Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26485 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Digga Delany Hillary
"Pertama kali diluncurkan pada tahun 2011, brand Dove Body Wash mengalami kesulitan di pasar kategori sabun mandi karena memiliki urutan paling rendah di Top Brand Award 2014 dengan Top Brand Index (TBI) 5,3%. Keadaan ini menjadi gambaran drastis karena kedua brand sabun mandi asal Unilever lainnya, yaitu Lux dan Lifebuoy berada di urutan Top 3 pada kategori tersebut.
Setelah melewati penelusuran, ternyata sebagian besar wanita di Indonesia mengetahui produk ini dan banyak yang telah mencobanya. Namun, pada faktanya ditemukan bahwa pengguna Dove Body Wash lebih rendah jumlahnya, jika dibandingkan dengan brand lainya. Poin masalah utama ada pada sebagian besar wanita tidak suka untuk mengganti-ganti brand sabun mandi. Sehingga, Dove Body Wash belum memiliki kesempatan untuk merenggut pasar tersebut. Maka dari itu, masalah ini perlu ditangani oleh strategi komunikasi yang tepat.
Strategi komunikasi pemasaran terpadu yang diberi judul 'The Dove Begins" ini menggunakan daya tarik USP untuk mempromosikan produk dan dilengkapi tagline ?Because it?s never too late? yang mengkondisikan bahwa wanita tidak perlu khawatir jika baru menyadari Dove Body Wash adalah sabun yang mereka cari selama ini. Elemen promosi lebih banyak dititikberatkan pada penggunaan media online dengan total budget sebesar Rp 22.104.203.000,00. Strategi ini ditujukan untuk meningkatkan ketiga kriteria TBI menjadi berjumlah 11% agar berada di urutan Top 3 pada kategori sabun mandi.

First released on the year 2011, the Dove Body Wash brand is having difficulties on the bathing soap market because of its' poor achievement and receiving the lowest position at the Top Brand Award 2014 with a Top Brand Index (TBI) of 5,3%. This situation becoming a drastic example because another bathing soap brand from Unilever, Lux and Lifebuoy, achieved the Top 3 position on that category.
After being through a research, it turns out that a huge amount of women in Indonesia knew the product and many of them had tried it. But, the fact shows that the Dove Body Wash user is considerably much fewer if we were to compare it to another brand. The major problem sits at the fact that many women do not tend to switch bathing soap brands. This resulting that Dove Body Wash could not be having the chance to take its' huge market share for an unforeseeable future. This is why this problem should be handled with the right communication strategy.
This Integrated Marketing Communication Strategy titled "The Dove Begins" are using the appeal of USP to promote the product and a tagline "Because it's never too late" which putting the target at a state that a women should not worry if they just realize that Dove Body Wash is in fact the bathing soap that they need this whole time. Promotions for this campaign mainly consists on the use of online media with a total budget of Rp 22.104.203.000,00. This strategy main objective is to increase the three criteria of TBIs' to reach the amount of 11% so that Dove Body Wash could achieve the Top 3 position for the category of bathing soap.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ramadhika Vebryto
"Autoforza merupakan sebuah portal digital fotografi otomotif berbahasa Inggris asal Indonesia yang dibentuk oleh Jason Benedikto Wijaya dan Ubaydah Syawal Tore pada 13 Mei 2015. Autoforza pada awalnya dibentuk sebagai penyedia jasa dokumentasi kegiatan-kegiatan otomotif kelas sport, premium, dan mewah. Saat ini, Autoforza turut menghadirkan artikel-artikel, video, dan liputan terkait gaya hidup otomotif kelas. Hanya saja, hingga kini Autoforza belum dapat memaksimalkan awareness khalayak sasaran dan masih tertinggal dibanding kompetitor-kompetitornya.
Pada tahun 2017, Autoforza menargetkan memaksimalisasi aset-aset digital yang dimilikinya agar dapat meningkatkan jumlah pengikut secara signifikan. Dengan begitu, Autoforza dapat menandingi kompetitor dikelasnya dan juga dapat membuka peluang-peluang baru dalam memonetisasi usaha. Hal tersebut sejalan dengan hasil temuan riset pendahuluan yang menyatakan bahwa tingkat awareness Autoforza masih belum sebaik pesaing-pesaingnya serta adanya peluang untuk memanfaatkan aset-aset digital yang ada untuk mencapai target yang diinginkan.
