Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104507 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dalimoenthe, Ikhlasiah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis FKA ESQ-165 sebagai komunitas yang bergerak membangun penyadaran makna hidup dan cita-cita Indonesia Emas 2020. Analisis terhadap FKA ESQ-165 dibangun dengan landasan konsep komunitas dan konsep pembangunan sosial budaya. Konsep komunitas diambil dari Barry Wellman (dalam Delanty, 2003); Jim Ife (2002); Koentjaraningrat (1993); Christenson dan Robinson (dalam Hillery, 1955); Erna Karim (2008), dan Etzioni (1993, 1996). Sementara itu, konsep pembangun sosial budaya diambil dari Amartya Sen (1999); Mahbub Ul-Haq (1995); Selo Soemardjan (dalam Zuraida, 1993); dan Paulus Wirutomo (2011, 2012, dan 2014). Kemudian secara khusus digunakan analisis perspektif pembangunan sosial budaya dengan elemen struktur, kultur, dan proses sosial dari Paulus Wirutomo.
Dari sisi metodologi, penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis, dengan metode studi kasus yang merupakan bagian penting dari studi kualitatif. Subyek penelitian ini adalah komunitas FKA ESQ-165 Jakarta, Bekasi dan FKA- ESQ-165 Tingkat Perusahaan. Total informan 56 orang, dengan rincian 38 orang dipilih berdasarkan teknik random sampling dan 18 didapat dari teknik Snow ball Sampling. Penelitian dilaksanakan selama 16 bulan, dari bulan Mei 2013 ? September 2014. Prinsip pengumpulan data dilakukan dengan empat langkah, yaitu: (1) studi pustaka; (2) observasi; (3) menyebar kuesioner; dan (4) wawancara mendalam. Sementara itu, analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertautan konsep Indonesia Emas 2020 yang digagas FKA ESQ-165 secara sosiologis memiliki titik temu dengan perspektif pembangunan sosial budaya (PSB) dengan elemen struktur, kultur, dan proses sosial. Keduanya, mengidealkan tatanan masyarakat yang inklusif, toleran, dan harmoni. Gerakan komunitas FKA ESQ-165 menyosialisasikan konsep Indonesia Emas 2020 yang bercirikan nilai 165 dan 7 nilai budi utama sebagai cerminan nilai yang ideal. Operasionalisasi 7 nilai budi utama tersebut dapat dilihat dari level keluarga, intitusi (Al-Jannah Fundation), dan Corporate (PT. Bukit Asam, PT. JNE, PT. Propernas) yang telah membuktikan bahwa 7 nilai budi utama mampu mewujudkan perubahan. Penguatan dari studi ini menunjukkan bahwa elemen kultur sebagai inti dari perubahan sosial budaya (PSB) pada komunitas FKA ESQ-165. Elemen kultur bergerak dinamis dan bersifat siklikal.

ABSTRACT
This Research is intended to analyze the FKA ESQ 165 as a communitythat engaged to build the awareness to the meaning of life and ideals of Gold Indonesia 2020 The analysis of FKA ESQ 165 is created with the foundation ofthe community concept and the socio cultural development concept Thecommunity concept which is used in this research is taken from Barry Wellman in Delanty 2003 Jim Ife 2002 Koentjaraningrat 1993 Christenson andRobinson in Hillery 1955 Ema Karim 2008 and Etzioni 1993 1996 As forthe socio cultural development concept is taken from AmartyaSen 1999 Mahbub UI Haq 1995 Selo soemardjan in Zuraida 1993 and PaulusWirutomo 2011 2012 and 2014 Then specifically used is the analysis of socioculturaldevelopment perspective with the elements of structure culture andsocial processes of Paulus Wirutomo.
In terms of methodology this research is using the phenomenologicalapproach the case study method which is an important part of qualitative studies The subjects ofthis research arethe FKA ESQ 165 community Jakarta Bekasi andFKA ESQ 165 on the Company level The total of the source is 56 people withdetails of 38 people selected by random sampling technique and 18 obtained fromSnow ball sampling technique The research was conducted over 16 months fromthe month ofMay 2013 September 2014 The principle of data collection is doneby four steps namely 1 literature study 2 observation 3 questionnairespreading and 4 in depth interviews Meanwhile the data analysis is done byreducing the data presenting data and drawing the conclusions.
