Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119255 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akhmad Darmawan
"A new prenylated compound (5,7,3',4'-tetrahydroxy-3,6-diprenyl flavone), together with five known compounds apigenin-8-C-glucoside, scopoletin, apigenin, macarangin and 5,7,3',4'-tetrahydroxy-6-geranylflavonol, have been isolated from the methanol leaves extract of the Macaranga gigantifolia Merr. Five known (isolate 1-5) compounds isolated from the ethyl acetate (EtOAc) fraction conducted by two different method of chromatographic (silica gel colum chromatography gravitation, and centrifugal chromatography plate using chromatotron) with silica gel as stationary phase and organic solvent gradient system (n-hexane, n-hexane-EtOAc, EtOAc, EtOAc:MeOH, and MeOH, respectively). A new compound (isolate 6) isolated from the acetone fraction using silica gel column chromatography method eluted with the same system solvent of silica gel column chromatography above. All secondary metabolites isolated from the leaves of M. gigantifolia purified by preparative thin layer chromatography and re-crystallization methods. Their structures were elucidated based on UV, FTIR, NMR and mass spectral data.
In vitro cytotoxic assay showed that 5,7,3',4'-tetrahydroxy-6-geranylflavonol has highest anticancer activity with IC50 0.22 μg/mL, compared to 5,7,3',4'-tetrahydroxy-3,6-diprenylflavone, apigenin-8-C-glucoside, scopoletin, apigenin, and macarangin which have IC50 55.40, 17.42, 14.13, 119.12, and 6.19 μg/mL, respectively. Structure activity relationship (SAR) of six isolated secondary metabolite compounds itself, and supported by comparative data of the corresponding references showed that glycoside group responsible for the anticancer inactivity of flavonoid compound. In contrast with glycoside substituent, isoprenyl substituent which is attached to the ring A, B or C of the flavonoid compounds increases the anticancer activity of these compounds. Two hydroxyl group attached to the carbon atoms on C-3' and C-4' identified as pharmacophore group that can increase the anticancer activity of the flavonoid compounds.

Senyawa baru flavonoid terprenilasi 5,7,3?,4?-tetrahidroksi-3,6-diprenil flavon, bersama-sama dengan lima senyawa lainnya yaitu apigenin-8-Cglukosida, skopoletin, apigenin, makarangin dan 5,7,3?,4?-tetrahidroksi-6-geranilflavonol, telah berhasil diisolasi dari ekstrak metanol daun mahang (Macaranga gigantifolia Merr). lima bauah senyawa (isolat 1-5) diisolasi dari fraksi etil asetat menggunakan dua teknik kromatografi yang berbeda yaitu kolom kromatografi gravitasi silika gel dan kromatografi pelat sentrifugal (kromatotron), namun sama-sama menggunakan silika gel sebagai fasa diam serta sistem pelarut organik bergradien secara berurutan mulai dari n-hexane, nhexane-EtOAc, EtOAc, EtOAc:MeOH, dan MeOH sebagai fasa gerak. Senyawa baru (isolat 6) berhasil diisolasi dari fraksi aseton menggunakan teknik kolom kromatografi gravitasi silika gel dengan jenis fasa diam dan fasa gerak yang sama sebagaimana yang digunakan pada teknik kromatografi kolom gravitasi silika gel untuk memisahkan isolat 1-5 di atas. Semua senyawa metabolit sekunder yang berhasil diisolasi dipurifikasi lebih lanjut dengan metode kromatografi lapis tipis preparative (KLTP) dan rekristalisasi. Struktur kimianya ditentukan berdasarkan data spektroskopi UV, FTIR, NMR dan Massa.
