Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21568 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Petit, Camille
"In this study, new carbon-based materials are prepared and tested for ammonia adsorption at ambient conditions. Characterization of the adsorbents’ texture and surface chemistry is performed before and after exposure to ammonia to identify the features responsible for high adsorption capacity and for controlling the mechanisms of retention. The characterization techniques include, nitrogen adsorption, thermal analysis, potentiometric titration, FT-IR spectroscopy, X-ray diffraction, energy dispersive X-ray spectroscopy, X-ray photoelectron spectroscopy and electron microscopy.
"
New York: Springer, 2012
e20405857
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Ibramsyah
"ABSTRAK
Kekurangan utama dari membran kontaktor adalah penurunan performa membran ketika terbasahi oleh air limbah atau penyerap. Penelitian dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan membran superhidrofobik. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi (100, 200, 400, 800 ppm), pH air limbah (10, 11, 12), pH penyerap (0,5;1;2), laju alir, dean jumlah serat membran. Koefisien perpindahan massa menyeluruh tertinggi diperoleh ketika jumlah serat 2000, konsentrasi air limbah 200 ppm, pH air limbah 11, pH absorben 1, dan lajyu alir air limbah 60 rpm yaitu sebesar 0,018 cm/s.

ABSTRACT
The main weakness in the membrane contactor is the decline in the performance of the membrane when wetted by wastewater or absorbent solution. The proposed research will try to overcome that weakness by using membranes that has superhydrophobic properties. This experiment is done with variety of feed concentration (100, 200, 400, 800 ppm), pH of feed (10,11,12), pH of absorben (0,5; 1; 2), flowrate feed, and the amount of stiff from the membrane. The highest mass transfer coeficients obtained in membrane with 2000 stifs, synthetic waste water concentration is 200 ppm, pH of waste water is 11, pH of absorben is 1, and the flowrate of synthetic waste water is 60 rpm, is 0,018 cm/s.
"
2016
T45491
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dodi Candra
"Pada penelitian ini dilakukan pemisahan ammonia terlarut dalam air melalui kontaktor membran serat berongga yang dinilai bisa memberikan efisiensi yang lebih jika dibandingkan pengolahan secara konvensional dengan proses menara absorpsi. Jenis membran serat berongga yang digunakan adalah polipropilena yang bersifat hidrofobik sedangkan larutan penyerap yang digunakan adalah asam sulfat. Penelitian ini mempelajari koefisien perpindahan massa dan sifat hidrodinamika air dengan variasi 10, 15, dan 20 serat serta variasi laju alir 3, 4, dan 5 Lpm. Untuk studi perpindahan massa, hasil penelitian menunjukan bahwa semakin besar jumlah serat membran dan laju alir akan meningkatkan koefisien perpindahan massa. Sementara itu untuk studi hidrodinamika, peningkatan jumlah serat membran dan laju alir akan memperbesar friksi sehingga penurunan tekanan juga akan semakin besar. Efisiensi pemisahan tertinggi diperoleh pada kondisi variasi serat 20 dan laju alir 5 Lpm dengan nilai 63,45%.

This research conducted removal of dissolved ammonia from aqueous solution through hollow fiber membrane contactor. This process gives more efficiency than conventional process using an absorption column. Polypropylene is a kind of hollow fiber membrane that used in this research. It has a hydrophobic characteristic, whereas sulfuric acid is an absorbent. This research studied about mass transfer coefficient and hydrodynamics properties of water by variation of 10, 15, and 20 fibers, also 3, 4, and 5 Lpm of flow rates. For mass transfer study, results showed that the increasing of flow rate and number of fiber membrane will increase the mass transfer coefficient. While for Hydrodynamic study, the increasing number of fiber membrane and flow rate will increase a friction with the result that increasing a pressure drop. A great efficiency achieves as high as 63.45 % at 20 fibers and 5 Lpm flow rate variation process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51821
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Effendi
"Evaluasi efektifitas pelarut dari daun mengkudu untuk absorpsi gas amonia mengunakan kontaktor membran serat berongga telah diteliti. Pelarut yang digunakan adalah daun mengkudu dengan dosis 200 gram per liter air dan asam sulfat 0.1M. Untuk studi perpindahan massa, hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien perpindahan massa pada pelarut asam sulfat lebih tinggi dibandingkan pada pelarut daun mengkudu sehingga efisiensi yang dihasilkan dengan menggunakan asam sulfat lebih besar dibandingkan larutan daun mengkudu. Hasil penelitian juga menunjukkan peningkatan laju alir pelarut akan menaikkan koefisien perpindahan massa. Sedangkan untuk studi hidrodinamika, kenaikan laju alir pelarut menyebabkan meningkatnya penurunan tekanan di dalam kontaktor membran.