The results ofthe research showed that the Gold Indonesia 2020 conceptwhich initiated by the FKA ESQ 165 sociologically have common ground withthe perspective of socio cultural development with elements of structure culture and social processes Both idealize the inclusive tolerant and harmonized society The community movement of the FKA ESQ 165 is to socialize the GoldIndonesia 2020 concept which characterized by the value of 165 and 7 main valueas a reflection of the ideal value The Operationalization of the 7 main values canbe seen from the family level the institution level Al Jannah Foundation andCorporate level PT Bukit Asam PT JNE PT PROPERNAS which has provedthat the 7 main value is able to realize the change The Strengthening of this studyindicate that the culture element as a core of social and cultural change in the FKAESQ 165 community Elements of culture are a dynamic and cyclical."
Depok: 2014
D2099
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni UI dan Iluni UI , 2015
ALUMNI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Erny Sholihah
"Berbagai orang dengan latar belakang pendidikan yang berbeda pada akhirnya harus menghadapi beragam jenis aktivitas komunikasi dalam pekerjaannya. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku komunikasi seseorang adalah tingkat kecemasan komunikasi. Kecemasan komunikasi pada pekerja menarik untuk diteliti karena tidak saja hanya berdampak pada karir seseorang tetapi juga pada kinerja organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan komunikasi pada pekerja lulusan Komunikasi dan non-Komunikasi di Indonesia. Penelitian dilatarbelakangi oleh hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan adanya faktor biologis dan non-biologis yang membedakan tingkat CA pekerja, diantaranya frekuensi presentasi, lama bekerja, usia, dan pengalaman memimpin tim. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode survey dengan instrumen kuesioner Personal Report Communication Apprehension (PRCA-24). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja yang berlatar belakang pendidikan jurusan Komunikasi memiliki tingkat CA yang lebih rendah daripada pekerja yang berlatar belakang pendidikan jurusan non-Komunikasi. Namun, selain faktor latar belakang pendidikan, terdapat faktor lainnya juga yang dapat membedakan tingkat CA antara para pekerja, yaitu frekuensi presentasi, lama bekerja, usia, dan pengalaman memimpin tim.

All people with a different educational background will eventually face various types of communication activities in their work. One of the factors that influence individual communication behavior is the level of communication apprehension. Communication apprehension in worker is interesting to study because it is not only affects individual careers but also on organizational performance. This study aims to determine the differences in the level of communication apprehension among Communication and non-Communication graduate workers in Indonesia. This research is motivated by the results of previous studies which show the existence of biological and non-biological factors that influence the CA level of workers, including the frequency of presentation, length of work, age, and experience leading the team. This quantitative research uses a survey method with the Personal Report Communication Apprehension (PRCA-24) questionnaire instrument. The results showed that workers with educational background majoring in Communication had a lower level of CA than workers with educational background majoring in non-Communication. However, apart from educational background factors, there are other factors that can make a difference of CA level between workers, as has been proven in previous studies, namely the frequency of presentation, length of work, age, and experience of leading the team."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revita Maharani
"ABSTRACT
Kajian ini membahas bagaimana strategi Forum Komunikasi Waria Indonesia dalam membantu anggota-anggotanya menghadapi eksklusi sosial. Dikarenakan identitas gender yang tidak sesuai dengan nilai gender normatif, waria dihadapkan pada penolakan, diskriminasi dan bahkan eksklusi sosial. Eksklusi yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan negara, menyebabkan mereka harus hidup dalam perjuangan. Akibatnya, sebagian besar dari mereka putus sekolah dan bekerja di jalan sebagai pekerja seks. Skripsi ini menggunakan kerangka eksklusi sosial untuk menggambarkan berbagai bentuk penindasan yang dihadapi oleh waria. Dengan mengadaptasi kerangka eksklusi sosial dalam melihat kehidupan waria, maka dapat dipahami bagaimana waria telah dieksklusikan dari kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Studi ini mengarah pada kesimpulan bahwa eksklusi sosial pada waria merupakan permasalahan yang sistemik dan struktural. Melihat hal tersebut, maka peran organisasi penting adanya untuk dapat merubah hidup waria. Strategi Forum Komunikasi Waria Indonesia (FKWI) dalam menghadapi eksklusi, akan dibahas melalui kajian gerakan sosial, seperti sistem keterbukaan politik, framing, serta mobilisasi sumber daya.