Hasil uji sitotoksisitas secara in vitro menunjukkan bahwa senyawa 5,7,3?,4?-tetrahidroksi-6-geranilflavonol mempunyai aktivitas antikanker paling tinggi dengan nilai IC50 0,22 μg/mL, dibandingkan dengan senyawa 5,7,3?,4?-tetrahidroksi-3,6-diprenil flavon, apigenin-8-C-glukosida, skopoletin, apigenin, dan makarangin yang masing-masing mempunyai nilai IC50 55,40, 17,42, 14,13, 119,12, dan 6,19 μg/mL. Hubungan antara struktur dan aktivitas (SAR) dari keenam senyawa tersebut di atas, didukung dengan data-data hasil uji aktivitas antikanker dari senyawa metabolit sekunder dari genus Macaranga lainnya yang diperoleh dari literature, menunjukkan bahwa adanya gugus glikosida yang terikat pada aglikon flavonoid membuat senyawa tersebut menjadi menurun aktivitas antikankernya. Berbeda dengan substituen glikosida, adanya substituen isoprenil baik yang terikat pada cincin A, B maupun cincin C pada rangka utama senyawa flavonoid meningkatkan aktivitas antikanker dari senyawa flavonoid tersebut. Dua gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon C-3? dan C-4? teridentifikasi sebagai gugus farmakofor yang keberadaannya dapat meningkatkan aktivitas sitotoksik senyawa flavonoid yang mengikatnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
D2024
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Megawati
"Telah dilakukan uji aktivitas dan isolasi kandungan senyawa dari daun Macaranga hispida, dengan melakukan maserasi dalam pelarut metanol dan partisi dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan butanol, didapatkan ekstrak metanol (150 gram), fraksi heksan (31,79 gram), etil asetat (14,36 gram), butanol (29,08gram) dan fraksi air (30,50 gram). Masing-masing ekstrak di uji aktivitasnya sebagai antioksidan dengan metoda DPPH dan bioaktivitas secara BSLT. Pada hasil uji aktivitas antioksidan terlihat bahwa fraksi etil asetat dan butanol memiliki nilai IC50 berturut-turut adalah 26,92 dan 37,15 μg/mL sedangkan pada uji BSLT, pada fraksi etil asetat memperlihatkan hasil yang sangat berpotensi bioaktivitas dengan LC50 <10 μg/mL. Isolasi dilakukan pada fraksi etil asetat dan butanol dengan teknik kromatografi kolom lambat, dengan menggunakan fase gerak secara gradien (heksan - metanol). Didapatkan isolat 1 (5, 7, 3?, 4? tetrahidroksi-6-geranil flavonol) dari fraksi etil asetat, dari fraksi butanol isolat 2 (Skopoletin) dan isolat 3 (Kaempferol-7-O-β-glukosa) yang masing-masing telah diidentifikasi dengan spektrofotometer UV-Vis, FT-IR, LCMS dan FT-NMR. Hasil uji aktivitas antioksidan senyawa tersebut mempunyai nilai IC50 berturut-turut 2,83; 79,24 dan 13,95 μg/mL, nilai uji BSLT untuk isolat 1 mempunyai LC50 sebesar 350 μg/mL sedangkan untuk isolat 2 dan 3 memiliki nilai LC50 >1000 ppm. Sedangkan nilai sitotoksik terhadap sel kanker payudara T47D untuk isolat 1 dan 2 berturut-turut 48 dan 66,5 μg/mL. Terhadap sel kanker MCF7 untuk isolat 1 dan 2 memiliki nilai berturut-turut 48 dan 51,5 μg/mL sedangkan untuk isolat 3 diuji sitotoksik pada sel kanker murine P388 dengan nilai 101,5 μg/mL.