Untuk mencapai target tersebut, dibuatlah suatu perencanaan strategi komunikasi pemasaran terpadu berbentuk web series “The Petrolheads” pada akun Youtube yang kemudian didukung dengan konten-konten yang sejalan dengan web series pada tiap-tiap kanal digital yang dimiliki oleh Autoforza. Program yang berjalan selama semester pertama tahun 2017 tersebut diprediksi menghabiskan dana sebesar Rp.15.791.000,- dari sejak awal hingga akhir pelaksanaannya.

Autoforza is an English-based digital automotive photography portal from Indonesia, founded by Jason Benedikto Wijaya and Ubaydah Syawal Tore on May 13th, 2015. In the beginning, Autoforza was created to provide documentary services for sport, premium, and luxurious automotive events. Now, Autoforza also provide its audience with articles, videos, and coverages on high class automotive lifestyle. But until today, Autoforza has not been able to maximize its awareness to the target audience and also a bit behind of its competitors.
On the year 2017, Autoforza targeted to maximize the usage of its digital assets to improve the numbers of followers significantly. By that mean, Autoforza may exceeds its rivals and also open up possibilities of monetizing the business. These matters were also sustained by the fact from the preliminary research explained that Autoforza still had less awareness than its competitors and the fact that opportunities to utilize its digital assets to accomplish the target achievements are still wide open.
To accomplish the targets above, an integrated marketing communication strategy plan was made in the form of a web series called "The Petrolheads" on Autoforza's Youtube Account and be supported by various contents related to the web series through every channels owned by Autoforza. The whole program will be held on the first half of the year 2017 and predicted to cost around Rp.15.791.000,- from its beginning to the end.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Dwiyanti Sumadilaga
"Rekening Ponsel CIMB Niaga adalah produk branchless banking pertama di Indonesia yang mendukung keuangan inklusif untuk kelompok unbanked dan underbanked. Masalah yang dihadapi oleh produk adalah rendahnya tingkat awareness dan tidak adanya pengetahuan maupun pemahaman target khalayak mengenai Rekening Ponsel. Produk juga mengalami penurunan tingkat pertumbuhan pengguna, padahal 1.000.000 pengguna ditargetkan pada akhir Desember 2014. Solusi yang diajukan adalah sebuah strategi komunikasi pemasaran yang dikembangkan berdasarkan Teori Difusi Inovasi dan Technology Acceptance Model. Strategi menggunakan media above the line dan below the line selama 6 bulan untuk menyasar segmen perempuan rumah tangga suburban dari SES BC.

Rekening Ponsel CIMB Niaga is the first branchless banking product in Indonesia that supports financial inclusion for the unbanked and underbanked. The problem faced by the product are low levels of awareness and lack of knowledge and understanding from the target audience about Rekening Ponsel. Product also encounters a decrease in user growth rate, whereas 1.000.000 user is targeted by the end of December 2014. The solution proposed is a marketing communication strategy developed based on Innovation Diffusion Theory and Technology Acceptance Model. The strategy uses above the line and below the line media for 6 months to target suburban women from SES BC."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Frima Zhellia
"Nestlé Honey Stars merupakan sereal sarapan berbentuk bintang yang berlapiskan madu. Dibandingkan dua kompetitor utamanya yaitu Simba Sereal dan Kellog’s, market share Nestlé Honey Stars adalah yang paling tinggi. Namun tetap saja, Nestlé Honey Stars belum muncul sebagai alternatif utama menu sarapan pagi.
Tugas Karya Akhir ini membahas program perencanaan komunikasi pemasaran terpadu Nestlé Honey Stars agar penjualannya meningkat di kuarter 1 dan kuarter 2 tahun 2013. Untuk dapat mencapai tujuan ini maka disusun sebuah strategi kampanye yang dapat meningkatkan awareness konsumen dan juga engagement dengan konsumen. Pada kampanye ini, konsumen akan diajak untuk ikut serta secara langsung dalam setiap tahapan kampanye, sehingga dapat membuat konsumen lebih dekat dengan merek. Meningkatnya awareness dan engagement diharapkan Nestlé Honey Stars bisa menjadi alternatif menu sarapan yang dipilih konsumen. Agar berjalan dengan lancer, kampanye ini juga akan diawasi dan dievaluasi untuk melihat dampak dan efektivitas kampanye.