Evaluation of effectiveness solvent from leaf morinda citrifolia for gas absorption amonia using contactor hollow fiber membrane have been researched. Solvent that used leaf morinda citrifolia with dose 200 gram per liter of water and sulphuric acid 0.1M. For transfer study mass, watchfulness result shows transfer coefficient value mass in solvent sulphuric acid is higher than solvent leaf morinda citrifolia so that efficiency that produced by using sulphuric acid is higher than leaf morinda citrifolia. Also will show rate of flow enhanced solvent will raise transfer coefficient mass. While for hydrodynamics study, rate of flow increase solvent causes the increasing of pressure depreciation in contactor membrane."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51905
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Bastian
"Di Indonesia, ammonia sudah dikenal luas sebagai bahan baku yang merupakan komoditas yang penting dalam perindustrian. Namun, di lain pihak ammonia juga merupakan salah satu polutan yang berbahaya. Beberapa cara yang telah dilakukan untuk mengolah limbah. Namun, cara-cara tersebut memiliki keterbatasan dan kekurangan, sehingga dibutuhkan cara alternatif yang dapat memberi hasil yang lebih efektif dan dengan biaya yang lebih murah. Salah satu metode pengolahan limbah ammonia adalah melalui kontaktor membran serat berongga.
Pada penelitian kali ini, akan meninjau pengaruh temperatur dari air limbah terhadap efisiensi penyisihan ammonia, larutan penyerap yang digunakan adalah larutan penyerap dari sumber mata air panas Ciater. Data konsentrasi ammonia yang diambil tiap 30 menit selama 2 jam proses, pada beberapa variasi temperatur akan digunakan untuk mencari koefisien perpindahan massa. Dari penelitian ini didapatkan data penurunan konsentrasi ammonia yang besar seiring dengan kenaikan suhu umpan. Efisiensi tertinggi sebesar 71% dicapai pada suhu umpan 50° C.

In Indonesia, ammonia is well known as a raw material which is an important commodity in the industry. However, on the other hand ammonia is also one of the dangerous pollutant. Some ways that have been done to treat waste. However, these methods have limitations and shortcomings, so we need alternative ways to provide more effective results and with a cheaper cost. One method of waste ammonia is through the hollow fiber membrane contactors.
In this research, will review the effect of wastewater temperature on ammonia removal efficiency, absorbent solution used was the absorbent solution from the hot springs Ciater. Ammonia concentration data taken every 30 minutes for 2 hour process, at some temperature variation will be used to find the mass transfer coefficient. From this study, a large decrease in ammonia concentration along with the increase in feed temperature. The highest efficiency of 71% achieved at a feed temperature of 50° C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51982
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Beauty
"Kontaktor berbasis membran memiliki banyak keunggulan sebagai media kontak antara fasa cair dan cair, seperti luas permukaan kontak yang besar, kemudahan dalam scale-up dan pengkombinasian dengan proses lain, ramah lingkungan, serta efisien ruang. Salah satu aplikasi kontaktor membran adalah proses pemisahan amonia dari air limbah pada industri pupuk dan besi baja.
Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas kontaktor membran serat berongga dalam memisahkan amonia terlarut dari dalam air limbah menggunakan cairan penyerap sumber air alami dari Ciater. Variabel penelitian yang diterapkan adalah variasi pH absorben 2, 1 dan 0,7 serta variasi laju sirkulasi limbah 5, 4 dan 3,5 Lpm.
Hasil evaluasi kontaktor membran menunjukkan bahwa koefisien perpindahan massa berbanding terbalik dengan nilai pH, namun berbanding lurus dengan laju sirkulasi limbah.