Isolation of compounds from the leaves of Macaranga hispida, by maceration in methanol and partition with n-hexane, ethyl acetate and butanol, obtained methanol extract (150 grams), hexane fraction (31.79 grams), ethyl acetate (14.36 grams), butanol (29.08 grams) and water fraction (30.50 grams). And their activity test have been done. Each extract were evaluated their activity as antioxidant and bioactivity using BSLT method. The results showed that the antioxidant activity for ethyl acetate and butanol fraction gave IC50 26.92 and 37.15 μg/mL while on BSLT test, shown bioactivity with LC50 <10 μg/mL. Isolation coumpound from ethyl acetate and butanol fractions performed by column chromatography technique, using gradient mobile phase (hexane - methanol). Isolation of ethyl acetate fraction gave 5, 7, 3 ', 4'-tetrahidroksi-6- geranil flavonols as isolate 1, butanol fraction gave scopoletin as isolate 2 and kaempferol-7-O-β-glucose as isolate 3 where their structure identified using UVVis, FT-IR, LC-MS and FT-NMR spectrofotometer. Antioxidant activity test gave IC50 value 2.83; 79.24 and 13.95 μg/mL respectively, bioactivity values for isolates 1 gave LC50 350 μg/mL while isolate 2 and 3 have LC50 > 1000 ppm. Cytotoxic test against T47D breast cancer cell gave IC50 48 and 66.5 μg/mL, and against MCF7 cancer cell gave IC50 48 and 51.5 μg/mL respectively, isolate 3 was evaluated their cytotoxic againt P388 murine leukemia cell line with IC50 value of 101.5 μg/mL."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minarti
"Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang memberikan kontribusi besar dalam jumlah kematian di Indonesia. Besarnya jumlah penderita diabetes, berkorelasi langsung dengan besarnya kebutuhan obat, hal tersebut mendorong berbagai upaya untuk mencari sumber obat baru, baik dalam bentuk obat sintesis maupun obat yang bersumber dari sumber daya alam, khususnya sumber daya alam dalam bentuk tumbuhan. Salah satu wilayah yang mempunyai kekayaan sumber daya alam berlimpah, banyak terdapat spesies endemik dan mempunyai potensi yang besar, berada di wilayah timur Indonesia, khususnya di wilayah yang dikenal sebagai wilayah Wallace.
Pada penelitian ini, tumbuhan yang menjadi subjek adalah tumbuhan yang berasal dari genus Macaranga yaitu Macaranga magna Turrill yang di koleksi dari hutan Mekongga, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Dari hasil uji pendahuluan aktivitas antidiabetes yang dilakukan terhadap Macaranga magna Turrill diketahui bahwa tumbuhan tersebut mempunyai potensi besar dengan IC50 = 6.49 μg/mL. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa aktif antidiabetes dari daun Macaranga magna Turrill. Metode yang digunakan meliputi ekstraksi, fraksinasi, isolasi dan purifikasi menggunakan teknik- teknik kromatografi, dan identifikasi struktur kimia berdasarkan metoda spektroskopi yang meliputi : UV/Vis, FT-IR, LC-MS dan FT-NMR. Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah senyawa metabolit sekunder yang mempunyai aktivitas antidiabetes, dengan harapan dapat dijadikan sebagai bahan baku obat secara langsung, maupun sebagai senyawa pemandu (lead compound) untuk merancang obat antidiabetes baru yang potensial.
Kata kunci: Diabetes mellitus, Macaranga magna Turrill, kromatografi, spektroskopi, senyawa aktif antidiabetes.
Diabetes mellitus is one of the biggest contributors in the number of deaths in Indonesia. The large number of diabetic sufferers, was correlated directly with the number of diabetic drugs demand. Its was led to find a new sources for anti-diabetic drug, synthetic or derived from natural resources. Eastern Indonesia region known as Wallace region is one part of Indonesia which has a wealth of natural resources, and some of them were endemic bio-resources.
