Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61854 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"MKRI adalah badan pemerintahan baru yang dibentuk berdasarkan perubahan ketiga UUD NRI 1945. Sesuai dengan itu maka artikel ini membahas tentang fungsi seyogyanya yang mendasari kewenangan MKRI dalam menguji konstitusionalitas undang-undang. Sesuai dengan isu tersebut maka artikel ini berargumen bahwa MKRI harus diposisikan sebagai human rights court manakala menjalankan kewenanganya untuk menguji konstitusionalitas undang- undang. Fungsi MKRI sebagai human rights court menjustifikasi eksistensinya dan juga mempreskripsi prinsip operasionalnya. Hal ini bermakna bahwa dalam menguji konstitusionalitas undang-undang MKRI seyogyanya memajukan perlindungan HAM melalui judical policy dan interpretasi konstitusinya"
JK 11 (1-4) 2014
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Berlian Damenia Manuella
"Penelitian yang dilakukan pada siswa kelas 10 ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara kelekatan siswa pada orangtua dan teman sebaya dengan efikasi diri pengambilan keputusan karier siswa. Efikasi diri pengambilan keputusan karier dilihat dari pemilihan peminatan (MIA/IIS/Bahasa) yang dilakukan siswa kelas 10. Lebih jauh, diteliti pula perbandingan besar kontribusi antara kelekatan pada orangtua dan kelekatan pada teman terhadap efikasi diri pengambilan keputusan karier siswa. Penelitian ini dilakukan dengan sampel 176 siswa kelas 10 di Depok. Hasilnya, terdapat hubungan yang signifikan antara kelekatan pada orangtua dan efikasi diri pengambilan keputusan karier (r = 0,356, p < 0,01) serta terdapat hubungan yang signifikan antara kelekatan pada teman dengan efikasi diri pengambilan keputusan karier (r = 0,249, p<0.01). Ditemukan pula bahwa kelekatan pada orangtua berkontribusi lebih besar terhadap varians efikasi diri pengambilan keputusan karier dibanding kelekatan pada teman. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar baik lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah mengusahakan terciptanya kelekatan dengan siswa.

This research was conducted to examine the relationship between parental attachment, peer attachment, and career decision-making self-efficacy in 10th grade students. Samples for this research are 176 10th grade high school students in Depok. Career decision-making self-efficacy was examined from choosing the major that student want to take on high school (Mathematics and Natural Sciences, Social Sciences, or Languages). Furthermore, researcher examined the difference of contribution between parental attachment and peer attachment to career decision-making self-efficacy. The results are, there is a significant relationship between parental attachment and career decision-making self-efficacy (r = 0,356, p < 0,01), also there is a significant relationship between peer attachment and career decision-making self-efficacy (r = 0,249, p<0.01). Results also showed that parental attachment gives more contributions to career decision-making self-efficacy than peer attachment. Based on the results, researcher suggest to family and school environment to build attachments between parent, peer, and students.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Netty Hartati
"Penelitian ini berusaha mengkaji tentang kecenderungan perilaku dan motif prososial anak berbakat intelektual umum dengan cara membandingkannya dengan anak tidak berbakat intelektual umum. Perilaku prososial yang diteliti menggunakan teori yang dikemukakan oleh Mussen dan kawan-kawan (1984), terdiri dari empat dimensi yaitu berbagi, membantu orang yang membutuhkan, bekerjasama dengan orang lain dan mengungkapkan simpati. Sedangkan untuk motif prososial menggunakan teori Staub (1979), yaitu "self-gain ", "beliefs" dan "empathy".
Penelitian ini menggunakan rancangan kuesioner dengan sampel sebanyak 124 orang siswa kelas 2 SMU.N. 68 dan SMU.N.70 Jakarta tahun 199611997, terdiri dari 62 orang siswa berbakat intelektual umum dan 62 orang siswa tidak berbakat intelektual umum. Pengambilan sampel menggunakan teknik purporsive sampling.
Dari sampel penelitian tersebut diperoleh informasi sebagai berikut:
1. Ada perbedaan antara anak berbakat intelektual umum dengan anak tidak berbakat intelektual umum dalam perilaku prososial pads dimensi membantu. Dimana anak tidak berbakat intelektual umum memiliki kecenderungan yang lebih positif dari anak berbakat intelektual umum.
2. Perbedaan peran jenis kelamin terhadap perilaku dan motif prososial hanya terdapat pada anak tidak berbakat intelektual umum Dimana anak perempuannya memiliki kecenderungan yang lebih positif dari anak laki-lakinya.
3. Ada perbedaan antara anak perempuan berbakat intelektual umum dengan anak perempuan tidak berbakat intelektual umum dalam kualifikasi tingkat pengorbanan perilaku prososial.
4. Ada perbedaan antara anak berbakat intelektual umum dengan anak tidak berbakat intelektual umum dalam motif prososial yaitu pads motif "self-gain", dimana anak tidak berbakat intelektual umum lebih dipengaruhi oleh motif Mi.
5. Mengungkapkan rasa simpati, merupakan perilaku prososial yang lebih cenderung kearah positif dimiliki oleh anak berbakat intelektual umum.
6. Sedangkan motif prososial yang dominan mempengaiuhi anak berbakat intelektual umum adalah motif empati.
Berdasarkan ternuan penelitian tersebut, diajukan beberapa saran :
1. Perlu dilakukan pembinaan perilaku membantu dan mau berkorban untuk orang lain terhadap anak berbakat intelektual umum baik melalui jalur sekolah maupun jalur luar sekolah.
2. Sebagai penelitian lanjutan, disarankan menggunakan sampel yang lebih besar serta pengembangan variasi item pernyataan yang digunakan atau melakukan penelitian eksperimental lapangan."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naazhiroh
"Moral reminder Sepuluh Perintah Tuhan telah diuji dapat mengurangi perilaku tidak etis secara signifikan walaupun individu mendapat godaan untuk berperilaku tidak etis. Godaan tersebut tidak akan berpengaruh apabila individu memiliki perhatian penuh terhadap standar moralnya dan internal reward mechanism yang berfungsi dengan baik melalui pemberian moral reminder. Pada penelitian ini, penulis hendak menguji kembali pengaruh moral reminder Sepuluh Perintah Tuhan terhadap perilaku tidak etis pada siswa kelas 3 SMA yang beragama Nasrani.
Hasil uji statistik independent sample t-test menunjukkan bahwa partisipan yang diberikan moral reminder melalui tugas menulis Sepuluh Perintah Tuhan memiliki rata-rata ketidakjujuran lebih tinggi M = 0,24; SD = 0,60 dibandingkan partisipan yang tidak diberikan moral reminder dengan tugas menulis sepuluh judul film M = 0,05; SD = 0,28. Perbedaan mean tidak signifikan, t 58,64 = 1,98 ; p > 0,05. Akibatnya, siswa tetap berperilaku tidak jujur saat melaporkan skor jawaban pada eksperimenter meskipun diberikan moral reminder Sepuluh Perintah Tuhan. Hal itu terjadi karena moral reminder hanya meningkatkan atensi partisipan terhadap standar moralnya, tetapi internal reward mechanism tidak berfungsi dengan baik.

