Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31285 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marga Apsari
"[ ABSTRAK
Awa Odori (tarian Awa) adalah bagian dari perayaan obon yang diadakan pada tanggal 12—15 Agustus di Tokushima, Jepang. Sejak 1920-an, Awa Odori mulai dikembangkan menjadi objek pariwisata kebudayaan Tokushima. Sebagai objek pariwisata, Awa Odori diharapakan dapat berkontribusi di bidang ekonomi. Jumlah wisatawan yang datang ke Tokushima untuk menonton Awa Odori naik setiap tahunnya. Pada tahun 2011, 1,3 juta wisatawan datang ke Tokushima untuk menikmati Awa Odori. Seiring dengan naiknya jumlah wisatawan dan penginap, Produk domestik bruto (PDB) Tokushima pun juga naik. Berkembangnya Awa Odori sebagai objek pariwisata kebudayaan Tokushima tidak lepas dari peran pemerintah, swasta dan masyarakat setempat. Pemerintah mempromosikan Awa Odori, pihak swasta dan masyarakat setempat memfasilitasi para wisatawan

ABSTRACTAwa Odori (Awa dance) is a part of obon festival which is held on August 12—15 in Tokushima, Japan. Since around 1920, Awa Odori was developed into Tokushima’s cultural tourism object. As a tourism object, Awa Odori is expected to contribute in the economic field. The tourists who come to Tokushima to watch Awa Odori is rising every year. In 2011, 1,3 million tourists came to Tokushima to enjoy Awa Odori. Along with the rising number of tourists and overnight tourists, Tokushima’s GDP is also rising. Government, private sectors and local communities also have role in the development of Awa Odori as Tokushima’s cultural tourism object. The government promotes Awa Odori, while private sectors and local communities provides the facility for tourists.;Awa Odori (Awa dance) is a part of obon festival which is held on August 12—15 in Tokushima, Japan. Since around 1920, Awa Odori was developed into Tokushima’s cultural tourism object. As a tourism object, Awa Odori is expected to contribute in the economic field. The tourists who come to Tokushima to watch Awa Odori is rising every year. In 2011, 1,3 million tourists came to Tokushima to enjoy Awa Odori. Along with the rising number of tourists and overnight tourists, Tokushima’s GDP is also rising. Government, private sectors and local communities also have role in the development of Awa Odori as Tokushima’s cultural tourism object. The government promotes Awa Odori, while private sectors and local communities provides the facility for tourists., Awa Odori (Awa dance) is a part of obon festival which is held on August 12—15 in Tokushima, Japan. Since around 1920, Awa Odori was developed into Tokushima’s cultural tourism object. As a tourism object, Awa Odori is expected to contribute in the economic field. The tourists who come to Tokushima to watch Awa Odori is rising every year. In 2011, 1,3 million tourists came to Tokushima to enjoy Awa Odori. Along with the rising number of tourists and overnight tourists, Tokushima’s GDP is also rising. Government, private sectors and local communities also have role in the development of Awa Odori as Tokushima’s cultural tourism object. The government promotes Awa Odori, while private sectors and local communities provides the facility for tourists.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Halimah Rachma
"ABSTRAK
Ketatnya persaingan dalam pasar pariwisata menuntut pengelola untuk memiliki keuntungan kompetitifnya . Pada heritage tourism, memahami dan menjaga atribut authenthicity merupakan hal yang penting. Karena hal ini berhubungan dengan motivasi dan engagement pada destinasi wisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi, persepsi authenticity ,dan engagement, terhadap konsekuensi perilaku dimasa depan yaitu loyalitas. Untuk memprediksi loyalitas digunakan authenticity dan engagement sebagai variabel prediksi. Penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square, dengan menggunakan model variabel formatif dan reflektif. Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah cultural motivation, serious leisure, self-connection, object-based authenticity, existential authenticity, engagement, dan loyalty.Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa adanya pengaruh signifikan motivasi yaitu cultural motivation dan self-connection terhadap sense of authenticity. Temuan lain adalah, terdapt pengaruh signifikan sense of authenticity terhadap loyalitas. Namun tidak ada pengaruh signifikan antara engagement dan loyalitas.