In this study, we used Macaranga magna Turrill plant, one of the Macaranga species, collected from Kolaka District, Southeast Sulawesi Province as a subject. Previous anti-diabetic activity preliminary test results showed that Macaranga magna Turrill has a high potential with IC50 = 6.49 μg /mL. Based on the preliminary data above, our study aims are to isolate and identify the anti-diabetic active compound from the Macaranga magna Turrill leaves. The isolation process will used serial chromatographic methods start from extraction, fractionation, isolation and purification, follow by serial spectroscopic analysis (UV/Vis, FT-IR, LC-MS and FT-NMR) to determine and elucidate the chemical structure of secondary metabolite compound. The results expected in this study are anti-diabetic active secondary metabolite compounds which can be used directly as traditional anti-diabetic drug, or as anti-diabetic drugs raw material, as well as lead compounds for develop a new anti-diabetic potential drugs"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Firdianna
"Kanker payudara merupakan penyakit di mana sel di payudara bermutasi dan mengubah proses yang disebut dengan ganas, dimana sel-sel yang bermutasi menyebar ke bagian tubuh lain dan berkembang menjadi kanker lainnya. Pada tahun 2018, terdapat 58.256 penderita kanker payudara baru. Dengan penanganan yang tidak tepat, kanker dapat menyebabkan kematian. Pada tahun 2018 saja, ada 22.692 kematian yang disebabkan oleh kanker payudara. Salah satu jenis kanker yang paling banyak jumlah penderitaanya adalah jenis kanker payudara yang memiliki esterogen, progesteron, dan glukokortiroid reseptor. Penelitian mengenai pengobatan kanker terus dilakukan dengan mencari zat baru sebagai obat. Racun-racun dari hewan yang bersifat sitolitik, beberapa dapat memicu apoptosis pada sel kanker. Beberapa penelitian menyatakan bahwa faktor letal dari racun ikan lepu batu, Stonustoxin (SNTX), memiliki sifat sitolitik yang dapat merusak sel membran. Penelitian ini membahas tentang venom ikan lepu batu (Synanceia horrida) sebagai zat antikanker payudara. Racun ikan lepu batu dipanen dengan menggunakan jarum suntik. Purifikasi SNTX dilakukan dengan metode FPLC menggunakan kolom strong anion. Persentase inhibisi dari sel kanker payudara MCF-7 akan diukur dengan menggunakan metode MTT Assay. Hasilnya, sel kanker payudara MCF-7 mampu diinhibisi dengan nilai IC50 8,2771 µg/ml.

Breast cancer is a disease in which cells in the breast mutate and change the process called malignant, where the mutated cells spread to other parts of the body and develop into other cancers. In 2018, there were 58,256 new breast cancer sufferers. With improper handling, cancer can cause death. In 2018 alone, there were 22,692 deaths caused by breast cancer. One of the most common types of cancer is breast cancer which has estrogen, progesterone, and glucocortiroid receptors. Research on cancer treatment continues to be done by finding new substances as drugs. Toxins from animals that are cytolytic, some can trigger apoptosis in cancer cells. Some research states that the lethal factor of the venom stonefish, Stonustoxin (SNTX), has cytolitic properties that can damage cell membranes. This study discusses stonefish venom (Synanceia horrida) as breast anticancer agent. Stonefish venom is extracted using a syringe. SNTX purification was performed using the FPLC method using a strong anion column. The percentage of inhibition of MCF-7 breast cancer cells will be assessed using the MTT Assay method. As the result, breast cancer cell line MCF-7 is inhibited with IC50 8,2771 µg/ml.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Yolanda Marito
