Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203884 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Syafrizal
"Faktor emisi dan konsumsi bahan bakar tergantung pada berbagai faktor. Driving cycle merupakan perilaku lalu lintas dan merupakan reprsentasi berkendara dari suatu wilayah. Ada banyak standar driving cycle seperti metode Eropa driving cycle, Jepang Cycle, US-EPA, dll. Namun, driving cycle tersebut tidak dapat mewakili kondisi aktual Jakarta. Penelitian ini menjelaskan driving cycle yang diperoleh di Jakarta. Jakarta driving cycle adalah langkah pertama untuk menentukan emisi nyata untuk mengurangi polusi dan untuk mempengaruhi pilihan kendaraan di Jakarta. Faktor emisidigunakan untuk menentukan emisi gas buang di persimpangan Semanggi. Studi kasus persimpangan Semanggi dibahas. Aspek psikologis berkontribusi pada pemahaman tentang perilaku pemilik mobil untuk menggunakan bus rapid transit di Jakarta. Diskusi tentang The theory of planned behaviour (TPB) dan aspek psikologis dibuat untuk studi kasus ini. Penelitian ini juga menjelaskan model dinamis dari pengurangan emisi di sektor transportasi darat, studi kasus perempatan Semanggi di Jakarta. Sistem transportasi perkotaan adalah sistem yang kompleks dengan beberapa variabel, loop umpan balik, dan dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan. Model system dinamis yang diusulkan terdiri dari dua submodel: "Vehicle Fleet" dan "Perhitungan Emisi". Model ini berjalan dalam perangkat lunak Powersim Studio menggunakan data dari Indonesia Japan Economic Agreement Partenership (IJ-EPA) dan Kepolisian Republik Indonesia.

Emission factors and fuel consumption depend on various factors. The driving cycle represents traffic behaviour and is representative of a given region. There are many standards of driving cycles such as the method of European Driving Cycle, Japan Cycle, US-EPA, India Cycle, etc. However, these driving cycles cannot represent the actual condition in Jakarta. This paper describes the driving cycle obtained in Jakarta. Jakarta's Driving Cycle is the first step for determining real emissions in order to decrease pollution and to influence vehicle choice in Jakarta. Emissions factors are deduced and used to determine exhaust emissions in the Semanggi intersection. The case study of the Semanggi intersection is discussed. Psychological aspects contribute to the understanding of the behaviour of car owners to use bus rapid transit (BRT) in Jakarta. Discussion about TPB theory and psychological aspects are made for this case study. This paper describes a dynamic system model of emissions reduction in the land transport sector with the case study of the Semanggi intersection in Jakarta. The urban transportation system is a complex system with multiple variables, feedback loops, and is influenced by social, economic, and environmental factors. The proposed DS model consists of two submodels: 'Vehicle Fleet' and 'Emissions Calculation'. The model runs in Powersim Studio software using data from Indonesia Japan Economic Agreement Partenership (IJ-EPA) and the Traffic Management Centre of the Indonesia National Police Headquarters.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
D2013
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Morlok, Edward K.
Jakarta: Erlangga , 1995
629.04 MOR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Morlok, Edward K.
Jakarta: Erlangga , 1985
629.04 MOR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Morlok, Edward K.
Jakarta: Erlangga , 1991
629.04 MOR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hardiwinarto
"Propinsi Maluku Utara adaiah wilayah Indonesia bagian timur yang terdiri dari puluhan pulau sehingga menarik untuk diteliti pola pergerakan arus barang dan orang dari pulau satu kepulau Iainnya yang membentuk suatu sistem jaringan transportasi. Asal dan tujuan perjalanan tentu saja bukan bandara atau pelabuhan laut, tetapi barangkali masih diperlukan moda darat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu bandara dan pelabuhan pada dasarnya hanya merupakan node atau simpul didalam suatu jaringan transportasi yang lebih luas yang melibatkan moda angkutan bus, udara dan darat.
Tesis ini menganalisis sistem transportasi di propinsi Maluku Utara secara integrasi jaringan moda. Bangkitan pergerakan yang ditimbulkan dihitung berdasarkan potensi wilayah yang ada. Potensi dikembangkan karena memang daerah tersebut mempunyai sumber daya yang melimpah, dengan demikian akan timbul pergerakan atas dasar surplus dan defisit. Suatu wilayah akan mengalami surplus apabila produksi berlebih setelah dikonsumsi oleh masyarakat penghuninya, dan suatu zona atau wilayah mengalami defisit bila zona tersebut masih perlu pasokan dari zona lain dalam kebutuhan masyarakat di zona tersebut. Secara natural dengan adanya zona surplus dan defisit maka akan menghasilkan pergerakan. Pergerakan adalah hasil konversi jumlah barang dan orang yang berpindah dari daerah surplus ke daerah defisit.