ABSTRACT
Intense competition in the tourism market requires managers to have a competitive advantage. On heritage tourism, understand and maintain authenthicity attributes are important, because it is related to motivation and engagement in tourist destinations. The purpose of this study was to determine the effect of motivation, perception of authenticity and engagement, towards the consequences of future behavior which is loyalty. In this study to predict loyalty used authenticity and engagement as predictive variables. This study uses Partial Least Square method, using the model variables formative and reflektif. Variable used in this study are cultural motivation, leisure serious, self-connection, object-based authenticity, existential authenticity, engagement, and loyalty. Result from this study showed that there are significant effect both from cultural motivation and self-connection to the sense of authenticity. Another finding is, there is significant effects sense of authenticity to loyalty. But there is no significant effect between engagement and loyalty
;;"
2016
S65778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Soerio Hutomo
"Sebuah bagian dari rancangan ulang dari kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa yang dirancang untuk mewadahi dan memfasilitasi sejarah Kota Jakarta yang otentik untuk dinikmati para pengunjungnya, tanpa menganggu kegiatan transportasi logistik dari dan ke luar area perairan Jakarta melalui Pelabuhan Sunda Kelapa. Rancangan ulang ini dilatarbelakangi oleh peran Pelabuhan Sunda Kelapa yang memiliki peran penting sebagai pusat perdagangan antar-pulau atau antar-negara pada masa penjajahan. Nilai sejarah ini perlu dilestarikan dengan cara yang sesuai dengan masa kini, agar masyarakat bisa mengingat perjuangan serta sejarah Kota Jakarta. Selain sejarah, Pelabuhan Sunda Kelapa juga memiliki potensi ekonomi melihat dari loksinya ini. Maka itu, dilakukan revitalisasi dan sistem pengembangan pariwisata agar terintegrasi dengan potensi di sekitar dan menarik masyarakat luas. Bangunan ini, Lokal, ditujukan untuk mewujudkan tujuan sejarah Sunda Kelapa untuk masyarakat dengan menghadirkan informasi turis mengingat posisinya sebagai pintu masuk kawasan, serta mengadakan workshop pengolahan (memasak) ikan, pengolahan rempah, dan industri atau tekstil, sebagai sarana menghadirkan sejarah dalam bentuk aksi pada pengunjungnya tanpa alat-alat pabrik yang rumit sehingga bisa dilakukan oleh berbagai usia, dari siswa SD hingga dewasa.

Part of the redesign of the Sunda Kelapa Port area which was designed to accommodate and facilitate the authentic history of Jakarta to be enjoyed by its visitors, without disrupting logistical transportation activities to and from Jakartas water areas through the Sunda Kelapa Harbor. This redesign was motivated by the role of the Sunda Kelapa Port which had an important role as an inter-island or inter-state trade center during the colonial period. This historical value needs to be preserved in a way that is appropriate to the present, so that people can remember the struggles and history of the City of Jakarta. In addition to history, Sunda Kelapa Harbor also has economic potential given its location. Therefore, revitalization and tourism development systems are carried out so that they are integrated with the potential around and attract the wider community. This building, Local, is intended to realize the historical purpose of Sunda Kelapa for the community by presenting tourist information considering its position as the entrance of the region, as well as holding workshops processing (cooking) fish, spices processing, and industry or textiles, as a means of presenting history in the form of action on visitors without complicated factory equipment so that it can be done by various ages, from elementary school students to adults.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dona Meriana
"Skripsi ini membahas pemanfaatan yuru-kyara Hikonyan sebagai media promosi wisata kota Hikone, Jepang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini membahas mengenai pemanfaatan yuru-kyara Hikonyan dalam memajukan pariwisata kota Hikone dan peningkatan pada sektor ekonomi kota Hikone. Makna semiotik yang dikandung oleh yuru-kyara Hikonyan juga akan di analisis. Hasil penelitian mengungkapkan pemanfaatan yuru-kyara Hikonyan berdampak positif kepada kemajuan pariwisata dan ekonomi kota Hikone. Hal ini karena makna semiotik yang dikandung yuru-kyara Hikonyan menyampaikan informasi mengenai kota Hikone kepada masyarakat Jepang.

The focus of this study is the utilization of yuru-kyara Hikonyan as Media Promotion of Hikone City’s Tourism, Japan. The purpose of this study is to understand the utization of yuru-kyara Hikonyan for media tourism campaign in increasing the tourism and economy of Hikone city, also to understand the semiotic meaning in Yuru-kyara Hikonyan design that informed the tourist about information of Hikone city. This research is qualitative descriptive interpretive. The data were collected by means of deep researcher interpretation. The result of this study show that the utilization of yuru-kyara Hikonyan help the progress to increasing the tourism in Hikone city."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boniface, Priscilla
London: Routledge, 1995
338.479 1 BON m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ramzi Rinaldhi
"ABSTRAK
Diantara jenis pariwisata, heritage tourism dianggap sebagai salah satu trend yang akan berkembang. Potensi dari heritage tourism adalah bahwa sumber daya budaya termasuk didalamnya heritage tidak hanya memberikan pengalaman berupa rekreasi, tetapi juga pendidikan, pengetahuan serta manfaat sosial. Salah satu situs heritage yang ada di Indonesia adalah Kawasan Kota Tua Jakarta. Dengan sejarahnya yang panjang, Kawasan Kota Tua Jakarta menjadi salah satu ikon pariwisata kota Jakarta. Seiring dengan pertumbuhan pengunjung situs bersejarah
dan warisan budaya lain di Indonesia, pada tahun 2012 tingkat kunjungan wisawatan ke Kawasan Kota Tua Jakarta menurun drastis. Untuk itu penelitian dilakukan guna mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dilakukan dalam meningkatkan heritage tourism di Kawasan Kota Tua Jakarta. Penelitian dilakukan dengan melibatkan 202 pengunjung Kawasan Kota Tua Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan authenticity untuk melihat persepsi pengunjung Kawasan Kota Tua Jakarta. Dalam penelitian ini digunakan lima buah variabel, yaitu motivasi, object based authenticity, Existential Authenticity, Satisfaction dan Loyalty.