"Nanas (Ananas comosus (L) Merr.) bukan hanya bermanfaat karena kandungan seratnya yang tinggi, namun juga bermanfaat karena limbahnya memiliki potensi sebagai insektisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa metabolit sekunder yang terkandung di dalam campuran limbah daun, mahkota, dan kulit nanas, mengidentifikasi senyawa metabolit sekuder yang ada di dalam ekstrak campuran limbah nanas, dan mengukur nilai lethal concentration 50% (LC50) untuk isolat dari ekstrak campuran limbah nanas. Proses isolasi senyawa metabolit melalui beberapa tahap yang dimulai dengan ekstraksi campuran limbah nanas dengan menggunakan pelarut polar etanol. Ekstrak diisolasi melalui metode kromatografi kolom flash dengan eluen campuran n-heksana, diklorometana, dan aseton. Identifikasi senyawa terkandung dalam isolat dilakukan dengan metode analisis Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LC-MS). Senyawa untuk pengujian efektivitas dan aktivitas insektisida dibentuk dari campuran isolat kering, pelarut, perekat ronstick, dan akuades. Isolat dengan efektivitas tertinggi dengan nilai LC50 sebesar 33,26 mg/ml selama 72 jam mengandung senyawa valerofenon sebagai kandungan tertingginya, dan senyawa naxifylline, metil sinamat, benzoil aseton, pentafluoroethane, triethyl 1-acetamido1,1,7-heptanetricarboxylate, octhilinone, ethamivan, dan erucamide. Isolat lain yang berhasil diisolasi dan juga memiliki efektivitas yang baik terhadap kutu D. neobrevipes mengandung senyawa benzoil aseton sebagai kandungan tertingginya, dan senyawa asam glutamat kaproat, pentafluoroethane, asam 14-[(1-Carboxy-2-hidroksietil)amino]- 14-oxotetradekanoat, dan octhilinone

Pineapple (Ananas comosus (L) Merr.) has both the benefits of high in fiber and the potency of being botanical insecticide. This research aims to isolate secondary metabolic compounds inside the pineapple waste mixture (leaves, crown, and peel), to identify the secondary metabolic compounds inside the pineapple waste mixture extract, and to find the lethal concentration 50% (LC50) value for the selected fraction isolated from the pineapple waste mixture extract. The isolation process took place after the extraction of the pineapple waste mixture using ethanol 80% as the solvent. The ethanol 80% extract of the pineapple waste mixture will be separated into fractions through the Flash Column Chromatography (FCC) by using the mixture of n-hexane, dichloromethane, and acetone as its eluent. The identification of the compounds in the fraction is done through Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LC-MS) method. The botanical insecticide used in bioassay is made of crude isolate, solvent, adhesive ronstick, and aquades. The most effective fraction with the LC50 value of 33,26 mg/ml for 72 hours contains valerophenone as its highest components, along with naxifylline, methyl cinnamate, benzoylacetone, pentafluoroethane, triethyl 1-acetamido-1,1,7- heptanecarboxylate, octhilinone, ethamivan, and erucamide. Another fraction with good effectivity against grey mealybug found to contain benzoylacetone as its highest component, along with caproyl glutamic acid, pentafluoroethane, 14-[(1-Carboxy-2- hydroxyethyl)amino]-14-oxotetradecanoic acid, and octhilinone."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Shania Rosita Angelica
"Kanker payudara menduduki urutan pertama sebagai kejadian tertinggi kanker pada wanita. Pada 2018, penderita kanker payudara pada penduduk Indonesia sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk. Faktor resiko dari kanker payudara antara lain adalah jenis kelamin, usia, memiliki riwaya keluarga, mutasi dari gen riwayat penyakit payudara sebelumnya, menstruasi dini ataupun menarche lambat, riwayat reproduksi, terapi hormon, dan gaya hidup tidak sehat. Candidiasis merupakan kondisi infeksi yang dibebkan oleh jamur Candida sp. Candida abicans yang berada di dalam tubuh manusia dapat berubah menjadi patogen jika memiliki faktor resiko seperti perokok, imunitas menurun, ganguan endokrin, kemoterapi, dan juga terapi antibiotik. Mellitin merupakan komponen utama pada racun lebah sebesar 50% kemampuan Melittin yang diketahui dapat membentuk pori pada membran lipid yang dapat memberi efek penghambat pada pertumbuhan sel kanker dan jamur. Pada pengujian kali ini membuktikan kemampuan peptida tersebut dalam  menjadi alternatif antikanker payudara. Racun Lebah dari spesies Apis cerana memiliki nilai LC50 sebesar 49,28 µg/ml dan melittin sebesar 16,67 µg/ml yang diuji dengan BSLT. Uji antikanker terhadap sel kanker payudara MCF-7menggunakan metode MTT-Assay menunjukan adanya aktivitas antikanker. Uji antijamur yang dilakukan dengan metode Cakram Disk tidak menunjukan aktivitas antijamur

