interventions to minimize it. The result of play therapy intervention that has been done for 3 days proved it is effective in reducing anxiety and treat children to more cooperative with health care team. The researcher suggests that play therapy program from the hospital for increasing the effectivity of anxiety management.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Laela
"ABSTRAK
Ibu postpartum dengan bayi prematur beresiko mengalami postpartum blues dan ansietas, hal ini
disebabkan karena banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh ibu postpartum dengan bayi
prematur. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh terapi thought stopping dan terapi
suportif terhadap postpartum blues dan ansietas ibu postpartum dengan bayi prematur. Metode
penelitian yang digunakan quasi-experiment with control group pretest-post test design dengan
metode consecutive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu postpartum dengan bayi
prematur yang dirawat diruang Perina ? Nicu sebanyak 62 responden. Hasil penelitian
menunjukkan ada penurunan postpartum blues dan ansietas secara bermakna (p-value= 0,000)
pada kelompok yang mendapat tindakan keperawatan Ners, terapi thought stopping dan terapi
suportif, dan lebih besar penurunan secara bermakna dibandingkan dengan kelompok yang hanya
mendapat tindakan keperawatan Ners.. Terapi thought stopping dan terapi suportif mampu
menurunkan postpartum blues dan ansietas ibu postpartum dengan bayi prematur

ABSTRACT
Postpartum mothers with premature infants at risk for postpartum blues and anxiety, it is due to the
many problems faced by postpartum mothers with premature infants. The purpose of this study
identified the influence of thought stopping therapy and supportive therapy against postpartum
blues and anxiety postpartum mothers with premature infants. The method used a quasiexperimental
control group pretest-posttest design with consecutive sampling method. The sample
in this study is postpartum mothers with premature infants who were treated in the Perinatology -
Nicu were 62 respondents. The results showed differences in postpartum blues and anxiety levels
postpartum mothers with premature infants significant (p-value = 0.000) between the groups
thought stopping therapy and supportive therapy with groups that receive Ners nursing actions.
Thought stopping therapy and supportive therapy can lower postpartum blues and anxiety levels
for postpartum mothers with premature infants"
2016
T46173
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Menyusui adalah suatu hal yang alamiah bagi ibu. Akan tetapi menyusui perlu pengetahuan dan ketrampilan untuk dapat melakukannya dengan baik. Pengetahuan menyusui dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah karakteristik ibu seperti usia, pendidikan, pekerjaan dan keterpaparan dengan sumber informasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara karakteristik ibu primipara dengan pengetahuannya tentang menyusui. Penelitian dilakukan di IRNA A lantai II kiri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Desain penelitian adalah Cross sectional dan penarikan sampel menggunakan teknik convenience sampling. Jumlah sampel 30 orang. Data dikumpulkan dengan kuesioner tentang karakteristik dan pengtahuan tentang menyusui. Data dianalisa dengan statistik deskriptif dengan menggunakan sentral tendensi, dilanjutkan dengan uji statistik non parametrik Chi-Square dan Fisher's Exact test. Penelitian ini teIah menemukan bahwa rata-rata usia ibu primipara adalah 26,7 tahun dengan Sd.=4,58 tahun. Tingkat pendidikan terbanyak adalah SLTA (43%) dan ibu tidak bekerja (ibu rumah tangga) merupakan jumlah terbanyak (53%), dan 97% ibu telah terpapar dengan number informasi tentang menyusui, dan sumber paling dikenal dan dimanfaatkan oleh ibu adalah petugas kesehatan (70%). Nilai rata-rata pengetahuan ibu tentang menyusui adalah 25,17 dengan Sd.=4,79, dengan demikian pengetahuan menyusui sebagian besar (93%) tergolong dalam kategori balk. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa tingkat pendidikan ibu berhubungan secara bermakna dengan pengetahuan menyusui (p=0,013), temuan lain adalah terbukti bahwa keterpaparan ibu dengan sumber informasi dapat meningkatkan pengetahuan menyusui (p=0,002). Dalam penelitian ini belum menemukan keterkaitan antara usia ibu dan pekerjaan ibu terhadap pengetahuan ibu tentang menyusui (p >0,05)."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5282
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ushal Imami Fadhila
"Stres postpartum sering terjadi pada ibu primipara, dimana ibu mulai berusaha untuk memenuhi kebutuhan anaknya sendiri tanpa bantuan orang lain. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui respon stres ibu primipara postpartum. Sampel penelitian ini menggunakan teknik total sampling yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 64 responden dalam satu bulan. Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa ibu primipara postpartum mengalami stres positif. Peran serta perawat untuk membantu ibu primipara dalam beradaptasi terhadap peran baru menjadi ibu perlu dilakukan untuk mengurangi stres ibu primipara postpartum.

Postpartum stress happens largely among primiparous mothers. Mothers begin to provide their own children needs without help from others. The aim of this study is to determine the stress response of postpartum primiparous mothers. This study design is descriptive. Total sampling that met the inclusion criteria is used to collect data. There are 64 respondents of study sample in a month. The results were analyzed by using univariate analysis. The results showed that postpartum primiparous mothers were having positive stress. The role of the nurse is to assist primiparous mothers in adapting to the new role of being a mother. It needs to be done for decreasing the stress of postpartum primiparous mothers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>