Program kampanye ini akan menghabiskan biaya sebesar Rp 11.839.995.321 selama enam bulan masa kampanye yaitu Januari - Juni 2013.

Nestlé Honey Stars is a star shaped breakfast cereal made by whole grain coated with honey. Nestlé Honey Stars has a highest market share compared to the main competitors, Simba Sereal and Kellog's. However, Nestlé Honey Stars has not chosen as the first alternative of breakfast menu.
The focus of this study is to work on Integrated Marketing Communication for Nestlé Honey Stars to gain more sales during quarter 1 and quarter 2 2013. To achieve this objective, a strategy to increase awareness and engagement between consumer and brand is needed to build. In this campaign, consumers are invited to be directly involved in every phase of the campaign, thus consumers could be “closer” to the brand. The increasing of awareness and engagement is leading a way for consumers to choose Nestlé Honey Stars as their main alternative for breakfast menu. For the smooth running of this campaign, there will also monitoring and evaluation before, during, and after the campaign to see the effect and effectiveness of this campaign.
This campaign will cost 11.839.995.321 during the six months of the campaign period, January - June 2013.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pratista Ayu Anjati
"Tugas Karya Akhir ini secara umum membahas tentang kegiatan pemasaran brand pakaian muslim, bernama Vanilla. Berdasarkan analisa dan survei sebelumnya,, maka penulis memilih untuk mengambil fokus tentang  pemasaran online untuk Vanilla. Bahan analisis diambil langsung oleh penulis melalui wawancara dengan pemilik Vanilla dan survei kepada khalayak sasarannya.
Perencanaan pemasaran online Vanilla disusun dari latar belakang, analisa terkait Vanilla, penetapan masalah komunikasi, strategi komunikasi, implementasi, dan sampai pada rencana evaluasi untuk mengukur dan memonitor keberhasilan program pemasaran online-nya. Rancangan pemasaran online ini mengacu pada teori dan konsep-konsep ilmiah yang digunakan dalam bidang periklanan tujuannya agar dapat diterapkan secara nyata dan berhasil mendukung perkembangan bisnis Vanilla dari segi pemasaran.

This proposal generally discusses marketing activities of a Muslim wear brand, named Vanilla. Based on the analysis and previous survey, the authors chose to take a focus on online marketing for Vanilla. Materials analysis was taken directly by the author through interviews with Vanilla owners and surveys to its target audience.
Vanilla's online marketing plan is composed of backgrounds, Vanilla related analyses, communication problem assignments, communication strategies, implementation, and up to the evaluation and monitoring plan to measure the success of its online marketing program. This online marketing design refers to the theories and scientific concepts used in the field of advertising purposes to be applied Vanilla's business development, especially from marketing point-of-view.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Alya Putri
"Lacrou Patisserie adalah sebuah toko kue lokal yang secara khusus memproduksi kue pastri Prancis (Patisserie). Lacrou mengambil konsep Artisan, yang mana memiliki keunggulan tersendiri, seperti bahan dasar yang memiliki kualitas tinggi dengan jumlah terbatas, tanpa pengawet, dibuat dengan tangan, serta tidak melewati proses pembuatan di pabrik konvensional. Lacrou memiliki varian produk kue pastri Prancis yang ditawarkan, seperti eclair, Choux, Canele, Mille-feuille, dan Madeleine.
Harga pasaran kue pastri Prancis Lacrou mulai dari Rp 35.000 hingga Rp 260.000 untuk setiap set hamper-nya. Khalayak sasaran Lacrou yaitu wanita maupun pria, berusia 25-35 tahun, middle class-upper class, tinggal di Jabodetabek khususnya Jakarta Selatan. Analisis permasalahan adalah dimana Lacrou belum memiliki program pemasaran yang sistematis, informatif, dan konsisten. Selain itu, konten-konten pemasaran Lacrou pada kanal Instagram juga belum interaktif serta memiliki engagement yang rendah. Hal ini kemudian berimplikasi pada rendahnya brand awareness dan rendahnya purchase intention dari Lacrou.