Breast cancer is the first highest cancer in women . In 2018, breast cancer sufferers in Indonesia amounted to 42,1 per 100.000 population with death rate of 17 per 100.000 population. Risk factors for breast cancer include gender, age, family history of diseases, gene mutations, history of previous breast disease, early menstruation or slow menarche, reproductive history, hormone therapy, and unhealthy lifestyle. Candidiasis is an infection condition caused by the fungus Candida sp. Candida albicans in the human body can turn into pathogens if have risk factors such as smokers, decreased immunity, endocrine disruption, chemotherapy, and also antibiotic therapy. Mellitin is a major component of bee venom by 50%, the ability of Melittin known to form pores in the membrane lipids which can have an inhibiting effect on the growth of cancer cells and fungi. In this test prove the ability of the peptide in being an alternative to cervical anticancer. Bee venom from Apis cerana species having an LC50 value 49.28 µg/ml and melittin  16.67 µg/ml tested with BSLT method. Anticancer test against MCF-7 breast cancer cells using the MTT-Assay method showed anticancer activity. And the antifungal test conducted by the Difusion Disc method doesn’t show antifungal activity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Delita
"Garcinia fruticosa Lauterb. merupakan anggota suku Clusiaceae. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa ekstrak etil asetat kulit batang G. fruticosa Lauterb. dapat mengambat aktivitas enzim α-glukosidase dan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, mengidentifikasi, dan uji aktivitas antioksidan dan penghambatan terhadap α-glukosidase secara in vitro dari ekstrak etil asetat kulit batang G. fruticosa Lauterb. Isolasi dilakukan dengan kromatografi kolom dan diidentifikasi dengan kromatografi lapis tipis. Hasil fraksinasi ekstrak etil asetat diperoleh fraksi dengan potensi penghambatan terhadap α-glukosidase dan antioksidan. Pemurnian dan isolasi lebih lanjut dilakukan pada Fraksi D dan I. Pemurnian Fraksi D menghasilkan isolat D7a yang memiliki aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase (IC50 297,42 μg/mL), dan aktivitas antioksidan (IC50 71,06 μg/mL dengan metode DPPH dan 7,76 μg/mL dengan metode FRAP). Hasil elusidasi struktur isolat dari data spektroskopi IR, LC-MS/MS, 1H-NMR, 13C-NMR, 2D-NMR (HSQC, HMBC), dan literatur, menunjukkan bahwa isolat D7a adalah asam 4-hidroksi-3-metoksi benzoate (Asam Vanilat) dan isolat I-1 adalah β-Sitosterol dan Stigmasterol.

Garcinia fruticosa Lauterb. is the member of Clusiaceae family Previous research reported that the ethyl acetate extract of G. fruticosa Lauterb stem bark was able to inhibit α-glucosidase enzyme activity and as an antioxidant activity. This research's aim is to isolate, identify, and antioxidant activity test and inhibition of α-glucosidase in vitro from ethyl acetate extract of G. fruticosa Lauterb. stem bark. Isolation was performed by column chromatography and identified by thin-layer chromatography. The fractionation result of ethyl acetate extract was obtained fractions with potential inhibition of α-glucosidase and as antioxidant. Further purification and isolation were carried out at fractions D and I. Purification of fraction D resulting isolate D7a with α-glucosidase enzyme inhibitory activity (IC50 297.42 μg/mL), and antioxidant activity (IC50 71.06 μg/mL with DPPH method and 7.76 μg/mL with FRAP method). The results of structural elusidation by spectroscopy IR, LC-MS/ MS, 1H-NMR, 13C-NMR, 2D-NMR (HSQC, HMBC), and literature, showed that the isolate D7a is 4-hydroxy-3-methoxy benzoic acid (Vanillic acid) and isolate I-1 are β-Sitosterol and Stigmasterol."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
T54820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuhernita
"ABSTRAK
Studi tentang uji kandungan metabolit sekunder dari ekstrak metanol daun surian (Toona sureni (Bl.) Merr) telah
dilakukan dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Hasilnya memperlihatkan bahwa ektrak metanol daun surian
mengandung alkaloid, flavonoid, polifenol dan terpenoid. Semua metabolit tersebut memiliki kemampuan untuk
meredam 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl
(DPPH). Untuk melihat kemampuan peredaman DPPH diukur secara
spektrophotometri dan memperlihatkan nilai IC50(4,80 ppm) yang relatif lebih kecil dibandingkan standar asam askorbat (IC50
= 9,23 ppm).