This thesis discusses how the strategy of Forum Komunikasi Waria Indonesia in helping its members to confront social exclusion. Due to the gender identity that does not conform to normative gender values​​, waria (transsexuals) faced rejection, discrimination and social exclusion. Exclusion which conducted by families, communities and state, lead them to live in struggle. As result, most of them decide to drop out of school and working on the street as a sex worker. This thesis uses social exclusion framework to describe the various forms of oppression faced by waria. By adapting the framework of social exclusion, it can be understood how waria has been excluded from the social, economic, and political life. This study leads to the conclusion that social exclusion on transsexual is systemic and structural problems, thus presence of an important organizational role can change life for waria. The strategies of Forum Komunikasi Waria Indonesia to confront exclusion will be discussed through the study of social movements, such political opprtunity structure, framing, and resources mobilization."
2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Priyatna Abdurrasyid
Jakarta: Badan Arbitrase Nasional Indonesia, 2008
341 PRI b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Savira Anchatya Putri
"Penelitian ini membahas mengenai peningkatan minat dan hudaya haca masyarakat, upaya lorum indonesia membaca dalam bersinergi menuju masyarakat melek iniormasi. Forum Indonesia Membaca adalah sebuah komunitas literasi yang memberikan andil dalam upaya peningkatan minat dan hudaya haca masyarakat. Komunitas ini hergerak dalam mernasyarakatkan kegiatan membaca dan memberikan pengaruh serta dorongan pada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat secara langsung. Seluruh masyarakat, baik orang tua, remaja, maupun anak-anak dapat herpartisipasi secara langsung sesuai dengan topik yang menjadi minatnya masing-masing. lorunm Indonesia Membaca merupakan objek dalam penelitian ini karena komunitas ini telah menjadi fasilitator bagi komunitas-komunitas literasi di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan oleh Forum Indonesia Membaca adalah sehagai fasilitator bagi komunitas literasi dengan herbagai strategi yang dapat menarik masyarakat agar gemar membaca, serta bersinergi dengan pihak terkait untuk mewujudkan masyarakat yang melek informasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Agar peneliti mendapatkan basil yang diinginkan, maka peneliti menggunakan metode dan pendekatan lokus grup. penyebaran kuesioner secara acak juga digunakan sehagai verifikasi data. Peneliti rnenyimpulkan bghwa komunitas literasi dapat herkontribusi dalam meningkatkan minat Oan hudaya haca masyarakat, mampu merangkul masyarakat untuk mewujudkan masyarakat melek inlormasi dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang dekat dengan keseharian masyarakat serta membantu memberikan ide serta konsep untuk menggerakkan sekelompok masyarakat yang mcmiliki potensi untuk diberdayakan.