Maka dari itu, tujuan komunikasi Lacrou Patisserie adalah untuk meningkatkan brand awareness dan engagement melalui program integrated marketing communications (IMC). Selain itu juga menciptakan strategi pesan yang relevan dan dapat menyampaikan keunggulan atau unique selling point dari Lacrou kepada khalayak sasaran, yang mana kemudian diharapkan dapat terjadi konversi, yakni dapat menarik konsumen baru (new users).
Kampanye ini dilakukan selama 6 bulan (Januari-Juni 2019) dengan memadukan elemen komunikasi pemasaran terpadu yang terdiri dari advertising, direct marketing, internet marketing, sales promotion, dan public relations. Evaluasi yang digunakan adalah berupa pre-test dan post-test, serta menentukan key performance indicators (KPI). Keseluruhan biaya kampanye Lacrou Patisserie adalah sebesar Rp 26.730.000."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vanessa Arsanti
"Diluncurkan pada bulan Mei 2013. CLEAN & CLEAR Active Clear Acne Marks Cleanser merupakan varian produk pertama yang khusus menghilangkan bekas jerawat di pasar skincare Indonesia. Ini dapat menjawab permasalahan kulit wajah remaja Indonesia, bekas jerawat menjadi salah satu masalah yang mengkhawatirkan bagi mereka baik dari segi penampilan maupun psikologis. Namun karena promosi juga penggunaan media yang belum maksimal, CLEAN & CLEAR masih kalah dibandingkan kompetitornya dalam posisi merek di benak konsumen. Karena itu, perlu dilakukan strategi komunikasi yang tepat untuk meraih target khalayak dan meningkatkan kesadaran terhadap CLEAN & CLEAR Active Clear Acne Marks Cleanser.
Serangkaian kampanye yang bertemakan “It‟s All About You” ini mengajak para remaja untuk lebih percaya diri dan tidak iri kepada orang lain yang mempunyai wajah lebih bersih. Tiga tahapan strategi promosi yang dilakukan melihat dari posisi produk pada tahap perkenalan di pasar, serta mempertimbangkan dari segi karakteristik produk berdasarkan FCB Grid. Menyasar kepada konsumen yang belum mencoba menggunakan CLEAN & CLEAR Active Clear Acne Marks Cleanser sebelumnya, tujuan dari kampanye adalah menjadikan CLEAN & CLEAR sebagai preferensi merek bagi targetnya, sehingga penjualan dari varian tersebut akan meningkat sebesar 5%.
Dengan menggunakan media konvensional dan media online, biaya kampanye yang berlangsung selama 6 bulan ini adalah sebesar Rp 6.557.002.000. Evaluasi dan pengawasan juga akan dilakukan untuk mengukur efektivitas dari pelaksanaan kampanye ini.

In May 2013, CLEAN & CLEAR Active Clear Acne Marks Cleanser was launched for the first time as black spot removal product in Indonesia. This product was released to answer the needs of teenagers in having clear and pure skin. That matters not only in teenagers‟ appearance, but also their psychology. CLEAN & CLEAR was left behind in promotion compared to its competitor; it can be seen from consumer perspective on one brand. In order to win the competition, CLEAN & CLEAR Active Clear Acne Marks Cleanser needs a communication strategy that can gather all awareness of market.
Several campaigns themed “It‟s All About You” urges the teenagers to be more confident and optimistic when they see friends with cleaner face skin. There are 3 stages of strategic promotion based on product position on the market, also considering product character regarding to FCB Grid. The objective of this campaign was to gather all new marker attention, which mostly people that had never use CLEAN & CLEAR Active Clear Acne Marks Cleanser before. To be in one‟s mind as a preferred brand, it should be able to increase its sales by 5%.