Membrane based contactor has many advantages as a medium for liquid and liquid phase contact, such as larger surface area, easiness in scale-up and combining with other process, environmentally friendly and space efficient. One of the applications for membrane contactor is ammonia removal from waste water in fertilizer and steel industries.
This study aims to determine the effectiveness of hollow fiber membrane contactor in removing dissolved ammonia from waste water using natural water source from Ciater as absorbent. Variables applied are absorbent's pH variation of 2, 1 and 0.7 and variations in wastewater circulation flow rate of 5, 4 and 3.5 Lpm.
Evaluation results show that mass transfer coefficient is proportional to wastewater circulation flow rate, but inversely proportional to value of pH.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51805
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Mery Damaiati
"Skripsi ini membahas tentang penyisihan amonia dari limbah sintetis menggunakan kontraktor membran Super Hidrofobik. Berdasarkan keputusan Kemen LH No. 51/1995, amonia harus disisihkan dari air limbah karena merupakan senyawa B3 yang merupakan pencemar air dan berbahaya bagi ekosistem perairan. Penelitian ini dilakukan dengan variasi pH air limbah 10, 11 dan 12 menggunakan empat jenis absorben berupa air Ciater murni, larutan asam sulfat 0,1 M, asam sulfat berpelarut air Ciater dan larutan asam sulfat dengan pH sama dengan air Ciater.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa kontaktor membran Super Hidrofobik mampu menyisihkan amonia dengan nilai efisiensi pemisahan mencapai 100% pada pH umpan 12 dan absorben yang memberikan hasil paling baik adalah asam sulfat berpelarut air Ciater yang memberikan nilai KL tertinggi sebesar 0,00036 Cm/s dengan nilai fluks sebesar 2,7903 mg/m2.det.