This study is about The Increasing of Public Reading Interest and Reading Culture: efforts of Forum Indonesia Membaca in synergy with the Formation of Information Literate Society. The literacy community that have contributed in improving the reading interest and reading culture of the society. In socializing reading activities, the communities give a lot of influences and encouragement through activities related to the effort to build information literate society. The entire community, both parents, adolescents, and children can participate in accordance with their respective interest. This research takes Forum Indonesia Membaca as the object because this community is looked up as a facilitator by other literacy community The activities that can be done by the Forum Indonesia Membaca as one of the literacy community to increase public reading interest and reading culture, the strategies with those communities involved to attract the people to love reading and their efforts in synergy to create information literate society. This study was a qualitative research and using qualitative methods with Focus Group approach in order to reach an appropriate result. I conclude that the community can contribute in improving reading culture interests of society, able to embrace the community to create information literate society by organizing activities that are close to 'people's daily activities, and helping to give ideas and concepts to drive a group of the society who have the potential to he empowered."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15363
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Putra Lanae
"Tesis ini membahas alasan-alasan Indonesia menyetujui percepatan ASEAN Economic Community dari tahun 2020 menjadi tahun 2015. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada tiga hal yang menjadi alasan Indonesia dalam menyetujui percepatan AEC, yaitu kepentingan ekonomi dan politik Indonesia serta pertumbuhan ekonomi China dan India. Pertumbuhan ekonomi China dan India saat memasuki abad ke-21 telah menyulitkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk berkompetisi, sehingga Indonesia menginginkan agar ASEAN lebih menarik dari China dan India dengan mempercepat pembentukan AEC.

The focus of this study is the reasons for Indonesia approved the acceleration of the ASEAN Economic Community from 2020 to 2015. Study was a descriptive qualitative research design. The results showed that there are three broad reasons for the acceleration in approving the AEC, that Indonesia's political and economic interests as well as economic growth in China and India. Economic growth in China and India while entering the 21st century has been difficult for the countries in the region to compete, so that Indonesia wants ASEAN more attractive than China and India to accelerate the formation of the AEC.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42184
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Elsa Karina
"Kajian ini menganilisis isu pembajakan maritim pasca-terbentuknya ASEAN Maritime
Forum pada tahun 2010. Sejak akhir tahun 1980-an, Asia Tenggara telah menjadi salah
satu lokasi incaran global dalam serangan pembajakan maritim. Untuk menjawab
permasalahan tersebut, AMF dihadirkan sebagai jembatan terbentuknya kerja sama
maritim di antara negara-negara ASEAN. Namun demikian permasalahan pembajakan
maritim nyatanya masih bertahan hingga saat ini, terlebih di sekitar perairan Indonesia.
Kajian terdahulu perihal penanganan pembajakan maritim secara garis besar terbagi
menjadi tiga sudut pandang yaitu, pembajakan maritim, politik luar negeri, dan kerja
sama maritim. Kajian-kajian tersebut sudah menunjukkan adanya upaya dalam
penanggulangan masalah, namun belum mampu menjelaskan kejadian actual di lapangan
yang malah menunjukkan bahwa tingkat pembajakan maritim masih berlangsung
langgeng hingga saat ini. Studi ini menggunakan perspektif liberalisme institusional
sebagai kerangka analisis dan metode penelitian causal-process tracing. Studi ini
kemudian menunjukkan bahwa faktor-faktor dalam mencapai keberhasilan kerja sama di
kawasan seperti mutualitas, bayangan masa depan, jumlah aktor, jangka waktu yang
lama, keteraturan situasi, pertukaran informasi, dan umpan balik yang cepat, belum
mampu menekan peningkatan pembajakan di kawasan Asia Tenggara

This study analyzes the issue of sea piracy after the formation of ASEAN Maritime Forum
in 2010. Since the late 1980s, Southeast Asia has been a global target for sea piracy
attacks. To answer these problems, AMF is presented as a bridge to establish maritime
cooperation between ASEAN countries. However, the problem of sea piracy still persists
today, especially around Indonesian waters. Previous studies regarding the handling of
sea piracy are broadly divided into three perspectives, sea piracy, foreign policy, and
maritime cooperation. These studies have shown that there are efforts in overcoming the
problem, but have not been able to explain the actual events on the ground which
actually show that the level of sea piracy is still ongoing to this day. This study uses the
perspective of institutional liberalism as an analytical framework and causal-process
tracing on research method. Furthermore, this study shows that factors in achieving
successful cooperation in the region such as mutuality, future images, number of actors,
length of time, regularity of situation, exchange of information, and fast feedback, have
not been able to suppress the increase of piracy in the Southeast Asia region
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Centre for Strategic and International Studies, 1996
338.959 8 IND (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>