Abstract
The study of performed secondary metabolite
s from the methanol extract of Surian (Toona sureni (Bl.) Merr)
leaves have been done by thin-layer chromatography (TLC) method. The result showed that methanol extract of Surian
leaves consist of alkaloid, flavonoid, polyphenol and terpenoid. All of them positively have the ability to scavenge 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH). It has IC50(4.80) are smaller than th
e ascorbat acid standard (IC50= 9.23). "
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Universitas YARSI. Fakultas Kedokteran;Universitas YARSI. Fakultas Kedokteran;Universitas YARSI. Fakultas Kedokteran;Universitas YARSI. Fakultas Kedokteran, Universitas YARSI. Fakultas Kedokteran], 2011
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Yusril Ihza Mahendra
"Kanker paru merupakan kanker nomor satu yang paling banyak diderita kaum laki-laki di Indonesia yang umumnya disebabkan oleh rokok dengan penyebaran melalui pembuluh getah bening atau organ lain dalam tubuh. Penanganan kanker paru secara modern menggunakan terapi umum seperti radioterapi dan kemoterapi sering menyebabkan beberapa resiko efek samping. Penggunaan obat yang berasal dari racun ikan dapat digunakan sebagai alternatif dari terapi umum. Beberapa studi menyatakan bahwa racun ikan lepu batu (Synanceia horrida) memiliki komponen bioaktif stonustoxin (SNTX) yang bersifat sitolitik, membentuk pori dan mempunyai potensi sebagai zat antikanker. Racun ikan lepu batu dipanen dengan menggunakan metode milking, setelah itu purifikasi dengan menggunakan FPLC. Selanjutnya dilakukan uji kemurnian dengan SDS PAGE, pengujian kadar protein pada hasil pemurnian guna mendapatkan konsentrasi protein dengan metode Lowry, uji toksisitas dengan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) dan terakhir MTT Assay terhadap sel A549. Diperoleh hasil bahwa stonustoxin (SNTX) yang berasal dari racun ikan lepu batu (Synanceia horrida) berhasil diisolasi dengan menggunakan FPLC penukar anion pada persentase buffer elusi 40% dan dapat menginhibisi sel kanker paru A549 dengan persentase inhibisi sebesar 67,31% pada konsentrasi 64 ppm. Stonustoxin yang diisolasi dengan FPLC penukar anion memiliki nilai LC50 sebesar 18,150 dan IC50 sebesar 45,076 µg/ml.