This undergraduate thesis explain about dissolve ammonia removal from synthetic wastewater through membrane contactor Super Hydrophobic. Based on Regulation of Minister of Environment Republic of Indonesia No. 51 of 1992 ammonia must be removed from wastewater because it is included in toxic compound that be dangerous in water ecosystem. The use of super hydrophobic membrane contactor as alternative technology has the ability the separation of a compound without direct contact and have better stability of fluid. This experiment is done with variety of feed pH : 10, 11 and 12using four types of absorbent different solution.
From the results of research known that super hydrophobic membrane contactor capable of separate ammonia by the efficiency separation research 100% at pH 12 and absorbent that provides the results of the best kind is a solution of sulphuric acid and the waters of the Ciater that given KL value 0,00036 Cm/s and fluks 2,7903 mg/m2.det.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutrasno Kartohardjono
"This study aims to evaluate the effectiveness of a polypropylene hollow fiber membrane contactor in removing dissolved ammonia in wastewater using sulfuric acid solution as an absorbent. In the ammonia removal experiments, wastewater and absorbent solutions flowed through the shell side and the lumen side of the contactor, respectively. The pH of wastewater, rate of circulation and ammonia initial concentration were operating variables which influenced the efficiency of the removal process. The efficiency of ammonia removal increases with the wastewater pH level when it is at the same circulation rate and time. In addition, the increase in the circulation rate of the wastewater will increase the efficiency of ammonia removal and the overall mass transfer coefficient. Meanwhile, the efficiency of ammonia removal and the overall mass transfer coefficient decreased with initial ammonia concentration in the wastewater solution."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:7 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nofi Rahmawati Azzah Rawaani Samputra
"Air tanah merupakan salah satu sumber air minum bagi masyarakat, namun akibat sering ditemukan mengandung zat-zat pencemar (seperti besi, mangan, amonia dan Linear Alkylbenzene Sulfonate/LAS) menyebabkan masyarakat yang mengkonsumsi air tanah tersebut akan mengalami gangguan kesehatan. Oleh sebab itu diperlukan suatu teknologi untuk dapat menyisihkan zat-zat pencemar di dalam air tanah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengolah air tanah adalah dengan proses oksidasi lanjut dan filtrasi membran keramik. Proses oksidasi lanjut dalam penelitian ini menggunakan gabungan ozonasi dan kavitasi hidrodinamik untuk menghasilkan radikal hidroksida yang merupakan oksidator kuat yang mampu menguraikan senyawa organik maupun anorganik bersifat racun dan sulit terurai di dalam air. Sedangkan proses filtrasinya menggunakan membran mikrofiltrasi berbahan keramik dimana bahan membran tersebut bersifat sangat stabil secara kimiawi, suhu, dan mekanis.
Dari penelitian ini didapatkan bahwa proses oksidasi lanjut dan filtrasi membran keramik cukup efektif dalam menyisihkan besi dan LAS, namun tidak cukup efektif dalam menyisihkan mangan dan amonia. Persentase penyisihan bahan pencemar besi, mangan, amonia dan LAS secara terpisah masing-masing sebesar 99,78%, 26,21%, 3,73% dan 80,52%. Sedangkan untuk penyisihan bahan pencemar yang dicampur didapatkan persentase penyisihan untuk besi sebesar 99,36 %, mangan 21,55 %, amonia 2,89 % dan LAS 80,1 %, dimana penyisihan antara bahan pencemar yang terpisah dan tercampur menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda.
Ground water is one source of drinking water for communities, but often found contaminant substances in it (such as iron, manganese, ammonia and Linear Alkylbenzene sulfonate/LAS), causing people who consume the groundwater will getting health problems. Therefore we need a technology to be able to removal a contaminant substances in the groundwater. One of the methods to treat ground water of iron, manganese, ammonia and linear alkylbenzene sulfonate compounds is by advanced oxidation process and ceramics membrane filtration. Advanced oxidation process in this research uses a combination ozone/ cavitation hydrodynamicto produce hydroxide radicals which is a strong oxidant that can destroy the organic and inorganic compounds are toxic and difficult to break down in the water. Process filtration uses a membrane made from ceramic which is very stable chemically, temperature, and mechanical.
From this research, it was found that advanced oxidation processes and ceramic membrane filtration can be effective for remove iron and LAS, but uneffective for remove manganese and ammonia in ground water. Respectively, percentage of removal for separate contaminants : iron, manganese, ammonia and LAS are 99.78%, 26.21%, 3.73% and 80.52%. For mixed pollutants, percentage removal iron are 99.36%, 21.55% manganese, 2.89% ammonia and 80.1% LAS, where percentage removal separate and mixed contaminants are not much different.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T28321
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Seswila Deflin
"ABSTRAK
Air limbah yang mengandung amonia dengan konsentrasi tinggi dapat
membahayakan kehidupan akuatik dan menurunkan kualitas air. Pengolahan
limbah amonia telah dilakukan dengan berbagai metode konvensional, namun
metode tersebut kurang efektif dan membutuhkan biaya yang mahal. Oleh karena
itu diperlukan teknologi alternatif untuk meningkatkan efisiensi penyisihan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas gabungan proses antara
membran serat berongga dengan reaktor hibrida ozon plasma dan ozonator pada
penyisihan amonia. Variabel yang diamati adalah pengaruh pH larutan penyerap
terhadap efisiensi penyisihan dan koefisien perpindahan massa keseluruhan (Kov).
pH tersebut divariasikan dengan nilai 2,0 1,0 dan 0,7, dan data konsentrasi amonia
diambil setiap 20 menit selama sirkulasi 2 jam. Hasil penelitian menunjukan
bahwa reaktor hibrida ozon plasma dengan tambahan ozonator dapat
meningkatkan efisiensi penyisihan amonia. %R dan Kov meningkat dengan
menurunnya pH larutan penyerap. %R tertinggi diperoleh pada pH larutan
penyerap 0,7 dengan nilai 59% dan Kov 1,13x10-5 m/s.

Abstract
High concentration of ammonia in wastewater can cause problems especially on
aquatic life and may seriously damage the quality of water. Ammonia is often
removed by conventional methodes. In some conditions, conventional methodes
are inefficient and very costly. There is a continuing need for an alternative
separation technique for more efficient removal of ammonia. The aim of this
study is to investigate the effectivity combination process between hollow fiber
membrane with hybrid reactor ozone plasma and ozonator to remove ammonia
from wastewater. Influence of pH absorbent solution on removal efficiency (%R)
and overall mass transfer coefficient (Kov) were investigated. The pH values are
adjusted to 2.0, 1.0, and 0.7, and the samples were taken every 20 minutes for 2
hours circulation. Then, the experiment result obtained show that hybrid reactor
ozone plasma and ozonator can improve ammonia removal efficiency. %R
ammonia and Kov increase with decreasing pH absorbent solution. The highest
removal efficiency 59% and Kov 1,13x10-5 m/s was achieved.
;"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43404
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>