Using conventional media and online media, cost of this campaign that lasted for 6 months is up to Rp 6.557.002.000. Last but not least, to make sure this campaign effectiveness, there will be evaluation and monitoring procedures.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54182
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akmal Ghifari Raharjo
"Tugas Karya Akhir ini membahas tentang bagaimana sebuah usaha mikro, kecil, dan menengah, dalam hal ini adalah sebuah kafe bernama Castle 8 dengan unique selling preposition berupa penyedia berbagai macam jenis board games. Tugas Karya Akhir ini berisi berbagai strategi serta implementasi kampanye yang diharapkan dapat menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh Castle 8, salah satunya adalah rendahnya awareness dari target audiens Castle 8. Hasil dari penelitian ini menyarankan bahwa Castle 8 perlu meningkatkan eksistensi secara online dan offline yang diimplementasikan dengan cara penggunaan media sosial serta promosi-promosi sehingga dapat mencapai tujuan kampanye melalui sebuah ide besar bertajuk “Embracing Variety. Implementasi dari strategi kampanye akan dilakukan selama 6 bulan dari bulan Januari – Juni 2017 dan menelan biaya sebanyak Rp 44.120.000Tugas Karya Akhir ini membahas tentang bagaimana sebuah usaha mikro, kecil, dan menengah, dalam hal ini adalah sebuah kafe bernama Castle 8 dengan unique selling preposition berupa penyedia berbagai macam jenis board games. Tugas Karya Akhir ini berisi berbagai strategi serta implementasi kampanye yang diharapkan dapat menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh Castle 8, salah satunya adalah rendahnya awareness dari target audiens Castle 8. Hasil dari penelitian ini menyarankan bahwa Castle 8 perlu meningkatkan eksistensi secara online dan offline yang diimplementasikan dengan cara penggunaan media sosial serta promosi-promosi sehingga dapat mencapai tujuan kampanye melalui sebuah ide besar bertajuk “Embracing Variety. Implementasi dari strategi kampanye akan dilakukan selama 6 bulan dari bulan Januari – Juni 2017 dan menelan biaya sebanyak Rp 44.120.000

This final paper discusses on how a small medium enterprise, in this case is a caf� called Castle 8 which has a unique selling preposition that provides a lot of variety of board games. This paper also includes strategies and campaign implementations in order to answer problems that Castle 8 encounters, one of which is its awareness level that is low among its target audience. The result of this research suggests that Castle 8 needs to improve its existence through online and offline platforms that are implemented with the use of social media and also promotions so those strategies can achieve the campaign objectives with the big idea named as “Embracing Variety”. The implementations of the campaign strategy will run for 6 months from January – June 2017 and will cost Rp 44.120.000.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Arshinta
"Profil Perusahaan Carl & Claire merupakan merek parfum lokal yang membawa nilai kepercayaan diri melalui slogan “perfumes that make you feel confident” dan memiliki aspirasi untuk menginspirasi orang agar dapat selalu percaya dan menyayangi diri sendiri. Analisis Situasi Industri wewangian global dan Indonesia berkembang pesat selama pandemi dan diperkirakan masih akan terus bertumbuh 3,64% setiap tahunnya. Pasar parfum lokal Indonesia cukup kompetitif dengan HMNS sebagai pemimpin pasar lokal yang memiliki tingkat awareness dan market share tertinggi. Brand awareness dan brand preference Carl & Claire masih cukup rendah dibandingkan dengan HMNS. Carl & Claire masih belum dapat menyampaikan brand valuenya kepada khalayak secara optimal. Tujuan Tujuan Pemasaran Membangun brand awareness, brand image, dan brand association. Meningkatkan eksistensi Carl & Claire secara online dengan berfokus pada engagement dengan konsumen. Menciptakan brand preference Tujuan Komunikasi Memperkenalkan dan mengedukasi khalayak tentang merek dan nilai kepercayaan diri yang dibawa oleh Carl & Claire. Strategi Mengadaptasi model AISAS (attention - interest - search - action - share) dengan memanfaatkan periklanan, kolaborasi, pemasaran media sosial, pelaksanaan acara, promosi penjualan, dan pengalaman pada kemasan. Pesan Kunci “Datang dari Hati” menunjukkan bahwa insecurity datang dari hati, dan begitu pula dengan penawarnya yang