Moral reminder the Ten Commandments been tested could reduce unethical behavior significantly although individual received the temptation to behave unethical. The temptation would not affect if individual having full attention towards moral standard and internal reward mechanism functioning well through the provision of moral reminder. In this research, the writer is about to examine more the moral reminder 'Ten Commandments' on the students of 3rd grade of high school whose religion is Christian.
The result of the independent sample t test has shown that the participants who were given moral reminder by having 'Ten Commandments' task have the higher level of dishonesty M 0,24 SD 0,60 compared with those who were not with the task writing 10 names of movies M 0,05 SD 0,28 . The difference of mean was not significant is t 58,64 1,98 p 0,05. As the consequence, students are still being dishonest during reporting their results to the experimentalist even though they were given moral reminder. This is because moral reminder just increased participant attention towards moral standard, but internal reward mechanism did not function properly.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananta Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh orang tua dan teman dalam pengambilan keputusan dengan menggunakan teori kekuatan sosial, yang belum perrnah diteliti untuk konsumen remaja sebelumnya. Model konseptual memperlihatkan bagaimana sosialisasi keluarga dapat menyebabkan persepsi remaja terhadap pengaruh kekuatan sosial orang tua dan teman. Contohnya, pola komunikasi keluarga dapat meningkatkan ketergantungan remaja terhadap pengaruh kekuatan sosial. Penelitian ini juga meneliti hubungan antara kekuatan sosial dan pembelian beberapa tipe produk (mewah, kebutuhan, publik, dan pribadi).
Hasil menunjukkan bahwa remaja yang berasal dari orientasi pola komunikasi keluarga konsep lebih berhubungan pada kekuatan sosial orang tua daripada kekuatan sosial teman. Remaja dengan pola komunikasi keluarga sosial akan berhubungan kuat dengan kekuatan sosial reward/coercive dan expert, sedangkan remaja dengan pola komunikasi keluarga konsep akan berhubungan kuat dengan kekuatan sosial referent dan legitimate. Akhir penelitian, akan terlihat bahwa perbedaan penerimaan kekuatan sosial akan mempengaruhi oleh pengambilan keputusan beberapa tipe produk.