ABSTRACT
Among the kinds of tourism, heritage is considered as one of the trends that will be
growing in the future. Heritage tourism has very strong potential with its cultural
resource heritage not only deliver a recreational experience, but also education,
knowledge and social benefits. One of the heritage sites in Indonesia is Jakarta Old
Town Area. With its long history, Jakarta Old Town Area became an icon of the
city tourism. Along with the growth of the historical site visitors and other cultural
heritage in Indonesia, in 2012 the number of tourist visits to Jakarta Old Town Area
dropped dramatically. The study was conducted to determine what need to be done
in increasing heritage tourism in Jakarta Old Town Area. The study was involving
202 visitors in Jakarta Old Town Area. This research looked at the perception of
authenticity visitors Jakarta Old Town Area as main approach. At a wholem the
research used five variables, namely motivation, object-based authenticity,
Existential Authenticity, Satisfaction and Loyalty."
2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Girih Samudra
"ABSTRAK
Dalam beberapa tahun terakhir tren berwisata ke objek wisata mancanegara berkembang pesat. Jepang menjadi salah satu negara yang paling ingin dikunjungi oleh wisatawan asing. Dengan begitu Jepang selalu mengambil sikap serius untuk mempromosikan dan mengembangkan pertumbuhan pariwisatanya. Salah satu hasilnya adalah objek wisata Tateyama Kurobe Alpine Route menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hal apa saja yang menjadi daya tarik Tateyama Kurobe Alpine Route sehingga menjadi objek wisata mancanegara yang cukup popular dalam beberapa tahun terakhir. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif yang berasal dari kajian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tateyama Kurobe Alpine Route memiliki daya tarik tersendiri diantara objek wisata salju di Jepang. Daya tarik tersebut adalah bendungan Kurobe dengan pemandangan keindahan alam gunung Tateyama dan dinding salju yang ikonis.

ABSTRACT
In the past few years the trend of traveling to foreign tourism objeck is growing rapidly. Japan become one of the most wanted to be visited country by foreign tourists. Thereby, Japan always took a serious attitude to promote and develop its tourism growth. One result is the Tateyama Kurobe Alpine Route tourist attraction is the main attraction for foreign tourists. The purpose of this research is to identify what is the main attraction of Tateyama Kurobe Alpine Route so that it becomes a popular foreign tourism object in recent years. The method use in writing of this research is descriptive analysis derived from the study of literature. The results showed that Tateyama Kurobe Alpine Route has a special attraction among snow tourism objects in Japan. The attraction is a Kurobe dam with views of the natural beauty of Mount Tateyama and the iconic snow wall.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Surfia Miana
"Gempa Bumi Besar Jepang Timur dan Tsunami Maret 2011 telah mempengaruhi perkembangan ekonomi dan industri di Jepang. Industri pariwisata merupakan salah satu industri yang terkena dampak bencana tersebut. Skripsi ini membahas mengenai dampak yang diakibatkan gempa bumi dan tsunami terhadap pertumbuhan pariwisata Jepang, khususnya pada inbound dan outbound, hingga akhir tahun 2012. Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan dengan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah Jepang melalui berbagai upaya dan kebijakannya di bidang pariwisata mampu merekonstruksi wilayah Tohoku dan memulihkan pariwisata di wilayah tersebut. Jepang bahkan berhasil meningkatkan rasio pertumbuhan pariwisata nasional secara positif.

The Great East Japan Earthquake and Tsunami March 2011 has affected the economic and industry growth in Japan. Tourism industry is one of the industries affected by the disaster. The focus of this study is about the impacts of earthquake and tsunami on Japanese tourism growth, especially inbound and outbound tourism, until the end of fiscal year 2012. This study is a literature review using descriptive-analytical method. The result shows that Japanese government, through various efforts and act, was able to reconstruct Tohoku and recover Japanese tourism in the affected area. Japan even succeeded to increase the growth rate of national tourism positively."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Tjahjono
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam pengembangan pariwisata di Indonesia, warisan budaya memainkan peran yang krusial. Warisan budaya, baik yang terlihat maupun yang tak terlihat, merupakan sumberdaya utama dari pariwisata untuk menarik wisatawan. Dalam pembangunan yang disebut sebagai pariwisata warisan budaya, merupakan masalah konservasi dari warisan menjadi perhatian utama, karena konservasi dari aset pariwisata merupakan prasyarat dari terciptanya daya kelangsungan dari pengembangan pariwisata. Dalam konteks ini konservasi warisan digunakan dalam pengertian yang dinamis, dimana penggunaan warisan merupakan salah satu komponen, termasuk penggunaan untuk tujuan-tujuan kepariwisataan. Pemanfaatan warisan untuk kepentingan pariwisata memposisikannya sebagai bagian integral dari proses konservasi. Dalam konteks Indonesia, upaya-upaya ini relatif mudah karena konservasi warisan budaya dan pengembangan pariwisata dikelola oleh kementrian yang sama, yaitu Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata."
790 JUKIN 3:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>