Lung cancer is the most common type of cancer that affects men in Indonesia that is generally caused by smoking and spreading throuht lymph nodes or other organs in the body. Modern treatment of lung cancer using therapies such as radiotherapy and chemotherapy often causes several side effects. The use of medicines from fish venoms can be used as an alternative to general therapy. Some studies state that stonefish (Synanceia horrida) venom contain bioactive component Stonustoxin (SNTX) which has cycolytic properties, pore forming and as an anti lung cancer potentital. Crude venom will be taken using milking method and after that purified by FPLC. Furthermore, protein purity test with SDS PAGE , testing of proteins concentration in the purification results with Lowry method and continued with toxicity test with BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) method, and finally MTT Assay on A549 cell. Based on the result of the research, stonuxtoxin (SNTX) derived from stonefish (Synanceia horrida) venom successfully isolated using FPLC anion exchange method with elution buffer percentage 40% and can inhibit A549 lung cancer cells with inhibition percentage of 67,31% at 64 ppm. Stonustoxin isolated with FPLC anion exchange has LC50 at 18,150 ppm and IC50 at 45,076 µg/ml."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siji Jati Sindhuarta
"Tumbuhan Oryza rufipogon merupakan salah satu tumbuhan yang tumbuh di perairan Situ Lab. Alam. Tumbuhan O. rufipogon berperan sebagai substrat dan habitat fitoepifiton tetapi keberadaan fitoepifiton tersebut meghalangi cahaya yang dibutuhkan tumbuhan untuk berfotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan memproduksi senyawa metabolit sekunder untuk menghalangi penempelan fitoepifiton. Penelitian analisis metabolit sekunder O. rufipogon yang berperan sebagai antifouling dilakukan dengan merendam batang O. rufipogon perlakuan yang telah dihilangkan metabolit sekundernya dan batang kontrol di dalam Situ Lab. Alam selama 1 minggu. Ekstrak metabolit sekunder batang O. rufipogon dianalisis dengan HPLC dengan 2 panjang gelombang yang berbeda yaitu 254 nm dan 285 nm untuk mengetahui profil kromatografinya. Fitoepifiton yang menempel pada batang kontrol dan perlakuan dihitung kelimpahan, keanekaragaman, kemerataan, dan dominansi.
Data penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan fitoepifiton pada O. rufipogonbatang kontrol sebesar 287 individu/cm 2 dari 25 genera, dan batang perlakuan sebesar 657 sel/cm 2 dari 19 genera. Nilai kelimpahan dan keanekaragaman fitoepifiton pada kedua tumbuhan tersebut berbeda nyata berdasarkan analisis statistik uji-t. Persebaran fitoepifiton lebih merata pada batang kontrol dibanding batang perlakuan. Berdasarkan indeks dominansi, terdapat kecenderungan jenis tertentu yang mendominasi pada batang perlakuan. Hasil tersebut menjelaskan bahwa adanya pengaruh metabolit sekunder dalam menghambat pertumbuhan dan perkembangan epifiton yang menempel sebagai antifouling. Hasil analisis kromatografi HPLC melaporkan bahwa terdapat metabolit sekunder dari batang O. rufipogon yang diduga memiliki potensi sebagai antifouling.

Oryza rufipogon plant is one of the emergent plants that grow in Situ Lab. Alam. The O. rufipogon acts as a substrate and habitat for phytoepiphyton, but the presence of phytoepiphyton capable to blocks the sunlight that support plants to fotosynthesis. Therefore, plant produce secondary metabolites to inhibit attachment of phytoepiphyton The study of the analysis of secondary metabolites of O. rufipogon which acted as antifouling was carried out by soaking the O. rufipogon treatment stem which had removed its secondary metabolites and control stem in the Situ Lab. Alam for 1 week. The secondary metabolite extract of the O. rufipogon stem was analyzed by HPLC with 2 different wavelengths of  254 nm and 285 nm to determine the chromatographic profile. Phytoepiphyton attached to the control and treatment stem was calculated for its abundance, diversity, evenness, and dominance.
The research data showed that the phytoepifiton abundance of O. rufipogon control stem was 287 individuals/cm 2 of 25 genera, and treatment stem was 657 organism/cm 2 of 19 genera. The value of abundance and diversity of phytoepiphyton in the two plants was significally different based on t-test statistical analysis. The distribution of phytoepiphyton is more evenly distributed in the control stem than the treatment stem. Based on the dominance index, there is a tendency for certain types to dominate in the treatment stem. These result explain the secondary metabolites affects for inhibit the growth and development of phytoepiphyton attachment and also act as antifouling. The result of HPLC chromatography analysis reported that there were secondary metabolites from the O. rufipogon stem thought to be potentially as antifouling.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>