This study evaluates parental and peer influences on teen purchase decisions by applying social power theory, which has not been examined in the teen context. The conceptual model examines how family socialization practices might impact teens' perceptions of social power influences from parents and peers. For example, family communication environment may promote teens' reliance on particular bases of social power influence. This study also examines the relationship between the bases of perceived social power and the purchase of different types of products (e.g., luxury/necessity, public/private).
Results are demonstrating that teens both from high socio-oriented and concept oriented environments perceive greater parental expert than peer. Socio oriented communication environments are subject to greater perceived peer reward/coercive and expert, whereas teens from high concept-oriented communication are subject to greater perceived referent and legitimate power. Finally, perceived bases of social power influence differ depending on the type of product purchased.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Han Gitra Massinggih
"Tesis ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara aspek-aspek self efficacy dan religiusitas terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi Ujian Nasional.Pada penelitian ini independent variable (IV) terdiri dari 15 dan kecemasan sebagai dependent variable (DV). Dengan teknik non-probability sampling yang dipilih melalui incidental/convinience sampling, diperoleh sampel sebanyak 48 siswa atau 40% dari sampel total yang berjumlah 120 siswa. Data penelitian diolah menggunakan metode multiregresi linear dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil dan kesimpulan penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh antara aspek-aspek self efficacy dan religiusitas terhadap kecemasan (r=0,722) dan signifikan (sig. 0,022). Nilai R² dari seluruh variabel yang diujikan sebesar 0,521 atau setara dengan 52,1%. Aspek generality (sig. 0,022, R²= 0,291) pada variabel self efficacy dan aspek beliefs (sig. 0,026, R²= 0,423) pada variabel religiusitas menjadi variabel bebas yang terbukti berpengaruh positif dan signifikan dengan kecemasan. Kedua aspek ini perlu menjadi prioritas jika akan dilakukan intervensi pada kecemasan siswa dalam menghadapi Ujian Nasional di SMA Muhammadiyah 1 Cileungsi.

This thesis aims to examine the correlation aspect of Self Efficacy and Religiousity Toward Students Anxiety when Facing a National Examinations. In this study, the independent variable (IV) amounted to 15 and anxiety as the dependent variable (DV). With technique non-probability sampling was choice incidental/convenience sampling, obtained a sample of 48 students or 40% from 120 all samples. The research data were processed by method of multiple regression with a significance level of 0,05. Results and conclusions of this study prove that there is a correlations between aspects of self efficacy and religiousity toward anxiety (r=0,722) and significant (sig. 0,022). R² values of all tested variable are 0,521, equivalent to 52,1%. Aspect of Generality (sig. 0,022, R²= 0,291) from self efficacy variable and aspect beliefs (sig. 0,026, R²= 0,423) from religiousity variable as both of independent variable that proved to be positively correlated with anxiety. Both of them needs to be a priority if the interventions will be conducted on Students Anxiety when Facing a National Examination at SMA Muhamadiyah 1 Cileungsi.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Krisna Murti
"Fraud merupakan fenomena yang sangat merugikan banyak pihak. Penelitian sebelumnya telah menemukan hubungan antara keterikatan orangtua-anak dan perselingkuhan. Akan tetapi, sebagai faktor eksternal, keterikatan orang tua-anak tidak cukup menjelaskan mengapa ada hubungan antara kedua variabel tersebut. Identitas moral karena posisinya sebagai faktor internal diduga berperan dalam memediasi hubungan kedua variabel tersebut. Penelitian ini memiliki dua tujuan, (1) apakah keterikatan orang tua-anak mempengaruhi identitas moral dan (2) apakah identitas moral memediasi pengaruh keterikatan orang tua-anak terhadap kecurangan. Penelitian yang dilakukan pada 213 siswa di Jabodetabek ini menunjukkan pengaruh keterikatan orang tua-anak terhadap identitas moral. Namun, tidak ditemukan adanya peran mediasi yang signifikan dari identitas moral dalam pengaruh keterikatan orangtua-anak terhadap perselingkuhan. Diskusi dan saran akan dibahas.

Fraud is a phenomenon that is very detrimental to many parties. Previous research has found a link between parent-child attachment and infidelity. However, as an external factor, parent-child attachment does not adequately explain why there is a relationship between the two variables. Moral identity due to its position as an internal factor is thought to play a role in mediating the relationship between the two variables. This study has two objectives, (1) whether parent-child attachment affects moral identity and (2) whether moral identity mediates the effect of parent-child attachment on cheating. This study, which was conducted on 213 students in Jabodetabek, shows the effect of parent-child attachment on moral identity. However, it was not found that there was a significant mediating role of moral identity in the influence of parent-child attachment to infidelity. Discussions and suggestions will be discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ovi Nur Utami
"Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Fokus penelitian ini yaitu untuk melihat bagaimana pengaruh dukungan sosial kelompok
teman sebaya terhadap perilaku anak untuk melakukan pull ups. Populasi penelitian yang dipilih yaitu para AN/ABH yang tinggal di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani, Bambu Apus Jakarta dengan sampel sebanyak 90 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh dukungan sosial dari kelompok teman sebaya terhadap perilaku anak untuk melakukan pull ups di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani, Bambu Apus Jakarta karena penelitian ini tidak mengukur tingkat kedekatan dan kualitas pertemanan teman sebaya.

This research is a quantitative research with descriptive design. This research focus on how the effect of peer social support on child’s behavior to doing pull
ups. This study population are AN/ABH who stay in Panti Sosial Marsudi Putra Handayani, Bambu Apus Jakarta. Sample of this research is 90 respondents. Theresults showed that there is not effect of peer social support on child’s behavior to doing pull ups at Panti Sosial Marsudi Putra Handayani, Bambu Apus Jakarta because this research did not measure the level of closeness and the quality of peer friendship.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peterson, Jordan B.
Canada: Random House Canada, 2018
170.44 PET t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>