Meskipun jaringan dianalisis berdasarkan integrasi moda, tetapi penelitian ini dikhususkan untuk menganalisa jaringan darat. Pembebanan terhadap jaringan integrasi mods ini dilakukan dengan bantuan program STUE (Stochastic Taxonomy User Equilibrium). Program penanganan jalan menurut skala prioritas yang didasarkan atas aspek sosial, ekonomis, teknis dan tata ruang, dimana dalam menetapkan prioritas juga mempertimbangkan azas pemerataan dan pertumbuhan. Dengan integrasi jaringan bisa direncanakan penanganan jaringan jalan secara bertahap dan merata, karena sistem ini menghasilkan pembebanan yang lebih merata disemua ruas didalam jaringan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Sunandar
"Trans Sumatera dengan Pendekatan Value Engineering. Perencanaan proyek infrastruktur JTTS menghabiskan investasi sebesar Rp 340 Triliun. Investasi sebesar itu hanya membangun Jalan Tol konvensional yaitu kendaraan golongan 1 sampai 5, seharusnya besarnya investasi tersebut mendapat nilai tambah multi fungsi. Untuk mendapatkan nilai tambah, metode rekayasa nilai (value engineering) mengidentifikasi fungsi-fungsi, menciptakan gagasan kreatif dan inovatif. Pengembangan fungsi dasar dari JTTS sebagai fungsi transportasi golongan 1 sampai 5 diawali dengan pendekatan ranking PDRB dan jumlah penduduk, pengembangan wilayah Sumatera dengan location quotient, ditambah dengan fungsi pariwisata, telekomunikasi fiber optic, integrasi median tol dengan kereta api, integrasi jalur sepeda motor, integrasi dengan pelabuhan sungai, perkebunan karet, integrasi pipa migas serta service dan rest area. Dengan adanya penambahan fungsi tersebut dapat menambah manfaat proyek infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera.

Planning JTTS Infrastructure project require investment Rp 340 trilion. Investment of the Toll Road just build conventional vehicle classes 1 to 5, the magnitude of the investment should have the value added multi function.. In order to reach a goal to have additional value, using value engineering to identify functions, creating creative and innovative ideas. Developing basic functions of JTTS as transportation functions from level 1 up to 5 begins ranking GDP and total inhabitant, then to the development Sumatera of the location quotient and coupled with additional value of tourism function, fiber-optic telecommunication, toll road median integration with train, motorcycle integration pathway, integration with dryport, rubber plantation, integration oil & gas pipeline, service and rest area. With addition of several functions, it is to have increase the benefits of JTTS Infrastructure project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42989
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agoes Yudha Hartono
"Incinerator medis RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo adalah incinerator tipe Pirolisis, di mana pambakaran dilakukan dengan 2 ( dua ) tahap terhadap gas buangan yang dihasilkan. Reaktor yang dijadikan obyek penelitian adalah incinerator medis yang berskala lapangan dengan bahan bakar solar . Masukan limhah adalah limbah medis dalam fase padat.Saat ini komposisi limbah medis ini terdiri dari sisa jaringan tubuh manusia, pembalut hingga jarum plastik dan pada masa mendatang diutamakan untuk sisa jaringan manusia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari kinerja incinerator medis, dengan cara pengamatan di lapangan, di laboratorium terhadap parameter masukan kadar air dan kadar karbon, serta parameter keluaran bahan bakar tambahan dan konsentrasi gas buang karbon monooksida.
Dari hasil penelitian diperoleh persamaan regresi yang selanjutnya dapat dipergunakan untuk membuat intrapolasi dan ekstrapolasi untuk mengetahui persamaan yang menghubungkan antar berbagai parameter masukan maupun parameter keluaran. Juga diperoleh nilai koefisien Pearson yang menunjukkan hubungan antar pameter. Penulis berusaha menyajikan sebaran da ri data dan melakukan pengujian terhadap beberapa hipotesa awal.
Analisa statistikal dilakukan terhadap data Lab dan Lapangan. Hasil analisa dari faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Incinerator Medis ini memperlihat bahwa Kadar Air memiliki hubungan yang erat dengan Pemakaian Solar, demikian juga Kadar Karbon memiliki relasi erat dengan Pemakaian Solar. Analisa regresi yang dilakukan terhadap hubungan antar berbagai parameter memperlihatkan bahwa persamaan regressi yang terbentuk adalah persamaan logaritmis dan eksponensial. Untuk mencari nilai yang minimum dari suatu parameter keluaran tidak bisa dengan memakai diffrensiasi. Cara yang dipakai adalah dengan memasukkan kondisi batas minimum. dari parameter masukan yang nilainya memungkinkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Setijowarno
Bandung : Jurusan Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata, 2003
629.04 DJO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Munawar
Yogyakarta: Beta Ofset, 2005
629.04 AHM d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Khisty, C. Jotin
Jakarta: Erlangga, 2005
629.04 KHI tt I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>