juga harus datang dari dalam hati. Sebagai merek kepercayaan diri, Carl & Claire lahir dari hati dan siap untuk menemani dan mendengarkan suara hati dari orang-orang yang sedang berjuang melawan insecurity. Khalayak Sasaran Demografis Perempuan usia 18-35 tahun pada kelas ekonomi A & B, mahasiswa atau first jobber yang berada pada masa transisi. Geografis Jabodetabek, Surabaya, Medan, Makassar sebagai target primer. Semarang, Malang, Yogyakarta, sebagai target sekunder. Psikografis Kelompok yang memiliki ketertarikan terhadap bidang kecantikan, memperhatikan pencapaian, kesehatan mental, dan pengembangan diri. Secara kerangka segmentasi VALS (values, attitudes, lifestyle), kelompok ini merupakan kategori thinkers. Perilaku Memiliki kebiasaan membawa parfum di dalam tas dan memiliki preferensi serta intensi pembelian produk lokal, serta sedang mengalami atau mencari cara untuk mengatasi permasalahan kepercayaan diri. Periode Januari - Juni 2022 Anggaran Rp625.990.000,00 (enam ratus dua puluh lima juta, sembilan ratus sembilan puluh ribu rupiah) untuk 6 bulan kegiatan kampanye. Evaluasi Input Dilakukan secara teratur dengan memastikan setiap kegiatan terlaksana sesuai dengan perencanaan dan linimasa. Output Tercapainya objektif setiap kegiatan seperti reach, impression, engagement rate, profile visitor, pengikut baru, peningkatan penjualan, dan partisipan kegiatan yang akan diukur melalui social media analytics tools. Outcome Pengukuran dampak dan evaluasi dari kegiatan yang terlaksana sesuai dengan tujuan pemasaran.

Company Profile
Carl & Claire is a local perfume brand that carries confidence value through their tagline "perfumes that make you feel confident" and aspires to inspire people to always have confidence and self-love.
Situation Analysis
The global and Indonesian fragrance industries have been growing rapidly during the pandemic and are still expected to continue to grow by 3.64% annually.
Indonesia's local perfume market is quite competitive with HMNS as the local market leader, which has the highest level of awareness and market share.
Carl & Claire's brand awareness and brand preference are still quite low compared to HMNS.
Carl & Claire is still unable to optimally convey its brand value to their audiences.
Objectives
Marketing Objectives
Building brand awareness, brand image, and brand association.
Increasing Carl & Claire's online presence by focusing on audience engagement.
Creating brand preference
Communication Objectives
Introduce and educate audiences about Carl & Claire and their value, which is confidence.
Strategy
Adopting the AISAS (attention - interest - search - action - share) model by leveraging advertising, collaborative marketing, social media marketing, event marketing, sales promotions, and packaging experiences.
Key Message
"Datang dari Hati" (EBT: Coming from the Heart) shows that insecurity comes from the heart, and so does the cure. As a brand of confidence, Carl & Claire was born from the heart and ready to accompany and listen to the inner voices of people that are struggling with insecurity.
Target Audience
Demographic
Female, 18-35 years old, in SEC A-B, a student or first jobber who is currently in a transitional stage of their lives.
Geographic
Jabodetabek, Surabaya, Medan, Makassar as primary targets. Semarang, Malang, Yogyakarta, as a secondary target.
Psychographic
Having interest in beauty, paying attention to achievement, mental health, and self-development. In terms of VALS segmentation (values, attitudes, lifestyle), they are thinkers.
Behavioral
Having the habit of bringing perfume in their bag and having preferences/intentions to buy local products and experiencing or looking for ways to overcome confidence issues.
Timeline
January - June 2022
Budget
IDR 625.990.000 (six hundred and twenty five million, nine hundred and ninety thousand rupiah) for 6 months of campaign activities.
Evaluation
Input
Done regularly by ensuring every activity is in accordance with the plan and schedule.
Output
The achievement of the objectives of each activity, such as reach, impression, engagement rate, profile visitors, new followers, sales growth, and participation in activities that will be measured through social media analytics tools.
Outcome
Measurement of the impact and evaluation of activities is in accordance with marketing objectives.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>